Anda di halaman 1dari 22

LAPORAN PEMELIHARAAN BANGUNAN

APPEARANCE

KELOMPOK 1

Furqan Hafiqi (1202004030)


Keneth Vincent C. (1202004002)
Muhammad Andika (1182004040)

Dosen :
Fatin Adriati, S.T., M.T.

PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL


FAKULTAS TEKNIK DAN ILMU KOMPUTER
UNIVERSITAS BAKRIE
JAKARTA
2022
Abstrak

Pemeliharan (maintenance) bangunan adalah sangat penting dan perlu setelah


bangunan tersebut selesai dibangun dan dipergunakan. Pemeliharaan ini akan
membuat umur bangunan tersebut menjadi lebih panjang, ditinjau dari aspek :
kekuatan, keamanan, dan penampilan (performance) bangunan. Bahwa berhasil
atau tidaknya suatu pembangunan gedung dapat dilihat dari usia pemakaian
bangunan sesuai dengan rancangan bangunannya dan tata cara pemeliharaan
terhadap bangunan itu sendiri.

Pemeliharaan bangunan menjadi salah satu aspek yang menjadi masukan bagi
pemanfaatan dan pelestarian bangunan. Pemeliharaan bangunan pada dasarnya
bertujuan untuk mempertahankan kualitas bahan dan komponen konstruksi pada
suatu bangunan dan mencegah meluasnya penurunan kualitas bahan serta
mengembalikan seperti semula.

Kondisi fisik bangunan merupakan aspek appearance atau penampilan bangunan


yang perlu diperhatikan. Pemakaian dan pengaruh iklim dan cuaca dapat
menurunkan kondisi bangunan. Pemeliharaan penampilan suatu gedung masuk
kedalam ruang lingkup pemeliharaan arsitektur, sipil dan struktur.
I. PENDAHULUAN

A. Pengertian Appearance Bangunan atau Fasade Bangunan

Fasade ( facade ) secara etimologis mempunyai akar kata yang


panjang . Facade berasal dari bahasa Perancis, yaitu façade yang diambil
dari bahasa Italia facciata atau faccia. Faccia diambil dari bahasa Latin,
yaitu facies. Dalam perkembangannya berubah menjadi face ( bahasa
Inggris ) yang berarti wajah. Dalam bidang arsitektur facade berarti sebuah
wajah bangunan atau bagian muka atau depan suatu bangunan.

Dalam perkembangannya, Fasade kemudian menjadi kata terapan


yang memperkaya perbendaharaan bahasa kita, yaitu bahasa
Indonesia.Fasade merupakan bagian yang sangat penting dari sebuah karya
arsitektur, karena elemen ini merupakan bagian yang selalu pertama kali
diapresiasi oleh publik ( penikmat karya arsitektur ).

Dengan demikian akan menjadi sangat jelas bahwa Fasade atau


tampak depan suatu bangunan merupakan unsur yang tidak bisa
dihilangkan dari sebuah produk desain arsitektur. Fasade merupakan wajah
suatu bangunan yang setiap saat pasti terlihat oleh publik, bahkan tak
jarang setelah melihatnya kemudian akan mencermati meskipun hanya
dalam waktu sesaat sebelum memasuki bangunan tersebut. Selain itu
dengan media Fasade ini bisa didapatkan sebuah gambaran terhadap fungsi
– fungsi ruang yang ada dibaliknya atau didalamnya.

B. Lingkup Pemeliharaan Bangunan

Menurut Peraturan menteri pekerjaan umum no 24/PRT/M/2008,


Lingkuppemeliharaan bangunan meliputi beberapa komponen di bawah
ini:
a. Arsitektural, meliputi :

1. Memelihara jalan keluar sebagai sarana penyelamat


bagi penggunabangunan.
2. Memelihara unsur-unsur dalam ruang serta
perlengkapannya dan tampakluar bangunan sehingga
tetap rapi dan bersih.
3. Menyediakan sistem dan sarana pemeliharaan berupa
perlengkapan tetapdan alat bantu kerja
4. Melakukan cara pemeliharaan ornamen arsitektural dan
dekorasi yangbenar oleh petugas yang kompetensi di
bidangnya.
b. Struktural, meliputi :

1. Memelihara unsur struktur dan unsur pelindung struktur


bangunan gedung dari pengaruh korosi, cuaca,
kelembaban, dan pembebanan di luar batas kemampuan
struktur, serta pencemaran lainnya.
2. Melakukan pemeriksaan berkala sebagai bagian dari perawatan
preventif.

