Anda di halaman 1dari 4

Psychology in 

management accounting and control research: an overview of the recent


literature
LATAR BELAKANG
Beberapa dekade peneliti akuntansi dan kontrol manajemen (MAC) menggunakan
beragam teori ekonomi dan pendekatan sosiologis untuk memprediksi dan memeriksa
perilaku dan pengambilan keputusan. Pada tahun 2015 dan 2019 jumlah dalam studi MAC
berbasis psikologis meningkat. Studi ini akan mengidentifikasi teori psikologi kognitif,
motivasi, dan social dan memeriksa penelitian yang menganalisis pengambilan keputusan
subyektif dalam konteks MAC. Di Studi literatur sebelumnya menggunakan subbidang
psikologi tertentu dalam penelitian MAC tetapi literatur tidak memiliki tinjauan
komprehensif dalam penerapan teori dan konsep di luar psikologi sosial dalam studi MAC
karena keterbatasan pada subbidang psikologi tertentu, sehinggan dilakukan beberapa tahun
yang lalu, membuat penelitian yang diterbitkan baru-baru ini tidak dianalisis yang akhirnya
menghambat agregasi pengetahuan tentang bagaimana teori psikologis dapat melengkapi
teori ekonomi atau organisasi dalam studi MAC dan pemahaman yang lebih dalam tentang
bagaimana praktik MAC memengaruhi perilaku dan pengambilan keputusan. Artikel ini akan
menggunakan tren terbaru dalam penelitian MAC berbasis psikologi, yaitu penerapan
psikologi kepribadian. Peneliti menemukan bahwa psikologi sosial adalah subbidang utama
psikologi yang diterapkan pada penelitian MAC. Artikel ini menggunakan teori atau konsep
dari psikologi sosial, psikologi kognitif dan teori motivasi. Selanjutnya, kami secara
signifikan memperluas cakupan penelitian sebelumnya dengan memasukkan artikel yang
mengacu pada psikologi kepribadian, beberapa subbidang dan beberapa subbidang yang lebih
kecil. Selain itu, kami memberikan analisis yang sangat terperinci tentang penggunaan teori
dan konsep psikologis dalam banyak subtopik MAC, yang memungkinkan kami untuk
mengevaluasi perkembangan mengenai subtopik dan topik tertentu, serta penelitian MAC
berbasis psikologi secara keseluruhan.
TUJUAN
Tujuan dalam penelitian ini Antara lain :
1. Mengeksplorasi focus utama penggunaan teori psikologi dalam penelitian MAC dan
bermaksud untuk memeriksa hubungan Antara teori psikologi dan topic MAC
tertentu.
2. Memberikan wawasan ke dalam konten aliran penelitian ini , berfungsi sebagai
sumber referensi penelitian sebelumnya yang menggambarkan subbidang psikologi
yang berbeda.

TINJAUAN LITERATUR
Tinjauan singkat tentang subbidang utama
Dalam ranah psikologi, adanya perbedaan individu dalam kepribadian orang, tingkat
kecerdasan, dan fungsi kognitif, seperti persepsi atau ingatan, diyakini terwujud dalam
perbedaan perilaku. Dengan demikian, psikologi berfokus pada fenomena subyektif, seperti
reaksi afektif emosional, motivasi, atau representasi mental informasi. teori psikologis
dengan sub bidang dapat menjelaskan motivasi dan efek informasional dari Praktek MAC.
Psikologi sosial membahas interaksi psikologi individu dengan fenomena kelompok dengan
memeriksa "pengaruh orang lain yang nyata atau yang dibayangkan pada cara orang
berperilaku. Psikologi kognitif, untuk memahami kognisi manusia dengan mengamati
perilaku individu saat melakukan berbagai tugas dan proses kognitif, seperti perhatian,
penilaian, keputusan, atau pembelajaran. psikologi motivasi , motivasi individu dapat
digambarkan sebagai seperangkat alasan, kebutuhan, dan tujuan yang memprakarsai dan
mengarahkan perilaku individu. psikologi kepribadian sebagai subbidang sebagai tren baru
menarik peneliti MAC. psikologi kepribadian “meneliti cara-cara abadi orang dalam
menanggapi berbagai jenis situasi dan cara-cara individu berbeda dalam cara mereka
cenderung berpikir, merasa, dan berperilaku”

