Pertanyaan Dan Jawaban Klompok 6 Fartelan
Pertanyaan Dan Jawaban Klompok 6 Fartelan
4. Coba dijelaskan pada slide 6 atau gambar 10 bagaimana peran obat pengganti atau
displancing drug dalam interaksi yang terjadi pada ikatan protein tersebut ?
Jawab : Pada dasarnya interaksi yang terjadi pada ikatan protein adalah interaksi obat
pada fase distribusi, dan hanya terjadi pada obat-obat yang memiliki volume distribusi
rendah, misalnya walfarin. Pada gambar 10 terlihat bahwa warfarin berikatan dengan
protein prothrombin (jenis gliko protein), pada saat diberikan obat yang lain maka terjadi
interaksi yaitu obat tersebut menggerser ikatan obat warfarin sehingga kadar plasma obat
warfarin bebas terjadi peningkatan, contoh obat : fenibutazon (sebagai displancing drug )
dapat menggeser ikatan protein, sehingga ikatannya menjadi berkurang, maka terjadi
penambahan obat bebas warfarin.
5. Pada slide yang dijelaskan, yaitu slide terakhir, ada menyebutkan mengenai sebuah obat
mempengaruhi efek obat lain karena afinitas yang lebih besar terhadap reseptor. Apa
yang dimaksud dengan afinitas tersebut?
Jawab: Afinitas adalah kemampuan obat untuk berikatan dengan reseptor, atau
berinteraksi atau mengikat reseptornya. Tempat aksi=reseptor. Reseptor suatu protein
spesifik yang terdapat dalam tubuh yang akan berinteraksi dengan obat atau metabolit
obat. Reseptor merupakan tempat molekul obat berinteraksi membentuk suatu kompleks
yang reversible sehingga pada akhirnya menimbulkan respon.
6. Apakah boleh minum obat herbal bersamaan dengan obat kimia? Bagaimana interaksi
obat herbal dengan obat kimia?
Jawab: Boleh, dengan syarat penggunaan obat kimia didampingi dengan saran dan resep
dokter. Penggunaan secara bersamaan dengan obat herbal juga tentu harus sepengetahuan
dari dokter. Konsumsi herbal dan obat kimia secara bersamaan memang perlu ekstra hati-
hati. Cara paling mudah, adalah membekali diri dengan pengetahuan yang cukup, agar
senyawa aktif di dalam herbal dan obat kimia tersebut bersinergi, sehingga pengobatan
menjadi lebih optimal. -Interaksi obat herbal dengan obat kimia: Herbal dan obat kimia
sebenarnya memiliki khasiat yang sama. Namun, bekerja dengan cara yang berbeda.
Kalau obat-obatan kimia bekerja dengan meredam gejala sakit, herbal (baik dalam bentuk
suplemen, kapsul, jamu, atau rebusan) umumnya berperan dalam menyeimbangkan
fungsi organ tubuh agar kembali bekerja dengan baik. Interaksi herbal dan obat kimia
dapat terjadi, karena herbal dan obat kimia mengandung senyawa aktif yang sama-sama
mempengaruhi tubuh. Jika herbal dan obat kimia ini dikonsumsi secara bersamaan, ada
interaksi yang mungkin timbul yaitu efeknya semakin kuat, menjadi berkurang, atau
malah hilang sama sekali, jadi bisa menguntungkan namun bisa pula merugikan. Interaksi
yang menguntungkan salah satunya juga herbal yang dikonsumsi berefek mengurangi
efek samping obat. Interaksi negatif bisa muncul karena ada beberapa jenis herbal yang
benar-benar bertentangan dengan obat-obat tertentu.
7. Coba sebutkan beberapa contoh eksipien obat yang dapat mempengaruhi zat ?
Jawab :