2.

1 RESISTANSI KONDUKTOR KAWAT

( Sumber, Element of Power System Analysis WD. STEVENSON )
Resistansi dari konduktor saluran transmisi/distribusi adalah sangat
penting karena menyebabkan power loss didalam saluran.
Resistansi efektip dari konduktor adalah :
Power Loss dalam konduktor
R  ()
I 2

Resistansi direct-current ( Rdc ) diberikan dengan formula :

 .
RDC  ()
A
dim ana :   resistivit y konduktor (  . m )
  panjang konduktor ( m )
A  cross sec tional area ( m 2 )
Nilai resistivity konduktor pada temperatur 20OC :
- untuk tembaga, ρ = 10,66 Ω.cmil/ft atau = 1,77 x 10-8 Ω.m
- untuk aluminium, ρ = 17 Ω.cmil/ft atau = 2,83 x 10-8 Ω.m
Konduktor pilin 3 strand menyebabkan kenaikan resistansi sebesar 1%.
Konduktor dengan strand terkonsentrasi (concentrically stranded conductors),
menyebabkan kenaikan resistansi 2%.
Pengaruh kenaikan temperatur terhadap resistansi dapat ditentukan dari
R2 :
formula berikut T  t2

R1 T  t1
Dimana R1 dan R2 adalah resistansi masing-masing konduktor pada temperatur

t1 dan t2, dan T adalah suatu konstanta yang nilainya sebagai berikut :
T = 234,5 untuk tembaga dengan konduktivitas 100%
T = 241 untuk tembaga dengan konduktivitas 97,3%
T = 228 untuk aluminium dengan konduktivitas 61%.
 t

t2
t1

R1 R2 R

Gambar Fungsi Temperatur pada Resistansi konduktor Metallic

 Dari, Transmisi Daya Listrik ( TS. Hutahuruk ) :

R2 = R1 { 1 + α ( t2 – t1 ) }

dimana : R2 = resistansi pada temperatur t2

R1 = resistansi pada temperatur t1

α = koefisien temperatur
Rumus diatas berlaku untuk kawat tembaga dan aluminium dalam batas
temperatur 10OC - 100OC.
Tabel
Catatan, untuk: tabel
To dan α untuk
koefisien bahan konduktor
temperatur, standar
lihat ( T.D.L,TS.Hutahuruk ).

Material To Koefisien temperatur resistansi x 10 -3

α0 α 20 α 25 α 50 α 75 α 80 α 100
Cu 100% 234,5 4,27 3,93 3,85 3,52 3,25 3,18 2,99
Cu 97,5% 241,0 4,15 3,83 3,76 3,44 3,16 3,12 2,93
Al 61 % 228,1 4,38 4,03 3,95 3,60 3,30 3,25 3,05

Sumber : Transmisi Daya Listrik – T.S. Hutahuruk

2.2 RESISTANSI KONDUKTOR KABEL

Rac = Rdc ( 1 + Ys + Yp ) …….. ( AS. Pabla )

dimana : Ys = skin effect
Yp = proximity effect.
  2
M2 
R AC  RDC  1  YS  YP    2
*
  RS
2 
… ( BM. Weedy )
 RS   M 
2

  2
M2 
atau R AC  RAC   2  RS

2 
 RS   M 
2

dim ana : RAC  Re sis tan si kabel

M  mutual induc tan ce
d
 2 ln   x 10 7 H /m
 rS 
d  spacing antara axis
rS  mean radius of sheath
Xm   M
d 
 2 x 50 x 2 ln   x 10 7  / m
 rS 
RS  resis tan si sheath
 x 
 
A
Re ak tan si efektip per kabel ......Electric Power Systems ( BM . Weedy )
 X m3 
Xe f 
 X  2 
2 
 RS  X m 
d
dim ana, X   x 2 ln   x 107  / m ( X  Leakage Re ac tan ce )
 rC 
rC  radius konduktor dari ma sin g  ma sin g int i (core)
Re ak tan si efektip saluran ........Electrical Power ( DR. S .L. Uppal )
 X m x RS 2 
X e f  X   2 
2 
 RS  X m 
Jadi total Ploss konduktor kabel adalah :
  X
2
x RS 
 Ploss  ( I x RAC )   I x 2
2 2 m 
2 
 RS  X m 
 X
2
. RS 
 I x  RAC 
2
2
m 
2 
 RS  X m 
 Ploss dalam saluran kabel  Ploss dalam konduktor  Ploss dalam sheat
Sumber, Electrical Power – DR. S.L. UPPAL

