Anda di halaman 1dari 46

PERENCANAAN

PEMULANGAN PASIEN
Prita Muliarini
P3 dalam SNARS 1.1.

Standar ARK.3
Asesmen awal termasuk menetapkan kebutuhan perencanaan pemulangan pasien.

1) Rumah sakit menetapkan kriteria dan proses penyusunan perencanaan


pemulangan pasien (P3), dimulai pada asesmen awal rawat inap

2) Proses P3 dan pelaksanaannya dicatat di rekam medis sesuai dengan regulasi


rumah sakit
KESINAMBUNGAN PELAYANAN

• PELAYANAN BERKESINAMBUNGAN SESUAI KEBUTUHAN PASIEN SECARA


HOLISTIK …. MEMBUTUHKAN P3
• -diawali saat proses asesmen awal rawat inap
Kriteria pasien
• -membutuhkan waktu agak Panjang
membutuhkan P3
• -membutuhkan pemutakhiran/updating
(Ditentukan oleh
rumah sakit)

PROSES P3 DI RUMAH
PPA ---- difasilitasi MPP --- KELUARGA SAKIT

DI LUAR RUMAH PASIEN DI RUMAH


SAKIT SAKIT
APA YANG DIBUTUHKAN UNTUK MEMASTIKAN KESINAMBUNGAN
PELAYANAN PASIEN RAWAT INAP?
• Asesmen awal medis dan keperawatan yang holistic …. Meliputi :
• -pemeriksaan fisik
• -riwayat kesehatan
• -pengkajian pasien dari aspek biologis, psikologis, social , ekonomi, kultural
,spiritual

DIAGNOASA AWAL & RENCANA ASUHAN


ASESMEN AWAL
MASALAH KESEHATAN ,TERINTEGRASI
IAR
IAR IAR

ANG
L
PU RENCANA MANAJEMEN PELAYANAN
S IEN PASIEN DIFASILITASI OLEH MPP
PA
CONTOH 1 … BUKTI FASILITASI MPP ?
CONTOH 1
CONTOH 1
CONTOH 1
P3 dalam SNARS 1.1.

Standar ARK.4
Rumah sakit menetapkan regulasi melaksanakan proses pemulangan pasien dari
rumah sakit berdasar atas kondisi kesehatan pasien dan kebutuhan kesinambungan
asuhan atau tindakan.

1) Ada regulasi tentang pemulangan pasien disertai kriteria pemulangan pasien


untuk kesinambungan asuhan sesuai dengan kondisi kesehatan dan kebutuhan
pelayanan pasien.

2) Ada bukti pemulangan pasien sesuai dengan kriteria pemulangan pasien.


REGULASI PEMULANGAN PASIEN YANG MEMASTIKAN PEMENUHAN
KEBUTUHAN DAN KESINAMBUNGAN
REGULASI PEMULANGAN PASIEN YANG MEMASTIKAN PEMENUHAN
KEBUTUHAN DAN KESINAMBUNGAN
PASTIKAN TELAH TERSEDIA

• REGULASI :
• -kriteria pemulangan pasien
• -kriteria pasien yang memerlukan kesinambungan asuhan di rumah
• -penetapan form ringkasan pulang yang harus dibuat DPJP sebelum pasien pulang

PASIEN DIPULANGKAN SESUAI DENGAN


KRITERIA PEMULANGAN PASIEN
PASTIKAN TERDOKUMENTASI PADA REKAM
MEDIS
CONTOH KRITERIA PEMULANGAN
KRITERIA PEMULANGAN PASIEN

• MEMPERSIAPKAN KEPULANGAN BERDASARKAN KONDISI PASIEN :


• Menentukan kesiapan kepulangan berdasar kebijakan , kriteria dan indikasi
rujukan yang ditetapkan rumah sakit .

• MEMPERSIAPKAN KESINAMBUNGAN ASUHAN :


• Rujukan interdisiplin ?
• Rehabilitasi fisik ?
• Upaya preventif di rumah yang bertanggung jawab
CONTOH 1, ASESMEN KEBUTUHAN P3 & MPP
CONTOH 1, ASESMEN KEBUTUHAN P3 & MPP
CONTOH 2 , KRITERIA PASIEN BUTUH P3
CONTOH 2
P3 dalam SNARS 1.1.

Standar ARK.4.1
Rumah sakit bekerja sama dengan praktisi kesehatan di luar rumah sakit tentang
tindak lanjut pemulangan.

