Anda di halaman 1dari 25

Termodinamik

a
Siklus carnotNama
&(NIM)
entropy
: sistem
Adinda Dwi Lestari (20306141042)
M. Ainun Shihab (20306144016)
Rifka An-nisa’ Salsabila (20306144021)
Apa yang akan kita bahas?

1.Siklus Carnot dan Entropy sistem

2.Efisiensi mesin Otto, Diesel, Striling, Sargent, dan Joule

3.Contoh Soal
Siklus
Carnot
Siklus Carnot adalah sebuah
siklus reversibel, yang pertama kali
dikemukakan oleh Sadi Carnot pada
tahun 1824, seorang insinyur Perancis.
Mesin teoritis yang menggunakan
siklus Carnot disebut dengan Mesin
Kalor Carnot. Siklus Carnot yang
dibalik dinamakan dengan siklus
Carnot terbalik dan mesin yang
menggunakan siklus carnot terbalik
disebut dengan Mesin refrigerasi
Carnot.
Siklus
Carnot
Siklus Carnot adalah proses termodinamik yang dialami oleh zat kerja
(working substance) pada mesin Carnot. Siklus ini terdiri atas dua proses
isotermal dan dua proses adiabatik. Pada proses isotermal pertama, yang
terjadi pada temperatur lebih tinggi, zat mengalami ekspansi dan menyerap
kalor.

Proses isotermal kedua, yang terjadi pada temperatur rendah, zat


mengalami kompresi dan melepas kalor. Garis isotermal pertama dan kedua
dihubungkan oleh dua proses adibatik. adiabatik pertama zat mengalami
ekspansi, sedangkan adibatik kedua zat mengalami kompresi.
Tahapan siklus Carnot
1. Ekspansi isothermal reversible, dimana material ( working substance)
menyerap kalor Q1 dari reservoir kalor pada temperature T1 dan sistem
melakukan kerja.

2. Ekspansi adiabatic reversible, dimana working substance berkurang


temperaturnya dari T1 menjadi T2 dan sistem melakukan kerja.

3. Kompresi isothermal reversible, dimana working substance melepaskan


kalor Q2 ke reservoir dingin dengan tempertaur T2 dan kerja dikenakan
terhadap sistem.

4. Kompresi adiabatic reversible, dimana working substance dikembalikan


ke keadaan awal (semula), temperature sistem berubah dari T 2 menjadi
T1 dan kerja dikenakan terhadap sistem.
Entropy Sistem
● ●  
Entropi (Entropy) ● ●  dalam suatu
Karena energi
merupakan suatu gas ideal hanya bergantung
ukuran kuantitatif dari pada suhunya, energi dalam
ketidakteraturan. Untuk juga akan konstan; maka
mengenal konsep ini, dari hukum pertama, kerja
tinjaulah suatu ekspansi yang dilakukan oleh gas
isotermal yang sangat setara dengan panas yang
kecil pada gas ideal. Kita ditambahkan. Yaitu,
tambahkan panas dan
kita biarkan gas
berekspansi secukupnya
untuk menjaga suhu
konstan.
 
Gas dalam keadaan lebih tidak teratur setelah berekspansi karena molekul bergerak dalam
volume yang lebih besar dan memiliki keacakan posisi. Fraksi perubahan volume adalah
ukuran naiknya ketidakteraturan, dan persamaan diatas menunjukan bahwa hal itu
berbanding lurus dengan . Kita memakai lambang S untuk entropi sistem, dan
mendefiniskan perubahan entropi uang sangat kecil selama proses reversibel yang sangat
kecil kepada suhu sebagai

Jika jumlah panas total ditambahkan selama proses isotermal reversibel pada suhu
mutlak , perubahan entropi total diberikan oleh,

Entropi memiliki satuan energi dibagi dengan suhu; satuan SI entropi adalah
 Kita dapat melihat bagaimana hasil bagi berkaitan dengan naiknya ketidakberaturan.
Suhu yang lebih tinggi mengakibatkan keacakan gerakan yang lebih besar. Jika bahan
pada awalnya dingin, dengan sedikit gerakan molekur, maka pertambahan panjang
menyebabkan fraksi kenaikan yang besar pada gerakan molekul dan keacakan. Tetapi
jika bahan memang sudah panas, jumlah penambahan panas yang sama akan relatif
sedikit pengaruhnya terhadap gerakan molekul yang lebih besar yang telah ada. Maka
hasil bagi adalah karakterisasi yang tepat dari naiknya keacakan atau ketidakteraturan
saat panas mengalir kedalam sistem.

Secara umum, definisi perubahan entropi mencakup proses reversibel apapun dari satu
keadaan ke keadaan lainnya, tidak peduli apakah proses itu isotermal ataupun tidak. Kita
menggambarkan proses itu sebagai rangkaian langkah reversibel yang sangat kecil.
Selama setiap langkah tertentu, jumlah panas yang sangat kecil ditambahkan ke sistem
pada suhu mutlak . Kemudian dilakukan penjumlahan (integrasi) pada hasil bagi untuk
seluruh proses; yaitu

Batas 1 dan 2 merujuk pada keadaan awal dan akhir.


 Karena entropi adalah ukuran dari ketidakteraturan sistem pada keadaan
khusus apapun, entropi tentunya harus bergantung hanya pada keadaan
sistem saat itu, bukan pada apa yang telah dilewati sebelumnya. Kita
akan menunjukan kemudian bahwa hal ini adalah benar. Ketika suatu
siste berubah dari keadaan awal dengan entropi menuju keadaan akhir
dengan entropi , perubahan entropi yang didefinikan oleh persamaan
(3), tidak bergantung pada lintasan yang menghubungkan keadaan awal
dan akhir melainkan selalu sama untuk semua yang menghubungkan
keadaan awal dan akhir. Jadi etropi sistem juga harus memiliki nilai
tertentu untuk keadaan tertentu pada sistem. Ingatlah bahwa energi
dalam, juga memiliki sifat ini, walaupun entropi dan energi dalam adalah
kuantitas yang sangat berbeda.
Karena entropi hanya merupakan fungsi dari keadaan suatu sistem, kita juga
dapat menghitung perubahan entropi pada saat ireversibel (non-
kesetimbangan) dimana persamaan (1) dan (2) tidak dapat diterapkan. Kita
hanya menentukan suatu lintasan yang menghubungkan keadaan awal dan
akhir tertentu yang seluruhnya terdiri dari seluruh proses reversibel yang
setimbang dan menghitung perubahan entropi total untuk lintasan itu. Lintasan
itu tidaklah nyata, tetapi perubahan entropi haruslah sama sepert pada
lintasan aktual.

Sama sepert energi dala, pembahasan di atas tidak dapat dipakai untuk
menghitung entropi itu sendiri, tetapi hanya dapat dipakai untuk menghitung
perubahan entropi pada proses tertentu. Seperti pada energi dala, kita dapat
secara sembarang memberi nila tertentu pada entropi suatu sistem untuk
keadaan acuan tertentu dan kemudian menghitung entropi untuk keadaan
lainnya sesuai acuan tersebut.
Entropy dalam proses siklus
●  

Hasi bagi setara dengan perubahan entropi pada mesin yang terjadi
pada . Begitu pula setara dengan , perubahan entropi (negatif) mesin
yang terjadi pada . Maka persamaan (4) menyatakan bahwa , yaitu,
selisih perubahan entropi dalam satu siklus adalah nol.
 Hasil ini secara umum menunjukan bahwa perubahan entropi total selama
proses siklus reversibel apapun adalah nol. Sebuah proses siklus reversibel
muncul pada diagram sebagai lintasan tertutup (gambar 18-13a). Kita dapat
mendekati lintasan tersebut sedekat mungkin dengan rangkaian proses
isotermal dan adiabatik yang mementuk bagian bagian dari banyak siklus
carnot yang tipis dan panjang (gambar 18-13b). Perubahan entropi total untuk
siklus penuh adalah jumlah dari perubahan entropi masing masing siklus
carnot yang lebih kecil, yang masng-masing adalah nol. Maka perubahan
entropi total selama siklus reversibel adalah nol,

