Anda di halaman 1dari 77

PERTEMUAN 3

KOMPONEN-KOMPONEN DAN JENIS-JENIS


SISTEM INFORMASI MANAJEMEN
Tugas sistem informasi adalah melakukan siklus pengolahan data.
Untuk melakukan siklus ini, sebagian sistem diperlukan komponen-
komponen tertentu. Data perlu diolah untuk dijadikan informasi yang
berguna lewat suatu siklus. Siklus ini disebut siklus pengolahan data
atau siklus informasi.
Data yang masih belum diolah perlu disimpan untuk pengolahan lebih
lanjut, karena tidak semua data yang diperoleh langsung diolah. Pada
umumnya, data yang diperoleh disimpan terlebih dahulu yang nantinya
setiap saat dapat diambil untuk diolah menjadi informasi. Data itu
disimpan dalam bentuk basis data yang nantinya digunakan untuk
menghasilkan informasi. Siklus pengolahan data yang dikembangkan ini
disebut extended data processing life cycle.
Informasi yang tepat waktu dapat dicapai dengan komponen
teknologi. Komponen TSK mempercepat proses pengolahan data dan
teknologi telkom mempercepat proses transmisi data, sehingga
informasi dapat disajikan tepat waktu. Informasi yang akurat dapat
dicapai dengan komponen kontrol. Komponen kontrol/pengendalian
akan menjaga SI dari kesalahan yang sengaja atau tidak. Komponen
kontrol membuat SI menghasilkan informasi yang akurat.
SI mempunyai 6 komponen (1) input, (2) model, (3) output, (4)
teknologi, (5) basis data, (6) kontrol/pengendalian. 6 komponen harus
ada bersama & membentuk kesatuan. Jika satu/lebih komponen tidak
ada, SI tidak dapat melakukan fungsinya yaitu pengolahan data dan
tidak dapat mencapai tijuannya, yaitu menghasilkan informasi yang
relevan,
  tepat waktu dan akurat. (Jogianto, 2005: 46)
Input
 
James(2001:24)input : data yang masuk ke dalam SI. Komponen ini perlu
karena bahan dasar pengolahan informasi. SI tidak dapat menghasilkan
informasi jika input tidak ada. SI tidak mendapatkan input, tetapi
menghasilkan output, hal ajaib
Input SI berupa data yg diolah sistem. Data SI dapat berasal dari luar
organisasi, misalnya saham pasar modal / dalam organisasi, misalnya data
penjualan. Data untuk SI perlu ditangkap dan di catat di dokumen dasar yg
merupakan formulir untuk menangkap data SI. Dokumen dasar ini dapat
membantu dalam penanganan arus data SI, yaitu:
1. Dapat menunjukkan macam data yg harus dikumpulkan&ditangkap.
2. Data dicatat dengan jelas, konsisten dan akurat.
3. Mendorong lengkapnya data akuntansi, karena data dibutuhkan
disebutkan satu persatu di dalam dokumen dasarnya.
4. Bertindak sebagai pendistribusi data, karena tembusan formulir dapat
diberikan kepada individu atau departemen yang membutuhkannya.
5. Dokumen dasar membentu dalam pembuktian terjadinya transaksi
yang sah, sehingga sangat berguna untuk pelacakkan pemeriksaan.
6. Dokumen dasar dapat digunakan sebagai cadangan / pelindung dari
file-file data di komputer. Proses selanjutnya setelah data tercatat di
dokumen dasar adalah memasukkan data ke dalam SI.
Output

Produk SI adalah informasi. Output komponen yg harus ada di SI. SI yang


tidak menghasilkan output, tetapi menerima input dikatakan input yang
diterima masuk ke lubang yang dalam. Output dari SI dibuat dengan
menggunakan data yang ada di basis data dan diproses menggunakan model
tertentu, Kenneth (2008).
Basis Data (Database)
Basis data : kumpulan data yang saling berhubungan satu dengan yg lainnya,
tersimpan di komputer & digunakan perangkat lunak untuk memanipulasinya
(Jhon, 1985:14). Tiga hal yang berhubungan dengan basis data, yaitu :
1. Data yang diorganisasikan dalam bentuk basis data (database);
2. Simpanan permanen (storage) untuk menyimpan basis data di harddisk,
merupakan bagian teknologi perangkat keras yg digunakan di SI;
3. Parangkat lunak untuk memanipulasi database dpt dibuat sendiri dengan
bahasa pemrograman/beli paket (database management system)
DBMS yang populer untuk mengolah database sekarang ini adalah
Relation Database Management System (RDBMS) menggambarkan suatu file
basis data seperti suatu tabel, yaitu bagian kolom menggambarkan field dari
data dan bagian baris menunjukkan record dari data.
Model
 
