Anda di halaman 1dari 39

PROJECT BRIEF DEFINISI

PROYEK
RUMAH SAKIT BANGUNAN TINGGI

BUKU ARSITEKTUR New Shorter Oxford


RUMAH SAKIT, 2010 English Dictionary

Kata rumah sakit berasal dari kata hospital, Highrise building adalah sebuah bangunan
yakni sebuah institusi pelayanan kesehatan yang memiliki banyak tingkat
yang menyediakan tempat untuk pasien rawat
inap dalam jangka waktu tertentu.

Massachusetts
KBBI
General Laws

Rumah atau tempat merawat orang sakit , Bangunan tinggi sebagai bangunan
tempat yang menyediakan dan memberikan yang mencapai lebih dari 70 kaki
pelayanan kesehatan yang meliputi berbagai atau sekitar 21 meter.
masalah kesehatan. (KBBI)

1 PROJECT
BRIEF
1
Rumah Sakit DATA Highrise Building
 Sebuah institusi
Institusi pelayanan pelayanan kesehatan yang
menyediakan tempat untuk PENGERTIAN    
kesehatan pasien rawat inap dalam
jangka waktu tertentu.
Bangunan Yang Memiliki Struktur
Menjulang Tinggi Atau Bangunan Yang
Memiliki Jumlah Tingkat Yang Banyak
     PENGERTIAN Dengan Kriteria Tinggi Bangunan Adalah 23 m- 150 m diatas tanah
23 Meter Hingga 150 Meter Di Atas
Tanah. 
- Perawat
- Rekam medis Staf Medik  KOMPONEN DALAM    
- Dokter
    KARAKTERISTIK   Ketinggian 23 m-150 m

Pengelola manajemen
 Non Staf Medik KOMPONEN DALAM    
rumah sakit
- Open frame
     KARAKTERISTIK Tipe Struktur  - Flat slab
- Bearing wal system
- Pasien rawat jalan
- Pasien rawat inap
- Pasien anak
- Pasien dewasa
- Pasien penyakit  Pasien KOMPONEN LUAR     
infeksius
- Pasien penyakit non
infeksius
- Pasien ibu
     KARAKTERISTIK  Denah Lantai Tipikal lurus ke atas