1) Ada bukti pemulangan pasien yang rencana pemulangannya kompleks dimulai


sejak awal pasien masuk rawat inap melibatkan semua PPA terkait serta
difasilitasi oleh MPP, untuk kesinambungan asuhan sesuai dengan kondisi
kesehatan dan kebutuhan pelayanan pasien.

2) Pada tindak lanjut pemulangan pasien bila diperlukan dapat ditujukan kepada
fasilitas kesehatan baik perorangan ataupun institusi yang berada di komunitas
dimana pasien berada yang bertujuan untuk memberikan bantuan pelayanan.
P3 YANG MEMBUTUHKAN DUKUNGAN & PELAYANAN KESEHATAN

• UNTUK PASIEN YANG DALAM ASESMEN DINYATAKAN MEMBUTUHKAN


PELAYANAN DUKUNGAN DAN PELAYANAN KESEHATAN KE PRAKTISI KESEHATAN ,
ORGANISASI ATAU KOMUNITAS KESEHATAN YANG MENDUKUNG KEBUTUHANNYA

RENCANA PEMULANGAN KOMPLEKS


KOLABORASI :
DIFASILITASI MPP -DPJP
TERDOKUMENTASI -PPA
-KAINS RANAP
-KELUARGA
KERJASAMA :
-FORMAL
-INFORMAL

FASKES TERTENTU ---INSTITUSI KESEHATAN—KOMUNITAS


KESEHATAN –DUKUNGAN DAN PELAYANAN KESEHATAN
Perencanaan Pemulangan Pasien (P3 atau Discharge planning)

Adalah kegiatan yang merencanakan


dan memfasilitasi perpindahan Merupakan suatu proses multidisiplin
pasien ke fasyankes lain atau ke melibatkan PPA dan MPP
rumah dengan lancar dan aman

Sasarannya adalah meningkatkan


Proses dimulai saat admisi rawat inap
menjaga kontinuitas pelayanan

Memastikan keselamatan pasien


keluar dari rumah sakit dan Dasar atau filosofi P 3 adalah
memperoleh asuhan yang tepat pada keberhasilan asuhan pasien di rawat
fase berikutnya di fasyankes lain atau inap agar berlanjut juga di rumah
dirumah
APAKAH PROSES PEMULANGAN PASIEN DI
RUMAH SAKIT KITA SUDAH SESUAI DENGAN
TUJUAN ?
Tujuan Perencanaan Pemulangan Pasien

Menyiapkan pasien dan keluarga secara fisik, psikologis, dan sosial

Meningkatkan kemandirian pasien dan keluarga

Meningkatkan proses pelayanan dan asuhan yang berkelanjutan pada pasien

Membantu rujukan pasien pada sistem pelayanan kesehatan yang lain

Membantu pasien dan keluarga untuk memperoleh pengetahuan dan keterampilan serta
sikap dalam memperbaiki dan mempertahankan status kesehatan
Memastikan kesinambungan asuhan di rumah sakit pada pasien, keluarga dan
masyarakat
Manfaat Perencanaan Pemulangan Pasien

Memberi kesempatan kepada pasien


Tindak lanjut yang sistematis untuk
untuk mendapat informasi selama di
menjamin kontinutas perawatan
rumah sakit sehingga dapat pasien
dimanfaatkan sewaktu di rumah

Mengevaluasi pengaruh dari intervensi


terhadap pasien selama di rumah sakit Membantu kemandirian dan kesiapan
dan mengidentifikasi kekambuhan atau melakukan keperawatan rumah
kebutuhan keperawatan selanjutnya
MANFAAT P3 YANG BAIK BAGI RUMAH SAKIT

Perencanaan Pemulangan Menurunkan lama rawat di


Mengurangi risiko readmisi
Pasien rumah sakit

Sedikit bukti bahwa


Meningkatan kepuasan
perencanaan pulang
kesehatan bagi pasien dan
mengurangi biaya untuk
profesional.
pelayanan kesehatan.

Gonçalves Bradley DC, Lannin NA, Clemson LM, Cameron ID,Shepperd S. Discharge planning from hospital. Cochrane Data base of Systematic Reviews 2016 ,
Issue 1. Art. No.: CD000313. DOI: 10.1002/14651858.CD000313.pub5.
MARI KITA LIHAT KEMBALI
“Re-Engineered” Discharge Planning

1) Ajarkan pasien tentang diagnosis /Kondisi selama tinggal di rumah sakit.

