Anda di halaman 1dari 33

ANALISIS VARIAN:

BAHAN BAKU & TENAGA KERJA


LANGSUNG
Dalam menentukan
standar biaya bahan
baku untuk mengolah
produk, ditentukan dua
faktor yaitu : STANDAR BIAYA
(1) standar harga bahan
baku BAHAN BAKU
(2) standar kuantitas
bahan baku
VARIAN BAHAN BAKU: PENDEKATAN KOLOM
1. AP × AQ 2. SP × AQ 3. SP × SQ
(Harga Aktual untuk (Harga standar untuk (Harga standar untuk
kuantitas input aktual) kuantitas input aktual) kuantitas input standar)

Varian Harga Varian Kuantitas


(1-2) (2-3)
(AP – SP) x AQ (AQ – SQ) x SP

Total Varian
(1-3)
(AP x AQ) – (SP x SQ)
PENETAPAN STANDAR HARGA BAHAN BAKU

FAKTOR YANG MEMPENGARUHI STANDAR HARGA BAHAN BAKU


MELIPUTI:
o Harga yang berlaku pada tahun sebelumnya, harga yang berlaku saat
menyusun standar, peramalan harga di masa mendatang
o Tingkat inflasi
o Peraturan pemerintah
o Kelangkaan bahan
o Kekuatan tawar menawar dengan supplier
o Antisipasi untuk biaya transportasi dari sumber bahan ke lokasi pabrik
PERHITUNGAN VARIAN HARGA BAHAN BAKU
(MATERIAL PRICE VARIANCE)
Jumlah selisih harga bahan baku dihitung dengan cara mengalikan selisih
harga bahan baku (antara harga bahan baku yang sesungguhnya dibayar
dengan harga bahan baku yang seharusnya dibayar) dengan kuantitas
yang sesungguhnya dibeli

Varian Harga Bahan Baku (MPV) = (AP x AQ) – (SP x AQ)


= (AP - SP) x AQ

Harus diiperhatikan bahwa formula MPV menggunakan kuantitas


pembelian aktual bukan jumlah standar yang seharusnya dibeli secara
aktual.
PENYEBAB SELISIH HARGA BAHAN BAKU

 Fluktuasi harga pasar bahan baku


 Kontrak dan jangka waktu pembelian yang menguntungkan atau tidak
menguntungkan
 Lokasi pemasok menguntungkan atau tidak menguntungkan
 Kegagalan di dalam memanfaatkan kesempatan potongan pembelian dan
ketidaktepatan potongan pembelian yang diharapkan
 Pembelian dalam jumlah ekonomis atau tidak ekonomis
 Faktor-faktor internal yang mengakibatkan harus dilakukan pembelian
bahan yang mendadak
 Jika harga aktual yang dibayarkan lebih tinggi atau lebih
rendah dari standar, maka terjadi varian harga.
 Jika varian harga dicatat ketika bahan baku dibeli, maka
varian tersebut disebut varian harga pembelian bahan
baku (materials purchase price variance).
 Jika dicatat kemudian ketika bahan baku dikeluarkan ke
lantai pabrik, maka varian tersebut disebut varian harga
penggunaan bahan baku (materials price usage
variance)
Varian Harga Pembelian Bahan Baku = (AP – SP) x AQ Beli

Standar Bahan Baku untuk Komponen A yang tercantum di


kartu biaya standar adalah sebagai berikut;
Kuantitas Standar Harga Per Unit Standar
Komponen A 2 $ 7,5

Kemudian asumsikan 10.000 unit komponen A dibeli pada


harga per unit senilai $ 7,44.

Bagaimana varian harga bahan baku akan dihitung?


Kuantitas Harga per unit Jumlah
Kuantitas actual yang dibeli 10.000 $ 7,44 aktual $ 74.400
Kuantitas actual yang dibeli 10.000 $ 7,5 standar $ 75.000
Varian harga pembelian bahan 10.000 $ (0,06) $ (600)
baku

Varian harga pembelian bahan baku sebesar $ 600 merupakan


varian yang Menguntungkan (Favourable) karena harga yang
dibayarkan lebih rendah dibandingkan dengan harga standar.
Atau dengan kata lain, biaya actual lebih rendah sebesar $ 0,06
per unit dibandingkan dengan biaya standarnya.
Varian Harga Penggunaan BB = (AP – SP) x AQ Pakai

