FAKULTAS VOKASI UNAIR

PROGRAM STUDI D-III PERPAJAKAN

DAN

DRS. MUDJIAMAN HARDJO WARSITO, MM

BIO DATA 1
 DOSEN
 Mudjiaman Hardjo Warsito K/5
 Jl. Dukuh Kupang 14 No. 14, HP 0811554466
 E-mail : mudjiaman_hw@yahoo.co.id
 Panggil saja : Pak Mudji
 Magelang / Tgl 1 Oktober 1946
 1965 Lulus SMA Sos Magelang
 1969 Lulus Akademi Ajun Akuntan Pajak Semarang
 1975 Lulus Institut Ilmu Keuangan Jakarta
 1999 Lulus S2 Magister Manajemen Ak Untag Sby
 1966 – 2003 PNS Direktorat Jenderal Pajak
 2003 – Sekarang :
– Konsultan Pajak,
– Dosen Luar Biasa Fakultas Vokasi Perpajakan Unair,
– Inst Pelatihan Brevet A/B Pajak IAI, UBAYA, UWK
– Ketua IKPI Cabang Surabaya
– ANGGOTA AKP2I SURABAYA sejak Juli 2016

DISKRIPSI PEMBELAJARAN 2
 KODE ETIK DAN PEMERIKSAAN PAJAK
 METODE
M EMBAHAS – TATAP MUKA
– TANYA JAWAB
– TEKNIK & METODE RIKS
– KISI-KISI PAJAK PPH OP
– KODE ETIK KONS PAJAK
 PENILAIAN
– RUANG LINGKUP RIKS – UTS 40%
– PROGRAM RIKS PAJAK – UAS 40%
– NORMA RIKS – TUGAS 20%
– TEKNIK & METODE RIKS
– STUDI KASUS  PAHAM
KUP , PPH, PPN, AKUNTANSI
M ANFAAT
– PENGERTIAN JENIS & RUANG
 TUJUAN
LINGKUP RIKS – PAHAM JENIS R LINGKUP
– DASAR HUKUM RIKS PAJAK – PAHAM DASAR HUKUM
– HAK & KEWAJIBAN FISKUS – PAHAM TEKNIK & METODE
– PERSIAPAN MENGHADAPI RIKS – MAHAN KODE ETIK RIKS
– TRAMPIL BUAT KKP
– SIAP MENGHADAPI RIKS
PAJAK

ORGANISASI MATERI 3
 ORGANISASI MATERI
KONTRAK PENGERTIAN & TATA CARA BAHAN BUKTI
PERKULIAHAN & DASAR HUKUM PEMERIKSAAN PEMERIKSAAN
PENDAHULUAN RIKS PAJAK PAJAK PAJAK

PENERBITAN KERTAS KERJA PROGRAM TEKNIK &

LP2 PEMERIKSAAN PEMERIKSAAN METODE
PAJAK PAJAK PEMERIKSAAN
PAJAK

HAK DAN HAK DAN

KEWAJIBAN KEWAJIBAN WP
PEMERIKSA YANG
DIPERIKSA

MATA KULIAH 4
 MATA KULIAH
 PENDAHULUAN  PROGRAM RIKS
 NORMA RIKS PAJAK PADA AKUN ASET
 TATA CARA RIKS  PROGRAM RIKS
PAJAK KEWAJIBAN &
 BAHAN BUKTI RIKS EKUITAS
PAJAK  PROGRAM RIKS
AKUN RL
 TEKNIK & METODE
RIKS PAJAK  KKP
 PERENC PROGRAM  LHP
RIKS PAJAK  STUDI KASUS WP
OP

SATUAN ACARA PERKULIAHAN 5

 KEP
& PEMERIKSAAN PAJAK

No. SENIN Slide Pokok Bahasan

1. 27 JAN 20 1– 36
07.00 PENDAHULUAN
2. 03 FEB 20 37 -84 KISI-KISI PPH OP 07.00
85 - 209 KE KONSULTAN PAJAK

3. 10 FEB 20 210-302 RUANG LINGKUP

PEMERIKSAAN
07.00
4. 17 FEB 20 303-338 PROG RIKS POS L R
07.00
5. 24 FEB 20 339-356 PROG RIKS POS NERACA
07.00
1. 02 MAR 20 357-431 TEKNIK DAN METODE RIKS
07.00 KKP dan LP2
7. 09 MAR 20 432-491 KODE ETIK PEMERIKSA PAJAK
07.00 493-509 STUDI KASUS RIKS WP OP
510 SELESAI

PENGANTAR PENDAHULUAN 6
KODE ETIK PROFESI & P E M E R I K S A A N P A J A K

ILISTRASI 7
 ILUSTRASI
 WP diperiksa > 1X  Karena Pemeriksa
, dilaks dengan : memakai cara TP/MP
sendiri2 dalam riks.
Cara pemeriks
berbeda  D o k u m e n tidak
 Contoh : MENGAPA ?
lengkap / tidak sama
– Th 2015 Uji Arus dengan beda metode.
Piut u/ menguji
kebenaran omzet .  Setiap penggunaan
– Th 2018 teknik pemeriksaan
Pendekatan LK u/ harus
menguji kebenar memperhatikan jenis
-an omzet juga . usahanya
TEKNIK DAN METODE RIKS 8
 TEKNIK VS METODE RIKS

 Teknik Pemeriksaan (TP) berkaitan

dengan Metode Pemeriksaan .

 TP lebih bersifat cara penghit dengan

evaluasi, analisa, pengujian antara ;

 MP bersifat cara penghitungan dengan

pendekatan tertentu .
LANJUTAN 9
 TEKNIK VS METODE RIKS
1. Evaluasi
TP lebih bersifat 2. Analisa Angka
cara penghit 3. Audit Trail
dengan evaluasi, 4. Cross Check
analisa, pengujian
antara 5. Uji Arus Barang
6. Uji Arus Uang
MP bersifat cara 7. Uji Arus Utang
penghitungan dg 8. Uji Arus Piutang
pendekatan 9. Uji Phisik
tertentu 10. Rekonsiliasi
LANJUTAN 10
TEKNIK VS METODE RIKS
Lanjutannya :

11. Verifikasi
12. Vouching
13. Konfirmasi
14. Sampling
15. Inspeksi

EVALUASI 11
 Ad. 1. EVALUASI
Meliputi :

 Tahap riks awal II. Memahami kebij

 Pelajari kegiatan perus berkaitan dg
bisnisnya Lapkeu nya.
 Pelajari sistim PI II. Menilai
II

 Pelajari struktur kebenaran Formal

Organisasinya SPT
 Pelajari III. Menilai
III

tanggung jawab kelengkapan SPT

masing2 bagian menyangkut
lampiran2 nya
ANALISA ANGKA 12
 Ad. 2 ANALISA ANGKA
II.Teknik
 Fungsinya adalah Perbandingan
memberikan II. Analisa Ratio
II
arah – Ratio LK u/
pemeriksaan mendeteksi harga
Digunakan :
 Artinya sejauh jual atau HPP
III
III. Analisa
mana riks akan
dilaksanakan Variance
 Fungsi kedua 1V. Analisa
IV
adalah alat Standard
kontrol VV. Analisa Trend

ANALISA RATIO 13
 ANALISA RATIO
Ditempuh :

 Akan lebih 1.
1 Perband Analisa
berguna kalau Ratio deng Standar
dipadukan yang berlaku
dengan hasil 2.
2 Analisa bbrp th
Analisa Variance pajak terachir
dan Analisa 3 Analisa rencana
3.
Standar biaya dg rencana
 Perlu adanya
penjualan, rencana
standar yang produksi, rencana
obyektif pembelian dsb
AUDIT TRAIL 14
 Ad. 3 AUDIT TRAIL
Misalnya :

Melacak jumlah
 Pelacakan angka
penjualan :
menurut urutan
– Telusuri Faktur
riks atau audit Penjualan
trail
– Telusuri Jumlah
 Pelaksanaannya Penerimaan dlm
bervariasi s/ RK
sistim & – Telusuri Kontrak
perangkat Jual Beli
pembukuan WP – Telusuri Kontrak
Kerja
crosscheck 15
 Ad. 4 CROSS CHECK
Misalnya :

 Cross Check  Kebenaran

mrpk pengujian kelengkapan
kebenaran juml pembelian dg
dlm suatu pos ke dok dasar :
dokumen dasar a. Permintaan
 Menguji kebenar
pembelian
b. Pesanan
an juml dengan
Pembelian
memperhitkan
c. Faktur
pos lain yang
d. Bukti
terkait Pembayaran

UJI ARUS BARANG 16

 Ad. 5 UJI ARUS BARANG
Kesulitannya :

 Mrpk pengujian 1.
1 Jml Pemb yang
keterkaitan antar tidak dibukukan
pos. seluruh nya
 Untuk menentu 2.
2 Cara penil Pers
kan kelengkapan 3.
3 Perub harga beli
jml omzet /jual
 Formula : So 4
4. Bervariasinya br
Awal Pers + persediaan
Pemb - So Pers 5. Barang yang
5
Akhir = Br hilang sulit dilacak
Terjual PEMERIKSAAN DOKUMEN 17
 PEMERIKSAAN DOKUMEN
Perhatikan :

 Dokumen 1.
1 Nama orang
Keuangan yang mengeluar
 Dokumen Non kan dok ybs
Keuangan 2.
2 Nama Badan yg
 Dokumen mengeluarkan dok
Internal yang ybs
dibuat sendiri 3.
3
Tgl pembuatan
 Dokumen dok itu kapan
Eksternal yang 4.
4 Keaslian
dibuat Pih Lain Dokumen
UJIA ARUS UANG 18
 Ad. 6 UJI ARUS UANG
Kesulitannya :

 Dalam rangka  Masalah yang

menentukan sering timbul
kelengkapan adalah
jumlah kemungkinan
penerimaan uang adanya
 Formula : So pengambilan
Achir + prive Direktur
Pengeluaran -So atau Pemegang
Awal = Saham yang
Penerimaan tidak dibukukan.

UJI ARUS UTANG 19

 Ad. 7 UJI ARUS UTANG
Kesulitannya :

 Dalam rangka  Masalah yang

menentukan sering timbul
kelengkapan dan adalah
ketetapan jumlh
pembelian
kemungkinan
 Formula : So
adanya
Achir +
Pelunasan Utang
+ Pembelian  transaksi yang
Tunai - So Awal tidak dibukukan.
= Pemb Total
UJI ARUS PIUTANG 20
 Ad. 8 UJI ARUS PIUTANG
Kesulitannya :

 Dalam rangka  Masalah yang

menentukan sering timbul
kelengkapan dan adalah :
ketetapan jml
peredaran usaha
kemungkinan
 Formula : So
adanya
Achir
+Penerimaan
Uang+ Penjualan transaksi yang
Tunai -So Awal tidak dibukukan.
= Penj Total
AKIBAT KEEMPAT PENGUJIAN 21
 KEEMPAT PENGUJIAN
Tindak Lanjut :

 Uji Arus Barang  Pemeriksa harus

 Uji Arus Uang meneliti lebih
 Uji Arus Utang jauh penyebab
 Uji Arus Piutang
selisih tsb.
 Tujuannya untuk
Apabila terjadi
selisih dengan WP mendapatkan
jumlah yang
sebenarnya atas
pos yang
diperiksa
 Contoh :
UJI FISIK 22
KEEMPAT PENGUJIAN
Tindak Lanjut :

Apbl terdapat
selisih penjualan
b/ Uji Arus
Piutang mungkin
disebabkan krn
ada penerimaan
uang
yang bukan
penjualan

UJI FISIK 23
 Ad. 9 UJI FISIK
Atas barang apa ? :

 Dilakuan dlm 1. Barang

rangka pengujian dagangan
a/ pos2 aktiva yg
2. Persediaan
dilaporkan WP.
 Tujuannya u/
3. Kas
meyakinkan 4. Surat Berharga
apakah aktiva 5. Aktiva Tetap
tsb benar2 ada. – dsb

INSPEKSI 24
 Ad. 10 REKONSILIASI
Terhadap :
 Dilakuan dalam
rangka pengujian 1. Pos Piut dengan
kelengkapan Buku
pelaporannya. Tambahannya
 Merekonsiliasi 2. So dalam Buku
berarti mencocokan
Bank dengan So
dua sumber yang
terpisah mengenai Rekening Koran
hal yg sama 3. Biaya Peg dengn
 Kalau terjadi SPT Masa PPh Ps
perbedaan harus 21
dijelaskan.
4. LR Komersial dg
LR Fiskal
VERIFIKASI 25
 Ad. 11 VERIFIKASI
Terhadap :

 Pemeriksaan
mengenai Penting
kebenaran
sekali
perhitungan terhadap
 Seperti : perhitungan :
– Penjumlahan 
kebawah (footing)
– Penyusutan
– Penjulahan
kesamping – Penilaian
(crossfooting) Persediaan
– Pengurangan
– Perkalian
– Pembagian

VOUCHING 26
 Ad. 12 VOUCHING
 Pemeriksaan Dengan Cara :
dokumen dasar Mengecek
untuk membuktikan
sah tidaknya suatu langsung sumber
transaksi dari segi transaksi
akuntansi – Invoice
 Tujuannya untuk – Kontrak Kerja
menguji keabsahan – Perjanjian Jual
suatu transaksi Beli
Tujuannya :

– Tidak terdapat
transaksi Fiktif
KONFIRMASI 27
 Ad. 13 KONFIRMASI
Dengan Cara :

 Untuk mendapatkan  Mengirim surat

keterangan dari Pih permintaan
Ketiga.
keterangan
 Untuk meyakinkan
Positip, tidak
kebenaran data
atau informasi WP dicantumkan
yang diperiksa angka2.
 Mengirim surat
permintaan ket
Negatif
dicantumkan
angka2
LANJUT 28
 KONFIRMASI Dengan Cara :
 Mengirim surat
permintaan ket
Memberi jawaban
Negatif
apabila data atau
dicantumkan
jumlah transaksi
angka2
yg disebutkan dlm
surat konfirmasi
tidak sesuai saja
menurut Catatan
Pembuknya

SAMPLING 29
 Ad. 14 SAMPLING
Terhadap :
 Audit Sampling :
suatu teknik riks dg 1. Sampling
cara menguji dengan metode
sebagian bukti2 Non Statistik
atau transaksi2 yg
dipilih b/ Metode 2. Sampling dg
Tertentu. metode Statistik
 Dapat menghemat 3. Setiap
biaya, waktu dan Pemeriksa harus
tenaga Pemeriksa terlebih dahulu
dengan tidak
mengurangi mutu
membuat
hasil pemeriksaan . perencanaan yang
matang
LANJUT 30
Ad. 14 SAMPLING
Perhatikan :

4. Unsur subyektif
sampling
seharusnya tidak
ada.
5. Persyaratan
penggunaan
sampling :
– Perencanaan
– Seleksi
– Evaluasi

PENUTUP 31
 Ad. 15 INSPEKSI
 Dilakuan dalam
rangka
peninjauan ke
pusat2 usaha
atau pusat
operasi perus.
 Tujuannya u/
mengetahui sifat
dan proses
produksi WP,
mencatat data
teknis
REKONSILIASI 32
 Ad. 15 INSPEKSI
 Pemeriksa u/ dapat
mengambil kebijak
sanaan yang tepat
sehub dg pengujian
pembuk dr inspeksi
a/ produksi
 Pemeriksa dapat me
ngetahui mana2bag
Tujuan nya :
dr suatu produk yg
dikerjakan sendiri &
mana yang dimak
-loonkan & yg
rusak, tdk terpakai,
berka- itan dg
pembebanan biaya.
PERBEDAAN LR KOM VS FISKAL 33
 PERBEDAAN LABA RUGI
KOMERSIAL VS FISKAL
 Karena perbedaan
penggunaan Metode Terhadap :
Akuntansi vs
Ketentuan
Perpajakan.  WP harus dapat
 Ada beda Waktu mengantisipasi
ada beda Tetap nya.
 Misal :
– LIFO vs FIFO
– Boleh dibebankan
sebagai Biaya
Komersial di Fiskal
tidak boleh.

