Anda di halaman 1dari 39

ADVANCED

CARDIAC
LIFE SUPPORT
(ACLS)
Preseptor:
Andika A.L. Wiratmaja, dr., Sp. An.

M. Ilham Halim 12100119007


Anna Rahmania 12100119107
Elsa Aulia Utari 12100119136
ROUTES OF
ACLS SURVEY
ACCESS

01 02 03 04
AIRWAY PHARMACOLOGICAL
MANAGEMENT TOOLS

05 06 07
SYSTEM OF CARE
CARDIOPULMONARY ALGORITHM OF ACLS
DEFIBRILLATION
RESUSCITATION CASES
01
ACLS
SURVEY
A-B-C-D
 Pantau dan pertahankan jalan napas terbuka (open
AIRWAY airway) setiap saat.
 Penyedia (provider) harus mempertimbangkan
menambahkan jalan nafas lanjutan (advanced
airway).
 Jika dada individu naik tanpa menggunakan jalan
napas lanjutan, terus berikan CPR tanpa berhenti.
 Pantau advanced airway jika ditempatkan dengan
quantitative waveform capnography.
 Pada henti jantung, berikan oksigen 100%.
 Pertahankan SO2 darah (SATS) ≥94% diukur dengan

BREATHING pulse oximeter. Gunakan quantitative waveforn


capnography) bila memungkinkan. PaCO2 normal antara
35–40mmHg. CPR berkualitas tinggi harus menghasilkan
CO2 antara 10–20mmHg.
 Jika pembacaan ETCO2 >10mmHg setelah 20 menit CPR
untuk individu yang diintubasi, maka Anda dapat
mempertimbangkan untuk menghentikan upaya
resusitasi.
 Dapatkan akses Intravena (IV), atau akses Intraosseous
(IO).

CIRCULATION  Pantau tekanan darah dengan manset tekanan darah


(blood pressure cuff) atau saluran intra-arteri jika tersedia.
 Pantau irama jantung menggunakan bantalan (pads) dan
monitor jantung.
 Saat menggunakan AED, ikuti petunjuk.
 Berikan cairan di saat yang tepat. Gunakan obat
kardiovaskular saat diindikasikan.
DIFFERENTIAL
DIAGNOSIS • Obati penyebab yang reversibel dan
lanjutkan RJP sambil membuat diagnosis
banding.
• Meminimalkan interupsi dalam perfusi
adalah kuncinya.
02
AIRWAY
MANAGEME
NT
AIRWAY
MANAGEMENT
1. Basic Airway Adjunst

OROPHARYNGEAL Nasopharyngeal
AIRWAY (OPA) airway (NPA)
“Alat berbentuk J yang dipasang di lidah NPA adalah karet lunak atau
untuk menahan struktur hipofaring lunak dan tabung plastic uncuffed yang tidak
lidah menjauh dari dinding posterior faring beralas untuk aliran udara antara
nares dan faring.
OROPHARYNGEAL AIRWAY
B C

A
d
D
Nasopharyngeal airway
A C
B

D
d
SUCTIONING

Tips On Suctioning

• Ingat orang tidak akan mendapatkan


MERCURY MARS oksigen selama penyedotan.
• Pantau tanda-tanda vital selama
Mercury is the Despite being red, penghentian oksigen
closest planet Mars is actually a • Penghentian hisap segera jika orang
to the Sun cold place tersebut mengalami hipoksemia (O2 <
94%), mengalami aritmia baru, atau
sianotik.
ADVANCES AIRWAY ADJUNCTS

Endotracheal
Laringeal Tube
Tube (ET)

Laryngeal Mask
ophageal -Tracheal
Airway (LMA)
Tube
03
ROUTES OF
ACCESS
01 Intravenous Route
● IV perifer lebih sering digunakan untuk pemberian obat dan cairan kecuali jika akses jalur sentral sudah
tersedia.
● Jika obat diberikan melalui rute pemberian perifer, lakukan hal berikut:

1. Injeksi bolus secara intravena.

2. Bilas dengan 20mL cairan atau saline.

3. Naikkan ekstremitas selama 10–20 detik

untuk meningkatkan pengiriman obat ke sirkulasi.


02 Intraosseous Route

● Obat-obatan dan cairan dapat dikirimkan dengan aman dan efektif selama resusitasi melalui rute IO jika
akses IV tidak tersedia. Akses IO dapat digunakan untuk semua kelompok umur, dapat ditempatkan dalam
waktu kurang dari satu menit, dan memiliki penyerapan yang lebih dapat diprediksi daripada rute ET.
04
PHARMACOLOGIC
AL TOOLS
05
DEFIBRILLATIO
N
DEFIBRILLATIO
Definisi :
N
Proses saat perangkat elektronik mengirimkan kejutan listrik ke jantung untuk menghentikan detak
jantung yang sangat cepat dan tidak teratur, serta memulihkan ritme jantung ke ritme normal.
Tujuan :
Memperbaiki ritme jantung yang kacau dan memungkinkan alat pacu jantung normal untuk
melanjutkan aktivitas listrik yang efektif.

