Anda di halaman 1dari 10

Kelompok 9

Dr. Raras Rachmandiar


Dr. Indri Patra
Dr. Ida Yosopa
Dr. Inggrid
Dr. Maharini Lianingsih

Pelatihan Infection Prevention Control Doctor (IPCD)


2021
Surveilens Infeksi Daerah Operasi & Pola Mikroorganisme
Infeksi Luka Operasi, pada bulan April 2016

Jenis Operasi ASA Klasifikasi T Time


Nama Tindk Total
No Score Score Score AB Ket
Ps Op Score
B BK K Ktr 1 2 3 4 5 < >

1 A CABG V 0 V 1 V 1 2 Vancomycin MRSA

2 B APP V 0 V 0 V 0 0 Meronem S.epidermidis

3 D CABG V 0 V 1 V 1 2 Meronem -

4 E CABG V 0 V 0 V 0 0 Sharox S.epidermidis


Pseudomonas
5 F SC V 0 V 0 V 0 0 aeroginosa
Pseudomonas
6 H SC V 0 V 0 V 0 0 aeroginosa
7 I SC V 0 V 0 V 0 0 Acinebacter Sp.

8 J APP V 1 V 1 V 1 3 S.aureus

Jumlah kasus: CABG = 20 orang; SC = 40 orang; App = 20 orang


INSIDEN RATE IDO BERDASARKAN
KLASIFIKASI RISK
  KR 0 KR 1 KR 2 KR 3 Interpretasi:
Berdasarkan grafik di samping, menunjukkan bahwa insiden
CABG 5 0 10 0
rate IDO paling tinggi adalah CABG KR 2 (10%) dan KR 0
SC 7.5 0 0 0 (5%). IDO tertinggi kedua adalah SC di mana KR 0 sebesar
APP 5 0 0 5 7,5%. Kemudian IDO APP dengan KR 0 dan KR 3 masing-
masing sebesar 5%.
Kemungkinan penyebab terjadinya IDO di atas adalah:
INSIDEN RATE IDO BERDASARKAN KLASIFIKASI RISK
• Pasien tidak dimandikan sebelum operasi
• Masih dilakukan pencukuran
10
9
• Keadaan umum pasien yang kurang optimal
8
7
6 CABG
5 SC Rekomendasi:
%

4 APP • Pasien dimandikan sore dan pagi menggunakan cairan


3
2
antiseptik
1 • Tidak melakukan pencukuran kecuali mengganggu
0
KR 0 KR 1 KR 2 KR 3 jalannya operasi
KLASIFIKASI RISK • Memperbaiki keadaan umum pasien, misalnya dengan
menstabilkan TD dan gula darah
Tabel Peta Pola Kuman IDO bulan April 2016

1 33,3
SURVEILANS BULANAN INFEKSI RUMAH SAKIT X
TAHUN 2017
Hari Pemakaian Alat Infeksi RS
BULAN NAMA AB Kultur
PASIEN IV UC CVL ETT/V Plebitis ISK CLABSI VAP
JAN A 0 5 7 5            
  B 0 6 6 5       1   E.Coli , Psedomonas
  C 0 7 9 7            
  D 0 2 5 0     1     S. Epidermidis
  E 0 5 4 0            
  F 0 5 5 3   1       E. Coli, S. Epidermidis
    0 30 36 20   1 1 1    
  
FEB G 0 5 5 4            
  H 0 5 5 4            
  I 0 7 9 7            
  J 0 5 5 0     1     Psedomonas
    0 22 24 15      1      

MAR K 0 5 7 4            
  L 0 6 6 5     1 1   Psedomonas
  M 0 7 9 7            
  N 0 2 5 0   1 1     Psedomonas, E. Coli
  O 0 5 4 0            
    0 25 31 16    1 2 1     
TABEL PETA POLA KUMAN RUANG ICU RS
X TRIWULAN 1 TAHUN 2017
• Berdasarkan data di RS X, terdapat total 15 pasien ICU pada triwulan 1 bulan 2017, 6 pasien
(40%) menunjukkan kultur kuman positif, sedangkan sisanya tidak diketahui hasil kultur
kumannya.
• Dari 6 pasien yang menunjukkan hasil positif tersebut dapat diketahui bahwa kuman terbanyak
penyebab infeksi ditunjukkan oleh Staphylococcus epidermidis (40%), Escherichia coli (30%),
Pseudomonas aeruginosa (30%).

