Anda di halaman 1dari 77

REFERAT DASAR

GANGGUAN
GASTROINTESTINAL PADA
NEONATUS YANG MEMBERI
GAMBARAN RADIOLOGIS
MICROCOLON
Oleh: Irni Dwi Aprianty Ibrahim

Pembimbing: dr. Eddy Sudijanto, Sp.Rad (K)


PENDAHULUAN

Apendiks vermiform adalah bagian terkecil dari saluran


gastrointestinal (GI)

Penegakan diagnosa suatu penyakit harus dilakukan


secara komprehensif  Penunjang Radiologi

Pemeriksaan radiologi untuk mendeteksi kelainan pada


apendiks saat ini semakin berkembang  foto polos,
barium enema, ultrasonografi (USG), CT-scan
Anatomi Usus
Microcolon

Microcolon:
1. Segmen colon memiliki kaliber
kurang dari kaliber interpedicular
space dari corpus vertebra
lumbalis 1;
2. Bila kaliber colon kurang dari
sama dengan 1 sentimeter.
ETIOLOGI

Obstruksi Obstruksi Penyebab


usus letak fungsional
rendah usus
lain

1. Atresia 1. Hirschprung 1. Kompresi


ileum Disease ekstrinsik -
2. Meconium 2. Small Left Sindrom
ileus Colon MMIH
3. Atresia Syndrome. 2. Bayi
colon prematur
GEJALA KLINIS

Nyeri periumbilikalis yang tidak terlokalisir

Mual dan muntah

Migrasi rasa nyeri ke kuadran kanan bawah

Apendiks retrosekal  nyeri dapat menjalar ke sisi kanan,


sudut kostovertebral atau testis

Apendiks pelvis atau retroileal  nyeri pelvis, rektum,


adneksa atau kuadran kiri bawah
RADIOLOGI KONVENSIONAL

• Pada neonatus, usus


Nyerikecil dan usus besar
periumbilikalis yangtidak
tidak dapat dibedakan secara jelas.
terlokalisir
• Pada obstruksi usus letak tinggi biasanya menunjukkan dilatasi loop usus
yang tersebar di abdomen bagian atas, sedangkan pada obstruksi usus letak
rendah biasanya menunjukkan Mual dan muntah
dilatasi loop usus yang terletak lebih dorsal.
• Pada obstruksi usus letak rendah umumnya ditemui banyak loop-loop usus
(3 atau lebih) yang terdilatasi.
Migrasi rasa nyeri ke kuadran kanan bawah

Apendiks retrosekal  nyeri dapat menjalar ke sisi kanan,


sudut kostovertebral atau testis

Apendiks pelvis atau retroileal  nyeri pelvis, rektum,


adneksa atau kuadran kiri bawah
Pola Deskri Difere
Gamb psi nsial
aran Diagn
Colon osis

Norma Kalibe Tidak


l r dan ada
panjan obstru
g ksiPen
colon yakit
normal Hirsch
prung
yang
memp
engaru
hi
segme
n
distalT
otal
Coloni
c
Agang
lionosi
s
(pada
85%
kasus)

Tabel 1. Pola gambaran colon pada pemeriksaan kontras enema dan


diferensial diagnosis yang memungkinkan
Micro Panjan Mecon
colon g dari ium
colon IleusA
normal tresia
, tetapi Jejunoi
kaliber lealTot
lumen al
colon Coloni
kecil c
Agang
lionosi
s
(pada
15%
kasus)

Micro Kalibe Atresi


colon r colon a
segme kecil, Colon
n berakh
pende ir pada
k titik
sebelu
m
caecu
m

Peruba Adany Small


han a left
kaliber transisi colon
colon diamet syndro
er mePen
kaliber yakit
colon, Hirsch
dari prung
kaliber
normal
ataupu
n kecil
di
bagian
distal,
menja
di
besar
dan
terdilat
asi di
bagian
proksi
mal.
Gangguan GI pada Neonatus yang memberi
Gambaran Radiologis Microcolon