PENUTUP 34
 PENUTUP Perhatikan :

1. Ps 31 KUP Dasar  Mulai dari

Hukum Pemeriksaan. peminjaman
2. Hak dan Kewajiban buku, catatn dan
Pemeriksa dan WP dokumen s/d
3. Cara pemeriksaan pembuktian
dan teknik kelengkapan dan
pemeriksaan.
ketepatan
4. Tidak boleh
jumlah dalm
menyimpang dari
teknik pemeriksaan’ Lapkeu.
5. WP harus bisa  Koreksi yang tidk
mengantisipasi setiap seharusnya
kegiatan riks. dihindarkan
LANJUT 35
6. Menyiapkan pembukuan Perhatikan :
yang terpisah
7. Membuat FP tidak benar
 Penyembunyian
8. Memindahkan hak aktifiktas usaha
kepemilikan seolah-olah tidak
9. Alokasi Biaya Kantor ada kegiatan
Pusat ke Cabang secara  Melaporkan biaya
tidak wajar.
dan beban secara
10. Pembebasan imbalan
bangunan teknis / jasa
berkelebihan
tertentu  Penyalah gunaan
11. Penyalah gunaan kepentingan
biaya penelitian & perpajakan
pengembangan
 Penyalah gunaan
12. Pemisahan imbalan
dan tidak atau kurang perjanjian
melaporkan jumlah Penghindaran
imbalan yang diterima pajak.
karyawn yang kerja di LN
KISI KISI WP OP 36
KISI - KISI

5 SUMBER PENGHASILA WP OP 37
PASAL 4 (1) , (2) , (3) 38
 SUMBER PENGHASILAN
Penghasilan DN Tidak Final Final & Bukan Obyek

TIDAK FINAL FINAL BUKAN OBYEK

DIGABUNG TIDAK BUKAN OBYEK

DIGABUNG

PASAL 4 (1) PASAL 4 (2 ) PASAL 4 ( 3 )

PEK BEBAS
USAHA PERATURAN 1.WARISAN
PEKERJAAN
PASIVE INCOME
PEMERINTAH 2.HIBAH
LAINNYA BUNGA DEP
JENIS PENGHASILAN WP OP 39
 Dalam Negeri
Usaha, Pek Luar Negeri
Bebas, Usaha, Pek
Pekerjaan Bebas,
Pekerjaan
BDR

PENGHASILAN DARI LUAR NEGERI 40

GRUPING PENGHASILAN M/ UU 41
PENGHASILAN WP OP YANG FINAL 42
** A/ penghs dr ush yg ditrim/diprol WP yg Memiliki Pered Bruto tidak > 4.8M ( 1% ) / 0,5% 2018 Juli

BUKAN OBYEK 43
KEWAJIBAN SPT WANITA KAWIN 44
Status Perpajakan Kewajiban Penghit PPh dan
Suami-Isteri Pelaporan SPT Tahunan PPh

KK Pihak suami atau Ka

Keluarga
HB Masing-Masing
PH Masing-Masing
(dengan menggabungkan terlebih
MT dahulu penghasilan neto suami
dan isteri,
BER NPWP PPh masing-masing dihitung
SENDIRI berdasarkan perbandingan
penghasilan neto)
PENGHITUNGAN PPH WP OP 45
PENGHIT PPH OP UMUM 46
YANG DIMKASUD PENGHS NETO 47
PTKP DAN TARIP PPH OP 48
 PTKP
Keterangan Setahun
(Mulai 1 LAPISAN PENGHASILAN
NO TARIF
Jan 2016) KENA PAJAK

U/ diri W P 54.000.000
1. s.d. Rp 50.000.000 5%
Tamb peg kawin 4.500.000

Di atas Rp 50.000.000
Tamb ang kel 4.500.000 2. 15%
sedarah & s.d. Rp 250.000.000
semenda dlm grs
keturunan lurus,
anak angkat,
maks 3 or Di atas Rp 250.000.000
3. 25%
s.d. Rp 500.000.000

Istri Memiliki 54.000.000

penghasilan yg digab
dg Pengh Suami (tidak 4. Di atas Rp 500.000.000 30%
final)
49
KREDIT PAJAK
 Penghasilan di Luar Negeri
*** Batas maksimum KPLN = x PPh Terutang
Penghasilan Kena Pajak

PENGHIT PPH OP PEGAWAI 50

SKEMA 51
A. PERINCIAN PENGHASILAN TAHUN 2011 (Formulir 1721-A1 / A2)
Gaji pokok : Rp 70,000,000
T unjangan Jabatan : Rp 7,000,000
T unjangan transportasi : Rp 1,500,000 (+)
Penghasilan Bruto = Rp 78,500,000
Pengurangan :
- Biaya Jabatan 5% x46.983.048
78.500.00 : Rp 3,925,000 *)
- Iuran Pensiun 0 : Rp 2,800,000 **)
= Rp 6,725,000 (-)
Penghasilan Neto = Rp 71,775,000
PTKP ( K/2)
- Wajib Pajak : Rp 54,000,000
- Status Kawin : Rp 4,500,000
- Anak 2 orang @ Rp 4.500.000 : Rp 9,000,000
Total Penghasilan Tidak Kena Pajak = Rp 67,500,000
Penghasilan Kena Pajak = Rp 4,275,000
PPh T erutang = Rp 213,750
PPh Telah Dipotong = Rp 213,750
PPh yang kurang atau lebih dibayar N IHIL

BUKTI POTONG PPH 21 1721 A1 52

A. RINCIAN PENGHASILAN DAN PENGHITUNGAN PPh PASAL 21 SEBAGAI BERIKUT : RUPIAH
• PENGHASILAN BRUTO :
1. GAJI / PENSIUN ATAU THT / JHT 1 70,000,000
2. TUNJANGAN PPh 2

3. TUNJANGAN LAINNYA, UANG LEMBUR, DAN SEBAGAINYA 3 8,500,000

4. HONORARIUM DAN IMBALAN LAIN SEJENISNYA 4

5. PREMI ASURANSI YANG DIBAYAR PEMBERI KERJA 5

PENERIMAAN DALAM BENTUK NATURA DAN KENIKMATAN LAINNYA YANG DIKENAKAN

6. 6
PEMOTONGAN PPh PASAL 21

7. JUMLAH (1 s .d. 6) 7 78,500,000

8. TANTIEM, BONUS, GRATIFIKASI, JASA PRODUKSI, DAN THR 8

9. JUMLAH PENGHASILAN BRUTO (7 + 8) 9 78,500,000

• PENGURANGAN :
10. BIAYA JABATAN / BIAYA PENSIUN ATAS PENGHASILAN PADA ANGKA 7 10 3,925,000
11. BIAYA JABATAN / BIAYA PENSIUN ATAS PENGHASILAN PADA ANGKA 8 11

12. IURAN PENSIUN ATAU IURAN THT/ JHT 12 2,800,000

13. JUMLAH PENGURANGAN (10 + 11 + 12) 13 6,725,000
• PENGHITUNGAN PPh PASAL 21 :
14. JUMLAH PENGHASILAN NETO (9 - 13) 14 71,775,000
15. PENGHASILAN NETO MASA SEBELUMNYA 15

16. JUMLAH PENGHASILAN NETO UNTUK PENGHITUNGAN PPh PASAL 21 (SETAHUN/DISETAHUNKAN) 16 71,775,000
17. PENGHASILAN TIDAK KENA PAJAK (PTKP) 17 67,500,000
18. PENGHASILAN KENA PAJAK SETAHUN / DISETAHUNKAN (16 - 17) 18 4,275,000
19. PPh PASAL 21 ATAS PENGHASILAN KENA PAJAK SETAHUN / DISETAHUNKAN 19 213,750
20. PPh PASAL 21 YANG TELAH DIPOTONG MASA SEBELUMNYA 20

21. PPh PASAL 21 TERUTANG 21 213,750

22. PPh PASAL 21 DITANGGUNG PEMERINTAH 22

23. PPh PASAL 21 YANG HARUS DIPOTONG (21 - 22) 23 213,750

24. PPh PASAL 21 DAN PPh PASAL 26 YANG TELAH DIPOTONG DAN DILUNASI 24 213,750
25. JUMLAH PPh PASAL 21 :
a. YANG KURANG DIPOTONG (23 - 24)
25 N IH IL
b. YANG LEBIH DIPOTONG (24 - 23)
26. JUMLAH TERSEBUT PADA ANGKA 25 TELAH
a. DIPOTONG DARI PEMBAYARAN GAJI BULAN TAHUN
26
b. DIPERHITUNGKAN DENGAN PPh PASAL 21 BULAN TAHUN

B. TANDA TANGAN DAN CAP PERUSAHAAN J a k a rt a 3 1 1 2 2 0 1 6

(t empat ) TGL BLN THN
x PEMOTONG PA JAK KUASA
TANDA TANGAN DAN CAP PERUSAHAAN

NAMA LENGKA P B A G G A J I B A N K B C A

NPWP 0 1 0 0 1 1 7 8 7 0 1 1 0 0 0
Rini S aputri
PENGHIT WP OP USAHA 53
OMZET < Rp 4,8 M TARIP 1% 54
 Bulan Peredaran Bruto Tarif PPh Ps 4 ayat (2) final
Januari 50.000.000 1% 500.000
Februari 65.000.000 1% 650.000
Maret 55.000.000 1% 550.000
April 60.000.000 1% 600.000
Mei 65.000.000 1% 650.000
Juni 68.000.000 1% 680.000
Juli 55.000.000 1% 550.000
TAHUN 2017 DAN
SEBELUMNYA Agustus 65.000.000 1% 650.000
September 52.000.000 1% 520.000
Oktober 75.000.000 1% 750.000
Nopember 55.000.000 1% 550.000
Desember 60.000.000 1% 600.000
Jumlah 725.000.000 7.250.000
WP OP MOZET < Rp 4,8 M 1% 55
 Bulan Peredaran Bruto Tarif PPh Ps 4 ayat (2) final
Januari 50.000.000 1% 500.000
Februari 65.000.000 1% 650.000
Maret 55.000.000 1% 550.000
April 60.000.000 1% 600.000
Mei 65.000.000 1% 650.000
Juni 68.000.000 1% 680.000
Juli 55.000.000 0,5%1% 225.000
550.000
JAN 2018 S/D JUNI &
JULI S/D DES 2018 Agustus 65.000.000 0,5%1% 325.000
650.000
September 52.000.000 0,5%1% 520.000
260.000

23 Oktober 75.000.000 0,5%1% 750.000

375.000

2018 Nopember 55.000.000 0,5%1% 550.000

275.000

0,5%
Desember 60.000.000 0,5%1% 600.000
300.000

Jumlah 725.000.000 7.250.000

5.390.000

SKEMA 56
WP OP
NORMA

OMZET > Rp 4,8 M 57

58
DARI DN LAINNYA 59
PENGHASILAN SUAMI ISTRI
GABUNGAN 60
SUAMI ISTRI BERPENGHASILAN 61
SPT PPH OP 1770 62
SPT PPH OP

MAKNA SPT 63
 SURAT PEMBERITAHUAN (SPT)
Pasal 1 angka 10, 11, 12 UU KUP

SPT adl Surat yg oleh WP digunakan untuk melaporkan

Penghitungan dan / atau Pembayaran Pajak,
Objek Pajak dan / atau bukan Objek Pajak,
dan / atau Harta dan Kewajiban

UNTUK SUATU UNTUK SUATU

MASA PAJAK TAHUN PAJAK ATAU
BAGIAN TAHUN PAJAK

SPT MASA SPT TAHUNAN

JENIS SPT PPH OP 64

 Jenis SPT
Masa: Tahunan:
 PPh Psl 21/26  PPh WP Badan
(1721/26) - 1771 &
 PPh Psl 22 - 1771 $)
 PPh Psl 23/26  PPh OP
 PPh Psl 4 (2) - 1770 &
 PPh Psl 15 - 1770 S
 PPN (1111)  PPh Psl 21 (1721)
 PPn BM
 SPT Pembetulan

FUNGSI SPT 65
 FUNGSI SPT PPh
Penjelasan Pasal 3 ayat (1) UU KUP

SEBAGAI SARANA
UNTUK :

a. melaporkan & mempertanggung jawabkan penghitungan

jumlah pajak yang sebenarnya terutang

b. melaporkan tentang :
 pembayaran atau pelunasan pajak yg telah dilaksanakan
sendiri dan/atau melalui pemotongan atau
pemungutan pihak lain dlm suatu Tahun Pajak atau
Bagian Tahun Pajak ;
 penghasilan yang merupakan Objek dan bukan Objek
Pajak ;
 Harta dan Kewajiban ;
 pembayaran dari pemotong / pemungut tentang
pemotongan atau pemungutan dalam satu Masa Pajak.

FUNGSI SPT PPN 66

 FUNGSI SPT PPN
Penjelasan Pasal 3 ayat (1) UU KUP

SEBAGAI SARANA
UNTUK :

a. Melaporkan & Mempertanggung Jawabkan

penghitungan jumlah PPN/PPn BM yang
sebenarnya terutang, dan
b.Melaporkan tentang:
 pengkreditan PM terhadap PK;
 pembayaran atau pelunasan pajak yg telah
dilaksanakan sendiri oleh PKP &/ melalui
pihak lain dalam satu Masa Pajak;
 melaporkan & mempertanggung jawabkan
pajak yang dipotong atau dipungut dan
disetorkan (bagi pemotong atau pemungut).
KEWAJIBAN MENYAMPAIKAN SPT 67
 KEWAJIBAN PEMENUHAN SPT
Pasal 3 ayat (1), (2), (3), dan (7) UU KUP

WP

• MENGAMBIL SENDIRI
• MENGISI
• MENANDATANGANI
• MENYAMPAIKAN
SPT

KPP/KP4
BATAS WAKTU PENYAMPAIAN
SPT MASA : PALING LAMBAT 20 HARI SETELAH AKHIR MASA PAJAK
SPT TAHUNAN : PALING LAMBAT 3 BULAN SETELAH AKHIR TAHUN PAJAK

SPT DISAMPAIKAN TETAPI TIDAK ATAU TIDAK SEPENUHNYA

MEMENUHI KETENTUAN (TIDAK LENGKAP), SPT DIANGGAP TIDAK
DISAMPAIKAN

SANKSI SPT TIDAK DISAMPAIKAN 68

 SANKSI ADMINISTRASI
ATAS KETERLAMBATAN ATAU TIDAK MENYAMPAIKAN
SPT
Pasal 7 (1) UU KUP

WP
WPTERLAMBAT/
TERLAMBAT/
TIDAK
TIDAKMENYAMPAIKAN
MENYAMPAIKAN

SPT SPT
MASA TAHUNAN

DENDA DENDA
Rp. 50.000,00 Rp. 100.000,00

SPT HARUS DITANDATANGANI 69

 PENGISIAN SPT
Pasal 4 UU KUP

PENGISIAN
PENGISIAN SPT
SPT

 BENAR
 LENGKAP
 JELAS
 DITANDATANGANI :
 BADAN : PENGURUS/DIREKSI ATAU KUASA KHUSUS
 ORANG PRIBADI : YANG BERSANGKUTAN ATAU KUASA KHUSUS

WP YANG WAJIB PEMBUKUAN, DILENGKAPI DGN

LAP. KEUANGAN ( NERACA, LABA RUGI DAN
KETERANGAN LAIN )

MENGISI SPT 70
 PENGISIAN SPT
Pasal 3 ayat (1), (1a) UU KUP jo. KMK No.533/KMK.04/2000

SPT harus diisi dengan :

a. Dalam Bahasa Indonesia

b. Huruf latin
c. Menggunakan angka arab
d. Satuan mata uang rupiah

( Kecuali Wajib Pajak yang telah mendapat izin Menkeu untuk

menyelenggarakan pembukuan dengan menggunakan bahasa
asing & mata uang selain rupiah, yaitu dlm mata uang US $ )

BATAS WAKTU PELUNASAN PPH PS

29 71
 BATAS WAKTU PELUNASAN
PPh PASAL 29
Pasal 9 ayat (2) UU KUP

KEKURANGAN BAYAR PPh BERDASARKAN SPT TAHUNAN PPh ( Ps.29 )

TAHUN BUKU = TAHUN TAKWIM TAHUN BUKU T AHUN TAKWIM

HARUS DILUNASI PALING LAMBAT

TGL 25 MARET SETELAH TAHUN TGL 25 BULAN KETIGA SETELAH

PAJAK BERAKHIR TAHUN PAJAKBERAKHIR

SEBELUM
SPT TAHUNAN DISAMPAIKAN

SANKSI KETERLAMBATAN SETOR 72

 SANKSI ADMINITRASI
KETERLAMBATAN PEMBAYARAN PAJAK
Pasal 9 ayat (2a) UU KUP

PEMBAYARAN/ PENYETORAN PAJAK

SETELAH TGL JATUH TEMPO PEMBAYARAN/
PENYETORAN PAJAK

DIKENAKAN SANKSI ADIMINITRASI

BERUPA BUNGA 2% SEBULAN DIHITUNG DARI JATUH

TEMPO PEMBAYARAN SAMPAI DENGAN TGL
PEMBAYARAN (DAN BAGIAN DARI BULAN
DIHITUNG PENUH SATU BULAN)

BAGAIMANA KALAU SPT TDK

LENGKAP 73
 SPT TIDAK LENGKAP
(SPT TIDAK MEMENUHI KETENTUAN)
Pasal 3 ayat (7) jo. KMK No.536KMK.04/2000

A. PENGISIANNYA TIDAK MEMENUHI KETENTUAN FORMAL

APABILA

1. NAMA DAN NPWP TIDAK DICANTUMKAN DALAM SPT;

2. ELEMEN SPT INDUK DAN LAMPIRAN TIDAK/KURANG LENGKAP DI ISI;

3. SPT TIDAK DITANDATANGANI WP ATAU DITANDATANGANI KUASA WP, TETAPI

TIDAK DILAMPIRI DENGAN SURAT KUASA KHUSUS;

4. SPT TIDAK ATAU KURANG DILAMPIRI DENGAN LAMPIRAN YANG DISYARATKAN ;

ATAU
5. SPT KURANG BAYAR TETAPI TIDAK DILAMPIRI DENGAN SSP / KODE BILL
LADING

B. SPT DIANGGAP TIDAK DISAMPAIKAN APABILA TIDAK

MEMENUHI KETENTUAN FORMAL

BENTUK DAN ISI SPT 74

 BENTUK, ISI, DAN LAMPIRAN SPT
Pasal 3 ayat (6) UU KUP

MENTERI KEUANGAN
MENETAPKAN

LAMPIRAN
BENTUK ISI BERUPA
KETERANGAN DAN
ATAU DOKUMEN

PERPANJANGAN SPT 75
 PERPANJANGAN J W PENYAMPAIAN SPT
TAHUNAN
Pasal 3 ayat (4), (5) dan (5a) UU KUP

APABILA SPT TAHUNAN TIDAK DAPAT

DISAMPAIKAN PADA WAKTUNYA, WP DAPAT
MENGAJUKAN PERMOHONAN PERPANJANGAN

SYARAT :
DIAJUKAN SECARA TERTULIS KEPADA KEPALA KPP

DIAJUKAN SEBELUM BATAS WAKTU PENYAMPAIAN SPT TAHUNAN BERAKH

MENYAMPAIKAN PENGHITUNGAN SEMENTARAPAJAK YG TERUTANG

DAN DILAMPIRI LAPORAN KEUANGAN SEMENTARA

MELAMPIRKAN BUKTI PELUNASAN ATAS KEKURANGAN

PENYETORAN PAJAK YG TERUTANG

PERPANJANGAN DIBERIKAN PALING LAMA 6 BULAN

APBL TDK DISAMPAIKAN DLM BATAS W PERPANJANGAN TSB DITERBITKAN SURAT TEGURAN

DIKECUALIKAN DARI SPT 76

 DIKECUALIKAN DARI KEWAJIBAN
PENYAMPAIAN
Pasal 3 ayat (8) SPT
UU KUP jo. KMK No.535/KMK.04/2000

WAJIB
WAJIB PAJAK
PAJAK TERTENTU
TERTENTU

DIKECUALIKAN DARI KEWAJIBAN

PENYAMPAIAN SPT ADALAH :

 WP OP BERPENGHASILAN NETO
DI BAWAH PTKP
(UNTUK SPT MASA DAN TAHUNAN)

 WP OP YANG TIDAK MENJALANKAN

USAHA ATAU MELAKUKAN PEKERJAAN
BEBAS (UNTUK SPT MASA)

APA ITU PENELITIAN 77

 PENELITIAN
Pasal 1 angka 27

SERANGKAIAN
SERANGKAIAN
KEGIATAN
KEGIATAN

MENILAI KELENGKAPAN PENGISIAN SPT

dan LAMPIRANNYA
Termasuk :
KEBENARAN PENULISAN dan PENGHITUNGAN

BERSIFAT
BERSIFAT
FORMAL
FORMAL

CARA PENYAMPAIAN SPT 78

 PENYAMPAIAN SPT
Pasal 6 UU KUP jo. KEP- 518 /PJ./2000

Dengan Cara

Disampaikan langsung Kantor Pos

Disampaikan melalui

ke KPP/ Kapenpa. secara tercatat

WP menerima tanda Tanda bukti dantanggal pengiriman

bukti dan dianggap sebagai
tanda bukti dan
tanggal penerimaan
tanggal penerimaan

Atau cara lain melalui :

 JASA EKSPEDISI atau JASA KURIR yg ditunjuk DJP

 E-FILLING
TEMPAT LAIN 79
 TEMPAT LAIN
UNTUK PENYAMPAIAN SPT
Pasal 5 UU KUP

DIREKTUR JENDERAL
DIREKTUR JENDERAL
PAJAK
PAJAK

DAPAT MENENTUKAN
TEMPAT LAIN UNTUK
PENYAMPAIAN SPT

PEMBETULAN SPT 80
 PEMBETULAN SPT
Pasal 8 ayat (1) dan (2) UU KUP

SPT YG PENGISIANNYA
TERDAPAT KEKELIRUAN

DENGAN KEMAUAN SENDIRI

WP DAPAT MELAKUKAN PEMBETULAN

SYARAT
 PERNYATAAN TERTULIS (dengan SPT pembetulan
ybs atau beserta lampiran sendiri)
 DALAM JANGKA WAKTU 2 TAHUN
 BELUM DILAKUKAN PEMERIKSAAN
 APABILA KURANG BAYAR HARUS DILUNASI
TERLEBIH DAHULU, TAMBAHAN SANKSI 2% DAPAT
DILUNASI BERSAMA DENGAN KURANG BAYAR
ATAU MENUNGGU DITAGIH DENGAN STP
PENGUNGKAPAN KETIDAK
BENARAN SPT 81
 PENGUNGKAPAN KETIDAK-BENARAN SPT
ATAS KEMAUAN SENDIRI
Pasal 8 ayat ( 3 ) UU KUP

SPT TELAH DISAMPAIKAN

TELAH DIPERIKSA, TETAPI BELUM DISIDIK,

sehubungan TINDAK PIDANA PASAL 38

TIDAK DISIDIK

APABILA WP :

 Mengungkapkan ketidak benaran a/ kemauan sendiri

 Melunasi pajak yg kurang dibayar + denda 2 kali dari
jumlah pajak yang kurang dibayar

BATAS WAKTU PWNGNGKAPAN

KETIDAK BENARAN SPT 82
PENGUNGKAPAN KETIDAKBENARAN SPT ATAS
KESADARAN SENDIRI, DENGAN LAPORAN
TERSENDIRI
Pasal 8 ayat (4) dan (5) UU KUP
SEKALIPUN JANGKA WAKTU
PEMBETULAN 2 TAHUN TELAH LEWAT
DAN BELUM DITERBITKAN SKP
(belum diperiksa)

WP DAPAT MENGUNGKAPKAN KETIDAKBENARAN

SPT ATAS KESADARAN SENDIRI, DALAM LAPORAN TERSENDIRI

SYARAT

 PAJAK YG HARUS DIBAYAR MENJADI KURANG BAYAR ATAU

 RUGI FISKAL MENJADI LEBIH KECIL ATAU
 JUMLAH HARTA MENJADI LEBIH BESAR ATAU
 JUMLAH MODAL MENJADI LEBIH BESAR
 MELUNASI PAJAK YG KURANG DIBAYAR + KENAIKAN 50 %

KAPAN PEMBETULAN SPT 83

 PEMBETULAN SPT TAHUNAN PPh KARENA
KEPUTUSAN KEBERATAN ATAU PUTUSAN BANDING

Pasal 8 ayat 6 UU KUP

WP Menerima Keputusan Keberatan

atau Putusan Banding yang menyatakan
rugi fiskal yang berbeda dari yang diajukan
Dapat menyampaikan
pembetulan SPT sekalipun jangka
waktu 2 tahun telah terlampaui

Selama belum dilakukan tindakan pemeriksaan

dan disampaikan dalam jangka waktu 3 bulan setelah
Keputusan Keberatan atau Putusan Banding diterima

KODE ETIK KONSULTAN PAJAK 84

 KODE ETIK
KONSULTAN PAJAK

85
 15
PASAL

KODE ETIK PROFESI

KONSULTAN PAJAK

IKPI

15 PASAL 32 AYAT
86
 15 PASAL SEMBILAN BAB
 32 AYAT I. PENDAHULUAN
 9 BAB II. KEPRIBADIAN
 DITETAPKAN 30 III. HUB DG TEMAN
JUNI 2005 DI SEPROFESI
JAKARTA IV. HUB DG WP
V. PUBLIKASI
VI. PELAKS KODE ETIK
VII. DEWAN
KEHORMATAN
VIII. KPTS DEWAN
KEHORMATAN
IX. PENUTUP

TIGA PULUH DUA AYAT

87
PASAL

1. Pendahuluan  3 ayat
 4 ayat 5 butir
2. Kepribadian KP
 3 ayat 3 butir
3. Larangan KP
 1 ayat
4. Hub dengan
Teman
Seprofesi
5. Larangan KP  5 ayat 4 butir
6. Penyelesaian  3 ayat 3 butir

7. Kewajiban KPI  3 ayat 4 butir

 5 ayat
8. Larangan KPI
TUJUH AYAT BERIKUTNYA
88
PASAL

9. Publikasi  1 ayat
10. Iklan  1 ayat
11. Pelaksanaan KE  2 ayat
12. Dew Kehormatan  6 ayat
13. Sanksi Pelanggar  5 ayat
Kode Etik
14. Keputusan Dewan  3 ayat
Kehormatan 32 ayat
 2 ayat
15. Penutup

PASAL 1 AYAT 1 KEKP

89
 PENGERTIANNYA PASAL 1 (1) KODE ETIK 1
Kaedah Moral
yang menjadi pedoman
dalam
berpikir, bersikap &
bertindak
bagi setiap anggota IKPI.

ETIKA YANG KEDUA

90
 PENGERTIANNYA PASAL 1 (2) KODE ETIK

Kode Etik KPI

disusun
mengandung prinsip2 dan
nilai2 yang dijunjung
tinggi secara
nasional - internasional
ETIKA YANG KETIGA
91
 PENGERTIANNYA PASAL 1 (3) KODE ETIK

KEKP bertujuan menjaga

integritas, nilai-nilai etika
dan
kemandirian
Konsultan Pajak

KEPRIBADIAN KPI 92
LIMA KEPRIBADIAN IKPI

93
 WAJIB PASAL 2 KODE ETIK 2
1. SETIA DAN TAAT 4. MENJADI WAJIB
sepenuhnya kpd Panca
Sila & UUD 1945
PAJAK
yang baik .
2. MENJUNJUNG
TINGGI 5. MENJAGA
kepatuhan hukum dan kerahasiaan dalam
peraturan perpajakan, menjalankan profesi.
integritas, martabat dan
kehormatan profesi
Konsultan Pajak
3. MELAKUKAN
TUGAS profesi dg
penuh tanggung jawab,
dedikasi yang tinggi dan
independen

HAL HAL YANG TIDAK DIPERKENANKAN

94
 TIDAK DIPERKENANKAN PASAL 3 KODE ETIK
3
1.
1 Melakukan kegiatan
profesi lain yang terikat dg
pekerjaan sebagai PNS,
baik Pusat maupun Daerah

( Kecuali mereka yang

bekerja pada bidang Riset,
Pengkajian & Pendidikan )
TIDAK BOLEH MEMINJAMKAN SIP
95
 TIDAK DIPERKENANKAN PASAL 3 KODE ETIK

2. Meminjamkan
2

Ijin Kerja untuk

digunakan oleh
Pihak Lain.

