Anda di halaman 1dari 29

POTENSI ANCAMAN BAGI

KETAHANAN NASIONAL DI ERA


GLOBAL

KELOMPOK 10
Anggota

Aulia Fernanda Putri


Dara Putri Dinanti (C1C020081)
(C1C020079)

Mariyah Nur Faizah Salsabila Sahwala (C1C020085)


(C1C020083)
PENGERTIAN KETAHANAN NASIONAL

Ketahanan Nasional adalah kondisi hidup dan


kehidupan nasional yang harus senantiasa diwujudkan
dan dibina secara terus-menerus serta sinergik.
SPEKTRUM ANCAMAN DI ERA GLOBAL
Ancaman yang membahayakan keamanan dan kelangsungan hidup
berbangsa dan bernegara itu ada dua yaitu:

1). Ancaman militer

2). Ancaman nir militer


ANCAMAN MILITER
Yang dimaksud dengan ancaman militer adalah ancaman yang
menggunakan kekuatan bersenjata yang terorganisasi, yang dinilai
mempunyai kemampuan yang membahayakan kedaulatan negara,
keutuhan wilayah negara, dan keselamatan segenap bangsa.
Ancaman militer dapat berupa agresi, pelanggaran wilayah,
pemberontakan bersenjata, sabotase, spionase, aksi teror
bersenjata, ancaman keamanan laut dan udara, serta konflik
komunal.
ANCAMAN NIR MILITER
Yang dimaksud ancaman nir militer adalah ancaman yang
menggunakan faktor-faktor nirmiliter, yang dinilai mempunyai
kemampuan yang membahayakan kedaulatan negara, keutuhan
wilayah negara, dan keselamatan segenap bangsa.

Ancaman nir militer dapat berupa bentuk ancaman berdimensi


ideologi, politik, ekonomi, sosial budaya, teknologi dan
informasi, serta ancaman yang berdimensi keselamatan umum.
Ancaman berdimensi ideologi

Contohnya ialah gerakan kelompok radikal sebagai


salah satu ancaman nyata. Motif yang melatarbelakangi
gerakan-gerakan tersebut dapat berupa dalih agama,
etnik, atau kepentingan rakyat.
Ancaman berdimensi politik

Dapat bersumber dari luar negeri maupun dari dalam


negeri. Dari luar negeri, yaitu Intimidasi, provokasi,
atau blokade politik.

Ancaman berdimensi politik yang bersumber dari dalam


negeri dapat berupa penggunaan kekuatan berupa
mobilisasi massa untuk menumbangkan suatu
pemerintahan yang berkuasa, atau menggalang
kekuatan politik untuk melemahkan kekuasaan
pemerintah dan separatisme.
Ancaman berdimensi ekonomi

Ancaman berdimensi ekonomi dapat dikelompokkan


menjadi dua, yaitu internal dan eksternal. Ancaman
internal dapat berupa inflasi dan pengangguran yang
tinggi, infrastruktur yang tidak memadai, penetapan
sistem ekonomi yang belum jelas, ketimpangan
distribusi pendapatan dan ekonomi biaya tinggi.

Sedangkan secara eksternal, yaitu indikator kinerja


ekonomi yang buruk, daya saing rendah, ketidaksiapan
menghadapi era globalisasi, dan tingkat dependensi
yang cukup tinggi terhadap asing.
Ancaman berdimensi sosial budaya

Ancaman yang berdimensi sosial budaya dibedakan


antara ancaman dari dalam, dan ancaman dari luar.
Ancaman dari dalam seperti separatisme, terorisme,
kekerasan yang melekat-berurat berakar, dan bencana
akibat perbuatan manusia.

Ancaman dari luar timbul bersamaan dengan dinamika


yang terjadi dalam format globalisasi. Hal ini ditindai
dengan penetrasi nilai-nilai budaya dari luar negeri
yang sulit dibendung, yang mempengaruhi nilai-nilai di
Indonesia
Ancaman berdimensi teknologi informasi

Ancaman berdimensi teknologi informasi adalah


munculnya kejahatan yang memanfaatkan kemajuan
Iptek tersebut, antara lain kejahatan siber, dan
kejahatan perbankan. Kondisi lain yang berimplikasi
menjadi ancaman adalah lambatnya perkembangan
kemajuan Iptek di Indonesia sehingga ketergantungan
teknologi terhadap negara-negara maju semakin tinggi.
Ancaman berdimensi keselamatan umum

Ancaman berdimensi keselamatan umum ialah adanya


bencana alam, seperti gempa bumi, meletusnya gunung
berapi, dan tsunami.

