Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) tidak dapat
dipisahkan dengan proses produksi baik jasa maupun industri. Perkembangan pembangunan setelah Indonesia merdeka menimbulkan konsekuensi meningkatkan intensitas kerja yang mengakibatkan pula meningkatnya resiko kecelakaan di lingkungan kerja. Haltersebut juga mengakibatkan meningkatnya tuntutan yang lebih tinggi dalam mencegah terjadinya kecelakaan yang beraneka ragam bentuk maupun jenis kecelakaannya. Program Zero Accident Program Zero Accident (kecelakaan nihil) ialah tanda penghargaan Keselamatan dan Kesehatan Kerja yang diberikan pemerintah kepada manajemen perusahaan yang telah berhasil dalam melaksanakan program Keselamatan dan Kesehatan Kerja sehingga mencapai nihil kecelakaan (Zero Accident). Penghargaan Zero Accident (kecelakaan nihil) diberikan kepada perusahaan yang telah berhasil mencegah terjadinya kecelakaan kerja di tempat kerja tanpa menghilangkan waktu kerja. PenghargaanZero Accident (kecelakaan nihil) diberikan dalam bentuk piagam dan plakat yang ditetapkan melaui Surat Keputusan Menteri Tenaga Kerja Republik Indonesia. Dasar Hukum Sejalan dengan itu, perkembangan pembangunan yang dilaksanakan tersebut maka disusunlah UU No. 14 Tahun 1969 tentang pokok-pokok mengenai tenaga kerja yang selanjutnya mengalami perubahan menjadi UU No. 13 Tahun 2003 tentang ketenagakerjaan. Berikut ini dasar hukum pelaksanaan Program Zero Accident : 1. Undang-Undang No 1 Tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja. 2. Kepmenaker RI no 463 Tahun 1993 tentang Pola Gerakan Nasional Membudayakan Keselamatan dan Kesehatan Kerja. 3. Permenaker RI No 5 Tahun 1996 tentang Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja. 4. Permenaker RI No 3 Tahun 1998 tentang Tata Cara Pelaporan dan Pemeriksaan Kecelakaan. 5. Undang-Undang No 13 Tahun 2013 tentang Ketenagakerjaan. 3 Prinsip Kecelakaan Nol 1. Prinsip Nol Yang dimaksud dengan “nol” adalah prinsip untuk melenyapkan semua kecelakaan sampai nol, termasuk kecelakaan kerja, penyakit yang terdapat dari pekerjaan dan kecelakaan lalu lintas, dengan menemukan, memahami, dan memecahkan bahaya (masalah) yang tersembunyi di tempat kerja dan pekerjaan. 3 Prinsip Kecelakaan Nol 2. Prinsip Antisipasi Yang dimaksud dengan “antisipasi” adalah mencegah munculnya kecelakaan sebelum beraktivitas, dengan menemukan, memahami, dan memecahkan bahaya (masalah) yang tersembunyi di dalam kehidupan sehari-hari serta tentu saja bahaya yang tersembunyi di tempat kerja dan pekerjaan. Prinsip ini juga untuk menciptakan tempat kerja yang lebih kondusif dengan jumlah kecelakaan dan penyakit kemungkinannya adalah nol. 3 Prinsip Kecelakaan Nol 3. Prinsip Partisipasi Yang dimaksud dengan “partisipasi” adalah mempraktekkan aktivitas memecahkan masalah dengan semangat dari inisiatif sendiri diposisi dan tempat kerja masing-masing dengan keterpaduan dan kerjasama pimpinan, manajer, staf, dan pegawai, untuk menemukan, memahami, dan memecahkan bahaya (masalah) yang tersembunyi di tempat kerja dan pekerjaan. 3 Pilar Utama Kecelakaan Nol 1. Sikap Manajemen Pimpinan Patroli keselamatan bermula dari sikap manajemen dari pimpinan yang ketat menjaga supaya kecelakaan dan penyakit kemungkinannya adalah nol. Kampanye dimulai dari keputusan pimpinan untuk menghargai manusia, yaitu “setiap orang yang bekerja adalah orang penting” dan “tidak membiarkan satu orang pun cedera”. 3 Pilar Utama Kecelakaan Nol 2. Penyempurnaan Pembentukan di Line Kerja Untuk menjalankan patrol keselamatan, manajer / pegawas (line) harus mempraktekkan sendiri dan memberi teladan patrol keselamatan waktu bekerja. Hal ini disebut patrol keselamatan dibentukkan sebagai line. 3 Pilar Utama Kecelakaan Nol 3. Pengaktifan Kegiatan Dari Inisiatif Sendiri di Tempat Kerja. Human error menyertai di sebagian besar kecelakaan kerja. Harus disadari bahwa keberadaan diri tidak dapat digantikan, lalu keselamatan dan kesehatan harus ditekankan sebagai masalah interpersonal dengan rekan kerja. Bila semua orang tidak menerapkan “ayo lakukan”, “ayo begini”, “saya tidak akan cedera”, “saya tidak membiarkan rekan mengalami cedera”, maka keselamatan kerja juga tidak dapat dijaga. SEKIAN DAN TERIMA KASIH
Ekonomi makro menjadi sederhana, berinvestasi dengan menafsirkan pasar keuangan: Cara membaca dan memahami pasar keuangan agar dapat berinvestasi secara sadar berkat data yang disediakan oleh ekonomi makro
Pengambilan keputusan dalam 4 langkah: Strategi dan langkah operasional untuk pengambilan keputusan dan pilihan yang efektif dalam konteks yang tidak pasti
Rencana akumulasi yang dibuat sederhana: Bagaimana dan mengapa berinvestasi di bidang keuangan dengan membangun rencana akumulasi otomatis yang disesuaikan untuk memanfaatkan tujuan Anda
Manajemen waktu dalam 4 langkah: Metode, strategi, dan teknik operasional untuk mengatur waktu sesuai keinginan Anda, menyeimbangkan tujuan pribadi dan profesional