Anda di halaman 1dari 23

Forward Performance, Upstream Excellence

Wireline Logging
(Reservoir Evaluation Services)
Introduction

Wireline Logging: Proses secara realtime untuk


mencari data yang akurat dan berkualitas
mengenai kondisi di sumur (well), baik
mengenai keberadaan hidrokarbon, kualitas
Centralised
semen, dll, dengan menggunakan sebuah
logging tool yang terhubung melalui kabel (wire)
Tool

Formation
ke unit di permukaan.
to be
Measured
Wireline Logging Charts

Wireline Logging

OPEN HOLE Services CASED HOLE Services

1. Logging OPEN HOLE 1. Logging CASED HOLE


- Resistivity (DLT) - CBL – VDL
- Induction (DIT) - Gamma ray (GR)
- Sonic (SDT) 2. Perforasi
- Micro resistivity (SRT) - HSD (High Shot Density)
- Density (LDT) - Enerjet
- Porosity (CNT) - TCP
- Gamma Ray (SGT-NGT) - Setting Tool
2. Other OPEN HOLE services
- Side Wall Coring (SWC)
- FMI - DSI
Movie Wireline job
Purpose

Tujuan Utama dilakukan Wireline Logging:


1. Untuk mencari parameter-paremeter lapisan pada
well (lithology, porositas, densitas, permeabilitas,
dan resistivitas) yang digunakan untuk
menentukan lokasi dan jumlah hidrokarbon.
2. Untuk menentukan kualitas semen.
3. Untuk membuat jalur komunikasi antara wellbore
dengan formasi.
4. Untuk menganalisa produksi pada sebuah well.
Log
Open Hole Logging

Proses logging yang


dilakukan sebelum casing
terpasang (sumur dalam
kondisi terbuka/open)
pada sumur, setelah
proses drilling.
Configuration

Triple Combo :
- Alat resistivitas (DLT) - Alat densitas (LDT) - Alat MSFL (SRT)
- Alat Neutron (CNT) - Gamma Ray (NGT/SGT)

Quarter Combo :
- Alat Resistivity (DLT) - Alat Sonic (SLT) - Alat Density (LDT)
- Alat MSFL (SRT) - Alat Neutron (CNT) - Gamma Ray (NGT/SGT)

Logging Resistivity : DLT – SDT – MSFL - NGT

Proses Logging

Logging Nuclear : LDT – CNT - NGT


Gamma Ray Tool

Gamma Ray (GR) tool adalah tool yang dapat merekam


radioaktif bumi.
Fungsi:
- Menentukan lithology (contoh:shale, sand) formasi batuan
pada sumur.
- Interpretasi batuan pasir lempung untuk menghitung
volume shale.
- Sebagai korelasi kedalaman.
- Korelasi lapisan batuan dari satu well ke well yang lain
dalam satu area.
Gamma Ray Tool

• NGT (Natural Gamma Ray Tool)


NGT mengukur masing2 spektrum GR yang
terdiri atas spektrum uranium, thorium, dan
potasium yang terjadi secara alami di formasi.
Fungsi : menentukan jenis shale secara detail.
• SGT (Scilintation Gamma Ray Tool)
SGT mengukur total akivitas dari total
gabungan ketiga elemen radioaktif tersebut.
Sonic Tool

• Sonic tool adalah logging tool yang memakai


prinsip sonic (suara) dan terdiri atas transmitter
dan receiver.
• Fungsi:
1. Bersama CNT Menentukan porositas lapisan.
(primary porosity)
2. Mendeteksi adanya gas.
3. Mendeteksi fractures
(Secondary porosity)
4. CBL (Cement Bond Logging).
Resistivity Tool

Resistivity tool merupakan


logging tool yang dapat
menghitung resistivitas
(tahanan) pada formasi.
Resistivity Tool

• Dual Laterolog Tool (DLT)


Tool yang dapat menginjeksikan arus ke
formasi untuk menghitung resistansi Rt
dari virgin zone.
• Spherical Resistivity Tool (SRT)
Tool yang mengukur MSFL resistivity
(Rxo) yang sifatnya sangat dangkal.

Fungsi utama dari Resistivity Logging Tool:


untuk menghitung saturasi air, yang kemudian dapat
digunakan untuk menghitung jumlah kandungan
hidrokarbon.
Neutron Tool

Neutron Logging tool adalah tool yang


dapat memancarkan neutron ke formasi dan
kemudian menghitung energi yang hilang
dari neutron karena bertumbukan dengan
inti atom formasi.

Fungsi utama :
Menghitung porositas pada formasi.
Litho Density Tool

Litho Density Tool (LDT):


alat yang memancarkan
gelombang Gamma Ray (dari
sumber Cesium-137) ke formasi
dan menuntuk menentukan
densitas (kerapatan) dari lapisan
formasi tersebut.

Fungsi:
1. Untuk menentukan densitas
formasi.
2. Identifikasi lithology batuan
secara kualitatif.
Cased Hole Loging

Proses logging yang


dilakukan sesudah casing
terpasang pada sumur,
biasanya sesudah proses
Cementing.
Cement Bond Logging

Logging yang berfungsi untuk mengetahui kualitas semen


yang terletak antara casing dengan formasi, dengan
menggunakan metode sonic (suara).
Perforation

Tujuan: Membuat jalur komunikasi antara formasi dengan


lubang casing, sehingga hidrokarbon bisa keluar ke
permukaan.
C ase

P r im e r
C o n ic a l L in e r

M a in E x p lo s iv e
Perforation Gun Type

1. High Shot Density (HSD)


Kondisi sumur overbalance.
(Pformasi < PCasing)
Penetrasi cukup besar.
Paling lazim digunakan.
Perforation Gun Type

2. Enerjet
Kondisi sumur underbalance
(Pformasi > Phidrostatis).
Gun dimasukkan melalui tubing
(through tubing).
Penetrasi yang tidak terlalu dalam.
Perforation Gun Type

3. Tubing Conveyed Perforation (TCP)


Kondisi Sumur Underbalance (Pformasi > PCasing).
Penetrasinya cukup besar karena ukurannya yang
cukup besar.
Dalam proses operasinya, TCP ditempelkan pada
bottom tubing yang diturinkan hingga kedalaman yang
diinginkan.
Peledakan dengan cara menjatuhkan drop bar.

Movie Perforasi
 Equipment at workshop Tanjung

Logging Unit Tools & Accessories


 Wellsite Operations & Job Preparation
 at Sangatta

Perforation Job (rig up BOP-V for Perforation Job (monitor pressure


HSD) before rig down Enerjet)

Op-check Open hole logging tools at


Perforation Job (Correlation) Openhole job at ST-180 (Rig up workshop (Sangatta)
Supercombo tools)

Anda mungkin juga menyukai