Audit Sistem Penanggulangan Kebakaran

z
 INDUSTRI MULAI MELAKUKAN
AUDIT ACUAN PERMEN 5/96)
 AUDIT – MENGENDALIKAN  BAHAYA DALAM KEGIATAN PERUSAHAAN /
INDUSTRI

 AUDIT LEBIH DALAM DARI INSPEKSI  MENGKAJI

 “KEHANDALAN, KESELAMATAN OPERASI, KELANCARAN OPERASI,

KEBAKARAN, PELEDAKAN, KEB000RAN GAS MUDAH TERBAKAR/BERACUN,
PENCEMARAN LINGKUNGAN, SISTEM PENANGGULANGAN DARURAT 
CAKUPAN LEBIH LUAS  KERJASAMA ANTAR DISIPLIN + TERPADU
• Kebijakan/ Komiten
• Organisasi/Pembinan SDM
• Peralatan Sesuai Standard
• Kondisi Kerja Yang Standard
• Penanganan Material Secara
Benar
• Tata Kerja Tersedia dan Diikuti

SAFE PRODUCTION
• TARGET KWANTITAS PRODUKSI TERCAPAI
SISTEM • TARGET KWALITAS PRODUKSI MEMENUHI
STANDARD
• PEKERJAAN DILAKSANAKAN DENGAN
SELAMAT

UNSAFE
• CONDITION • Kebakaran
• ACT • Ledakan
BIAYA
• Kecelakaan
• Pencemaran
• Penyakit Akibat Kerja
KERUGIAN
 BATASAN PENGERTIAN:

“AUDIT KEBAKARAN ADALAH SUATU PENGUJIAN YANG KRITIS

DAN SISTEMATIS TERHADAP SELURUH OPERASI PERUSAHAAN
(PERANGKAT KERAS DAN LUNAK) UNTUK MENUNJUKKAN DAN
MENGIDENTIFIKASI KELEMAHAN SISTEM/ SUB SISTEM YANG ADA
DAN MENENTUKAN LANGKAH PERBAIKANNYA, SEBELUM
MENYEBABKAN KEJADIAN KEBAKARAN YANG MENIMBULKAN
KERUSAKAN DAN KERUGIAN.
 MELAKUKAN PENGUJIAN YANG KRITIS + SISTEMATIS
 DITUJUKAN UNTUK SEMUA KEGIATAN OPERASI PERUSAHAAN/
GEDUNG
 MAMPU MENUNJUKKAN KELEMAHAN SISTEM (SUB) YANG ADA
 MENENTUKAN + MENGAMBIL LANGKAH PERBAIKAN
 HASILNYA  PENCEGAHAN KEBAKARAN

 JENIS AUDIT
 AUDIT INTERNAL  DILAKUKAN SEN DIRI
 AUDIT EXTERNAL DILAKUKAN AUDITOR LUAR PERUSAHAAN
KONSULTAN
 II.PERLUNYA AUDIT KEBAKARAN
USAHAPENCEGAHAN KEBAKARAN
• ALAT MANAGEMENT  MENENTUKAN KELEMAHAN UNSUR
\SISTEM OPERASI
• DAPAT DILAKUKAN PERBAIKAN SECARA DINI
• PENILAIAN KRITIS/SISTEMATIS
• MEMASTIKAN  TELAH DIPENUHI SEMUA KETENTUAN PERA
TURAN PERUNDANGAN, STANDARD EKNIK + CODES OF PRACTICE
• MENENTUKAN LANGKAH MENGATASI BAHAYA KEBAKARAN
POTENSIAL

• UNSUR YANG DINILAI

• KARYAWAN
• PERANGKAT KERAS
• MANAGEMENT/MANUAL/ PROSEDUR DLL
• PENGARUH/DAMPAK UNSUR LUAR / LINGKUNGAN
 z III. MANFAAT AUDIT
KEBAKARAN
 PIMPINAN  MENGETAHUI KELEMAHAN SISTEM
 MEMPEROLEH GAMBARAN TENTANG KESADARAN KEBAKARAN”  KINI + SASARAN MASA
DEPAN
 PENINGKATAN KEMAMPUAN + KEMATANGAN BAGI YANG TERLIBAT LANGSUNG

