Anda di halaman 1dari 23

LO

SATA
D RI N
TG
KOMUNIKASI SEL
Disusun Oleh Kelompok 1 :
1. Azizah Krismonita Sari (181335300001)
2. Salza Dilla Yoessie Wahyudhi (181335300003)
3. Richa Ayuningtyas Putri (181335300005)
4. Pratasyah Liyaajul Marosida (181335300007)
5. Nova Linda Pratiwi (181335300027)
6. Novita Dwi Purwanti (181335300028)
KOMPONEN MATERI DEFINISI DAN TUJUAN

KOMUNIKASI SEL PERKEMBANGAN


PERSINYALAN SEL

JENIS-JENIS KOMUNIKASI
SEL

INTERSELULER
SIGNALING

TAHAPAN KOMUNIKASI
SEL

MACAM-MACAM
RESEPTOR
DEFINISI
 Komunikasi Sel adalah interaksi antara satu sel dengan sel yang lainnya ataupun antara sel
dengan lingkungannya.

TUJUAN
 Agar setiap organ ditubuh kita dapat menjalankan tugasnya sehingga dapat menjaga
kelangsungan hidupnya.

SUB MENU
PERKEMBANGAN PERSINYALAN SEL
1. 𝜶
 
 
1. Pertukaran faktor perkawinan. Setiap tipe sel
menyekresi faktor perkawinan yang diberikatan dengan
reseptor pada permukaan tipe sel yang satu lagi.
2. Perkawinan. Pengikatan faktor-faktor ke reseptor akan
menginduksi perubahan dalam sel yang menyebabkan
keduanya berdifusi.

3. Sel a/ baru. Nukleus sel hasil fusi mencakup semua


gen dari sel a maupun
2. Komunikasi diantara sel-sel khamir yang kawin. Sel-sel
Saccharomyces cerevisae menggunakan persinyalan
kimiawi untuk mengidentifikasi sel-sel dari tipe perkawinan
yang berbeda dan menginisiasi proses perkawinan. Kedua
tipe perkawinan dan molekul-molekul sinyal kimiawi atau
3. faktor perkawinan yang terkait, disebut a dan

SUB MENU
JENIS-JENIS KOMUNIKASI SEL
1. KOMUNIKASI ANTAR SEL (INTERCELLULAR SIGNALING)

Sistem penghantaran informasi atau signal dari sel yang satu


ke sel yang lain atau didalam sel itu sendiri untuk melakukan
aktifitas dan fungsi koordinasi.

2. KOMUNIKASI DALAM SEL (INTRACELLULAR SIGNALING)

Kelangsungan hidup sel atau organisme homeostasis sel


normal perkembangan dan pembelahan sel perbaikan
jaringan sistem imunitas.

SUB MENU
INTERSELULER
SIGNALING

1. KOMUNIKASI 2. PERSINYALAN 3. PERSINYALAN 4. PERSINYALAN


KONTAK PARAKRIN SINAPTIK ENDOKTRIN
LANGSUNG
KOMUNIKASI KONTAK LANGSUNG
KOMUNIKASI Sel-sel yang berdekatan harus membuat kontak fisik untuk
KONTAK LANGSUNG meneruskan informasi atau signal.

(a) Sambungan sel. Sel hewan maupun


tumbuhan memiliki sambungan sel yang
memungkinkan molekul lewat dengan
mudah diantara sel-sel yang
bersebelahan tanpa menyeberangi
membran plasma.
KOMUNIKASI KONTAK LANGSUNG
(b) Pada signaling lokal hewan, dapat berkomunikasi melalui interaksi antara molekul-
molekul yang menonjol dari permukaan sel.

INTERSELULE
R SIGNALING
PERSINYALAN PARAKRIN (Persinyalan lokal)

Persinyalan parakrin. Sel penyekresi bekerja pada


sel-sel target yang berdekatan dengan melepaskan
molekul regulator lokal (faktor pertumbuhan) ke
dalam cairan luar sel.

