0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
25 tayangan6 halaman
Dokumen tersebut membahas tentang cara pemeriksaan beton pada bangunan dengan melakukan inspeksi secara berkala untuk mengetahui kondisi beton, mencatat jenis kerusakan, dan memberikan rekomendasi perbaikan. Pemeriksaan dilakukan dengan 2 metode, yaitu tanpa merusak dan dengan merusak. Dokumen juga menjelaskan pentingnya perawatan beton dengan menjaga kelembabannya selama minimal 3 hari untuk hasil
Dokumen tersebut membahas tentang cara pemeriksaan beton pada bangunan dengan melakukan inspeksi secara berkala untuk mengetahui kondisi beton, mencatat jenis kerusakan, dan memberikan rekomendasi perbaikan. Pemeriksaan dilakukan dengan 2 metode, yaitu tanpa merusak dan dengan merusak. Dokumen juga menjelaskan pentingnya perawatan beton dengan menjaga kelembabannya selama minimal 3 hari untuk hasil
Dokumen tersebut membahas tentang cara pemeriksaan beton pada bangunan dengan melakukan inspeksi secara berkala untuk mengetahui kondisi beton, mencatat jenis kerusakan, dan memberikan rekomendasi perbaikan. Pemeriksaan dilakukan dengan 2 metode, yaitu tanpa merusak dan dengan merusak. Dokumen juga menjelaskan pentingnya perawatan beton dengan menjaga kelembabannya selama minimal 3 hari untuk hasil
Pemeriksaan rutin terhadap beton pada suatu kontruksi sangat diperlukan
mengingat masa pelayanannya yang terus bertambah serta pengaruh iklim, cuaca, dan lingkungan. Pemeriksaan ini selayaknya harus dilaksanakn secara berkala agar kita bisa mengetahui besar ketahanan kontruksi beton pada masa rentang waktu tertentu.
Pemeriksaan terhadap bangunan yang memiliki kontruksi beton ini
biasanya diutamakan untuk bangunan yang menjadi kebutuhan khalayak ramai seperti pasar, sekolah, rumah sakit, hotel, kantor dll. Pelaksaan pemeriksaan ini ditugaskan pada suatu lembaga inspeksi teknis yang ditunjuk. Tugas utamanya adalah mempersiapkan pemeriksaan serta menganalisa data- data yang didapatkan sehingga diperoleh suatu rekomendasi yang dapat digunakan untuk renovasi misalnya atau untuk memperkirakan kondisi dari bangunan tersebut di masa yang akan datang. Dalam kegiatan pemeriksaan ini dilakukan beberapa tahap kegiatan dengan maksud pemeriksaan yang akan dilakukan nanti sesuai dengan kebutuhan dan permasalahan yang ada pada bangunan tersebut.
Adapun tahap-tahap yang dimaksud antara lain :
1. Melakukan pengamatan atau pemeriksaan secara visual terhadap bagian-
bagian bangunan yang mengalami gejala kerusakan atau kerusakan yang telah terjadi dan mencatat jenis kerusakan, tingkat kerusakan dan pola kerusakan. 2. Mengelompokkan bagian – bagian dari bangunan tersebut berdasarkan bagian yang rusak dan yang tidak rusak, kemudian menandai bagian yang rusak untuk dilakukan pemeriksaan nantinya. 3. Membuat sketsa bagian – bagian dari bangunan yang rusak, melakukan pemotretan dan mendeskripsikan jenis kerusakannya. 4. Menetapkan metode pemeriksaan yang perlu dilakukan nantinya dengan melihat kondisi dan situasi dari daerah yang mengalami kerusakan. (metode – metode ini akan dibahas pada artikel selanjutnya) 5. Melakukan langkah-langkah re-design jika diperlukan
Memberikan rekomendasi terhadap pemilik bangunan untuk melakukan
perbaikan pada bagian – bagian yang dianggap perlu dan menunjukkan metode perbaikan yang sesuai dengan jenis kerusakannua serta menjelaskan jenis material yang harus digunakan.
Metode yang biasa dilakukan dalam melakukan pemeriksaan terhadap kontruksi
beton sebuah bangunan ada dua macam, yaitu :
1. Metode pemeriksaan tanpa merusak (Non Destructive Test/NDT)
2. Metode pemeriksaan dengan merusak (Destructive Test)
Metode pemeriksaan dengan cara tidak merusak adalah suatu metode
pengujian terhadap konstruksi beton (atau konstruksi baja) dengan tidak melakukan perusakan baik secara struktural maupun nonstruktural untuk pengambilan sampel uji atau pengujian langsung di lapangan. Sedangkan untuk pemeriksaan dengan cara merusak adalah suatu pengujian terhadap kontruksi beton (konstruksi baja) dengan melakukan perusakan baik secara struktural maupun nonstruktural Selain biayanya yang lebih mahal juga pelaksanaan pengujiannya sukar dan lama karena harus diuji lagi di laboratorium.
