Dr.Kristian Ratu,SpOG
Menentukan kasus gawat darurat obstetri
3. Persalinan macet
Pasang kateter
Rujuk ke sekunder
Perdarahan setelah UK 20 minggu; solutio plasenta,
plasenta previa
Fundus tdk teraba, lumen vagina terisi massa, nyeri Inversio Uteri
ringan atau berat
Perdarahan tidak berhenti, encer, tdk ada gumplan Gangguan Pembekuan Darah
darah, ada fc predisposisi: sol plasenta, iufd, eklampsia
Tatalaksana Awal
Panggil bantuan, kerja sama tim, simultan
ABC: pernapasan, jalan napas, sirkulasi
Bila temukan syok, lakukan penanganan syok
KEPALA: cek kesadaran, pastikan jalan napas bebas, berikan
oksigen
LENGAN: periksa TD dan Nadi, pasang infus, ambil darah
(DL, gol darah, crossmatch), resusitasi cairan, berikan obat
uterotonika
UTERUS: kosongkan kandung kemih, masase uterus,
lahirkan plasenta dgn lengkap, jika atonia lakukan kompresi
bimanual, tentukan penyebab perdarahan
Berikan oksigen, pasang infus dgn kanul besar ukuran 16-18
dengan cairan RL atau NaCl 0,9%
Perkiraan Jumlah cairan infus pengganti kehilangan darah
TD NADI Perfusi Volume Perkiraan Cairan infus
Sistolik Akral perdaraha kehilangan kristaloid (2-
n (%) darah (mL) 3x jlh
kehilangan
darah)
Kriteria RP:
4. Derajat 1: hanya pada mukosa vagina
5. Derajat 2: mukosa + otot perinea transversalis
6. Derajat 3: a.robekan < 50% sfingter ani eksterna
b. robekan >50% sfingter ani eksterna
c. robekan meliputi sfingter ani interna
4. Derajat 4: robekan sampai mukosa rektum
Tatalaksana :
Menjaga agar kepala janin tidak melalui dengan cepat
Kepala janin yg akan lahir jangan ditahan terlampau
kuat dan lama krn akan menyebabkan asfiksai dan
perdarahan intracranial, melemahkan otot dasar
panggul krn teregang terlalu lama
Antibiotik dosis tunggal sefalosporin generasi 2 atau 3
sebelum hecting
Derajat 1: bila hanya luka lecet ataupun tanpa
perdarahan aktif, tidak perlu di jahit. Bila aktif di jahit
jelujur atau cara angka 8 (figure of eight)
Derajat 2: pinggir robekan tidak beraturan di rapikan
dahulu, baru di lakukan hecting