- Pengunjung pasien
- Pengunjung dari staff  Pengunjung  KOMPONEN LUAR    
JMLH CIVITAS Rumah Sakit DATA Highrise Building
4 (EMPAT) PELAYANAN MEDIK
SPESIALIS DASAR
5 ( LIMA) PELAYANAN PERATURAN MENTERI
SPESIALIS PENUNJANG KESEHATAN REPUBLIK TIPOLOGI RUMAH SAKIT
MEDIK INDONESIA NOMOR
340 TAHUN 2010 INTERNASIONAL TIPE A
12 PELAYANAN MEDIK
SPESIALIS LAIN (PASAL 6)
13 PELAYANAN MEDIK SUB
SPESIALIS
KETERBATASAN
KARAKTERISTIK SOLUSI
LAHAN
- 18
- PELAYANAN MEDIK
DOKTER
DASAR
UMUM
- 4
- PELAYANAN MEDIK GIG PELAYANA MEDIK KRITERIA, FASILITAS, DAN
DOKTER
MULUT UMUM KEMAMPUAN RSU TIPE A
GIGI
- T
- PELYANAN KESEHATAN
IBU DAN ANAK
LANSING DAN
KARAKTERISTIK BENTUK
TINGGI
24 JAM/ 7 HARI
KEMAMPUAN MELAKUKAN KRITERIA, FASILITAS, DAN
PELAYANAN GAWAT
PEMERIKSAAN AWAL, DARURAT KEMAMPUAN RSU TIPE A
RESUSIASI DAN STABILISASI
SESUAI STANDARD
SISTEM STUKTUR BRACE FRAME 40-60 LANTAI
- PELAYANAN PENYAKIT
- 6 DOKTER
DALAM
SPESIALIS - KESEHATAN ANAK KRITERIA, FASILITAS, DAN
PELAYANAN MEDIK
DAN 2 - BEDAH SPESIALIS DASAR KEMAMPUAN RSU TIPE A
DOKTER - OBSTETRI
TETAP - GINEKOLOGI
CIVITAS Rumah Sakit DATA Highrise Building
6 ORANG
DOKETER ANESTESIOLOGI
SPESIALIS RADIOLOGI
PELAYANAN SPESIALIS KRITERIA, FASILITAS, DAN
DAN 2 REHABILITASI MEDIK PENUNJANG MEDIK
DOKTER KEMAMPUAN RSU TIPE A
PATOLOGI KLINIK
SPESIALIS PATOLOGI ANATOMI
TETAP
SYSTEM STRUKTUR RIGID FRAME STRUCTUR SYSEM 20-25 LT
- Mata,
- Telinga
- Hidung Tenggorokan,
- 3 DOKTER - Syaraf,
SPESIALI - Jantung dan
S DAN 1 Pembuluh Darah,
KRITERIA, FASILITAS, DAN
DOKTER - Kulit dan Kelamin, PELAYANAN MEDIK
SPESIALI - SPESIALIS LAIN KEMAMPUAN RSU TIPE A
Kedokteran Jiwa,
S - Paru,
TETAP/UN - Orthopedi,
IT - Urologi,
- Bedah Syaraf,
- Bedah Plastik dan
- Kedokteran Forensik
SYSTEM STRUKTUR WALL FRAME SYSTEM-DUAL SYSTEM 40-60 LT
- Bedah Mulut,
- 1 DOKTER - Konservasi/Endodonsi, KRITERIA, FASILITAS, DAN
GIGI - Periodonti, PELAYANAN MEDIK KEMAMPUAN RSU TIPE A
SPESIALI - Orthodonti, SPESIALIS GIGI MULUT
S - Prosthodonti,
- Pedodonsi dan Penyakit Mulut
SYSTEM STRUKTUR SHEAR WLL SYSTEM - 35 LT
Rumah Sakit DATA Highrise Building
KEPERAWATAN
KRITERIA, FASILITAS, DAN
ASUHAN KEBINANAN PELAYANAN KEPERAWATAN
DAN KEBINANAN KEMAMPUAN RSU TIPE A
(1:1)
DENGAN JUMLAH TT
SYSTEM STRUKTUR CORE DAN OUTRIGGER STRUCTUR SYSTEM 70 LT
- Bedah,
- Penyakit Dalam,
- Kesehatan Anak,
- Obstetri dan Ginekologi,
- Mata,
- Telinga Hidung
Tenggorokan, KRITERIA, FASILITAS, DAN
PELAYANAN MEDIK SUB
- Syaraf, SPESIALIS KEMAMPUAN RSU TIPE A
- Jantung dan Pembuluh
Darah,
- Kulit dan Kelamin,
- Jiwa,
- Paru,
- Orthopedi dan
- Gigi Mulut.
FLAT PLATE AND FLAT SLAB STRUCTUTE
SYSTEM STRUKTUR 25 LT
SYSTEM
- Perawatan Intensif,
- Pelayanan Darah,
- Gizi, PELAYANAN PENUNJANG KRITERIA, FASILITAS, DAN
- Farmasi, KLINIK KEMAMPUAN RSU TIPE A
- Sterilisasi Instrumen dan
- Rekam Medik
SYSTEM STRUCTURE TUBE STRUCTURAL SYSTEM 60 LT
Rumah Sakit DATA Highrise Building
- Laundry/Linen,
- Jasa Boga/ Dapur,
- Teknik dan Pemeliharaan
Fasilitas,
- Pengelolaan Limbah,
- Gudang, PELAYANAN KRITERIA, FASILITAS, DAN
PENUNJANG NON
- Ambulance, KEMAMPUAN RSU TIPE A
KLNIK
- Komunikasi,
- Pemulasaraan Jenazah,
- Pemadam Kebakaran,
- Pengelolaan Gas Medik dan
- Penampungan Air Bersih.
SYSTEM STRUKTUR COUPLED WALL SYSTEM 40 LT