RS
R X

Xm
LOAD IMPEDANCE
ES ER ( ZL = RL + j XL )

Gambar. 1 Representasi Rangkaian Ekivalen

Kabel Berbeban
Z1 x Z 2
Im pedansi ekivalen dari rangkaian paralel 
Z1  Z 2
( RS  0 ) ( 0  j X m ) j RS X m ( RS  j X m )
 
RS  j X m 2
RS  X m
2
 Xm 2 Rs  j Xm Rs 2 Xm 2 Rs Xm Rs 2
   j
Rs  Xm
2 2
Rs  Xm
2 2
Rs 2  Xm 2

Rangkaian gambar. 1 direduksi ( reduces ) seperti gambar. 2

Xm 2 Rs Xm Rs 2
R Rs 2  Xm 2 X Rs 2  Xm 2

LOAD IMPEDANCE
ES ER ( ZL = RL + j XL )

Gambar. 2 Representasi Rangkaian Ekivalen

Kabel Berbeban
CONDUCTOR :
Round Compacted Stranded
Aluminium Wire with Acryl Polymer FILLER :
Powder Polyvinyl Chloride ( PVC ) String

INSULATION : CONDUCTOR SCREEN :

Cross – Linked Polyethylene Semiconductive Compound
( XLPE )
INSULATION SCREEN :
Semiconductive Compound
WRAPPING:
Conductive Water Blocking tape METALLIC SCREEN :
Copper Wire and Copper tape
WRAPPING:
Non - Conductive Water IDENTIFICATION OF CORE :
Blocking tape Polyethylene ( PE ) tape
Colour : Red, Yellow, Black
INNER SHEATH :
Polyvinyl Chloride ( PVC ) ARMOURING :
Colour : Black Double Galvanized steel tape

OUTER SHEATH :
Polyvinyl Chloride ( PVC )
Colour : Red

SPLN 43 KABELINDO. NA2XSEYBY “ SIZE “ 12/20 KV ⃟

LMK ⃟
2.2.1 CONTOH SOAL DAN LATIHAN

1. Suatu koduktor all-aluminium stranded dengan resistansi

dc 0,01558 Ω per 1000 ft pada 200C. Konduktor
mempunyai 61 strand dengan size 1.113.000 cmil,
kalkulasi resistansi ac bila konduktor dioperasikan pada
temperatur 170C.
50 x 1000
 Rdc  x 1,02  0,01558  per 1000 ft
1113000
 228  50 
Jadi Rac  0,01558    0,01746  per 1000 ft
 228  20 
2. Kalkulasi parameter listrik efektip dari sistem 3 phasa, 20 KV, 50 Hz,
underground circuit. Panjang saluran 65 km, radius masing-masing konduktor
kabel 0,915 cm. Radius internal dan external dari sheath adalah 2,5 cm dan 2,8
cm. Resistansi konduktor per kilometer pada temperatur 20OC adalah 0,0875
Ω/km dan resistivity pada temperatur operasi adalah 23,2 x 10-6 Ω.cm.
Temperatur operasi konduktor adalah 70OC, koefisien temperatur 0,004 dan
spacing antara sheath centres ( spacing axis ke axis ) adalah 6,1 cm.

Solusi : * Resistansi konduktor pada temperatur t2,

Rt2 = 0,0875 [ 1 + 0,004 ( 700 – 200 ) ] = 0,105 Ω
Untuk panjang saluran 65 km, Rac = 0,105 x 65 = 6,8 Ω
23,2 x 10 6 x 65 x 105
Re sis tan si sheath, RS   30 
 ( 2,8  2,5 )
2 2

Reaktansi Induktip bersama dari sheath konduktor,

Xm = ω M = 2π x 50 x 2 Ln ( d/rs ) x 10-7 Ω/m
  
 6,1 
Jadi Xm  2 x 50 x 2 Ln   x 10 7 x 65000
 1 ( 2,5  2,8 ) 
 
 2 
 3,4  untuk panjang saluran 65 km

 Re sis tan si ac efektip dari konduktor kabel :

 Xm 2 x Rs 
R ac  Rac   2
*

2 
 Rs  Xm 
3,4 2 x 30
 6,8  2  7,2 
30  3,4 2

 Re ak tan si efektip dari konduktor kabel ( B.M Weedy )

