Anda di halaman 1dari 13

Hasil Observasi di Apartemen

La Grande Tamansari

Terdiri dari 348 Unit 21 Lantai


Gedung milik WIKA dan pengelolaan oleh WIKA
1. Struktur Organisasi

Chief Engeneering

Owner (Pemilik Unit)

Teknisi Sipil Teknisi Mekanikal Managemen K3 Admin


Elektrikal

a. CE : Fetri Nur Andi


b. Teknisi Sipil : Sulaeman, Rahim dan Didin
c. Teknisi ME : Deri Budiman dan Eko
d. Managemen K3 : Hasby
e. Admin : Tedi Hendiana
2. Tugas dan Tanggung Jawab
a. CE : Mengawasi para teknisi, dan dipercayakan oleh masing-masing
keahlian dan aspek yang berbeda dari operasi mesin dan peralatan apartemen.
b. Teknisi Sipil : Memantau kinerja Plumbing, struktur bangunan.
c. Teknisi ME : Memantau kinerja Hydran, PAM, AC, Penerangan dan CCTV.
d. Managemen K3 : Memantau segala fasilitas agar tetap safety
e. Admin : Menyampaikan Laporan Keluhan pada Pusat dan administrasi
Engineering building adalah salah satu departemen pendukung yang bertanggung
jawab terhadap perawatan, perbaikan, pengawasan, pengontrolan pengeluaran (costs) dan
pengontrolan penggunaan energi (saving energy) baik itu listrik, air, bahan bakar (solar)
dengan seefisien mungkin tanpa mengurangi kenyamanan, keselamatan, keindahan dan
dapat dipertanggungjawabkan serta bisa dilaksanakan secara konsisten.
Fungsi dari engineering department adalah melindungi aset pemilik gedung; struktur
bangunan, dengan integritas, dinding, lantai, plafon semua perlengkapan dan peralatan
(“furniture, fixtures, and equipment” atau FF&E) yang terkandung di dalamnya, termasuk
transformer listrik dan distribusi tegangan, pendistribusian air dan limbah, sistem
pengkondisian pemanas-ventilasi udara, sistem alarm kebakaran dan komponen kebakaran,
sistem transportasi vertikal (lift). Utilitas manajemen seperti listrik, air, bahan bakar (solar).
Lighting dan sound system dan seterusnya. Juga memastikan kesehatan, keselamatan kerja,
safety hygiene (K3SH)
3. Kerjasama dilakukan melalui tender sejak tahun 2015(awal Pendirian)managemen yang
bekerja sama tidak prnah berubah.
a. Managemen Perawatan Eskalator dan Lift oleh SJEC
b. Managemen Perawatan Kebersihan dan Pertamanan oleh Classindo (CSO)
c. Managemen Perawatan Area Parkir oleh WL Parkir
d. Managemen Keamanan oleh GSI
e. Pengelolaan samsampit oleh Banda resik
4. Biaya perawatan gedung dari Servise Charger : uang kemanan, listrik (sesuai pemakaian),
air dan kebersihan.
5. Managemen Perawatan Eskalator dan Lift oleh SJEC dari PT.Pramida Karya
Bapak Dikdik :
 Perawatan Eskalator dan Lift dilakukan sebulan sekali atau jika terlihat aktivitas di
apartemen meningkat, pengecekan dilakukan 2x dalam 1 bulan.
 Karena eskalator dan lift merupakan alat angkut manusia yang tentunya harus
dipertahankan keamanannya sesuai standar yang berlaku.
 Pengecakan dilakukan pada mesin yang bersangkutan, jika terjadi kecacatan maka
segera diganti.
 Jika terjadi error, perbaikan hanya membutuhkan waktu beberapa menit agar Eskalator
dan lift kembali berjalan normal
 Teknis Perawatan Komponen Lift:
- Perawatan Cable/ Roofing
 Perawatan cable / roofing dilakukan setiap 6 bulan sekali
 Periksa cable/roofing tersebut secara fisik secara keseluruhan dari atas sampai
kebawah.
 Cable /roofing yang masih baik adalah jika kawat-kawat bajanya tidak ada yang
putus-putus.
 Cable/roofing mengandung minyak (tidak kering)
 Panjang cable tetap tidak bertambah, bisa dilihat pada car lift (jika car lift tidak
level , terlalu turun kemungkinan cable/ roofing sudah bertambah panjang)
-Perawatan Traction Machine
 Periksa canvas remnya, jika sudah tipis harus diganti
 Stel / setting jarak antara canvas rem dengan tromol canvas , jangan terlalu jauh
agar hentakannya tidak terlalu kuat.
 Periksa motor penggeraknya
 Periksa tuas penggerak manual
-Perawatan Safety Device
 Periksa alat alat pengaman yang ada yaitu meliputi;
 Gouvernur, diset ulang jarak switch dengan bandul pengeraknya dan bautnya
dikencangi.
 Cek program dengan control module
-Perawatan Unit
 Siapkan peralatan yang dibutuhkan
 Periksa buka tutup pintu sangkar apakah berfungsi dengan baik
 Periksa kerja photocell dengan menghalangi permukaan photocell
 Periksa cage button dan switch OPB dan pastikan berfungsi dengan baik
 Periksa tombol-tombol indikator dalam sangkar
 Periksa kerja emergency light, inter phone, bel dan alarm
 Periksa tombol-tombol pintu luar & lampu indikator tiap-tiap lantai dan bersihkan
rel pintu tiap lantai
 Periksa level sangkar pada tiap-tiap lantai
 Periksa pada waktu elevator beroperasi apakah ada bunyi berisik
 Periksa minyak pelumas pada rel-rel pengarah
 Periksa switch pintu luar tiap lantai
 Periksa FAN unit diatas sangkar
 Ukur tegangan batere dengan multitester
 Periksa keadaan suhu dan kebersihan ruang mesin elevator
6. Managemen Perawatan Kebersihan dan Pertamanan oleh Classindo (CSO)
Bu Novi (Team Leader) :
 Cleaning servis berjumlah 17 org termasuk Gondola
 Gondola : Membersihkan kaca2 gedung
 Setiap lantai mrupakan tanggung jawab 2 org yang bekerja per shif (siang-malam)
 Tanggung jawab utama : Kebersihan (Pada pagi dan sore hari) khusus di lantai Ground
Floor, Lt. 2 & Lt. 4, Koridor dan penarikan samsampit / minggu dari tiap unit ke TPS.
 Jika ada pemilik unit yang meminta unitnya dibersihkan, CS membersihkan tanpa ada
patokan pembayaran (hanya berupa tip dari pemilik unit, untuk petugas yg
membersihkan)
 Tukang taman satu orang bekerja 1 x /minggu memotong rumput dan penataan taman
 Kebersihan kolam renang dilakukan setiap hari dan pengaturan kaporit agar air tetap
jernih. Pengurasan dilakukan 1 bulan sekali.
7. Managemen Perawatan Area Parkir oleh WL Parkir
 Pengecekan berkala pada rambu-rambu area parkir
 Pengecekan berkala pada mesin parkir
 Yang harus menjadi fokus utama dalam merawat mesin parkir adalah
kebersihannya. Pastikan dua komponen tersebut bebas dari debu, lumpur atau
kotoran-kotoran lainnya. Hal ini penting dilakukan supaya fitur dua komponen
tersebut bisa berfungsi dengan baik terutama sensornya.
 Namun penting juga untuk diingat, saat membersihkan jangan menyiram area ini
memakai semprotan air bertekanan tinggi. Sensornya memang waterproof, tetapi
juga jangan disemprot memakai steam pressure karena berisiko menimbulkan
adanya short circuit (arus pendek).
8. Pengecatan ulang hanya dilakukan pada bagian2 tertentu saja.
9. Kerusakan salah satu atap di rooftop sedang diproses dalam hal garansi bangunan
10. Kerusakan yang sering terjadi dan perbaikannya:
 Kebocoran AC, langkah langkah mengatasi ac bocor air:
 Cabut steker listrik AC
 Buka Cashing indoor AC dan turunkan ke bawah
 Semprot saluran pembuangan air dengan selang air hingga seluruh kotoran
keluar
 Pastikan seluruh kotoran di dalam saluran pembuangan sudah tidak ada
 Pasang kembali unit indoor AC
 Kerusakan Shower : langkah memperbaiki kepala pancuran yg bocor:
 Matikan pasokan air ke pancuran.
 Lepaskan pelat lubang air pancuran atau copot saja keseluruhan kepala pancuran.
 Rendam pelat atau keseluruhan kepala pancuran di dalam cuka selama 8 jam.
 Bersihkan sisa-sisa endapan dengan tusuk gigi.
 Cek apakah kebocoran sudah teratasi.
 Tetapi, bila kebocoran masih terjadi, lanjutkan ke metode di bawah ini.
 Matikan pasokan air ke pancuran.
 Tentukan cincin karet mana yang perlu diganti.
 Ganti cincin karet di kepala pancuran.
 Ganti cincin karet di keran.
 Pasang kembali semua bagian pancuran untuk melihat apakah masalah sudah
teratasi.
https://id.m.wikihow.com/Memperbaiki-Kepala-Pancuran-yang-Bocor
 Kelembapan dinding : Dengan pengecatan ulang dengan cat anti air.
 Cek talang dan pipa air. Talang yang dibiarkan bocor atau rusak bisa menjadi jalan
masuk air hujan menuju tembok.
 Perhatikan sirkulasi udara.
 Bersihkan jamur.
 Amplas dinding yang terkena jamur dan lumut.
 Oleskan kaporit.
 Cat ulang dinding dengan cat waterproof.
 Rutin membersihkan tembok.
https://pacificpaint.com/atasi-tembok-lembab-dan-berjamur/
