Anda di halaman 1dari 18

CEDERA OLAHRAGA

ATLET PENCAK SILAT

Oleh :
Dr. Drs. ABD.CHOLID, S.Pd, M.Pd
NAMA : Dr. Drs. Abd. Cholid, S.Pd, M.Pd
Tempat/Tgl Lahir : Gresik,
20 April 1962
Agama : Islam
Alamat : Jl. Kebon Agung no 28
Karah Surabaya.
Pendidikan : S3, Unesa, Surabaya
Pekerjaan : Dosen S2 Penjas, Unipa
Surabaya.
HP : 081330787162
DEFINISI CEDERA OLAHRAGA

“Cedera olahraga adalah rasa sakit yang


ditimbulkan karena olahraga, sehingga
dapat menimbulkan cacat, luka dan rusak
pada otot atau sendi serta bagian lain dari
tubuh”. ( Sudijandoko , 2000 )
Pengertian cedera olahraga

1. Cedera olahraga merupakan


cedera yang terjadi pada seorang/
Atlet saat melakukan olahraga
yang kurang sempurna

2. Faktor penyebabnya, bermacam


macam, baik dari diri sendiri, dari
sarana prasarana olahraga
maupun dari tekanan Pelatih
Faktor lain kurangnya pendinginan
 

• - Terjadi kaku sendi. Hal ini terasa sekali


setelah tidak menjadi atlet, sendi sering terasa
kaku & nyeri, terutama sewaktu bangun tidur.
• - Cara pendinginan: setelah aktivitas, sendi
• tetap digerakkan sesuai dengan gerakan sendi,
autosacking (digoyang-goyang sendiri) organ
tubuh yg digunakan untuk aktivitas, kompres
es. Prinsipnya seperti masage tetapi dilakukan
sendiri oleh atlet.
CEDERA OLAHRAGA
Secara Garis Besar Cedera Dibagi 2. (Dua)
1. Cedera fisik yaitu :
merupakan kondisi tubuh yang tidak stabil dan tidak fit,
struktur tubuh yang rusak atau fungsi tubuh yang tidak
bekerja sebagai mana mestinya akibat dari kegiatan yang
bersifat paksaan

2. Cedera Jiwa yaitu; merupakan gangguan kejiwaan yang


diakibatkan oleh beberapa tekanan yang memengaruhi
kerusakan pada kejiwaan
CEDERA OLAHRAGA
 
 
 Menurut penyebabnya:
 
 1. Overuse injury   
 Overuse injury disebabkan oleh gerakan berulang yang terlalu banyak
dan terlalu cepat.

   2. Traumatic injury 
 Traumatic injury disebabkan adanya benturan, tendangan, pukulan atau
gerak melebihi kemampuan

FAKTOR YANG MENYEBABKAN TERJADINYA CEDERA

(1) faktor internal,diantaranya:


* postur tubuh,
* beban berlebih,
* kondisi fisik,
* ketidak seimbangan otot,
* koordinasi gerakan yang salah, dan
* kurangnya pemanasan,

(2) faktor eksternal,diantaranya :


* Alat-alat olahraga, (Sarana Prasarana)
* Keadaan lingkungan,
* Olahraga body contact

(3) Over-use akibat penggunaan otot berlebihan atau terlalu


lelah (Hardianto Wibowo,1994).
• FAKTOR OVER USE INJURY

• 1. Tingkat keterlatihan yang belum memadai


• sewaktu meningkatkan dosis
•  2. Teknik yang kurang tepat: tak efisien dan beban berlebih.
•  3. Kelainan anatomis: misal kaki flat
•  4• Peralatan: pakaian, sepatu, raket, matras
•  5• Lingkungan: suhu, kelembaban dll


PENANGANAN DASAR CEDERA

 
. Rest: istirahatkan bagian yang cedera
. Ice: kompres es segera setelah trauma
. Compression: tekan dengan pembalutan
. Elevation: Naikkan bagian cedera lebih tinggi
dari jantung.
. Kompres panas: setelah pembengkakan jenuh
. Hydro therapy / Electro therapy
. Masase (pijat)
. Obat anti sakit dan anti radang/ Doa, (suwuk)
/
 
 
Rest (istirahat)

 
 
 

• Segera istirahatkan bagian yg


cedera

• Tujuan: Untuk mencegah


bertambah parahnya cedera dan
mengurangi aliran darah ke area
cedera.
•  
• Waktu istirahat: tergantung pada
berat- ringannya cedera.
•  
• Tetaplah melatih bag. tdk cedera
untuk mempertahan endurance
atlet.
 
 

Ice (es)
 
 
 

• Tujuan:
1.Melokalisir daerah cedera
2.Mematirasakan ujung saraf,
sehingga dapat mengurangi
nyeri
 3.Mencegah bertambahnya
bengkak. Kompres es
menyebabkan vasokonstriksi,
sehingga aliran darah ke
bagian yg cedera berkurang
dan bengkak tidak
4. Kompres es tidak boleh terlalu
lama, krn dpt menimbulkan
vasodilatasi berlebihan
(Hunctinton reflex). Aliran
darah bisa meningkat 3x
semula, sehingga pd daerah
cedera teraba panas
 
 

Cara kompres es

 
 
 

• Es ditempatkan di dalam
kantong es atau kantong
plastik, dan dibungkus handuk
sebelum dipakai.

• Tiap kali kompres selama 2-3


menit.
•  
• Bila sudah terasa kesemutan/
• pucat (sudah terjadi
vasokonstriksi yg cukup), es
dilepas sementara.
•  
• Sampai pembengkakan jenuh

 
 

Compression (penekanan)

 
 
 

• Penerapan tekanan yg ringan pd


daerah
• cedera untuk menghentikan
perdarahan
• & mengurangi pembengkakan.
•  
• Alat: kassa, pembalut tekan yg
elastis
•  
• Pembalut elastis: harus terasa
nyaman dan tidak terlalu menekan.
Tanda bila terlalu menekan: pucat,
mati rasa pada bagian ujung
daerah cedera (krn kurang
mendapat aliran darah).
•  
• Penekanan dari bawah ke atas
 
 

Elevation (meninggikan bagian yg cedera)

 
 
 

• Prinsip:
• Daerah yg cedera
diusahakan lebih tinggi
dari jantung.
•  

• Tujuan:
• Mengurangi aliran darah ke
area cedera sehingga
mengurangi peradangan
dan perdarahan (bila ada)

1. Kompres panas dilakukan
setelah fase akut (biasanya
• 2-3 hari).

2. Kompres panas bisa


dilakukan setelah
bengkak jenuh
(bengkak sudah tidak
bertambah).
Kapan dilakukan
3. Kompres panas
kompres panas? menyebabkan vasodilatasi,
sehingga jendalan darah
atau cairan radang masuk
kembali ke pembuluh darah
atau pembuluh limfe atau
direndam di air hangat.

4. Penambahan garam pada


larutan kompres dapat
mengurangi bengkak.
1. Bila terjadi cedera, segera ditangani/ diobati
sampai sembuh sempurna
2. Lakukan latihan pasca cedera.
Tujuan: mengembalikan fungsi seperti semula.
Caranya :
a. Latihan peregangan (streching exercise)
b. Latihan kekuatan (strengthening exercise)
c. Latihan daya tahan
TERIMAKASIH
SYUKRON
SKLANGKONG
THANK YOU
MATUR NUWUN

Anda mungkin juga menyukai