3. Memelihara bangunan agar difungsikan sesuai dengan


penggunaan yang direncanakan dan mencegah dilakukan
perubahan atau penambahan fungsi kegiatan yang
menyebabkan meningkatnya beban yang berkerja pada
bangunan gedung, di luar batas beban yang direncanakan.
4. Melakukan cara pemeliharaan dan perbaikan struktur
yang benar olehpetugas yang kompetensi di bidangnya
c. Mekanikal (Tata Udara, Sanitasi, Plambing Dan Transportasi) ,
meliputi :

1. Memelihara dan melakukan pemeriksaan berkala sistem


tata udara, agar mutu udara dalam ruangan tetap
memenuhi persyaratan teknis dan- kesehatan yang
disyaratkan meliputi pemeliharaan peralatan utama dan
2. Memelihara dan melakukan pemeriksaan berkala sistem
distribusi air yang meliputi penyediaan air bersih, sistem
instalasi air kotor, sistem hidran, sprinkler dan septik tank
serta unit pengolah limbah.
3. Memelihara dan melakukan pemeriksaan berkala sistem
transportasi dalam gedung, baik berupa lif, eskalator,
travelator, tangga, dan peralatan transportasi vertikal
lainnya.
d. Elektrikal (Catu Daya, Tata Cahaya, Telepon, Komunikasi
dan Alarm),

meliputi :

1. Melakukan pemeriksaan periodik dan memelihara pada


perlengkapanpembangkit daya listrik cadangan.
2. Melakukan pemeriksaan periodik dan memelihara pada
perlengkapanpenangkal petir.
3. Melakukan pemeriksaan periodik dan memelihara sistem
instalasi listrik,baik untuk pasokan daya listrik maupun
untuk penerangan ruangan.
4. Melakukan pemeriksaan periodik dan memelihara
jaringan instalasi tatasuara dan komunikasi (telepon)
serta data.
e. Tata Ruang Luar, meliputi :

1. Memelihara kondisi dan permukaan tanah dan,atau


halaman luar bangunangedung.
2. Memelihara unsur-unsur pertamanan di luar dan di dalam
bangunan gedung, seperti vegetasi (landscape), bidang
perkerasan (hardscape), perlengkapan ruang luar
(landscape furniture), saluran pembuangan, pagar dan
pintu gerbang, lampu penerangan luar, serta pos/gardu
jaga.
3. Menjaga kebersihan di luar bangunan gedung, pekarangan
dan lingkungannya.
4. Melakukan cara pemeliharaan taman yang benar oleh
petugas yang mempunyai keahlian dan/atau kompetensi di
bidangnya.
II. PEMBAHASAN

• PEMELIHARAAN APPEARANCE ARSITEKTURAL

A. Pemeliharaan dan Perawatan Dinding

Pemeliharaan dan perawatan dinding harus dilakukan agar dinding


dalam kondisi baik secara fisik maupun secara visual, berikut adalah cara
pemelihaaan dan perawatan pada dinding :

a. Bila dinding rembes air atau selalu basah:

1. Hilangkan plesteran dinding terlebih dahulu.

2. Ukur sekitar 15 sampai dengan 30 cm dari sloof dinding yang ada ke


arah vertikal.

3. Korek dengan sendok mortar atau alat pahat dsb., spesi yang terdapat
di antara batu bata setebal setengah dari ketebalan bata, dalam arah
horizontal sepanjang 1 (satu) meter.

4. Gantikan mortar yang telah dikorek dengan spesi atau mortar kedap
air (campuran: 1 PC : 3 Pasir).

5. Bila telah mengering lanjutkan ke arah horizontal selanjutnya.

6. Bila telah selesai satu sisi dinding, lakukan pada sisi yang lain hal
serupa.

7. Kemudian plester kembali dinding dengan campuran yang sesuai.

b. Bila dinding retak :

1. Buat celah dengan pahat sepanjang retakan.

2. Isi celah dengan spesi atau mortar kedap air (campuran: 1 PC : 3


Pasir).
3. Kemudian rapikan dan setelah mengering plamur serta cat dengan
bahan yang serupa. Bila dinding basah karena saluran air bocor:
(Perbaiki saluran terlebih dahulu).

c. Bila Retak struktur pada bata, plester dan acian :

1. Dibuatkan celah kecil antara dinding dengan balok atas untuk


mengurangi tekanan.

