ATRESIA ANI
Disusun oleh : Femi Rizqina Putri (1102016072)
Pembimbing : dr. Kalis Satya Wijaya, Sp. B (K), Sp. BA
KELUHAN UTAMA
Pasien kontrol post kolostomi.
RIWAYAT PENYAKIT SEKARANG
Pasien An. A datang Pasien dibawa ke RS & dokter
dibawa orangtua pasien
Kembung menyarankan untuk dilakukan
ke Poli Bedah RSUD kolostomi saat pasien berusia 1
Setiap pasien selesai minum
Kabupaten Bekasi untuk bulan
kontrol post kolostomi ASI perutnya akan kembung
Pemeriksaan Lopografi
Tampak kontras lancar mengisi sigmoid dan rectum.
Tak tampak adanya aliran kontras di luar lumen usus.
Tak tampak aliran ke anus.
Jarak ujung rectum ke anus kl 22.96 mm.
Kesan : Atresia Ani
RESUME
Pasien An. A datang dibawa orangtua pasien ke Poli Bedah RSUD Kabupaten Bekasi untuk
kontrol post kolostomi. Awalnya, orangtua pasien mengeluhkan anaknya yang memiliki anus
dengan bentuk yang terlalu kecil. Kelainan ini disadari orangtua pasien sejak pasien berusia 3
hari karena menurut orangtua pasien sejak lahir pasien belum BAB. Selain itu, setiap pasien
selesai minum ASI perutnya akan kembung. Setelah beberapa hari kemudian, pasien BAB
namun keluarnya hanya sedikit-sedikit dan perut pasien tetap kembung. Pada pemeriksaan
fisik didapatkan stoma pada abdomen sinistra dan pada regio anal terbentuk fistula/saluran
di perineum dengan diameter 1 cm. Pemeriksaan Lopografi didapatkan kontras tak tampak
aliran ke anus, jarak ujung rectum ke anus kl 22.96mm dengan kesan atresia ani.
DIAGNOSIS BANDING PENATALAKSANAAN
1. Atresia Ani dengan Fistula Perineal Post ● Konsul Bedah Anak à Rencana PSARP
Kolostomi ● Edukasi perawatan stoma :
- Kasa steril
2. Atresia Rektum - NaCl 0,9%
3. Stenosis Ani - Rutin mengganti kantung kolostomi
Gaol LM, Marpaung WH and Sitorus P. Ilmu Bedah Anak: Malformasi Anorektal. Jakarta: EGC; 2021. p.279-297.
Fungsi anorektal :
Motalitas kolon :
mengeluarkan feses dari kolon ke rektum
Kontinensia :
menahan feses agar tidak keluar pada
saat tidak defekasi
Defekasi :
mengeluarkan feses secara intermiten
dari rektum
Sjamsuhidajat R, Prasetyono T, Rudiman R, et al. Buku Ajar Ilmu Bedah Sistem Organ dan Tindakan Bedahnya Bagian 2 Edisi 4 Vol. 3. Jakarta: EGC; 2019.
EMBRIOLOGI
Foregut
Faring, sistem pernafasan bagian bawah,
esofagus, lambung sebagian duodenum, hati dan
sistem bilier serta pankreas
Midgut
Usus halus, sebagian duodenum, sekum,
appendik, kolon asenden sampai pertengahan
kolon transversum.
Hindgut
Distal kolon transversum, kolon descenden, kolon
sigmoid dan rektum.
Gaol LM, Marpaung WH and Sitorus P. Ilmu Bedah Anak: Malformasi Anorektal. Jakarta: EGC; 2021. p.279-297.
EMBRIOLOGI
Rektum mengalami migrasi Penurunan rektum terjadi
selama perkembangan normal, bersamaan dengan proses
dari posisi yang tinggi menuju pemisahan urogenital dan
daerah yang lebih rendah yang anal kanal yang terjadi pada
merupakan tempat anus pada minggu ke-8 kehamilan.
saat lahir.
Gaol LM, Marpaung WH and Sitorus P. Ilmu Bedah Anak: Malformasi Anorektal. Jakarta: EGC; 2021. p.279-297.
DEFINSI
Atresia Ani atau yang dikenal sebagai Anus Imperforata
adalah suatu kelainan kongenital dimana tidak adanya anus
atau anus yang tidak pada tempat semestinya.
56 : 44
Laki-laki : Perempuan 57,2% Letak Rendah
Gaol LM, Marpaung WH and Sitorus P. Ilmu Bedah Anak: Malformasi Anorektal. Jakarta: EGC; 2021. p.279-297.
ETIOLOGI
01 Kelainan kongenital anus
• disebabkan oleh gangguan pertumbuhan, fusi, dan
pembentukan anus dari tonjolan embriogenik.
• Gangguan atau berhentinya perkembangan embriologik di
daerah usus, rektum bagian distal serta traktus urogenitalis
yang terjadi antara minggu ke-8 usia kehamilan.
