Anda di halaman 1dari 19

Proses enyembuhan fraktur epiphyseal plate

• Dimasukkannya pelat efisis (fisis) pada fraktur


dapat mengubah proses penyembuhan serta
dapat menambah resiko dislokasi.
• Penyembuhan normal fraktur dapat
melibatkan lempeng epifisis.
Waktu penyembuhan fraktur incomplete

• Waktu penyembuhan fraktur sangat


bervariasi.
• Beberapa faktor yang dapat mempengaruhi
penyembuhan patah tulang adalah:
a. Usia pasien
b. Lokasi dan bentuk fraktur
c. Initial displacement
d. Suplai darah pada fragmen fraktur
Penilaian penyembuhan fraktur pada
pasien
• Penyatuan fraktur dinilai dengan pemeriksaan
klinis dan radiografi.
• Pemeriksaan klinis terdiri dari:
1. Blending (gaya tekuk)
2. Twisting (puntir)
3. Compression (kompresi)
Penilaian klinis
patah tulang
pada pasien
Abnormal healing of frakturs
• Penyembuhan yang tidak baik pada fraktur
dapat memberikan hasil yang tidak normal
diantaranya:
Malunion
Delayed union
Nonunion, fibrous union atau pseudarthrosis
Complications of fracture
• Initial (intermediate) complication
1. Local complication
• Skin injuries
• Vaskular injuries
• Neurogical injuries
• Muscular injuries
• Visceral injuries
2. Remote complications
• Mutiple injuries
• Hemorrhagic injuries
Complications of fracture
• Early complications
– Local complications
• Sequelae of intermediate complication,
• Joint complication
• Bony complication
– Remote complication
• Fat embolism
• Pulmonary embolism
• Pneumonia
• Tetanus
• Delirium tremens
Complications of fracture
• Late complication
– Local complications
• Joints complication
• Bony complication
• Muscular complication
• Neurological complication
– Remote complication
• Renal calculi
• Accident neurosis
Prinsip umum tatalaksana fraktur
• Pertama, ‘’Do No Harm”
• Berdasarkan tatalaksana yang akurat
• Pilih tatalaksana dengan tujuan khusus
• Gunakan perawatan yang realitis dan praktis
• Pilih perawatan untuk satu individu pasien
Emergency life support system
• Basic life support (BLS)
Prosedur BLS diindikasikan untuk keadaan darurat
yang mengancam jiwa dari sistem ABCS berikut:
1. A –Airway ( Obstruksi)
2. B – breathing (gagal nafas)
3. C – Circulation ( henti jantung atau perdarahan
berat.
• Advance trauma life support (ATLS)
– ATLS mencakup prosedur rumah sakit seprti
pemantauan jantung, defibrilasi, dan pemerian
cairan intravena, obat-obatan, alat bantu nafas
(Endotracheal tube).
– Prosedur ini dilakukan oleh petugas darurat
terlatih (EMTS) atau paramedis.
Tatalaksana awal pasien fraktur
• Perawatan segera diluar rumah sakit
(resusitasi dan pertolongan pertama)
• Perawatan selama transfortasi ke rumah sakit
• Perawatan darurat dirumah sakit.
Tatalaksana awal pasien fraktur
• Perawatan segera di luar rumah sakit
(pertolongan pertama)
• Airway ( Obstruksi)
• Breathing (gagal nafas)
• Circulation ( henti jantung atau perdarahan
berat.
• Shock
Fraktur dan dislokasi
Proses pembidaian
dilakukan untuk
meminal rasa sakit
dan mencegah
cedera lebih lanjut
pada jaringan lunak.
Transportasi

Proses transportasi pada


individu yang cedera
harus mendapatkan
perawatan yang baik saat
dimasukkan kedalam
kendaraan.
Perawatan darurat pasien di RS
• Saat pasien datang kerumah sakit, semua informasi harus di
kumpulkan secara relevan dari pasien, teman, EMTs atau
paramedis, petugas ambulan, polisi.
• Pedoman ATLS dari ahli bedah Amerika serikat memilih
AMPLE untuk informasi:
 A – Alergi (alergi apapun termasuk obat)
 M– Medications (obat-obatan yang di minum sebelum
kecelakaan)
 P – Pertinent history ( riwayat penyakit sebelumnya)
 L – Last Meal ( terakhir makan sebelum terjadi kecelakaan)
 E – Event (lingkungan sekitar).

Anda mungkin juga menyukai