0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
80 tayangan3 halaman
Dokumen tersebut membahas tentang resusitasi kardiopulmoner (RKP) dan penanganan masalah airway serta tanda-tanda gangguan pernapasan. Ringkasannya adalah: (1) RKP merupakan prosedur darurat untuk mempertahankan fungsi otak secara manual sampai tindakan lebih lanjut, (2) Pasien dengan masalah airway akan mengalami sianosis dan retraksi interkosta, dan (3) Tanda gangguan pernapasan meliputi p
Deskripsi Asli:
Pedoman ringkas untuk pemahaman awal pengelolaan ABC pada kegawatan.
Dokumen tersebut membahas tentang resusitasi kardiopulmoner (RKP) dan penanganan masalah airway serta tanda-tanda gangguan pernapasan. Ringkasannya adalah: (1) RKP merupakan prosedur darurat untuk mempertahankan fungsi otak secara manual sampai tindakan lebih lanjut, (2) Pasien dengan masalah airway akan mengalami sianosis dan retraksi interkosta, dan (3) Tanda gangguan pernapasan meliputi p
Dokumen tersebut membahas tentang resusitasi kardiopulmoner (RKP) dan penanganan masalah airway serta tanda-tanda gangguan pernapasan. Ringkasannya adalah: (1) RKP merupakan prosedur darurat untuk mempertahankan fungsi otak secara manual sampai tindakan lebih lanjut, (2) Pasien dengan masalah airway akan mengalami sianosis dan retraksi interkosta, dan (3) Tanda gangguan pernapasan meliputi p
1. Resusitasi Kardiopulmoner (RKP) RKP (atau RJP [resusitasi jantung paru] atau CPR [cardiopulmonary resuscitation]) merupakan prosedur darurat yang dilakukan dalam upaya untuk mempertahankan fungsi otak secara manual sampai tindakan lebih lanjut yang diambil untuk mengembalikan sirkulasi darah dan pernapasan secara spontan pada pasien henti jantung.
2. Pedoman RKP AHA 2010 berubah dari pedoman AHA 2005 (ABC menjadi CAB) karena pada pasien yang kolaps sebagian besar karena permasalahan pada jantung (cardiac arrest) dan pada darah masih terdapat cadangan oksigen yang masih dapat dimanfaatkan dengan bantuan kompresi jantung.
3. Pada kasus seorang pasien tiba-tiba jatuh, laki-laki berusia sekitar 20 tahun, tampak sesak, dari pemeriksaan nadi carotis ditemukan HR 150 x/. Bagaimana sikap kita sebagai seorang dokter? Pertama-tama aktifkan sistem emergency pada lokasi kejadian dan minta sediakan AED (automatic external defibrilator). Lakukan assessment cepat terkait kondisi korban, periksa nadi karotis (hasil: + 150 x/). Maka tentukan apakah ada gangguan pada jalan napas (airway). Gangguan jalan napas dibebaskan, lihat apakah ada perbaikan secara klinis dan lanjutkan ke assessment pada breathing, kenali tanda-tanda ancaman gagal napas dan atasi segera.
4. Hal-hal apa yang ditemui pada pasien dengan masalah airway? Pasien dengan masalah airway, mengalami beberapa hal sebagai berikut 1. Sianosis 2. Retraksi interkosta 3. Napas cuping hidung 4. Bunyi napas abnormal (gargling bila ada benda cair, snoring bila benda padat) 5. Tak ada hembusan udara
5. Hal-hal apa yang dilakukan untuk menyelesaikan masalah pada airway? a. Singkirkan sumbatan jalan napas - Sumbatan padat total yang dalam dengan Heimlichs Maneuver - Sumbatan padat dangkal dengan diambil langsung (bila memungkinkan) dengan finger sweep (perhatikan proteksi diri) - Sumbatan cair dengan suction - Pasang ET bila perlu, pertimbangkan krikotirotomi bila sumbatan gagal disingkirkan b. Cegah pasien agar tak mengalami jatuh lidah yang berakibat pada sumbatan jalan napas dengan - Alat (Pipa orofaring untuk GCS <9, dan pipa nasofaring untuk GCS < 9) - Tanpa alat (manuver head tilt chin lift atau jaw trust) - Pasang endotracheal tube bila perlu (dengan keunggulan dapat mencegah aspirasi)
6. Apa beda pipa nasofaring dan dan pipa endotrakeal? Pipa nasofaring mencegah lidah jatuh, pemasangan melalui hidung, dan ujungnya berada pada depan epiglotis. Pipa ET dapat memastikan patensi jalan napas karena membentuk saluran napas paten dari mulut atau hidung hingga masuk ke trachea sampai di bawah pita suara. ET juga memiliki kemampuan untuk mencegah aspirasi dan dapat digunakan untuk memasukkan agen inhalasi pada setting operasi serta pada setting rawat intensif dengan ventilator mekanik.
7. Hal-hal apa yang ditemui pada pasien dengan masalah ancaman (impending) gagal napas? Dari metode (look listen and feel) didapatkan tanda-tanda sebagai berikut - Respiratory rate meningkat - Napas cuping hidung - Sianosis pada bibir dan ujung jari tangan - Suara tambahan dalam napas atau tak ada suara napas - Penggunaan otot bantu napas (retraksi interkostal, suprasternal, dan infraklavikular) - Gerakan respirasi inspirasi abnormal (simetri, lama ekspirasi dan inspirasi) - Hembusan napas melemah/tak ada - Pasien tampak kelelahan dalam bernapas - HR meningkat - Kesadaran menurun
8. Sebutkan parameter normal dalam analisa gas darah! Arterial Venous pH 7.35 - 7.45 7.32 - 7.42 pCO 2 35 - 45 38 - 52 pO 2 70 - 100 28 - 48 HCO 3 19 - 25 19 - 25 O 2 Sat % 90 - 95 40 - 70