Bencana lain ialah yang disebabkan oleh ulah manusia,


antara lain : tidak terkontrolnya penggunaan obat-
obatan dan bahan kimia lain yang dapat meracuni
masyarakat, baik secara langsung maupun kronis
(menahun)
Mengatasi ancaman ketahanan nasional

Ancaman dari Dalam

Ancaman dari Luar


Cara Mengatasi Ancaman dari Dalam:
Perang antar suku
• Melakukan mediasi terhadap pihak yang bertikai dengan
mempertemukan tokoh adat/perwakilan masing-masing pihak yang
bertikai

• Melakukan sosialisasi tentang pentingnya perdamaian dan kerugian


adanya pertikaian

• Meningkatkan kerja sama dan gotong royong antar kelompok


masyarakat atau suku untuk memperkuat tali persaudaraan dan
solidaritas di lingkungan masyarakat

• Pemerataan pembangunan agar tidak terjadi kecemburuan antar suku


Korupsi
• Menanamkan jiwa anti korupsi yang diikuti dengan peningkatan Iman dan Taqwa

• Memperberat sanksi dan hukuman para koruptor sehingga menimbulkan efek jera dan rasa takut
pejabat negara untuk melakukan tindakan yang hina itu

• Menciptakan pemerintah bersih dan berwibawa, bebas KKN dan konsisten melaksanakan
peraturan dan Undang-undang

• Melakukan pengawasan yang ketat pada jalannya pemerintahan terutama pada bidang keuangan

• Bila memungkinkan melakukan pengawasan terhadap rekening para pejabat

• Belajar bersikap jujur sejak dini

• Meningkatkan dan menjaga independenitas KPK dalam tugasnya memberantas korupsi

• Meningkatkan kesejahteraan pegawai pemerintahan untuk meminimalisir keinginan korupsi


Terorisme
• Menertibkan bahan baku pembuatan bom ataupun bahan yang diperlukan dalam pembuatan bom

• Penarikan peredaran persenjataan yang dimiliki masyarakat sipil

• Pemberantasan sekelompok terorisme yang berkeliaran di masyarakat

• Meningkatkan kinerja pihak militer dengan mempelajari motif di setiap kasus terorisme

• Membasmi hal-hal yang membantu perkembangan terorisme misalnya dukungan materiil dan
keuangan, kontrol, kepemimpinan, dan faham yang disebarkan oleh teroris

• Meningkatkan rasa nasionalisme

• Meningkatkan ketahanan nasional dan mempersolid setiap susunan Hankamrata

• Melaporkan warga yang diduga teroris, misalnya warga yang mengisolasikan diri dari masyarakat
sekitar
Pemberontakan
• Pemerataan pembangunan sampai pelosok daerah sehingga tidak
muncul kecemburuan nasional

• Meningkatkan keamanan dari pusat hingga satuan terkecil daerah


sesuai prinsip Hankamrata

• Meningkatkan rasa nasionalisme dengan mempelajari pendidikan


kewarganegaraan dan sejaarah perjuangan Indonesia dalam merebut
NKRI

• Mengakui persamaan derajat dan HAM sehingga kaum minoritas tidak


terdesak
Ekstrim kanan dan kiri

• Mengamalkan nilai-nilai Pancasila

• Menanamkan pendidikan agama sebagai pendidikan formal

• Memberantas segala tindakan ekstrim

• Meningkatkan keefisienan dan kinerja pemerintah dan lebih transparan


agar tidak muncul masyarakat anti pemerintah

• Meningkatkan Nasionalisme dan Imtaq


Kemiskinan atau kesenjangan sosial
• Meningkatkan sumber daya manusia

• Memperluas lapangan kerja untuk mengimbangi jumlah angkatan kerja

• Meningkatkan kualitas SDM siap kerja melalui pendidikan, seperti kerja


sama antar perusahaan dengan SMK

• Melakukan subsidi sembako bagi rakyat miskin

• Peningkatan pelayanan atau kebutuhan dasar kepada masyarakat


miskin, misalnya sekolah gratis, Kartu Jakarta Sehat dan lain-lain

• Pemerataan pembangunan di seluruh pelosok tanah air


Narkoba dan HIV/AIDS
• Mengawasi dengan ketat daerah yang diduga tempat-tempat prostitusi dan
mewajibkan menggunakan pengaman sebelum berhubungan

