Anda di halaman 1dari 12

Metabolisme Tembaga (Cu)

Oleh Kelompok XI
Anggota Kelompok

1. Farida Verawati (19120004)


2. Rindia Rahayu Belian Ali (19120009)
3. Krispincita Karunia Wahyudi (19120024)
4. Welma F. Tomasoa (19120037)
5. Wella Vita Riyanti (19120043)
Tembaga / Cu
Tembaga atau Cu penting dalam metabolisme,
pembentukan Hemoglobin (Hb) dan proses fisiologi
dalam tubuh. Tembaga ditemukan pada protein plasma,
seperti Ceruloplasmin yang berperan dalam
pembebasan Besi dari sel ke Plasma. Tembaga juga
merupakan komponen dari protein darah, antara lain
eritrokupin dalam eritrosit yang berperan dalam
metabolisme Oksigen. Tembaga juga adalah bagian dari
enzim dalam jaringan, berperan dalam aktivitas enzim
pernafasan, sebagai kofaktor bagi enzim Tironase dan
Sitokrom Oksidase
Tembaga termasuk dalam mineral Mikro. Walaupun
dibutuhkan dalam jumlah sedikit pada tubuh, namun bila
kekurangan akan menyebabkan anemia sebagai gejala
umum, pertumbuhan terganggu, depigmentasi rambut
hingga gangguan gastrointestinal. Dan bila berlebihan
jumlahnya dalam tubuh akan mengakibatkan keracunan
dan gangguan kesehatan lainnya
Absorpsi Tembaga

Tembaga di absorpsi sedikit di lambung


dan sebagian besar di Duodenum secara
pasif dan aktif sebesar 1.5-4 mg/hari. Cu
masuk kedalam membran apical enterosit
usus dengan carrier seperti Ctr1
(transporter tembaga) dan DMT1
Faktor yang mempengaruhi Absorpsi Cu

Asam Amino Asam Organik

• Histidine • Vitamin C
• Methionine & Cysteine • As. sitrat
• Sulfhydryl, ex : Gluthathione • As. Laktat
• As. Asetat
• Malik yg berikatan dg Ligan
Penghambat

• Fitat pada kacang-kacangan dan sereal


• Mineral lain :
 Besi
 Zinc
 Kalsium &
Phospor
Transport

Albumin
Tembaga Darah Portal
Transkuprein

ceruloplasmin
Metalotionein/
Simpanan di Hati Seluruh tubuh
ceruloplasmin
transkuprein
Ekskresi Tembaga

Tembaga yang ada dalam makanan diserap di saluran pencernaan


dan diangkut oleh darah. Setelah masuk dalam peredaran darah,
tembaga akan berikatan dengan protein albumin. Kemudian
diantarkan dan dilepaskan kepada jaringan hati dan ginjal, lalu
berikatan dengan protein membentuk enzim-enzim, terutama
Ceruloplasmin yang mengandung 90-94% tembaga dari total
kandungan tembaga dalam tubuh. Ekskresi utama tembaga melalui
Empedu, sedikit bersama urine dan dalam jumlah yang relative kecil
bersama keringat. Jika ada gangguan pada rute ekskresi empedu,
maka tembaga akan diekskresi bersama urine.
Regulasi Tembaga dalam Tubuh

Tembaga diserap, diangkut, didistribusikan, disimpan, dan


diekskresikan dalam tubuh sesuai dengan proses homeostatis kompleks
yang memastikan pasokan mikronutrien yang konstan dan mencukupi
sekaligus menghindari kadar berlebih. Jika jumlah tembaga yang
tertelan dalam waktu singkat tidak mencukupi, simpanan tembaga di
hati akan habis. Jika penipisan ini berlanjut, kondisi kekurangan
kesehatan tembaga dapat berkembang. Jika terlalu banyak tembaga
yang tertelan, kondisi berlebih dapat terjadi. Kedua kondisi ini,
kekurangan dan kelebihan, dapat menyebabkan cedera jaringan dan
penyakit. Namun, karena regulasi homeostatis, tubuh manusia mampu
menyeimbangkan berbagai asupan tembaga untuk kebutuhan individu
yang sehat.
Sumber
Tembaga
1. Tiram 5.71 mg per 100 gram
2. Jamur 0.9 mg per 100 gram
3. Alpukat 0.19 mg per 100 gram
4. Keju 0.73 mg per 100 gram
5. Tempe 0.56 mg per 100 gram
Thank
You

Anda mungkin juga menyukai