Anda di halaman 1dari 11

Pemeliharaan

Rusunawa Tingkat
Rendah
KELOMPOK 7
Rumah Susun Tingkat Rendah

 Bangunan rumah susun bertingkat rendah adalah bangunan yang tidak


menggunakan elevator atau lift sebagai sarana transportasi vertikal, melainkan
menggunakan tangga, sehingga lazim dikenal sebagai "walk-up flat".
 Ketinggian bangunan mulai dari 2 lantai hingga 5 lantai, dan umumnya terdapat
tangga utama yang dilengkapi dengan tangga darurat untuk menyelamatkan diri
pada saat terjadi bencana (kebakaran, gempa).
 Luas unit hunian rumah susun sewa pada umumnya dimulai dengan luas 24 m2
hingga 45 m2, namun khusus untuk rumah susun milik (yang dijual pengembang)
dikenal juga luas unit hunian (sarusun) 18 m2, yang lazim dikenal sebagai tipe
studio.
Rincian Unit Hunian Rumah Susun
Tingkat Rendah
 Unit hunian dilengkapi dengan kamar mandi/ WC individual pada tiap unit, yang
dapat terpisah antara ruang shower dan kloset atau kamar mandi/ WC didesain
komunal pada tiap lantai, yang dapat ditempatkan pada sisi kiri kanan bangunan,
atau menyatu ditengah. Desain bangunan dapat didesain "single loaded corridor",
dimana koridor melayani unit hunian pada satu sisi saja atau desain "double
loaded corridor", dimana koridor melayani unit hunian pada sisi kiri-kanannya.
Metode dan Prosedur Pemeliharaan Bangunan
Rumah Susun
Terdapat dua macam Metode dan Prosedur Pemeliharaan Bangunan Rumah Susun,
yaitu :
 Metode dan prosedur pemeliharaan komponen arsitektur.
 Metode dan prosedur pemeliharaan komponen struktur.
Metode dan Prosedur Pemeliharaan
Komponen Arsitektur
Metode dan prosedur pemeliharaan komponen arsitektur terbagi menjadi dua jenis,
yaitu :
 Elemen Lantai (Lantai Keramik dan Lantai Semen)
 Elemen Plafond
Pemeliharaan Kebersihan Lantai Keramik

 Berikut adalah langkah-langkah untuk melakukan pemeliharaan kebersihan lantai keramik :


1. Sebelum pekerjaan dimulai, siapkan alat-alat yang dibutuhkan seperti mesin poles, dry &
wet cleaner, ember, sikat tangan, sponge, dan alat-alat lainnya. Untuk alat yang berhubungan
dengan aliran listrik, diusahakan untuk mengecek apakah ada tidaknya kabel yang
terkelupas.
2. Kosongkan dan keluarkan semua tempat sampah yang berada pada lokasi, lalu vacuum/sapu
lantai terlebih dahulu untuk menghilangkan debu.
3. Basahilah lantai keramik merata dengan menggunakan chemical cleaner.
4. Lakukan pembersihan sudut-sudut lantai yang tidak terjangkau oleh mesin poles dengan
menggunakan sikat tangan, jangan lupa untuk menggunakan sarung tangan karet untuk
melindungi dari bahan kimia yang digunakan.
5. Gunakan wet vacuum cleaner untuk menghisap cairan kotoran lantai keramik yang
terangkat.
Pemeliharaan Kebersihan Lantai Semen

 Berikut adalah langkah-langkah untuk melakukan pemeliharaan kebersihan lantai semen :


1. Sebelum pekerjaan dimulai, siapkan alat-alat yang dibutuhkan seperti mesin poles, scrubbing pad,
ember, sikat tangan, sikat dorong,chemical cleaner, wet vacuum cleaner, dan alat-alat lainnya. Untuk
alat yang berhubungan dengan aliran listrik, diusahakan untuk mengecek apakah ada tidaknya kabel
yang terkelupas.
2. Kosongkan dan keluarkan semua tempat sampah yang berada pada lokasi.
3. Larutkan chemical cleaner dalam ember yang berisikan air,vacuum lantai terlebih dahulu, lalu pel lantai
dengan cairan pembersih.
4. Lakukan pembersihan sudut-sudut lantai yang tidak terjangkau oleh mesin poles dengan menggunakan
sikat tangan, jangan lupa untuk menggunakan sarung tangan karet untuk melindungi dari bahan kimia
yang digunakan.
5. Lakukan wet mopping untuk mengangkat sisa kotoran pada permukaan lantai yang tidak rata.
6. Bersihkan dengan kain lap basah semua permukaan benda-benda.
7. Bilas lantai yang sudah disikat dengan air bersih berulang kali, minimal tiga kali, kemudian keringkan.
Elemen Plafond

 Pemeliharaan plafond tripleks atau gypaum board atau GRC yang terdapat di luar
kamar hunian atau dalam kamar hunian, terelbih dahulu perlu diinspeksi secara
berkala agar ketahanan plafond dapat dijaga sesuai umur ekonomisnya, terkecuali
ada rembesan air yang membasahi plafond, atau rangka plafond dengan
konstruksi kayu yang rusak karena rayap. Inspeksi terhadap kondisi plafond yang
dilakukan secara berkala, antara 3 bulan sekali atau 6 bulan sekali tergantung
rencana kerja yang telah disepakati.
 Biaya pembersihan kotoran yang melekat pada plafond, serta biaya bahan
pembersih yang dibutuhkan, seperti cat emulsi sebagai penutup bekas kotoran
yang melekat pada plafond dibebankan kepada biaya pemeliharaan yang
bersumber dari sewa penghuni
Metode dan Prosedur Pemeliharaan
Komponen Struktur
Metode dan Prosedur Pemeliharaan Komponen terbagi menjadi dua, yaitu :
 Struktur bawah (substructure)
 Struktur atas (upperstructure)
Struktur Bawah

Ketentuan pemeliharaan pondasi menerus bahan beton / monolitik :


1. Menghindari drainase yang tidak berfungsi dengan baik di sekitar bangunan yang
menggunakan pondasi menerus bahan beton / monolitik
2. Menghindari akar pohon atau akar tanaman lain yang bersifat merusak
3. Melindungi pondasi menerus bahan beton / monolitik terhadap akar tanaman yang merusak,
dengan bahan yang tidak tembus dah bersifat keras sehingga akar tidak merusak pondasi
menerus bahan beton / monolitik
Ketentuan pemeliharaan pondasi tiang pancang :
4. Tiang pancang dari bahan beton bertulang tidak memerlukan pemeliharaan
5. Tiang pancang dari bahan besi tidak memerlukan pemeliharaan
6. Pemeliharaan tiang pancang dari kayu
7. Mencegah lumut atau binatang air yang menempel pada tiang pancang
Struktur Atas

Ketentuan pemeliharaan struktur bangunan beton :


1. Menghindari kotoran yang menempel pada permukaan beton
2. Memperbaiki beton tiang bangunan yang rontok terkena benturan
3. Memperbaiki retakan pada plat beton atau dinding beton

Anda mungkin juga menyukai