102 TH 2020
TENTANG
HARGA SATUAN POKOK KEGIATAN
UNTUK PEGAWAI NEGERI SIPIL
TA 2021
1. Harga Satuan Pokok Kegiatan untuk Pegawai Negeri Sipil
Tahun Anggaran 2021 adalah satuan biaya berupa harga
satuan yang ditujukan untuk membayar honorarium
petugas dengan status Pegawai Negeri Sipil (PNS) dan
ditetapkan untuk penyusunan perencanaan program Badan
Pusat Statistik Tahun Anggaran 2021.
2. Satuan Orang Bulan yang selanjutnya disingkat OB adalah
satuan pembayaran honorarium yang dibayarkan untuk
melaksanakan pekerjaan tertentu dalam satu bulan (HSPK
PNS nomor 102)
3. Dengan diberlakukan OB, maka setiap pegawai diberikan surat
tugas yang memuat survei apa saja yang dikerjakan selama
sebulan, wilayah kerja, periodenya, dan volume/beban kerja
sebagai pengganti kontrak.
4. Selama menerima honor OB, petugas tidak diperbolehkan
menerima honor lainnya.
5. Untuk kondisi tertentu seperti volume/beban kerja berkurang
(pertimbangan SM) karena kasus khusus seperti jumlah
sampel ganjil, wilayah remote/pulau, daerah sulit, dan kasus
lainnya yang tidak dapat dihindari, besaran honor bisa
diproporsikan dengan satuan OB mengikat.
6. Petugas sensus/survei yang terdapat dalam lampiran HSPK PNS nomor 102
tidak diperkenankan untuk diberikan tambahan uang transport lokal (at cost)
dan atau uang harian lebih dari 8 jam.
7. Kondisi khusus bisa diberikan tambahan uang transport lokal (at cost), uang
harian dan atau biaya akomodasi (at cost) sesuai peraturan menteri
keuangan nomor 113/PMK.05/2012 tentang perjalanan dinas dalam negeri.
Contoh kasus tertentu yang dimaksud adalah daerah sulit, kepulauan/remote,
daerah/kegiatan yang mengharuskan menginap dan kasus khusus lainnya
sesuai dengan pertimbangan kepala satuan kerja.
8. Untuk pasal 4 HSPK PNS (berlaku untuk satuan selain Orang Bulan-OB), tidak bisa
menerima seluruh honor kegiatan dengan status jabatan yang berbeda. Harus memilih
salah satu status jabatan.
9. Untuk pasal 4 HSPK PNS (berlaku untuk satuan selain Orang Bulan-OB), jika PNS
dalam 1 bulan mengerjakan beberapa survei dengan status jabatan petugas yang
berbeda, maka rate honor yang diterima adalah rate honor maksimal terkecil dari status
jabatan yang terdapat di HSPK PNS pasal 4. Sebagai contoh, seorang PNS dalam 1
bulan mengerjakan 2 survei sebagai pencacah dan pemeriksa, sehingga PNS tersebut
hanya akan mendapatkan honor sebesar rate honor maksimal dari petugas pendataan
(pencacah).
10. Honor yang tertuang dalam HSPK adalah batas maksimal yang
bisa diberikan.
11. Untuk kegiatan surveI/sensus yang tidak termuat dalam HSPK
PNS nomor 102, maka kegiatan tersebut merupakan output dari
tupoksi sebagai kompensasi upah gaji dan tunjangan kinerja sesuai
Kepres Nomor 86 Tahun 1998 yang mengatur bahwa BPS
mempunyai tugas pokok dan fungsi diantaranya adalah kegiatan
survei/sensus, sehingga tidak bisa diberikan honor.
12. Petugasdengan status PNS diperbolehkan menerima
sebanyak-banyaknya total honorarium dari beberapa
survei/sensus dalam 1 (satu) bulan dengan ketentuan
sebagai berikut:
Pendataan Lapangan Survei : Rp 1.500.000,-
Pemeriksaan Lapangan Survei : Rp 1.700.000,-
Pengolahan Survei : Rp 1.500.000,-
HSPK memuat rate honor sensus/survei yang dapat dibayarkan kepada PNS
Jika survey tidak dimuat dalam peraturan yang dimaksud maka honor tidak
dapat diberikan kepada PNS
Petugas sensus/survey tidak diperkenankan diberikan tambahan uang transport
lokal dan atau uang harian lebih dari 8 jam
Petugas dapat diberikan tambahan transport lokal, uang harian dan atau biaya
penginapan untuk kasus tertentu seperti daerah sulit / daerah yang harus
menginap
LANGKAH PEMERATAAN