Anda di halaman 1dari 74

DIKLAT

KEPALA PERPUSTAKAAN SEKOLAH

KEPEMIMPINAN DAN KEWIRAUSAHAAN

Drs. Agus Supriana, M.Hum.


Pusat Pendidikan dan Pelatihan,
Perpustakaan Nasional
2020
BIODATA
Nama : Agus Supriana,

Jalan A. Yani, Tanah Sareal, Bogor, Jawa Barat

Tempat / tgl lahir : Banten, 21 September 196..

Unit Kerja : Bidang Program dan Evaluai

Instansi : Pusdiklat, Perpustakaan Nasional R.I

HP. 0815.9868.103

Email : asupriana@yahoo.com
Tujuan
Pembelajaran

Setelah mengikuti mata ajar Wawasan Pendidikan pada diklat


Kepala Perpustakaan Sekolah ini perserta diharapkan memiliki
pemahaman tentang :
“teori dan implikasi kepemimpinan dan kewirausahaan
(entrepreneurship) bidang perpustakaan”
Indikator
Keberhasilan

a. Menjelaskan tentang kepemimpinan.


b. Memengaruhi.
c. Kekuasaan.
d. Gaya kepemimpinan dan kepengikutan.
e. Entrepreneurship bidang perpustakaan.
f. Manajemen konflik.
PENDIDIKAN INDONESIA
TERTINGGAL KARENA TIDAK
WEWAJIBKAN MEMBACA -
Indonesia dianggap butuh waktu
45 tahun untuk mengejar
ketertinggalan di bidang
pendidikan dalam hal membaca.
Sementara untuk ilmu
pengetahuan, Indonesia butuh
waktu sampai dengan 75 tahun.

Indonesia berada di posisi 108 di dunia


dengan skor 0,603. Secara umum
kualitas pendidikan Indonesia di bawah
Palestina, Samoa dan Mongolia. Hanya
sebanyak 44% penduduk menuntaskan
pendidikan menengah. Sementara 11%
murid gagal menuntaskan pendidikan
25-65 tahun), tinggal di
Jakarta, telah
menyelesaikan perguruan
tinggi (tertiary education),
memiliki keterampilan
literasi lebih rendah dari
warga Yunani dan Denmark
biasa yang hanya
menamatkan pendidikan
setingkat SMP (lower
secondary school). Selain
itu, warga Jakarta lulusan
perguruan tinggi memiliki
keterampilan literasi lebih
rendah dibanding orang
dewasa dari semua negara
OECD yang hanya
menyelesaikan pendidikan
setingkat SMA (upper
secondary schooling).
WMLN

Langganan / sirkulasi Suratkabar


56/61 negara

Jumlah perpustakaan
36/61 negara

Tahun sekolah & buku bacaan


50/61 negara

Peringkat 60/61
negara (2016) Jumlah kepemilikan komputer
60/61 negara
PISA

Literasi Sains
Peringkat 62/69 negara

Literasi Matematika
Peringkat 63/69 negara

Peringkat 60/69
negara (2016) Literasi Membaca
Peringkat 61/69 negara
Program for International Students Assessment (PISA) 2018
Kepemimpinan

Sistem Organisasi Perpustakaan


Kepemimpinan

MANAJEMEN DAN KEPEMIMPINAN


Faktor Manajemen Kepemimpinan
1.Definisi Manajemen adalah proses menyelesaikan Kepemimpinan adalah proses pemimpin
aktivitas manajerial dengan orang dan alat untuk menciptakan visi, memengaruhi pengikut untuk
mencapai tujuan secara efisien merealisasi visi

2.Apa & Do the thing right Do the right thing


bagaimana
 

3.Fungsi Planning, organizing, leading and controlling Menciptakan visi, memotivasi, menyatukan
    pengikut, mengembangkan kepercayaan dan
sebagainya

4.Risiko Mengambil risiko rendah sampai sedang Mengambil risiko tinggi

5.Situasi yang Stabilitas Perubahan


diciptakan
 

6.Mencapai Tujuan Visi


7. Horison Jangka pendek Jangka panjang
 

8.Fokus Memanajemeni pekerjaan Memimpin orang


Kepemimpinan-

Kepemimpinan
- Proses pemimpin menciptakan visi, memengaruhi sikap, perilaku, pendapat,
nilai-nilai, norma dan sebagainya dari pengikut untuk merealisir visi.
- proses saling memengaruhi antara pemimpin dan para pengikutnya
(Pengaruh 2 arah)

Fungsi Kepemimpinan
- Menciptakan Visi
- mengembangkan Budaya Organisasi
- Menciptakan Sinergi
- Mempersatukan Pengikut
- Memberdayakan Pengikut
- Memotivasi Pengikut
- Mewakili Sistem Sosial
- Mengembangkan Produk
Kepemimpinan

Teori Kepemimpinan
a. Transaksional = mendasarkan diri pada transaksi antara pemimpin dengan
pengikut
b. Transformasional = mempunyai tujuan bersama, memotivasi,
mengembangkan sistem melalui visi, mengajarkan para pengikut
bagaimana menjadi pemimpin dan melaksanakan peran aktif dalam
perubahan
c. Abdi/ Servant Leadership = pemimpin yang mengutamakan
layanan, perasaan alami bahwa pemimpin ingin melayani. Kemudian
muncul pilihan aspirasi untuk memimpin
d. Birokrasi = Pembagian kerja berdasarkan spesialisasi fungsional, Hirarki
Otoritas, system peraturan, system prosedur, seleksi promosi,
Kepemimpinan

Disfungsi Birokrasi
Prinsip birokrasi Fungsi Disfungsi
Pembagian tugas berdasarkan Menghasilkan keahlian dan Kebosanan dan menurunnya
spesialisasi spesialisasi motivasi kerja
Hierarki otoritas Disiplin, kepatuhan dan koordinasi Sentralisasi pengambilan
keputusan, kemacetan komunikasi
dan kelambatan layanan

Sistem peraturan Kontinuitas dan uniformitas Kekakuan dan ketinggalan zaman.


Peraturan menjadi
tujuan.Bureaupathic behavior yaitu
perilaku bersembunyi di belakang
peraturan agar tidak disalahkan.