 SEMUA KARYAWAN MERASA TERLIBAT  RASA TANGGUNG JAWAB

 MEMILIKI
 CITRA PIMPINAN  KEHANDALAN KONTINUITAS OPERASI TERJAMIN

SUPAYA BERHASIL MAKSIMAL  LAKUKAN HAL BERIKUT:

a) AUDIT DIPRAKARSAI PIMPINAN SETEMPAT

b) TENTUKAN: SASARAN + RUANG LINGKUP, KEKERAPAN + METODE KOMUNIKASIKAN

c) TEAM AUDITOR  PILIH CERMAT: KEMAMPUAN, PENGETAHUAN, PENGALAMAN + KEAHLIANNYA

d) TENTUKAN TGL PENYELESAIAN + PENYAJIAN LAPORAN

e) LIBATKAN ANGGOTA SENIOR UNIT INSTALASI / GEDUNG

f) SARAN AUDIT DITOLAK  BERI ALASAN + KOMUNIKASIKAN

g) BUAT SISTEM PEMANTAUAN UNTUK TINDAK LANJUT

 IV. LANGKAH PENERAPAN AUDIT
KEBAKARAN
1. KEPUTUSAN PELAKSANAAN AUDIT + SASARAN — DIBANTU PIMPINAN
2. PELATIHAN
• PRINSIP, METODE, STANDAR TEKNIS +TOLOK UKUR PENILAIAN
3. PERSIAPAN AUDIT’
• KEMBANGKAN DAFT PERIKSA (CHECKLIST) + DAFTAR
• PERTANYAAN (QUESIONAIRE) + STANDARD PENILAIAN
4. PEMERIKSAAN
• TEAM MEMERIKSA LANGSUNG DILAPANGAN : SARANA, PERANGKAT LUNAK +
KARYAWAN
5. PELAPORAN HASIL PEMERIKSAAN
• SEBELUM LAPORAN LENGKAP DIBUAT  PRESENTASIKAN KEPADA TEAM
AUDIT UNIT YBS.
 TANGGAPAN: BUAT STANDARD LAPORAN

6. PEMANTAUAN
TEAM BERTANGGUNG JAWAB UNTUK MEMANTAU PERBAIKAN, PIMPINAN
MEMASTIKAN PERBAIKAN TELAH DILAKSANAKAN. USUL YANG BELUM
DILAKSANAKAN  BICARAKAN DENGAN TEAM.
 V. TUGAS & TANGGUNG JAWAB PIMPINAN UNIT

1. PRAKARSA KEPUTUSAN PELAKSANAAN AUDIT + TEAM

2. MENDUKUNG PELAKSANAAN
3. MEREVIEW LAPORAN HASIL AUDIT
4. MELAKSANAKAN USUL PEROBAHAN, MENJELASKAN USUL YANG DITOLAK
5. MEMANTAU PROGRES PELAKSANAAN PERBAIKAN

VI. TEAM AUDIT KEBAKARAN

1. KETUA TEAM:
– MEMIMPIN +MENGENDALIKAN DISKUSI TEAM
– ANGGOTA PIMPINAN SENIOR PERUSAHMN
2. SEKRETARIS:
– MENCATAT & MEMPROSES HASIL AUDIT, AKTIF DALAM DISKUSI
3. ANGGOTA TETAP:
– MENGEMBANGKAN DAN MEMBAHAS PERSIAPAN
– AKTIF DI LAPANGAN PENULISAN LAPORAN AUDIT
– DARI BERBAGAI DISIPLIN -3-5 ORANG
4. ANGGOTA TIDAK TETAP:  MEMBERIKAN INFORMASI YANG AKURAT DAN
OBYEKTIF - DIPANGGIL JIKA DIPERLUKAN SESUAI KEAHLIAN MEREKA.
 TUGAS DAN TANGUNG JAWAB

1. RENCANA KERJA (SASARAN, CAKUPAN, KEKERAPAN, DAERAH YANG

DIAUDIT, KAPAN AUDIT DILAKSANAKAN DSB.)
2. MEMBUAT DAFTAR PERIKSA (CHECKLIST) , DAFTAR PERTANYAAN
QUESTIONAIRE, DAN STANDARD PENILAIAN YANG AKAN DIGUNAKAN.
3. MELAKUKAN PEMERIKSAAN SECARA OBJEKTIF KETEMPAT YANG AKAN
DIAUDIT, MEREVIEW PELAKSANMN PROSEDURE DAN MENGADAKAN
WAWANCARA DENGAN PEKERJA UNTUK PEMBUKTIAN (VERIFIKASI).
4. MENYUSUN LAPORAN HASIL AUDIT DAN SARAN PERBAIKAN.
5. MELAKUKAN PEMANTAUAN PELAKSANAAN USUL PERBAIKAN
KEKERAPAN
1. KRITIKALITAS INSTALASI
2. PROBLEM KEBAKARAN YANG DIHADAPI
• BAHAN BAKU, PROSES DAN PRODUK  RAWAN KEBAKARAN
3. KONDISI PERALATAN
• JIKA KONDISI  PEMELIHARAAN + PERBAIKAN YANG INTENSIF,
4. TEKNOLOGI BARU  MENGALAMI PEROBAHAN TERMASUK PERLUASAN KAPASITAS
5. SEKALI SETAHUN UNTUK UNIT / INSTALASI TERTENTU SEKALI 3 TAHUN SECARA
KESELURUHAN (MINIMAL)

