1801617070
PSIKOLOGI KLINIS (SENIN, 11.00)
(HIMPSI), H. P. (2010). Kode Etik Psikologi Indonesia. Jakarta: Pengurus Pusat Himpunan Psikologi Indonesia.
Pr in s ip Um u m
(HIMPSI), H. P. (2010). Kode Etik Psikologi Indonesia. Jakarta: Pengurus Pusat Himpunan Psikologi Indonesia.
Prinsip D a s a r
Kode etik profesi disesuaikan dengan konteks atau wilayah kode
etik tersebut diterapkan, namun terdapat lima prinsip etik dasar
yang diterapkan oleh APA (Lestari, et al., 2016)
01 02
Competence Professional and
(Kompetensi) scientific
responsibility
(Profesional dan tanggung
03
Concern for others
04
jawab ilmiah)
Respect for others
welfare right and dignity
(Memperhatikan (Menghormati hak dan
kesejahteraan orang lain) martabat orang lain)
05 Social Responsibility
(Tanggung jawab sosial)
Lestari, M. D., Widiasavitri, P. N., Astiti, D. P., Herdiyanto, Y. K., Indrawati, K. R., Susilawati, L. K., . . . Marheni, A. (2016).
Bahan Ajar Psikologi Klinis. Denpasar: Program Studi Psikologi Fakultas Kedokteran Universitas Udayana.
PELANGGAR
AN
KODE ETIK
PSIKOLOGI
(HIMPSI), H. P. (2010). Kode Etik Psikologi Indonesia. Jakarta: Pengurus Pusat Himpunan Psikologi Indonesia.
JENIS Pelanggaran K o d e E t i k
(HIMPSI, 2010)
Pelanggaran Sedang
Tindakan yang dilakukan oleh Psikolog dan/ atau Ilmuwan Psikologi karena
kelalaiannya dalam melaksanakan proses maupun penanganan yang tidak sesuai
dengan standar prosedur yang telah ditetapkan mengakibatkan kerugian
(HIMPSI), H. P. (2010). Kode Etik Psikologi Indonesia. Jakarta: Pengurus Pusat Himpunan Psikologi Indonesia.
assessment
CLINICAL PSYCHOLOGY
DEF INITION
Nietzel dkk,1998 dalam (Lestari, et al., 2016) menyebutkan
Asesmen adalah proses mengumpulkan informasi yang biasanya
digunakan sebagai dasar untuk pengambilan keputusan yang
nantinya akan dikomunikasikan kepada pihak-pihak terkait oleh
asesor. Output asesmen klinis ialah dengan memberikan
gambaran kerja yang mempertimbangkan sejarah, kebiasaan,
ketakutan, tanggung jawab, potensi individu yang support terapi
dan manajemen kasus.
Lestari, M. D., Widiasavitri, P. N., Astiti, D. P., Herdiyanto, Y. K., Indrawati, K. R., Susilawati, L. K., . . . Marheni, A. (2016).
Bahan Ajar Psikologi Klinis. Denpasar: Program Studi Psikologi Fakultas Kedokteran Universitas Udayana.
Komponen Proses Asesmen
Menurut Bernstein dan Nietzel (1980) dalam (Markam, 2003), terdapat empat komponen dalam proses asesmen
psikologi klinis, meliputi
Mengkomunikasik
Pengolahan data an data asesmen
Perencanaan
Pengumpulan dan baik dalam bentuk
Pengumpulan
Data pembentukan laporan maupun
Data
hipotesis dalam bentuk
lisan
Pembentukan
Pengambilan gambaran (model Pengecekan
keputusan kerja) hipotesis
Asesmen Perilaku
Mengidentifikasi perilaku spesifik klien atau
sistem lingkungan yang mungkin memerlukan
perubahan
Wiramihardja, S. A. (2012). Pengantar Psikologi Klinis. Bandung: Refika Aditama.
sasaran asesmen
Psikologi klinis memusatkan atensinya pada 3 hal, diantaranya (Wiramihardja, 2012) :
Lestari, M. D., Widiasavitri, P. N., Astiti, D. P., Herdiyanto, Y. K., Indrawati, K. R., Susilawati, L. K., . . . Marheni, A. (2016).
Bahan Ajar Psikologi Klinis. Denpasar: Program Studi Psikologi Fakultas Kedokteran Universitas Udayana.
DAFTAR PUSTAKA
(HIMPSI), H. P. (2010). Kode Etik Psikologi Indonesia. Jakarta: Pengurus Pusat Himpunan
Psikologi Indonesia.
Lestari, M. D., Widiasavitri, P. N., Astiti, D. P., Herdiyanto, Y. K., Indrawati, K. R., Susilawati, L.
K., . . . Marheni, A. (2016). Bahan Ajar Psikologi Klinis. Denpasar: Program Studi Psikologi
Fakultas Kedokteran Universitas Udayana.