Melanjutkan contoh sebelumnya, misalkan Komponen A


dikleuarkan dan digunakan untuk produksi selama periode
tersebut sebanyak 9.500 unit. Maka varian harga penggunaan
bahan baku dapat dihitung dengan cara:
Kuantitas Harga per unit Jumlah
Kuantitas actual yang digunakan 9.500 $ 7,44 aktual $ 70.680
Kuantitas actual yang digunakan 9.500 $ 7,5 standar $ 71.450
Varian harga penggunaan bahan 9.500 $ (0,06) $ (570)
baku

Varian harga penggunaan bahan baku sebesar $ 570 merupakan


varian yang Menguntungkan (Favourable) karena harga yang
dibayarkan lebih rendah dibandingkan dengan harga standar.
Atau dengan kata lain, biaya actual lebih rendah sebesar $ 0,06
per unit dibandingkan dengan biaya standarnya.
PENETAPAN STANDAR KUANTITAS BAHAN BAKU

FAKTOR YANG MEMPENGARUHI STANDAR KUANTITAS BAHAN BAKU


MELIPUTI:
o Kebutuhan per unit produk periode sebelumnya
o Perubahan teknologi bahan
o Hasil rekayasa proses produksi
o Mutu proses dan fasilitas produksi
PERHITUNGAN VARIAN KUANTITAS/PEMAKAIAN
BAHAN BAKU (MATERIAL USAGE VARIANCE)
Jumlah rupiah selisih kuantitas bahan baku dapat dihitung sebesar selisih
kuantitas bahan baku (bahan baku langsung yang aktual digunakan dan
bahan baku langsung yang seharusnya digunakan) dikalikan harga standar
bahan baku per unit.
Varian Kuantitas Bahan Baku (MUV) = (SP x AQ) – (SP x SQ)
= (AQ- SQ) x SP

Formula MUV menggunakan harga standar yang seharusnya dibayarkan,


bukan harga aktual yang dibayarkan karena manajer produksi biasanya
tidak dapat memengaruhi harga bahan baku aktual yang dibayarkan.
PENYEBAB SELISIH KUANTITAS BAHAN BAKU

o Perubahan rancangan produk, mesin, peralatan, atau metode pengolahan


produk yang belum dinyatakan dalam standar
o Pemakaian bahan baku subtitusi yang menguntungkan atau merugikan
o Selisih hasil dari bahan baku yang mengakibatkan kuantitas yang dipakai
lebih besar atau lebih kecil dibanding standar
o Kerugian bahan baku karena rusak atau susut yang disebabkan karyawan
tidak terlatih, tidak diawasi, teledor.
o Kurangnya peralatan atau mesin
o Kegagalan di dalam mengatur mesin dan peralatan dalam kondisi yang baik
Varian yang terkait dengan standar fisik/kuantitas meliputi 2
varian, yaitu:
 1. Varian Persediaan (Materials Inventory Variance)
 Menunjukkan selisih antara unit bahan yang dibeli dengan
yang digunakan untuk proses produksi. Semakin tinggi
persediaan bahan yang tersisa, menunjukkan semakin
besarnya kerugian (biaya penyimpanan, keusangan, dll)
sehingga memicu varian yang bersifat unfavourable.
 2. Varian Kuantitas (Materials Quantity Variance)
 Menunjukkan selisih antara kuantitas yang digunakan pada
kinerja actual dengan kuantitas yang diperkenankan
berdasarkan standar, ketika diukur pada biaya standar.
Varian Persediaan Bahan Baku = (AQ Beli – AQ Pakai) x SP

Berdasarkan contoh yang sama, ingat bahwa Komponen A


dibeli sebanyak 10.000 unit namun hanya digunakan 9.500
saja. Varian atas persediaan tersebut dapat dihitung dengan
cara:
Kuantitas Harga per unit Jumlah
Kuantitas actual yang dibeli 10.000 $ 7,5 standar $ 75.000
Kuantitas actual yang digunakan 9.500 $ 7,5 standar $ 71.250
Varian persediaan bahan baku 500 $ 7,5 $ 3.750

Varian persediaan bahan baku sebesar $ 3.750 merupakan varian


Tidak Menguntungkan (Unfavourable) karena penumpukan
persediaan diasumsikan akan meningkatkan biaya
penyimpanan bahan baku.
(penumpukan persediaan dapat dilaporkan sebagai varian tidak
menguntungkan, sedangkan pengurangan persediaan dianggap
sebagai varian menguntungkan)
Varian Kuantitas Bahan Baku = (AQ Pakai – SQ) x SP

Contoh
Unit ekuivalen produksi untuk bahan baku diperkirakan
sebanyak 4.668 (sama artinya dengan jumlah unit diproduksi).
Kartu biaya standar (lihat jabaran kasus varian harga
pembelian) menyatakan bahwa dibutuhkan 2 unit Komponen A
untuk setiap unit produk, sehingga kuantitas standar yang
diperbolehkan untuk bahan baku Komponen A adalah sebear
9.336 (4.668 x 2).

