CARDIAC
LIFE SUPPORT
(ACLS)
Preseptor:
Andika A.L. Wiratmaja, dr., Sp. An.
01 02 03 04
AIRWAY PHARMACOLOGICAL
MANAGEMENT TOOLS
05 06 07
SYSTEM OF CARE
CARDIOPULMONARY ALGORITHM OF ACLS
DEFIBRILLATION
RESUSCITATION CASES
01
ACLS
SURVEY
A-B-C-D
Pantau dan pertahankan jalan napas terbuka (open
AIRWAY airway) setiap saat.
Penyedia (provider) harus mempertimbangkan
menambahkan jalan nafas lanjutan (advanced
airway).
Jika dada individu naik tanpa menggunakan jalan
napas lanjutan, terus berikan CPR tanpa berhenti.
Pantau advanced airway jika ditempatkan dengan
quantitative waveform capnography.
Pada henti jantung, berikan oksigen 100%.
Pertahankan SO2 darah (SATS) ≥94% diukur dengan
OROPHARYNGEAL Nasopharyngeal
AIRWAY (OPA) airway (NPA)
“Alat berbentuk J yang dipasang di lidah NPA adalah karet lunak atau
untuk menahan struktur hipofaring lunak dan tabung plastic uncuffed yang tidak
lidah menjauh dari dinding posterior faring beralas untuk aliran udara antara
nares dan faring.
OROPHARYNGEAL AIRWAY
B C
A
d
D
Nasopharyngeal airway
A C
B
D
d
SUCTIONING
Tips On Suctioning
Endotracheal
Laringeal Tube
Tube (ET)
Laryngeal Mask
ophageal -Tracheal
Airway (LMA)
Tube
03
ROUTES OF
ACCESS
01 Intravenous Route
● IV perifer lebih sering digunakan untuk pemberian obat dan cairan kecuali jika akses jalur sentral sudah
tersedia.
● Jika obat diberikan melalui rute pemberian perifer, lakukan hal berikut:
● Obat-obatan dan cairan dapat dikirimkan dengan aman dan efektif selama resusitasi melalui rute IO jika
akses IV tidak tersedia. Akses IO dapat digunakan untuk semua kelompok umur, dapat ditempatkan dalam
waktu kurang dari satu menit, dan memiliki penyerapan yang lebih dapat diprediksi daripada rute ET.
04
PHARMACOLOGIC
AL TOOLS
05
DEFIBRILLATIO
N
DEFIBRILLATIO
Definisi :
N
Proses saat perangkat elektronik mengirimkan kejutan listrik ke jantung untuk menghentikan detak
jantung yang sangat cepat dan tidak teratur, serta memulihkan ritme jantung ke ritme normal.
Tujuan :
Memperbaiki ritme jantung yang kacau dan memungkinkan alat pacu jantung normal untuk
melanjutkan aktivitas listrik yang efektif.
herapeutic Hypothermia
o Direkomendasikan: Individu yang mengalami koma dengan kembalinya sirkulasi spontan setelah kejadian
serangan jantung.
o Individu harus didinginkan 32-36oC selama 24 jam.
Optimization Of Hemodynamics And Ventilation
o 100% oksigen dapat diterima untuk intervensi awal tetapi tidak untuk waktu yang lama.
o Oksigen harus dititrasi, pulse oksimetri individu lebih dari 94% untuk menghindari toksisitas oksigen.
o Tidak direkomendasikan menggunakan ventilasi secara berlebihan
o Berikan ventilasi 10-12 napas per menit untuk mencapai ETCO2 pada 35-40 mmHg.
o Cairan IV dan obat vasoaktif harus dititrasi untuk stabilitas hemodinamik
count
Neurological Care
Penilaian neurologis penting untuk dilakukan, terutama apabila pasiennya diduga mengalami
kematian otak.
ACUTE CORONARY SYNDROME
Manifestasi Klinis :
• Nyeri dada: ditekan/diremas pada daerah prekordial kiri atau substernal, yang menjalar
hingga ke leher, rahang, pundak dan terus ke lengan, gradual (skala 5-10)
• Nyeri epigastrik
• Sesak nafas, keringat dingin dan nyeri pada rahang atau gigi.
• Diagnosis STEMI pada EKG berdasarkan adanya ST elevasi, T inversi atau Q
patologis
Acute Stroke
Tujuan:
• Minimalisir cedera otak dan optimalisasi pemulihan dari pasien.
• Menilai individu dengan dugaan stroke dalam 10 menit
PATHOLOGY
20%
40%
15%
25%
Post-Cardiac
Arrest
50,000 Adult
Bradycardia
Mercury is the closest planet.
with
Pulse
50,000 Adult
Mercury is the closest planet. Tachycardia
with
Pulse
TRIMAKASIH