PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa yang membuat UU ITE dikatakan memiliki pengaruh buruk bagi
masyarakat di Indonesia?
2. Bagaimanakah UU ITE tersebut jika dilihat menurut aliran
Utilitarianisme?
1
BAB II
PEMBAHASAN
2
pencemaran nama baik, penodaan agama, dan ancaman online. Sejak
adanya UU ITE yang awalnya untuk melindungi kepentingan publik,
negara dan swasta dari kejahatan siber (cyber crime). Akan tetapi banyak
disalahgunakan oleh pihak tertentu untuk mengkriminalisasikan masyarakat
yang memanfaatkan media sosial untuk menyampaikan keluhan, opini, isi
pikirannya, berpolemik, hingga menyampaikan pendapat dan kritik
terhadap pemerintah maupun pihak swasta. Karena penetapannya yang
dilakukan secara sepihak oleh pemerintah tanpa melibatkan pihak lain.
3
sebagian besar UU ITE yang dilaporkan mengenai kritikan tajam kepada
pemerintah maupun orang-orang yang berkuasa. Selain itu banyak juga
yang menyalahgunaan UU ITE untuk menyelesaikan permasalahan yang
bersifat pribadi yang seharusnya dapat diselesaikan dengan cara
kekeluargaan namun dapat beujung ke meja hijau dengan membawa UU
ITE.
Masyarakatpun mendesak agar UU ITE tahun 2008 direvisi
sehingga penerapannya tidak disalahgunakan oleh pihak-pihak tertentu,
yang pada akhirnya lahirlah UU ITE No. 19 Tahun 2016 hasil revisi dari
UU No. 11 Tahun 2008. Akan tetapi undang-undang yang disahkan pada
Oktober 2016 itu tak jauh beda dengan UU sebelumnya.
4
kebahagiaan pada bagian terbesar masyarajat akan dinilai sebagai undang-
undang yang baik.1
1
Prof.(Emeritus) Dr.H.Lili Rasidji,S.H,S.Sos,.LL.M,Liza Sonia Rasidji,S.h,M.H,Dasar-Dasar Filsafat
dan Teori Hukum,Citra Aditya Baikti,2019 (Cetakan ke-12), Hal.64
5
Undang-undang yang banyak memberikan kebahagiaan pada bagian
terbesar masyarakat akan dinilai sebagai undang-undang yang baik. Lebih
lanjut Bentham berpendapat bahwa keberadaan negara dan hukum semata-
mata sebagai alat untuk mencapai manfaat yang hakiki yaitu kebahagiaan
mayoritas rakyat. Ajaran Bentham yang sifat individualis ini tetap
memperhatikan kepentingan masyarakat, agar kepentingan idividu yang
satu dengan individu yang lain tidak bertabrakan maka harus dibatasi tidak
terjadi homo homini lupus. Menurut Bentham agar tiap-tiap individu
memiliki sikap simpati kepada individu lainnya sehingga akan tercipta
kebahagiaan individu dan kebahagiaan masyarakat akan terwujud. Bentham
menyebutkan“The aim of law is the greatest happines for the greatest
number”
6
ekonomi, politik dan kesehatan dari fonemena ini negara dengan kekuasan
yang diberikan oleh hukum dituntut untuk membuat peraturan dengan
disesuaikan dengan kebutuhan masyarakat.
7
dilakukan judicial review. "saya desak dilakukan revisi atau judicial review
terhadap undang-undang ini (UU ITE) karena dalam praktiknya ini banyak
mencelakakan orang kecil," hasto mengatakan, ia pernah mendapatkan data
bahwa pihak yang memanfaatkan UU ITE sebanyak 35 persen adalah
pejabat dan 29 persen adalah profesional. Sementara, sebagian besar yang
menjadi korban adalah mereka yang awam terkait UU ITE.
8
Undang-Undang ITE meskipun pendapat atau kritik yang mereka
sampaikan benar adanya. Jika penguasa/pemerintah tidak dapat dikritik
baik di media sosial/secara langsung,lalu bagaimana negara Indonesia akan
memiliki pemerintahan yang baik?
9
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
B. SARAN
10
DAFTAR PUSTAKA
A. BUKU
Rasidji ,Lili,S.H,S.Sos,.LL.M, Rasidji ,Liza Sonia,S.h,M.H,Dasar-Dasar Filsafat dan
Teori Hukum,Citra Aditya Baikti,2019
B. INTERNET
https://www.kompasiana.com/moh41360/5cbac5e33ba7f756d87a04e2/pen
garuh-undang-undang-ite-dalam-kehidupan-masyarakat?page=all
https://www.voaindonesia.com/a/korban-korban-uu-ite-yang-paling-
disorot/4663869.html
https://business-law.binus.ac.id/2016/06/30/utilitarianisme-dan-tujuan-
perkembangan-hukum-multimedia-di-indonesia/
http://www.rmoljateng.com/read/2018/12/03/14610/UU-ITE-
Membungkam-Suara-Kritis-Masyarakat-
11