 Xm 3 
Xef  X   2 , dim ana X  reak tan si sheath
2 
 Rs  Xm 
 d
X   x 2 Ln   x 10 7 x 65000
 rC 
 6,1 
 314 x 2 Ln   x 10 7 x 65000  7,707 
 0,915 
 3,43 
Jadi reak tan si efektip  7,707   2   7,737 
2 
 30  3,4 
Re ak tan si efektip saluran ........ Electrical Power ( DR. S .L. Uppal)
 X m x RS 2 
Xe f  X   2 
2 
 RS  X m 
 3,4 x 302 
 7,707   2 
2 
 30  3,4 
 7,707  3,3569  11,063 
Jadi impedansi konduktor kabel,
Z  ( 7,2  j 11,063 ) 
2.3 INDUKTANSI DAN KAPASITANSI KONDUKTOR KAWAT
2.3.1 SISTEM SATU PHASA FORMASI HORIZONTAL

A B

* Bila r lebih kecil dibandingkan dengan jarak ( spacing ) kedua konduktor,

maka induktansi L adalah :
o   d
 L    log e  H /m
2  4 r

Capasi tan si ma sin g  ma sin g konduktor :

2 Ko
 C  F /m
d
log e
r
dimana : d = spacing konduktor
r = radius konduktor
µ = permeabilitas material konduktor = 1
µo = permeabilitas pada udara bebas ( free space ) = 4π x 10-7
Ko = permitivitas dielektrik = 1/36π x 10-9

2.3.1.1 CONTOH SOAL DAN LATIHAN

1. Line satu phasa mempunyai dua konduktor paralel yang terpisah 3 m.
Radius masing-masing konduktor 1 cm.
Kalkulasi : a) Induktansi masing-masing konduktor per km
b) Kapasitansi masing-masing konduktor per km
c) Loop induktansi dari line per km
Solusi : 4 x 107  1 300 
a) L    log e  H /m
2 4 1 
 2 x 107 ( 0,25  5,704 ) x 103  11,908 x 104 H / km
 1
2 x x 10 9
b) C  36 x 103 F / km  0,9738 x 10  2 F / km
300
log e
1
c) Loop induktansi dari line per km, L = 2 x 1,1908 = 2,3816 mH/km.
Latihan, Kalkulasi reaktansi induktip, reaktansi kapasitip dan net
reaktansi bila frekuensi line adalah 50 Hz.

2.3.2 SISTEM SATU PHASA FORMASI HORIZONTAL DOUBLE CIRCUIT

A B B’ A’
+ + - -

d Kd d

o  1 d ( 2  K ) x (1  K ) 
 LA    log e  H /m
2  4 r 
o  1 K .d (1  K ) 
 LB    log e  H /m
2  4 r 
2.3.2.1 CONTOH SOAL DAN LATIHAN

1. Power ditransmisikan dengan saluran transmisi satu phasa. Arus dibagi

sama pada kedua circuit, kalkulasi induktansi per km dari konduktor bila
radius masing-masing konduktor 1 cm.
A B B’ A’
+ + - -

0,25 m 1m 0,25 m

d = 0,25 m
r = 0,01 m
K = 1/0,25 = 4
4 x 107  0,25 ( 2  4 ) x (1  4 ) 
 LA   0,25  loge  x 103 H / km
2  0,01 
 1,374 mH / km
 4 x 107  4 x 0,25 (1  4 ) 
 LB   0,25  loge  x 103 H / km
2  0,01 
 1,293 mH / km

2.3.3 SISTEM SATU PHASA FORMASI VERTIKAL DOUBLE CIRCUIT

A B

d Kd d

A’ B’

o 1 d 2 . K 2  d 2 
 L A  L A'    log d .K H /m
2 4 e
r.d 
 
dimana : d = spacing konduktor
Kd = spacing circuit
Kd = K x d atau K = Kd/d
 2.3.3.1 CONTOH SOAL DAN LATIHAN
2,5cm

A B

2m 6m 2m

A’ B’
Dari gambar diatas, kalkulasi induktansi masing-masing line per mile
Arus beban terbagi sama antara kedua circuit.

d = 2m
r = 1,25 x 10-2 m
K = 6/2 = 3
4 x 107  1 2 x 3 ( 2 2 x 32 )  2 2 
 x 103 H / km
 L A  L A'   loge
2  4 1,25 x 10 2 x 2 
 