2. isi celah tersebut dengan styrofoam/karet kemudian untuk


menyamarkannya dapat ditutup dengan lis kayu atau gypsum.

3. Buka retak kira-kira lebar 1cm sampai ke bata kemudian isi celah
retak dengan adukan semen pasir 1:5.

4. Setelah 3 hari tutup dan rapikan celah yang sudah terisi plester
sebelumya dengan mortar acian putih.

B. Pemeliharaan dan Perawatan Cat pada Dinding

Sebelum melakukan pengecatan, perhatikan hal-hal berikut ini:

1. Jika mengecat ulang dengan warna berbeda dari warna cat


sebelumnya, jangan langsung ditimpa. Di kikis terlebih dahulu sampai
bersih, Atau di gosok dengan kertas gosok sampai bersih.
Penumpukan unsur kimia dari cat lama dan cat baru bisa
memunculkan warna yang tidak sesuai dengan perkiraan anda. Selain
itu, sangat mungkin beberapa bagian dari cat lama sudah tidak
menempel dengan baik.

2. Lebih baik mengecat dua kali tipis-tipis dari pada mengecat sekali
jalan langsung tebal. Lakukan pengecatan pertama tipis saja. Tunggu
sampai kering, lalu lakukan pengecatan kedua.

3. Bersihkan benar-benar semua bagian yang mengelupas, berdebu, atau


berlumut.

4. Gunakan produk yang baik untuk mencegah tumbuhnya lumut.


5. Jika cat mengelupas, kemungkinannya karena cat sebelumnya tidak di
bersihkan, dan karena kelembaban yang sangat tinggi.

6. Perhatikan peruntukan cat yang anda beli. Jika cat itu untuk interior ya
gunakan untuk dalam ruangan. Jika untuk eksterior ya gunakan untuk
mengecat tembok luar bangunan rumah anda.

7. Sebelum mengecat bersihkan dahulu dengan lap basah supaya


debunya hilang. Tunggu hingga kering.

8. Jika sangat bermasalah, coba hilangkan plesteran sampai ke dinding,


lapisi dengan gipsum, baru di plester lagi sampai pengecatan selesai.
Proses pengecatan dari awal amat berpengaruh pada cat dinding
tersebut kemudian. Untuk itu ada beberapa aturan baku yang
hendaknya tidak diabaikan jika ingin mendapatkan kualitas hasil cat
dinding yang bersih dan bebas masalah.

C. Pemeliharaan dan Perawatan pada Kaca

Kaca memerlukan pemeliharaan setidaknya 1 (satu) tahun sekali.


Pemeliharaan yang dilakukan antara lain:

a) Pada bangunan yang tinggi siapkan gondola secara aman sesuai


dengan prosedur yang ditetapkan.

b) Periksa semua karet atau sealent perekat kaca yang bersangkutan, bila
terdapat kerusakan sealent atau karet perekat kaca perbaiki
dengansealent baru dengan tipe yang sesuai.

c) Bersihkan kaca dengan bahan deterjen dan bersihkan dengan sikat


karet. Jangan menggunakan bahan pembersih yang mengandung
tinner atau benzene karena akan merusak elasititas karet atau sealent.

Peralatan dan chemical yang diperlukan : (a) Bucket, (b)


Kanebo/chamois, (c) Window washer, (d) Lap bersih dan kering, (e) Glass
Scraper/Window squigi, (f) Glass Cleaner merek apapun/detergent cair.
Langkah Kerja :

1. Siapkan larutan chemical kedalam bucket dengan campuran 1:20


Celupkan window washer ke dalam larutan tersebut bilas dan peras.

2. Basahi dan sikat permukaan kaca secara merata dengan window


washer dimulai dari atas kebawah.

3. Keringkan permukaan kaca dengan window squigi dengan gerakan


yang berkesinambungan dari atas kebawah , Lap kaca dengan kain
kering sampai kering.

4. Bersihkan lis jendela (window frame) dengan lap kanebo sampai


bersih dan kering.

Keselamatan Kerja:

1. Jangan menggunakan bubuk pasta atau pembersih yang dapat


mengakibatkan goresan dan bila karet pembersih tidak layak pakai
segera diganti.

2. Jangan membersihkan kaca pada saat matahari bersinar ke kaca


langsung, karena larutan kimia akan kering seketika dan tidak bereaksi
dengan baik. Perawatan ini dapat anda lakukan 2 hari sekali atau satu
minggu 2 kali. kalaupun ingin kaca anda selalu bersih anda bisa
melakukanya tiap hari.