TIDAK BOLEH MENUGASKAN 96

 TIDAK DIPERKENANKAN PASAL 3 KODE ETIK

3
3. Menugaskan pegawainya
yg tidak menguasai seluk
beluk, teknik, pengetahuan dan
peraturan perpajakan

untuk
bertindak a/n Konsultan Pajak, memberikan
nasehat
dan
menangani urusan perpajakan Kliennya.
HUB DENGAN TEMAN SEPROFESI
97
SIKAP SALING MENGHORMATI 98
 PS 4
PASAL 4 DAN 5 KODE ETIK

1 Harus
 dilandasi dengan
sikap s a l i n g :
menghormati, saling
menghargai dan saling
mempercayai. ( Ps 4 )
MENARIK KLIEN LAIN

99
 PS 5
PASAL 4 DAN 5 KODE ETIK
2 KPI
 tidak diperkenankan : ( Ps 5 )

–Menarik Klien yang telah

diurus KP yang lain
–Membujuk karyawan
dari KP yang lain u/ pindah
menjadi karyawannya.
YANG MENERIMA MEMBERITAHU

100
 PS 5
PASAL 4 DAN 5 KODE ETIK


3
KPIyang menerima
Klien Pindahan dari
KP lain wajib
memberitahukan kpd
KP lain tsb
KEBERADAAN KP ASING

101
 PASAL 4 DAN 5 KODE ETIK


4
KonsultanPajak Asing PS 5
(KPA) yang b/ peraturan
per-UU yang berlaku
menjalankan profesinya
di Indonesia wajib tunduk
serta mentaati Kode Etik
KPI. APABILA SENGKETA TERJADI
102
 APABILA TERJADI

PS 6

 Akan diajukan kepada P e n g u r u s

Cabang(I)

 Akan diajukan ke P e n g u r u s P u
s a t IKPI ( II )
 Apabila belum juga diperoleh
penyelesaian akan diajukan ke pada
D e w a n K e h o r m a t a n ( III )

HUBUNGAN DENGAN KLIEN 103

HARUS PROFESIONAL

104
 PS 7
PASAL 7 – 8 KODE ETIK


1
KPIwajib menjaga
sifat Profesional &
KERAHASIAAN dlm
hubungan profesi
dengan klien.
REKAYASA PAJAK

105
 PS 7
PASAL 7 – 8 KODE ETIK

2 KPI
 wajib menolak
permintaan klien
untuk melakukan
rekayasa pajak yang
bertentangan dg UU
Perpajakan.
TIDAK BOLEH MENYESATKAN

106
 PASAL 7 – 8 KODE ETIK

PS 88
PS

3 KPI
 tidak diperkenankan
memberikan petunjuk atau
keterangan yang dapat
menyesatkan kliennya
mengenai pek yang sdg
dilakukan
TIDAK BOLEH MENJAMIN

107
 PASAL 7 – 8 KODE ETIK

PS
PS 88

4 KPI
 tidak diperkenankan
memberikan jaminan kpd
kliennya bhw pek yang
berhub dengan instansi
perpajakan pasti akan
berhasil
TIDAK BOLEH MEMBATASI

108
 PASAL 7 – 8 KODE ETIK
PS 8


5 KPI tidak
diperkenankan
menetapkan syarat2 yg
membatasi kebebasan
klien mempercayakan
kep perpajakan kpd KP
yang lain
MENOLAK AJAKAN PIDANA
109
 PASAL 7 – 8 KODE ETIK
PS 8

6 Tidak
 diperkenankan
menerima setiap ajakan
dari pihak mana pun u/
mel tindakan yg diket atau
patut diket mrpk tindak
pidana perpajakan.

MASALAH PUBLIKASI

110
PUBLIKASI YANG BOLEH

111
 BERKAITAN DENGAN PROFESI KONSULTAN PAJAK
PS 9 PASAL 9 – 11 KODE ETIK

1 Nama
 Kantor Konsultan
Pajak harus sesuai dg
nama yang tercantum
dalam Ijin dari
Menkeu/Dirjen Pajak.

CANTUMKAN NO IJIN PRAKTEK

112
 BERKAITAN DENGAN PROFESI KONSULTAN PAJAK
PS 9 PASAL 9 – 11 KODE ETIK

2 Nomor
 Ijin Kerja harus
dicantumkan pada
nama yg dibuat oleh
KP

BERBENTUK PERSEKUTUAN

113
 BERKAITAN DENGAN PROFESI KONSULTAN PAJAK
PS 9 PASAL 9 – 11 KODE ETIK

3 Apbl
 KP berbentuk
Persekutuan, No. IP hrs
dicantumkan pd Papan
Nama adalah
Nomor salah seorang
Anggota Persekutuan.
TIDAK BOLEH MENGIKLANKAN DIRI

114
 BERKAITAN DENGAN PROFESI KONSULTAN PAJAK
PASAL 9 – 11 KODE ETIK

PS 10


4
KPI tidak dibenarkan
memasang Iklan sema-
mata untuk
menarik/mendapatkan
klien.
PELAKSANAAN KEKP

115
KPI WAJIB MEMATUHI KEKP

116
 BERKAITAN DENGAN PROFESI KONSULTAN PAJAK
PASAL 9 – 11 KODE ETIK

PS 11

Setiap Anggota IKPI

wajib mematuhi dan
melaksanakan Kode Etik
DEWAN KEHORMATAN SEBAGAI PENGAWAS

117
 BERKAITAN DENGAN PROFESI KONSULTAN PAJAK
PASAL 9 – 11 KODE ETIK

PS 11

Pengawasan atas
pelaksanaan Kode Etik
dilakukan
oleh
Dewan Kehormatan
DEWAN KEHORMATAN

118
KEWENANGAN DEWAN

119
PS 12 PASAL 12 KODE ETIK

Berwenang
MEMERIKSA&M
EMBERIKAN SA
N K S I pelanggaran
KODE ETIK ( AYAT 1 )
yang terjadi.

CARA MENGAWASI
120
PS 12 PASAL 12 KODE ETIK

MEMBENTUK
Caranya dengan
MAJELIS KEHORMATAN ( AYAT 2 ) dimana :
a. Ke t u a : ( Ketua Dewan )
b. S e k r e t a r i s : ( Sekrt Dewan )
c. A n g g o t a : ( Dewan Pembina )
d. A n g g o t a : ( Ketua IKPI )
e. P i h a k l a i n : ( Yg meringankan )

DASAR PENGADUAN
121
PS 12 PASAL 12 KODE ETIK

B/ pengaduan
tertulis
masyarakat
atau / dari
Anggota IKPI
( Ayat 3 )

APA ALASANNYA

122
PS 12 PASAL 12 KODE ETIK

Disampaikan
alasan
yang jelas
& B/ bukti
yang kuat
( Ayat 4 )

PIHAK YANG MENJATUHKAN SANKSI

123
PS 12 PASAL 12 KODE ETIK

Pengenaan
sanksi oleh
IKPI Pusat b/
saran Dewan
Kehormatan
melalui IKPI
Cabang ( Ayat 5 )
LANJUT

124
PS 12 PASAL 12 KODE ETIK

Dewan
Kehormatan
wajib
memberi
tahu ke IKPI
Pusat &
melapor ke
SANKSI BERUPA APA ? Kongres ( Ayat 6 )
125
PS 13

PASAL 13 KODE ETIK

T eguran Tertulis.
( Ayat 1a)
P emberhentianSe
m e n t a r a ( Ayat 1b)
P emberhentian
T e t a p ( Ayat 1c )
APA HAK ANGGOTA KP YANG KENA SANKSI

126
 PS 13
PASAL 13 KODE ETIK

1.
1 M e m b e l a d i r i ( Ayat 3 )
2 Ada tiga orang Anggota IKPI
2.
Pendamping.
3.
3 Apbl “ Sanksi Pemberhentian ”, baru
berlaku setelah ybs membela
d i r i di depan Kongres
4.
4 Keputusan Kongres bersifat F i n a l &
me ngikat
( Ayat 4 & 5 )
SANKSI OLEH ?
127
PS 13

PASAL 13 KODE ETIK

Salinan Kpts Pemberhentian

Sementara ( Ayat 2 )
disampaikan kepada :
– Pengurus IKPI Pusat
– Pengurus IKPI Cabang dimana
ybs terdaftar
– KP DJP
– KPP setempat
KPTS DEWAN KEHORMATAN
128
DISAMPAIKAN KPD SIAPA & KAPAN

129
PS 14
SELAMBATNYA 1414 HR SETELAH KPTS DIUCAPKAN
& DIBERITAHUKAN KPD YBS, SALINAN
SALINAN DISAMPAIKAN KE :

 Anggota ybs melalui IKPI Cabang

tempat Anggota terdaftar
 Pengurus IKPI Cabang tempat
Anggota terdaftar
 Pengurus Pusat IKPI
 KP DJP dan KPP setempat dlm hal ybs
dikenakan sanksi sementara atau
pemberhentian tetap
Pelaksanaan kpts Dewan Kehormatan
dilakukan oleh Pengurus Pusat.

PASAL PENUTUP
130
 PS 15

 Perkara pelanggaran kode etik

yang belum diperiksa & belum
diputus sebelum Kode Etik ini
berlaku, diproses & diputus b/
Kode Etik pada saat pelanggaran.
 Kode Etik ini berlakusejak tgl
ditetapkan ( 30 Juni 2005 )

KUASA WAJIB PAJAK

131
 DRAFT
 AKP2I

132
 15 PASAL SEMBILAN BAB
 62 AYAT I. PENDAHULUAN
 9 BAB II. KEPRIBADIAN
 DITETAPKAN 10 III. HUB DG TEMAN
JANUARI 2017 DI SEPROFESI
JAKARTA IV. HUB DG WP
V. PUBLIKASI
VI. PELAKS KODE ETIK
VII. DEWAN
KEHORMATAN
VIII. KPTS DEWAN
KEHORMATAN
IX. PENUTUP

TIGA PULUH DUA AYAT

133
PASAL

1. Pendahuluan  3 Ayat
2. Kepribadian KP  4 Ayat
3. Larangan KP
 3 Ayat
4. Hub dengan
 1 Ayat
Teman
Seprofesi
5. Larangan KP  3 Ayat
6. Penyelesaian  3 Ayat
7. Kewajiban KPI  3 Ayat
8. Larangan KPI  5 Ayat
TUJUH AYAT BERIKUTNYA
134
PASAL

9. Publikasi  4 Ayat
10. Iklan  1 Ayat
11. Pelaksanaan KE  2 Ayat
12. Dew Kehormatan  6 Ayat
13. Sanksi Pelanggar  4 Ayat
Kode Etik
14. Keputusan Dewan  3 Ayat 47 ayat
Kehormatan  2 Ayat
15. Penutup

PASAL 1 AYAT 1 KEKP

135
 PENGERTIAN 1
Kaedah Moral
yang menjadi pedoman
dalam
berpikir, bersikap &
bertindak
bagi setiap anggota
AKP2I.
ETIKA YANG KEDUA
136
LIMA KEPRIBADIAN IKPI

137
 WAJIB 2
1. SETIA DAN TAAT 4. MELAKUKAN
sepenuhnya kpd Panca
Sila & UUD 1945
TUGAS PROFESI
2. PATUH PAA dengan penuh
HUKUM tanggung jawab,
dan peraturan dedikasi tinggi dan
perpajakan, serta
menjunjung tinggi
indpenden
integritas, martabat dan yang baik .
kehormatan profesi
Konsultan Pajak Publik 5. MENJAGA
3. MELAKUKAN kerahasiaan dalam
TUGAS profesi dg menjalankan profesi.
penuh tanggung jawab,
dedikasi yang tinggi dan
independen

HAL HAL YANG TIDAK DIPERKENANKAN

138
 DILARANG
3
1.
1 Melakukan kegiatan
profesi lain yang terikat dg
pekerjaan sebagai PN,

( Kecuali dibidang Riset,

Pengkajian & Pendidikan )

DILARANG MEMINJAMKAN SIP

139
 DILARANG

2. Meminjamkan
2

Ijin Kerja untuk

digunakan oleh
Pihak Lain.

TIDAK BOLEH MENUGASKAN 140

 DILARANG

3
3. Menugaskan karyawannya
atau pihak lain yang tidak
menguasai pengetahuan
perpajakan untuk bertindak,
memberikan nasehat dan
menangani urusan perpajakan.

HUB DENGAN TEMAN SEPROFESI

141
SIKAP SALING MENGHORMATI 142
 PS 4
WAJIB
KP2I wajib menjaga
hubungan dengan teman
seprofesi, dilandasi sikap
saling menghormati, saling
menghargai dan saling
mempercayai

MENARIK KLIEN LAIN

143
 PS 5
DILARANG
KP2I dilarang:
Menarik Pelanggan yang
diketahui atau patut dikira
bahwa pelanggan tsb mrpk
pelanggan KP2 lain.

YANG MENERIMA MEMBERITAHU

144
 PS 5
DILARANG
KP2I dilarang:
Membujuk karyawan dari
KP2 lain untuk pindah
menjadi karyawannya .

YANG MENERIMA MEMBERITAHU

145
 PS 5
DILARANG
KP2I dilarang:
Menerima pelanggan pindahan
dari KPP lain u/ pindah menjadi
kayawannya kpd KP2 lain tsb ;
dan harus secara jelas &
meyakinkan secara legal bahwa
pelanggan tsb telah mencabut
kuasanya dr KP2 lain tsb.
146
YANG MENERIMA MEMBERITAHU
 APABILA TERJADI

PS 6

 Akan diselesaikan oleh P e n g u r u s C

abang(I)

 Apbl penyelesaian sengketa tidak

diperoleh, sengketa tsb diajukan ke
P e n g u r u s P u s a t ( II )
 Apabila belum juga diperoleh
penyelesaian akan diajukan ke pada D
e w a n K e h o r m a t a n ( III )
HUBUNGAN DENGAN KLIEN 147
HARUS PROFESIONAL

148
 PS 7
WAJIB

KP2I wajib
menjunjung tinggi
integritas, martabat
dan kehormatan
dengan :
REKAYASA PAJAK

149
 PS 7
WAJIB

Memelihara kepercayaan
masyarakat
Bersikap jujur dan
berterus terang tanpa
mengorbankan rahasia
penerima jasa

REKAYASA PAJAK

150
 PS 7
WAJIB

Dapat menerima
kesalahan yang tdk
disengaja dan perbedaan
pendapat yg jujur, tetapi
tdk boleh menerima
kecurangan atau
mengorbankan prinsip.
REKAYASA PAJAK

151
 PS 7
WAJIB

Mampu melihat mana

yang benar, adil dan
mengikuti prinsip
obyektifitas dan kehati-
hatian.

REKAYASA PAJAK

152
 PS 7
WAJIB

KP2I wajib
bersikap
professional :

REKAYASA PAJAK

153
 PS 7
WAJIB

Senantiasa
menggunakan
pertimbangan moral
dalam pemberian jasa
yang dilakukan

REKAYASA PAJAK

154
 PS 7
WAJIB

Senantiasa
bertindak
dlm kerangka pelayan
an & menghormati ke
percayaan masyarakat
dan pemerintah

REKAYASA PAJAK

155
 PS 7
WAJIB

Melaksanakan kewajib
annya dengan penuh
kehati-hatian dan mem
punyai kewajiban mem
pertahankan pengeta
huan & keterampilan
REKAYASA PAJAK

156
 PS 7
WAJIB

KP2Iwajib
menjaga
kerahasiaan dalam
hubungan dengan
WP :
REKAYASA PAJAK

157
 PS 7
WAJIB

Harusmenghormati dan
menjaga kerahasiaan
informasi yang
diperoleh selama
menjalankan tugasnya.

REKAYASA PAJAK

158
 PS 7
WAJIB

 Tidakmenggunakan atau me
ngungkapkan informasi tsb
tanpa persetujuan, kecuali
ada hak atau kewajiban legal
professional yang legal atau
hukum atau perintah
pengadilan u/ mengungkap
kannya
REKAYASA PAJAK

159
 PS 7
WAJIB

 Anggota memp kewajiban u/

memastikan bahwa staf atau
karyawan maupun pihak lain
dlm pengawasannya & pihak
lain yg diminta nasehat &
bantuannya tetap menghor
mati & menjaga prinsip kera
hasiaan.
REKAYASA PAJAK

160
 DILARANG

PS 88
PS

KP2I dilarang memberikan

petunjuk atau keterangan
yang dapat menyesatkan
WP mengenai pekerjaan
yang sedang dilakukan.

TIDAK BOLEH MENJAMIN

161
 DILARANG

PS 88
PS

KP2I dilarang memberikan

jaminan kpd WP bahwa
pekerjaan yg berhubung
an dengan instansi perpa
jakan pasti dapat disele
saikan.
TIDAK BOLEH MENJAMIN

162
 DILARANG

PS 88
PS

KP2I dilarang menetapkan

syarat2 yang membatasi
kebebasan WP u/ pindah
atau memilih KP2 lain.