Prosedur melakukan tugas Efisiensi dan dapat diramalkannya Kelambanan proses kerja karena
proses dan hasil kerja prosedur dijadikan tujuan.
Pekerjaan dibagi-bagi menjadi
loket-loket atau meja-meja yang
memperpanjang proses layanan.

Impersonalitas Rasionalitas, kesamaan layanan Moral rendah sering menurunkan


kepada klien efisiensi organisasi. Sulit
dilaksanakan di Indonesia karena
merebaknya kolusi, korupsi dan
nepotisme.

Seleksi dan promosi berdasarkan Insentif, objektivitas penilaian Konflik antara prestasi dan
kompetensi kinerja, menghargai senioritas. senioritas. Seleksi dan promosi
dilaksanakan berdasarkan
kedekatan dengan pejabat.
Kepemimpinan

Birokrasi Bertentangan dengan Prindip Profesionalisme ?


Profesi :
1. Pekerjaan Penuh = yang dibutuhkan masyarakat
2. Ilmu Pengetahuan = menguasai teori dan aplikasi Ilmu
3. Standar Profesi = ketentuan, teknik2, peraturan layanan
4. Otonomi = tidak dipengaruhi/ diperintah orang/ organisasi
lain di luar profesi
5. Organisasi Profesi = organisasi rujukan, pengawasan kode
etik profesi, pengembangan profesi
6. Kode etik profesi = norma/ nilai mengatur prilaku para
professional
7. Prilaku professional = ramah, cepat, murah, efisien, efektif
Mempengaruhi

Mempengaruhi ?
adalah proses Agen – pemimpin-- merubah sikap, perilaku, pola pikir, motivasi,
ideologi dan sebagainya dari Target – para pengikut atau orang lain yang
dipengaruhi dengan cara :
1. Memberi contoh/ teladan : membaca buku dulu sebelum menyuruh orang
membaca buku
2. Menggunakan otoritas : menggunakan kewenangan/ kekuasaan
3. Persuasi rasional : menggunakan teori, ilmu pengethauan, data , fakta dan
pengalaman masa lalu
4. Pertukaran : Reward and Punishment
5. Mengkoptasi : mengikutsertakan dalam perencanaan, pelaksanaan dan
evaluasi kegiatan
6. Permintaan inspirasional : mempergunaan etat de corps, kode etik,
kesatuan kelompok, nilai-nilai dan tujuan bersama
7. Menekan : mengancam untuk memberikan hukuman
Mempengaruhi

Proses Mempengaruhi
Tentukan tujuan, Analisis Target, memberi contoh, evaluasi hasil, hasil
evaluasi, Evaluasi Hasilnya
Mulai 1.Menentukan tujuan memengaruhi 2.Menganalisis khrakteristik Target yang akan dipengaruhi

3.Pilih taktik memengaruhi yang cocok dengan


Target

tidak

4.Terpengaruh?
5.Gunakan taktik lain

tidak ya
7.Target
6.Terpengaruh? Terpengaruh

Selesai
Kekuasaan

Kekuasaan ?
Kekuasaan adalah potensi memengaruhi orang lain agar mengubah sikap,
perilaku, pola pikir, motivasi, etos kerja, disiplin dan sebagainya.
Pemimpin = Pemegang kekuasaan Pengikut =Penerima kekuasaan (Power
(Power holder) Interaksi Kekuasaan recipient)

Karakteristik Kekuasaan :
- abstrak tidak terlihat akan tetapi jika digunakan akibatnya dapat dirasakan
- terlihat dalam undang-undang, jabatan, tanda pangkat dan pakaian dinas
- dapat diperoleh, bertambah, berkurang dan hilang
- ”Power tend to corrupt, and absolute power corrupt absolutely.” Lord Acton >
Lord Creighton
- Penyalahgunaan kekuasaan atau abuse of power dapat terjadi dalam bentuk
kolusi, korupsi dan nepotisme
Kekuasaan

Jenis Kekuasaan > Memiliki kekuasaan Karena ?


1. Legitimate Power (Authority) : dipilihnya pemegang kekuasaan secara
sah untuk menduduki jabatan atau posisi tertentu
2. Coercive Power (Kekuasaan Paksa) : hakim mempunyai kekuasaan untuk
memaksa orang agar mematuhi hukum
3. Reward Power (Kekuasaan Imbalan) : kekuasaan untuk memberikan atau
tidak memberikan sesuatu kepada orang lain (Kenaikan Pangkat/ gaji)
4. Expertise Power (Kekuasaan Keahlian) : menguasai ilmu pengetahuan
dalam bidang tertentu, keterampilan dalam bidang tertentu, dapat membuat
sesuatu atau menyelesaikan suatu masalah tertentu
5. Referent Power (Kekuasaan Rujukan) :seseorang atau organisasi karena
mempunyai daya tarik bagi orang lain
6. Information Power (Kekuasaan Informasi) : mempunyai informasi yang
dibutuhkan oleh orang lain yang tidak mempunyai informasi dimaksud
7. Connection Power (Kekuasaan koneksi) : mempunyai koneksi dengan
orang lain yang mempunyai kekuasaan
Gaya
Kepemimpinan
Gaya Kepemimpinan ?
pola perilaku pemimpin yang konsisten dalam memengaruhi para pengikutnya :
1. Situasional : Prinsipnya :
a. Tidak ada gaya kepemimpinan yang cocok untuk memimpin semua orang.
b. Jenis gaya kepemimpinan yang dipakai oleh seorang pemimpin disesuaikan
dengan kematangan atau kesiapan para pengikutnya.
c. Ditentukan berdasarkan perilaku hubungan (Relationship) dan Perilaku
Ketugasan (Task Behavior)
Gaya
Kepemimpinan
Gaya Kepemimpinan ?
pola perilaku pemimpin yang konsisten dalam memengaruhi para pengikutnya :
2. Berbagi Kekuasaan : Berbagi Kekuasaan antara pemimpin dan para
pengikutnya
Disusun berdasarkan 3 asumsi penggunaan kekuasan pemimpin dan pengikut:
a. Kebebasan Pemimpin Mempergunakan Kekuasaannya
Pimpinan punya posisi tertentu mempergunakan kekuasaan mempengaruhi
pengikutnya (menentukan hak kewajiban, menghukum pengikut,
mendelegasikan keputusan)
b. Pengikut menggunakan kekuasaan
Pengikut bebas mempergunakan kekuasaannya ( berinisiatif, berkreasi,
berinovasi, mengambil keputusan, menolak hak prerogatif pimpinan jika tdk
sesuai peraturan dan kelayakan)
c. Bertimbalbalik=Kekuasaan Pemimpin tinggi >< Pengikut Rendah (sebaliknya)
> Otokratik (kekuasaan Pemimpin tinggi), Paternalistik (keputusan semua oleh
pemimpin), Partisipatif (Kekuasaan Pemimpin dan pengikut sama) , Demokratik
(kekuasaan pengikut lebih tinggi), Terima Beres ( kekuasaan pemimpin minimal)
Kepengikutan
Kepengikutan ?
- Pengikut : orang yang ikut serta secara aktif dalam mencapai visi,
misi, dan tujuan organisasi (staf dan pegawai perpustkaan)
- Menciptakan perubahan pengikut harus memiliki karakteristik :
a. Integritas = mengindentifikasikan dirinya dengan dan melaksanakan visi,
misi, norma dan nilai-nilai organisasi
b. Mandiri = menguasai, mampu melaksanakan dan mau melaksanakan
tugasnya dengan sedikit mungkin supervisi dari pemimpinnya
c. Adaptif = dapat menyesuaikan diri dengan perubahan
d. Berani bertanggung jawab = berani mengambil tanggung jawab untuk dirinya
sendiri dan untuk organisasinya
e. Berani melayani = Bekerja keras dan mengambil tambahan tanggung jawab
untuk melayani pemimpinnya
f. menantang/meniggalkan pimpinan = mengemukakan ketidaksenangan jika
perilaku pemimpin bertentangan dengan kebenaran dan keadilan/ khianat
g. Berani berpartisipasi dalam perubaha=.garda terdepan untuk menghilangkan
hambatan , tidak ragu ikut serta menciptakan perubahan.
Kepengikutan

Memberdayakan Pengikut?

1. Melakukan human resources development (HRD) : pengeembangan


pengetahuan, sikap dan perilaku
2. Mempercayai pengikut : Trust sebagai modal sosial dalam interaksi sosial
3. Mengooptasi pengikut : mengikut sertakan pengikut dalam perencanaan,
melaksanakan dan mengevaluasi hasil kegiatan
4. Pigmallion Effect : memotivasi pengikut dengan menyatakan bahwa ia pasti
berhasil jika berupaya dengan maksimal
5. Mendelegasikan Kekuasaan : pendelegasian kekuasaan kepada pengikut
akan meningkatkan motivasi pengikut
Enterprneurship

Enterpreneurship/ kewirausahaan ?
perantara antara orang yang memproduksi atau mempunyai barang dengan
orang yang memerlukan barang
- Entrepreneur adalah wirausaha yang bekerja untuk dirinya sendiri
( pedagang, pengusaha > wirausaha yg bekerja utk dirinya sendiri)
- Intrapreneur adalah wirausaha yang bekerja untuk orang lain ( karyawan,
agen perusahaan, pustakawan > wirausaha yg bekerja utk org atau lembaga
Profit + Non profit )
- ”Entrepreneurship is the process of creating something new with valuae by
devoting the necessary time and effort, assuming the accompanying financial,
psychic, and social risk, and receiving the resulting rewards of monetary and
personal satisfaction and independence” :
Proces Creating Something New With Value ( mampu menciptakan sesuatu
tidak bernilai menjadi bernilai ), Devoting Time and Effort (menggunakan waktu
dan upaya secara terus menerus), Assuming Risk ( gagal mengalami resiko
kerugian), Receiving Reward (berhasil dapat uang, kepuasan, kebanggaan)
Enterprneurship

Karakteristik Enterpreneur/ Wirausaha ?


1. Internal Locus Control (mampu mengontrol diri dan nasibnya sendiri)
2. Kreatif + Inovatif ( inti adri entrepreneurship)
3. Percaya diri tingi dan tidak takut gagal (percaya bahwa produknya disukai
dan dibutuhkan orang)
4. Pekerja Keras (Beretos kerja tinggi + workaholic )
5. Ketahanmalangan (memiliki daya tahan tinggi menghadapi kesulitan)
6. Proaktif ( penuh inisiatif, tanggung jawab, bukan hanya sekedar reaktif)

”Entrepreneurship merupakan sifat yang diperlukan oleh kepala perpustakaan.


Dalam reformasi birokrasi yang sedang dilaksanakan di Indonesia dewasa ini
diperlukan kepemimpinan dan kewirausahaan kepala perpustakaan yang tinggi.
Tanpa kepemimpinan dan entrepreneurship yang tinggi, perpustakaan akan
diterpa sumber-sumber daya yang terbatas. Dan perpustakaan tidak akan
mampu melaksanakan visi dan misinya dengan baik.”
Manajemen
Konflik
Manajemen Konflik ?
- Konflik : proses pertentangan yang diekspresikan di antara dua pihak atau
lebih yang saling tergantung mengenai objek konflik, menggunakan pola
perilaku dan interaksi konflik yang menghasilkan keluaran konflik.
- Pertentangan hanya akan menjadi konflik apabila diekspresikan.
SUMBER KONFLIK
1. Keterbatasan Sumber Daya yg dimiliki Organisasi
2. Perbedaan tujuan yang dimiliki masing2 personal
3. Interdependensi tugas, tidak dapat melaksanakan tugas tanpa persetujuan, bantuan,
mengganggu, merugikan lawan konflik
4. Keragaman system social, keragaman budaya, agama, strata sosial
5. Diferensiasi tugas dan peran dalam organisasi formalitas strukturnya berbeda
6. Ambiguitas Yurisdiksi, karena tdk ada job description yang definitive
7. Sistem imbalan yang tidak layak, kompensasi dan pengembangan karir yg tdk adil
8. Komunikasi yang tdk baik
9. Perlakuan tdk manusiawi
10. Kepribadian masing-masing, emosian, egois, sombong, merasa super
Manajemen
Konflik
Jenis Konflik ?

1. Personal (milih profesi pustakawan apa pengusaha ya?)


2. Interpersonal ( saya tidak mau melakukan ini, tugas kamu!)
3. Konstruktif ( mneghasilkan Win win solution)
4. Destruktif ( konflik merusak hubungan dan komunikasi
interpersonal yg berkonflik)
Manajemen
Konflik
Asumsi/ Persepsi mengenai Konflik ?