11. Tata Letak Fasilitas Gedung
Rooftop berisi : Tangki air berkapasitas : … Pengecekan setiap hari dalam hal kinerja
pompa dan penyaluran air.
Lantai 4 : Berisi Kolam renang, R. Olahraga, Arena Jogging dan R. Serbaguna.
Basemen 1: R. Pompa air dan Pompa Hydran, R. Travo , R. Paanel, R. Genset
Basemen 2 : R. Pengelolaan Limbah, dan 4 buah sampit
12. Pengelolaaan Pompa air.
 Jika terjadi kebakaran menggunakan tekanan 15 Bar menggunakan mesin sebelah
kanan, 12 bar mesin tengah dan 9 bar dengan mesin sebelah kiri.
 Perawatan hanya memerlukan penanganan dan tindakan yang bersifat menjaga
keamanan fisik pompa itu sendiri mulai dari menjaga kebersihan, perlindungan dari
lingkungan sekitar, cuaca, maupun instalasi pipa dan listrik yang terpasang dengan
benar.
 Yang paling umum terjadi dan memerlukan perhatian pada perawatan pompa adalah
pemeriksaan rutin apakah body mesin terjaga dari kotoran atau karat, apakah posisi
kipas pendingin bisa memperoleh sirkulasi udara yang baik, dan pastikan tidak ada
suara yang aneh pada putaran motor (dynamo) pompa air.
13. Pengelolaan Kelistrikan
 R. Travo pengukuran kapasitas listrik tiap lantak
 R. Panel menyalurkan listrik ke setiap lantai
 Sound System
Perawatan sound system, supaya peralatan berfungsi dan siap pakai. Perawatan sound
system dilaksanakan setiap bulan sekali meliputi : Mixer Power, Amplifier, Speaker, Mic.
Pengecekan berkala sesuai dengan schedule juga dilakukan untuk seluruh peralatan Sound
System.
 CCTV (Closed Circuit Television)
Alat kamera untuk monitor yang dipasang di beberapa area apartemen berserta
peralatannya yang berfungsi untuk melihat kejadian / kegiatan dan merekam data diarea
tersebut dari ruang control. ( ruang control biasanya ada di Security Office, Engineering,
GM Office ). Perawatan yang dilakukan secara berkala untuk menjaga Peralatan CCTV
tetap berfungsi optimal, meliputi recorder, player receiver, monitor / lensa .
 Telepon (PABX)
Sistem ( soft ware, hard ware ) dan jaringan telephone yang dipergunakan apartemen.
Perawatan keseluruhan dilakukan supaya sarana komunikasi / telepon di apartemen/
gedung, bangunan tetap berfungsi dengan baik, meliputi perangkat / unit PABX, rectifier,
back up battery, operator consul, soft ware extension, soft ware check in & check out, soft
ware ticketing dan line telephone pemerintah ( Telkom ) pada terminal box. Perawatan
dilaksanakan secara berkala sesuai dengan schedule maintenance. Dalam posisi stand by,
semua line telephone dari Telkom seharusnya akan memiliki tegangan : Daya, Rectifier
dan Back Up Battery yang bias diukur.
 MCFA (Master Control Fire Alarm)
Peralatan yang dipergunakan untuk mengontrol, monitor, mendeteksi adanya
kebakaran di area apartemen yang telah dipasang alat-alat pendeteksi baik itu api, panas
ataupun asap, alat ini biasanya letaknya ada di engineering control room. Perawatan
dilakukan secara berkala sesuai dengan jadwal, untuk melakukan pengecekan seluruh
peralatan penginderaan api, supaya peralatan tersebut selalu siap dan berfungsi dengan
baik. Tindakan perawatan fire alarm, meliputi: Master Control Fire Alarm (MCFA),
Announciator, Head detector, smoke detector dan paging system. Semua led/pilot lamp
pada panel MCFA harus dalam kondisi berfungsi. Semua led/pilot lamp penunjuk zone
pada announciator harus menyala saat dilakukan pemeriksaan. Perawatan atas lampu
darurat (Emergency lighting) perawatan dan pemeriksaan meliputi battery, indicator
lamp/led dan lighting.
 Electricity (lighting, panel, travo)
Sistem kelistrikan diseluruh kegiatan / aktivitas yang dilakukan di gedung apartemen.
Perawatan peralatan–peralatan listrik dari hulu sampai hilir : transformator, HVDP panel,
LVMDP panel, distribution panel, sub–sub panel, berikut peralatan yang ada di dalamnya
termasuk cleaning serta penerangan dan stop contact .
 Ventilating, Air Conditioning
Perawatan dilakukan agar unit–unit system tata udara di apartemen/bangunan, tetap
