Anda di halaman 1dari 9

KONSEP

FARMAKODINAMIK
A2
EERSTA ZUSVITA WIDYASTUTI,S.FARM,APT.
    Interaksi Obat-Reseptor
◦ Interaksi obat adalah perubahan efek suatu obat akibat pemakaian obat lain
(interaksi obat-obatan) atau oleh makanan, obat tradisional dan senyawa kimia lain.
◦ Hubungan obat dengan reseptor sama seperti kunci dan anak kunci yaitu :
- Suatu reseptor dapat berikatan dengan sekelompok senyawa kimia yang sejenis.
- Setiap senyawa tadi akan menunjukkan afinitas yang berbeda terhadap reseptor
(ikatan kuat atau lemah)
- Setiap senyawa akan menghasilkan efikasi yang berbeda.
◦ Ikatan reseptor dengan obat yaitu obat berinteraksi dengan reseptor berdasarkan
kekuatan ikatan kimia.
◦ Tipe – tipe ikatan kimia obat dengan reseptor :
1. Ikatan kovalen
- Ikatannya sangat kuat
- Umumnya tidak reversible dalam kondisi biologi biasa
- Contoh : zat alkilator DNA untuk kemoterapi kanker, penisilin.
2. Ikatan elektrostatik
- Ikatan elektrostatik lebih umum dijumpai pada ikatan obat dan reseptor
- Ikatannya lebih lemah dibandingkan ikatan kovalen
- Beberapa ikatan elektrostatik : ikatan antara molekul ion bermuatan permanen, ikatan
hydrogen, interaksi van der walls.
3. Ikatan hidrofobik
- Ikatan yang terjadi sangat lemah
- Penting dalam interaksi obat yang sangat larut lemak dengan membrane sel
yang mengandung lipid.
◦ Interaksi obat dengan reseptor yang diinginkan adalah bersifat mudah lepas,
reversible dan tidak melibatkan ikatan kimia yang kuat.
◦ Beberapa istilah pada interaksi obat dengan reseptor :
a. Ligan, molekul spesifik/obat yang dapat mengikat reseptor
b. Afinitas, kemampuan ligan untuk mengikat reseptor. Semakin besar afinitas
maka semakin mudah ligan berikatan dengan reseptor.
c. Efikasi, perubahan/efek maksimal yang dapat enghasilkan oleh suatu obat.
d. Agonis, suatu senyawa/ligan yang dapat berinteraksi dengan reseptor dan
dapat merangsang suatu stimulus yang kemudian menghasilkan respon
fisiologis.
e. Antagonisme, suatu senyawa/ligan menurunkan aksi agonis dalam
menghasilkan efek.
Antagonisme Farmakodinamik
a.    Antagonis fisiologik
- Terjadi pada organ yang sama tetapi pada sistem reseptor yang berlainan.
- Antagonisme fisiologik yang digunakan untuk menjelaskan interaksi dari dua
obat yang mempunyai efek yang berlawanan didalam tubuh dan cenderung
untuk meniadakan satu sama lainnya.
- Misalnya, adrenalin meningkatkan tekanan arteri dengan bekerja pada jantung
dan pembuluh perifer, sedangkan histamine menurunkan tekanan arteri
dengan cara vasodilatasi sehingga kedua obat saling bersaing satu sama lain.
b.    Antagonisme pada reseptor
- Obat yang menduduki reseptor yang sama tetapi tidak mampu menimbulkan efek
farmakologi secara instrinsik.
- Antagonisme reseptor berkaitan dengan suatu keadaan ketika efek dari suatu obat
menjadi berkurang atau hilang sama sekali yang disebabkan oleh keberadaan suatu
obat lain.
- Prosesnya berikatan dengan reseptor, namun tidak menyebabkan aktivasi,
menurunkan kemungkinan agonis akan berikatan pada reseptor, sehingga
menghalangi kerjanya dengan secara efektif dengan cara melemahkan atau
melepaskan dari sistem reseptor.
Kerja Obat Yang Tidak Diperantarai Reseptor
a.   Efek Nonspesifik Dan Gangguan Pada Membran
b.   Perubahan sifat osmotic
c.   Diuretic osmotic (urea, manitol), misalnya, meningkatkan osmolaritas filtrate
glomerulus sehingga mengurangi reabsorpsi air di tubuli ginjal dengan akibat
terjadi efek diuretic
d.   Perubahan sifat asam/basa, Kerja ini diperlihatkan oleh antacid dalam
menetralkan asam lambung.
e.    Kerusakan nonspesifik
Zat perusak nonspesifik digunakan sebagai antiseptik dan disinfektan, dan
kontrasepsi.contohnya, detergen merusak intregitas membrane lipoprotein.
f.       Gangguan fungsi membrane
Anestetik umum yang mudah menguap misalnya eter,, halotan, enfluran, dan
metoksifluran bekerja dengan melarut dalam lemak membrane sel di SSP sehingga
eksitabilitasnya menurun.
g.      Interaksi Dengan Molekul Kecil Atau Ion
Kerja ini diperlihatkan oleh kelator (chelating agents) misalnya CaNa2 EDTA yang
mengikat Pb2+ bebas menjadi kelat yang inaktif pada keracunan Pb.
h.      Masuk ke dalam komponen sel
Obat yang merupakan analog puri atau pirimidin dapat berinkoporasi ke dalam
asam nukleat sehingga mengganggu fungsinya. Obat yang bekerja seperti ini disebut
antimetabolit misalnya 6-merkaptopurin atau anti mikroba lain.
8

Anda mungkin juga menyukai