Informasi dihasilkan SI berasal dari data dari basis data yg diolah model.
Model 1 digunakan di SI berupa logika yang menunjukkan proses
perbandingan logika atas matematika menunjukkan proses perhitungan
matematika (Faiz, 2005). Model 2 digunakan adalah matematik untuk
menghitung unit yang harus dipesan. Misal barang dengan kode 102 harus
dipesan kembali 7 unit. Pertanyaanya : mengapa harus dipesan 7 unit?
Mengapa tidak lebih/ < 7? Pemesanan kembali 7 merupakan jumlah yang
paling ekonomis dan sudah dihitung melalui model matematik. Persediaan
barang yang paling ekonomis dipengaruhi oleh 2 macam biaya, yaitu:
1. Purchasing cost atau procurement cost, yaitu biaya pemesanan sesuai dgn
frekuensi pemesanan, sebesar frekuensi pemesanan dikalikan dengan
biaya setiap kali pesan. Frekuensi pemesanan dihitung dari jumlah unit yg
dibutuhkan selama 1 periode dibagi dengan banyaknya unit tiap kali
2. Carrying cost yaitu biaya penyimpanan dihitung berdasarkan rata-rata
persediaan yang ada di gudang, sebesar biaya penyimpanan per-unit
barang dikalikan dengan rata-rata unit persediaan di gudang.
  • Biaya penyimpanan per-unit barang dihitung dari persentase harga
pembelian per-unitnya.
  • Total biaya adalah penjumlahan dari 2 komponen biaya.
  • Total biaya paling minimum dihitung berdasarkan turunan pertama
dari
total biaya sama dengan nol.
Model teknologi : komponen penting di SI. Tanpa teknologi, maka SI tidak dpt
menghasilkan informasi tepat waktu. Teknologi mempercepat SI pengolahan
datanya. Teknologi dikelompokkan2 kategori : teknologi siskom (perangkat
keras&lunak) dan teknologi sistem telkom. Teknologi merupakan kotak alat
(tool box) dalam SI. dimana digunakan menerima input, menjalankan model,
menyimpan dan mengakses data, menghasilkan&mengirimkan keluaran dan
Control
Michael (1996:67) : ”komponen kontrol merupakan komponen penting
dan harus ada di SI”. kontrol ini digunakan untuk menjamin bahwa informasi
yang dihasilkan oleh SI merupakan informasi yang akurat.
Sistem pengendalian/kontrol dalam SI diklasifikasikan sebagai sistem
pengendalian secara umum (general control system) dan sistem
pengendalian aplikasi (application control system). Pengendalian secara
umum terdiri dari pengendalian-pengendalian sbb: 1. Organisasi, 2.
Dokumentasi, 3. Perangkat keras, 4. Keamanan fisik, 5. Keamanan data, 6.
Komunikasi.
Pengendalian aplikasi diklasifikasikan sebagai masukan (input control),
proses (processing control) dan keluaran (output control). Pengendalian
aplikasi umumnya merupakan pengendalian yang sudah diprogramkan di
perangkat lunak. Pengendalian aplikasi diantaranya adalah control digit
Pengelolaan pengendalian-pengendalian (Managing Controls) yaitu
kegiatan yang dilakukan Manajer SI untuk menyakinkan bahwa
pengendalian di sistem teknologi informasi masih tetap dilakukan dan
masih efektif dalam mencegah ancaman dan gangguan terhadap SI.
Tujuan SI tidak akan mengena jika sistem terganggu, sehingga SI harus
mempunyai pertahanan terhadap ancaman dan gangguan dan
pertahanan harus dilakukan terus menerus. Pengendalian secara umum
merupakan pengendalian sistem teknologi informasi yang paling luar
yang harus dihadapi terlebih dahulu oleh pemakai SI.
Organisasi
Pengendalian organisasi dapat tercapai bila ada pemisahan tugas dan
tanggung jawab yang tegas, berupa pemisahan antar departemen dan
pemisahan di dalam departemen SI itu sendiri.
Dokumentasi
Standar, Pendefinisian Masalah, Sistem, Program, operasional, Pemakai.
Kerusakan Perangkat Keras
Pengolahan data terganggu jika perangkat keras rusak menyebabkan kemacetan
proses. Mencegahnya dengan pengendalian perangkat keras, menyediakan
perangkat keras cadangan dan membeli asuransi. Pengendalian perangkat keras
komputer merupakan pengendalian yang sudah dipasang di dalam komputer (built
in) oleh pabrik pembuatnya. Pengendalian ini dimaksudkan untuk mendeteksi
kesalahan atau tidak berfungsinya perangkat keras (hardware malfunction).
Pengendalian perangkat keras dapat berupa :
1. Pemeriksaan pariti (Parity Check)
RAM mempunyai kemampuan melakukan cek data yg disimpan : parity check.
Jika data hilang/rusak, dapat diketahui dari bit tambahan : parity bit/check bit.
Misal 1 byte memory di RAM : 8 bit, sebagai parity bit digunakan bit tambahan,
sehingga menjadi 9 bit.
2. Pemeriksaan gaung (Echo Check)
Tujuan pengecekan ini adalah untuk menyakinkan bahwa alat input/output misal

printer, tape drive, disk drive, dsb tetap berfungsi memuaskan bila dipergunakan.
3. Pemeriksaan baca setelah rekam (Read after write check)
Tujuan pengecekan adalah untuk menyakinkan bahwa data telah direkam ke
media simpanan luar setelah terekam dengan baik & benar. Setelah data
direkam, maka dibaca kembali untuk dibandingkan dengan data yang direkam,
kalau sama berarti telah direkam dengan benar.
4. Pemeriksaan baca ulang (Dual read check)
Tujuan pengecekan adalah untuk menyakinkan apakah data yang dibaca sudah
benar. Data yang dibaca, dibaca sekali lagi dan dibandingkan keduanya, bila sama
berarti telah dibaca dengan benar tanpa kesalahan.
5. Pemeriksaan validitas (Validity Check)
Tujuan pengecekan adalah untuk menyakinkan data dikodekan dengan benar.
Echo check
Data yang diketikkan pada keyboard untuk dimasukkan ke komputer akan
ditampilkan (echo) pada layar terminal. Dengan demikian operator dapat
membandingkan antara data yang diketikkan dengan data yang seharusnya
dimasukkan. Program dibuat sedemikian rupa dengan memberikan kesempatan
pada operator untuk memperbaiki bila data yang diketikkan salah.
Existence check
Kode yang dimasukkan dibandingkan dengan daftar kode-kode yang valid dan
sudah diprogram.
Matching check
Pengecekan ini dilakukan dengan membandingkan kode yang dimasukkan dengan
field di file induk bersangkutan.
Field check
Field dari data yang dimasukkan diperiksa kebenarannya dengan mencocokkan
nilai dari field data tersebut dengan tipe field-nya, apakah bertipe numerik,
alphabetik, atau tanggal.
Sign check
Field dari data yang bertipe numerik dapat diperiksa untuk menentukan apakah
telah berisi dengan nilai yang mempunyai tanda yang benar, positif atau negatif.
Relationship check atau logical check
Hubungan antara item-item data input harus sesuai dan masuk akal. Pengecekan
berfungsi untuk memeriksa hubungan antara item data input yang dimasukkan ke
komputer. Kalau tidak masuk akal, maka akan ditolak oleh komputer.
Limit check atau reasonable check
Nilai input data diperiksa apakah cukup beralasan atau tidak. Contoh, tanggal
transaksi yang terjadi adalah 30 Februari 2000 adalah tidak beralasan.
Range check
Nilai yg dimasukkan diseleksi agar tidak keluar dari jangkauan nilai yg ditentukan.
Self-checking digit check
Pengecekan untuk memeriksa kebenaran dari digit-digit data yang dimasukkan.
Pengecekan ini digunakan karena operator cenderung melakukan kesalahan
memasukkan digit-digit data.
Sequence check
Sequence check memeriksa urutan dari record data yang dimasukkan dengan cara
membandingkan nilai field record tersebut dengan nilai field record sebelumnya
yang terakhir dimasukkan.
Label check
Untuk menghindari kesalahan penggunaan file, maka label internal yang ada di
simpanan luar dapat diperiksa untuk dicocokkan dengan yang seharusnya
digunakan.
Batch control total check
Batch control total check umumnya diterapkan pada pengolahan data dengan
metode batch processing.
Zero-balance check
Bila transaksi yang dimasukkan merupakan nilai-nilai yang saling mengimbangi,
misalnya nilai-nilai debet dan nilai-nilai kredit, maka nilai-nilai tersebut harus
imbang atau kalau dikurangkan selisihnya harus nol. Zero-balance check akan
melakukan pengecekan selisih antara dua sisi tersebut harus imbang.
Pengendalian Keamanan Fisik
Untuk menjaga keamanan hardware, software & manusia di dalam perusahaan.
Pengendalian keamanan fisik dapat dilakukan sebagai berikut :
1. Pengawasan pengaksesan fisik
Proteksi berupa pembatasan terhadap orang yg masuk ke bagian penting.
Pengawasan ini dengan cara : Penempatan satpam, Pengisian agenda kunjungan,
Penggunaan tanda pengenal, Pemakaian kartu, Penggunaan Closed-Circuit TV.
2. Pengaturan lokasi fisik
Lokasi ruang komputer merupakan pertimbangan penting dalam perencanaan
sekuriti. Pengendalian lokasi fisik yang baik ruang komputer dapat berupa :
Lokasi yang tidak terganggu oleh lingkungan, Gedung yang terpisah, Tersedia
fasilitas cadangan
3. Penerapan alat-alat pengaman
Alat pengaman tambahan digunakan untuk mengendalikan yg dapat terjadi
yang menyebabkan fatal. Alat pengaman berupa : Saluran air, Alat pemadam
kebakaran, UPS (Uninteruptible Power Systems)

Anda mungkin juga menyukai