Varian kuantitas bahan baku dapat dihitung dengan cara:


Kuantitas Harga per unit Jumlah
Kuantitas actual yang digunakan 9.500 $ 7,5 standar $ 71.250
Kuantitas standar yang 9.336 $ 7,5 standar $ 70.020
diperbolehkan *
Varian kuantitas bahan baku 164 $ 7,5 $ 1.230

*) Kuantitas standar yang diperbolehkan adalah kuantitas bahan baku


yang dibutuhkan untuk memproduksi satu unit produk dikalikan dengan
jumlah actual dari unit yang diproduksi selama periode tersebut.

Varian kuantitas bahan baku tersebut memicu varian Tidak


Menguntungkan (Unfavourable) karena kuantitas actual yang
digunakan melebihi kuantitas standar yang diperbolehkan
sebesar 164 unit.
Total Varian BB = (AP x AQ) – (SP x SQ)
Merupakan perhitungan selisih dengan Metode
Satu Selisih (The One-Way Model)

Perhitungan Varian Harga = (AP-SP) AQ


Serta Varian Kuantitas = (AQ-SQ) SP
Merupakan perhitungan selisih dengan Metode Dua Selisih
(The Two-Way Model)

Contoh Total Varian, MPV dan MUV dapat dilihat di buku


Mowen, et al (Cornerstone 10.3 dan 10.4, halaman 591 – 593).
Dalam menetapkan
standar biaya tenaga
kerja langsung,
ditentukan oleh dua
faktor, yaitu; STANDAR BIAYA
(1) Standar Tarif Upah
Langsung
TENAGA KERJA
(2) Standar Jam Kerja
Langsung
VARIAN TENAGA KERJA: PENDEKATAN KOLOM
1. AR x AH 2. SR x AH 3. SR x SH
(Tarif Upah Aktual (Tarif Upah Standar (Tarif Upah Standar
untuk Jam Tenaga untuk Jam Tenaga Kerja untuk Jam Kerja
Kerja Aktual) Aktual) Standar)

Varian Upah Tenaga Kerja Varian Efisiensi Tenaga


(1-2) Kerja (2-3)
(AR – SR) x AH (AH – SH) x SR

Total Varian
(1-3)
(AR x AH) – (SR x SH)
PENENTUAN BESARNYA TARIF UPAH LANGSUNG DAPAT
DIDASARKAN PADA:
FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENYUSUNAN STANDAR RATE:
 Tingkat Inflasi
 Peraturan pemerintah (UMR, dan peraturan ketenagakerjaan lainnya)
 Sistem penggajian yang dilaksanakan oleh perusahaan, misalnya: harian, per jam, per
potong
 Tunjangan dan asuransi
 Negosiasi dengan serikat pekerja. Perjanjian kerja kolektif yang diadakan oleh
organisasi buruh atau karyawan dengan perusahaan
 Tarif upah langsung yang dibayar pada masa lalu disesuaikan dengan tingkat upah yang
diharapkan akan terjadi pada periode penggunaan standar
 Berdasar pasaran tenaga yang bersaing sesuai dengan kondisi dan tempat atau lokasi
perusahaan
PERHITUNGAN VARIAN TARIF UPAH
LANGSUNG (LABOR RATE VARIANCE)

 Varian tarif upah tenaga kerja (LRV) menghitung selisih antara


jumlah yang secara aktual dibayarkan kepada tenaga kerja
langsung dan jumlah yang seharusnya dibayarkan.