PERATURAN MENTERI
KESEHATAN RI NO. 400 TT MINIMAL TT RUMAH SAKIT TIPE A
350/MENKES/PER/II/2010
SYSTEM STRUKTUR HYBRID STRUCTURAL SYSTEM Tinggi 300 m
400 TT MEMENUHI STANDAR
SESUI PERATURAN PERALATAN RUMAH SAKIT
MENTERI KESEHATAN
- STEEL
- REINFOCEMENT
STRUKTUR MATERIAL STRUKTUR BANGUNAN TINGGI CONCRETE
- COMPOSITE
- MIXED
STRUKTUR PELAYAN STRUKTUR DAN MANAJEMEN
DAN TATA LEKSANA RUMAH SAKIY
Rumah Sakit DATA Highrise Building
- RS telah beroperasi
sekurang-kurangnya 2 (dua)
tahun;
- Izin operasional masih
berlaku;
- Surat penetapan kelas
rumah sakit;
- Terakreditasi pelayanan
lengkap dari Badan
Akreditasi rumah sakit di
Indonesia yang ditetapkan PERSYARATAN RS
INTERNASIONAL SESUAI RUMAH SAKIT
Menteri Kesehatan; PERMENKES RI NO. 659 INTERNASIONAL
- Menjadi anggota asosiasi TAHUN 2009
perumahsakitan (PERSI);
- Tidak sedang alam
keadaan pailit dan/atau
tergugat masalah hukum
- Terakreditasi dan
tersertifikasi oleh Badan
Akreditasi Rumah Sakit
yang bertaraf internasional
yang diakui oleh Menteri
Kesehatan.
GROUND WATER TANK
SYSTEM UTILIYAS SISTE, UTILITAS AIR BERSIH
TANGKI DI ATAS BANGUNAN
Rumah Sakit DATA Highrise Building
Legalitas Rumah Sakit
Visi, Misi, Tujuan dan Nilai-
nilai Rumah Sakit
Administrasi dan Manajemen
Program Rumah Sakit
RUMAH SAKIT
Penilaian Kinerja STANDAR DAN KRITERIA
INTERNASIONAL
Sumber Daya Manusia Rumah RSI
Sakit
Sarana dan Prasarana Rumah
Sakit
Program Monev
Quality Improvement Program
STP
SISTEM UTILITAS LIMBAH CAIR DAN
SYSTEM UTILITAS LIMBAH PADAT` WASTE SHAFT-TRASH
CHUTE
- DOKTER
- DOKTER GIGI
TENAGA MEDIS KLASIFIKASI CIVITAS
- DOKTER SPESIALIS
- DOKTER SUBSPESIALIS
- INSTALASI TITIK LAMPU
INTERIOR
AN EKSTERIOR.
- INSTALASI PENANGKAL
PETIR
SISTEM UTILITAS SISTEM ELEKTRIKAL DAN MEKANIKAL - INSTALASI WATER
HEATER
- INSTALASI SLIDING
AUTOMATIC DOOR
- INSTALASI GENERATOR
FUNGSI Rumah Sakit DATA Highrise Building
TENAGA KEBINANAN KLASIFIKASI CIVITAS
- PENGUNAAN SISTEM
SISTEM UTILITAS PENGHAWAAN DAN PENGUDARAAN PENDINGIN RUANG
BERUPA AC
- APOTEKER
- TENAGA TEKNIS TENAGA KEFARMASIAN KLASIFIKASI CIVITAS
KEFARMASIAN
ELEVATOR
ESKALATOR
SISTEM UTILITAS SISTEM TRANSFORTASI GEDUNG
RAMP
TANGGA
berfungsi untuk menangani pasien
yang mengalami sakit atau luka
cukup serius, dan porlu
UGD/ EMERGENCY UNIT INSTANSI PELAYANAN
penanganan secara cepat
- WIFI
- TV CABLE
SISTEM UTILITAS SISTEM UTILITAS TELEKOMUNIKASI - INSTALASI FAX
- SOUND SYSTEM
- PABX TELEPON
- Unit rumah sakit dengan
spesialis khusus yang
menawarkan pengobatan dan
ICU (Intensive Caro Unit) INSTANSI PELAYANAN
perawatan secara intensif
CCTV
HYDRANT
SISTEM UTILITAS SISTEM KEAMANAN TABUNG PEMADAM
SMOKE DETECTOR GATE
DOOR EMERGENCY
FUNGSI Rumah Sakit DATA Highrise Building
Merupakan unit rumah sakit
dengan sposialis khusus yang
menangani masalah jantung
ICCU (Intensive Coronary
atau kondisi kardinal INSTANSI PELAYANAN
berkelanjutan yang Care Unit)
membutuhkan pengawasan
dan perawatan secara intensif.
SYSTEM UTILITAS SISTEM PERAWATAN PENGGUNAAN GONDALA
unit bagi paramedik agar dapat
melayani pasion yang biasanya
telah dikelompokkan dengan
NURSING UNIT/ NURSING
klasifikasi tertentu untuk INSTANSI PELAYANAN
kemudahan pengawasan dan STATION
perawatan bagi pasien
tersebut.