berfungsi dengan baik dan menghasilkan udara yang : bersih, segar, ideal dan nyaman.
Perawatan dilaksanakan berkala, meliputi pembersihan condensor, evaporator, fisik unit,
pemeriksaan fan belt, pemeriksaan ampere, suction dan discharge, sedangkan FCU
perawatan dilaksanakan setiap 3 bulan sekali.
14. R. Genset
 Kapasitas 1500 Volt dilengkapi tangki solar dengan kapasitas 2000 l
 Saat terjadi pmadaman listrik, genset otomatis hidup dalam waktu 5 detik. (Kalau RS
max 2 detik krna listrik sngat diperlukan.)
 Saat menghidupkan listrik kedua mesin bekerja, setelah listrik trsebar normal hanya
satu mesin yang bekerja
 Yang pernah terjadi, pemadaman 3 jam menghabiskan solar sebanyak 60 l
 Pernah terjadi error pada genset sebelah kanan, tidak menyala secara otomatis.
Dilakukan laporan ke pusat, lalu stlah 1 hari dilakukan perbaikan mesin.
 Pemeliharaan Genset
 Ganti filter solar 50 jam pertama, selanjutna tiap 200 jam operasi atau 6 bulan
(mana yang duluan ketemu).
 Ganti filter oli dan oli mesin 50 jam pertama , selanjutnya 200 jam operasi atau 6
bulan.
 Bersihkan filter udara setiap 250 jam operasi.
 Bersihkan / kuras air radiator setia 400 jam operasi (1 tahun sekali), pakailah air
yang kandungan zat kapur, garam dan besinya rendah.
 Mengatasi Trouble jika Mesin Tidak Mau Hidup.
 Periksa solarnya apakah mengalir dengan baik dan tidak ada kotoran (tersumbat).
 Solar dipompa sampai solar benar-benar mengalir/ buang angin palsunya
 Periksa accunya , apakah cukup kuat , jika tidak kuat perlu dicharge dulu.
15. Pengelolaan Limbah
 Berjumlah 6 kolam persegi panjang dengan kedalaman 10 meter
 4 kolam sebagai penampungan semnetara, 2 kolam sebagai kolam pengaduk
 Limbah diaduk dalam kolam mixer agar tidak trlalu banyak padatan
 Limbah yang sudah mengendap diangkut sebulan sekali
 STP (Sewage Treatment Plan)Adalah sistem pengolahan air limbah yang berasal dari
limbah cair air kotor (closet), air buangan (mandi/cuci), kitchen dan laundry, agar
diperoleh baku mutu air buangan yang tidak merusak lingkungan (air ini dapat
digunakan sebagai air menyiram kebun), Perawatan dilakukan pada unit pengolahan
limbah (Sewage Treatment Plan, Sump Pit , dan Grease Trap) ditujukan untuk menjaga
dan mempertahankan kualitas air buangan secara terus-menerus sesuai dengan standar
baku mutu air buangan yang ditetapkan Department Kesehatan.
 Pemeriksaan unit–unit peralatan meliputi : Clorination, Blower, Communitor, reducer
speed disk, Disk, Pump-sump pit, Sluge Tank, Deffuser.
 Perawatan Unit Sewage Treatment Plan
a) Siapkan kotak peralatan
b) Periksa kondisi udara diruang STP dan pastikan exhaust fan dan fresh air fan
bekerja dengan baik
c) Periksa kerja motor rotor disk, normal atau tidak
d) Periksa dan bersihkan bak-bak penyaring, angkat dengan tongkat garpu
e) Periksa bak equalizing, apabila level air berlebihan, periksa pompa equalizing
f) Periksa chlorine pada tabung pengisian, isi dan tambahkan apabila kurang sesuai
takaran
g) Catat hasil perawatan dalam log book dan check list
16. Sampit (Penyaluran dan penampungan air hujan dan air AC)
 Berjujmlah 4 buah di simpan di sisi-sisi basemen 2 dengan jalur yang berbeda beda
 Panel yang berfungsi memompa air agar sampai ke penampungan.
 Seluruh bangunan sampit harus tertutup dengan baik.untuk itu, bagian bangunan yang
meliputi dinding dan dasar sampit sebaiknya dibangun menggunakan beton kualitas
terbaik. Hal ini agar air air di dalam sampit tidak bocor atau zat-zat di dalam tanah tidak
dapat menembus dinding sampit. Dengan demikian, kualitas air dapat benar-benar
dijaga dari zat-zat berbahaya yang terdapat di dalam tanah.
 Untuk mengurang terbentuknya lumut di dinding bangunan sampit, dinding sebaiknya
beton sebaiknya dilapisi dengan pelapis anti lumut. Waktu pembersihan yang relatif
lama dan penggunaan yang besar memungkinkan pembentukan lumut pada dinding
bangunan sampit sehingga hal ini bisa menyebabkan penurunan kualitas air hasil
sampit.

