Anda di halaman 1dari 43

KELAS XI

SEMESTER 2

ole
h
Syahrani, S.Pd
NIP. 19700102-199702-1-007
Sistem Ekskresi pada Manusia
Kompetensi Dasar :
3.8 Menganalisis hubungan antara struktur jaringan penyusun
organ pada sistem ekskresi dalam kaitannya dengan
bioproses dan gangguan fungsi yang dapat terjadi pada
sistem ekskresi manusia.

4.8 Menyajikan hasil analisis pengaruh pola hidup terhadap


kelainan pada struktur dan fungsi organ yang menyebabkan
gangguan pada sistem ekskresi serta kaitannya dengan
teknologi.

Syahrani, S.Pd
Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK):

3.8.1 Menganalisis hubungan antara struktur dan fungsi


penyusun organ ekskresi pada manusia.
3.8.2 Menjelaskan mekanisme pembentukan urine pada
manusia.
3.8.3 Menjelaskan faktor yang mempengaruhi produksi urine.

4.8.1 Menganalisis pengaruh pola hidup terhadap kelainan


pada struktur dan fungsi organ yang menyebabkan
gangguan pada sistem ekskresi serta kaitannya dengan
teknologi.
4.8.2 Menyajikan hasil analisis pengaruh pola hidup terhadap
kelainan/gangguan pada sistem ekskresi.
GINJAL
2
1
3

9
4

5
6 11

10

7 12

8
21
13 20

14

16

22
19
18
23
17

15
KULIT

……(1)

……(2)
8

3 9

6
7
10
HATI
2 1

3
PARU-PARU
1

4
5

7
Ginjal Manusia • Apa & dimana ginja
l itu?
• Mau tahu.. konstru
ksinya..?
• Bagaimana ya…cara
kerjanya…?
• Mau lebih jelas lagi
cara kerjanya..?
• Apa sich…Nefron it
u..?
• Pembentukan urine
• Produksi urine
• Kelainan ginjal
Letak Ginjal manusia • Ciri urine normal
Secara lengkap peranan atau fungsi ginjal adalah sebagai berikut:
1. Mengekskresikan zat sisa seperti urea, asam urat, kreatinin
kreatin, dan zat lain yang bersifat racun
2. Mengatur volume plasma darah dan jumlah air di dalam tubuh
3. Menjaga tekanan osmosis dengan cara mengatur ekskresi
garam-garam
4. Mengatur pH plasma dan cairan tubuh yang bersifat basa,
tetapi dapat pula mengekskresikan urin yang bersifat asam
5. Menjalankan fungsi sebagai hormon, dengan menghasilkan
dua zat, yaitu renin dan eritropoietin yang diduga mempunyai
fungsi endokrin.
ANATOMI GINJAL

Mau lebih jelas lagi?


Apa & dimana Ginjal itu..?
• Berbentuk seperti
kacang merah,
panjang sekitar 10
cm, berwarna merah.
• Di bagian dorsal
dinding tubuh, daerah
pinggang, di kiri kanan
tulang belakang.
• Berat total sekitar
1% dari berat tubuh
• Sekitar 20-25% darah
dipompa jantung
menuju ginjal.
Konstruksi sebu
ah ginjal
(bagian2nya)
Nefron
Struktur unit terkecil & fungsional dari ginjal

Mau lebih jelas lagi..?


Konstruksi seb
uah bangunan
Nefron
BAGIAN-BAGIAN GINJAL
1. Korteks (bagian luar), mengandung:
• Nefron, terdiri:
- Badan malpighi (kapsul Bowman, glomerulus)
- Tubulus proksimal
- Tubulus distal
2. Medula (sumsum ginjal), mengandung:
• Lengkung Henle
• Tubulus kolektivus (pengumpul) yang
bermuara pada pelvis
3. Pelvis renalis (rongga ginjal)
PROSES PEMBENTUKAN URINE
1. Filtrasi (penyaringan):
– Di dalam badan malpighi
– Terbentuk urine primer (filtrat
glomerulus), mengandung : air,
glukosa, asam amino, garam-
garam urea, asam urat, dll.
2. Reabsorpsi (penyerapan
kembali):
– Di tubulus proksimal terjadi
penyerapan zat-zat yang masih
berguna: air, glukosa, asam
amino, dll = 80%
– Terbentuk urine sekunder
(filtrat tubulus) yang tidak ada
lagi zat-zat berguna,
sedangkan ureum meningkat
kadarnya
3. Augmentasi
(penambahan/pengumpulan):
– Di tubulus distal dan kolektivus
– Terbentuk urine sesungguhnya.
Faktor-faktor yang mempengaruhi
Produksi Urine
1. Jumlah air yang diminum
2. Hormon Antidiuretik (ADH)/zat-zat Diuretik
3. Konsentrasi hormon insulin
4. Suhu
5. Konsentrasi darah
6. Jumlah garam yang harus dikeluarkan, agar
tekanan osmosis dalam darah tetap
7. Emosional
8. Saraf renalis
KELAINAN GINJAL