D. Pemeliharaan dan Perawatan Kusen Alumunium

Langkah-langkah berikut ini adalah cara pemeliharaan dan


perawatan yang berlaku pada jendela dan kusen aluminium yang berada di
luar Bangunan:

1. Kusen aluminium harus diperlihara pada bagian karet penjepit kaca


(sealant).

2. Kusen aluminium harus dibersihkan dengan finishing powder coating


setiap 1 (satu) bulan sekali.
3. Pada tempat-tempat yang menghasilkan debu, pembersihan dilakukan
setiap hari.

4. Jangan menggunakan bahan pembersih yang korosif kecuali dengan


sabun cair atau pembersih kaca.

5. Jika tidak ada celah antara kusen dan pintu atau jendela, semprot
dengan air selang guna meluruhkan debu dan kotoran. Jika terdapat
kebocoran di antara kusen dan pintu atau jendela, pakai lap basah
untuk menyeka bagian-bagian tersebut.

6. Sikat menggunakan larutan deterjen atau bahan pembersih aluminium.


Ikuti petunjuk pemakaian produk yang Anda pakai dan tes di bagian
kecil yang tersembunyi terlebih dulu.

7. Lap kembali seluruh permukaan aluminium memakai kain lembap


mulai dari bagian paling atas lalu turun ke bawah agar air kotor tidak
menetes ke bagian yang telah dibersihkan.

8. Bilas menggunakan air bersih untuk menghilangkan sisa-sisa kotoran


dan produk pembersih .

E. Pemeliharaan dan Perawatan Kusen Kayu

1. Bersihkan kusen kayu dari debu yang menempel setiap hari.


2. Bila kusen dipolitur usahakan secara periodik dilakukan polituran
kembali setiap 6 (enam) bulan sebagai pemeliharaan permukaan.
3. Bila kusen dicat dengan cat kayu maka usahakan pembersihan dengan
deterjen atau cairan sabun dan gunakan spon untuk membersihkannya.
F. Pemeliharaan dan Perawatan Kusen Plastik dan Kusen Besi

1. Bersihkan kusen dari debu atau kotoran yang menempel setiap hari.
2. Lakukan secara periodik, bersihkan terutama di bagian bawah yang
dekat dengan lantai.
3. Gunakan deterjen dengan bantuan spon serta bilas dengan air bersih.
4. Untuk kusen besi sebaiknya dilakukan pengecatan secara periodik
sekurangnya setahun sekali, dengan cara:
a. Kerok bagian bawah terutama bagian yang kena kotoran dan
air.
b. Ampelas hingga bersih.
c. Berikan meni besi yang sesuai dan berkualitas.
d. Cat kembali dengan cat besi dengan warna yang sesuai.
G. Pemeliharaan dan Perawatan Dinding Roster

Dinding Roster memerlukan pemeliharaan dan perawatan


setidaknya 1 tahun sekali, pemeliharaan dan perawatan yang dilakukan
antara lain :

1. setahun sekali dinding roster di semprot air untuk menghilangkan


kotoran yang menempel.

2. pengecekan dinding roster yang rusak akibat endapan air setiap


setahun sekali. hal ini bisa dihindari dengan.

3. coating pada roster yang bisa bertahan selama 5-10 tahun.

4. penambahan mortar pada sela-sela dinding roster apabila terjadi


pengeroposan pada mortar yang lama.

5. sebagian dinding roster di cat ulang, apabila cat sudah mengelupas


maka akan di lakukan pengecatan kembali

H. Pemeliharaan dan Perawatan

Langkah – langkah berikut ini adalah cara pemeliharaan dan


perawatan yang berlaku pada vertical blind :

1. Bersihkan dari debu atau kotoran yang menempel setiap hari,

2. Lakukan secara periodik, bersihkan terutama di bagian bawah yang


dekat dengan lantai,

3. Gunakan deterjen dengan bantuan spon serta bilas dengan air bersih.
4. sebaiknya dilakukan pengecatan secara periodik sekurangnya setahun
sekali, dengan cara:

a) Kikis bagian bawah terutama bagian yang kena kotoran dan


air.

b) Ampelas hingga bersih.

c) Berikan meni besi yang sesuai dan berkualitas.

d) Cat kembali.

