0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
5 tayangan17 halaman
Sistem ekonomi Indonesia telah berkembang dari masa ke masa, mulai dari sistem dualisme, sosialis ala Indonesia, Pancasila, hingga kini disebut ekonomi kerakyatan. Krisis ekonomi 1997 telah membuktikan tangguhnya perusahaan-perusahaan kecil milik rakyat dan menimbulkan istilah ekonomi rakyat.
Sistem ekonomi Indonesia telah berkembang dari masa ke masa, mulai dari sistem dualisme, sosialis ala Indonesia, Pancasila, hingga kini disebut ekonomi kerakyatan. Krisis ekonomi 1997 telah membuktikan tangguhnya perusahaan-perusahaan kecil milik rakyat dan menimbulkan istilah ekonomi rakyat.
Sistem ekonomi Indonesia telah berkembang dari masa ke masa, mulai dari sistem dualisme, sosialis ala Indonesia, Pancasila, hingga kini disebut ekonomi kerakyatan. Krisis ekonomi 1997 telah membuktikan tangguhnya perusahaan-perusahaan kecil milik rakyat dan menimbulkan istilah ekonomi rakyat.
Sistem Ekonomi Dualisme • J Boeke (1953) dalam disertasi doktornya menemukan di Indonesia adanya dua masyarakat dengan dua gaya sosial yang berbeda yang masing-masing hidup berdampingan. • Gaya sosial itu dimaksudkan baik pada bidang ekonomi maupun pada bidang sosial budaya, atau di hampir semua kehidupan. • Dia mengamati adanya golongan pribumi hidup berdampingan dengan golongan Barat Belanda, Tionghoa, dan Arab • Di bidang ekonomi dijumpai adanya dualisme di pertanian, perkebunan, industri,perbankan dan di hampir semua sektor (kehidupan ekonomi), sehingga disebut ekonomi dualisme.
• Secara garis besar pandangan ini melihat dunia
terbagi ke dalam dua kelompok besar, modern (maju) dan tradisional (terbelakang). – superior dan inferior.
1. Adanya elemen inferior dan superior
2. Bukan bersifat sementara, tetapi permanen atau kronis 3. Perbedaannya makin besar 4. Tidak ada usaha bagi elemen superior untuk membantu elemen inferior. Sistem ekonomi Sosialis ala Indonesia • Perekonomian Indonesia memperoleh namanya sebagai sosialis ala Indonesia pada akhir Orde Lama (sekitar 1960). • Pada awal pemerintahan Soekarno perekonomian Indonesia mengikuti sistem sebelumnya, tetapi dalam keadaan perang memperoleh dan mempertahankan kemerdekaan sampai 1949. • Setelah penyerahan kedaulatan (1949) keadaan dalam negeri tidak begitu kondusif untuk kemajuan perekonomian, ada pertentangan bentuk negara kesatuan/federal) ada ketidakpuasan di dalam negeri (pemberontakan) sampai 1955 (pemilihan umum) yang akhirnya timbul dekrit Presiden untuk kembali ke UUD45. • Setelah kembali ke UUD 45 hubungan dengan Belanda kurang baik, kemudian diadakan nasionalisasi semua perusahaan milik swasta Belanda (bank, perkebunan, perdagangan, transpor) sampai akhirnya perebutan Irian (Ikut Republik Indonesia anti Nederlan) pada 1962 di samping ketidakpuasan dalam negeri • Selama periode tersebut keadaan perekonomian ada dalam peperangan, semua serba kurang. Kebutuhan pokok rakyat tidak tersedia dalam jumlah yang cukup, harga2 melambung tinggi. • Setelah perebutan Irian Jaya, peperangan bukan berhenti malah berseteru dengan Singapura dan Malaysia, serta keluar dari PBB. • Slogan waktu itu adalah revolusi belum selesai menentang kolonialisme dan neokolonialisme dan Politik memegang komando. • Timbul keadaan tidak terkendali hingga tumbangnya orde Lama (1965). • Pada waktu itu, terutama setelah 1960, sekitar 90 persen dari kegiatan ekonomi dikuasai oleh perusahaan negara dan kooperasi, satu perekonomian yang mirip dengan perekonomian di negara2 sosialis di Eropa timur, namun berbeda dalam hal kekurangan ketersediaan barang kebutuhan pokok dan masih terabaikannya rakyat miskin dan terlantar. Oleh karena itu mendapat predikat sosialis ala Indonesia Sistem Ekonomi Pancasila • Orde Baru mewariskan perekonomian yang curat marut, negara tidak becus mengurus ekonomi, inflasi sangat tinggi, persediaan barang kurang dan sebagainya. • Tindakan pertama orde Baru adalah liberalisasi perdagangan luar negeri. Swasta boleh melakukan perdagangan luar negeri, tidak hanya perusahaan negara, sistem devisa dirombak. Dalam jangka pendek kebutuhan pokok dipenuhi lewat impor dan dalam jangka panjang dari peningkatan produksi dalam negeri. • Keadaan keuangan