1. Memberi Harapan Sehat


2. Pengelompokan yang Tepat
3. Sirkulasi yang Tepat dan
Aksesibel
4. Hemat Energi dan Nyaman
Thermal
5. AMAN DAN TANGGAP
KEADAAN DARURAT PRINSIP PERENCANAAN
6. Hijau ARSITEKTUR RUMAH SAKIT
7. Mudah dan murah
perawatanya
8. Mengakomodasi kebutuhan
dan perilaku manusia
9. Nyaman visual dan tanggap
lingkungan
 FASILITAS RUMAH SAKIT INTERNATIONAL
Fasilitas-fasilitas yang terdapat pada rumah sakit international berbeda-beda. Hal ini dipengaruhi dari berbagai
hal. Gelar rumah sakit international sendiri tidak hanya berpatok pada fasilitasnya saja melainkan dari beberapa
aspek seperti kenyamanan pasien, management rumah sakit, dll.
 Sumber : Joint Commision International
Standar Akreditasi Rumah sakit

Karena tidak ada standart acuan yang pasti mengenai fasilitas rumah sakit international, maka melihat fasilitas
salah satu rumah sakit international yaitu Bumrungrad International hospital, bangkok – Thailand. Adapun fasilitasnya
meliputi :
- Fasilitas Kesehatan
1. Endokrinologi, Diabetes dan Nutrisi 9. Klinik Penuaan Hidup Sehat Baru 17. Klinik Penuaan Hidup Sehat
2. Institut Tulang Belakang 10. Klinik Penyakit dan Gangguan Parkinson Baru
3. Klinik Hipertensi 11. Klinik perawatan payudara 18. Klinik Penyakit dan Gangguan
4. Klinik Kesuburan & IVF 12. Laboratorium Tidur Parkinson
5. Klinik Medis 13. OPD Instant Clinic 19. Klinik perawatan payudara
6. Klinik Memori 14. Pusat Alergi 20. Laboratorium Tidur
7. Klinik Menyusui 15. Pusat Anak-Anak (Pediatri) 21. OPD Instant Clinic
8. Klinik Pendengaran dan Keseimbangan 16. Pusat Aritmia 22. Pusat Alergi
23. Pusat Anak-Anak (Pediatri) 36. Pusat Kanker Regional Horizon 47. Pusat Penggantian Sendi
24. Pusat Aritmia 37. PUSAT KATUP JANTUNG BUMRUNGRAD 48. Pusat Pengobatan & Gaya Hidup Olah
25. Pusat Bedah 38. Pusat Kesehatan Ilmiah VitalLife Raga
26. Pusat Bedah Plastik (Kosmetik) 39. Pusat Kesehatan Perilaku 49. Pusat Penyakit Pencernaan
27. Pusat Bedah Refraktif 40. Pusat Kewanitaan 50. Pusat Perinatal
28. Pusat Bedah Robot Bumrungrad 41. Pusat Kulit (Dermatologi) 51. Pusat Pria
29. Pusat Darurat 42. Pusat Mata 52. Pusat Skoliosis Robotik
30. Pusat Diagnostik 43. Pusat Nefrologi (Ginjal) 53. Pusat Telinga, Hidung dan Tenggorokan
31. Pusat Dialisis 44. Pusat Obat Perjalanan 54. Pusat Terapi Oksigen Hiperbarik
32. Pusat Gigi 45. Pusat Ortopedi 55. Pusat Urologi
33. Pusat Hati 46. Pusat Paru 56. Terapi Fisik & Rehabilitasi
34. Pusat Ilmu Saraf 47. Pusat Pemeriksaan Kesehatan 57. Unit Perawatan Intensif (ICU)
35. Pusat Jantung (Kardiologi) (Pemeriksaan)

- Fasilitas Lain
1. Kantor Koordinasi Medis International 9. Au Bon Pain
2. Pusat Referral Internasional 10. McDonald’s
3. Kantor Perwakilan Airport 11. Starbucks Coffee
4. Layanan Penerjemah Internasional 12. pujasera
5. Layanan Perjalanan dan Visa Internasional 13. toko buku
6. Kantor Referral Internasional 14. toko bunga
7. Failitas bank dan juga penukaran uang 15. kantor pos  Sumber : bumrungrad.com
8. ruang berdoa
Fasilitas dan Aksesibilitas Rumah Sakit
Sarana Evakuasi
1) Persyaratan Teknis
a. Untuk persyaratan sarana evakuasi pada bangunan RS harus dipenuhi standar tata cara perencanaan sarana evakuasi pada
bangunan gedung.
b. Dalam hal masih ada persyaratan lainnya yang belum mempunyai SNI, dapat digunakan standar baku dan pedoman teknis
yang diberlakukan oleh instansi yang berwenang.