Rincian lengkap data ini dapat dilihat pada tabel dibawah ini :
  ISK VAP IAD TOTAL %

E. Coli 1 1 1 3 33.33333

S. Epidermidis 1 0 1 2 22.22222

P. Aurogenesa 1 1 2 4 44.44444

TOTAL 3 2 4 9 100
INSIDEN RATE INFEKSI HAIs

INSIDEN RATE HAIs RUANG ICU RS X


TRIWULAN 1 TAHUN 2017
70.0

PER 1000 PEMAKAIAN ALAT


60.0
  JAN FEB MAR
50.0
VAP 50.0 0 62.5 VAP
40.0
CLABSI
CLABSI 27.8 41.7 64.5 ISK
30.0
ISK 33.3 0 40.0
20.0

10.0

0.0
JAN FEB MAR
BULAN
INSIDEN RATE HAIs RUANG ICU RS X
TRIWULAN 1 TAHUN 2017
70.0
PER 1000 PEMAKAIAN ALAT

60.0
50.0
VAP
40.0
CLABSI
30.0 ISK
20.0
10.0
0.0
JAN FEB MAR
Interpretasi:
BULAN Dari grafik, menunjukan insiden rate infeksi VAP lebih
tinggi dibandingkan ISK dan IAD. Hal ini kemungkinan
terjadi karena bundles VAP belum dilaksanakan.

Rekomendasi:
• Membuat SPO pencegahan bundles VAP
• Melakukan sosialisasi SPO
• Meningkatkan kepatuhan HH dengan melakukan HH
setiap akan melakukan tindakan.
• Pemakaian suction 1 kali pemakaian.
Interpretasi:
Dari grafik, menunjukkan ada tren peningkatan CLABSI dari
bulan Januari - Maret. Hal ini disebabkan belum dilaksanakan
bundles CLABSI, karena pemilihan lokasi belum optimal,
kepatuhan HH masih kurang, tidak menunggu antiseptik
kering, pada saat memasang tidak menggunakan gaun steril.

Rekomendasi:
• Memilih vena yang optimal di subklavikula
• Meningkatkan kepatuhan HH
• Menunggu antiseptik kering baru melakukan penusukan
• Menggunakan surgical gown saat memasang CVL INSIDEN RATE HAIs RUANG ICU RS X
TRIWULAN 1 TAHUN 2017
70.0

PER 1000 PEMAKAIAN ALAT


60.0
50.0
VAP
40.0
CLABSI
30.0 ISK
20.0
10.0
0.0
JAN FEB MAR
BULAN
Interpretasi:
INSIDEN RATE HAIs RUANG ICU RS X Dari grafik, menunjukan insiden rate infeksi ISK mengalami
TRIWULAN 1 TAHUN 2017
peningkatan pada bulan Maret. Hal ini kemungkinan terjadi
70.0
karena bundles CAUTI belum dilaksanakan secara optimal.
PER 1000 PEMAKAIAN ALAT

60.0
Kepatuhan HH masih kurang, terjadi kontaminasi selama
50.0
VAP
pemasangan kateter urine, perawatan dan pemeliharaan
40.0
CLABSI kateter yang tidak optimal.
30.0 ISK

20.0

10.0 Rekomendasi:
0.0
JAN FEB MAR
• Meningkatkan kepatuhan HH
BULAN
• Menggunakan teknik aseptik saat pemasangan kateter
• Menghindari sering membuka tutup urine kateter
• Mengosongkan urine bag secara teratur dengan
penampung berbeda untuk setiap pasien
• Urine bag tidak diletakkan di lantai.

Anda mungkin juga menyukai