Anda di halaman 1dari 17

PEREkonomiAN INDONESIA

Sistem Ekonomi Indonesia dari Masa ke


Masa

DR.Putu Ngurah Suyatna Yasa,SE.MSi


Bahan yang Dibahas
• Sistem Ekonomi Dualisme

• Sistem ekonomi Sosialis ala Indonesia

• Sistem Ekonomi Pancasila

• Sistem Ekonomi Kerakyatan


Sistem Ekonomi Dualisme
• J Boeke (1953) dalam disertasi doktornya
menemukan di Indonesia adanya dua
masyarakat dengan dua gaya sosial yang
berbeda yang masing-masing hidup
berdampingan.
• Gaya sosial itu dimaksudkan baik pada bidang
ekonomi maupun pada bidang sosial budaya,
atau di hampir semua kehidupan.
• Dia mengamati adanya golongan pribumi
hidup berdampingan dengan golongan Barat
Belanda, Tionghoa, dan Arab
• Di bidang ekonomi dijumpai adanya dualisme di
pertanian, perkebunan, industri,perbankan dan di
hampir semua sektor (kehidupan ekonomi), sehingga
disebut ekonomi dualisme.

• Secara garis besar pandangan ini melihat dunia


terbagi ke dalam dua kelompok besar, modern (maju)
dan tradisional (terbelakang). – superior dan inferior.

1. Adanya elemen inferior dan superior


2. Bukan bersifat sementara, tetapi permanen atau
kronis
3. Perbedaannya makin besar
4. Tidak ada usaha bagi elemen superior untuk
membantu elemen inferior.
Sistem ekonomi Sosialis ala Indonesia
• Perekonomian Indonesia memperoleh namanya
sebagai sosialis ala Indonesia pada akhir Orde
Lama (sekitar 1960).
• Pada awal pemerintahan Soekarno
perekonomian Indonesia mengikuti sistem
sebelumnya, tetapi dalam keadaan perang
memperoleh dan mempertahankan
kemerdekaan sampai 1949.
• Setelah penyerahan kedaulatan (1949) keadaan
dalam negeri tidak begitu kondusif untuk
kemajuan perekonomian, ada pertentangan
bentuk negara kesatuan/federal) ada
ketidakpuasan di dalam negeri (pemberontakan)
sampai 1955 (pemilihan umum) yang akhirnya
timbul dekrit Presiden untuk kembali ke UUD45.
• Setelah kembali ke UUD 45 hubungan dengan
Belanda kurang baik, kemudian diadakan
nasionalisasi semua perusahaan milik swasta
Belanda (bank, perkebunan, perdagangan,
transpor) sampai akhirnya perebutan Irian (Ikut
Republik Indonesia anti Nederlan) pada 1962 di
samping ketidakpuasan dalam negeri
• Selama periode tersebut keadaan perekonomian
ada dalam peperangan, semua serba kurang.
Kebutuhan pokok rakyat tidak tersedia dalam
jumlah yang cukup, harga2 melambung tinggi.
• Setelah perebutan Irian Jaya, peperangan
bukan berhenti malah berseteru dengan
Singapura dan Malaysia, serta keluar dari PBB.
• Slogan waktu itu adalah revolusi belum selesai
menentang kolonialisme dan neokolonialisme
dan Politik memegang komando.
• Timbul keadaan tidak terkendali hingga
tumbangnya orde Lama (1965).
• Pada waktu itu, terutama setelah 1960, sekitar
90 persen dari kegiatan ekonomi dikuasai oleh
perusahaan negara dan kooperasi, satu
perekonomian yang mirip dengan perekonomian
di negara2 sosialis di Eropa timur, namun
berbeda dalam hal kekurangan ketersediaan
barang kebutuhan pokok dan masih
terabaikannya rakyat miskin dan terlantar. Oleh
karena itu mendapat predikat sosialis ala
Indonesia
Sistem Ekonomi Pancasila
• Orde Baru mewariskan perekonomian yang
curat marut, negara tidak becus mengurus
ekonomi, inflasi sangat tinggi, persediaan
barang kurang dan sebagainya.
• Tindakan pertama orde Baru adalah liberalisasi
perdagangan luar negeri. Swasta boleh
melakukan perdagangan luar negeri, tidak
hanya perusahaan negara, sistem devisa
dirombak. Dalam jangka pendek kebutuhan
pokok dipenuhi lewat impor dan dalam jangka
panjang dari peningkatan produksi dalam
negeri.
• Keadaan keuangan pemerintah sangat terbatas
(bahkan tidak cukup untuk membayar gaji
pegawai negeri), tabungan masyarakat hanya
sekitar satu rupai per kapita, tabungan
perusahaan juga sangat kecil, sehingga boleh
dikatakan tidak mungkin melaksanakan
pembangunan dengan dana dari dalam negeri.
• Usaha yang dikerjakan saat itu adalah:
- Untuk menopang keuangan pemerintah
(APBN) dicarikan sumbangan dari IGGI
(Inter Governmental Group on Indonesia)
yakni kelompok negara2 maju untuk
membantu Indonesia.
- Untuk menopang sektor swasta asing
dikeluarkan UUPMA 1967.
dalam mana ditentukan harus memakai
partner Indonesia.
- Untuk membantu swasta domestik agar bisa
berpartner dengan swasta asing,
dibentuklah UUPMDN.
- Dengan perangkat ini diyakini bahwa
peningkatan produksi dalam negeri dapat
dilaksanakan, yakni melalui Repelita
• Peranan swasta sangat ( + asing) menonjol
sehingga akhirnya timbul demonstrasi anti
modal asing (terutama Jepang pada Januari
1974.
• Peran modal swasta terus meningkat tanpa
kendali yang berakibat makin lebarnya
ketimpangan antara si kaya dan si miskin,
sehingga akhirnya muncul perdebatan publik
mengenai pemerataan pembagian hasil2
pembangunan (1976) yang berakibat
munculnya trilogi yang mengutamakan
pemerataan pada awal Pelita III (1979).
• Perekonomian bebas terus berkembang dan
dikuasai oleh putra/putri presiden sehingga
muncul ucapan bahwa perekonomian Indonesia
lebih bebas (kapitalis) dari perekonomian
negara kapitalis seperti AS dan Eropa, yang
sudah menjadi negara kesejahteraan.
• Timbul diskusi terbuka apa bentuk
perekonomian Indonesia. Tentu tidak mau
kalau disebut Kapitalis, atau kapitalis ala
Indonesia. Perdebatan menonjol antara ahli2 di
IPB dan Gama di satu pihak melawan ahli2 dari
UI dan ITB yang menimbulkan Ekonomi
Pancasila meskipun tidak begitu jelas
perbedaannya dengan negara kesejahteraan
kecuali bahwa masyarakat miskin dan terlantar
merupakan tanggung jawab pemerintah yang
belum sempat diperhatikan.
• Peran swasta (asing) sangat menonjol dan
hutang luar negeri terutamama dari sektor
swasta begitu besar sehingga membayayahan
perekonomian secara keseluruhan
• Demikianlah muncul istilah ekonomi Pancasila
yang berbeda dengan ekonomi kesejahteraan
dalam hal fakir miskin yang belum ditangani
negara.
• Akhir 1997 (awal 1998) timbul krisis moneter
yang melanda Asia Tenggara, Korea Selatan
dan Indonesia, krisis mana berlangsung sangat
lama di Indonesia.
• Krisis tersebut dimulai dengan naiknya kurs
dolar AS dari sekitar Rp.4000 menjadi
Rp.20.000 per dolar.
• Hal ini mengakibatkan banyak perusahaan
besar yang memegang hutang luar negeri
dalam bentuk dolar menjadi bangkrut.
• Krisis moneter ini diikuti oleh PHK
(pengangguran dan kesulitan ekonomi lainnya)
sehingga disebut krisis ekonomi, yang
kemudian karena kurangnya penyelesaian oleh
pemerintah terhadap kesulitan ekonomi ini krisis
tersebut dijuluki krisis moral.
• Krisis moneter, ekonomi, dan moral ini dibarengi
oleh kekacauan sosial dalam bentuk
demonstrasi mahasiswa (masyarakat) yang
menuntut turunnya Presiden Soeharto.
Demonstrasi tersebut menuntut reformasi
politik, ekonomi dan sosial. Akhirnya presiden
turun (Mei 1998) dan digantikan oleh Habibie.
Sistem Ekonomi Kerakyatan
• Sama seperti jatuhnya orde Lama, orde Baru
juga jatuh karena demonstrasi mahasiswa
(rakyat) yang menuntut reformasi.
• Habibie menggantikan Soeharto, yang tidak
lama memerintah, kemudian diganti oleh Gus
Dur, Megawati, dan akhirnya sampai sekarang
oleh SBY.
• Partai politik bermunculan seperti janur,
kebebasan pers diundangkan dan tiap orang
bebas mengeluarkan pendapat, sampai akhirnya
banyak orang berpendapat demokrasi
kebablasan.
• Kebebasan berbicara ini telah mengakibatkan
seringnya muncul demonstrasi, sehingga boleh
dikatakan hampir setiap kebijakan pemerintah
ada kelompok yang menentangnya.
• Keadaan tersebut memaksakan timbulnya
kesulitan ekonomi, yang mungkin dapat
dikatakan lebih jelek dari pada masa
sebelumnya.
• Hal yang menarik adalah krisis moneter,
ekonomi dan moral telah membuktikan
tangguhnya perusahaan kecil dan menengah
yang umumnya dimiliki oleh rakyat kecil, yang
kemudian menimbulkan istilah ekonomi rakyat
yang harus mendapatkan perhatian lebih dari
pemerintah.
Sekian dan
Terimakasih

Anda mungkin juga menyukai