Nyeri periumbilikalis yang tidak terlokalisir

Mual dan muntah

Migrasi rasa nyeri ke kuadran kanan bawah

Apendiks retrosekal  nyeri dapat menjalar ke sisi kanan,


sudut kostovertebral atau testis

Apendiks pelvis atau retroileal  nyeri pelvis, rektum,


adneksa atau kuadran kiri bawah
MECONIUM ILEUS
Definisi

• Meconium ileus adalah gangguan dalam pengeluaran mekonium


yang menyebabkan obstruksi ileum terminalis.
• Meconium ileus dapat bermanifestasi tanpa komplikasi (simple
meconium ileus) ataupun dengan komplikasi (complicated
meconium ileus).
Etiologi
▪ 95% bayi dengan simple meconium ileus ▪ Pembentukan mekonium dengan
didiagnosa dengan cystic fibrosis. konsistensi yang lebih tebal dan lengket
▪ Cystic fibrosis disebabkan oleh mutasi dari biasanya, sehingga menyebabkan
pada gen Cystic Fibrosis Transmembrane sumbatan di ileum terminalis dan
Conductance Regulator (CFTR). menyebabkan obstruksi usus bagian
distal.
▪ Terjadi hiperviskositas dari sekresi sel
epitel lumen usus dan sel duktus dari ▪ Obstruksi usus menyebabkan loop-loop
pankreas. usus halus proksimal sebelum obstruksi
mengalami dilatasi dan kegagalan
mekonium untuk diteruskan ke colon
mengakibatkan terjadinya microcolon.
A. Meconium yang telah mengering membentuk pellet, menyebabkan obstruksi pada ileum
terminalis, dan dilatasi pada usus halus proksimal dari lokasi obstruksi. Colon yang tidak
terpakai ukurannya menjadi sangat kecil (microcolon).
B. Gambaran intra operative menunjukkan dilatasi usus halus proksimal dari obstruksi
dikarenakan terisi oleh meconium dengan konsistensi yang hiperviskositas, dan gambaran
microcolon.
Gejala klinis
▪ Pada simple meconium ileus, gejala ▪ Pada neonatus dengan perforasi
klinis yang umum terjadi yaitu yang terjadi di awal masa
muntah bilosa, distensi abdomen, kandungan, bayi tidak bergejala
dan kegagalan pengeluaran dan temuan kalsifikasi didapatkan
mekonium dalam 48 jam. secara insidental pada foto polos
▪ Pada complicated meconium ileus, abdomen.
gejala klinis dapat sangat ▪ Bila perforasi terjadi pada masa
bervariasi, mulai dari asimptomatik akhir kandungan, gejala klinis
sampai dengan volvulus intrauterin, berkembang menjadi meconium
perforasi usus, nekrosis usus, peritonitis.
meconium peritonitis dan
kalsifikasi.
Temuan Radiologi Konvensional

▪ Dilatasi loop-loop usus halus. ▪ Kalsifikasi intraperitoneal


▪ Gambaran ground-glass atau ▪ Multiple pseudocyst dengan
soap bubble appearance kalsifikasi pada tepinya, yang
(Neuhauser Sign) di fossa iliaca terdistribusi pada rongga
kanan peritoneum.
• (Kiri) Tampak multiple dilatasi pada usus halus (panah).
• (Kanan) Tampak soap bubble appearance pada hemiabdomen kanan (panah
atas) disertai dilatasi dari usus halus (panah bawah).
• (Kiri) FPA neonatus umur 2 hari dengan kalsifikasi intraperitoneal yang ekstensif, konsisten dengan gambaran
perforasi dan meconium peritonitis intra uterin. Tidak ada gejala klinis yang tampak pada pasien ini.
• (Tengah) Neonatus umur 1 hari dengan distensi abdomen dan muntah bilosa. FPA menunjukkan kalsifikasi yang
terlokalisir di regio kuadran kanan atas abdomen yang konsisten dengan gambaran kista mekonium.
• (Kanan) Gambaran FPA pasien yang sama beberapa jam kemudian, dengan gambaran perforasi dan udara
ekstralumen (panah) yang meluas ke lokasi kista mekonium.
Kontras Enema

▪ Gambaran microcolon ▪ Pemeriksaan kontras dilakukan


▪ Meconium pellet dalam dengan tujuan diagnostik dan
microcolon dan ileum distal. terapeutik, menggunakan
kontras yang watersoluble.
▪ Zat kontras masih mungkin
mencapai loop usus halus yang ▪ Barium tidak
dilatasi. direkomendasikan karena akan
menambah sumbatan
meconium.
Meconium Ileus
& Atresia Ileum
- Meconium Ileus: A. Gambaran microcolon dari
area rectosigmoid sampai ke caecum. Terdapat
multiple-filling defects di ileum terminal (tanda
panah) yang menunjukkan gambaran meconium
pellet. B. Gambaran microcolon dengan multipel
meconium pellet, konsisten dengan gambaran
meconium ileus.
- Atresia Ileum: C dan D. Gambaran microcolon,
tanpa adanya meconium pellet (empty colon).
Ultrasonografi

