Oleh :
Dr. Drs. ABD.CHOLID, S.Pd, M.Pd
NAMA : Dr. Drs. Abd. Cholid, S.Pd, M.Pd
Tempat/Tgl Lahir : Gresik,
20 April 1962
Agama : Islam
Alamat : Jl. Kebon Agung no 28
Karah Surabaya.
Pendidikan : S3, Unesa, Surabaya
Pekerjaan : Dosen S2 Penjas, Unipa
Surabaya.
HP : 081330787162
DEFINISI CEDERA OLAHRAGA
2. Traumatic injury
Traumatic injury disebabkan adanya benturan, tendangan, pukulan atau
gerak melebihi kemampuan
FAKTOR YANG MENYEBABKAN TERJADINYA CEDERA
•
PENANGANAN DASAR CEDERA
. Rest: istirahatkan bagian yang cedera
. Ice: kompres es segera setelah trauma
. Compression: tekan dengan pembalutan
. Elevation: Naikkan bagian cedera lebih tinggi
dari jantung.
. Kompres panas: setelah pembengkakan jenuh
. Hydro therapy / Electro therapy
. Masase (pijat)
. Obat anti sakit dan anti radang/ Doa, (suwuk)
/
Rest (istirahat)
Ice (es)
• Tujuan:
1.Melokalisir daerah cedera
2.Mematirasakan ujung saraf,
sehingga dapat mengurangi
nyeri
3.Mencegah bertambahnya
bengkak. Kompres es
menyebabkan vasokonstriksi,
sehingga aliran darah ke
bagian yg cedera berkurang
dan bengkak tidak
4. Kompres es tidak boleh terlalu
lama, krn dpt menimbulkan
vasodilatasi berlebihan
(Hunctinton reflex). Aliran
darah bisa meningkat 3x
semula, sehingga pd daerah
cedera teraba panas
Cara kompres es
• Es ditempatkan di dalam
kantong es atau kantong
plastik, dan dibungkus handuk
sebelum dipakai.
Compression (penekanan)
• Prinsip:
• Daerah yg cedera
diusahakan lebih tinggi
dari jantung.
•
• Tujuan:
• Mengurangi aliran darah ke
area cedera sehingga
mengurangi peradangan
dan perdarahan (bila ada)
•
1. Kompres panas dilakukan
setelah fase akut (biasanya
• 2-3 hari).