• Mempersempit peredaraan narkoba dengan memperketat pemeriksaan di bandara,


pelabuhan, maupun daerah perbatasan

• Melakukan dan ikut dalam kegiatan sosialisasi tentang bahaya narkoba dan
HIV/AIDS dan menanamkan jiwa anti narkoba

• Menyaring budaya asing dengan Pancasila

• Melakukan uji urine untuk mengetahui siapa yang terkena  HIV/AIDS terutama supir,
pilot atau orang yang bertanggung jawab atas keamanan orang banyak

• Melakukan razia tempat yang diduga pabrik maupun penjualan narkoba seperti
diskotik atau klub malam
Cara Mengatasi Ancaman dari Luar:
Agresi militer
• Menjalin hubungan persahabatan antar negara berdasarkan prinsip
bebas aktif dengan kata lain bangsa Indonesia bersifat netral dan
berhubungan baik dengan negara lain

• Meningkatkan peralatan, pertahanan militer dan ketahanan nasional


diiringi dengan peningkatan dari kualitas TNI sebagai inti pertahanan
dalam sistem Hankamrata (pertahanan keamanan rakyat semesta)

• Selalu waspada terhadap segala kemungkinan yang dapat


membahayakan keutuhan NKRI seperti mengikuti wajib militer dan
belajar dasar-dasar kemiliteran dan selalu siap apabila dibutuhkan
dalam mempertahankan NKRI
Penerobosan wilayah

• Mengadakan patroli secara rutin, terutama daerah rawan penerobosan


batas

• Membangun pos-pos pertahanan dan memperjelas tapal batas yang


lebih kuat dan permanen sehingga tidak dapat dipindah

• Mensejahterakan penduduk di wilayah perbatasan agar tidak


bergantung pada negara tetangga sehingga penduduk di wilayah
perbatasan tidak berpindah kewarganegaraan
Penyeludupan

• Meningkatkan transparansi pihak bea cukai dalam tugasnya


mengawasi lalu lintas barang antar negara

• Meningkatkan pengamanan daerah perbatasan  untuk mengantisipasi


penyeludupan barang illegal, karena memasukkan barang tanpa
dikenai pajak impor

• Meningkatkan pengamanan daerah jalur perdistribusian seperti


bandara, pelabuhan.
Infiltrasi ( penyusupan ideologi )
• Memahami nilai-nilai yang terkandung di dalam Pancasila serta
mengamalkannya

• Menyaring nilai ideologi asing  dengan Pancasila, agar memperoleh


dampak positifnya saja

• Mempertebal Iman dan Taqwa (imtaq)

• Melakukan kegiatan-kegiatan  yang bersifat kecintaan terhadap tanah


air tercinta sertan menanamkan semangat juang untuk membela
bangsa, negara, serta mempertahankan Pancasila sebagai landasan
idiil dan UUD sebagai landasan konstitusional serta landasan
Nusantara sebagai landasan fisional
Penitrasi ( penyusupan budaya )

• Penguasaan IPTEK yang diimbangi Imtaq, sebagai perisai diri di era


globalisasi

• Pengenalan budaya nusantara melalui pendidikan formal, misal


membuka ekstrakulikuler sekolah

• Meningkatkan rasa Nasionalisme dan mempelajari kebudayaan yang


berasal dari berbagai suku bangsa di Indonesia

• Melakukan penyaringan budaya yang masuk dengan menggunakan


nilai-nilai Pancasila
Spionase
• Meningkatkan keamanan di titik-titik vital nasional misal pabrik senjata,
pembangkit listrik serta penyimpanan dokumen rahasia negara

• Tetap waspada terhadap segala ancaman yang mungkin terjadi

• Meningkatkan keimanan para pemimpin dan pejabat negara

• Meningkatkan rasa nasionalisme dan patriotism

• Melakukan pengawasan baik di wilayah darat, air, maupun udara yang


dilakukan oleh TNI, AD, AL, AU
Terimakasih

Anda mungkin juga menyukai