Sjamsuhidajat R, Prasetyono T, Rudiman R, et al. Buku Ajar Ilmu Bedah Sistem Organ dan Tindakan Bedahnya Bagian 2 Edisi 4 Vol. 3. Jakarta: EGC; 2019
KLASIFIKASI
Wingspread (1984) :
Letak Tinggi
Letak Malformasi Laki-laki Perempuan
Anorektal Ujung rektum tidak mencapai
1. Agenesis anorectal 1. Agenesis anorectal otot levator ani, dengan jarak
a. Fistula a. Fistula antara ujung buntu rektum
Tinggi Rektovesika Rektovagina sampai kulit perineum lebih dari
b. Tanpa Fistula b. Tanpa Fistula 1 cm.
2. Atresia Rektalis 2. Atresia Rektalis
1. Fistula 1. Fistula Letak Intermediet
Rektourethra Rektovestibuler
Intermediet
2. Agenesis anus 2. Fistula Ujung rektum mencapai otot
tanpa fistula Rektovagina levator ani, tetapi tidak
3. Agenesis anus menembusnya.
tanpa fistula
1. Fistula Perineal 1. Fistula Letak Rendah
2. Stenosis Anus Anovestibuler
Rendah Ujung rektum menembus otot
2. Fistula Anokutan
3. Stenosis Anus levator ani, sehingga jarak antara
Lain-lain
Malformasi yang jarang Kloaka kulit dengan ujung rektum paling
Malformasi yang jarang jauh 1 cm.
Gaol LM, Marpaung WH and Sitorus P. Ilmu Bedah Anak: Malformasi Anorektal. Jakarta: EGC; 2021. p.279-297.
KLASIFIKASI
Alberto Pena (1995) :
Laki-laki Letak Tinggi
Fistula Perineal Tidak butuh kolostomi
Fistula Rektouretra
• Bulbar Jarak ujung rektum
• Prostatika dengan kulit < 1 cm.
Fistula Retrovesika Kolostomi dibutuhkan
Anus Imperforata Tanpa Fistula
Atresia Rektum Letak Rendah
Perempuan
Fistula Perineal Tidak butuh kolostomi Jarak ujung rektum
Fistula Vestibular dengan kulit > 1 cm.
Kloaka Persisten
• < 3 cm common channel
• > 3 cm common channel Kolostomi dibutuhkan
Anus Imperforata Tanpa Fistula
Atresia Rektum
Gaol LM, Marpaung WH and Sitorus P. Ilmu Bedah Anak: Malformasi Anorektal. Jakarta: EGC; 2021. p.279-297.
Gupta DK. Pediatric Surgery Diagnosis and Management Volume 1. New Delhi: Jaypee Brothers Medical Publisher; 2008.
MANIFESTASI KLINIS
Perut Kembung
VACTERL
(Vertebrae anomalies, Anal atresia, Cardiac malformation, Tracheoesophageal fistula, Renal
anomalies and Limb abnormality)
Singh M, Mehra K. Imperforate Anus. In: StatPearls. Treasure Island (FL): StatPearls Publishing; 2021.
DIAGNOSIS
Pemeriksaan Fisik
Gupta DK. Pediatric Surgery Diagnosis and Management Volume 1. New Delhi: Jaypee Brothers Medical Publisher; 2008.
Pemeriksaan Penunjang
Invertogram
letak rendah : jarak akhiran rektum dan kulit <1 cm
letak tinggi : jarak akhiran rektum dan kulit >1 cm
Gupta DK. Pediatric Surgery Diagnosis and Management Volume 1. New Delhi: Jaypee Brothers Medical Publisher; 2008.
TATALAKSANA
Algoritma penatalaksanaan Pena untuk bayi perempuan:
Gupta DK. Pediatric Surgery Diagnosis and Management Volume 1. New Delhi: Jaypee Brothers Medical Publisher; 2008.
Kolostomi
Pena menyarankan untuk membuat
kolostomi pada kolon descenden
(descendostomi divided)
Mattei, Peter. Fundamental of Pediatric Surgery: Anorectal Malformation. Philadelphia: Springer; 2010. p.499-512.
Posterosagittal Anorectoplasty (PSARP)
Teknik :
Minimal PSARP
Limited PSARP
Full PSARP
Pasien dalam
posisi prone
dengan elevasi
pada pelvis
Gupta DK. Pediatric Surgery Diagnosis and Management Volume 1. New Delhi: Jaypee Brothers Medical Publisher; 2008.
KOMPLIKASI
Komplikasi minor : konstipasi, infeksi perineal,
dehisensi luka operasi, trauma uretra atau vagina, dan trauma
pada saraf daerah pelvis.
Gaol LM, Marpaung WH and Sitorus P. Ilmu Bedah Anak: Malformasi Anorektal. Jakarta: EGC; 2021. p.279-297.
PROGNOSIS
Sebesar 75% pasien yang telah dioperasi memiliki kontrol usus
yang baik. Hasil operasi atresia ani meningkat dengan signifikan
sejak ditemukannya metode PSARP.
• Pada pemeriksaan fisik didapatkan Penanganan atresia ani dilakukan sesuai dengan
fistula perineal. letak ujung atresia terhadap otot dasar panggul.
• Lopografi pasien ini didapatkan kesan
atresia ani.
• Pasien saat ini sudah di kolostomi.