TIDAK BOLEH MENJAMIN

163
 DILARANG

PS 88
PS

KP2I dilarang menerima

setiap ajakan dr pihak ma
napun u/ melakukan tinda
kan yg diketahui atau pa
tut diketahui melanggar
perat per UU Perpajakan.
TIDAK BOLEH MENJAMIN

164
 DILARANG

PS 88
PS

KP2I dilarang menerima

permintaan WP atau Pihak
Lain u/ mel rekayasa atau
perbuatan yg bertentang
an dg peraturan pelaksa
naan.
TIDAK BOLEH MENJAMIN

165
PUBLIKASI YANG BOLEH

166
 w

WAJIB MENGIKUTI KETENTUAN-KETENTUAN

PS 9 PENGGUNAAN PAPAN NAMA KKP SEBAGAI BERIKUT

Nama Kantor Konsultan

Pajak yg dicantumkan
pada papan adalah se
suai dg nama yg tercan
tum dlm ijin praktek dr
Menkeu/DJP
CANTUMKAN NO IJIN PRAKTEK

167
 w

WAJIB MENGIKUTI KETENTUAN-KETENTUAN

PS 9 PENGGUNAAN PAPAN NAMA KKP SEBAGAI BERIKUT

Papan nama harus dican

tumkan nomor ijin
praktek Konsultan
Pajak Publik.

CANTUMKAN NO IJIN PRAKTEK

168
 w

WAJIB MENGIKUTI KETENTUAN-KETENTUAN

PS 9 PENGGUNAAN PAPAN NAMA KKP SEBAGAI BERIKUT

Apabila KP2 berbentuk

persekutuan nomor ijin
praktek yg harus dicantum
kan pada papan nama ada
lah nomor ijin praktek sa
lah seorang dr anggota
persekutuan

CANTUMKAN NO IJIN PRAKTEK

169
 w

WAJIB MENGIKUTI KETENTUAN-KETENTUAN

PS 9 PENGGUNAAN PAPAN NAMA KKP SEBAGAI BERIKUT

Ukuran dan warna papan

nama disesuaikan dengan
kebutuhan

CANTUMKAN NO IJIN PRAKTEK

170
 DILARANG

PS 10

KP2I dilarang
memasang Iklan
mendapatkan
pelanggan.

PELAKSANAAN KEKP

171
KPI WAJIB MEMATUHI KEKP

172
 WAJIB

PS 11

Setiap Anggota AKP2I

wajib mematuhi dan
melaksanakan Kode Etik

DEWAN KEHORMATAN SEBAGAI PENGAWAS

173
 PENGAWASAN KE OLEH

PS 11

Pengawasan atas
pelaksanaan kode etik
dilakukan oleh Dewan
Kehormatan
DEWAN KEHORMATAN SEBAGAI PENGAWAS

174
KEWENANGAN DEWAN

175
PS 12 BERWENANG

Dewan Kehormatan
Berwenang
MEMERIKSA&
MEMBERIKAN
SANKSI

CARA MENGAWASI
176
 PS 12 DALAM HAL

c. Ketua atau sekreta ris

c
Dlm mel pemerik dewan Pembina sebagai
saan dan memberi anggota
kan keputusan, d. Ketua atau sekreta ris
Dewan Kehormatan d AKP2I Cabang di
membentuk majelis tempat anggota tsb ter
kehormatan yang daftar sebagai ang gota
terdiri dari : e. Pihak lain yg mem
punyai keahlian, penge
a. Ketua Dewan
a tahuan & integritas yg
Kehormatan sebagai e tdk diragukan sebagai
Ketua anggota
b. Sekretaris Dewan
b
sebagai Sekretaris

PIHAK YANG MENJATUHKAN SANKSI 177

PS DAPAT
12 MELAKUKAN PEMERIKSAAN PELANGGRANAN KE

B/ pengaduan
tertulis
masyarakat dari
Anggota AKP2I
atau dari keadaan
yang diketahui sendiri
oleh Dewan
Kehormatan
APA ALASANNYA

178
PS 12 PENGADUAN

Harus
Disampaikan
dengan
alasan yang
jelas & b/
bukti yang
cukup.
PIHAK YANG MENJATUHKAN SANKSI

179
PS 12 PENGENAAN SANKSI

Pengenaan sanksi
kepada Anggota AKP2I
dilakukan oleh
Pengurus Pusat b/ saran
Dewan Kehormatan
melalui AKP2I Cabang
tempat anggota tsb
terdaftar
LANJUT

180
PS 12 KEWAJIBAN DEWAN

Dewan Kehormatan
wajib memberitahukan
hasil kerjanya kepada
Pengurus Pusat
sekurang-kurangnya
setahun sekali dan
melaporkan kpd kongres

SANKSI BERUPA APA ?

181
PS 13

BERUPA

T eguran Tertulis
 P e m b e r h e n t i a n S
ementara
P emberhentian
Tetap
APA HAK ANGGOTA KP YANG KENA SANKSI

182
 PS 13
SEBELUM SANSI DIBERIKAN

1. Membela diri dlm rapat Majelis Kehormatan

2. Anggota tersebut dapat disertai oleh seba-
nyak2nya 3 (tiga) orang or anggota AKP2I
sebagai pendamping.
3. Dlm kpts “ Sanksi Pemberhentian Tetap ”,
maka kpts tsb baru berlaku setelah ybs di
berikan kesempatan u/ membela diri di
depan kongres
4. Keputusan Kongres merpakan kpts final
dan m e n g i k a t
SANKSI OLEH ?
183
DISAMPAIKAN KPD SIAPA & KAPAN

184
PS 14

MEMPUNYAI KEKUATAN HUKUM TETAP FINAL & MENGIKAT

 Sejak diucapkan dalam sidang

terbuka dengan atau tanpa
dihadiri oleh para pihak pada
dari, tanggal dan waktu yang
telah diberitahukan sebelumnya
kepada pihak2 ybs.

 Pelaksanaan kpts Dewan

Kehormatan dilakukan oleh
Pengurus Pusat.

PASAL PENUTUP
185
PS 14

MEMPUNYAI KEKUATAN HUKUM TETAP FINAL & MENGIKAT

 Selambat-lambatnya dlm w 14 hari

setelah kpts diucapkan Salinan kpts
Dewan Kehormatan disampaikan
kpd :
– Anggota ybs melalui AKP2I Cabang
tempat Anggota tsb terdaftar
– Pengurus AKP2I Cabang tempat anggota
tsb terdaftar
– Pengurus APK2I
– KP DJP dan KPP setempat dlm hal ybs
dinekan sanksi permberhentian
sementara atau permebrhentian tetap.

PASAL PENUTUP
186
DISAMPAIKAN KPD SIAPA & KAPAN

187
 PS 15

 Perkara pelanggaran kode etik

yang belum diperiksa & belum
diputus sebelum Kode Etik ini
berlaku, akan diproses & diputus
b/ Kode Etik pada saat
pelanggaran.
 Kode Etik ini berlakusejak tgl
ditetapkan
DRAF RUU KONSULTAN PAJAK

188
ACUAN

189
PERSYARATAN SERTA PELAKSANAAN
HAK DAN KEWAJIBAN SEORANG
KUASA WAJIB PAJAK

UMUM

190
 Umum
Dalam melaksanakan &/ memenuhi
kewajiban perpajakan
sesuai dengan ketentuan per UU
perpajakan,
Wajib Pajak dapat
menunjuk seorang Kuasa

Pasal 2 ayat (1)

SYARAT KUASA WAJIB PAJAK

191
 Persyaratan Seorang Kuasa
a.
a MEMILIKI N P W P
b.
b TELAH MENYAMPAIKAN S P T
TAHUNAN PPH TAHUN TERACHIR
c. M E N G U A S A I KETENTUAN
c PER UU PERPAJAKAN
d. MEMILIKI S U R A T K U A S A
d
KHUSUS DARI WP PEMBERI
KUASA

Pasal 2 (2)

PENGERTIAN KUASA WP
192
 KUASA WAJIB PAJAK
PENGERTIAN :

SEORANG KUASA URUSAN

WAJIB PAJAK TERTENTU :
ADALAH SESEORANG ADALAH SUATU
YANG MEMENUHI PROSES
PERSYARATAN PERPAJAKAN
TERTENTU U/MELAKS TERTENTU YANG
URUSAN TERTENTU, TERKAIT DENGAN
HAK &/ MEMENUHI PELAKSANAAN HAK
KEWAJIBAN &/ KEWAJIBAN
PERPAJAKAN, DARI WP PERPAJAKAN WP YBS
YANG MEMBERI KUASA.

SEORANG KUASA DIMAKSUD TERMASUK KONSULTAN PAJAK

KUASA BUKAN KONSULTAN PAJAK 193

 KUASA WAJIB PAJAK
BUKAN KONSULTAN PAJAK
DAPAT MENERIMA KUASA HANYA DARI :

A.
A WP OP
- yang tidak menjalankan usaha
atau pekerjaan bebas

C. WP BADAN
C
B. WP OP
B

- YANG MENJALANKAN USAHA - dengan peredaran bruto

ATAU PEK BEBAS tidaklebih dari Rp. 2,4
milyar setahun
- dengan peredaran bruto/
penerimaan bruto tidak lebih dari
Rp. 1,8 milyar

SEORANG KUASA WP BUKAN KP TERMASUK KARYAWAN

yang telah menerima penghasilan dari WP Pemberi Kuasa
Dengan Pernyataan Bermeterai
PERSARATAN 194
 Kuasa Wajib Pajak
BUKAN KONSULTAN PAJAK
PERSYARATAN MENGUASAI
PERATURAN :
– Dibuktikan dari kepemilikan
S e r t i f i k a t B r e v e t atau

– Dibuktikan dari kepemilikan

Ijazah
P e n d i d i k a n F o r m a l di
bidang perpajakan diterbitkan PT.Negeri
atau PT. Swasta dg status telah
terakreditasi A, sekurang-kurangnya D3
dg menyerahkan FC sertifikat Brevet
atau Ijazah
KUASA WP KONSULTAN PAJAK 195
 Kuasa Wajib Pajak
BAGI KONSULTAN PAJAK

PERSYARATAN MENGUASAI
PERATURAN :
– Dibuktikan dari k e p e m i l i k a n
Sertifikat Brevet dan S u r a t I j i n
Praktek

– Dilengkapi dengan Surat P e r n y a

t a a n sebagai Konsultan Pajak

TABEL KUASA BUKAN KP VS KP

196
 KUASA WAJIB PAJAK
KUASA KHUSUS
KUASA KHUSUS
WAJIB PAJAK

BUKAN
KONSULTAN MENGUASAI KONSULTAN
PAJAK KETENTUAN PAJAK
FC SERTIFIKAT BREVET atau
FC SIP KONSULTAN PAJAK + PERPAJAKAN IJAZAH MIN D3 DARI PTN /PTS
SURAT PERNYATAAN SEBAGAI
KONSULTAN PAJAK MEMILIKI STATUS AKREDITASI A
SURAT KUASA
NAMA, ALM, TTD MATERAI, KHUSUS NAMA, ALM, TTD MATERAI,
NPWP WP DARI WP NPWP WP
NAMA, ALM, TTD MATERAI, NAMA, ALM, TTD MATERAI,
NPWP KP MEMILIKI NPWP KP
HAK/KEWAJIBAN PERPAJAKAN NPWP HAK/KEWAJIBAN PERPAJAKAN
YG DIKUASAKAN TELAH YG DIKUASAKAN
MENYAMPAIKAN
FC KARTU NPWP SPT THNAN TP FC KARTU NPWP
TERAKHIR

FC TANDA TERIMA SPT/FC SPT TDK PERNAH FC TANDA TERIMA SPT/FC SPT
DIPIDANA KRN PDN
PERPAJAKAN
A : WP OP , B : OP + BDN C : ALL OP - OP omzet 1,8 M – BD 4,8 M
197
197
KARBOEN KETENTUAN KUASA WAJIB PAJAK
 KETENTUAN KUASA WAJIB PAJAK
I T I D A K D A P A T melimpahkan kuasa yg diterima kepada orang lain

II dengan s u r a t p e n u n j u k a n dapat meminta orang lain atau

karyawannya utk menyampaikan dan / atau menerima dokumen & orang
lain / karyawan tsb harus menyerahkan surat penunjukan kpd pegawai djp

hanya mempunyai hak dan kewajiban perpajakan sesuai

III
Surat kuasa khusus
wajib m e m a t u h i ketentuan peraturan
IV
perundang-undangan perpajakan

TIDAK DAPAT MELAKSANAKAN

HAK DAN KEWAJIBAN SBG KUASA APABILA :
V
M e l a n g g a r ketentuan peraturan per UU perpajakan
M e n g h a l a n g – h a l a n g i pelaksanaan ketentuan peraturan
perundang-undangan perpajakan
D i p i d a na krn melakukan pidana perpajakan atau pidana lainnya

198
WAKIL WAJIB PAJAK
 WAKIL WAJIB PAJAK
Pasal 32 ayat (1), (4) UU KUP

WP
BA D BADAN
AN
 P e n g u r u s ( termasuk pengertian pengurus
adalah orang yang nyata-nyata mempunyai
wewenang ikut menentukan kebijaksanaan dan
atau mengambil keputusan dalam menjalankan
perusahaan ).
 Badan yg dinyatakan Pailit / dalam likwidasi
oleh K u r a t o r
 Badan dalam pembubaran oleh orang atau
badan yg ditugasi untuk melakukan pemberesan

WARISAN YANG BELUM DIBAGI & ANAK BELUM DEWASA

199
 WAKIL WAJIB PAJAK
Pasal 32 ayat (1), (4) UU KUP
WARISAN

WARISAN YANG BELUM DIBAGI

 Ahli Waris

 P e l a k s a n a W a s i a t atau yg
mengurus harta peninggalannya.
ANAK

ANAK BELUM DEWASA / ORANG YANG

BERADA DALAM PENGAMPUAN
 W A L I atau pengampunya

TANGGUNG JAWAB WAKIL WP 200

 Tanggung Jawab Wakil Wajib Pajak
Pasal 32 ayat (2) UU KUP

Bertanggung jawab Tidak bertang

secara p r i b a d i
dan / atau s e c a r a
r e n t e n g atas
pembayaran pajak
SARAT KUASA KHUSUS
g u n g j a w a b,
dalam hal WAKIL dapat
membuktikan dan
meyakinkan Dirjen
Pajak bahwa b e n a r –
b e n a r tidak mungkin
dibebani tanggung
jawab.
201
 KUASA WAJIB PAJAK
Pasal 32 ayat (3), (3a) UU No 28 Th 2007 KUP

ORANG PRIBADI / BADAN

DAPAT MENUNJUK SEORANG KUASA DENGAN

SURAT KUASA KHUSUS

UNTUK MENJALANKAN HAK DAN MEMENUHI KEWAJIBAN

PERPAJAKAN

SYARAT SEORANG KUASA :

1. Menyerahkan S u r a t K u a s a A s l i
2. M e n g u a s a i Ketentuan Dibidang Perpajakan
(memiliki Brevet Yang diterbitkan DJP atau ijazah formal
penddk. Di bidang Perpjk.)
3. Tidak pernah dihukum krn tindak pidana dibid perpajakan
Surat Kuasa Tidak Bisa Dilimpahkan
Kepada Orang Lain RAHASIA JAB 202
 RAHASIA JABATAN
Pasal 34 UU No 28 Th 2007 KUP

PEJABAT / TENAGA AHLI

DILARANG
memberitahukan rahasia WP kepada pihak lain
KECUALI

Sebagai Memberikan untuk untuk pemeriksaan

saksi atau keterangan kepentingan Perkara pidana/
saksi ahli kpd pihak negara perdata
dlm sidang lain yg di atas permin-
pengadilan tetapkan taan hakim
MenKeu.
dengan izin
PIHAK LAIN YANG DAPAT DIBERIKAN tertulis Men.Keu. 203
 PIHAK LAIN YANG DAPAT DIBERIKAN KETERANGAN
OLEH PEJABAT / TENAGA AHLI
KMK No.539KMK.04/2000

