0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
19 tayangan14 halaman
Dokumen tersebut membahas gejala dan pemeriksaan penyakit tipes. Gejala tipikalnya meliputi demam naik turun, kehilangan nafsu makan, bibir pecah-pecah, dan lidah berwarna putih. Pemeriksaan laboratorium seperti tes widal dan kultur darah dapat dilakukan untuk mendiagnosis penyakit ini, meskipun hasilnya tidak selalu spesifik. Diagnosis pasti tipes membutuhkan konfirmasi klinis dan laboratorium
Dokumen tersebut membahas gejala dan pemeriksaan penyakit tipes. Gejala tipikalnya meliputi demam naik turun, kehilangan nafsu makan, bibir pecah-pecah, dan lidah berwarna putih. Pemeriksaan laboratorium seperti tes widal dan kultur darah dapat dilakukan untuk mendiagnosis penyakit ini, meskipun hasilnya tidak selalu spesifik. Diagnosis pasti tipes membutuhkan konfirmasi klinis dan laboratorium
Dokumen tersebut membahas gejala dan pemeriksaan penyakit tipes. Gejala tipikalnya meliputi demam naik turun, kehilangan nafsu makan, bibir pecah-pecah, dan lidah berwarna putih. Pemeriksaan laboratorium seperti tes widal dan kultur darah dapat dilakukan untuk mendiagnosis penyakit ini, meskipun hasilnya tidak selalu spesifik. Diagnosis pasti tipes membutuhkan konfirmasi klinis dan laboratorium
meninggi seiring dengan semakin parahnya sakit tipes, (39 - 40 derajat Celcius) terutama di malam hari. Menjelang pagi hari dan di siang hari panasnya menurun dan akan terulang lagi di malam hari. Kondisi naik turunnya suhu tubuh ini biasanya akan terjadi selama kurang lebih 3 minggu pertama ketika seseorang mengalami tipes. • Tidak Nafsu Makan : biasanya seseorang akan kehilangan nafsu makannya saat terjangkit tipes. Akibatnya berat badan turun dan tubuh lemas. • Bibir Pecah-Pecah : bibir pecah-pecah dan cenderung sangat kering. Selain itu penderita mengalami radang tenggorokan. Mulut pun akan mengeluarkan bau yang kurang sedap. • Lidah Berwarna Putih : Rasa pahit di lidah ketika makan atau minum mungkin menjadi gejala yang sudah biasa dialami oleh kebanyakan orang ketika sedang sakit. Biasanya gejala ini diikuti dengan bagian tengah lidah yang berwarna putih. • Otot Nyeri : Otot-otot tubuh yang terasa nyeri, kepala pusing dan terasa berat. Jika sudah demikian, harus segera dilakukan pemeriksaan darah untuk memastikan apakah gejala yang dialami benar-benar gejala tipes atau bukan. • Diare atau Sulit BAB : Pada beberapa kasus, biasanya orang yang terjangkit tipes akan mengalami diare tapi kadang justru ada juga orang yang mengalami kondisi sulit buang air besar. Bagian perut pun akan terasa sakit yang diakibatkan oleh limfa dan hati yang bengkak. Maka dari itu tak heran jika biasanya penderita tipes akan merasa mual dan sering muntah. Ciri-ciri gejala tipes juga bisa dilihat jika muncul bercak merah kecil pada bagian perut dan juga dada. Uji widal positif artinya ada zat anti (antibodi) terhadap bakteri Salmonella, menunjukkan bahwa seseorang pernah kontak/terinfeksi dengan bakteri Salmonella tipe tertentu. Beberapa hal yang sering disalahartikan : 1. Pemeriksaan widal positif dianggap ada kuman dalam tubuh, hal ini. pengertian yang salah. Uji widal hanya menunjukkan adanya antibody terhadap Salmonella. 