Aksesibilitas Penyandang Cacat


2) Umum
Setiap bangunan RS, harus menyediakan fasilitas dan aksesibilitas untuk menjamin terwujudnya kemudahan bagi penyandang
cacat dan lanjut usia masuk dan keluar ke dan dari bangunan RS serta beraktivitas dalam bangunan RS secara mudah, aman,
nyaman dan mandiri.
3) Persyaratan Teknis
a. Fasilitas dan aksesibilitas meliputi toilet, tempat parkir, telepon umum, jalur pemandu, rambu dan marka, pintu, ramp,
tangga, dan lif bagi penyandang cacat dan lanjut usia
b. Penyediaan fasilitas dan aksesibilitas disesuaikan dengan fungsi, luas, dan ketinggian bangunan RS.
Fasilitas dan Aksesibilitas Rumah Sakit
Prinsip Penerapan Fasilitas dan Aksesibilitas
a. Setiap pembangunan bangunan gedung, tapak bangunan, dan lingkungan di luar bangunan harus dilakukan
secara terpadu.
b. Setiap kegiatan pembangunan bangunan gedung harus memperhatikan semua pedoman teknis fasilitas dan
aksesibilitas pada:
• Ukuran dasar ruang/ ruang lantai bebas; • Pancuran;
• Pintu; • Wastafel;
• Ram; • Telepon;
• Tangga; • Perabot;
• Lift; • Perlengkapan dan Peralatan Kontrol;
• Lif Tangga (stairway lift); • Rambu dan Marka.
• Toilet;
c. Setiap pembangunan tapak bangunan gedung harus memperhatikan pedoman teknis fasilitas dan aksesibilitas
pada:
• Ukuran dasar ruang/ruang lantai bebas; • Area parkir;
• Jalur pedestrian; • Ram;
• Jalur pemandu; • Rambu dan Marka;
Fasilitas dan Aksesibilitas Rumah Sakit
d. Setiap pembangunan lingkungan di luar bangunan harus memperhatikan pedoman teknis fasilitas
dan aksesibilitas pada:
• Ukuran dasar ruang / ruang lantai bebas;
• Jalur pedestrian;
• Jalur pemandu;
• Area parkir;
• Ram;
• Rambu dan Marka.
Fasilitas dan Aksesibilitas Rumah Sakit
Persyaratan Teknis Fasilitas dan Aksesibilitas Rumah Sakit
a. Ukuran Dasar Ruang
Ukuran dasar ruang tiga dimensi (panjang, lebar, tinggi) mengacu kepada ukuran tubuh manusia dewasa, peralatan yang
digunakan, dan ruang yang dibutuhkan untuk mewadahi pergerakan penggunanya.
b. Jalur Pedestrian
Jalur yang digunakan untuk berjalan kaki atau berkursi roda bagi penyandang cacat secara mandiri yang dirancang
berdasarkan kebutuhan orang untuk bergerak aman, mudah, nyaman dan tanpa hambatan.
c. Jalur Pemandu
Jalur yang memandu penyandang cacat untuk berjalan dengan memanfaatkan tekstur ubin pengarah dan ubin
peringatan.
d. Area Parkir
Area parkir adalah tempat parkir kendaraan yang dikendarai oleh penyandang cacat, sehingga diperlukan tempat yang
lebih luas untuk naik turun kursi roda, daripada tempat parkir yang biasa. Sedangkan daerah untuk menaik-turunkan
penumpang (Passenger Loading Zones) adalah tempat bagi semua penumpang, termasuk penyandang cacat, untuk naik
atau turun dari kendaraan.
e. Pintu
Pintu adalah bagian dari suatu tapak, bangunan atau ruang yang merupakan tempat untuk masuk dan keluar dan pada
umumnya dilengkapi dengan penutup (daun pintu).
Fasilitas dan Aksesibilitas Rumah Sakit
f. RAM
Ram adalah jalur sirkulasi yang memiliki bidang dengan kemiringan tertentu, sebagai alternatif bagi orang yang tidak
dapat menggunakan tangga.
g. Tangga
Fasilitas bagi pergerakan vertikal yang dirancang dengan mempertimbangkan ukuran dan kemiringan pijakan dan
tanjakan dengan lebar yang memadai.
h. Lif
Lif adalah alat mekanis elektris untuk membantu pergerakan vertikal di dalam bangunan, baik yang digunakan
khusus bagi penyandang cacat maupun yang merangkap sebagai lif barang.
i. Lif Tangga (Stairway Lift)
Lif tangga adalah alat mekanis elektrik untuk membantu pergerakan vertikal dalam bangunan, yang digunakan
khusus bagi penyandang cacat secara individu.
j. Toilet
Fasilitas sanitasi yang aksesibel untuk semua orang, termasuk penyandang cacat dan lansia pada bangunan atau
fasilitas umum lainnya.
k. Pancuran
Merupakan fasilitas mandi dengan pancuran (shower) yang bisa digunakan oleh semua orang, khususnya bagi
pengguna kursi roda.
Fasilitas dan Aksesibilitas Rumah Sakit