▪ Massa echogenic pada ▪ Gallbladder yang tidak


regio abdomen bawah; tervisualisasi; dan
▪ Loop usus yang dilatasi ▪ Kalsifikasi
dan berisi cairan; intraperitoneal atau
▪ Polihidramnion; pseudokista
USG
- (Kiri) USG antenatal pada janin dengan cystic
fibrosis, menunjukkan gambaran dilatasi usus (B)
dengan massa echogenic didalam lumen ususnya.
- (Kanan) USG antenatal pada janin dengan
meconium peritonitis, menunjukkan fluid
collection (F) dan multiple echogenesitas,
konsisten dengan gambaran kalsifikasi.
PENYAKIT
HIRSCHPRUNG
Definisi

• Kelainan bawaan berupa aganglionik usus, mulai dari sphincter


ani interna kearah proksimal dengan panjang yang bervariasi,
tetapi selalu termasuk anus dan setidak-tidaknya sebagian
rektum, dengan gejala klinis berupa gangguan pasase usus
fungsional.
Etiologi

▪ Kegagalan ▪ Akibatnya
sel-sel krista tidak ada
neuralis untuk ganglion
bermigrasi ke parasimpatis
dalam dinding di daerah
suatu bagian tersebut,
saluran cerna sehingga
bagian bawah menyebabkan
termasuk peristaltik
colon dan usus
rektum. menghilang
sehingga
Klasifikasi
Menurut letak segmen aganglionik maka 1. Long segment, bila segmen aganglionik lebih
penyakit Hirschsprung dibagi dalam: tinggi dari sigmoid.

1. Ultra short segment, bila segmen aganglionik 2. Total Colonic Aganglionosis, bila segmen
meliputi 1 sampai 2 cm dari distal rectum aganglionik mengenai seluruh colon.

2. Short segment, bila segmen aganglionik


meliputi rectum sampai sigmoid.
Gejala klinis

▪ Keterlambatan pengeluaran ▪ Diare;


mekonium; ▪ Demam, malnutrisi, dan
▪ Distensi abdomen; gagal tumbuh kembang;
▪ Muntah bilosa; ▪ Beratnya gejala bervariasi
antara pasien dan sangat
individual untuk setiap
kasus.
Temuan Radiologi Konvensional

▪ Penyakit Hirschsprung ▪ Udara dalam rectum


menampilkan tidak tervisualisasi
gambaran obstruksi
usus letak rendah;
▪ Loop-loop usus yang
berdilatasi >3
• (Kiri). Dilatasi usus, udara
tidak tervisualisasi di
rectum.
• (Kanan). Colon sigmoid
yang terdilatasi dan penuh
dengan fecal material.
Tidak tampak udara
ataupun fecal material di
rectum.
Kontras Enema

▪ Penyempitan di bagian ▪ Pelebaran lumen di


rektum ke proksimal yang proksimal daerah transisi.
panjangnya bervariasi;
▪ Daerah transisi, terlihat di
proksimal daerah
penyempitan kearah daerah
dilatasi; dan
Kontras Enema

- Rektum dan colon sigmoid distal


mengalami penyempitan (Tanda panah).
- Colon sigmoid proksimal lebih lebar
dibandingkan bagian rektum dan colon
sigmoid bagian distal.
A. Retensi feses dan dilatasi
Kontras Enema loop-loop usus.
B. Zona transisi (tanda
panah) di rectosigmoid
junction.
C. Colon descenden bagian
distal yang abnormal,
dengan iregularitas
dinding usus dan zona
transisi pada flexura
lienalis.
Zona Transisi

• (Atas). Zona transisi tipe


abrupt.
• (Tengah). Zona transisi tipe
cone.
• (Bawah). Zona transisi tipe
funnel.
Total Colonic Aganglionosis (TCA)