DIBERIKAN KEPADA :
 PEJABAT DARI LEMBAGA NEGARA ( B P K )
 PEJABAT INSTANSI PEMERINTAH ( B P K P )
YANG BERWENANG MELAKUKAN PEMERIKSAAN DI BID
KEU NEGARA YANG SEDANG MENJALANKAN TUGAS

DENGAN S U R A T T U G A S YANG MENYEBUTKAN AL :

NAM A WAJIB PAJA K
 KETERANGAN YANG INGIN DIKETAHUI YANG
BERSIFAT UMUM MENGENAI PENGETAHUAN PEG
RAHASIA JABATAN
204
KUP 108
 RAHASIA JABATAN
Pasal 32 PP 80 Th 2007

PEJABAT TENAGA AHLI

Para ahli (bahasa, akuntan pengacara) yg
(Petugas Pajak dan mereka yg
ditunjuk utk membantu pelaksanaan UU
melakukan tugas di bidang perpajakan)
perpajakan

Izin tertulis Menkeu Izin tertulis Menkeu

PIHAK TERTENTU
utk memberikan utk memberikan
(pihak-pihak yg membutuhkan data
data data
perpajakan untuk kepentingan negara,
mis : penyidikan, penuntutan, kerja sama
dengan instansi lain)
Pejabat / tenaga ahli yg
memberikan ket /
Hanya dapat meminta ket / bukti memperlihatkan bukti
sebagaimana tercantum dlm izin tertulis tertulis dalam rangka
Menkeu pelaksanaan tugas tdk
Wajib merahasiakan ket / bukti yang memerlukan izin tertulis
diketahui / diperoleh Menkeu
Pemanfaatan ket / bukti sesuai tujuan
diajukannya permintaan

RAHASIA JABATAN Aturan terkait KMK 510/PMK.03/2007 205

205
 KEWAJIBAN MERAHASIAKAN OLEH PIHAK KE 3
DITIADAKAN
Pasal 35 AYAT (1,2,3) UU No 28 Th 2007 KUP
PER MEN KEU No 201/PMK.03/2007

Atas permintaan tertulis Dirjen Atas permintaan tertulis

Pajak Menteri Keuangan
Kepada : Kepada :
 1 Akuntan Publik 1
 Bank
 2 Notaris.
 3 Konsultan Pajak
 4 Kantor Wajib memberikan keterangan
Administrasi mengenai
 5 Pihak ke - 3 Wajib Pajak yang dilakukan
lainnya pemeriksaan,
penagihan pajak, penyidikan
TATA CARA PERMINTAAN KETERANGAN ATAU BUKTI DR PIHAK YG TERIKAT OLEH
KEWAJIBAN MERAHASIAKAN, DIATUR ATAU BERDASRKAN PERATURAN MENTERI
KEUANGAN

KEWAJIBAN MERAHASIAKAN PIH KE TIGA DITIADAKAN 206

 KEWAJIBAN MERAHASIAKAN OLEH PIHAK KE 3
DITIADAKAN
Pasal 35A AYAT (1,2) UU No 28 Th 2007 KUP
1 Instansi Pemerintah
2 Lembaga
3 Asosiasi
4 Pihak lainnya

Wajib memberikan data daninformasi yang

Berkaitan dengan perpajakan kepada
DIREKTORAT JENDERAL PAJAK

TATA CARA PERMINTAAN KETERANGAN ATAU BUKTI DR PIHAK YG TERIKAT OLEH

KEWAJIBAN MERAHASIAKAN, DIATUR ATAU BERDASARKAN PERATURAN MENTERI
KEUANGAN

SANKSI PETUGAS PAJAK

207
 SANKSI BAGI
PETUG AS PAJAK
Pasal 36A UU No 28 Th 2007KUP

PEGAWAI PAJAK

Karena k e l a l a i a n n y a / s e n g a j a menghitung atau

menetapkan pajak tidak sesuai dg Undang-Undang Perpajakan.

Dalam melakukan tugas dg sengaja bertindak diluar

kewenangannya yg diatur dlm ketentuan perundang-undangan,
dpt diadukan ke unit internal Dep Keu

Dikenakan sanksi sesuai peraturan

perundang-undangan yang berlaku

LANJUT 208
 SANKSI BAGI
PETUGAS PAJAK
Pasal 36A UU No 28 Th 2007KUP

PEGAWAI PAJAK

Dalam melakukan tugasnya terbukti melakukan pemerasan dan

pengancaman kepada WP untuk menguntungkan diri sendiri
secara melawan hukum diancam dengan pidana Psl 368 KUHP
Dengan maksud menguntungkan diri sendiri secara melawan
hukum dg menyalah gunakan kekuasaannya memaksa
seseorang untuk memberikan sesuatu, untuk membayar atau
menerima pembayaran, atau untuk mengerjakan sesuatu bagi
dirinya sendiri, diancam Psl 12 UU No 31 Th 1999 tentang
Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi
Tidak dapat dituntut baik, secara perdata maupun pidana, apabila
dalam melaksanakan tugasnya didasari iktikad baik dan sesuai
dengan ketentuan peraturan perundang – undangan perpajakan
209
PEMERIKSAAN PAJAK 209
KARBOEN
DASAR HUKUM 210
 PASAL 29 UU KUP

DIRJEN PAJAK BERWENANG

MEL PEMERIKSAAN UNTUK :

–M E N G U J I K E P A T U H A N
PEMENUHAN KEWAJIBAN
PERPAJAKAN

–T U J U A N L A I N
DLM RANGKA MELAKS KETENTUAN PER
UU PERPAJAKAN

RIKS UMUM RIKS PAJAK 211

AUDIT DALAM GAMBAR 212
 AUDIT
DALAM GAMBAR

BUKTI
BUKTI STANDAR
TRANSAKSI KEUANGAN
STD AK
AKUNTANSI

L AKEUANGAN
P KEU
LAP
RKRITERIA
K TERTENTU
ITE RIA
vs
VS LAINNYA
PERTANG JAWABAN
BENTUK PERTANGGUNGJAWABAN

KRITERIA TERTENTU ef nor

lim

UU PAJAK
SPT UU PAJAK
KUP, PPH, PPN,PBB,BEMET,BPHTB

WTS – WDS – NO OPINI

RESIKO
NAIK - TURUN
- PENGAMBIL
SKPKB-SKPLB-SKPN-SKPKBT
-

PENILAIAN U/ AMBIL KPTS

TUJUAN PENGAMBILAN KPTS
MENGUJI KEPATUHAN
TAX AUDIT 213
 TAX AUDIT
Tax Audit

dimulai …
-d ari SPT
- ke L a p K e u dst
- sampai ke B u k t i
- terus sampai
- ke tingkat k e w a j a r a n.
BERSIFAT KUNTITATIF 214
 TAX AUDIT
B E R S I F A T K U A N T I T AT I F
Hasil pengujian pemeriksaan pajak :
– Menghasilkan penilaian yang sifatnya
kuantitatif

Bersifat kuantitatif tsb …..

– wujudnya terjadi perubahan dari
utang pajak baik plus atau minus dan
atau dikenakan sanksi perpajakan
RESIKO PEMERIKSAAN 215
 RESIKO TAX AUDIT

Resiko pemeriksaan pajak :

– Dibandingkan dengan pemeriksaan yang lain,

pemeriksaan pajak dari segi resiko
keuangan , jauh leb
menjadi

i h m e n y e r a m k a n.

MENYERAMKAN 216
BISA PEMYEGELAN 217
 DALAM PEMERIKSAAN

Dalam pelaksanaan pemeriksaan,

dipertegas & diperjelas bahwa
Pemeriksa berwenang
untuk melakukan
penyegelan terhadap
barang bergerak atau barang
tidak bergerak
TATA CARA PEMERIKSAAN 218
 PEMERIKSAAN

Dalam Tata Cara Pemeriksaan

antara lain mengatur tentang
penyampaian pemberitahuan
hasil pemeriksaan dan
pemberian kesempatan WP
untuk hadir dalam
pembahasan akhir
temuan hasil pemeriksaan
DIHITUNG B/ NORMA RIKS 219
 THD WP PPH OP

Penghasilan Kena Pajak WP PPH OP

dapat dihitung secara
jabatan ……
apabila WP pada saat diperiksa
tidak menyampaikan
data yang diminta
oleh Pemeriksa Pajak
KAPAN DOKUMEN DISERAHKAN 220
 BUKU, CATATAN,DOK,DATA,INFORMASI
HARUS DISERAHKAN KE PEMERIKSA

Buku-buku, Catatan-catatan,
Dokumen-dokumen, Data, Informasi dan
keterangan lain,
dalam rangka pemeriksaan pajak
wajib dipenuhi oleh WP

paling lambat 1 ( satu )

bulan sejak permintaan
disampaikan
ADMINIDTRASI VS AKUNTANSI 221
 ADMINISTRASI DAN AKUNTANSI
DALAM GAMBAR

PROSES ADM DOKUMENTASI PENCATATAN

1) KUALITTAIF

PENCAT 2 ) KUANTITATIF PEMBUKUAN AKUNTANSI

3) KOMBINASI

PERTANGGUNGAN PERTANGGUNGAN
JAWAB PELAKU JAWAB PELAKU
PEMBUKUAN AKUNTANSI

LAP KEUANGAN LAP KEUANGAN

PEMAHAMA TAX AUDIT 222

 PEMAHAMAN tax audit

T AX AUDIT
– Menempuh cara yang sama dlm mel
proses pemeriksaan yang
mendasarkan pada informasi
pencatatan atau
pembukuan
TUJUANNYA TIDAK SAMA 223
 PEMAHAMAN
persamaan & perbedaan audit & tax audit
TAX AUDIT
– Bedanya dengan pemeriksaan secara umum ada pada
tujuannya dimana TAX
TAXAUDIT
AUDIT bertujuan menguji
pemenuhan kewajiban perpajakan
dan mempunyai tujuan lain dlm melaks per uu
perpajakan, sedangkan Audit menilai
AUDIT

kesesuaiannya dng berbagai standar

atau kriteria tertentu.
PENTINGNYA RIKS BAGI WP 224
 PENTINGYA PEMERIKSAAN

Bisnis selalu tidak lepas

dengan sekumpulan proses
pengambilan
keputusan ( trans penjualan,
pembelian, investasi dsb )

LANJUT 225
 PENTINGYA PEMERIKSAAN
( lanjutan )

 Pengambilan
keputusan memerlukan
informasi yang akurat
dan tidak bias

LANJUT 226
 PENTINGYA PEMERIKSAAN
( Lanjutan )
 Untuk mengetahui tingkat akurasi
suatu informasi perlu mekanisme
pengujian
 Setiap informasi dilekati oleh risiko
informasi
Oleh karena itu sesungguhnya ….
 Pemeriksaan dilakukan untuk
menekan risiko informasi
MACAM PEMERIKSAAN 227
 MACAM PEMERIKSAAN

 Pemeriksaan Operasional
OPERASIONAL

 Pemeriksaan Ketaatan
KETAATAN

 KEUANGAN
Pemeriksaan Keuangan

TAX AUDIT
Dalam hal ini Tax Audit termasuk

pemeriksaan ketaatan.
KETAATAN
APA ITU PEMERIKSAAN PAJAK 228
 PEMERIKSAAN PAJAK

PEMERIKSAAN PAJAK adalah

SERANGKAIAN KEGIATAN
KEGIATAN

UNTUK MENCARI,
MENCARI
MENGUMPULKAN,
MENGUMPULKAN
MENGOLAH
MENGOLAH

DATA dan /atau KETERANGAN

LAINNYA
UNTUK APA DATA ITU ? 229
 PEMERIKSAAN PAJAK

MENGUJI
untuk MENGUJI KEPATUHAN PEMENUHAN
KEWAJIBAN PERPAJAKAN

dan

LAIN
untuk TUJUAN LAIN

dalam rangka MELAKSANAKAN

MELAKSANAKAN KETENTUAN
PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN
PERPAJAKAN ( Pasal 1 Angka 24 UU KUP )

RIKS PAJAK VS RIKS UMUM 230

 PEMERIKSAAN PAJAK VS PEMERIKS LAIN

 JENIS  JENIS
– Pemeriksaan Ketaatan
KETAATAN – Pemeriksaan KEUANGAN
Keuangan
 TUJUAN – PemeriksaanOPERASIONAL
Operasional
– Menguji Kepatuhan
KEPATUHAN  TUJUAN
– Tujuan LAIN
Lain – RekomendasiEFISIENSI
efisiensi
– RekomendasiEFEKTIFITAS
efektifitas
manajemen
 ASSESTMENT RESIKO – OPINI
Opini perusahaan
– Risiko Informasi  ASSESTMENT RESIKO
– ResikoKEPATUHAN
Kepatuhan – ResikoINFORMASI
Informasi
– Resiko Penerimaan
 PEMERIKSA
– PemeriksaINTERNAL
Internal
 PEMERIKSA – PemeriksaEKSTERNAL
Eksternal
– PemeriksaINTERNALDJP
Internal DJP

LANJUT 231
 Pengertian
PEMERIKSAAN
 SERANGKAIAN KEGIATAN 3M
3M

– MENCARI
– MENGUMPULKAN DATA KET LAIN
– MENGOLAH

untuk PEMENUHAN KEWAJIBAN

– MENGUJI KEPATUHAN
PERPAJAKAN

– TUJUAN LAIN

 DALAM
Dalam RANGKA
rangka MELAKSANAKAN
melaksanakan ketentuan peratur
KETENTUAN
perpajakan. PERPAJAKAN YANG BERLAKU

LANJUT 232
 MENGUJI KEPATUHAN
 Tujuan ……
KEPASTIAN HUKUM
– MEMBERIKAN

–KEADILAN
–PEMBINAAN

 Dilakukan dalam hal ……

– SPTL E B I H BAYAR
– SPTRUGI
– SPT T I D A K D I S A M P A I K A N
– SPT DISAMPAIKAN T I D A K T E P A T W A K T U
–KRITERIA SELEKSI
- DATA/KET DLM SPT TDK WAJAR/TDK LAZIM
– INDIKASI SPT T I D A K B E N A R

TUJUAN LAIN RIKS 233

 TUJUAN LAIN
 NPWP J A B A T A N
 PENGHAPUSAN NPWP
 PENGUKUHAN PKP
 PENCABUTAN PKP
 KEBERATAN
 N O R M A P E N G H I T U N G A N P. N E T O
 P E N C O C O K A N D A T A &/ A L K E T
 W P BERLOKASI DIDAERAH T E R P E N C I L
 P E N E N T U A N SATU ATAU LEBIH TEMPAT
TERUT PPN
 LAINNYA

RUANG LINGKUP RIKS 234

 RUANG LINGKUP RIKS

R IKS LAPANGAN
PL )
– Riks Lengkap ( PL RIKSLAP
 Karikpa, Kanwil, KP DJP
– Riks Sederhana Lapangan ( PSL
PSL )
 KPP