l. Wastafel
Fasilitas cuci tangan, cuci muka, berkumur atau gosok gigi yang bisa digunakan untuk semua orang.
m.Telepon
Peralatan komunikasi yang disediakan untuk semua orang yang sedang mengunjungi suatu bangunan
atau fasilitas umum.
n. Perlengkapan Dan Peralatan Kontrol
Merupakan perlengkapan dan peralatan pada bangunan yang bisa mempermudah semua orang (tanpa
terkecuali penyandang cacat, orang tua, orang sakit, balita dan ibuibu hamil) untuk melakukan kontrol
peralatan tertentu, seperti sistem alarm, tombol/stop kontak, dan pencahayaan.
o. Perabot
Perletakan/penataan lay-out barang-barang perabot bangunan dan furniture harus
menyisakan/memberikan ruang gerak dan sirkulasi yang cukup bagi penyandang cacat.
p. Rambu dan Marka
Fasilitas dan elemen bangunan yang digunakan untuk memberikan informasi, arah, penanda atau
petunjuk, termasuk di dalamnya perangkat multimedia informasi dan komunikasi bagi penyandang cacat.
Fasilitas dan Aksesibilitas Rumah Sakit
Sistem Hubungan Horisontal dalam Rumah Sakit
1) Umum
a. Kemudahan hubungan ke, dari, dan di dalam bangunan RS meliputi tersedianya fasilitas dan aksesibilitas yang mudah, aman, dan
nyaman bagi orang yang berkebutuhan khusus, termasuk penyandang cacat.
b. Penyediaan fasilitas dan aksesibilitas harus mempertimbangkan tersedianya hubungan horizontal antarruang dalam bangunan RS,
akses evakuasi, termasuk bagi orang yang berkebutuhan khusus, termasuk penyandang cacat.
c. Kelengkapan prasarana disesuaikan dengan fungsi RS.
2) Persyaratan Teknis
a. Setiap bangunan RS harus memenuhi persyaratan kemudahan hubungan horizontal berupa tersedianya pintu dan/atau koridor
yang memadai untuk terselenggaranya fungsi bangunan RS tersebut
b. Jumlah, ukuran, dan jenis pintu, dalam suatu ruangan dipertimbangkan berdasarkan besaran ruang, fungsi ruang, dan jumlah
pengguna ruang.
c. Arah bukaan daun pintu dalam suatu ruangan dipertimbangkan berdasarkan fungsi ruang dan aspek keselamatan.
d. Ukuran koridor sebagai akses horizontal antarruang dipertimbangkan berdasarkan fungsi koridor, fungsi ruang, dan jumlah
pengguna. Ukuran koridor yang aksesibilitas brankar pasien minimal 2,4 m.
Fasilitas dan Aksesibilitas Rumah Sakit
Sistem Hubungan (Transportasi) Vertikal dalam Rumah Sakit
1) Umum
Setiap bangunan RS bertingkat harus menyediakan sarana hubungan vertikal antar lantai yang memadai untuk terselenggaranya fungsi
bangunan RS tersebut berupa tersedianya tangga, ram, lif, tangga berjalan/eskalator, dan/atau lantai berjalan/travelator.
2) Persyaratan Teknis
a. Jumlah, ukuran, dan konstruksi sarana hubungan vertikal harus berdasarkan fungsi bangunan RS, luas bangunan, dan jumlah
pengguna ruang, serta keselamatan pengguna gedung.
b. Setiap bangunan RS dengan ketinggian di atas lima lantai harus menyediakan sarana hubungan vertikal berupa lif.
c. Bangunan RS umum yang fungsinya untuk kepentingan publik, baik berupa fungsi keagamaan, fungsi usaha, maupun fungsi sosial
dan budaya harus menyediakan fasilitas dan kelengkapan sarana hubungan vertikal bagi orang yang berkebutuhan khusus,
termasuk penyandang cacat.