Varian tarif upah tenaga kerja (LRV) = (AR x AH) – (SR x AH)
= (AR – SR) x AH
Ilustrasi
Asumsikan bahwa jam actual yang digunakan pada
produk X adalah sebesar 1.632 jam dengan tarif
tenaga actual sebesar $12,5 per jam untuk
memproduksi 4.512 unit ekuivalen dari produk X.
Tarif standar yang tertera di kartu biaya standar
adalah $12,0 per jam
Jam Tarif Jumlah
Jam actual yang digunakan 1.632 $ 12,5 aktual $ 20.400
Jam actual yang digunakan 1.632 $ 12,0 standar $ 19.584
Varian tarif tenaga kerja 1.632 $ 0,5 $ 816
Varian tarif tenaga kerja sebesar $ 816 Tidak
Menguntungkan (Unfavorable) karena tarif aktual
melebihi tarif standar sebesar $ 0,50 per jam.
Jam tenaga kerja actual yang digunakan tidak termasuk
waktu yang nonproduktif yang dibebankan ke overhead
pabrik.
Biaya tenaga kerja menganggur, sampai batas dimana
biaya tersebut tidak dimasukkan sebagai pos overhead
yang dianggarkan, menjadi varian yang dapat
dikendalikan pada metode dua varian, atau sebagai
varian pengeluaran pada metode tiga varian.
PENYEBAB SELISIH TARIF TENAGA KERJA
 Standar tarif mungkin
1. Telah digunakan tenaga kerja langsung dengan golongan tarif didasarkan pada
upah yang berbeda dengan standar untuk pekerjaan tertentu. perjanjian tawar
menawar kolektif yang
2. Telah dibayar upah dengan tarif lebih besar atau lebih kecil menentukan upah per
dibanding tarif standar selama kegiatan musiman, atau jam, tarif per unit, dan
kegiatan darurat. bonus. Tanpa adanya
kontrak dengan serikat
3. Karyawan yang baru diterima tidak dibayar sesuai dengan pekerja, maka standar
tarif ditentukan oleh
tarif standar upah yang disetujui.
4. Adanya kenaikan pangkat, atau penurunan pangkat yang Oleh karena itu, maka
varian tarif tenaga kerja
mengakibatkan perubahan tarif upah. jarang terjadi.
Jika terjadi, biasanya
5. Pembayaran atas tambahan atas upah karena peraturan upah disebabkan oleh kondisi
minimum yang dikeluarkan oleh pemerintah jangka pendek yang
tidak biasa.
PENENTUAN BESARNYA EFISIENSI TENAGA
KERJA DAPAT DIDASARKAN PADA:
FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENYUSUNAN STANDAR
JAM KERJA:
 Kebutuhan per unit produk periode sebelumnya
 Perubahan teknologi produksi
 Hasil rekayasa proses produksi
 Mutu proses dan fasilitas produk
PERHITUNGAN VARIAN EFISIENSI TENAGA
KERJA (LABOR EFFICIENCY VARIANCE)

 Varian efisiensi tenaga kerja (LEV) menghitung selisih antara


jam kerja langsung sesungguhnya dengan jam kerja langsung
standar dikalikan dengan tarif upah langsung standar.

Varian efisiensi tenaga kerja LEV = (SR x AH) – (SR x SH)


= (AH – SH) x SR
Ilustrasi

Jam standar yang diperbolehkan untuk 4.512 unit ekuivalen dari


produk X yang diproduksi selama bulan tersebut adalah sebesar
1.504 jam (4.512 unit ekuivalen x 1/3 jam standar per unit)
Jam Tarif Jumlah
Jam actual yang digunakan 1.632 $ 12,0 standar $ 19.584
Jam standar yang diperbolehkan 1.504 $ 12,0 standar $ 18.048
Varian efisiensi tenaga kerja 128 $ 12,0 $ 1.536

Varian efisiensi tenaga kerja yang Tidak Menguntungkan


(Unfavorable) sebesar $ 1.536 disebabkan oleh kelebihan sebesar 128
jam dari jam standar yang diperbolehkan.
PENYEBAB SELISIH EFISIENSI TENAGA KERJA

1. Pabrik atau departemen produksi telah bekerja dengan efisien


atau tidak efisien yang bisa disebabkan karena pengawasan
terhadap tenaga kerja secara baik atau kurang baik
2. Telah digunakan bahan yang kualitasnya lebih baik atau lebih
jelek dibandingkan standar, sehingga memerlukan waktu
(jam) pengolahan yang lebih pendek atau lebih Panjang
3. Kurangnya koordinasi dengan departemen produksi lain atau
departemen pembantu
DAFTAR REFERENSI

1. Carter, William K. 2018. AKUNTANSI BIAYA COST ACCOUNTING


EDISI 14 BUKU 2. Jakarta: Salemba Empat
2. Mowen, Hansen, Heitger. 2017.”Dasar-dasar Akuntansi Manajerial”
edisi 6. Jakarta: Salemba Empat.
3. Supriyono. 2012. Akuntansi Biaya, Buku 2. Yogyakarta: BPFE.

Anda mungkin juga menyukai