 RIKS SEDERHANA KANTOR

– Di KPP dg ( PSK ) RIKSKAN
– Di KP4 Tertentu dg ( PSK )
PSK

Dahulu dinamakan Verlap yang merupakan bentuk

sederhana dari pemeriksaan

APA ITU RIKS LENGKAP 235

 PL PEMERIKSAAN LENGKAP

 PEMERIKSAAN LAPANGAN

 SELURUH JENIS PAJAK

 DILAKSANAKAN DENGAN
– MENERAPKAN TEKNIK PEMERIKSAAN YANG
UMUM
– DAN YANG LAZIM
– BOBOT PEMERIKSAAN MENDALAM

DALAM RANGKA MENCAPAI TUJUAN PEMERIKSAAN

APA ITU RIKS LAP SEDERHANA 236

 PEMERIKSAAN SEDERHANA LAPANGAN
 PEMERIKSAAN D I L A P A N G A N
PSL  UNTUK S A T U / S E L U R U H JENIS
PAJAK
 UNTUK T A H U N B E R J A L A N DAN
ATAU T A H U N S E B E L U M N Y A

 DENGAN MENERAPKAN ;

– TEKNIK PEMERIKSAAN YG D I P A N
DANG PER LU
– DG BOBOT & KEDALAMAN YANG S E
DERHANA
– MENURUT KEADAAN
– DALAM RANGKA MENCAPAI TUJUAN PEMERIKSAAN

SIAPA WP YA DIPERIKSA 237

 WP YANG
WP YANG DIPERIKSA
DIPERIKSA

WP
 WP ORANG PRIBADI / BADAN
INSTANSI
 INSTANSI PEMERINTAH
– PEMUNGUT
– PEMOTONG

 LAIN
BADAN LAIN

–PEMUNGUT
–PEMOTONG
TAHAPAN PEMERIKSAAN 238
 TAHAPAN
TAHAPAN PEMERIKSAAN


TAHAP PERSIAPAN
– B e r k a s dan Data WP dipinjam
– A n a l i s i s SPT
– I d e n t i f i k a s i Masalah
– Pengenalan medan
– R u a n g L i n g k u p pemeriksaan
– P r o g r a m P e m e r i k s a a n Peredaran, HPP
– R e n c p e m i n j a m a n Buku, catatan dan dokumen
– S a r a n a Pemeriksaan


TAHAP PELAKSANAAN

TAHAP P E L A P O R A N

TATA CARA PEMERIKSAAN 239

PASAL 31 UU KUP 240
Ps 31 (1)
Tata Cara Riks b/ Ps 31 (2)
PMK Tata Cara Riks al :
Ps 31 (3) - Riks Ulang
- WP tdk memenuhi Ps - JW Riks
29 (3)
- SPHP wajib
- Penghit PKP secara
Jabatan - Clossing

- SPHP wajib Conference adalah

disampaikan Hak WP
- WP masih punya hak
untuk hadir dlm CC
PENGERTIAN RIKS M/ PS 31 241
 PENGERTIAN

 SERANGKAIAN  BERDASARKAN
KEGIATAN –Standar Pe
– Mencari meriksaan
data/ket/bukti  TUJUAN
– Menghimpun –Menguji
data/ket/bukti
–Tujuan Lain
– Mengolah
data/ket/bukti
Dlm rangka melaks
 DILAKSANAKAN ketentuan
– Obyektif peraturan per UU
– Profesional Perpajakan

PENGERTIAN RIKS LAP 242

 PENGERTIAN

Pemeriksaan…………………..
 Dilakukan di :
– Tempat Kedudukan
– Tempat Usaha
– Tempat Pek Bebas dilakukan
– Tempat Tinggal WP

 Ditentukan oleh Dirjen Pajak

PENGERTIAN RIKS KAN 243

 PENGERTIAN

Pemeriksaan
yang dilakukan ………..

di Kantor Direktorat Jenderal

Pajak

( KP, Kanwil, KPP )

SIAPA PEMERIKSA PAJAK 244

 PENGERTIAN

 PNS di lingkungan DJP

 Tenaga Ahli yang ditunjuk Dirjen
Pajak
– Diberi tugas
– Diberi wewenang
– Diberi tanggung Jawab
 Melaksanakan Pemeriksaan

TANDA PENGENAK SEBAGAI

PEMERIKSA 245
 PENGERTIAN

 Tanda Pengenal
 Diterbitkan Dirjen Pajak

–Bukti sebagai Pemeriksa

Pajak

PENGERTIAN SPP
246
 PENGERTIAN

 SuratPerintah
 Melakukan Pemeriksaan
– Dlm r menguji kepatuhan pemenuhan
kewajiban perpajakan
– Tujuan lain
 Dlmrangka melaksanakan
ketentuan perat per UU
Perpajakan
PEMERIKSAAN DAN PEMBUKUAN 247
 PENGERTIAN
 Suatu proses pencatatan
 Secara teratur
 Mengumpulkan data & informasi
keuangan
– Harta
– Kewajiban
– Modal
– Penghasilan
– Biaya
– Jmlah Harga Perolehan Br/Js
– Jmlah Harga Penyerahan Br/Js
 Ditutup deng menyusun Lapkeu
(N/RL)
PENGERTIA DATA ELEKTRONIK 248
 PENGERTIAN
 Data yang bentuknya ELEKTRONIK
 Dihasilkan oleh KOMPUTER dan/atau yang

 Dihasilkan oleh PENGOLAH DATA

ELEKTRONIK LAINNYA
– Disimpan dlm Disket
– Disimpan dlm Compact Disk (CD)
– Disimpan dlm Tape Back Up
– Disimpan dlm Hard Disk
– Disimpan dlm Media Penyimpan
Elektronik lainnya
PENYEGELAN 249
 PENGERTIAN
 Tindakan Menempelkan Kertas Segel
– Dlm r riks pd :
 Tempat tertentu
 Ruang tertentu

 BG/BTG tertentu

– Patut diduga :
 Tempatmenyimpan buku,catatan,dok,data elektronik
& benda2lain
 Yang dapat memberi petunjuk
tentang kegiatan usaha/pekerjaan
bebas/sumber penghasilan WP yang
diperiksa
250
SPHP
 Surat Pemberitahuan Hasil Pemeriksaan

 Surat yg berisi Hasil Riks meliputi :

– Pos-pos yang dikoreksi
– Nilai Koreksi
– Perhit sementara Jmlh Pokok Pajak
– Pemberian hak kpd WP
 Pemberitahuan kepada WP untuk :
– Hadir dlm Pembahasan Akhir Hasil
Pemeriksaan

CLOSSING CONFERENCE 251

 CLOSSING CONFERENCE

 Pembahasan antar WP & Pemeriksa

Pajak
 Atas Temuan Riks :

– Hasilnya dituangkan dlm BA

Pembahasan Akhir Hasil Pemeriksaan
– Ditandatangani oleh kedua belah pihak
 Baikyg disetujui maupun yg tidak
disetujui

TIM PEMBAHAS 252

 PENGERTIAN

 Tim yang dibentuk Dirjen

Pajak
 Bertugas membahas
perbedaan pendapat WP &
Pemeriksa Pajak
 Pada
saat dilakukan
Pembahasan Akhir Hasil
Pemeriksaan
KKP 253
 KERTAS KERJA PEMERIKSAAN

 Catatan secara rinci dan jelas

 Dibuat oleh Pemeriksa Pajak
– Prosedur Riks
– Data
– Keterangan
– Bukti yang dikumpulkan
– Pengujian yang dilakukan
– Simpulan yang diambil
 Sehubdengan pelaksanaan
pemeriksaan
PKP TIDAK DAPAT DIHITUNG 254
 Pemeriksa Pajak
 Tidak dapat melakukan
pengujian
 Dlm r penghit besanya PKP

 Dg prosedur s/ dg Std Pelaks

Pemeriks
LHP 255
 LAPORAN yang  SECARA
berisikan tentang : – Ringkas
– Pelaksanaan – Jelas
pemeriksaan
 SESUAI
– Hasil
pemeriksaan – Ruang
 DISUSUN oleh Lingkup Riks
– Pemeriksa Pajak – Tujuan Riks

256
PEMERIKSAAN ULANG
 Riksyg dilakukan terhadap
 WP u/ :
– Jenis pajak
– Masa pajak
– Tahun pajak
 Yang
telah diperiksa pada
pemeriks sebelumnya

JANGKA WAKTU CLOSSING

CONFERENCE 257
 JW yg diberikan kpd Pemeriksa
Pajak
 Untuk:

– Mel pembahasan akhir Hasil Riks dg

WP
 Dihitung :
– Sejak tgl penyampaian SPHP kpd WP
– Sampai dg tgl penandatanganan BA
Pembahasan Akhir Hasil Pemeriksaan
QUISTIONAIRE DALAM RIKS 258
 Formulir

 Berisikan sejumlah
pertanyaan
 Terkait dengan :

 Pelaksanaan pemeriksaan

RIKS BUPER 259

  Tentang
adanya :
PEMERIKSAAN – Dugaan telah
terjadi tindak
Dilakukan untuk : pidana
 Di bidang :
– Mendapatkan
bukti – Perpajakan
permulaan

RUANG LINGKUP RIKS 260

RAUNG LINGKUP RIKS 261
 UNTUK MENGUJI KEPATUHAN

 u/ satu masa
pajak
 Satu Jenis Pajak  u/ beberpa masa
 Bbrp jenis Pajak pajak
 Seluruh Jenis  u/ bagian tahun
Pajak pajak
 u/ tahun pajak

 u/ tahun lalu

 u/ tahun
berjalan
KEHARUSA PEMERIKSAAN
262
Dlm hal WP mengajukan ………
Permohonan Pengembalian
Keleb Pembayaran pajak Ps
17B :
Riks u/ menguji kepatuhan
merupakan
suatu keharusan

LANJUT 263
 DILAKUKAN DALAM HAL
 SPT LB
– PENGEMBALIAN  MEL PENGGABUNGAN
PENDAHULUAN
 MEL PELEBURAN
 MEL PEMEKARAN
Riks Kantor  MEL LIKWIDASI
 MEL PEMBUBARAN
 SPT RUGI
 AKAN KE LN
 SPT TIDAK SELAMANYA
DISAMPAIKAN
 KRITERIA SELEKSI
 SPT DISAMPAIKAN
LEWAT WAKTU
Riks Lapangan
Riks Lapangan
RIKSKAN KE RIKSLAP 264
Apbl dlm Riks Kantor ………….
Ditemukan indikasi trans
Terkait dg TRANSFER PRICING

Terkait dg TRANS KHUSUS LAIN

– Yang berindikasi adanya rekayasa

transaksi keuangan
Riks Kan diubah Riks Lap

RIKS OLEH TENAGA AHLI 265

 Dlm hal diperlukan
 Pemeriksaan dapat
dilaksanakan
 Oleh Tenaga Ahli di luar DJP

 Yang ditunjuk Dirjen Pajak

STANDAR PEMERIKSAAN 266

Riks menguji kepatuhan dilaksanakan
sesuai STANDAR PEMERIKSAAN

 Standar Umum
 Standar Pelaks Riks

 Standar Pelap Riks

SATNDAR UMUM 267

 Pribadi,Syarat Pemeriksa, Mutu
Pekerjaan
 Teknis Riks, Jujur, Bersih, Taat
pada Peraturan
 Riks dapat dilakukan oleh T.Ahli
diluar DJP yang ditunjuk DJP
268
STANDAR PELAKSANAAN RIKS
 Didahului Persiapan
yang baik s/ tujuan riks.
 Audit Scope b/
petunjuk yang diperoleh
dan harus dikembangkan
 Temuan b/ bukti yang
kompeten yang cukup
 Dilakukan oleh Team
( Supervisor, Ketua &
Anggota )
 Dapat dibantu oleh
Tenaga Ahli
FUNGSI DA ISI KKP
 U/ menguji kepatuhan
apbl perlu dapat
dilakukan secara
bersama dg Team Riks
Ins lain
 Dapat dilaks di kantor,
tempat tinggal atau
tempat lain
 Pd jam kerja &/diluar jam
kerja
 Didokumentasikan dlm
KKP
 LHP = dasar skp
269
 Bukti riks telah  Gambaran prosedur
dilaksanakan riks dilaksanakan
 Bahan mel CC  Gambaran : data,ket,

 Dasar membuat LHP bukti yang diperoleh

 Sumber & informasi  Gambaran pengujian

penyel keb/banding yang dilakukan

WP  Kesimpulan dan
 Referensi Pemeriksa hal-hal lain
berikut
APA ITU LPP 270
 Ringkas, jelas, memuat
ruang lingkup riks,
didukung buti kuat dan
Simpulan
 Penugasan Riks
 Identitas WP
 Pembukuan/pencatatn
Wajib Pajak
 Pemenuhan kewajiban
perpajakan
TAHAPAN PEMERIKSAAN
 Data/informasi yang
tersedia
 Buku/dokumen yg
dipinjam
 Materi yang di riks
 Uraian hasil riks
 Ikhtisar hasil riks
 Penghit Pajak Terutang
 Simpulan dan usul
Pemeriksa Pajak
271
Dalam Rangka Melaksanakan Ps 31 (1)
UU KUP telah dikeluarkan Permenkeu
155/PMK.03/2007

PEMNGERTIAN RIKS 272

 PENGERTIAN
 Serangkaian kegiatan
– Mencari data/ket/bukti
– Menghimpun data/ket/bukti
– Mengolah data/ket/bukti
 Dilaksanakan
– Obyektif
– Profesional
 Berdasarkan
– Standar Riks
 Tujuan
– Menguji
– Tujuan lain
– Dlm r melaks ketent perat per UU Perpajakan

PENGERTIAN RIKS LAP 273

 PENGERTIAN

Pemeriksaan…………………..
Dilakukan di :
– Tempat Kedudukan
– Tempat Usaha
– Tempat Pek Bebas dilakukan
– Tempat Tinggal WP
Ditentukan oleh Dirjen Pajak

PENGERTIAN RIKSKAN
274
 PENGERTIAN

Pemeriksaan yang dilakukan di

Kantor Direktorat Jenderal Pajak

PENGERTIAN RIKBUPER

275
 RIKS BUKTI PERMULAAN
 DILAKUKAN DLM RANGKA :

– MENDAPATKAN BUKTI PERMULAAN

 TENTANG

– ADANYA DUGAAN TELAH TERJADI TINDAK

PIDANA DI BID PERPAJAKAN
 DILAKUKAN APABILA :

– DITEMUKAN ADANYA INDIKASI TINDAK PIDANA DI

BIDANG PERPAJAKAN B/ ANALISIS DATA INFORMASI
LAP, PENGADUAN, LAP PENGAMATAN, LAP RIKS PAJAK.
276
SIAPA YANG DIPERIKSA
 WP
WP YANG
YANG DIPERIKSA
DIPERIKSA

 WP
WP ORANG PRIBADI / BADAN

INSTANSI PEMERINTAH
 INSTANSI

– PEMUNGUT
– PEMOTONG

 BADAN LAIN
LAIN

– PEMUNGUT
– PEMOTONG

TAHAPAN PEMERIKSAAN
DALAM GAMBAR
277
 TAHAP - TAHAP PEMERIKSAAN

PERSIAPAN

PINJAM IDENTIFIKASI
SPP BERKAS ANALISA
MASALAH

P E L A K SA N A N

SCOPE PEMBERITAHUAN PELAKSANAAN

PELAPORAN

PEMBAHASAN BA PEMERIKSAAN KKP LPP

LEBOH JAUH TAHAPAN RIKS 278

 TAHAPAN
TAHAPAN PEMERIKSAAN


TAHAP PERSIAPAN

– B e r k a s dan Data WP dipinjam

– A n a l i s i s SPT
– I d e n t i f i k a s i Masalah
– P e n g e n a l a n medan
– R u a n g L i n g k u p pemeriksaan
– P r o g r a m Pemeriksaan
– R e n c p e m i n j a m a n B u k u , catatan dan dokumen
– S a r a n a Pemeriksaan


TAHAP PELAKSANAAN

TAHAP PELAPORAN
TAHAPAN RIKS 279
ANALISA RESIKO 280
 PER-124/PJ/2006 TGL 22 AGUSTUS 2006

PROSES
penilaian resiko ketidak benaran SPT
Masa PPN untuk menentukan PKP
dalam katagori

Resiko Resiko Resiko

RENDAH MENENGAH TINGGI

ANALISA KUANTITAIF DAN

KWALITATIF 281
 PER-124/PJ/2006 TGL 22 AGUSTUS 2006

Setiap pemeriksa SPT PPN LB,

harus melakukan analisa resiko
Kuantitatif maupun Kualitatif,
untuk menentukan ruang lingkup
pemeriksaan serta jangka waktu
penyelesaian permohonan
retsitusi PPN.