INTERSELULE
R SIGNALING
PERSINYALAN SINAPSIS (Persinyalan lokal)
Persinyalan Sinapsis. Sel saraf melepaskan
molekul neurotransmiter kedalam sinapsis,
sehingga merangsang sel target .

INTERSELULE
R SIGNALING
PERSINYALAN HORMONAL (Persinyalan jarak jauh)
Persinyalan Hormonal. Sel endokrin
terspesialisasi menyekresikan hormon
kedalam cairan tubuh, seringkali darah.
Hormon mungkin bisa mencapai semua sel
tubuh.

SUB MENU
TAHAPAN KOMUNIKASI SEL
 Terdiri dari 3 tahapan :
1. Penerimaan
2. Transduksi
3. Respon
TAHAPAN KOMUNIKASI SEL
 Proses komunikasi sel dibagi menjadi 3 tahap, yaitu :
1. Penerimaan (reseption), merupakan pendeteksian sinyal yang datang dari luar sel oleh sel
target. Sel kimiawi terdeteksi apabila sinyal itu terikat pada protein seluler, biasanya pada
permukaan sel yang bersangkutan.
2. Transduksi, diawali dengan pengikatan molekul sinyal mengubah protein reseptor. Tahap
transduksi ini mengubah sinyal menjadi suatu bentuk yang dapat menimbulkan respon
seluler spesifik. Pada sistem Sutherland, pengikatan epinefrin kebagian luar protein
reseptor dalam membran plasma sel hati berlangsung melalui serangkaian langkah untuk
mengaktifkan glikogen fosforilase.
3. Respon, pada tahap ketiga persinyalan sel, sinyal yang ditransduksi akhirnya memicu
respon seluler spesifik. Respon ini dapat berupa hampir seluruh aktivitas seluler seperti
katalisis oleh suatu enzim, penyusunan ulang sitoskeleton, atau pengaktifan gen spesifik
didalam nukleus.

SUB MENU
MACAM-MACAM RESEPTOR YANG MEMBANTU
PROSES KOMUNIKASI SEL

1. RESEPTOR SALURAN ION


Saluran
  ion bergerbang-ligan (ligand-gated ion channel) adalah suatu tipe reseptor
membrane yang memiliki wilayah yang dapat bertindak sebagai ‘gerbang’ saat reseptor
berubah bentuk. Ketika molekul sinyal berikatan dengan protein reseptor sebagai ligan,
gerbang akan membuka atau menutup, sehingga memungkinkan atau menghalangi aliran ion
spesifik, misalnya melalui saluran didalam reseptor tersebut.
 Ini adalah reseptor saluran ion
bergerbang-ligan, dengan gerbang yang
tetap tertutup sampai ada ligan yang
berikatan dengan reseptor tersebut.

 Ketika ada ligan berikatan dengan


reseptor dan gerbang membuka, ion
spesifik dapat mengalir melalui saluran
tersebut dan dengan cepat mengubah
konsentrasi ion tersebut didalam sel.
Perubahan ini bias secara langsung
mempengaruhi aktivasi sel dengan suatu
cara.