I. Pemeliharaan dan Perawatan Dinding Keramik/Mozaik

Biasanya dipasang pada dinding kamar mandi, wc, tempat cuci,


atau tempat wudhu. Pemeliharaannya:
1. Bersihkan setiap hari sebanyak minimal 2 (dua) kali.
2. Gunakan bahan pembersih yang tidak merusak semen pengikat
keramik. Disarankan yang tidak mengandung air keras atau asam kuat.
3. Sikat permukaan keramik dengan sikat plastik halus dan bilas dengan
air bersih.
4. Gunakan disinfectant untuk membunuh bakteri yang ada dilantai atau
dinding yang bersangkutan minimal 2 (dua) bulan sekali.
5. Keringkan permukaan dengan kain pel kering.
J. Pemeliharaan dan Perawatan Dinding Lapis Marmer

Pemeliharaannya:
1. Bersihkan setiap hari sebanyak minimal 2 (dua) kali
2. Gunakan bahan pembersih yang tidak merusak semen pengikat
keramik, disarankan yang tidak mengandung air keras.
3. Sikat permukaan marmer dengan sikat plastik halus dan bilas dengan
air bersih tambahkan dengan menggunakan deterjen atau sabun.
4. Gunakan disinfectant untuk membunuh bakteri yang ada dilantai atau
dinding yang bersangkutan minimal 2 (dua) bulan sekali.
5. Keringkan permukaan dengan kain pel kering.
K. Pemeliharaan dan Perawatan Lapis ACP

Pemeliharaannya:

1. Periksa sealant dan backup pada sambungan komponen, bila ada


bagian yang mengelupas perbaiki dengan sealant yang sama.

2. Pemeriksaan dilakukan setiap 6 (enam) bulan sekali.

3. Gunakan bahan pembersih yang tidak merusak Allumunium dan


Sealant seperti bahan-bahan yang mengandung thiner/benzenat, air
keras dan asam kuat.

4. Bersihkan permukaan komponen dengan sabun dan deterjen kemudian


bilas dengan air bersih dengan alat penyemprot manual.

5. Keringkan permukaan dengan menggunakan karet pengering


permukaan yang masih rata ujungnya.

L. Pemeliharaan Plafond Triplek

1. Plafon tripleks akan rusak terutama pada bagian luar bangunan


gedung setelah lebih dari 10 (sepuluh) tahun penggunaan.
2. Bersihkan kotoran yang melekat sekurang-kurangnya 3 (tiga) bulan
sekali dari kotoran yang melekat.
3. Gunakan sikat atau kuas sebagai alat pembersih
4. Bila plafon rusak permukaannya karena kebocoran, segera ganti
dengan yang baru
5. Bekas noda akibat bocoran ditutup dengan cat kayu baru kemudian
dicat dengan cat emulsi yang serupa.
6. Untuk perbaikan, cat lama harus dikerok sebelum melakukan
pengecatan ulang.
M. Pemeliharaan Plafond Akustik