Asal dan perkembangan


Penggunaan teori psikologis dan penelitian MAC sudah ada sejak tahun 1950an.
Dalam studinya,Argyris(1952)mempekerjakan konsep hubungan manusia dan dinamika
kelompok untuk menguji pengaruh anggaran dan proses penganggaran pada pikiran
karyawan, perilaku, motivasi, dan hubungan interpersonal dalam konteks social. Penelitian
awal dilakukan setelah Argyris(1952) pekerjaan mani semakin memperkuat relevansi
penjelasan psikologis untuk memahami efek praktik MAC pada perilaku dan pengambilan
keputusan. Achmann et al.(2017) menemukan bahwa peneliti antara tahun 1980 dan 2012
paling sering mengandalkan teori ekonomi, teori psikologis, dan teori perilaku organisasi.
Selain itu, temuan mereka memberikan bukti bahwa pangsa dan jumlah publikasi mengacu
pada teori-teori psikologi meningkat selama tahun 2000-an dan 2010-an. Birnberg et al.
(2007), Luft dan Perisai(2009), dan Kaplan et al. (2018b) menunjukkan keragaman besar
dalam penggunaan teori psikologi dan subbidang psikologi dalam akuntansi perilaku dan,
khususnya, penelitian MAC. Mereka juga memberikan bukti bahwa psikologi digunakan
dalam berbagai konteks MAC untuk mendorong pemahaman yang lebih baik tentang
konsekuensi perilaku dari praktik MAC. Namun, studi yang disebutkan di atas terbatas pada
subbidang psikologi tertentu atau dilakukan beberapa tahun yang lalu. pengetahuan tentang
kemampuan psikologi untuk berkontribusi dalam mengatasi tantangan terkini dan topik yang
muncul dalam penelitian MAC
Tinjauan subbidang psikologi yabg dipilih

Sub bidang Keterangan


Fenomena individu atau kelompok pada perilaku
Psikologi Sosial manusia. Bergantung pada konstruksi seperti atribusi,
kesan pribadi, interaksi sosial, dan hubungan (Taylor et
al.2006; Birnberg et al.2007)
Mengamati perilaku individu yang melakukan berbagai
tugas kognitif untuk mengeksplorasi kognisi manusia
(perhatian, persepsi, pembelajaran, ingatan, bahasa,
Psikologi Kognitif pemecahan masalah) (Eysenck dan Keane2010). Sub
bidang ini berfokus pada bagaimana orang merasakan,
memproses, dan mengambil informasi dan membuat
keputusan (Westen2002)
Menjelaskan banyak alasan, dorongan, kebutuhan, dan
Psikologi Motivasi tujuan yang memulai dan mengarahkan perilaku individu
(Maslow1943; Deci dan Ryan1985)
mempelajari ciri-ciri kepribadian, yang mewakili elemen
Psikologi Kepribadian manusia yang konsisten perilaku dan tata krama
(Cervone dan Pervin 2013)

METODE
Metode yang digunkana dengan mengumpulkan data pada artikel penelitian MAC
berbasis psikologi yang diterbitkan antara tahun 2000 dan paruh pertama tahun 2019 oleh
beberapa jurnal akuntansi terkemuka. Populasi dalam penelitin ini sejumlah 5247 artikel dan
sampel berjumlah 125 artikel untuk mendapatkan sampel peneliti menggunkan kriteria untuk
mendapatkan sampel;
1. Harus mencakup topik MAC.
2. Harus merupakan artikel penelitian asli.
3. Harus menggunakan metode penelitian empiris.
4. Harus menunjukkan penggunaan teori psikologi atau konstruksi terkait dalam judul,
abstrak, atau kata kunci.
Jurnal Penelitian yang dipilih : Accounting, Organizations and Society (AOS), Behavioral
Research in Accounting (BRIA), Contemporary Accounting Research (CAR), European
Accounting Review (EAR), Journal of Accounting and Economics (JAE), Journal of
Accounting Research (JAR), Journal of Management Accounting Research (JMAR),
Management Accounting Research (MAR), and The Accounting Review (TAR).
Pendekatan yang digunakan merupakan campuran, Dalam menetapkan kategori, peneliti
fokus pada penentuan topik MAC, latar belakang psikologi, dan metode penelitian untuk
setiap artikel dengan mencatat topik, teori dan konsep psikologi, dan metode penelitian dari
125 artikel menggunakan terminologi masingmasing artikel. Pada langkah kedua, catatan-
catatan ini diselaraskan. Untuk mensintesis dan mengontekstualisasikan artikel peneliti
menggunkan skema pengkodean 1-3 dan menjadi subkateorikan.
HASIL
Pengukuran dan evaluasi kinerja
Subtopik evaluasi kinerja dan desain PMS (Sistem Pengukuran Kinerja) sangat
dipengaruhi oleh teori kognitif (tabel 7 dan 10) ini didukung dengan psikologi kognitif,
khususnya efek heuristik (misalnya, Bailey et al. 2011; Dai dkk. 2018) dan bias (misalnya,
Bol dan Smith2011; Fehrenbacher dkk. 2018), yang menjadi fokus penelitian ini dan
penalaran heuristik dapat menyederhanakan tugas penilaian kognitif yang kompleks, ini
terkait dengan kesalahan penilaian sistematis yang disebut sebagai bias (Kahneman dan
Tversky1982). Karena Evaluasi kinerja subyektif seringkali didasarkan pada titik awal,
seperti ukuran kinerja tertentu atau informasi dalam laporan. Titik awal yang berbeda dapat
menghasilkan hasil yang berbeda, dan kognitif penahan heuristik menggambarkan keputusan
yang bias terhadap titik awal ini (Kahneman dan Tversky1982. Sedangkan PMS merupakan
Model mental bersifat subyektif, representasi kognitif dari konsep atau hubungan yang dapat
ditarik untuk membuat penilaian dan keputusan (Markman1999; Birnberg et al.2007;
Aula2008,2011). Aula (2008) memberikan bukti bahwa PMS komprehensif memengaruhi
aspek sosial-psikologis, kognisi, dan motivasi, yang pada gilirannya terkait dengan kinerja
manajerial. Selanjutnya, PMS komprehensif mendukung proses kognitif pembentukan model
mental baru dan mengkonfirmasi model mental yang ada, yang keduanya secara positif
mempengaruhi kinerja (Hall2011). Selain itu, heuristik perilaku atau bias kognitif pembuat
keputusan dipengaruhi oleh desain PMS. Terdapat factor dalam desain PMS yaitu PMS,
motivasi untuk meyelidiki bagaimana seseorang dapat melakukan tindakan dengan motivasi.
(liat tabel 11). Salah satu teori yang digunakan dalam hal ini adalah teori penentuan nasib
sendiri (misalnya, Groen et al. 2017; Groen2018). Groen dkk.(2017)mempekerjakan teori
penentuan nasib sendiri untuk menyelidiki efek dari partisipasi karyawan dalam
mengembangkan ukuran kinerja. Lalu milik groen diperluas dengan efek partisipasi. Dia
melengkapi teori penentuan nasib sendiri dengan pertukaran sosial dan teori penetapan
tujuan. Teori pertukaran sosial berfokus pada fenomena sosial yang menawarkan beberapa
manfaat untuk timbal balik (Blau1964; Groen2018). Sebaliknya, teori penetapan tujuan
berkaitan dengan mendefinisikan tujuan yang efektif dalam pengaturan kerja dan berpendapat
bahwa tujuan mempengaruhi motivasi dan kinerja (Locke dan Latham2002).
Groen(2018)menemukan hubungan antara partisipasi dan koherensi tujuan dan memberikan
bukti bahwa persepsi keadilan memediasi hubungan antara partisipasi dan komitmen tujuan.
Hubungan antara partisipasi dan koherensi tujuan lebih lanjut dikonfirmasi dengan
menggabungkan teori penetapan tujuan dan teori model mental (de Haas dan Algera2002).
(Tabel8 dan 9) Riset berbasis psikologi tentang penyediaan RPI malah menerangi
aspek sosial dengan menggunakan perbandingan sosialteori (misalnya, Hartmann dan
Schreck2018) atau memasukkan aspek kepribadian negatif, seperti Tiga Serangkai Kegelapan
atau bias negatif (mis., Wang2017; Kaplan et al. 2018a). Teori perbandingan sosial
didasarkan pada asumsi bahwa individu mengevaluasi kemampuan mereka dengan
membandingkan diri mereka sendiri dengan orang lain, sebuah proses yang pada akhirnya
mempengaruhi citra diri dan perilaku mereka (Festinger1954; Hannan et al.2013). Efek lain
dari proses dan hasil evaluasi ditujukan dengan mempertimbangkan ciri ciri kepribadian,
seperti toleransi terhadap ambiguitas atau hak psikologis (misalnya, Holderness et al.2017),
dan fenomena sosial, seperti reaksi afektif (misalnya, Ding dan Beaulieu2011).

Anda mungkin juga menyukai