1. Konflik itu buruk dan merusak , karenanya harus dihindari.


Merusak keharmonisan dan keserasian hidup manusia
2. Konflik itu netral, tidak baik dan tidak buruk. Baik buruknya konflik
tergantung bagaimana memanajemeninya
3. konflik itu baik dan selalu menghasilkan sesuatu yang baru, kadang
diciptakan secara sengaja utk membuat perubahan lebih baik

Level Kinerja

Rendah Level Konflik Tinggi


Manajemen
Konflik

Gaya Manajemen Konflik ?


Pola perilaku dalam menghadapi interaksi konflik > bergantung factor:
Pendidikan, kepribadian, asumsi konflik, pengalaman, budaya, tujuan,
kekuasaan, sumber, jenis kelamin, keverdasan emosional, budaya
organisasi, dll

Teori Gaya Manajemen Konflik


- Keasertifan (memuaskan diri sendiri, mengabaikan org lain)
- Kerjasama (memuaskan org lain, mengabaikan diri sendiri)
- Kompetisi (keasertifan tinggi, Kerjasama rendah)
- Kolaborasi ( Keasertifan dan Kerjasama Tinggi, mencari alternatif)
- Kompromi ( Keasertifan dan Kerjasama tingkat sedang, strategi give
and take, wait and see)
- Menghindar ( Keasertifan dan Kerjasama rendah)
- Mengakomodasi ( Keasertifan Rendah, Kerjasama tinggi)
Manajemen
Konflik

Gaya Manajemen Konflik ?

Tinggi
Kompetisi Kolaborasi

Keasertifan Kompromi

Menghindar Mengakomodasi

Rendah Kerjasama Tinggi

Gambar Taksonomi Gaya Manajemen Konflik


Thomas dan Kilman
Manajemen
Konflik

Resolusi Konflik ?
Proses untuk menciptakan keluaran konflik dengan menggunakan metode
resolusi konflik (proses manajemen konflik yang digunakan untuk
menghasilkan keluaran konflik )

Metode Resolusi Konflik :


1. Pengaturan Sendiri = menggunakan kekuasaan, koneksi, agresi
verbal dan fisik agar menang > Win and Lose
2. Bantuan fihak ke 3 = Atasan langsung, PTUN (Keputusan Merugikn
dari Lembaga Pemerintah), Ombudsman (layanan Lembaga negara
tdk baik), Mediator (keputusan mediator tdk punya kekuatan yg
mengikat), Arbirator (penyerahan semua urusan konflik),
Pengadilan Negeri (Konflik Perdata), Konsiliator (menyelesaikan
dendam yg masih ada, meskipun sudah berdamai)
Penutup

Resolusi Konflik ?
- Kompetensi kepemimpinan dan kewirausahaan (entrepreneurship)
merupakan kompetensi yang dibutuhkan oleh seorang pemimpin atau
manajer perpustakaan agar dapat mengelola perpustakaan secara
profesional terutama menyangkut pengelolaan sumber daya perpustakaan
dan pemustaka
- Melalui penguasaan kompetensi kepemimpinan dan kewirausahaan,
pemimpin perpustakaan diharapkan memiliki landasan teori dalam
memimpin dan bertindak yang mampu melihat peluang berwirausaha
dibidang perpustakaan, serta mampu menangani konflik di lingkungan kerja
perpustakaan secara lebih aktif dan produktif
UU Sisdiknas
Nomor 20 tahun 2003

Strategi pembangunan pendidikan nasional dalam undang-undang ini meliputi :

1. pelaksanaan pendidikan agama serta akhlak mulia;


2. pengembangan dan pelaksanaan kurikulum berbasis kompetensi;
3. proses pembelajaran yang mendidik dan dialogis;
4.evaluasi, akreditasi, dan sertifikasi pendidikan yang memberdayakan;
5. peningkatan keprofesionalan pendidik dan tenaga kependidikan;
6. penyediaan sarana belajar yang mendidik;
7. pembiayaan pendidikan yang sesuai dengan prinsip pemerataan dan berkeadilan;
8. penyelenggaraan pendidikan yang terbuka dan merata;
9. pelaksanaan wajib belajar;
10. pelaksanaan otonomi manajemen pendidikan;
11. pemberdayaan peran masyarakat;
12. pusat pembudayaan dan pembangunan masyarakat; dan
13. pelaksanaan pengawasan dalam sistem pendidikan nasional.
UU Sisdiknas
Nomor 20 tahun 2003, Bab II
35

Pasal 4 tentang prinsip penyelenggaraan


pendidikan
• Pendidikan diselenggarakan secara demokratis
dan berkeadilan serta tidak diskriminatif dengan
menjunjung tinggi hak asasi manusia, nilai
keagamaan, nilai kultural, dan kemajemukan
bangsa;
• Pendidikan diselenggarakan sebagai satu
kesatuan yang sistemik dengan sistem terbuka
dan multimakna;
36

Lanjutan...
• Pendidikan diselenggarakan sebagai suatu
proses pembudayaan dan pemberdayaan peserta
didik yang berlangsung sepanjang hayat;
• Pendidikan diselenggarakan dengan memberi
keteladanan, membangun kemauan, dan
mengembangkan kreativitas peserta didik dalam
proses pembelajaran;
37

Lanjutan...
• Pendidikan diselenggarakan dengan
mengembangkan budaya membaca, menulis,
dan berhitung bagi segenap warga masyarakat;
• Pendidikan diselenggarakan dengan
memberdayakan semua komponen masyarakat
melalui peran serta dalam penyelenggaraan dan
pengendalian mutu layanan pendidikan.
Fungsi Sekolah

Horton dan Hunt,

1. Mempersiapkan anggota masyarakat untuk mencari nafkah.


2. Mengembangkan bakat perseorangan demi kepuasan pribadi dan bagi
kepentingan masyarakat.
3. Melestarikan kebudayaan.
4. Menanamkan keterampilan yang perlu bagi partisipasi dalam demokrasi.

David Popenoe,
1. Transmisi (pemindahan) kebudayaan.
2. Memilih dan mengajarkan peranan sosial.
3. Menjamin integrasi sosial.
4. Sekolah mengajarkan corak kepribadian.
5. Sumber inovasi sosial.
KURIKULUM
KURIKULUM
Kurikulum

kurikulum aktual dengan kurikulum potensial....