▪ Bentuk langka dari ▪ Dalam pemeriksaan


penyakit Hirschprung kontras enema,
dan mempengaruhi sebagian besar (85%)
keseluruhan colon dan TCA menunjukkan
bagian distal (30 s.d 50 gambaran normal, dan
cm) ileum terminalis. sebesar 15%
menunjukkan
gambaran microcolon.
Kontras Enema pada TCA • A dan B. Gambaran
microcolon yang
melibatkan seluruh
bagian colon.
• C. Gambaran
intraoperative
menunjukkan perbedaan
kaliber lumen antara
microcolon dan usus
kecil yang dilatasi.
Foto Retensi Barium

▪ Bila dari foto barium enema ▪ Apabila terdapat jumlah


tidak terlihat tanda-tanda retensi barium yang cukup
khas penyakit Hirschsprung, signifikan di colon, hal ini
maka dapat dilanjutkan juga meningkatkan
dengan foto retensi barium, kecurigaan penyakit
yakni foto setelah 24-48 jam Hirschsprung walaupun
barium dibiarkan membaur zona transisi tidak terlihat.
dengan feces.
Foto Retensi Barium

Foto retensi barium setelah 24 jam.


Terlihat barium membaur dengan feses ke
arah proksimal di dalam colon
berganglion normal.
Zona transisi pada fleksura lienalis.
ATRESIA JEJUNOILEAL
Definisi

• Kelainan kongenital dimana terjadi oklusi komplit akibat tidak


adanya lumen pada suatu segmen jejunum atau ileum.
• Atresia pada usus lebih sering terjadi di jejunum dan ileum
(51%), dibandingkan dengan duodenum (40%) dan colon (9%).
• Atresia ileum lebih sering terjadi di bagian distal, sedangkan
atresia jejunum di bagian proksimal.
Etiologi

▪ Cedera atau kelainan pada ▪ Penggunaan medikasi


pembuluh darah mesenterik vasokonstriksi dan pemakaian
intrauterin, baik yang disebabkan rokok sigaret pada kehamilan
oleh tekanan focal pembuluh trimester pertama juga merupakan
darah mesenterik dan trombosis faktor resiko meningkatnya
intravaskular. insiden atresia jejunoileal.
▪ Atresia jejunoileal meningkat
insidennya pada pasien dengan
gastroschisis dan meconium ileus.
Klasifikasi
Gejala klinis

▪ Ditentukan oleh lokasi dan ▪ Volvulus


beratnya obstruksi. ▪ Kegagalan pengeluaran
▪ Distensi abdomen pada atresia mekonium dalam 24 jam
yang terletak lebih distal. pertama kehidupan.
▪ Scaphoid abdomen dan muntah ▪ Kelainan lain diluar sistem
bilosa, pada atresia yang lebih gastrointestinal: abnormalitas
proksimal. oculus dan microcephali.
▪ Jaundice
Temuan Radiologi Konvensional

▪ Triple bubble ▪ Pasien dengan atresia


appearance yang ileum akan
disebabkan dilatasi menunjukkan dilatasi
dari gaster, duodenum, loop-loop usus yang
dan jejunum dibagian berisi udara, udara
proksimal dari atresia. tidak tervisualisasi di
rectum.
Gambaran triple bubble
appearance pada FPA
proyeksi AP dan lateral
Kontras Enema

▪ Pada pemeriksaan dengan ▪ Pada pasien dengan atresia


kontras enema, atresia ileum, akan dijumpai
jejunum akan menunjukkan gambaran microcolon
colon dengan kaliber yang komplit dari rectum sampai
normal. ke caecum, tanpa adanya
meconium pellet. Selain itu,
dijumpai gambaran
terminasi kontras pada
blind-ending ileal loop.
Kontras Enema

- Pemeriksaan kontras enema


menunjukkan gambaran
microcolon, tanpa adanya
meconium pellet.
Ultrasonografi

▪ USG antenatal
menunjukkan dilatasi
loop-loop usus
proksimal (biasanya
lebih besar dari 7 mm
pada atresia jejunum)
dan dinding usus yang
hiperechoic.
▪ Polihidramnion juga
USG

• USG Antenatal umur


kehamilan 37 minggu.
Terdapat gambaran
dilatasi berat tanpa
adanya bukti perforasi,
konsisten dengan Atresia
Jejunum.
Small Left Colon Syndrome
Definisi