Terserah mau dimasukin atau ngga


17. CIVIL / CARPENTER (Public Space, Building Interior, Exterior)
 Perawatan langit-langit di kamar dilaksanakan setiap enam bulan sekali, diantaranya :
 Pengecekan antara sambungan dinding dan langit-langit, bagian yang retak/noda di
dempul dan di cat kembali.
 Pengecekan noda langit-langit yang diakibatkan dari rembesan atau kebocoran air.
 Pengecekan langit-langit pada bagian rell gorden.
 Perawatan Lantai
 Perawatan lantai yang dilakukan setiap 3 (tiga) bulan sekali, diantaranya :
 Pengecekan list kayu antara sambungan karpet dengan keramik.
 Pengecekan list antara keramik dengan keramik (nut).
 Pengecekan keramik yang pecah/retak.
 Perawatan meubel
 Perawatan meubel yang dilakukan setiap 6 (enam) bulan sekali. diantaranya :
 Pengecekan sambungan antara kaki dan lantai meja.
 Pengecekan noda / cacat karena goresan
 Pengecekan cat meubel yang kusam.
 Pengecekan rell / roda laci meja dan lemari
 Pengecekan engsel pintu lemari pintu utama
 Teknis Perawatan Dinding Setiap 6 Bulan sekali, meliputi :
1. Dinding Retak
Cara mengatasi dinding Retak Dapat di lakukan dengan cara mengikis bagian yang
retak, lalu di dempul. Kemudian setelah dempulnya kering di amplas. Kemudian di cat
sesuai warna catnya
2 . Dinding Bernoda
 Dinding bernoda karena rembesan air
Dapat di atasi dengan cara mengecatnya dengan cat minyak warna putih. Setelah
kering di dempul dengan kompon. Setelah dempulan tadi kering, kemudian di amplas
dan di cat sesuai warna dinding tersebut.
 Dinding bernoda karena noda tangan / kaki.
Dapat di atasi dengan men-spot dinding (di lap dengan kain lap yang basah dan
bersih) kemudian jika perlu di cat sesuai dengan warnanya.
 Public Area / Public Space
Di dalam public area / area umum baik front of the house maupun back of the house
dimana banyak terdapat furniture, sofa, carpet, building interior, exterior yang
kesemuanya perlu dijadwalkan pengecekan dan perawatannya.