Ada kesenjangan ?
Kondisi Persekolahan ? Peran Perpustakaan ?
1. Beban belajar siswa terlalu berat karena banyaknya mata pelajaran dan
materi/substansi setiap mata pelajaran.
2. Materi pelajaran dianggap terlalu sukar karena kurang relevan dengan
tingkat perkembangan berpikir siswa, dan kurang bermakna karena kurang
terkait dengan aplikasi kehidupan sehari-hari.
3. Terjadinya deviasi misi mata pelajaran tertentu dengan kegiatan belajar
mengajar, seperti mata pelajaran Pendidikan Jasmani dan Kesehatan,
Kerajinan Tangan dan Kesenian yang lebih menekankan proses
pembelajaran teoretis.
4. Bersifat sangat populis yang memberlakukan satu sistem kurikulum untuk
semua siswa di seluruh tanah air yang sebenarnya memiliki potensi,
aspirasi, dan kondisi lingkungan yang berbeda.
5. Kurang memberikan kemerdekaan pada guru dan tenaga kependidikan
lainnya untuk melakukan improvisasi dan justifikasi sesuai kondisi
lapangan. Pada saat yang sama diperlukan penyesuaian-penyesuaian
untuk menjawab kebutuhan.
Kebijakan Pengembangan
Kurikulum

kurikulum BERBASIS KOMPETENSI ?

1. Adanya peningkatan mutu pendidikan secara nasional


2. Dilakukan secara responsif terhadap penerapan hak-hak azasi manusia,
kehidupan demokratis, globalisasi, dan otonomi daerah
3. Agar pendidikan nasional memiliki keunggulan kompetitif dan komparatif
sesuai dengan standar mutu nasional dan internasional.
4. Agar pendidikan nasional dapat merespon secara proaktif berbagai
perkembangan informasi, ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni serta
tuntutan desentralisasi.
5. Lembaga pendidikan tidak akan kehilangan relevansi program
pembelajaran terhadap kepentingan daerah dan karakteristik siswa serta
tetap memiliki fleksibilitas dalam melaksanakan kurikulum yang
berdiversifikasi.
Kebijakan Pengembangan
Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun Kurikulum
2005 tentang Standar Nasional
Pendidikan :
(1) standar isi, (2) standar proses, (3)
standar kompetensi lulusan, (4)
standar pendidik dan tenaga
kependidikan, (5) standar sarana dan
prasarana, (6) standar pengelolaan,
(7) standar pembiayaan, dan (8)
standar penilaian pendidikan.

Tujuan Penetapan Standar :


1. menjamin mutu pendidikan nasional
dalam rangka pencerdasan
kehidupan bangsa dan membentuk
watak serta peradaban bangsa yang
bermartabat.
2. Berfungsi sebagai dasar
perencanaan, pelaksanaan, dan
pengawasan pendidikan untuk
mewujudkan pendidikan nasional
yang bermutu
Kebijakan Pengembangan
Kurikulum
KTSP VS KURTILAS
Fungsi Kurikulum

1. sebagai pedoman atau acuan.


2. Bagi guru: pedoman dalam melaksanakan proses pembelajaran.
3. Bagi kepala sekolah dan pengawas: pedoman dalam
melaksanakan supervisi atau pengawasan.
4. Bagi orang tua : pedoman dalam membimbing anaknya belajar di
rumah.
5. Bagi masyarakat : pedoman untuk memberikan bantuan bagi
terselenggaranya proses pendidikan di sekolah.
6. Bagi siswa sebagai subjek didik, terdapat enam fungsi kurikulum
sebagai : (a) fungsi penyesuaian, (b) fungsi integrasi, (c) fungsi
diferensiasi, (d) fungsi persiapan, (e) fungsi pemilihan, dan (f)
fungsi diagnostik.
Fungsi Kurikulum

Sebagai Alat Pendidikan :

a. Fungsi Penyesuaian
Harus mampu mengarahkan siswa agar memiliki sifat well adjusted yaitu
mampu menyesuaikan dirinya dengan lingkungan, baik lingkungan fisik
maupun lingkungan sosial. Lingkungan itu sendiri senantiasa mengalami
perubahan dan bersifat dinamis.

b. Fungsi Integrasi
Harus mampu menghasilkan pribadi-pribadi yang utuh. siswa harus memiliki
kepribadian yang dibutuhkan untuk dapat hidup dan berintegrasi dengan
masyarakatnya.

c. Fungsi Diferensiasi
Harus mampu memberikan pelayanan terhadap perbedaan individu siswa.

d. Fungsi Persiapan
Harus mampu mempersiapkan siswa untuk melanjutkan studi ke jenjang
pendidikan berikutnya. siswa dapat hidup dalam masyarakat seandainya
karena sesuatu hal, tidak dapat melanjutkan pendidikannya
Fungsi Kurikulum

e. Fungsi Pemilihan
Harus mampu memberikan kesempatan kepada siswa untuk memilih program-
program belajar yang sesuai dengan kemampuan dan minatnya. kurikulum
perlu disusun secara lebih luas dan bersifat fleksibel.

f. Fungsi Diagnostik
Harus mampu membantu dan mengarahkan siswa untuk dapat memahami dan
menerima kekuatan (potensi) dan kelemahan yang dimilikinya.
Peran Kurikulum

1. Peranan Konservatif
Sarana mentransmisikan nilai-nilai warisan budaya masa lalu yang
dianggap masih relevan dengan masa kini kepada generasi muda,
dalam hal ini para siswa.

2. Peranan Kreatif
Harus mampu mengembangkan sesuatu yang baru sesuai dengan
perkembangan yang terjadi dan kebutuhan-kebutuhan masyarakat
pada masa sekarang dan masa mendatang. dapat membantu setiap
siswa mengembangkan semua potensi yang ada pada dirinya untuk
memperoleh pengetahuan-pengetahuan baru, kemampuan-
kemampuan baru, serta cara berpikir baru yang dibutuhkan dalam
kehidupannya.