1. Sebelum pekerjaan dimulai, siapkanlah peralatan kerja selengkapnya:


absolute Sprayer,Activator,Enzyme /Deterjen, spons, ember, kain
majun, check mesin harus siap laik pakai, bila kedapatan ada kabel
yang terkelupas harus diperbaiki dahulu, karena sangat berbahaya bagi
keselamatan.
2. Semprotkan formula enzyme / deterjen ke permukaan plafon akustik,
tunggu beberapa detik, kemudian sapukan merata, gunakan extension
poles pasang spons (drop clothes), sehingga kotoran yang melekat
akan terangkat sampai ke pori-porinya. Ulangi lagi apabila masih
kotor.
3. Campurkan formula activator untuk memudahkan pengangkatan
kotoran kuat, tunggu beberapa detik lalu disapukan dengan spons, dan
spons yang telah kotor dibilas air bersih setelah itu dapat digunakan
lagi.
4. Untuk menjaga kebersihan lantai, jangan terlalu banyak menggunakan
cairan, gunakanlah secara bertahap atau gunakan alas plastik di
bawahnya.
5. Lakukan pembersihan setiap 2 (dua) bulan sekali.
N. Pemeliharaan Plafon Gipsum
Perhatikan plafon gipsum yang berada pada sisi luar bangunan
gedung, bila terkena air akibat atap yang bocor, segera ganti dengan yang
baru atau diperbaiki. Cara memperbaikinya:
1. Kupas/korek bagian yang telah rusak karena air.
2. Tutup dengan bahan serbuk gipsum (gypsum powder) yang telah
diaduk dengan air.
3. Ratakan dengan menggnakan kape atau plastik keras hingga rata
dengan permukaan di sekitarnya.
4. Tunggu hingga kering, kemudian ampelas dengan ampelas no. 2.
5. Tutup dengan plamur tembok dan cat kembali sesuai dengan warna
yang dikehendaki.
O. Pemeliharaan Plafon Kayu
1. Bersihkan permukaan kayu dengan menggunakan kuas atau sapu atau
alat lain serupa, dari kotoran yang melekat. Lakukan setiap 2 (dua)
bulan sekali.
2. Perindah kembali dengan menggunakan teak oil bila perlu
dipolituratau dicat kembali.
P. Pemeliharaan Plafon Metal
1. Bersihkan permukaan metal dengan menggunakan kuas atau sapu atau
alat lain serupa, dari kotoran yang melekat.
2. Lakukan setiap 2 (dua) bulan sekali
3. Bersihkan permukaan komponen dengan cairan sabun atau deterjen
kemudian bilas dengan air bersih dengan alat penyemprot manual
(bottle sprayer)
Q. Pemeliharaan Kunci, Grendel, dan Engsel.
1. Periksa keadaan kunci, grendel dan engsel pada pintu yang tingkat
penggunaannya tinggi, seperti pintu keluar, pintu ruangan dan lain
sebagainya.
2. Lumasi bagian yang bergerak dengan pelumas, sekaligus
menghilangkan karat yang terbentuk karena kotoran dan cuaca/debu.
3. Lakukan pelumasan sekurangnya 2 (dua) bulan sekali.
4. Gunakan pelumas yang sesuai yaitu pelumas pasta atau pelumas cair
lainnya.
R. Pemeliharaan sliding door,rolling door,falding door.
1. Bersihkan sliding door,rolling door,falding door dengan alat yang
lembut untuk menghilangkan debu yang melekat.
2. Gunakan kuas lebar 4” (10 cm) untuk permukaan dan bagian lekuk
yang ada pada permukaan pintu, agar bersih.
3. Cuci dengan cairan sabun dan bilas dengan air bersih serta keringkan.
4. Lakukan setiap 2 bulan sekali agar tampilan warna tetap baik dan
berkesan terpelihara.
5. Lumasi bagian yang bergerak dengan pelumas yang berkualitas baik
pada setiap bagian yang bergerak dan pertemuan antar komponen
pintu.
S. Pemeliharaan Door Closer.
1. Buka tutup door closer, isi kembali minyak yang ada di dalamnya.
2. Bila bocor ganti dengan seal karet yang berukuran sama dengan yang
telah ada.
3. Pasang kembali ke pintu dan kencangkan baut pengikat secara baik