• Kondisi dismotilitas dari colon, yang mengakibatkan obstruksi


usus pada neonatus.
• Pada small left colon syndrome dijumpai kaliber yang kecil dari
colon descenden dan sigmoid, sedangkan kaliber rectum
biasanya normal.
• Pada small left colon syndrome juga ditemui meconium plug di
dalam colon.
Etiologi
▪ Keterlambatan maturasi dari plexus ▪ Sekitar 40% s.d 50% kondisi ini terjadi
mientericus, pada janin dari ibu yang menderita
▪ Peningkatan absorpsi air secara Diabetes Melitus.
abnormal oleh colon ▪ Faktor lain diantaranya bayi lahir
▪ Small left colon syndrome terjadi pada prematur dan ibu hamil yang
1 dari 500 s.d 1000 neonatus, dengan mendapatkan terapi magnesium
25% juga menderita cystic fibrosis, dan sulfate.
5% s.d 13% menderita penyakit
Hirschprung.
Gejala klinis

▪ Distensi abdomen; ▪ Kegagalan


▪ Muntah bilosa; pengeluaran
meconium.
Temuan Radiologi Konvensional

▪ Foto polos abdomen ▪ Derajat dilatasi loop-


pada small left colon loop usus cenderung
syndrome lebih ringan bila
menunjukkan temuan dibandingkan dengan
khas dari obstruksi atresia ileum atau
usus letak rendah, meconium ileus.
dengan dilatasi
multipel dari loop-loop
usus.
Kontras Enema

▪ Gambaran microcolon distal ▪ Rectum dengan kaliber yang


dari flexura lienalis (colon normal.
descenden dan colon
sigmoid);
▪ Colon di bagian proksimal
yang terdilatasi ringan
(dijumpai gambaran transisi
yang abrupt/mendadak dari
microcolon dibagian distal
dan colon di bagian
(Kiri). Gambaran microcolon pada colon sigmoid dan colon descenden, dan rectum
dengan kaliber yang normal.
(Kanan). Microcolon distal dari fleksura lienalis; point transisi dari colon dengan
kaliber yang normal menjadi microcolon terjadi mendadak (abrupt).
A. Proyeksi Lateral. Colon descenden dengan kaliber yang kecil, dijumpai filling
defect (panah), yang kompatibel dengan meconium.
B. Proyeksi Antero-posterior. Perubahan kaliber colon, dari kaliber yang kecil pada
colon sigmoid menjadi kaliber besar pada colon transversum.
C. Gambaran meconium yang keluar setelah pemeriksaan kontras enema.
Atresia Colon
Definisi

• Sebuah kondisi dimana sebagian atau keseluruhan dari colon


tidak terbentuk dengan benar, akibatnya colon tersumbat
seluruhnya.
• Insiden atresia di colon lebih rendah bila dibandingkan bagian
usus lainnya (1 dari 40.000 kelahiran hidup).
• Colon transversum lebih sering terkena dibandingkan bagian
colon lainnya.
Etiologi

▪ Cedera vaskular pada usus dari ▪ Atresia colon ditemukan pada


janin didalam kandungan. 2.5% neonatus dengan
▪ Defisiensi dari Fibroblast gastroschisis;
Growth Factor (FGF) 10 dan ▪ Pada beberapa kasus, kompresi
FGFR2b. usus oleh dinding abdomen
merupakan salah satu faktor
potensial penyebab terjadinya
atresia colon.
Gejala klinis

• Muntah bilosa • Kegagalan pengeluaran


• Distensi abdomen mekonium.
• Bila dibandingkan
dengan atresia lain
yang lebih proksimal,
onset terjadinya
muntah pada atresia
colon mungkin lebih
lambat
Temuan Radiologi Konvensional

▪ Gambaran obstruksi ▪ Udara di rectum tidak


usus letak rendah. tervisualisasi.
▪ Dilatasi loop-loop usus, ▪ Pada umumnya, colon
▪ Multiple air-fluid level bagian proksimal lebih
terdilatasi
dibandingkan bagian
distal colon.
A. Foto Polos Abdomen pada neonatus dengan distensi abdomen dan muntah bilosa
menunjukkan elevasi diaphragma. Terlihat satu loop usus yang lebih terdilatasi
dibandingkan bagian usus lainnya, dan menunjukkan segment colon proksimal yang
atresia (panah).
B. Proyeksi lateral menunjukkan air-fluid level yang berlokasi di segment colon
proksimal yang atresia. Udara di rectum tidak tervisualisasi.
Kontras Enema