3. Kritis dan Evaluatif


Memiliki peranan untuk menilai dan memilih nilai dan budaya serta
pengetahuan baru yang akan diwariskan tersebut
Pengembangan Kurikulum

 Berpusat pada Potensi, Perkembangan, Kebutuhan, dan


Kepentingan Siswa dan Lingkungannya.

 Beragam dan Terpadu :Kurikulum dikembangkan dengan


memperhatikan keragaman karakteristik siswa, kondisi daerah,
jenjang dan jenis pendidikan, serta menghargai dan tidak
diskriminatif

 Tanggap terhadap Perkembangan Ilmu Pengetahuan, Teknologi,


dan Seni

 4. Relevan dengan Kebutuhan Kehidupan : Pengembangan


kurikulum dilakukan dengan melibatkan pemangku kepentingan
(stakeholders)
Pengembangan Kurikulum

 5. Menyeluruh dan Berkesinambungan


Substansi kurikulum mencakup keseluruhan dimensi kompetensi,
bidang kajian keilmuan dan mata pelajaran yang direncanakan dan
disajikan secara berkesinambungan antar semua jenjang pendidikan.

 6. Belajar Sepanjang Hayat


diarahkan kepada proses pengembangan, pembudayaan, dan
pemberdayaan siswa yang berlangsung sepanjang hayat.

 Seimbang antara Kepentingan Nasional dan Kepentingan Daerah


memperhatikan kepentingan nasional dan kepentingan daerah untuk
membangun kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.
Penelitian Perpustakaan Sekolah
• Banyak sekolah yang belum menyelenggarakan perpustakaan.
• Perpustakaan sekolah yang ada kebanyakan belum menyelenggarakan layanan
secara baik, kurang membantu proses belajar-mengajar, dan sering berfungsi tempat
penyimpanan buku (gedung) belaka.
• Ada sejumlah kecil perpustakaan sekolah yang kondisinya cukup baik, tetapi belum
terintegrasi dengan kegiatan belajar mengajar.
• Keberadaan dan kegiatan perpustakaan sekolah sangat bergantung pada sikap kepala
sekolah sebagai pemengang kebijakan dalam segala hal.
• Kebanyakan perpustakan sekolah tidak memiiki pustakawan (tenaga pengelola tetap),
sering dikelola oleh seorang guru yang setiap saat dapat dimutasikan.
• Pekerjaan di perpustakaan kurang disukai, dan bahkan dianggap sebagai pekerjaan
kelas dua. Oleh karena itu, ada perpustakaan yang pengelolaannya diserahkan
kepada petugas tata usaha sebagai tugas sampingan.
• Koleksi perpustakaan sekolah umumnya tidak bermutu dan belum terarah sesuai
dengan tujuannya.
• Layanan perpustakaan sekolah belum dilaksanakan dengan baik karena kurangnya
SDM/ tenaga perpustakaan sekolah yang terdidik dalam bidang perpustakaan.
• Dana yang dialokasikan untuk pembinaan dan pengembangan perpustakaan sangat
terbatas.
• Banyak sekolah yang tidak mempunyai ruangan khusus untuk perpustakaan
Perpustakaan

Perpustakaan adalah
Institusi pengelola
UU No.43 koleksi karya tulis,
Tahun 2007 karya cetak dan/atau
karya rekam secara
professional dengan
system yang baku guna
memenuhi kebutuhan
Pendidikan, penelitian,
pelestarian, informasi
dan rekreasi
Pemustaka
Peran Perpustakaan

1. mendukung dan meningkatkan tujuan pendidikan nasional, insitusional, kurikuler, dan


pembelajaran;
2. mengembangkan dan meneruskan kebiasaan dan kesukaan peserta didik pada
bacaan;
3. memberikan kesempatan untuk mendapatkan pengalaman dalam menciptakan dan
menggunakan informasi untuk pengetahuan, pemahaman, imajinasi dan kesenangan;
4. mendukung seluruh komunitas sekolah dalam belajar dan mempraktikkan
keahliannya untuk mengevaluasi dan mempergunakan informasi, tanpa
memperhatikan bentuk, format atau media, termasuk kepekaan terhadap cara
berkomunikasi dalam masyarakat;
5. memberikan akses kepada sumber lokal, regional, nasional, dan global;
6. menyelenggarakan kegiatan yang mendorong kesadaran dan kepekaan sosial dan
budaya;
7. bekerja bersama peserta didik, pendidik, tenaga kependidikan untuk mencapai misi
sekolah;
8. menyatakan konsep bahwa kebebasan intelektual dan akses kepada informasi
merupakan hal yang penting untuk anggota masyarakat yang berguna dan
bertanggung jawab serta merupakan partisipasi dalam kehidupan berdemokrasi;
9. mempromosikan bacaan, sumber informasi, dan layanan perpustakaan sekolah untuk
seluruh masyarakat sekolah dan di luar masyarakat sekolah.
55

Penyelenggaraan perpustakaan
sekolah menurut UU No.43/2007:
• Setiap sekolah/madrasah menyelenggarakan
perpustakaan yang memenuhi standar nasional
perpustakaan dengan memperhatikan Standar
Nasional Pendidikan.
• Perpustakaan wajib memiliki koleksi buku teks
pelajaran yang ditetapkan sebagai buku teks
wajib pada satuan pendidikan yang bersangkutan
dalam jumlah yang mencukupi untuk melayani
semua peserta didik dan pendidik.
• Perpustakaan mengembangkan koleksi lain yang
mendukung pelaksanaan kurikulum pendidikan.
56

Kepala sekolah dan guru perancang


kurikulum (curriculum designer)
sekolahnya :
• Melaksanakan kurikulum yaitu mentransformasikan
isi kurikulum yang tertuang dalam silabus dan
rencana pelaksanaan pembelajaran kepada siswa
dalam proses pembelajaran;
• Membina kurikulum yaitu mengupayakan
kesesuaian kurikulum aktual dengan kurikulum
potensial sehingga tidak terjadi kesenjangan;
• Mengembangkan kurikulum yaitu upaya
meningkatkan dalam bentuk nilai tambah dari apa
yang telah dilaksanakan sesuai dengan kurikulum
potensial.
57

Integrasi dengan kurikulum

a) Kegiatan mendorong kegemaran membaca melalui:


