Anda di halaman 1dari 8

PEMBIMBING : dr. Idawati Waromi, Sp.

KJ

1
F23 GANGGUAN PSIKOTIK AKUT
DAN SEMENTARA

2
Berdasarkan Pedoman Penggolongan dan Diagnosis Gangguan Jiwa di Indonesia edisi ke tiga
(PPDGJ III) :

Pedoman Diagnostik

 Menggunakan urutan diagnosis yang mencerminkan urutan prioritas yang diberikan untuk

cirri-ciri utama terpilih dari gangguan ini. Urutan prioritas yang dipakai ialah:

a. Onset yang akut (dalam masa 2 minggu atau kurang = jangka waktu gejala-gejala psikotik
menjadi nyata dan mengganggu sedikitnya beberapa aspek kehidupan dan pekerjaan
sehari-hari, tidak termasuk periode prodromal yang gejalanya sering tidak jelas) sebagai
cirri khas yang menentukan seluruh kelompok
b. Adanya sindrom yang khas (berupa “polimorfik”= beraneka-ragam dan berubah cepat,

atau “schizophre-nia-like” = gejala skizofrenik yang khas);

c. Adanya stres akut yang berkaitan (tidak selalu ada, sehingga dispesifikasi dengan

karakter ke 5; x0 = tanpa penyerta stres akut; x1= Dengan penyerta stres akut).

Kesulitan atau problem yang berkepanjangan tidak boleh dimasukkan sebagai sumber

stres dalam konteks ini;

d. Tanpa diketahui berapa lama gangguan akan berlangsung;

4
 Tidak ada gangguan dalam kelompok ini yang memenuhi kriteria episode manik (F30.-)

atau Episode depresif (F32.-), walaupun perubahan emosional dan gejala-gejala afektif

individual dapat menonjol dari waktu ke waktu.

 Tidak ada penyebab organik , seperti trauma kapitis, delirium, atau demensia. Tidak

merupakan intoksikasi akibat penggunaan alkohol atau obat-obatan


F43. Gangguang Stres Pasca-
trauma
Berdasarkan Pedoman Penggolongan dan Diagnosis Gangguan Jiwa di Indonesia edisi ke tiga
(PPDGJ III) :

 Diagnosis baru ditegakkan bilamana gangguan  Kemungkinan diagnosis masih dapat ditegakkan

ini timbul dalam kurun waktu 6 bulan setelah apabila tertundanya waktu mulai saat kejadian
kejadian traumatik berat dan onset gangguan melebihi waktu 6 bulan, asal
saja manifestasi klinisnya adalah khas dan tidak
(masa laten yang berkisar antara beberapa
di dapat alternatif kategori gangguan lainnya.
minggu sampai beberapa bulan, jarang sampai
melampaui 6 bulan)

6
 Sebagai bukti tambahan selain trauma, harus didapatkan bayang-bayang atau mimpi-mipi dari
kejadian traumatik tersebut secara berulang-ulang kembali (Flashbacks)
 Gangguan otonomik, gangguan afek dan kelainan tingkah laku semuanya dapat mewarnai
diagnosis tetapi tidak khas.
 Suatu “sequelae” menahun yang terjadi lambat setelah stres yang luar biasa, misalnya saja
beberapa puluh tahun setelah trauma, diklasifikasi dalam kategori F62.0 (perubahan
kepribadian yang berlangsung lama setelah mengalami katastrofa)

7
TERIMA KASIH

8

Anda mungkin juga menyukai