PENGEMBANGAN DAFTAR PERIKSA (CHECK LIST)

SUPAYA DIBAKUKAN SESUAI SIFAT, JENIS & KEGUNAAN PERALATAN
SESUAIKAN DENGAN FUNGSI UNIT INSTALASI
1. MANUSIA
 RECRUITMENT, PEMBINAAN, PELATIHAN, PENGAWASAN & DISIPLIN
KARYAWAN.
 AUDIT MEMBERI MASUKAN  SETIAP PEKERJAAN DILAKUKAN OLEH YANG
MEMPUNYAI : KEMAMPUAN, PENGETAHUAN, PENGALAMAN, RASA
TANGGUNG JAWAB DAN DISIPLIN YANG DIPERSYARATKAN
PENGEMBANGAN DAFTAR PERIKSA (CHECK LIST)
PERANGKAT KERAS
• PERLU REVIEW TERHADAP : PLOT PLAN, PROSES FLOW DIAGRAM, PIPE
AND INSTRUMENTATION DIAGRAM (PLO), DOKUMEN PERALATAN,
CATATAN KEGAGALAN YANG TERJADI, HASIL INSPEKSI SEBELUMNYA,
JUMLAH & JENIS PERALATAN YANG DIPAKAI, SERTA LETAK DAN
JARAKNYA PERANGKAT KERAS YANG PERLU DITINJAU

KEGIATAN OPERASI
• BEJANA BERTEKANAN
• SISTEM PIPA
• PEMANAS KOMPRESSOR
• UTILITAS (LISTRIK, AIR, UDARA DSB.)
• SISTEM PENGENDALI (INSTRUMEN, INTERLOCK
• SYSTEM, EMEI SHUT DOWN SYSTEM, DSB.)
• SISTEM PEMBERITAHUAN / PEMBUANGAN RELIEF VALVE, WATER
DRAINAGE/SEWER, DLL.)
• TANGKI PENIMBUNAN (MINYAK DAN GAS)
• BANGUNAN DAN LINGKUNGAN (CONTROL ROOM, LAY OUT, HOUSE KEEPING,
PENERANGAN, BISING DSB.)
PENGEMBANGAN DAFTAR PERIKSA (CHECK LIST)
(LANJUTAN)
SARANA PENANGGULANGAN KEBAKARAN
• FIRE STATION, SERTA FIRE BRIGADE
• FIRE ALARM, DETECTION SYSTEM
• SYSTEM AIR PEMADAM (PIPA HYDRANT, POMPA, SPRINKLER, DSB.)
• SISTEM PEMADAM API TETAP (C02, HALON, BUSA, BUBUK KERING, STEAM
MUFFING).
• ALAT PEMADAM API RINGAN (PORTABLE & MOVEABLE)
• STOCK ALAT PEMADAM
• SISTEM KOMUNIKASI BRIGADE PEMADAM
• DAN SEBAGAINYA.

SARANA KESELAMATAN KERJA DAN LINGKUNGAN (LL)

• ALAT PELINDUNG DIRI
• SARANA P3K
• SARANA PENGOLAHAN LIMBAH CAIR, PADAT DAN GAS (OIL SEPARATOR)
• SARANA TERSEBUT SUPAYA DINILAI KONDISI OPERASINYA DAN
PEMELIHARAANNYA,
• APAKAH TELAH SESUAI DENGAN KETENTUAN YANG BERLAKU.
MANAJEMEN PENANGGULANGAN KEBAKARAN

