KELUARGA
1. PERAN KELUARGA
( Mufidah, 2014)
3. BENTUK-BENTUK KELUARGA
(Mufidah, 2014)
INTI LUAS
INTI
TERBATAS
Robert R. Bell (1979) mengatakan ada tiga jenis
hubungan dalam keluarga diantaranya (Mufidah, 2014)
Orang yang
Kerabat dekat Kerabat jauh
dianggap kerabat
(conventional kin), (discretionari kin),
(fictive kin
• kerabat dekat yang • kerabat jauh terdiri dari • seorang dianggap
individu yang terikat
terdiri atas individu dalam keluarga melalui kerabat karena
yang terkait dalam hubungan darah, adopsi adanya hubungan
kcluarga melalui dan atau perkawinan, yang khusus,
hubungan darah, tetapi ikatan
adopsi, dan atau keluarganya lebih lemah
misalnya
perkawinan, seperti dari pada kerabat dekat. hubungan antar
suami istri, orang Anggota kerabat jauh teman akrab
tua, anak dan antar kadang-kadang tidak
menyadari akan adanya
saudara (siblings)
hubungan keluarga
tersebut
4. Pranata Keluarga dan Sistem Kekerabatan
(Mufidah, 2014)
TEMPAT
TINGGAL
(RESIDENCE)
KETURUNAN
(DESCENT)
Pertama: Aturan keluarga berdasarkan residence dapat dikategorikan
sebagai berikut
UNILATERAL KOGNATIK
FUNGSI REKREATIF
6. MOTIVASI BERKELUARGA
Motivasi menikah atau berkeluarga menurut Kadzim (2007) bermacam-macam
diantaranya adalah sebagai berikut (Ulfiah, 2016)
2. Dorongan Fitrah
Manusia diciptakan Tuhan dengan fitrah menyukai lawan jenis . Fitrah inilah yang mendorong
orang untuk mencari jodoh dan kemudian hidup berumah tangga. Hidup dalam kesendirian
adalah berlawanan denganfitrah hidup manusia, oleh karena itu diakui atau tidak sesungguhnya
hidup melajang terasa gersang.
3. Etos ibadah
Etos ibadah akan menjadi fundasi kehidupan keluarga bagi orang-orang yang patuh kepada
agama, karena mereka menyadari bahwa semua aktifitas dalam kehidupan keluarga
bahkan sampai kegiatan seksual antara suami dan istri adalah bemilai ibadah. Menurut
ajaran Islam , nilai-nilai beragama separuhnya ada di dalam rumah tangga, dan selebihnya
tersebar pada berbagai aspek kehidupan