1. Nefritis 7. Glukosuria
2. Diabetes melitus 8. Hidronefrosis
3. Diabetes insipidus 9. Ketosis
4. Albuminuria 10.Hematuria
5. Batu ginjal 11.Polinuria
6. Anuria 12.Oligouria
How a Kidney
Machine Works
CIRI-CIRI URINE NORMAL
1. Jumlah rata-rata 1-2 liter per hari,
tetapi sesuai dengan jumlah cairan yang
dimasukkan dan protein yang dimakan
2. Warnanya bening orange pucat tanpa
endapan
3. Baunya tajam/menyengat
4. Sedikit asam dengan pH rata-rata 6
5. Berat jenis antara 1010-1025
6. Komposisinya air (96%), urea (2%), dan
natrium clorida
Hubungan antara kepekatan darah dengan
jumlah urine yang dikeluarkan

Konsentrasi air
Kelenjar hipofisis dalam darah turun
belakang (darah pekat)

ADH disekresikan dalam


darah banyak ke ginjal Sedikit minum

Permeabilitas dinding
tubulus distal/kolektivus Urine sedikit
meningkat
Apa & dimana
organ Hati itu….?
• Kelenjar terbesar
dalam tubuh
• Terletak dalam
rongga perut
sebelah kanan, di
bawah diafragma
• Memiliki pembuluh
darah utama
(masuk: arteri
hepatika & vena
porta hepatika,
keluar: vena
hepatika = vena
cava inferior)
Fungsi Hati
ANATOMI HATI

Gambar
FUNGSI HATI
1. Menyimpan gula dalam bentuk glikogen
2. Tempat pembongkaran/pembentukan protein &
eritrosit
(sel yang bertugas membongkar eritrosit disebut histiosit)
3. Menawarkan racun/mengubah zat buangan dan
bahan racun untuk dikeluarkan ke dalam empedu
dan urine
4. Membantu fungsi ginjal dengan cara memecah
beberapa senyawa yang bersifat racun &
menghasilkan amonia, urea dan asam urat.
5. Sebagai alat ekskresi karena menghasilkan
empedu yang mencapai 0,5 liter/hari.
6. Menghasilkan enzim orginase yang berfungsi
menguraikan aa orginin/arginin menjadi aa ornitin
& urea
Fungsi Empedu
• Mencerna lemak
• Mengaktifkan enzim lipase
• Membantu daya absorpsi lemak di
usus
• Mengubah zat yang tidak larut
dalam air menjadi larut dalam air.
• Memberi warna pada feces/urine
Perombakan Hb dalam Eritrosit
Dalam organ hati, eritrosit yang sudah tua (umur 115 hari)
akan dirombak.
Haemoglobin dari eritrosit akan dipecah menjadi hemin + Fe +
globin
• Globin :
Digunakan untuk metabolisme protein lagi atau untuk
membentuk Hb baru.
• Fe (zat besi) :
Disimpan dalam hati, kemudian dikembalikan ke sumsum
tulang.
• Hemin :
Diubah menjadi bilirubin & biliverdin. Selanjutnya dioksidasi
menjadi urobilin untuk memberi warna urine/tinja
kekuningan.
FUNGSI KULIT
1. Pelindung tubuh dari kerusakan fisik (gesekan,
kuman, panas, sinar matahari dan zat kimia)
2. Mengatur suhu tubuh
3. Mengurangi hilangnya air
4. Mengekskresikan zat-zat sisa dalam bentuk
keringat
5. Tempat penyimpanan cadangan makanan
6. Mencegah kekeringan, karena ada kelenjar
minyak yang menghasilkan minyak
7. Menerima rangsang dari luar, karena di dalam
kulit terdapat saraf perasa:
• Dingin (korpuskula klause/krause)
• Tekanan (korpuskula paccini)
• Panas (korpuskula ruffini)
• Sentuhan (meisner)
• Sentuhan tangan dan tekanan ringan (Lempeng Merkel)
1. Epidermis/kutikula (lapisan
luar/ari): Struktur Kulit
– Stratum korneum (lap. Tanduk)
Tersusun atas sel-sel mati yang selalu
mengelupas
Fungsi: melindungi sel-sel dan
mencegah masuknya bibit
penyakit.
– Stratum lusidum (Berwarna
bening)
– Stratum granulosum
Lapisan kulit berpigmen, fungsinya
mengganti sel-sel di lapisan
stratum korneum.
– Stratum germinativum (basale)
Lapisan kulit yang tumbuh membentuk
sel-sel kulit baru.
2. Dermis/korium (lapisan
dalam/jangat) :
– Akar rambut
– Kelenjar keringat (glandula
sudorifera/sweat gland)
– Kelenjar minyak (glandula sebassea)
– Pembuluh darah (blood vessels)
– Serabut saraf (dingin, panas dan
tekanan)
Lanjutan :
Struktur kulit
Mekanisme pengaturan panas
tubuh
Pangkal kelenjar keringat berdekatan
dengan kapiler darah. Kelenjar
tersebut menyerap air dan garam-
garam mineral dari kapiler darah,
selanjutnya dikeluarkan sebagai
keringat. Keringat yang dikeluarkan
menyerap panas tubuh, sehingga panas
tubuh tetap. Pengeluaran keringat
yang berlebihan, menyebabkan “lapar
garam”.
Faktor yang mempengaruhi
pengeluaran keringat