Sarana Evakuasi
3) Umum
Setiap bangunan RS harus menyediakan sarana evakuasi bagi orang yang berkebutuhan khusus termasuk penyandang cacat yang
meliputi :
a. sistem peringatan bahaya bagi pengguna,
b. pintu keluar darurat, dan
c. jalur evakuasi yang dapat menjamin pengguna bangunan RS untuk melakukan evakuasi dari dalam bangunan RS secara aman
apabila terjadi bencana atau keadaan darurat.
Fasilitas dan Aksesibilitas Rumah Sakit
Sarana Evakuasi
1) Persyaratan Teknis
a. Untuk persyaratan sarana evakuasi pada bangunan RS harus dipenuhi standar tata cara perencanaan sarana
evakuasi pada bangunan gedung.
b. Dalam hal masih ada persyaratan lainnya yang belum mempunyai SNI, dapat digunakan standar baku dan
pedoman teknis yang diberlakukan oleh instansi yang berwenang.

Aksesibilitas Penyandang Cacat


2) Umum
Setiap bangunan RS, harus menyediakan fasilitas dan aksesibilitas untuk menjamin terwujudnya kemudahan bagi
penyandang cacat dan lanjut usia masuk dan keluar ke dan dari bangunan RS serta beraktivitas dalam bangunan RS
secara mudah, aman, nyaman dan mandiri.
3)Persyaratan Teknis
a. Fasilitas dan aksesibilitas meliputi toilet, tempat parkir, telepon umum, jalur pemandu, rambu dan marka, pintu,
ramp, tangga, dan lif bagi penyandang cacat dan lanjut usia
b. Penyediaan fasilitas dan aksesibilitas disesuaikan dengan fungsi, luas, dan ketinggian bangunan RS.
 KONDISI DAN KARAKTERISTIK BUDAYA MASYARAKAT BALI
Masyarakat bali sangat menjaga dan melestarikan budayanya.
Setiap kebudayaan di bali memiliki fislosofi dan makna di dalamnya.
Kebudayaan yang sangat terjaga tersebut juga mempengaruhi
arsitektur lokal yang dikenal sebagai Arsitektur Bali. Dalam arsitektur
bali, setiap komponen atau bagian di dalamnya memiliki makna dan
filosfi hidup masyarakat bali.

 KARAKTERISTIK ARSITEKTUR BALI


Arsitektur Bali adalah sebuah gaya arsitektur yang tumbuh dn
berkembang di daerah bali. Arsitektur bali sangat dipengaruhi oleh
kebudayaan dan ajaran agama hindu. Arsitektur bali memiliki konsep-
konsep dasar yang termuat dalam lontar asta kosala-kosali yang
menjadi dasar atau landasan oleh para undagi (arsitek tradisional
bali). Selain itu arsitektur bali sangat kaya akan makna dan filosofi
serta selalu memperhatikan keharmonisan dengan alam.
 PERATURAN-PERATURAN

PERATURAN TENTANG BANGUNAN GEDUNG


1. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Didalamnya memuat persyaratan bangunan
Nomor 36 Tahun 2005 Tentang Peraturan gedung, persyaratan tata bangunan, persyaratan
Pelaksanaan Undang-undang Nomor 28 keandalan gedung, dll.
Tahun 2002 Tentang Bangunan Gedung.

PERATURAN TENTANG BANGUNAN RUMAH SAKIT


1. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Didalamnya memuat tentang ketentuan umum
Indonesia Nomor 56 Tahun 2014 Tentang rumah sakit dan klasifikasi rumah sakit umum kelas
Klasifikasi Dan Perizinan Rumah Sakit. A yang akan di rancang
2. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Didalamnya memuat tentang persyaratan teknis
Indonesia Nomor 24 Tahun 2016 Tentang bangunan dan prasarana rumah sakit.
Persyaratan Teknis Bangunan Dan Prasarana
Rumah Sakit.
 PERATURAN-PERATURAN

PERATURAN DAERAH TENTANG LINGKUNGAN DAN BANGUNAN


1. Peraturan Daerah Provinsi Bali No. 5 Tahun Di dalamnya memuat tentang ketentuan umum
2005 Tentang Persyaratan Arsitektur Banguan bangunan, persyaratan bangunan gedung dibali dan
Gedung. dll. (peraturan tentang tinggi bangunan di abaikan
sesuai dengan ketentuan tugas).