2) Buat janji temu untuk follow up dan tes pasca pulang dari dokter.
• Minta masukan dari pasien tentang tanggal dan waktu yang tepat untuk janji temu.
• Koordinasikan janji temu dengan dokter, pengujian, dan layanan lainnya.
• Diskusikan alasan dan pentingnya janji dengan dokter.
• Konfirmasikan bahwa pasien mengetahui lokasi dan rencana transportasi dan meninjau hambatan untuk memenuhi janji.

3) Diskusikan dengan pasien setiap tes di rumah sakit yang tertunda atau pemeriksaan penunjang
yang diselesaikan dan siapa yang akan menindaklanjuti dengan hasilnya.

4) Atur layanan selanjutnya


• Pastikan pasien memahami pentingnya layanan tersebut.
• Buatlah janji pada waktu yang nyaman bagi pasien.
• Diskusikan detail tentang bagaimana menerima setiap layanan.
Jack, B. W., Chetty, V. K., Anthony, D., Greenwald, J. L., Sanchez, G. M., Johnson, A. E., Forsythe, S. R., O'Donnell, J. K., Paasche-Orlow, M. K., Manasseh, C.,
Martin, S., & Culpepper, L. (2009). A reengineered hospital discharge program to decrease rehospitalization: a randomized trial. Annals of internal medicine,
150(3), 178–187. https://doi.org/10.7326/0003-4819-150-3-200902030-00007
“Re-Engineered” Discharge Planning (lanj)

5) Konfirmasikan rencana pengobatan.


• Rekonsiliasi rejimen obat pulang.
• Jelaskan obat apa yang harus diminum, tekankan setiap perubahan dalam rejimen.
• Tinjau tujuan setiap pengobatan, cara meminumnya dengan benar, dan efek samping yang penting.
• Pastikan pasien memiliki rencana yang realistis tentang cara mendapatkan obat.

6) Rekonsiliasi rencana pemulangan dengan pedoman nasional dan


jalur saat kondisi kritis/akses kritis.

7) Tinjau langkah-langkah yang tepat untuk apa yang harus dilakukan


jika muncul masalah.
• Instruksikan cara menghubungi penyedia layanan primer/komunitas
• Instruksikan tentang apa yang merupakan keadaan darurat dan apa yang harus dilakukan dalam
keadaan darurat.
“Re-Engineered” Discharge Planning (lanj)

• Alasan rawat inap dengan diagnosis utama spesifik.


8. Kirimkan • Temuan penting.
ringkasan • Prosedur dilakukan dan perawatan, pengobatan, dan layanan yang diberikan kepada pasien.
kepulangan ke • Kondisi pasien saat pulang.
dokter dan • Daftar obat yang lengkap dan direkonsiliasi (termasuk alergi).
layanan yang • Daftar masalah medis akut, tes, dan studi yang hasil terkonfirmasi sedang menunggu pada saat pemulangan dan
menerima memerlukan tindak lanjut.
tanggung jawab • Informasi tentang masukan dari layanan konsultatif, termasuk
perawatan pasien • terapi rehabilitasi.
yang berisi hal-hal • Saat membuat dokumen ini, dokumen sumber asli - laboratorium, radiologi, laporan operasi, dan catatan
berikut: administrasi obat - harus langsung dimiliki oleh transcriber dan dapat dilihat saat diperlukan untuk
mentranskripsikan informasi dari 1 dokumen ke dokumen lainnya.

9. Kaji tingkat
pemahaman
dengan meminta
pasien • Mungkin memerlukan menghubungi anggota keluarga yang akan berbagi dalam tanggung jawab pengasuhan.
menjelaskan • Rencana perawatan setelah rumah sakit
dengan kata-
katanya sendiri
detail rencana.
“Re-Engineered” Discharge Planning (lanj)

• Alasan rawat inap (diagnosis kepulangan


dan kondisi komorbid yang signifikan).
10. Beri pasien rencana pemulangan • Daftar obat (bagaimana dan kapan
tertulis pada saat dipulangkan yang minum setiap obat dan
berisi hal-hal berikut: • bagaimana mendapatkan obat).
• Informasi kontak dan gambar penyedia
layanan primer dan PIC RS
• Informasi untuk perawatan primer tindak
lanjut, perawatan khusus, dan janji
pemeriksaan rawat jalan.
• Kalender, diberi label janji temu dan tes
terjadwal.
• Informasi untuk tes dan lab yang hasilnya
tidak terkonfirmasi tersedia pada saat
pemulangan.