Alat – alat yang digunakan dalam melakukan pemeriksaan ini kebanyakan
merupakan alat yang dipakai pada standar ASTM Amerika Serikat dan alat – alat ini masih didominasi oleh alat yang digunakan untuk metode pemeriksaan tanpa merusak (Non Destructive Test).
Tips Perawatan beton
Menjaga kelembaban beton, lekatan antara pasta semen dan agregat akan menjadi sangat bagus sehingga hal ini menjadikan beton anda berkwalitas baik, kuat dan tahan lama. Sebaliknya penguapan air paska pengecoran beton menjadikan beton jelek.
Perawatan beton dilakukan juga dengan tujuan untuk mendapatkan permukaan
beton yang bagus (tidak banyak retak rambut pada permukaan beton), lebih awet dan perlindungan terhadap besi tulangan beton yang lebih baik.
Kapan perawatan beton (curing beton) dilakukan,
Perawatan beton dilakukan segera setelah pekerjaan finishing cor beton
anda selesai dilakukan.Perawatan beton sangat segera dibutuhkan jika keadaan cuaca setelah pengecoran panas (suhu diatas 30 derajat Celsius), kontak langsung dengan cahaya matahari, udara dalam kondisi kering (kelembaban udara rendah) dan angin bertiup cukup kencang, karena hal itu menyebabkan air meguap dari beton dengan cepatnya. Prinsip dasar perawatan beton agar senantisa lembab adalah :
Menjaga Air Pada Permukaan Beton
Menguyurkan air pada permukaan beton bahkan sampai mengenangi permukaan cor beton adalah cara yang relativ mudah juga sangat efektif dalam menjaga permukaan beton anda senantiasa lembab. Hal yang perlu diperhatiakan adalah bahwa umur beton anda masih muda menjadikan beton belum cukup keras , sehingga tekanan penyemprotan air anda harus kecil karena jika besar tekanan air penyemprotan besar tentu saja akan meninggalkan bekas pada permukaan beton anda . Hal ini tentu saja menjadikan tampang beton anda menjadi jelek. Hal yang sangat penting adalah permukaan beton anda harus selalu lembab, maka setiap kali beton anda sudah nampak kering maka harus segera dibasahi atau diguyur dengan air. Perlu diketahui metode penguyuran atau pengenagan air sangat bagus untuk permukaan beton cor yang horizontal (misalnya plat lantai atau dack lantai beton), tetapi bagaimana jika beton cor kita posisinya vertikal (misalnya tiang beton atau kolom). Jika memang keadaanya seperti itu maka metode kedualah yang paling tepat untuk dipakai
1 Curing Beton Dengan Penyempotan Air
Menjaga Penguapan Air Pada Permukaan Beton Sesedikit
Mungkin Menjaga agar penguapan air pada permukaan beton sesedikit mungkin, artinya senantisa menjaga kelembaban beton dengan menjaga menguapnya air dari permukaan beton. Hal ini dilakukan dengan cara menyelimuti permukaan beton dengan lembaran plastik. Fungsi lembaran plastik menjaga agar jika terjadi penguapan pada permukaan beton, maka permukaan beton tetap lembab, karena air akan terperangkap anatara permukaan beton dan lembaran plastik.
2 Curing Beton Dengan Penyelimutan Lembaran Plastik
Nah metode ini selain sangat mudah juga bisa diterapkan dalam segala bentuk cor beton anda kecuali beton dengan bentuk yang sangat tidak beraturan
Dengan Coupond Perawat Beton
Secara prinsip cara pengunaanya adalah meluluri beton dengan zat khusus yang senantiasa dapat menjaga kelembaban beton. Metode ini sangat tepat digunakan untuk beton yang
BERAPA LAMA SAYA HARUS MELAKUKAN PERAWATAN BETON
Sekurang-kurangnya anda harus menjaga beton senantiasa lebab selama 3 hari
akan tetapi jika anda menghendaki hasil beton yang lebih baik, anda dapat melakukan perawatan beton selama 7 hari. Semakin lama anda menjaga beton tetap lembab akan dihasilkan beton yang lebih baik