• PEMELIHARAAN APPEARANCE TATA RUANG LUAR


A. Pemeliharaan Talang Tegak dan Datar
1. Talang datar pada atap bangunan harus diperiksa setiap 1 (satu) tahun
sekali
2. Bersihkan dari kotoran yang terdapat pada talang datar, bersihkan dari
bahan yang dapat menimbulkan korosif pada seng talang datar
3. Berikan lapisan meni setiap 2 (dua) tahun sekali agar seng talang tetap
dapat bertahan dan berfungsi baik.
4. Talang tegak yang terbuat dari pipa besi atau PVC sebaiknya dicat
kembali sekurang-kurangnya 4 (empat) tahun sekali.
5. Bila talang tegak PVC pecah atau retak karena sesuatu benturan,
perbaiki dengan melapis dengan bahan yang sama dengan
menggunakan perekat atau lem dengan bahan yang sama
B. Pemeliharaan Floor Drain
1. Periksa setiap hari saringan air yang terdapat pada lantai kamar mandi
atauWC
2. Usahakan selalu terdapat air pada setiap saringan untuk mencegah
masuknya udara yang tidak sedap ke dalam ruangan (kamar mandi
atau WC)
3. Perbaiki atau ganti tutup saringan bila telah rusak
4. Bersihkan dari bahan yang menempel pada lubang ujung saluran, dan
bersihkan bila kotor.
C. Pengecatan Luar Bangunan
Cat dinding luar bangunan penting untuk penampilan bangunan.
Sebaiknya pengecatan ulang dilakukan pada tembok bangunan setiap 2
(dua) atau 3 (tiga) tahun. Kerusakan cat pada bangunan antara lain:
1. Bila Menggelembung (Blestering), penyebabnya adalah:
a) Pengecatan pada permukaan yang belum kering.
b) Pengecatan terkena terik matahari langsung .
c) Pengecatan atas permukaan yang lama sudah terjadi pengapuran.
d) Pengecatan atas permukaan yang kotor dan berminyak .
e) Bahan yang dicat menyusut / memuai, ini terjadi apabila.
f) Permukaan yang dicat mengandung air atau menyerap air. Cara
perbaikannya :
• Keroklah lapisan cat yang menggelembung dan haluskan
permukaannya dengan kertas ampelas.
• Beri lapisan cat baru hingga seluruh permukaan tertutup rata.
• Keroklah lapisan yang mengelupas dan bersihkan dengan
kertas ampelas hingga permukaan rata, halus & kering 4) Beri
lapisan cat yang baru hingga permukaan tertutup rata.
2. Berbintik (Bittiness), penyebabnya adalah:
a) Debu atau kotoran dari udara atau kuas/alat penyemprot tidak
kering sempurna.
b) Adanya bagian-bagian cairan yang sudah mengering ikut
tercampur / teraduk. Cara perbaikannya adalah:
• Tunggu lapisan cat sampai kering sempurna.
• Gosok permukaan yang akan dicat dengan kertas ampelas
halus dan bersihkan.
• Beri lapisan cat baru (yang sudah disaring) sampai permukaan
cukup rata.
3. Retak-retak (Crazing/Cracking), penyebabnya adalah:
a) Umumnya terjadi pada lapisan cat yang sudah tua karena elastisitas
cat sudah berkurang.
b) Pengecatan pada lapisan cat pertama yang belum cukup kering.
c) Cat terlampau tebal dan pengeringan tidak merata. Cara
perbaikannya :
• Keroklah seluruh lapisan cat, dan permukaannya haluskan
dengan kertas ampelas kemudian bersihkan.
• Beri lapisan cat baru.
4. Perubahan Warna (Discoloration) penyebabnya adalah:
a) Pigmen yang dipakai tidak tahan terhadap cuaca dan terik matahari.
b) Adanya bahan pengikat (binder) bereaksi dengan garam-garam
alkali.Cara perbaikannya:
• Pilihlah jenis cat lain.
• Lakukan kembali persiapan permukaan dan lapisi dengan cat
dasar tahan alkali.
5. Sukar mengering (Drying troubles) penyebabnya adalah:
a) Pengecatan dilakukan pada cuaca yang tidak baik / kurangnya sinar
matahari misalnya udara lembab.
b) Pengecatan pada permukaan yang mengandung lemak (wax
polish), minyak atau berdebu.
c) Serangan alkali yang kuat pada bahan pengikat (binder), biasanya
pada jenis cat minyak. Cara perbaikannya :
• Keroklah seluruh lapisan cat, bersihkan dan biarkan
permukaan mengering dan baru dicat ulang dalam keadaan
cuaca baik
• Keroklah seluruh lapisan cat, bersihkan dan beri lapisan cat
yang tahan alkali.
6. Garis-garis bekas kuas (brush marks) penyebabnya adalah:
a) Kuas diulaskan terus pada saat cat mulai mengering
b) Permukaan cat terlalu kental 3) Pemakaian kuas yang kotor. Cara
perbaikannya:
• Setelah lapisan cat mengering, gosoklah dengan kertas
ampelas, bersihkan dan dicat dengan cara pengecatan yang
benar dan dicat ulang dengan cat yang kekentalannya cukup.
7. Daya tutup berkurang (Poor opacity) penyebabnya adalah:
a) Cat yang terlalu encer
b) Pengadukan kurang baik
c) Permukaan bahan yang akan dicat terlampau porous Cara
perbaikannya:
• Encerkan cat sesuai anjuran, aduk cat sehingga merata
• Ulangi pengecatan sampai cukup rata
8. Lapisan cat menurun pada beberapa tempat (Sagging) penyebabnya
adalah:
a) Pengecatan dilakukan tidak merata. Cara perbaikannya:
• Biarkan cat mengering dengan baik
• Ratakan bagian-bagian yang menurun dengan kertas ampelas,
kemudian lakukan pengecatan ulang.
9. Kurang mengkilap daripada seharusnya (Loss of Gloss) penyebabnya
adalah:
a) Pengecatan dilakukan pada permukaan yang mengandung minyak
atau lilin
b) Pengecatan pada saat cuaca kurang baik/lembab
c) Pengecatan dilakukan pada cat yang sudah tua atau mulai
mengapur.Cara perbaikannya:
• Ampelaslah dan ulang pengecatan kayu pada lapisan cat yang
sudah tua/kurang mengkilap
• Keroklah seluruh lapisan cat dari permukaan sebelum
melakukan pengecatan baru.
D. Pemeliharaan Atap Seng dan Cement Fiber Gelombang
1. Pengecatan dilakukan dengan meni sekurang-kurangnya setiap 4
(empat) tahun sekali.
2. Periksa paku atau angkur pengikat terutama pada karet seal untuk
mencegah bocor.
3. Ganti karet seal bila rusak.
4. Cat kembali permukaan seng dengan meni secara merata.
E. Pemeliharaan Atap Genteng Metal
1. Bersihkan secara periodik permukaan atas atap dari kotoran agar tidak
berkarat
2. Lakukan pemeriksaan setiap bulan
3. Bersihkan dengan air dan sikat permukaan atap agar tampilannya
selalu rapi
F. Pemeliharaan Atap Sirap
1. Bersihkan setiap 6 (enam) bulan permukaan atap dari kotoran agar
jamur atau tumbuhan tidak melekat
2. Gantilah sirap yang telah rapuh atau pecah-pecah dengan yang baru
dengan ukuran yang sama
G. Pemeliharaan Atap Beton
1. Bersihkan setiap sebulan sekali permukaan atap dari kotoran yang
melekat
2. Beri lapisan anti bocor dengan kuas atau dengan cara semprot secara
meratac. Bila menggunakan lapisan aspal-pasir sebagai lapisan atas
permukaan atap, periksa aspal yang mengelupas karena perubahan
cuaca, dan berikan aspal cair baru setebal 5 (lima) milimeter.
H. Pemeliharaan Atap Genteng Keramik
1. Periksa setiap 6 (enam) bulan atap keramik, terutama pada
bubungannya
2. Bila terdapat retak segera tutup dengan cat anti bocor atau campuran
epoxy.
3. Cat kembali pertemuan bubung dengan genteng keramik dengan cat
genteng yang sewarna
I. Pemeliharaan Atap Fiberglass
1. Periksa setiap 6 (enam) atap fiberglass terutama pada sambungan
antar komponen fiberglass
2. Bersihkan dengan menggunakan sikat yang lembut dan cairan sabun
atau deterjen.
3. Bila terdapat retak tutup dengan cat anti bocor.
J. Pemeliharaan Listpang Kayu
1. Periksa setiap 6 (enam) bulan kondisi listplank.
2. Bersihkan dari kotoran yang melekat dengan menggunakan sikat yang
lembut dan airan sabun atau deterjen.
3. Bila terdapat retak-retak tutup dengan plamur kayu dan cat kembali.
4. Perbaikan yang sempurna dapat dilakukan dengan mengerok sampai
habis cat lama yang melekat, ampelas dan cat kembali dengan cat
dasar serta cat penutup khusus untuk kayu.
K. Pemeliharaan List Glass Fiber Cement (GRC)
1. Lakukan pemeriksaan secara periodik.
2. Periksa seng penutup listplank.
3. Bersihkan permukaan GRC dengan ampelas no. 2.
4. Cat kembali dengan cat emulsi secara merata.
III. KESIMPULAN