 1,515 mH / km  2,4386 mH / mile
2.3.4 SISTEM TIGA PHASA FORMASI HORIZONTAL

R S T

d 1 d 2

d 3

# Sumber Electric Power Systems ( B.M. Weedy )

o   d  r  H
L 1  4 ln  
8   r  m

2 Ko F (d»r)
C
d  m
ln  
r

d e  3  d1d 2 d 3 
2.3.4.1 CONTOH SOAL DAN LATIHAN

Sistem 3 phasa 3,3 kV dengan panjang saluran 1 mile dengan susunan

konduktor horizontal yang berjarak 30 inc antara pusat (centres). Diameter
efektip konduktor 0,138 inc. Resistansi per mile dari konduktor 0,66 Ω.
Kalkulasi induktansi saluran , jika tegangan ujung pengiriman (sending end
voltage) 3,3 kV dan beban 1MW pada pf 0,8 lagging kalkulasi tegangan busbar
beban , power loss dalam saluran dan efisiensi saluran.
Solusi,  de  3 30 x 30 x 60  37,8 in
4   37,8  0,069  H
 L 7 1  4 ln  
10 x 8   0,069  m
Jadi induk tan si total untuk panjang saluran 1 mile,
13,105
 1609,3 x 7
 0,00212 H
10
Jadi reak tan si induktip  2 x 50 x 0,00212  0,66 
 1
2 x x 10 9
 C  36 x 103 F / km  .............. F / km
3,78
log e
0,069

QUICKER METHOD, untuk menghitung drop tegangan :

1  1 
 x Re sis tan si x Re alPower    x Re ak tan si Induktip x Re aktip Power 
3  3
V   
Vs
( Sumber : Electric Power Systems  BM .Weedy )
2.3.5 SISTEM 3 PHASA FORMASI SEGITIGA SAMA
SISI
Tiga konduktor mempunyai spacing sama dan ditempatkan pada sudut- sudut
segitiga sama sisi ( equilateral triangle ), yaitu d1 = d2 = d3 = d

d3 d2

A B
d1

0  d 1
LA  LB  LC   log e  
2  r 4
4 x 10 7  d 1
  e  
log
2  r 4
 d 1
  2 log e   x 10 7 H
 r 2 m
 2 Ko F
C 
d m
log e
r
dimana :  0  permeability of free space  4 x 10
7

Ko = permitivitas dielektrik
1
=  x10  9
36
2.3.5.1 CONTOH SOAL DAN LATIHAN
Sistem 3 phasa 3 kawat mempunyai konduktor tersusun segitiga sama sisi dari
sisi 2 m. Diameter masing-masing konduktor 2,5cm, kalkulasi induktansi dan
kapasitansi masing-masing konduktor dengan rumus yang telah diberikan.
 200 1
LA  LB  LC   2 log e   x 10 7 x 103 H
 1,25 2 km
 1,065 mH / km
 1
2 x x 109
 C  36 x 103 F / km  0,01094 F / km
200
log e
1,25

Latihan, Buktikan nilai induktansi diatas dengan rumus berikut :

 d  H
L   4,606 log  0,5   x 10 7

10
r  m
dan bila didapat nilainya sama berikan argumentasi saudara/i.
2.3.6 SISTEM 3 PHASA FORMASI SEGITIGA TIDAK BERATURAN
Sistem 3 phasa 3 kawat ditempatkan pada sudut-sudut dari
segitiga
tidak beraturan ( d1 ≠ d2 ≠ d3 ) C

d 3 d 2

A B
d 1

o   3 d1 x d 2 x d 3 
 H
L  log e

2  4 r  m

2 Ko F
C
3 d xd xd m
1 2 3
log e
r
dim ana :  adalah Permeability dari material konduktor    1
2.3.6.1 CONTOH SOAL DAN LATIHAN

Tiga konduktor dari system 3 phasa 3 kawat tersusun pada sudut-

sudut segitiga dari sisi-sisi 1 m, 1,3 m dan 2 m. Kalkulasi
induktansi dan kapasitansi per km, jika diameter konduktor 1,5
cm dan mempunyai permeability konduktor 200.

4 x 107  200 3 1 x 1,3 x 2 

 x 103 H
L  log e
2  0,0075  km
 4
 11,042 mH / km
1
2 x x 109
C 36 x 103 F  10,68 x 103 F / km
3 1 x 1,3 x 2 km
log e
0,0075
2.3.7 SISTEM 3 PHASA FORMASI TRANSPOSISI ( TRANSPOSED )

R B Y

d1
Y R B d3

d2
Y R
B

o  1 3 d1 x d 2 x d 3 
 H
L  log e

2  4 r  m

2 Ko F
C
3 d xd xd m
1 2 3
log e
r
2.3.7.1 CONTOH SOAL DAN LATIHAN
Dari contoh soal 2.3.4.1, Bila line dalam formasi transposed, kalkulasi
induktansi dan kapasitansi per km referensi ke netral.