pemerintah sangat terbatas (bahkan tidak cukup untuk membayar gaji pegawai negeri), tabungan masyarakat hanya sekitar satu rupai per kapita, tabungan perusahaan juga sangat kecil, sehingga boleh dikatakan tidak mungkin melaksanakan pembangunan dengan dana dari dalam negeri. • Usaha yang dikerjakan saat itu adalah: - Untuk menopang keuangan pemerintah (APBN) dicarikan sumbangan dari IGGI (Inter Governmental Group on Indonesia) yakni kelompok negara2 maju untuk membantu Indonesia. - Untuk menopang sektor swasta asing dikeluarkan UUPMA 1967. dalam mana ditentukan harus memakai partner Indonesia. - Untuk membantu swasta domestik agar bisa berpartner dengan swasta asing, dibentuklah UUPMDN. - Dengan perangkat ini diyakini bahwa peningkatan produksi dalam negeri dapat dilaksanakan, yakni melalui Repelita • Peranan swasta sangat ( + asing) menonjol sehingga akhirnya timbul demonstrasi anti modal asing (terutama Jepang pada Januari 1974. • Peran modal swasta terus meningkat tanpa kendali yang berakibat makin lebarnya ketimpangan antara si kaya dan si miskin, sehingga akhirnya muncul perdebatan publik mengenai pemerataan pembagian hasil2 pembangunan (1976) yang berakibat munculnya trilogi yang mengutamakan pemerataan pada awal Pelita III (1979). • Perekonomian bebas terus berkembang dan dikuasai oleh putra/putri presiden sehingga muncul ucapan bahwa perekonomian Indonesia lebih bebas (kapitalis) dari perekonomian negara kapitalis seperti AS dan Eropa, yang sudah menjadi negara kesejahteraan. • Timbul diskusi terbuka apa bentuk perekonomian Indonesia. Tentu tidak mau kalau disebut Kapitalis, atau kapitalis ala Indonesia. Perdebatan menonjol antara ahli2 di IPB dan Gama di satu pihak melawan ahli2 dari UI dan ITB yang menimbulkan Ekonomi Pancasila meskipun tidak begitu jelas perbedaannya dengan negara kesejahteraan kecuali bahwa masyarakat miskin dan terlantar merupakan tanggung jawab pemerintah yang belum sempat diperhatikan. • Peran swasta (asing) sangat menonjol dan hutang luar negeri terutamama dari sektor swasta begitu besar sehingga membayayahan perekonomian secara keseluruhan • Demikianlah muncul istilah ekonomi Pancasila yang berbeda dengan ekonomi kesejahteraan dalam hal fakir miskin yang belum ditangani negara. • Akhir 1997 (awal 1998) timbul krisis moneter yang melanda Asia Tenggara, Korea Selatan dan Indonesia, krisis mana berlangsung sangat lama di Indonesia. • Krisis tersebut dimulai dengan naiknya kurs dolar AS dari sekitar Rp.4000 menjadi Rp.20.000 per dolar. • Hal ini mengakibatkan banyak perusahaan besar yang memegang hutang luar negeri dalam bentuk dolar menjadi bangkrut. • Krisis moneter ini diikuti oleh PHK (pengangguran dan kesulitan ekonomi lainnya) sehingga disebut krisis ekonomi, yang kemudian karena kurangnya penyelesaian oleh pemerintah terhadap kesulitan ekonomi ini krisis tersebut dijuluki krisis moral. • Krisis moneter, ekonomi, dan moral ini dibarengi oleh kekacauan sosial dalam bentuk demonstrasi mahasiswa (masyarakat) yang menuntut turunnya Presiden Soeharto. Demonstrasi tersebut menuntut reformasi politik, ekonomi dan sosial. Akhirnya presiden turun (Mei 1998) dan digantikan oleh Habibie. Sistem Ekonomi Kerakyatan • Sama seperti jatuhnya orde Lama, orde Baru juga jatuh karena demonstrasi mahasiswa (rakyat) yang menuntut reformasi. • Habibie menggantikan Soeharto, yang tidak lama memerintah, kemudian diganti oleh Gus Dur, Megawati, dan akhirnya sampai sekarang oleh SBY. • Partai politik bermunculan seperti janur, kebebasan pers diundangkan dan tiap orang bebas mengeluarkan pendapat, sampai akhirnya banyak orang berpendapat demokrasi kebablasan. • Kebebasan berbicara ini telah mengakibatkan seringnya muncul demonstrasi, sehingga boleh dikatakan hampir setiap kebijakan pemerintah ada kelompok yang menentangnya. • Keadaan tersebut memaksakan timbulnya kesulitan ekonomi, yang mungkin dapat dikatakan lebih jelek dari pada masa sebelumnya. • Hal yang menarik adalah krisis moneter, ekonomi dan moral telah membuktikan tangguhnya perusahaan kecil dan menengah yang umumnya dimiliki oleh rakyat kecil, yang kemudian menimbulkan istilah ekonomi rakyat yang harus mendapatkan perhatian lebih dari pemerintah. Sekian dan Terimakasih