• KEPEMIMPINAN TERMASUK KETERLIBATAN PIMPINAN DIBIDANG PENANGGULANGAN

KEBAKARAN.
• PELATIHAN PENANGGUNGAN KEBAKARAN BAGI KARYAWAN DAN PIMPINAN
• PELAKSANAAN INSPEKSI KEBAKARAN
• PROSEDUR DAN PERATURAN PENCEGAHAN KEBAKARAN YANG BERLAKU, MULAI DARI
TAHAP RANCANGAN, OPERASI PEMELJHARAAN, MODIFIKASI DSB.
• PROMOSI PENANGGULANGAN KEBAKARAN
• KOMUNIKASI DAN INFORMASI DIBIDANG KESELAMATAN KERJA
• PENGENDALIAN BAHAYA SECARA TEKNIS DAN MELALUI
• PENGENDALIAN PEMBELIAN BARANG (PROSEDURPENGADAAN BARANG APAKAH SUDAH
MENJAMIN KESELAMATAN OPERASI).
• ORGANISASI PENANGGULANGAN KEBAKARAN DAN KESELAMATAN KERJA
• PERAN KOMITE KESELAMATAN KERJA (P2K3)
• PROSEDUR KEADAAN DARURAT DAN KEGIATAN MENGHADAPI NYA DLL.

• TENTUKAN STANDAR PENILAIAN  PERATURAN PERUNDANGAN, PROSEDUR OPERASI,

PEDOMAN TEKNIS DAN SISTEM MANAGEMENT PENANGGULANGAN KEBAKARAN YANG
BALK.
• KRITERIA:  ASPEK KEBAKARAN, PELEDAKAN, PELAPASAN BAHAN BERACUN,
KESEHATAN TENAGA KERJA, KESELAMATAN DAN KEHANDALAN OPERASI.
 LINGKUP AUDIT
1. KEBIJAKAN DAN KOMITMEN MANAJEMEN
2. ORGAN PENANGGULANGAN KEBAKARAN
3. IDENTIFIKASI DAN AKSES
4. ALAT PEMADAM KEBAKARAN
5. PEMELIHARAAN PERALATAN
6. PENYIMPANAN BAHAN BERBAHAYA DAN BAHAN MUDAH TERBAKAR.
7. REGU PEMADAM KEBAKARAN DAN BANTUAN PEMADAMAN
8. RESCUE DAN PERAWATAN KORBAN KEBAKARAN
9. RENCANA PENANGGULANGAN DARURAT
10. PELATIHAN KEBAKARAN DAN DRILL
11. GOOD HOUSE KEEPING - KEBERSIHAN DAN KERAPIAN
12. SISTEM ALARM
13. SISTEM IJIN KERJA/IJIN KERJA PANAS
14. SOP PEMADAM KEBAKARAN
15. KOORDINASI DENGAN INSTANSI PEMADAM KEBAKARAN KOTA
16. SISTEM SECURITY
17. LAPORAN KEBAKARAN DAN CATATAN JUMLAH KERUGIAN.
 PELAKSANAAN PEMERIKSAAN
AUDIT LENGKAP PEMERIKSAAN TERHADAP:
• LINGKUNGAN FISIK INSTALASI
• PERANGKAT LUNAK
• WAWANCARA DENGAN KARYAWAN

LAPORAN HASIL AUDIT

ISI POKOK LAPORAN
1. HASIL PEMERIKSAAN (SEMUA)
2. KELEMAHAN UNSUR SISTEM (PERANGKAT KERAS / LUNAK, MANUSIA)
3. SARANA DAN PERBAIKAN

SUSUNAN LAPORAN
4. KESIMPULAN
5. PELAKSANAAN AUDIT
6. TEMUAN  USULAN UNTUK MEMPERBAIKI SISTEM
7. PERTIMBANGKAN; SEGI KEPRAKTISAN, EKONOMI, OPERASI DAN KESELAMATAN
OPERASI  PRIORITY SYSTEM  JANGKA PENDEK DAN PANJANG
LAPORAN SUPAYA MEMPERHATIKAN