Jelaslah bahwa ketika sebuah sistem menjali suatu proses reversiel yang
menghubungkan keadaan sembarang a ke keadaan sembarang b lainnya,
perubahan entropi tidak bergantung pada lintasan (gambar 18-13c).
Gambar 18-13
Entropi dalam Entropi dan Hukum
proses ireversibel Kedua
Dalam proses ireversibel Prinsip umum: ketika
ideal yang hanya melibatkan seluruh sistem yang
keadaan kesetimbangan, menyusun proses dilibatkan,
perubahan entropi total sistem entropi akan tetap konstan
dan lingkungannya adalah nol. atau bertambah. Dengan kata
Tetapi semua proses ireversbel lain, tidak mungkin ada
menghasilkan kenaikan proses yang terjadi dengan
entropi. Entropi dari suatu entropi total yang menurun,
sistem terisolasi dapat jika seluruh sistem yang
berubah, tetapi seperti yang menyusun proses dilibatkan.
akan diluhat, tidak akan pernah
menurum. Ekspansi bebas ,
adalah sebuah proses Ini adalah pernyataan
ireversibel dalam sistem alternatif dari hukum kedua
terisolasi di mana terdapat termodinamika berkaitan
kenaikan entropi. dengan entropi
Efisiensi
Mesin Mesin Mesin
Otto Diesel Strilli
ng
Mesin Mesin
Sarge Joule
nt
Efisiensi Mesin Otto
Mesin Otto merupakan mesin yang memiliki siklus idealisasi dari
siklus yang digunakan pada motor bensin. Siklus baku Otto
pertama kali ditemukan oleh insinyur berkebangsaan Jerman yang
bernama Nicholas Otto pada tahun 1876, siklus Otto memiliki 4
proses reversibel. Diagram P-V untuk siklus baku Otto ditunjukkan
pada Gambar berikut

Efisiensi termal mesin otto


Efisiensi Mesin Diesel
Mesin diesel adalah sejenis mesin pembakaran dalam lebih
spesifik lagi sebuah mesin pemicu kompresi dimana bahan
bakar dinyalakan oleh suhu tinggi gas yang dikompresi dan
bukan oleh alat berenergi lain seperti busi. Mesin ini ditemukan
pada tahun 1892 oleh Rudolf Diesel yang menerima paten pada
23 Februari 1893. Karakteristik utama dari mesin diesel yang
membedakannya dari motor bakar lainnya adalah metoda
penyalaan bahan bakar. Perbedaan yang paling penting adalah
tidak adanya bahan bakar pada awal langkah kompresi. Sesaat
sebelum dimulainya langkah daya, penyuntik mulai
memasukkan bahan bakar secara langsung ke dalam silinder
dengan kecepatan yang cukup untuk menjaga agar tekanan
mendekati konstan selama bagian pertama dari langkah daya.
Karena suhu tinggi dihasilkan selama kompresi adiabatik, maka
bahan bakar menyala dengan spontan ketika disuntikkan, tidak
diperlukan pemercik api. Karena alasan ini, mesin diesel juga
disebut mesin penyalaan kompresi.
Karakteristik mesin diesel lain yang penting adalah
mesin diesel mempunyai efisiensi panas lebih tinggi
daripada mesin panas yang lain, menggunakan bahan
bakar yang lebih murah daripada bensin. Gambar
diagram P-V untuk proses siklus Diesel ditunjukkan
pada Gambar berikut

Efisiensi mesin diesel


Efisiensi Mesin Strilling
Mesin strilling

Siklus ini ditemukan oleh Stirling, dimana terdiri dari dua proses
isotermal dan dua proses volume konstan. Diagram p-v dan T-s
siklus ini ditunjukkan oleh gambar berikut.

Efisiensi termal mesin strilling


Efisiensi Mesin Sargent
Efisiensi Mesin Joule
Siklus ini terdiri dari dua proses tekanan
konstan dan dua proses adiabatik.

Efisiensi mesin diesel


Our problems
Sebuah kubus es yang  bermassa 60 g dan suhu 0 oC
ditempatkan di dalam gelas. Setelah disimpan beberapa lama,
setengah dari es tersebut telah mencair menjadi air yang
besuhu 0 oC. Berapa perubahan entropi es/air? Diketahui kalor
laten peleburan es adalah 80 kal/g.
Jawab
Massa es yang mencair m = 30 g. Kalor yang diperlukan untuk
melebur es tersebut adalah Q = m L = 30 × 80 = 2400 kal. Karena
proses berlangsung pada suhu tetap T = 0 oC = 273 K maka
perubahan entropi es/air adalah
ΔS = = + 8,8 kal/K
Our problems
Sebuah kubus es yang  bermassa 60 g dan suhu 0 oC
ditempatkan di dalam gelas. Setelah disimpan beberapa lama,
setengah dari es tersebut telah mencair menjadi air yang
besuhu 0 oC. Berapa perubahan entropi es/air? Diketahui kalor
laten peleburan es adalah 80 kal/g.
Jawab
Massa es yang mencair m = 30 g. Kalor yang diperlukan untuk
melebur es tersebut adalah Q = m L = 30 × 80 = 2400 kal. Karena
proses berlangsung pada suhu tetap T = 0 oC = 273 K maka
perubahan entropi es/air adalah
ΔS = = + 8,8 kal/K
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai