Akuntansi Biaya Bab 4
Akuntansi Biaya Bab 4
Sistem biaya sesungguhnya dan sistem biaya ditentukan dimuka dapat digunakan pada
metode pengumpulan biaya pesanan dan pengumpulan biaya proses.
4.4. ALIRAN BIAYA DALAM PERUSAHAAN PABRIKASI
Siklus akuntansi biaya tidak jauh berbeda dengan siklus akuntansi keuangan, hanya saja pada
siklus akuntansi biaya berhubungan dengan proses produksi yang terjadi yang dimulai dari awal
sampai berakhirnya suatu proses produksi tersebut. Semua aliran biaya yang terjadi
diperhitungkan tanpa memperlihatkan adanya prilaku biaya yang bersifat tetap dan variabel.
Perhitungan biaya diasumsikan dengan menggunakan metode kalkulasi biaya penuh. Aliran
biaya tersebut dapat dilihat pada Gambar .
Biaya Pabrikasi
Gambar . TKL & BOP dibebankan
Siklus pembuatan produk dimulai dari pembelian dan penyimpanan bahan baku yang kemudian
dimasukkan ke dalam proses menjadi produk dalam proses. Produk dalam proses dimasukkan lagi
untuk diolah dan diproses menjadi produk selesai. Produk selesai disimpan di gudang sebelum
dijual ke tangan konsumen. Produk selesai yang belum terjual akan menjadi persediaan produk
selesai sedangkan yang sudah terjual akan membentuk harga pokok penjualan.
Siklus akuntansi biaya dimulai dari penentuan harga pokok bahan yang dibeli, kemudian dihitung
berapa harga pokok bahan yang digunakan. Selanjutnya bahan yang digunakan bersama tenaga
kerja langsung dan biaya overhead pabrik dikumpulkan akan membentuk biaya produksi. Biaya
produksi yang digunakan dalam periode waktu tersebut akan membentuk harga pokok produksi.
Harga pokok produksi akan sama dengan biaya produksi apabila tidak ada persediaan produk dalam
proses. Setelah biaya produksi dikumpulkan dihitung harga pokok produksi dan berikutnya
ditentukan harga pokok produk selesai
Gambar. Siklus Pembuatan Produk dan Siklus Akuntansi Biaya
Siklus Pembuatan Produk Siklus Pembuatan Produk
Pengumpulan biaya
produksi
Penyimpanan produk
selesai dalam gudang
BOP
4.6. DASAR JURNAL PADA SIKLUS AKUNTANSI BIAYA
1. Jurnal Bahan Baku Langsung dan Bahan Penolong
a. Pencatatan pembelian bahan baku
Bahan baku XXX
Utang XXX
(Jurnal untuk mencatat pembelian bahan baku secara kredit)
Bahan XXX
Kas XXX
(Jurnal untuk mencatat bahan baku & bahan penolong secara secara tunai)
6. Jurnal Penjualan
a. Pencatatan penjualan tunai
Kas XXX
Penjualan XXX
(Jurnal untuk mencatat penjualan produk selesai secara tunai)
b. Pencatatan penjualan kredit
Piutang XXX
Penjualan XXX
(Jurnal untuk mencatat penjualan produk selesai secara kredit)
Contoh Soal :
PT. Pasaman pada tahun 2006 mengeluarkan biaya tenaga kerja langsung sebesar Rp 40.000,-
Saldo perkiraan perusahaan awal dan akhir sebagai berikut :
Diminta :
Buatlah arus biaya dan jurnal yang diperlukan !
1/1 13.600 1/1 9.600 1/1 22.400 112.000 112.000 31/12 112.000
72.800
67.200 67.200 125.600 125.600 31/12 36.000
40.000
31/12 19.200 20.000 31/12 11.200
Tenaga Kerja Langsung
1/1 40.000
31/12 40.000
BOP
1/1 20.000
31/12 20.000
Penyelesaian :
1. Arus Biaya Pabrikasi
1/1 13.600 1/1 9.600 1/1 22.400 112.000 112.000 31/12 112.000
72.800
67.200 67.200 125.600 125.600 31/12 36.000
40.000
31/12 19.200 20.000 31/12 11.200
Tenaga Kerja Langsung
1/1 40.000
31/12 40.000
BOP
1/1 20.000
31/12 20.000
Catatan : Pembelian Rp 72.800
Pemakaian bahan baku Rp 67.200
Harga pokok produksi Rp 125.600
2. Jurnal yang diperlukan
• Jurnal pembebanan biaya kepada produk
PDP – BBL Rp 67.200
PDP – TKL Rp 40.000
PDP – BOP Rp 20.000
Bahan Rp 67.200
Beban gaji dan upah Rp 40.000
BOP pengendali Rp 20.000
(Jurnal untuk mencatat pembebanan biaya bahan, biaya tenaga kerja langsung dan biaya overhead pabrik menjadi produk
dalam proses)
• Jurnal penjualan
Kas Rp 112.000
Penjualan Rp 112.000
(Jurnal untuk mencatat penjualan produk selesai secara tunai)
4.7. LAPORAN HASIL BIAYA
Laporan hasil biaya atau hasil operasi akan disusun dalam bentuk Laporan Keuangan yaitu :
Laporan Laba-Rugi, Laporan Neraca dan Laporan Arus Kas.