a) DIBUAT SEGERA  PALING LAMBAT 4-6 MINGGU SESUDAH KUNJUNGAN

b) LAPORAN JANGAN TERPISAH-PISAH  MENURUT SISTEM PROSES

c) CATAT BAHAYA KHUSUS, KEKURANGAN / KEPINCANGAN DALAM PROSEDUR /

SISTEM

d) CATAT JUGA YANG POSITIF  TERUTAMA YANG INOVATIF

e) KEKURANGAN PADA BAGIAN TERTENTU  TUNJUKKAN LETAK &

PERINCIANNYA  REKOMENDASI HARUS MENCAKUP PERBAIKANSISTEM

f) REKOMENDASI  KEPADA ACUAN RESMI, CODE OF PRACTICES, CONTOH

INDUSTRI LAIN SEJENIS YANG TELAH BERHASIL DIPRAKTEKKAN
BIJAKSANA & PENTING:
• BERILAH PUJIAN BAGI LANGKAH POSITIF MANAGEMENT  (HINDARKAN ABS) 
MEMERLUKAN KUALIFIKASI & PENGALAMAN YANG LUAS
• DARI AUDITOR TERMASUK “PROFESIONAL JUDGEMENT, KETRAMPILAN,
PENGALAMAN DAN PENGETAHUAN YANG DIPERLUKAN.
 CARA PENILAIAN
PADA UMUMNYA ADA 2 MACAM CARA PENILAIAN YANG DAPAT
DITERAPKAN YAITU DENGAN MEMAKAI HURUF DAN MEMAKAI ANGKA:

CONTOH:
I. YANG MEMAKAI HURUF (NILAI BERVARIASI).

NILAI ARTI KETERANGAN

A BAlK SEKALI SUDAH BAlK DAN SUDAH BISA MENUJU PROGRAM ZERO ACCIDENT
(KECELAKAAN NIHIL)  80—90

B BAlK SUDAH BERJLAN BAlK TETAPI PERLU PERHATIAN YANG LEBIH DARI
MANAJEMEN  60—79

C CUKUP SUDAH BERJALAN DAN PERLU DITINGKATKAN  40-59

D KURANG BELUM ADA /BELUM DILAKSANAKAN <39

T.R. TIDAK RELEVAN UNTUK PERTANYAAN YANG TIDAK BISA DIJAWAB KARENA TIDAK
DITERAPKAN DI PERUSAHAAN

SCORE = TOTAL NILAI AKHR DIBAGI TOTAL NILAI MAKSIMUM (SETELAH

DIKURANGI PERTANYAAN YANG TIDAK RELEVAN).
II. MEMAKAI HURUF (NILA1 TETAP)
JUMLAH SEMUA NILAI A DAN KALIKAN DENGAN ANGKA 80 =………….
JUMLAH SEMUA NILAI B DAN KALIKAN DENGAN ANGKA 60 =………….
JUMLAH SEMUA NILAI C DAN KALIKAN DENGAN ANGKA 40 =………….
JUMLAH SEMUA NILAI D DAN KALIKAN DENGAN ANGKA 20 =………….
TOTAL NILAI AKHIR =…………
SCORE TOTAL NILAI AKHIR DIBAGI TOTAL NILAI MAKSIMUM SETELAH DIKURANGI
PERTANYMN YANG TIDAK RELEVAN.

III. UNTUK SISTEM PEMLAIAN YANG MEMAKAI ANGKA

JUMLAH SEMUA ANGKA = TOTAL NILAI AKHIR
Score = TOTAL NILAI AKHIR
TOTAL NILAI MAKS
(SETELAH DIKURANGI PERTANYAAN YANG TIDAK RELEVAN)

IV. CATATAN:
METODE PENILAIAN DIATAS BELUM MENERAPKAN ASPEK BO8OT TIAP KELOMPOK UNSUR
YANG DINILAI.
PEMBERIAN BOBOT TERGANTUNG PADA A.L.:
A. KEKRITISAN ASPEK RISIKO DAN BAHAYA O4 I PROYEK.
B. TINGKAT AKSEPTABILITAS SERTA PERAN KESADARAN TENTANG PENCEGAHAN KEBAKARAN
DALAM OPERASI PROYEK.
C. SEKTOR KEGIATAN PERUSAHAAN / PROYEK.
D. TINGKAT TEKNOLOGI YANG DIPERGUNAKAN.
E. TINGKAT PERAN MANAJEMEN DAN KESADARAN KARYAWAN TENTANG PENCEGAHAN
KEBAKARAN.
4. KESIAPSIAGAAN DARURAT
A. ORGANISASI
B. PERENCANAAN DARURAT
C. PUSAT PENGENDALIAN DARURAT
D. RUTE PENGUNGSIAN
E. TEMPAT BERKUMPUL
F. PROSEDUR EVAKUASI
G. IDENTIFIKASI DAERAH BERBAHAYA
H. SISTEM KOMUNIKSI DIDALAM PABERIK/INSTALASI
I. PETUGAS KUNCI
J. PERALATAN PENANGGULANGAN KEADAAN DARURAT
K. FASILITAS P3K DAN MEDIS
I. KOMUNIKASI — TERHADAP PEMERINTAH DAN UMUM
M.DISPERSION MODEL
N. PELATIHAN DAN DRILL
O. PRESS RELEASE
P. KEAMANAN / SECURITY.