Seiring dengan waktu kondisi bangunan akan mengalami


penurunan, baik karena cuaca dan iklim yang menurunkan tampilan luar
dari suatu bangunan, maupun pemakaian yang menyebabkan penurunan
kondisi detail tampilan bangunan eksterior dan interior. Dengan itu perlu
adanya pemeliharaan dan perawatan yang dilakukan untuk
mengembalikan ke kondisi semula bangunan. Dan tentu pemeliharaan
Appearance bangunan dilakukan dengan ketentuan dan ketepatan
prosedur serta keterampilan dari pelaksana pemeliharaan bangunan.

IV. DAFTAR PUSTAKA

Pedoman Pemeliharaan dan Perawatan Bangunan, Permen PU No. 24


tahun 2008

Pemeliharaan dan Perawatan Bangunan, diambil dari : https://www.ruang-


sipil.com/2019/06/pemeliharaan-dan-perawatan-bangunan.html
Diakses tanggal : 16 Maret 2022

SkripsiKajian Pengaruh Faktor Faktor Pemeliharaan Bangunan Gedung


Perkuliahan Terhadap Kenyamanan Perkuliahan, Indra Fernandi,
2011

Jurnal Prinsip Prinsip Perawatan Bangunan, Djauhar Arifin,2007

Anda mungkin juga menyukai