Penyusunan Neraca dan Laporan Arus Kas pada prinsipnya sama seperti yang dipelajari dalam
akuntansi keuangan perusahaan dagang maupun perusahaan jasa. Perbedaan neraca
perusahaan dagang dan perusahaan pabrikasi adalah pada persediaan. Perusahaan dagang
hanya mempunyai satu persediaan yaitu persediaan barang jadi, sedangkan pada perusahaan
pabrikasi terdapat tiga persediaan yaitu persediaan bahan baku, persediaan produk dalam
proses dan persediaan produk selesai.
PT. LA. Indah sebuah perusahaan yang bergerak dalam industri mainan anak-anak. Perusahaan merencanakan akan
menyusun laporan Laba-Rugi dan Laporan Harga Pokok Produksi dan Penjualan secara terpisah. Berikut ini data
biaya yang diperlukan oleh perusahaan tersebut untuk tahun 2007.
Penjualan Rp 80.000.000 Data Persediaan awal dan akhir
Pembelian bahan Rp 14.000.000
Ongkos angkut pembelian Rp 240.000 Keterangan Awal Akhir
Retur dan potongan pembelian Rp 720.000
Bahan Rp 800.000 Rp 600.000
Bahan penolong Rp 2.000.000
Tenaga kerja langsung Rp 18.000.000 Produk dlm proses Rp 580.000 Rp 700.000
Tenaga kerja tidak langsung Rp 3.000.000
Listrik pabrik Rp 500.000 Produk selesai Rp 840.000 Rp 500.000
Penyusutan mesin & peralatan pabrik Rp 640.000
Pajak buni dab bangunan pabrik Rp 400.000
Asuransi pabrik Rp 480.000 Catatan : Perusahaan menggunakan rekening bahan untuk
BOP lain-lain Rp 1.640.000 pemakaian bahan langsung dan bahan tidak
Pendapatan piutang Rp 1.000.000 langsung.
Beban bunga Rp 1.200.000
Biaya pemasaran Rp 10.000.000
Biaya Administrasi dan umum Rp 6.000.000
Diminta : 1. Susunlah Laporan Harga Pokok Produksi dan Penjualan untuk tahun 2007.
2. Susunlah Laporan Laba-Rugi perusahaan untuk tahun 2007.
Penyelesaian :
1. Laporan Harga Pokok Produksi dan Penjualan
PT. LA. Indah
Laporan Harga Pokok Produksi dan Penjualan
Untuk Tahun berakhir 31 Desember 2007
Persediaan bahan awal Rp 800.000
Pembelian bahan Rp 14.000.000
Ongkos angkut pembelian Rp 240.000 (+)
Rp 14.240.000
Retur dan potongan pembelian Rp 720.000 (-)
Pembelian bersih Rp 13.520.000 (+)
Bahan tersedia untuk dipakai Rp 14.320.000
Kurang :
Bahan penolong Rp 2.000.000
Persediaan bahan akhir Rp 600.000 (+)
Rp 2.600.000 (-)
Bahan baku langsung digunakan Rp 11.720.000
Tenaga kerja langsung Rp 18.000.000
BOP : - Bahan penolong Rp 2.000.000
- Tenaga kerja tidak langsung Rp 3.000.000
- Listrik pabrik Rp 500.000
- Penyusutan mesin & peralatan pabrik Rp 640.000
- Pajak bumi dan bangunan pabrik Rp 400.000
- Asuransi pabrik Rp 480.000
- BOP lain-lain Rp 1.640.000 (+)
Total BOP Rp 8.660.000 (+)
Biaya Produksi Rp 38.380.000
Persediaan produk dalam proses awal Rp 580.000 (+)
Rp 38.960.000
Persediaan produk dalam proses akhir Rp 700.000 (-)
Harga Pokok Produksi Rp 38.260.000
Persediaan produk selesai awal Rp 840.000 (+)
HPP tersedia untuk dijual Rp 39.100.000
Persediaan produk selesai akhir Rp 500.000 (-)
Harga Pokok Penjualan Rp 38.600.000
2. Laporan Laba-Rugi
Penjualan Rp 80.000.000
HPP Rp 38.600.000
(-)
Laba Kotor Rp 41.400.000
- Beban pemasaran Rp 10.000.000
- Beban administrasi Rp 6.000.000
(+)
Total Beban Operasi Rp 16.000.000
(-)
Laba Operasi Rp 25.400.000
Pendapatan lain-lain :
- Pendapatan piutang Rp 1.000.000
(+)
Rp 26.400.000
Beban lain-lain :
- Beban bunga Rp 1.200.000
(-)
Laba bersih sebelum pajak Rp 25.200.000
- Pajak 30% Rp 7.560.000
(-)
Laba bersih setelah pajak Rp 17.640.000