Lanjutan No 2. Managing Staff / Pengelolaan Karyawan


Engineering staff terdapat beberapa bidang ilmu mulai dari mesin, listrik, sipil sampai
administrasi.
Promosi, mutasi, demosi, rewards & punishment
Training, couching & counseling
Pengaturan jadwal staff yang beroprasi 24 jam.diatur dalam 3 shift (3 waktu kerja),
pagi, sore dan malam. Jadwal kerja dan jumlah karyawan ditentukan berdasarkan quota
kerja ataupun rencana rerja harian. Biasanya jumlah staff pagi lebih banyak dibanding sore
ataupun malam hari, hal ini dikarenakan pada shift pagi banyak rencana kerja yang bisa
dikerjakan dan dimonitor langsung oleh Chief Engineer dibantu supervisor sedang pada
sore hari relatif lebih sedikit dan biasaya diawasi oleh Assistant Chief Engineering. Sedang
yang bertugas malam hari diatur staff yang terbatas yang bertugas untuk mengontrol
engineering system dan tugas-tugas tambahan yang telah terjadwal.
JOB DESCIPTIONS (Tugas–tugas pokok masing–masing bidang)
1. Buiding Manager
Menetapkan visi building management dengan berorientasi pada misi P3SRS
Membuat planning, budgeting dan program tahunan
Melakukan supervise total atas seluruh fungsi organisasi
Membuat laporan rutin dan insidentil

2. Chief
Membuat protap–protap
Membuat standart operasi dan maintenance
Mengatur jadwal dan penugasan pelaksana
Melakukan inspeksi
Memberikan laporan kepada building manager secara rutin
3. Supervisor
Membuat rencana kerja dan pemeliharaan dan penugasan bersama–sama
chief
Mengatur dan mengkoordinir Teknisi/Pelaksana sesuai dengan bidangnya
Mengatur penggunaan peralatan dan bahan
Membuat laporan kepada chief secara rutin

4. Teknisi / Pelaksana
Melaksanakan pekerjaan pengoperasian, perbaikan dan
perawatan alat dan fisik gedung
Memberikan masukan perihal jadwal pemeliharaan rutin
dan pemeliharaan perbaikan
Melakukan inspeksi dan pencatatan (checklist harian secara rutin)
Membuat laporan kepada supervisor

Tindakan pemeliharan secara mendadak dan tidak direncanakan, biasa dilakukan atas dasar
komplainan dari pihak tenant. Komplain ini akan disampaikan kepada TRO gedung untuk
di tindak lanjuti. Setelah complain ditindak lanjuti, maka pelaksana perbaikan perlu
membuat laporan kepada Chief, sehingga aktifitas pemeliharaan bisa dipantau dengan baik.

Dalam Gedung Apartemen yang paling penting adalah sistem MEP (Mechanical,
Electrical, Plumbing) karena merupakan jantung dari sebuah gedung, dan akan sangat
penting ketika suatu sistem MEP tidak beroperasi dengan normal. hal ini dapat
mengakibatkan terganggunya aktivitas dalam sebuah gedung yang dampaknya
menimbulkan ketidaknyamanan bagi penghuni.

Oleh karenanya sangat penting ketika kita berada sebagai pengelola gedung untuk bisa
memastikan semua sistem MEP nya beroperasi dengan normal. Untuk dapat memastikan
semuanya itu kita perlu tahu mengetahui dasar-dasar dari sistem yang ada di gedung ini,
dari mulai konsep perencanaan sampai dengan konsep perawatan sebuah sistem MEP
gedung.
Dalam segala hal sistem MEP selalu akan mengalami permasalahan selama
pengoperasiannya adalah sangat wajar mengingat sistem tersebut merupakan sistem yang
aktif. Akan tetapi kita dapat meminimalkan timbulnya permasalahan di Sistem MEP
tersebut dengan perawatan yang disiplin pada sistem MEP gedung.

Sangat penting juga saat ini adalah melakukan banyak efficiency di semua sistem MEP
karena dalam sebuah gedung penggunaan sistem MEP merupakan sistem yang
mengkonsumsi biaya yang paling besar dalam sebuah gedung. Dalam melakukan program
efficiency adalah sangat penting juga untuk tidak mengurangi kenyamanan bagi pengguna
gedung tersebut.

Untuk pelaksanaan ini ada empat faktor yang menjadi kualifikasi tertentu, yaitu :

1. SDM yang memiliki kualifikasi (Kompetensi dan Responsible)


sesuai tugas.
2. Garis wewenang yang jelas berdasar struktur (fungsi).
3. Standar operasional dalam pelaksanaan kerja (SOP).
4. Job Description (Pembagian tugas kerja) yang benar.

Sehingga dalam tiap pelaksanaan tugas tiap orang memiliki wewenang dan tanggung jawab
sesuai fungsi pada garis organisasi yang sudah ditetapkan sedari awal dari perencanaan.

https://engineering4better.blogspot.com/2014/09/konsep-maintenance-building-gading-
icon.html
https://engineering4better.blogspot.com/2014/09/e-n-g-i-n-e-e-r-i-n-g.html#more
https://www.booking.com/hotel/id/tamansari-la-grande.id.html#availability

Anda mungkin juga menyukai