▪ Diagnosa atresia colon ▪ Gambaran “Cobra head” atau


ditegakkan dengan “Club deformity”.
pemeriksaan kontras enema.
▪ Bagian colon distal dari atresia
menunjukkan gambaran
microcolon, dengan kegagalan
aliran kontras secara
retrograde.
A. Gambaran
microcolon yang
terhenti pada
segmen yang
atresia.
B. Gambaran
“cobra head”
(panah).
Sindrom Megacystic
Microcolon Intestinal
Hypoperistalsis
Definisi

• Sindrom megacystis microcolon intestinal hypoperistalsis


(MMIH) adalah kelainan kongenital dimana terjadi
hipoperistalsis dari traktus gastrointestinal, vesika urinaria yang
terdilatasi tanpa adanya obstruksi dan microcolon.
• Sindrom MMIH terjadi hampir sebagian besar pada bayi
perempuan.
Etiologi

▪ Mutasi pada gen ACTG2. ▪ Protein aktin γ-2 terorganisir


▪ Gen ACTG2 memberikan instruksi menjadi filamen yang penting bagi
untuk membuat protein yang kontraksi otot, khususnya
disebut gamma (γ) -2 aktin. kontraksi otot-otot saluran kemih
dan usus.
▪ Ketika terjadi mutasi gen ACTG2,
kontraksi kandung kemih untuk
mengosongkan urine tidak dapat
terjadi dan gerakan peristaltik dari
gastrointestinal terganggu,
sehingga terjadi dilatasi vesika
urinaria dan hipoperistalsis traktus
Gejala klinis

• Distensi abdomen; • Suara usus menurun


• Muntah bilosa; atau hilang.
• Vesika urinaria • Gambaran abdomen
terdilatasi; dengan “wrinkled
appearance”.
Temuan Radiologi Konvensional

▪ Distensi abdomen; ▪ Vesika urinaria


▪ Udara tidak terdistensi dan tampak
tervisualisasi pada menutupi loop-loop
usus; usus;
▪ Vesika urinaria
terkadang tampak
seperti massa yang
muncul dari cavum
pelvis.
Opasitas pada hemiabdomen kiri dengan
loop-loop usus yang terdilatasi dan terdorong
ke arah kuadran kanan atas abdomen.
Kontras Enema & MCU

▪ Gambaran microcolon; ▪ Pada pemeriksaan Micturating


▪ Malrotasi usus di lebih dari Cystourethrogram
setengah kasus menunjukkan vesika urinaria
yang terdilatasi, tanpa adanya
reflux vesicoureter.
(Kiri) Gambaran microcolon.
(Kanan) Micturating Cystourethrogram menunjukkan vesika urinaria yang
terdilatasi dan tidak tampak reflux vesicoureter
ULTRASONOGRAFI

▪ Vesika urinaria sangat ▪ Sindrom MMIH dapat


terdilatasi, biasanya dibedakan dengan sindrom lain
diasosiasikan dengan yang juga menunjukkan dilatasi
hidroureteronefrosis. vesika urinari, dikarenakan
▪ Pada masa antenatal, sindrom pada sindrom MMIH tidak
MMIH dapat dicurigai bila ditemukan penurunan jumlah
pada USG antenatal ditemukan cairan ketuban.
dilatasi vesika urinaria di bayi
perempuan.
(Kiri). Potongan sagital dan transversal pemeriksaan USG menunjukkan vesika
urinaria yang terdilatasi sampai kuadran kiri atas abdomen.
(Kanan). USG Ginjal kanan menunjukkan hidronephrosis moderate dan ginjal kiri
menunjukkan hidronephrosis derajat berat. Ekogenesitas parenkim ginjal normal.
KESIMPULAN

Berbagai kondisi dapat mempengaruhi apendiks, baik disertai


dengan adanya gejala ataupun tidak

Perkembangan dalam teknologi pemeriksaan radiografi disertai


dengan semakin beragamnya teknik pemeriksaan telah memberi
dampak besar dalam manajemen diagnostik dan terapi

Klinisi dan ahli radiologi diharapkan dapat memilih modalitas


yang optimal sehingga dapat dilakukan diagnosis yang tepat dan
cepat
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai