Anda di halaman 1dari 2

Bagaimana peran birokrasi di Indonesia

Birokrasi dibentuk oleh pemerintah untuk membantu memenuhi kebutuhan masyarakat dalam
pelayanan publik. oleh sebab itu, birokrasi berkedudukan sebagai organisir administrasi negara dalam
penyelenggaraan pelayanan publik yang memiliki salah satu tugas seperti meningkatkan kesejahteraan.
Pelayanan yang dilakukan oleh pemerintah pada umumnya dicerminkan oleh kinerja birokrasi
pemerintah. Apabila di saat ini masih terdapat ekonomi biaya tinggi dan segala bentuk inefisiensi di
sektor pemerintah (red tape), hal ini berawal dari kinerja birokrasi yang masih belum berjalan dengan
baik dan memuaskan masyarakat.

Birokrasi pemerintah sekarang merupakan warisan pemerintah sebelumnya. Birokrasi di Indonesia telah
berperan besar dalam perjalanan hidup sejak sudah lebih dari 60 tahun Indonesia merdeka.
Perkembangan birokrasi dalam kehidupan masyarakat Indonesia tidak dapat dipisahkan dari faktor
historis (sejarah). Kinerja birokrasi sekarang merupakan perjalanan sejarah, meskipun sejarah tidak
pernah terulang kembali, namun dengan menggunakan secara seksama fakta sejarah akan diperoleh
perhatian yang lebih tepat mengenai fakta yang kini ada. Peran yang dilakukan pun meluas, misalnya,
dengan kontribusinya yang besar di dalam setiap pembuatan dan pelaksanaan kebijakan, penggerak
mesin administrasi pemerintahan, pengendali dan pelaksana program pembangunan dengan
memposisikan diri sebagai agen perubahan. Orientasi birokrasi sudah melekat di dalam politik
pemerintah, terlepas dari tindakan birokrasi bebas, seringkali sulit untuk membedakan antara nuansa
politik pemerintah atau semata-mata teknis administrasi dalam sisi profesionalisme di bidang
administrasi.

Birokrasi dianggap sebagai instrumen penting dalam negara karena birokrasi sebuah konsekuensi logis
dan diterimanya hipotesis bahwa negara memiliki misi untuk memberikan pelayanan yang baik kepada
masyarakat yang mengharuskan birokrasi melakukannya secara profesional. Birokrasi memiiki peran
dalam penyelenggaraan negara yang tidak lepas dari pembahasan mengenai teori negara sendiri. Hal ini
dikarenakan birokrasi merupakan mesin utama penyelenggaraan negara yang memiliki tugas dan peran
untuk memberikan pelayanan kepada masyarakat. Banyak penelitinian yang mengatakan bahwa posisi
birokrasi dalam penyelenggaraan pemerintahan menunjukkan birokrasi Indonesia selalu menjadi mesin
politik kekuasaan. Artinya, bahwa birokrasi di Indonesia dala implementasinya cenderung tidak netral /
selalu berpihak pada penguasa yang berkuasa beserta kelompoknya.

Birokrasi di Indonesia belum ditempatkan pada posisi, fungsi, maupun perannya sebagai institusi yang
netral mengurusi negara secara profesional dan tidak diskriminatif secara politis atau apolitis.
Kecenderungan implementasi birokrasi Indonesia tidak netral sudah terlihat sejak pemerintah Indonesia
terbentuk yaitu pada masa Orde Lama. Sejak tahun 1945, ketika maklumat X dari Mohammad Hatta
dikumandangkan pada tanggal 16 Oktober 1945, berdirilah banyak partai politik yang dimana dalam
perkembangannya mulailah terisi elit-elit dari partai tersebut di dalam suatu kabinet. Sehingga, secara
nyata bahwa politisasi birokrasi sudah ada sejak elit partai politik menjadi menteri dan memimpin
kementerian dalam susunan kabinet.

Politisasi birokrasi sudah tumbuh subur dalam birokrasi pemerintahan yang bahkan hal ini tidak hanya
terjadi di tingkat pemerintahan pusat saja, namun juga terjadi di beberapa daerah yang menjadikan
birokrasi sebagai rebutan oleh partai politik. implikasinya, hingga tingkat daerah posisi jabatan dipegang
juga oleh partai politik yang berkuasa di pemerintah pusat.
Dafpusnya

Gedeona, H.T. 2013. Birokrasi Dalam Praktiknya Di Indonesia: Netralitas Atau Partisan. Jurnal Ilmu
Administrasi STIA LAN Bandung, Media Pengemban ilmu dan praktik administrasi, 10(2), 232-245.

Kadir, Abdul. 2017. Studi Pemerintahan Daerah Dan Pelayanan Publik. Medan: CV Dharma Persada

Anda mungkin juga menyukai