2. Pemeriksaan widal yang diulang setelah pengobatan dan menunjukkan hasil positif dianggap masih menderita tifus, ini juga pengertian yang salah. Setelah seseorang menderita tifus dan mendapat pengobatan, hasil uji widal tetap positif untuk waktu yang lama sehingga uji widal Pemeriksaan Penyakit Typus : Diagnosis Demam Tifoid dapat dilakukan melalui beberapa pemeriksaan laboratorium seperti berikut ini: 1. Pemeriksaan Hematologi, ditemukan penurunan jumlah leukosit (leukopeni) dan limfositosis. 2. Pemeriksaan Tes Widal, menunjukkan reaksi antibodi dan antigen dari bakteri Salmonella. Sensitifitas dan spesifisitas tes Widal tidak tinggi, sehingga bisa memberikan hasil negative pada penderita yang sudah menggunakan antibiotik. Juga bisa memberikan hasil positif palsu pada penyakit demam lainnya, sehingga harus dinilai juga peningkatan titer yang terjadi melalui pemeriksaan serial ulangan 3. Pemeriksaan Kultur Darah, Sumsum tulang dan Feces dilakukan pada minggu ke 1 – 2. Pemeriksaan feces juga dapat dilakukan untuk mendeteksi penderita carrier, yaitu penderita yang tidak menunjukkan gejala Demam Tifoid tapi berpotensi menularkan karena bakteri Salmonella typhi dikeluarkan dari kandung empedu ke saluran cerna. 4. Pemeriksaan Tes Tubex, mendeteksi antibodi Ig M terhadap antigen Salmonella typhi , dengan sensitifitas dan spesifisitas yang lebih baik dibandingkan Tes Widal. PENILAIAN HASIL UJI WIDAL : Titer widal biasanya angka kelipatan : 1/32 , 1/64 , 1/160 , 1/320 , 1/640. - Peningkatan titer uji Widal 4 x (selama 2-3 minggu) : dinyatakan (+). - Titer 1/160 : masih dilihat dulu dalam 1 minggu kedepan, apakah ada kenaikan titer. Jika ada, maka dinyatakan (+). - Jika 1 x pemeriksaan langsung 1/320 atau 1/640, langsung dinyatakan (+) pada pasien dengan gejala klinis khas. Uji Widal didasarkan pada : - Antigen O ( somatic / badan ) - Antigen H ( flagel/semacamekor sebagai alat gerak ) Jika masuk ke dalamtubuh kita, maka timbul reaksi antigen antibody • ANTIBODI terhadap Antigen O : setelah 6 sampai 8 hari dari awal penyakit. Antigen H : 10-12 hari dari awal penyakit. Uji ini memiliki tingkat sensitivitas dan spesifitas sedang (moderate). Pada kultur yang terbukti positif, uji Widal yang menunjukkan nilai negatif bisa mencapai 30 persen. • Beberapa keterbatasan uji Widal ini adalah: 1. Negatif Palsu Pemberian antibiotika yang dilakukan sebelumnya (ini kejadian paling sering di negara kita, demam –> kasih antibiotika –> nggak sembuh dalam5 hari –> tes Widal) menghalangi respon antibodi. Padahal sebenarnya bisa positif jika dilakukan kultur darah. 2. Positif Palsu - Beberapa jenis serotipe Salmonella lainnya (misalnya S. paratyphi A, B, C) memiliki antigen O dan H juga, sehingga menimbulkan reaksi silang dengan jenis bakteri lainnya, dan bisa menimbulkan hasil positif palsu (false positive). Padahal sebenarnya yang positif kuman non S. typhi (bukan tifoid). - Beberapa penyakit lainnya : malaria, tetanus, sirosis, dll. Test Widal : Pemeriksaan kultur : WASPADAI DIAGNOSIS TIFUS YANG SERING TIDAK BENAR. KARENA, PEMERIKSAAN LABORATORIUM TIDAK SPESIFIK
• TIPS MUDAH MEMBEDAKAN DBD ATAU INFEKSI VIRUS
LAINNYA DENGAN DEMAM TIFUS ADALAH : 1. DEMAM BERDARAH ATAU INFEKSI VIRUS LAINNYA : DEMAM MENDADAK TINGGI HARI I-II (DI ATAS 38,5 C), SAAT HARI KE III TURUN ATAU HARI KE 4-5 DEMAM NAIK (KURANG DARI 38,5 C) TAPI TIDAK TERLALU TINGGI SEPERTI HARI PERTAMA DAN KEDUA 2. DEMAM TIFUS : PADA HARI I-II TIDAK TINGGI TETAPI HARI KE 3 – 5 DEMAM SEMAKIN TINGGI (DI ATAS 38,5 C)