2. Peraturan Daerah Kota Denpasar Nomor 27 Didalamnya memuat tentang rencana pola ruang
Tahun 2011 Tentang Rencana Tata Ruang wilayah, rencana struktur ruang wilayah, ketentuan
Wilayah Kota Denpasar Tahun 2011-2031 pengendalian pemanfaatan ruang wilayah, dll.
LOKASI
SITE
KECAMATAN DENPASAR
SELATAN

PULAU BALI

Jl. By Pass Ngurah Rai, Sanur Kaja


Kec. Denpasar Sel, Kota Denpasar, Bali

LUAS : 32.021 M2
KOTA DENPASAR
POTENSI SITE

• Terletak di jalan bebas hambatan sehingga akses menuju rumah sakit sangat
mudah dicapai, terutama bagi kendaraan ambulan yang memerlukan akses
yang mudah dan cepat. Selain itu site dapat diakses melalui 2 jalan sehingga
dapat memiliki akses masuk primer dan sekunder.

• Tidak tergolong dalam jalur sempadan khusus, sehingga sempadan yang


paling besar adalah sempadan dengan jalan raya Bypass Ngurah Rai dengan
panjang sempadan 8m.

• Site merupakan lahan dengan kemiringan yang tergolong landai (5% – 10%)
dengan jenis tanah vulkanik sehingga mudah digunakan untuk membangun
High Rise Building.
POTENSI SITE • Site tidak berdekatan dengan rumah sakit besar
(paripurna) lainya di denpasar
o Bali mandara : 6,6 km
o Rs sanglah : 7,7 km
o RS wangaya : 8,3 km
o RS Bakhti Rahayu : 6.2km

• Site tidak berbatasan langsung dengan permukiman padat

• View pantai kearah timur

• Site terletak di kawasan akomodasi pariwisata dan


kawasan permukiman padat sehingga cocok dibangun
rumah sakit dengan target pasien dari kalangan
Daerah Permukiman masyarakat lokal di daerah permukiman padat dan juga
Daerah akomodasi perhotelan wisatawan dari daerah aomodasi pariwisata.
KENDALA SITE
• Bagian Site yang berbatasan langsung dengan jalan
utama tidak begitu luas sehingga memerlukan
pengaturan sirkulasi yang baik di bagian entrance.

• Daerah yang terletak di daerah pesisir sehingga


dalam waktu tertentu akan diterpa angin dengan
kecepatan yang tergolong tinggi dari arah timur.

• Kebisingan cukup besar dari arah jalan raya Bypass


Ngurah Rai di Barat
KONTUR DAN
TOPOGRAFI
Kemiringan Site : 5%-10%

Jenis Tanah : Endapan Vulkanik


Buyan-Bratan & Batur yang digunakan
sebagai area Persawahan.

Vegetasi : Pohon & Semak ukuran


sedang
BATAS SITE

KETERANGAN
A Lestari Tenun Ikat
dan Batik
B Prima Jaya Store
C Perumahan
D Pura Malingkuh
E Pura Melanting
F Puri Ageng Dangin
Tukad
G Persawahan
Kelembapan 83%

Kecepatan Angin 16-18 km/h

Suhu 24°C – 32°C

Kebisingan sedang
Arah Matahari : Timur – Barat

Sarana Listrik, Arah Angin : Tenggara – Barat Laut


Drainase, Fiber Optic
AKSES JALAN
Jalan Bypass Ngurah Rai
Jaringan jalan bebas hambatan (14 m)

Jalan Padanggalak, Sanur


Jalan lingkungan sekunder (4m)
REGUL Sempadan samping dan
ASI belakang : 2 m

Sempadan jalan raya


kampus unud : 8 m

Sempadan jalan
padanggalak, sanur : 3 m

KDB : 50% • Lebar jalan min 12 m


KLB : 250% • Tempat parkir 20% dari luas lahan yang di kelola
• 1 pohon perindang setiap 100m2 ruang terbuka
KDH : 50% • Penerapan arsitektur bali
KTB : 50%
VIEW

Anda mungkin juga menyukai