 Saat ligan terlepas dari reseptor ini,


gerbang menutup, dan ion tidak lagi
memasuki sel.
2. RESEPTOR TIROSIN KINASE

Reseptor tirosin kinase (receptor tyrosine kinase) tergolong ke dalam kelas utama reseptor
membrane plasma yang dicirikan karena memiliki aktivitas enzimatik. Kinase adalah enzim
yang mengkatalisis transfer gugus fosfat. Bagian protein reseptor yang menjulur kedalam
sitoplasma berfungsi sebagai tirosin kinase, enzim yang mengkatalisis transfer gugus fosfat
dari ATP ke asam amino tirosin pada protein substrat. Dengan demikian, reseptor tirosin kinase
merupakan reseptor membrane yang melekatkan fosfat ke tirosin.
  Banyak reseptor tirosin kinase memiliki struktur
1. 2. Pengikatan molekul sinyal (misalnya faktor
yang digambarkan secara skematis disini. Sebelum pertumbuhan) menyebabkan dua polipeptida
berikatan dgn molekul sinyal, reseptor-reseptor reseptor berasosiasi secara dekat satu sama lain,
terdapat sbg polipeptida individual. Perhatikan membentuk dimer (dimerisasi).
bahwa setiap reseptor memiliki suatu situs
pengikatan-ligan ekstraselular (disebelah luar sel),
suatu heliks yang membentangi membran, dan
ekor intraselular (disebelah dalam sel) yang
mengandung banyak tirosin.
3. Dimerisasi mengaktivasi wilayah tirosin 4. Sekarang setelah protein reseptor teraktivasi
kinase pada masing-masing polipeptida, setiap sepenuhnya, protein tsb dikenali oleh protein relai
tirosin kinase menambahkan satu fosfat dari spesifik didalam sel. Setiap protein seperti ini
molekul ATP ke tirosin pada ekor polipeptida berikatan dengan tirosin terfosforilasi yang
yang satu lagi. spesifik, dan sbg akibatnya mengalami perubahan
struktur yang mengaktivasi protein yang terikat.
Setiap protein yang teraktivasi memicu suatu jalur
transduksi, yang berujung pada respons selular.
3. RESEPTOR TERKOPEL-PROTEIN G

Reseptor terkopel-protein G (G protein-coupled)


adalah reseptor membrane plasma yang bekerja
dengan bantuan protein G, protein yang mengikat
molekul GTP yang kaya energi. Banyak molekul
sinyal yang berbeda, termasuk faktor perkawinan
khamir, epinefrin dan banyak hormone lain. Serta
neurotransmitter menggunakan reseptor terkopel-
protein G. Reseptor ini bervariasi dalam hal situs
pengikatan untuk molekul sinyalnya (disebut juga
ligannya) maupun untuk protein G yang berbeda
didalam sel.
SITOPLASMA

1. Protein G, yang melekat longgar ke sisi sitoplasmik 2. Ketika molekul sinyal yg sesuai berikatan dgn sisi
(sisi yg menghadap ke sitoplasma) membrane berfungsi ekstraselular (sisi yg menghadap ke luar sel) reseptor,
sbg saklar molecular yg dinyalakan atau dipadamkan, reseptor ini teraktivasi dan berubah bentuk. Sisi
bergantung pada yg mana diantara dua nukleotida sitoplasmiknya kemudian mengikat suatu protein G
guanin yg melekat, GDP atau GTP sumber nama inaktif, sehingga menyebabkan GTP menggantikan
protein G (GTP atau guanosin trifosfat, mirip dgn GDP. Ini akan mengaktivasi protein G.
ATP). Ketika GTP berikatan dgn protein G, seperti yg
ditunjukkan diatas, protein G inaktif. Reseptor dan
protein G bekerja sama dgn protein lain, biasanya
enzim.
3. Protein G yg teraktivasi terlepas dari reseptor, 4. Perubahan pada enzim dan protein G hanya
berdifusi di sepanjang membrane dan kemudian sementara, karena protein G juga berfungsi sbg enzim
berikatan dgn suatu enzim, sehingga mengubah bentuk GTPase dengan kata lain, protein G kemudian
dan aktivitas enzim tsb. Saat teraktivasi, enzim dapat menghidrolisis GTP yg melekat padanya menjadi GDP.
memicu langkah berikutnya dalam jalur yg berujung Karena kini inaktif lafi, protein G meninggalkan enzim,
pada respons selular. yg kembali ke kondisi awal. Protein G kini tersedia
untuk digunakan lagi. Fungsi protein G sebagai
GTPase memungkinkan jalur dipadamkan dgn cepat
saat molekul sinyal tidak lagi ada.
TERIMAKASI H

Anda mungkin juga menyukai