1. Aktivitas tubuh yang meningkat, suhu


lingkungan yang tinggi, dan goncangan emosi
dapat menyebabkan tubuh mengeluarkan
banyak keringat.
2. Rangsangan saraf simpatis akibat emosi akan
memperkecil pengeluaran keringat sebab
terjadi penyempitan pembuluh darah. (Saraf simpatik :
Merangsang vasokontriksi (mengecilkan diameter pembuluh darah), biasanya pada
arteriola)
Pengeluaran keringat yang rutin tidak
dipengaruhi saraf simpatis.
ole
h
Syahrani, S.Pd
NIP. 19700102-199702-1-007
Protozoa
• Memiliki vakuola kontraktil yang
berfungsi untuk osmoregulasi, yakni
air di dalam sel dipompa keluar dan
air di lingkungan masuk ke dalam sel
secara osmosis.
• Untuk mengeluarkan CO2 secara difusi
melalui permukaan tubuhnya.
Cacing Pipih
Contoh: Planaria
• Sistem protonefridium yang tersusun atas
dua saluran longitudinal yang memanjang
sejajar pada tiap bagian lateral dan
bercabang ke seluruh bagian tubuh serta
berakhir pada sel-sel api yang dilengkapi
seberkas silia.
• Sel-sel api (solenosit) + salurannya disebut
protonefridium (proto=sebelum;
nephros=ginjal)
• Sel api mengeluarkan air melalui
nefridiopor, sedangkan sisa metabolisme
selain air dikeluarkan dari tubuh secara
difusi.
Sistem ekskresi pada cacing pipih bersifat sederhana dan
terdiri atas dua saluran eksresi yang memanjang bermuara ke
pori-pori yang letaknya berderet-deret pada bagian dorsal
(punggung). Kedua saluran eksresi tersebut bercabang-cabang
dan berakhir pada sel-sel api (flame cell). Disebut sel api
karena silia yang terdapat di dalamnya bergerak seperti nyala
api.

a) Susunan saluran eksresi pada Planaria


b) Sel api (flame cell)
Annelida
• Menggunakan nefridium, sepasang tiap
segmen kiri dan kanan, kecuali pada 3
segmen pertama dan 1 segmen terakhir.
• Nefridium terdiri dari :
– Nefrostoma
Corong bersilia yang terdapat pada rongga pseudoselom.
– Duktus ekskretorius
Pipa halus yang berliku, bagian akhirnya membesar dan
berakhir pada nefridiopor.
– Nefridiopor
Lubang tempat keluarnya sisa metabolisme, terletak di
bagian ventral tubuh.
Setiap nefrostoma pada segmen tertentu memiliki saluran
berliku dan berakhir pada nefridiopor di segmen
berikutnya.
Sedangkan CO2 dikeluarkan melalui kulit.
Serangga (Insecta)
• Pembuluh malpighi, merupakan benang
halus berwarna putih kekuningan dalam
jumlah yang banyak dan pangkalnya
melekat pada perbatasan antara usus
bagian tengah dan usus belakang.
• Fungsinya: membuang urea, asam
urat, dan garam-garam dari darah ke
usus.

Anda mungkin juga menyukai