11. Panggil pasien untuk memperkuat


rencana pulang, meninjau pengobatan,
dan memecahkan masalah.
CONTOH…diawali
Contoh …
Contoh …
Contoh …
CONTOH 48 JAM SEBELUM PULANG
CONTOH 48 JAM SEBELUM PULANG
CONTOH 48 JAM SEBELUM PULANG
CONTOH 48 JAM SEBELUM PULANG
Hal-Hal Yang Harus Diselesaikan Pada 24 jam
Sebelum Kepulangan 

Agar pada hari kepulangan pasien


dapat pulang dengan cepat, maka
perlu direncanakan segala hal yang
dapat diselesaikan sehari sebelum
kepulangan.
Hal-hal di atas dikoordinasikan
• Retur obat

perencanaannya oleh discharge
Resep obat yang akan dibawa pulang
• Discharge summary
coordinator. 
• Surat Keterangan Sakit
• Rencana pemeriksaan penunjang terakhir
(lab, radiologi, dll)
• Klaim asuransi
• Dll.
KOLABORASI UNIT DAN MPP 

Menyediakan perawatan
pemulangan yang
berkualitas tinggi, hemat
biaya, berpusat pada
Peran dan tanggung jawab Unit-based discharge coordinator
keluarga

(e)
memastikan
(a) review (d) bekerja kesinambun
obat-obatan sama gan
pulang dan (b) (c) dengan perawatan
instruksi penjadwala menyediaka pengasuh yang
perawatan n janji temu n hubungan langsung optimal
pemulangan tindak lanjut antara dan untuk
di rumah multidisiplin penyedia lembaga pasien dan
Unit-based discharge coordinator memainkan
menggunak peran penting
sebelumdalam meningkatkan
internal dan pengalaman
masyarakat pemulangan secara
keluarganya
keseluruhan bagi pasien dan keluarga dengan
an metode memberikan
pulang; pendekatan pemulangan
eksternal; yang efektif
sesuai dan efisien,
secara
memberikan perasaan
pengajaran kesiapsiagaan kepada pasien dan keluarga.
kebutuhan; konsisten
kembali; dan selama
tinggal di
rumah sakit.

Petitgout, J. M. (2015). Implementation and Evaluation of a Unit-Based Discharge Coordinator to Improve the Patient Discharge Experience. Journal of Pediatric
Health Care, 29(6), 509–517. doi:10.1016/j.pedhc.2015.02.004 
Mengukur Kesiapan Kepulangan
• Readiness for Hospital Discharge Scale (RHDS) – long form dan short form
• Dewasa
• Anak
• Obstetri
• Pengkajian perawat
• Pengkajian dokter

• Dikembangakn oleh Weiss, M. E., & Piacentine, L. B. (2006)


• Sudah diterjemahkan ke semua Bahasa PBB (kecuali Rusia), Korea, Turki, Jepang, dll
• Terjemahan Bahasa Indonesia merupakan RHDS untuk mengukur kesiapan pulang pasien pediatri bagi orang tua
(Hariati, S., McKenna, L., Lusmilasari, L., Reisenhofer, S., Sutomo, R., Febriani, A. D. B., & Arsyad, D. S. (2020). 
• Research opportunity, validitas dan reliabilitas RHDS versi Bahasa Indonesia selain form pediatri

Weiss, M. E., & Piacentine, L. B. (2006). Psychometric properties of the Readiness for Hariati, S., McKenna, L., Lusmilasari, L., Reisenhofer, S., Sutomo, R.,
Hospital Discharge Scale. Journal of nursing measurement, 14(3), 163–180. Febriani, A. D. B., & Arsyad, D. S. (2020). Translation, adaptation and
https://doi.org/10.1891/jnm-v14i3a002 psychometric validation of the Indonesian version of the Readiness for
Hospital Discharge Scale for parents of low birth weight infants. Journal of
Pediatric Nursing. doi:10.1016/j.pedn.2020.05.010
Mengukur Kesiapan Kepulangan

Scan untuk semua form RHDS, atau link di bawah


https://www.marquette.edu/nursing/readiness-hospital-
discharge-scale.php

Hariati, S., McKenna, L., Lusmilasari, L., Reisenhofer, S., Sutomo, R.,
Febriani, A. D. B., & Arsyad, D. S. (2020). Translation, adaptation and
psychometric validation of the Indonesian version of the Readiness for
Hospital Discharge Scale for parents of low birth weight infants. Journal of
Pediatric Nursing. doi:10.1016/j.pedn.2020.05.010
Terima kasih

Anda mungkin juga menyukai