Anda di halaman 1dari 6

" Pro dan Kontra

Undang-Undang ITE "

1. Prita Rara Ulumiyah


2. Rahma Syahidah
Nama 3. Shefa Rossa
K elompok 4. Tesalonika Putri
5. Zahra Restu Devina
" Pro d a n Ko n t ra U n d a n g - U n d a n g I T E "

• Informasi teknologi ialah suatu atau merupakan sekumpulan data elektronik dapat berupa
tulisan, suara, gambar, angka, kode, dan beragam lainnya jenis data yang di olah serta
memiliki arti adan dapat dimengerti oleh semua orang ataupun orang yang profesional
dalam bidang teknologi tersebut. Masyarakat sering kali menggunakan teknologi sebagai
media kejahatan baik secara disengaja maupun tidak sengaja.
• Oleh sebab itu, pemerintah secara tegas membuat kebijakan tentang teknologi dan
informasi yang disebut UU ITE. Namun, pengimplementasian kebijakan tersebut masih
dinilai belum memuaskan. Hal ini merupakan masalah publik dimana masalah-masalah
tersebut memiliki konsekuensi yang luas hingga kepada pihak-pihak yang secara tidak
langsung terlibat didalamnya.
Berikut merupakan faktor pendukung /
merupakan masalah terkait UU ITE, seperti:
1. Tersusunnya UU ini awalnya menjadi
Ruang Lingkup & Stake Holder
payung hukum dunia maya Anggota Komisi I DPR Sukamta
(cyberspace). berpandangan arah kebijakan
politik hukum dalam revisi UU
2. Adanya pasal karet yang menjerat ITE lebih ke arah membentuk
korban pelecehan seksual. Salah bangsa yang beradab. Ia
satunya ialah pasal 27 ayat 1 yang berpendapat spirit utama dari
ruh UU ITE hasil revisi
mengatur tentang larangan setidaknya terdapat dua hal,
menyebarkan informasi asusila. yakni aspek masyarakat dan
3. Banyaknya jumlah korban UU ITE sejak pemerintah.

aturan ini disahkan pada tahun 2008.


Menurutnya, ditelisik dari aspek masyarakat, yakni
4. Pelapor yang menggunakan pasal UU agar adanya kebebasan dalam mengeluarkan pendapat
ITE kebanyakan berasal dari kalangan secara santun. Sedangkan dari sisi pemerintah, penegak
pejabat atau institusi negara hukum kini tidak mudah melakukan penahanan
terhadap pelaku dugaan pencemaran nama baik atau
dibandingkan warga negara biasa. pun fitnah melalui dunia maya. DPR selaku
5. UU ITE sempat mengalami revisi pada pengambil kebijakan, kominfo sebagai pemberi
tahun 2016 yang dari kalangan pelayanan Masyarakat, dan pemerintah sebagai
penerima dampak.
masyarakat menilai bahwa revisi itu
Definisi Permasalahan
Tujuan dibentuknya UU
Undang-Undang Informasi dan Transaksi
Elektronik (disingkat UU ITE) a ta u ITE
Pemanfaatan Teknologi Informasi dan Transaksi
Elektronik dilaksanakan dengan tujuan untuk:
Unda ng-U nda ng nomor 11 ta hu n 2008
1. Mencerdaskan kehidupan bangsa sebagai bagian
a da la h UU ya ng menga tu r tentang dari masyarakat informasi dunia;
informasi serta transaksi elektronik, 2. Mengembangkan perdagangan dan
atau teknologi informasi seca ra u mu m. perekonomian nasional dalam rangka
UU ini memiliki yu risdiksi ya ng meningkatkan kesejahteraan masyarakat;
berla ku u ntu k setia p orang yang 3. Meningkatkan efektivitas dan efisiensi
pelayanan publik;
melakukan perbuatan hukum
4. Membuka kesempatan seluas-luasnya kepada
sebagaimana diatur dalam Undang-
setiap orang untuk memajukan pemikiran dan
Undang ini, baik yang berada di wilayah kemampuan di bidang penggunaan dan
Indonesia maupun di luar wilayah pemanfaatan Teknologi Informasi seoptimal
hukum Indonesia, yang memiliki akibat mungkin dan bertanggung jawab; dan
hukum di wilayah hukum Indonesia 5. Memberikan rasa aman, keadilan, dan kepastian
hukum bagi pengguna dan penyelenggara
dan/atau di luar wilayah hukum
Teknologi Informasi.
Indonesia dan merugikan kepentingan
Alternatif Penyelesaian Masalah
1. Pemerintah dapat mengkaji ulang isi dari beberapa pasal yang dianggap masih multitafisir, serta
mempertegas sanksi-sanksi bagi pelaku ujaran kebencian di media sosial. sedangkan saran kepada
pengguna media sosial agar dapat memanfaatkan media sosial sebagai fasilitas bermanfaat, tidak
memposting, atau pun berkomentar yang mengundang konflik, kriminal, atau emosional.
2. Perwakilan koalisi, Rizky Yudha mengatakan pembentukan Tim Pengkaji UU ITE tanpa melibatkan
pihak independen akan berpotensi melanggengkan pasal-pasal karet yang selama ini lebih banyak
digunakan oleh orang yang memiliki kuasa seperti aparat, pejabat, hingga pengusaha. Selain itu,
Tim Pengkajian UU ITE akan sekadar menitikberatkan aspek legalistik formal daripada situasi
ketidakadilan yang timbul.
3. Pemerintah dapat melakukan antisipasi dengan membuat suatu smengidentifikasi konten yang
berpotensi melanggar atau bahkan mengganggu keamanan. Ketika ada konten yang seperti itu, maka
informasi tersebut bisa langsung dibatasi atau dihapus. Dengan demikian, pengawasan tidak
difokuskan untuk mencari siapa pelaku pembuatnya atau pelaku penyebarannya karena konten
sudah dapat dicegah sejak awal.
Terima
Kasih

Anda mungkin juga menyukai