The earlier the defibrillation occurs, the higher the


survival rate. 
Automated External Defibrillator (AED)
Defibrillator canggih dan mudah digunakan, memberikan
daya untuk menyelamatkan hidup dengan perangkat yang
mudah bagi orang yang belum pernah menggunakannya dan
bagi siapapun dalam skenario yang penuh tekanan. Namun,
penggunaan AED yang tepat sangat penting.
Kriteria
Penggunaan AED
1. Individu yang tidak merespons ketika
dipanggil atau digerakkan tubuhnya
2. Individu tidak dapat bernafas atau tidak
bernafas secara efektif,
3. Denyut nadi arteri carotid tidak terdeteksi.
Pengoperasian Dasar AED
1. Nyalakan AED
2. Pilih pad (bantalan) untuk dewasa atau anak-anak
3. Tempelkan pada dada (usahakan kering) dan pastikan kabel terhubung
4. Pasang pad (bantalan) pada sisi kanan atas dan sisi kiri bawah pasien
5. Clear the area/jauhi pasien agar AED dapat membaca ritme jantung
pasien (15 detik)
6. Jika tidak ada ritme dalam 15 detik, ulangi RJP
7. Jika AED mengindikasi untuk diberi kejut, jauhi pasien, pastikan tidak
ada yang menyentuh pasien, dan oksigen telah di lepas. Pastikan secara
visual bahwa pasien tidak tersentuh dan berteriak ”CLEAR””
8. Tekan tombol “Shock”
9. Segera mulai RJP diawali dengan kompresi dada
10.Setelah 2 menit RJP , analisis kembali ritme dengan AED
11.Lanjutkan sesuai petunjuk AED
AED Key Points
06
Systems of Care
CARDIOPULMONARY
RESUSCITATION
Successful cardiopulmonary resuscitation (CPR) requires the use of it as part of a systems of care called
the Chain of Survival.
 Tokoh masyarakat
 EMS Crew
 Hospital

INITIATING THE CHAIN OF SURVIVAL


Inisiasi awal BLS telah terbukti meningkatkan kemungkinan bertahan hidup bagi seseorang yang
mengalami serangan jantung. Untuk meningkatkan peluang selamat dari serangan jantung, penyelamat
harus mengikuti langkah-langkah Chain of Survival.
POST-CARDIAC ARREST CARE
o post-cardiac arrest care is the last link in the Adult Chain of Survival. The quality of this care is
critical to providing resuscitated individuals with the best possible results.
o Ketika intervensi di bawah ini diberikan, ada kemungkinan lebih besar untuk bertahan hidup.

herapeutic Hypothermia
o Direkomendasikan: Individu yang mengalami koma dengan kembalinya sirkulasi spontan setelah kejadian
serangan jantung.
o Individu harus didinginkan 32-36oC selama 24 jam.
Optimization Of Hemodynamics And Ventilation
o 100% oksigen dapat diterima untuk intervensi awal tetapi tidak untuk waktu yang lama.
o Oksigen harus dititrasi, pulse oksimetri individu lebih dari 94% untuk menghindari toksisitas oksigen.
o Tidak direkomendasikan menggunakan ventilasi secara berlebihan
o Berikan ventilasi 10-12 napas per menit untuk mencapai ETCO2 pada 35-40 mmHg.
o Cairan IV dan obat vasoaktif harus dititrasi untuk stabilitas hemodinamik
count

Percutaneous Coronary Intervention


• PCI lebih banyak dipilih dibandingkan trombolitik.
• Individu harus dibawa langsung ke rumah sakit yang dapat melakukan PCI.

Neurological Care
Penilaian neurologis penting untuk dilakukan, terutama apabila pasiennya diduga mengalami
kematian otak.
ACUTE CORONARY SYNDROME
Manifestasi Klinis :
• Nyeri dada: ditekan/diremas pada daerah prekordial kiri atau substernal, yang menjalar
hingga ke leher, rahang, pundak dan terus ke lengan, gradual (skala 5-10)
• Nyeri epigastrik
• Sesak nafas, keringat dingin dan nyeri pada rahang atau gigi.
• Diagnosis STEMI pada EKG berdasarkan adanya ST elevasi, T inversi atau Q
patologis
Acute Stroke
Tujuan:
• Minimalisir cedera otak dan optimalisasi pemulihan dari pasien.
• Menilai individu dengan dugaan stroke dalam 10 menit
PATHOLOGY

The planet is full of Despite being red,


iron oxide dust. Mars is a cold place.

Saturn is the ringed Jupiter is a gas giant


one. It’s a gas giant. and the biggest planet.
07
ALGORITHM OF
ACLS CASES
Adult Cardiac Arrest

20%

40%
15%

25%

To modify this graph, click on them, follow the link,


change the data and paste the new graph here.
50,000
Mercury is the closest planet.

Post-Cardiac
Arrest
50,000 Adult
Bradycardia
Mercury is the closest planet.

with
Pulse
50,000 Adult
Mercury is the closest planet. Tachycardia
with
Pulse
TRIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai