Anda di halaman 1dari 38

Etika Enjinyering

Aturan Interaksi Manusia


Etiket
– Kode perilaku sopan-santun, tutur sapa dll. Sangat berbeda
antar budaya
– Pelanggaran akan menyebabkan dianggap tidak sopan dan
dijauhi orang
– Sangat mudah berubah sesuai perkembangan masyarakat
Hukum
– Aturan yang ditetapkan pihak berwenang dan masyarakat
– Pelanggaran akan mendapat hukuman melalui proses tertentu
– Tidak mudah berubah, perlu kesepakatan khusus
Aturan Interaksi Manusia
Moral
– Baku perilaku yang dapat diterima. Dibangun dari sistem nilai
masyarakat dan agama. Kadang berbeda antar budaya.
– Pelanggaran akan diperlakukan seperti pada etika namun
umunya jauh lebih keras.
– Tidak mudah berubah dalam satu generasi, namun dapat
berubah antar generasi
Etika
– Baku perilaku yang diterima secara bersama sekelompok orang
“peer” dalam organisasi (profesi) tertentu.
– Pelanggaran berakibat dikeluarkannya pelanggar dari
organisasi.
– Tidak mudah diubah, dirancang untuk jangka panjang.
Perbandingan Aturan Interaksi
Secara umum Hukum harus selalu konsisten
dengan moralitas, namun demikian konflik dapat
terjadi saat:
– Sistem hukum tidak memperhatikan situasi
– Perumusan baku moral mengarah pada hukum yang
tidak dapat dijalankan
– Hukum yang tidak imparsial
– Hukum yang mengatur perilaku yang tak dapat
diamati
– Hukum yang dipaksakan oleh rejim amoral
Mengelola Konflik
Isu Moral
– Hanya dapat ditentukan melalui keputusan moral.
– Contoh: memacu kendaraan pada keadaan darurat
dan untuk kesenangan
Isu Konseptual
– Muncul saat tindakan moral yang disepakati
mengalami ketidakpastian bagaimana mengawasinya
– Contoh: berapa kecepatan yang dianggap
membahayakan orang lain
Mengelola Konflik
Isu Aplikasi
– Muncul ketika ada ketidakjelasan apakah terjadi
pelanggaran hukum atau tidak.
– Contoh: mengendarai kendaraan pada kecepatan 80
km/jam di jalan dengan aturan maksimum 100 km/jam
dalam keadaan hujan hingga tergelincir.
Isu Faktual
– Muncul ketika ada ketidakpastian tentang fakta-fakta
relevan secara moral.
– Contoh: pengendara dihentikan polisi pada karena
kecepatannya 110 km/jam, mengaku kecepatannya
100 km/jam.
Contoh Kasus 1
Sebuah undang-undang baru pemerintah mensyaratkan
bahwa kandungan timbal air minum kurang dari 1,0 ppb
(bagian per miliar).
Melissa adalah insinyur keselamatan yang telah menguji
air minum perusahaannya dengan dua metode.
Metode B memberikan pembacaan 1,23 ppb. Dia harus
mengisi laporan pemerintah menggambarkan kualitas air
perusahaannya. Jika kandungan timbal melebihi 1,0 ppb,
perusahaannya akan didenda. Dia sedang memikirkan
apakah akan melaporkan hasil dari Metode A atau
Metode B
A. Factual Issues

1. Fact vs Factual Issues


"Fact" = dikenal fakta
“Factual Issues" = fakta yang tidak diketahui, pertanyaan
yang dimiliki tentang fakta-fakta apa

Fakta Kasus 1:
Metode A mengatakan 0,85 ppb
Metode B mengatakan 1,23 ppb
Isu faktual Kasus 1:
Metode mana yang lebih akurat?
2. Ketika kita tidak memiliki waktu / sumber
daya untuk mengungkap fakta, kita harus
menyelesaikan masalah faktual (factual
issues) dengan membuat asumsi
• Asumsi yang wajar (Reasonable
assumptions)
• Asumsi yang tulus (Sincere assumptions)

3. Asumsi yang berbeda dapat


menghasilkan berbagai penilaian moral
yang berbeda
Contoh Kasus 2
Sally adalah seorang insinyur mekanik yang
dipekerjakan oleh General Motors untuk merancang
tangki bensin otomotif.
Menurut standar keamanan Pemerintah AS,mobil
harus bisa bertahan dengan dampak “moderate” tidak
ada kesempatan untuk tangki bensin yang terbakar.
Diuji coba terakhir, mobil yang jatuh pada 35 mph tidak
mengalami kebakaran, sedangkan 20% mobil yang
jatuh pada 45 mph memiliki kebakaran
Apakah diperlukan untuk mendesaign ulang tangki
bensin standar pemerintah?
B. Conceptual Issues
1. Conceptual Issues adalah pertanyaan tentang arti
dari istilah penting.
Conceptual Issues pada Case 2
Apa yang dianggap sebagai dampak “moderate”

2. Bagaimana kita menyelesaikan masalah


konseptual?
a. Terkadang definisi yang diatur dalam kebijakan / hukum
b. Biasanya kita mengandalkan pemahaman bersama
Definisi <==> Paradigma
Contoh Kasus 3
Perusahaan Petrus mengharuskan dia untuk menghindari
konflik. Mereka mendefinisikan konflik kepentingan
sebagai berikut: X memiliki konflik kepentingan ketika X
memiliki kepentingan pribadi yang mungkin menyebabkan
X untuk bertindak bertentangan dengan kepentingan / nya
kliennya atau majikan
Peter memilih antara pemasok komponen untuk produk
perusahaannya. Petrus belajar bahwa salah satu vendor
adalah saudara tuanya, Bob. Peter belum melihat Bob
dalam 30 tahun. Petrus bertanya-tanya apakah dia wajib
keluar dari proses pengambilan keputusan karena
hubungan ini dengan Bob.
Masalah aplikasi muncul ketika ada
pertanyaan apakah konsep berlaku dalam
kasus non-paradigmatik

Masalah aplikasi dalam kasus 5:


Apakah hubungan Peter dengan Bob
menyajikan konflik kepentingan?
Contoh lain: "Mencuri"
Paradigma Kasus: Membobol rumah
seseorang dan mengambil uang.

Non-Paradigma Kasus:
-Gagal untuk mengembalikan uang yang
dipinjam ($ 10,00)
-Tidak mengembalikan pensil yang dipinjam
Memutuskan Masalah Aplikasi
- membuat konsep lebih tepat dan / atau
- mendapatkan lebih jelas tentang fakta-
fakta apa yang memecahkan masalah dan
aplikasi dengan mengungkap masalah
yang lebih faktual dan / atau masalah
konseptual
Contoh Kasus 4
Larry adalah seorang insinyur kedirgantaraan
dipekerjakan oleh Boeing merancang pesawat. Dia
adalah anggota dari Quaker Reliji, yang berkomitmen
untuk antikekerasan (Selama perang, Quaker sering
menolak untuk melayani sebagai berperang melawan
tentara, tetapi akan melayani sebagai petugas medis).
Larry dipekerjakan oleh Boeing untuk mendesain
pesawat penumpang, namun bosnya yang baru-baru ini
dipindahkan meminta dia untuk merancang pesawat
militer. Larry harus memutuskan apakah akan menerima
tugas baru atau berhenti dan mencari pekerjaan baru.
D. Masalah Moral dalam Persepsi sempit
Rasa / Nilai Isu
Masalah moral yang muncul ketika kita
harus membuat keputusan tentang apa
yang lebih berharga.
Isu moral dalam kasus 5:
Larry harus memutuskan apakah karir
atau religinya yang lebih berharga
baginya.
Bermoral vs Non Bermoral (Bebas) Konsep
Non-bermoral Konsep: Dalam mendefinisikan
konsep atau memutuskan apakah konsep
berlaku dalam situasi tertentu, Anda perlu
TIDAK membuat penilaian moral.
Bermoral Konsep: Dalam mendefinisikan konsep
atau memutuskan apakah konsep berlaku dalam
situasi tertentu, Anda harus membuat penilaian
moral.
Hal Berkaitan dengan Moral
"Suap" = Membayar seseorang untuk
melakukan suatu tindakan yang tidak
kompatibel dengan kantornya atau
posisinya.
"Eksploitasi" = Mengambil keuntungan
yang tidak adil dari orang lain untuk
keuntungan sendiri.
Contoh Kasus 5
Perusahaan Jerry bersaing untuk kontrak dalam
merubah pabrik pengolahan air di negara N di
mana masih banyak wabah kolera disana.
Jerry tahu bahwa perusahaan pesaing tidak
memiliki kecanggihan teknologi yang memadai
untuk melakukan pekerjaan tersebut.
Menteri Kesehatan Masyarakat N mengatakan
pada Jerry bahwa kontrak kami hanya jika ia
membayar sewa tahun ini pada menteri
kondominium liburan di Monte Carlo.
Akankah ini $ 100.000 jumlah pembayaran
sebagai suap?
Bahkan jika itu adalah suap, haruskah
perusahaan Jerry melakukan
pembayaran?
Teori Moral
Kebanyakan tidak ada “algorithma moral”
untuk membuat keputusan atau jawaban.
Pilihan yang dapat dilakukan adalah “Teori
Moral” yang memberi kerangka membuat
keputusan-keputusan moral dan etika.
Masalahnya teori moral tidak selalu
memberi jawaban yang sama bahkan
sering bertentangan.
Penentu Teori Moral
Egoisme Etikal
– Pemikiran: Tindakan boleh (dapat diterima)
atas dasar kepentingan sendiri.
– Contoh: membunuh perampok untuk
membela diri
Penentu Teori Moral
Utilitarianisme
– Pemikiran: Tindakan diterima bila memberikan paling banyak
manfaat untuk orang banyak.
Contoh: penggunaan DDT untuk melawan malaria
– Utilitarianisme berarti berguna, bermanfaat, berfaedah, atau
menguntungkan. Istilah ini juga sering disebut sebagai teori
kebahagiaan terbesar
– Analisis utilitarianisme
1. Tentukan target audiens
2. Tentukan kerusakan, keuntungan, dan bobot pada target
audiens
3. Evaluasi fungsi kebahagiaan untuk setiap tindakan
4. Pilih tindakan yang memberikan fungsi kebahagiaan tertinggi
Penentu Teori Moral
Analisis Hak
– Pemikiran: Hak siapa didahulukan dan tepo seliro, Contoh:
penculik dibohongi untuk mnyelamatkan sandra
– Urutan hak menurut kepentingan
1. Hak untuk hidup
2. Hak untuk menjaga kepenuhan hidup
3. Hak untuk meningkatkan kepenuhan hidup
– Analisis Hak
1. Tentukan target audiens
2. Evaluasi tindakan pelanggaran hak sesuai urutan di atas
3. Pilih tindakan yang menyebabkan pelanggaran hak yang
kurang penting
Kode Etik Engineer

Contoh Kasus
Kode Etik IEEE
IEEE Code of Ethics Kode Etik IEEE

We, the members of the IEEE,


Kami, anggota IEEE, dalam
in recognition of the
pengenalan akan pentingnya
importance of our technologies teknologi kami dalam
in affecting the quality of life mempengaruhi kualitas
throughout the world, and in kehidupan di seluruh dunia
accepting a personal obligation dan dalam penerimaan
to our profession, its members kewajiban kami pada profesi
and the communities we serve, kami, anggota-anggotanya dan
do hereby commit ourselves to masyarakat yang kami layani,
the highest ethical and dengan ini kami menyatakan
professional conduct and diri terikat pada perilaku etis
agree: dan profesional tertinggi dan
setuju:
1. to accept responsibility 1. menerima tanggung
in making engineering jawab dalam
decisions consistent with pengambilan keputusan
the safety, health and engineering yang taat
welfare of the public, and asas pada keamanan,
to disclose promptly kesehatan, dan
factors that might kesejahteraan publik, dan
endanger the public or segera menyatakan
the environment; secara terbuka fatktor-
faktor yang dapat
membahayakan publik
atau lingkungan;
2. to avoid real or 2. menghindari konflik
perceived conflicts of interes nyata atau
interest whenever yang terperkirakan
possible, and to sedapat mungkin, dan
disclose them to membukakannya
affected parties when pada para pihak yang
they do exist; terpengaruh ketika
muncul;
3. to be honest and 3. akan jujur dan
realistic in stating realistis dalam
claims or estimates menyatakan klaim
based on available atau perkiraan
data; menurut data yang
tersedia;
4. to reject bribery in 4. menolak sogokan
all its forms; dalam segala
bentuknya;
5. to improve the 5. mengembangkan
understanding of pemahaman
technology, its teknologi, aplikasi
appropriate yang sesuai, dan
application, and kemungkinan
potential konsekuensinya;
consequences;
6. to maintain and 6. menjaga dan
improve our technical mengembangkan
competence and to kompetensi teknis dan
undertake technological mengambil tugas
tasks for others only if teknologi yang lain hanya
qualified by training or bila memiliki kualifikasi
experience, or after full melalui pelatihan atau
disclosure of pertinent pengalaman, atau setelah
limitations; menyatakan secara
terbuka keterbatasan
relevansi kami;
7. to seek, accept, 7. mencari,
and offer honest menerima, dan
criticism of technical menawarkan kritik
work, to acknowledge perkerjaan teknis,
and correct errors, mengakui dan
and to credit properly memperbaiki
the contributions of kesalahan, dan
others; menghargai
selayaknya kontribusi
orang lain;
8. to treat fairly all 8. memperlakukan
persons regardless of dengan adil semua
such factors as race, orang tanpa
religion, gender, bergantung pada
disability, age, or faktor-faktor seperti
national origin; ras, agama, jenis
kelamin, keterbatasan
fisik, umur dan asal
kebangsaan;
9. to avoid injuring 9. berupaya
others, their property, menghindari
reputation, or kecelakaan pada
employment by false orang lain, milik,
or malicious action; reputasi, atau
pekerjaan dengan
tindakan salah atau
maksud jahat;
10. to assist 10. membatu rekan
colleagues and co- sejawat dan rekan
workers in their sekerja dalam
professional pengembangan
development and to profesi mereka dan
support them in mendukung mereka
following this code of dalam mengikuti kode
ethics.  etik ini.
TUGAS 1
Carilah kode etik enjinering dari ACM
Berikan contoh bentuk egoisme etika
Berikan contoh bentuk Utilitarianisme
Berikan contoh bentuk Analisis Hak

Anda mungkin juga menyukai