4 x 10 7  1 3 30 x 30 x 60 
 x 103 H
L  log e
2 4 0,069  km
 
 .......... mH / km
1
2 x x 10 9
C 36 x 103 F  .......... F / km
3 30 x 30 x 60 km
log e
0,069
2.3.8 SISTEM 3 PHASA RANGKAIAN GANDA ( DOUBLE CIRCUIT )

2.3.8.1 CONTOH SOAL DAN LATIHAN

R d 3 = 1 6 ft T‘

d5= ?
d 2 =?
5 ft
S S‘
d6= ?

T R‘
Gambar Rangkaian (a)

 d1
2
x d 2 x d 3 x d 4 
2
 3
o  1 
2
d5 x d6 H
L   log e 
2  4 r  m
 
 
 2 Ko F
C
2 2 m
d1 x d 4 x d 2 x d 3
3
2
d5 x d6
log e
r

d1  11,18 ft
d2  2 x 11,182  52  20 ft
d 3  16 ft
d4  10 2  212  23,26 ft
d5  16 2  20 2  25,61 ft
d 6  jarak antara YY '  5  16  5  26 ft
Selanjutnya, Putting nilai-nilai d1 s/d d6 pada persamaan L
dan C pada sub bab 2.3.8 dan akan diperoleh :
L = 1,861 mH/mile
Jadi XL = 2π x 50 x 1,861 = 0,586 Ω
C = 0,0161 µF/mile
Xc = 1/314 x 0,0161 = …………. Ω
( Tugas buktikan nilai-nilai yang diperoleh diatas )
 A d 3 C’
‘

d 4
d 1 d 1

d 2
d
B‘ ’
6
B

d 1 d 5
d 1

d 3
C A’

Tugas, dari sistem 3 Ø rangkaian ganda gambar diatas cari persamaan

Induktansi untuk line A, B dan C.
 SOAL LATIHAN
A 4m
C’
‘

d 4
2,5 m d 1

d 2
d
B‘ ’
6
B

d 5
2,5 m d 1

d 3
C A’

Rangkaian ganda 3 phasa disusun dengan formasi seperti gambar diatas

Arus kedua rangkaian adalah balanced, kalkulasi induktansi dari
konduktor A, B dan C per mile. Radius masing-masing konduktor
JAWABAN : d  2,5 m
1

d 2  2 x 2,5  5 m
d3  4 m
d4  4 2  2,52  4,717 m
d5  52  4 2  6,4 m
d6  4 m

 LA  1,773  j 0,147 mH / mile

 LB  1,837 mH / mile
 LC  1,773  j 0,147 mH / mile
2.3.9 EFEK TANAH PADA KAPASITANSI LINE
d
r

d = spacing konduktor
h
h = tinggi konduktor diatas tanah
r = radius konduktor

2  Ko
C  ...... F /m
d  2h 

log e
r  4 h2  d 2 
 
2.3.8.1 CONTOH SOAL DAN LATIHAN

Line transmisi satu phasa, konduktor 6m diatas tanah. Bila efek tanah
diperhitungkan , kalkulasi kapasitansi/km. Diameter masing-masing
konduktor 1,5 cm dan konduktor mempunyai spacing 3m.

3m
r

1,5 cm

6m

1
2 x x 10 9
C  36 x 103 F / km
300  2x6 

log e
0,75  ( 4 x 6 2
)  ( 3 2 
)

 0,00926 F / km
2.4 SPACING KONDUKTOR
A. Versi A.S. Pabla Hal 194.
Untuk konduktor aluminium
V
S  d
150
dimana : S = spacing dalam meter
V = line voltage dalam KV
d = sag dalam meter
B. Versi IS: 5613 Part I/Sec. I – 1970
L2
D  500  18V 
50
dimana : D = spacing dalam mm
V = tegangan line dalam kV
L = panjang span dalam m
 C. Versi
SPLN
2000 mm
250mm

100 mm 100 mm
900 mm 900 mm
3

2
1

1. Tiang Penyangga
2. cross arm type 2000 UNP 10
3. Isolator Tumpu 20 kV