Anda di halaman 1dari 10

INTEGRALIS

ME
IPTEKS
OLEH KELOMPOK 6
INDRIYANI SYAFITRI (E011201083)
KURNIAWAN HAERUDIN
(E071201046)
TANTANGAN IPTEKS
IPTEKS berkembang sesuai dengan tuntutan visi umat manusia.
Visi selalu berubah senantiasa melihat jauh ke depan.
Berdasarkan pengkajian secara mendalam melalui internal dan
external assessment dengan penuh kehati-hatian, akan ditemukan
bahwa sudut-sudut dari segitiga Armahedi Mahzar mampu
mengilhami gambaran visi mendatang. Secara umum,
pengembangan IPTEKS harus mampu berada pada posisi
kemajuan pada sudut ilmu pengetahuan, sudut teknologi dan
sudut seni.
MENEMPATKAN ILMU PENGETAHUAN
PADA JARINGAN INTERKONEKSITAS
Ilmu pengetahuan berkembang sampai di penghujung abad ke -20 menuju kepada
pemisahan bidang-bidang khusus dengan lingkup yang menyempit, yaitu
kecenderungan menuju kearah reduksionisme dan divisionisme. Tetapi, kemudian
setelah dihentakkan oleh berbagai krisis seperti kerusakan lingkungan, ketimpangan
kesejahteraan dan ancaman petaka konflik yang mampu membinasakan umat manusia,
maka kecenderungan kembali beralih kearah tinjauan holistic, penemuan
epistemology rasional.
Dalam kemelut seperti itu, terma globalisasi merupakan cara pandang yang sejalan
dengan upaya pemahaman bagaimana suatu kejadian pada tempat dan saat
tertentu berhubungan dengan kejadian lain pada tempat dan saat yang lain. Patut
disadari bahwa tantangan ilmu pengetahuan di abad mendatang bukan saja
mencari kejadian apa berhubungan dengan kejadian yang mana, tetapi bagaimana
hubungan itu berbentuk.
MENUJU TEKNOLOGI YANG MAMPU
MENGENDALI
Di penghujung abad ke-20, tampak bahwa
perkembangan teknologi yang berbasis
fisika sudah tampak surut, tetapi teknologi
yang berbasis kimia serta biologi sedang
mengalami pasang. Di pihak lain, teknologi
merupakan peningkatan kemampuan Di luar rambu-rambu etika, teknologi
berkomunikasi, menata, mengolah dan akan berperan lain, yaitu mengubah
memproduksi. lingkungan insani menjadi lingkungan
berpetaka. Oleh karena itu,
Dalam berkomunikasi, teknologi harus penciptaan dan penggunaan teknologi
mampu menerjemahkan informasi yang harus diarahkan pada penghambatan
masih berupa sandi menjadi pesan. Dalam pembesaran entropi alam.
memproduksi suatu barang dan jasa,
teknologi harus mampu memberikan
proses sehemat mungkin ditinjau dari
penggunaan ruang, waktu, bahan, energi
dan informasi.
MENUJU SENI YANG
MEWUJUDKAN
HARMONI
Perkembangan seni yang mengungkap keindahan harus
dipandu oleh rambu-rambu estetika. Seni sebaiknya
mengungkap keadaan getar keindahan dari dalam hati
dan rasa manusia ke ruang sosial dalam bentuk karya-
karya seni.
Suchari (1989 : 27) mengungkapkan bahwa secara
kualitatif nilai ketertiban suatu karya seni akan
berbanding lurus dengan keteraturan dan berbanding
terbalik dengan kerumitan perbedaan-perbedaan
ekspresinya.
PEMADU-SERASIAN IPTEKS
Kualitas kesadaran berk ehendak di tunjang oleh potensi
intelektual itas atau kesadaran menggunakan rasio, dan
potensi sensibili tas atau kesadaran menggunakan rasa.
Ketiganya membentuk kecerdasan me ntalitas yaitu
intelektual itas , sensibil itas dan moralitas.
Ketiga-ti ganya pula y ang menyatu dan berpadu dal am jiwa-
rohaniah di ri manusi a sebagai potensi untuk menyerap
IPT EK S dari lingkungan da n dari perjumpangan dengan
sesamanya.
Tataran ketiga tujuan i tu membentuk lagi segi ti ga pada
lantai kedua kecerdasan spiritual . apabil a kedua l antai itu
disusun, maka akan membentuk prisma kecerdasan
mentalitas-spiri tuali tas pada di ri manusia.
Keberadaan IPTEKS tidak hanya untuk
IPTEKS sendiri, tetapi dapat diurutkan

Ilmu Pengetahuan Teknologi


dikembangkan Seni dikembangkan
dikembangan dengan
dengan tujuan untuk dengan tujuan untuk
tujuan untuk
mengelola mengapresiasi
mengetahui
keberagaman dunia keberagaman dunia
keberagaman agama

1 2 3
UPAYA SISTEMATIS
MENUJU
INTEGRALISME IPTEKS
Selama ini, kontribusi IPTEKS sebagai outcomes dari sistem pembelajaran manusia telah
dapat memacu kecepatan, ketepatan, tingkat efisiensi, dan pengorganisasian. Semakin
tinggi IPTEKS yang digunakan, maka semakin tinggi pula nilai tambah ekonomi pada produk
industri. Namun, kita juga menyadari bahwa untuk mengembangkan IPTEKS
diperlukan waktu yang panjang dan biaya yang tinggi.

IPTEKS yang dipacu dan berkembang di atas pandangan dan nilai-nilai pesaingan akan
membawa disparitas bagi masyarakat, di mana pada akhirnya yang kuat akan
menguasai
yang lemah. Untuk mencegahnya, diperlukan Lembaga pendidikan yang kuat dan beribawa
dan dilandai oleh nilai-nilai dan pandangan kebermanfaatan dan kebersmaan agar
persaingan berganti menjadi kemitraan, keberhasilan merupakan pencapaian bersama
KESIMPULA
N
Kata integralisme tidak sekedar bermakna penjumlahan (additive) tetapi
menekankan pula pada interkoneksi dan interaksi dengan umpan balik
yang positif (positif feedback). Contoh sederhana dapat ditelusuri
melalui perbaikan tata hubungan antara manusia, makhluk hidup
lainnya dan dengan lingkungan alam sebagai buah inetgralisme, yaitu:
1.Hubungan antara manusia dengan makhluk hidup lainnya
2.Hubungan antara manusia dengan alam beserta makhluk hidup
3.Hubungan sesama manusia harus berpijak pada prinsip
saling menghormati dan toleran terhadap perbedaan.
Terima
kasih!

Anda mungkin juga menyukai