- Lomba sinopsis
- Gelar wicara (talk show) tentang buku
- Lomba mengarang berbagai bentuk tulisan (puisi, prosa, esai)
b) Pembelajaran bidang studi di perpustakaan di bawah asuhan guru
dan pustakawan.
c) Pengajaran program Iiterasi informasi.
d) Terlibat dalam merencanakan perangkat pembelajaran.
e) Membantu guru mengakses dan mendayagunakan informasi publik.
f) Menyelenggarakan kegiatan membaca buku elektronik.
g) Membantu guru mengidentifikasi materi pengajaran.
h) Membantu guru mengidentifikasi sumber rujukan dan referensi
materi pengajaran
FUNGSI PERPUSTAKAAN
abad pengetahuan

Fungsi
Perpustakaan

PUSAT PENYIMPANAN/ KULTURASI


PENDIDIKAN PELESTARIAN REKREASI

PUSAT PUSAT
PENELITIAN INFORMASI
Perpustakaan + Abad
Pengetahuan

Tujuh keterampilan dasar yang diperlukan untuk dapat menjadi pribadi yang
mandiri pada abad pengetahuan, yaitu:
1. berpikir dan berbuat secara kritis: memecahkan masalah, melakukan
penyelidikan, melakukan analisis, mengelola proyek,
2. kreativitas: menciptakan pengetahuan baru, merancang solusi
permasalahan, menceriterakan sesuatu secara menarik,
3. kolaborasi: bekerjasama, melakukan kompromi, membuat konsensus,
membangun lingkungan masyarakat,
4. Saling pengertian lintas budaya: lintas etnik, lintas pengetahuan, lintas
budaya organisasi, lintas agama,
5. komunikasi: menyampaikan pesan, menggunakan media secara efektif,
menggunakan komputer:
6. menggunakan informasi elektronik secara efektif, menggunakan peralatan
pengetahuan,
7. karir dan belajar meyakini kemampuan sendiri: mengelola perubahan,
belajar sepanjang hayat, mendefinisikan karier.
Pusat Sumber Belajar

Perpustakaan merupakan pusat sumber belajar yang membantu


meningkatkan proses belajar mengajar
tujuan sebagai berikut:

1. Meningkatkan rasa cinta kesadaran dan kebiasaan membaca.

2. Memperluas pengetahuan para siswa.

3. Membantu mengembangkan kecakapan berbahasa dan daya pikir


para siswa dengan menjadikan bahan bacaan yang bermutu.

4. Menyediakan bahan-bahan pustaka yang menunjang pelaksanaan


program kurikulum di sekolah.
PERPUSTAKAAN SEKOLAH
Perpustakaan yang berada pd
lembaga pendidikan sekolah, yg
merupakan bagian integral dr
sekolah ybs & sumber belajar utk
mendukung tercapainya tujuan
pendidikan sekolah ybs (UU 20/2003
ttg Sistem Pendidikan Nasiona,
Permendiknas 19/2007 ttg Standar
Pengelolaan Pendidikan) psl 23

Keberadaan & peranan Tugas Pokok Fungsi


a. Ada untuk memberikan layanan a. Mengembangkan, a. Pusat kegiatan belajar
kebutuhan informasi siswa, mengolah & meminjamkan mengajar
pemenuhan kurikulum guru dan buku2 b. Pusat penelitian sederhana
karyawan sekolah dg koleksi b. Melayani kebutuhan c. Pusat membaca guna
berupa buku, terbitan berkala, dan pelajaran dalam kelas menambah ilmu
media lainnhya yg cocok utk c. Menyediakan sumber2 pengetahuan dan rekreasi
tingkatan sekolah tertentu informasi (koleksi harus mendukung
(Dictionary for Library & d. Menyiapkn, menetapkan kurikulum, pengembangan
Information Science, Reitz, 2004) jam perpustakaan profesi, penelitian para guru/
e. Mendidik siswa agar dapat pendidik
mencari informasi sendiri
Pusat Sumber Belajar

Perpustakaan sebagai Pusat Sumber Belajar :

1. menyediakan berbagai macam pilihan media untuk menunjang


pembelajaran dalam kelas tradisional;
2. memberikan pelayanan dalam perencanaan, produksi, operasional, dan
tindakan lanjutan untuk pengembangan sistem pembelajaran;
3. melaksanakan latihan untuk staf pengajar mengenai pengembangan sistem
pembelajaran;
4. mengembangkan penelitian yang penting untuk pemanfaatan media
pembelajaran;
5. menyebarkan informasi yang bersifat kontributif dalam penggunaan berbagai
sumber belajar;
6. menyediakan pelayanan produksi bahan pembelajaran;
7. memberikan konsultasi dalam mendesain dan memodifikasi fasilitas sumber
belajar;
8. membantu mengembangkan patokan penggunaan sumber-sumber belajar;
9. menyediakan pelayanan pemeliharaan atas berbagai macam peralatan;
10. membantu dalam pemilihan dan pengadaan media dan peralatannya;
11. menyediakan pelayanan evaluasi untuk membantu menentukan efektivitas
berbagai strategi pembelajaran.
Pusat Sumber Belajar

Perpustakaan sekolah sebagai Pusat Sumber Belajar dapat


berfungsi:

1. Sebagai sumber kegiatan belajar.


2. Membantu peserta didik memperjelas dan memperluas pengetahuannya
pada setiap bidang studi.
3. Mengembangkan minat dan kebiasaan membaca yang menuju kebiasaan
belajar mandiri.
4. Membantu anak untuk mengembangkan bakat, minat dan kegemarannya.
5. Membiasakan anak untuk mencari informasi di perpustakaan.
6. Perpustakaan sekolah merupakan tempat untuk memperoleh bahan
rekreasi sehat melalui buku-buku bacaan yang sesuai dengan tingkat
umur kecerdasan anak.
7. Perpustakaan sekolah memperluas kesempatan belajar bagi peserta didik.
KPS

Peran kepala perpustakaan sekolaH :


memfasilitasi dalam penyediaan sumber belajar untuk belajar mandiri bagi:
peserta didik, pendidik, tenaga kependidikan, warga sekolah lainnya, dan
masyarakat.

Kendala Perpustakaan dan


Kepala Perpustakaan Sekolah
dalam memberikan pelayan

1. Sebagian besar sekolah belum memiliki perpustakaan yang memadai.


2. Perpustakaan belum difungsikan sebagai penyedia sumber belajar.
3. Isi buku-buku wajib dan penunjang belum sesuai kebutuhan belajar.
4. Luas ruang, meja, kursi untuk membaca juga belum sebanding dengan
jumlah siswa, pendidik, dan tenaga kependidikan yang ada di sekolah.
Pusat Sumber Belajar

Perpustakaan dan Kepala Perpustakaan...How

1. Perpustakaan berfungsi sebagai “School Learning Center”


2. Kepala perpustakaan sekolah sebagai fasilitator terbentuknya
“budaya belajar” di sekolah.
3. Kepala perpustakaan sekolah sebagai tenaga fungsional yang
profesional di sekolah.
4. Kepala perpustakaan sekolah sebagai Mitra Sejajar Guru dalam
pengelolaan proses pembelajaran yang bermutu.
5. Kepala perpustakaan sebaiknya memberikan masukan kepada guru
dan peserta didik untuk peningkatan mutu pembelajaran di sekolah.
Pusat Sumber Belajar

Upaya Meningkatkan Peran Perpustakaan


untuk Memfasilitasi Belajar Mandiri

1. Meningkatkan kemampuan pengelola perpustakaan, termasuk


perpustakaan yang berada di satuan pendidikan (sekolah/madrasah).
2. Meningkatkan diversifikasi fungsi perpustakaan untuk mewujudkan
perpustakaan sebagai tempat yang menarik, terutama bagi anak dan
remaja, untuk belajar dan mengembangkan kreativitas.
3. Pemberdayaan kepala perpustakaan sekolah sebagai pusat sumber
belajar (PSB) dengan mengembangkan jabatan fungsional kepala
perpustakaan sekolah.
4. Membangun Citra Ideal Kepribadian Kepala Perpustakaan Sekolah
Profesional
Literasi Informasi
Pusat Sumber Belajar

Kendala perpustakaan sekolah sebagai pusat informasi :

1. Belum dipikirkannya posisi pepustakaan sekolah sebagai unit yang strategis dalam
menunjang proses pembelajaran di sekolah.
2. Minimnya dana operasional pengelolaan dan pembinaan perpustakaan sekolah,
3. Terbatasnya sumber daya manusia, dan bahkan amat terbatasnya sumber daya
manusia yang mampu mengelola perpustakaan serta mengembangkannya sebagai
pusat literasi informasi bagi siswa dan guru,
4. Lemahnya koleksi perpustakaan sekolah. Pada umumnya perpustakaan sekolah
memilik koleksi buku pelajaran yang diberi dari pemerintah.
5. Minat baca siswa yang masih belum menggembirakan, walaupun pemerintah telah
mencanangkan berbagai program seperti bulan buku nasional, hari aksara, wakaf
buku, dan sebagainya.
6. Kepedulian penentu kebijakan terhadap perpustakaan masih kurang, bahkan
keberadaan perpustakaan hanya sebagai pelengkap.
7. Masih kurangnya sarana dan prasarana yang diperlukan termasuk dalam hal ini
adalah ruang perpustakaan sekolah.
8. Belum adanya jam perpustakaan sekolah yang terintegrasi dengan kurikulum,
9. Kegiatan belajar mengajar belum memanfaatkan perpustakaan secara maksimal
sebagai pusat informasi belajar dalam arti guru “tidak terlalu sering” memberikan
tugas-tugas kepada siswa yang terkait dengan pemanfaatan perpustakaan sekolah.
Literasi Informasi

Solusi
1. perlu diupayakan adanya jam belajar di perpustakaan, sehingga siswa
terbiasa memanfaatkan perpustakaan.
2. perlunya pemberian rangsangan kepada siswa agar termotivasi untuk
memanfaatkan perpustakaan secara maksimal sebagai pusat informasi.
3. Memberikan penghargaan terhadap siswa yang meminjam buku paling
banyak dalam kurun waktu tertentu.
Literasi Informasi

Perpustakaan Sebagai Kegiatan Literasi Informasi

1. adanya status kelembagaan yang kuat dari perpustakaan,


2. struktur oraganisasi perpustakaan jelas dan berjalan dengan baik,
3. memiliki ruangan yang memadai sesuai dengan jumlah siswa, bersih, dan
penyinaranya cukup,
4. memiliki tempat baca yang memadai,
5. memiliki perabot perpustakaan secara memadai,
6. partisipasi pemakainya (siswa dan guru) baik dan aktif,
7. jenis koleksinya mencerminkan komposisi yang baik antara buku teks
dengan buku fiksi, yaitu 40% untuk buku teks, 30% buku-buku pengayaan,
dan 30% buku fiksi serta judul buku yang dimiliki bervariasi,
8. koleksi yang dimiliki sesuai dengan kebutuhan kurikulum sekolah,
9. memiliki tenaga pengelola dengan kompetensi yang memadai,
10. pengorganisasian koleksinya teratur,
11. didukung dengan teknologi informasi dan komunkasi
Literasi Informasi

Perpustakaan Sebagai Kegiatan Literasi Informasi

1. administrasi perpustakaanya tertib yang meliputi administrasi keanggotaan,


administrasi inventaris buku dan perabot, peminjaman, penyusutan,
penambahan, buku, dan statistik peminjaman
2. memiliki sarana penelusuran informasi yang baik.
3. memiliki peraturan perpustakaan.
4. memiliki program pengembangan secara jelas dan terarah.
5. memiliki program keberaksaraan informasi (literasi infomasi)
6. memiliki program pengembangan minat membaca di kalangan siswa,
7. memiliki program mitra perpustakaan,
8. melakukan kegiatan promosi dan pemasyarakatan perpustakaan,
9. kegiatan perpustakaan terintegrasi dengan kurikulum dan kegiatan belajar,
10. memiliki anggaran perpustakaan secara tetap,
11. adanya kerja sama dengan sekolah lain,
12. pelayanannya menyenangkan,
13. ada jam perpustakaan sekolah yang terintegrasi dalam kurikulum.
72

RENUNGAN
Jika telur
dipecahkan
oleh kekuatan
dari luar, maka
kehidupan di
dalam telur
akan berakhir.
73

Jika sebuah telur dipecahkan oleh kekuatan


dari dalam……maka kehidupan baru telah lahir

Hal-Hal besar
selalu dimulai
dari dalam
www.themegallery.com

Anda mungkin juga menyukai