ANALISA 282
 PER-124/Pj/2006 Tgl 22 AGUSTUS 2006

 PKP sering pindah  ARPU (ar profil

alamat umum)
 s/d butir 23 :  ARO (ar operasi)
 PKP mengkreditkan
PM yg masa  ARDO (ar dokumen)
pajaknya tidak  PERHIT SCORED
sama, secara resiko kuantitatif
berulang – ulang.

RESIKO RENDAH 283


 Sering p i n d a h lokasi
 Alamat t i d a k j e l a s
 Alamat tidak diketemu-
kan
 Satu alamat u/ r a m e
2 >1 PKP
 Kegiatan tidak sesuai
dg pengukuhan
 PKP NE langs lap / mem
betulkan SPTnya penyrh
naik
 PKP2 dg pengurus &
Komisaris yang sama
 PKP2 yang berdirinya
sama2/ berdekatan (No
Akta deket2an)
ANALISA RESIKO KUALITATIF
KUALITATIF
 Usaha yg beragam shg
sulit diketahui score
bisnisnya apa
 Tdk menyampaikan
1771, 1770 atau 1721
tahunan
 Elemen SPT tdk bisa di
rekam krn tdk terdaftar
pd Master File Lokal
 Hasil konf PEB &/ PIB di
intra net DJP tidak
sesuai dg nilai eks &/
nilai imp yg ada di 1107
 Hasil konf FP di prog PK
-PM pd intranet DJP tdk
sama dg lawan trans.
284

 Ada FP PM yg bermasa-
lah s/ SE-27 /PJ.52
/2002 & perubnya
 Jml penyerahan yg tdk
sebanding dg jmlh harta
perus
 Rekayasa pembukuan
 Jmlh penyerahan besar
namun PPh Ps 21 nya
kecil
 Kompensasi terus mene
rus begitu dilakukan
riks tdk diketemukan
adanya stock
ANALISA RESIKO KWANTITATIF
KUALITATIF
 PKP tdk menyerahkan
sebag/seluruh dok/buk
ti yg diminta pd w diriks
dlm jw yg ditentukan
 Lap ekspor fiktif / lokal
sebagai eskpor
 Penyerahan bukan di
kawasan berikat dilapor
kan sebagai di kawasan
berikat
 PM yg dikreditkan tidak
sesuai dg bukti pendu
kung nya
 PM dikreditkan u/ masa
pajak yg tdk sama seca
ra berulang-ulang
285
 KUANTITATIF

 Sektor usaha WP
– Dag
– Pabrikan
 Bentuk usaha OP – Pertambangan
atau Bdn – Lainnya
 Bentuk Permodalan  Menjadi PKP brp
– Terbuka lama
– PMA – < 1 tahun
– BUMN/D – 1-3 tahun
– Swasta lainnya – 4-7 tahun
 Lama Beroperasi – > 7 tahun
– <1 tahun  Lap keu diaudit KAP
– 1-3 tahun – Ya ( Nama KAP )
– 4-7 tahun – Tidak
– >7 tahun

LANJUT 286
 KUANTITATIF

 Pembelian secara
– Lokal
– Impor
 Pendapat KAP – Lokal & Impor
– WTP
– WDP  Brp kali telah mengajukan
– TW ( Tidak Wajar ) Restitusi :
– TAP ( Tanpa Pendapat ) – 1-3 kali
 Produk dipasarkan secara – 4-6 kali
– Lokal – 7-9 kali
– Ekspor – 10-12 kali
– Lokal & Ekpor
 % Koreksi PPN hsil riks :  Pd th sebelumnya SPT
– < 10% disampaikan :
– 10-25%
– Ya ( Tanggal )
– 26-50%
– >50%
– Tidak

LANJUT 287
 KUANTITATIF

 WP punya gudang sendiri :
– Ya ( Alamat & atas
nama )
– Tidak
 WP punya armada
angkutan sendiri :
– Ya ( sebutkan jenis dan
jmlhnya )
– Tidak
 Khusus WP Eksportir
 Dok Packing List
 Dok Sewa alat angkut
 Surat Jalan
 Tag biaya penumpukan
 Instruksi pengiriman
 PEB
 Persetujuan Ekspor
 Surat persetuj muat
PT.Pelindo
 Master BIL
 Nota Tagih PT. Pelindo

TAHAPAN PELAKSANAAN
PEMERIKSAAN 288
 TAHAP
PELAKSANAAN

ALUR RKS LAP 289

 ALUR PEMERIKSAAN LAPANGAN

SP + SP I / II
Datang Pinjam Periksa SPHP Tanggapi
BA DIPENUHI/TDK
!

Setuju Persetujuan Clossing Datang

Pangg I/II BA HPP

Tidak Setuju Bukti Closing Tidak

Maks 7 hr bisa diperpanjang

Tdk Nanggapi

BUKU CAT TDK DIPENUHI 290

 BUKU,CATATAN YANG DIMINTA
 PEMERIKSA dapat menyampaikan :
– S P I setelah 2 minggu sejak tgl penyampaian
Srt Permintaan Peminjaman
– S P II setelah 3 minggu sejak tgl penyampaian
Srt Permintaan Peminjaman
 S E T E L A H SATU BULAN tetap tidak disampaikan :
– Pemeriksa membuat BA Tidak Dipenuhinya
Permintaan Peminjaman
 APBL SUDAH DIPENUHI :
– Pemeriksa harus membuat BA Pemenuhan
Seluruh Peminjaman

KEKNIK RIKS 291

 TEKNIK PEMERIKSAAN LAPANGAN

EVAL ANLS TRAC UJI meliputi

KAIT
LPP

KKP
MUTASI INSP INF PIH 3 KKP

FISIK

APABILA BUKU CAT TDK DISERAHKAN 292

 BUKU, CATATAN, DOKUMEN, KETERANGAN

 P E M E R I K S A harus menentukan d a p a t
tidaknya melakukan pengujian dlm rangka
menghitung besarnya PKP b/ bukti kompeten yg cukup
s/ Std Pelaks Pemeriksaan
 A P A B I L A T I D A K B I S A , Pemeriksa
harus menguraikannya di KKP dg alasan dan
pertimbangannya
 Selanjutnya u/ W P O P, akan dihitung secara
Jabatan
 Selanjutnya u/ W P B d n , akan mengusulkan ke
pemeriksaan BUPER

LATAH PELAKSAAN 293

 TAHAP PELAKSANAAN
Pemeriksaan Lapangan

I
1. Pengendalian Internal WP
II
2. Pemutachiran
a.Ruang lingkup pemeriksaan
b.Ruang linglkup program riks
III
3. Pemeriksaan materi
IV
4. Konfirmasi ke Pihak Ketiga
V
5. SPHP
VI
6. Clossing Conference
PENLOKAKAN PEMERIKS 294
 APA YANG BISA DILAKUKAN PEMERIKSA

 DALAM HAL WP MENOLAK MAKA WAJIB

PAJAK HARUS MENANDATANGANI SURAT
PERNYATAAN PENOLAKAN
PEMERIKSAAN
 DALAM HAL WP MENANDATANGANI SURAT
PERNYATAAN PENOLAKAN PEMERIKSAAN,
PEMERIKSA PAJAK MEMBUAT BA
PENOLAKAN PEMERIKSAAN YANG
DITANDATNGANI OLEH PEMERIKSA
PAJAK
TIDAK ADA DITEMPAT 295
 APAKAH PEMERIKSAAN BISA JALAN ?
 Tetap dapat
Apbl tdk juga ada ditempat,
dilaksanakan riks dilaks dg terlebih
sepanjang ada Pihak yg
dapat dan mempunyai dahulu minta
peg WP
kewenangan u/ mewakili WP dan
mewakili WP, terbatas membantu kelancaran riks.
pd hal yg menjadi
kewenangannya, Tetap dilanjutkan
selanjutnya ditunda. meskipun Peg menolak, dg
terlebih dahulu
 Dapat ditunda, menandatngani Penolakan
u/pengamanan dapat Membantu Kelancaran
mel penyegelan Pemeriksaan
 Dilanjutkan stlh WP
ybs datang

AKIBAT MENOLAK DI RIKS 296

 SURAT PERNYATAAN PENOLAKAN ATAU BA PENOLAKAN
MEMBANTU KELNACARAN RIKS

Srt Pernyataan Penolakan Riks, BA

Penolakan Riks dan BA Penolakan
Membantu Kelancaran Riks :
DAPAT DIJADIKAN DASAR UNTUK
MENETAPKAN PAJAK SECARA JABATAN
ATAU DAPAT DIJADIKAN DASAR UNTUK

MENGUSULKAN PADA PEMERIKSAAN

BUPER

NORMA RIKS SECARA UMUM 297

NORMA PEMERIKSAAN PAJAK SECARA UMUM

 Seluruh kegiatan tuangkan di KKP

 Hasilnya dituangkan dalam
Pernyataan atau Berita Acara
 Temuan pemeriksaan dibahas dan
di berita acarakan
 LPP ditindak lanjuti berupa :

– Surat ketetapan pajak - skp

– Surat tagihan pajak - STP
– Tindakan penyidikan – setelah Buper
TINDAK LANJUT PEMERIKSAAN 298
 TINDAK LANJUT PEMERIKSAAN
 RIKS PENGUJIAN KEPATUHAN
– LPP
– NOTHIT
– SKPKB,SKPN,SKPLB,SKPKBT

 RIKS TUJUAN LAIN

– LPP
– KEPUTUSAN

 RIKS BUKTI PERMULAAN

– LPP
– PENYIDIKAN PAJAK

TUGAS TAMBAHAN PEMERIKSA 299

TUGAS TAMBAHAN PEMERIKSA PAJAK

 KLASIFIKASI LAPANGAN USAHA ( K L U )

 TUNGGAKAN P B B

 DAFTAR H A R T A

 DAFTAR K E W A J I B A N

 OBYEK SITA

 PENAGIHAN

NORMA PEMERIKSAAN KANTOR 300

 7 NORMA PEMERIKSAAN KANTOR

1.
1 M e m a n g g i l dengan Surat
Panggilan yang syah
2 M e n j e l a s k a n maksud dan
2.
tujuan pemeriksaan
3 M e m b u a t L P P
3.
4 M e m b e r i t a h u k a n secara
4.
tertulis hasil pemeriksaan ( PHP )

LANJUT 301
 NORMA PEMERIKSAAN KANTOR

5.
5 Memberi petunjuk:
– Pembukuan yang benar
– Pencatatan yang benar
– Lainnya
6
6. M e n g e m b a l i k a n buku,
catatan, dokumen yang dipinjam
7. M e m e g a n g r a h a s i a j a
7
batan

PROGRAM PEMERIKSAAN 302

 PROGRAM
PEMERIKSAAN PERPAJAKAN

PROGRAM
PEMERIKSAAN
SATUAN ACARA PEMERIKSAAN

Program Pemeriksaan
SATUAN ACARA PEMERIKSAAN 303
 PROGRAM PEMERIKSAAN

UMUM POS-POS POS-POS

R/L NERACA
PELAKSANAANNYA DISESUAIKAN DG
KEADAAN WP SERTA MEMPERTIMBANGKAN
B
A PRIORITAS
PENERAPAN
SIFAT DAN
METODE DAN
KEDALAMAN
PEMERIKSAAN TEKNIK SESUAI
SERTA HAL LAIN DG JANGKA WAKTU
YANG DITENTUKAN

Program Pemeriksaan
PROGRAM RIKS SECARA UMUM 304
 PROGRAM PEMERIKSAAN
UMUM

PENYUSUNAN PROGRAM PEMERIKSAAN

HARUS MENCAKUP ATAS
PEMENUHAN KEWAJIBAN FORMAL
PERPAJAKAN
DAN
KEBENARAN MATERIAL
DARI SPT s/d NERACA DAN R/L

Program Pemeriksaan
LANJUT 305
 PROGRAM PEMERIKSAAN UMUM
PERKIRAAN LABA RUGI & NERACA
FORMIL
MATERIIL

PEMERIKSAAN HARUS MENCAPAI SASARAN

UNTUK PENGUJIAN KEPATUHAN,
KEBENARAN DAN KELENGKAPAN
PENGISIAN SPT
OLEH WAJIB PAJAK,

Program Pemeriksaan
LANJUT 306
 PROGRAM PEMERIKSAAN UMUM
PERKIRAAN LABA RUGI & NERACA
FORMIL
DAN
MATERIIL

UNTUK MENCAPAINYA :
PEMERIKSAAN DILAKUKAN
SECARA
MENYELURUH
TERHADAP PERKIRAAN-2
YANG SALING BERHUBUNGAN.

Program Pemeriksaan
16 POS RL YANG PERLU DI RIKS 307
 16 POS-POS YANG PERLU
DILAKUKAN
PEMERIKSAAN

1. PENERIMAAN USAHA;
2. HARGA POKOK PENJUALAN;
3. PEMBELIAN;
4. PENGHASILAN LUAR USAHA;

LANJUTKAN

Program Pemeriksaan
308
 POS-POS YANG PERLU
DILAKUKAN
PEMERIKSAAN

5.GAJI, UPAH, & TUNJANGAN LAIN;

6. BEBAN BIAYA;
7. AKTIVA LANCAR;
8. AKTIVA TETAP;

LANJUTKAN

Program Pemeriksaan
309
 POS-POS YANG PERLU
DILAKUKAN
PEMERIKSAAN

9. SELISIH KURS AKIBAT DEVALUASI;

10. HARTA LAIN-LAIN JANGKA PANJANG;
11. KEWAJIBAN LANCAR;
12. UTANG BANK / LKBB;

LANJUTKAN SELESAI

Program Pemeriksaan
310
 POS-POS YANG PERLU
DILAKUKAN
PEMERIKSAAN

13. UTANG USAHA;

14. UTANG DI LUAR USAHA;
15. BIAYA Y.M.H. DIBAYAR;
16. UTANG PAJAK, DLL.

Program Pemeriksaan
ENAM LANGKA RIKS OMZET 311
 6 (ENAM) LANGKAH

PENERIMAAN OMZET

1. PAHAMI KEGIATAN USAHA/PEKERJAAN

2. TENTUKAN JENIS JASA UTAMA
3. KEBIJAKAN & PROSEDUR PENYERAHAN
JASA RETUR, POTONGAN, TERMYN PEMBAYARAN
4. LAKUKAN PENELAAN ANALISTIS :
- ARUS BARANG DAN JASA
- ARUS PIUTANG
- PENDEKATAN LABA KOTOR

Program Pemeriksaan
LANJUT 312
 PENERIMAAN OMZET

5. BANDINGKAN PENERIMAAN USAHA TAHUN

YANG DIPERIKSA DENGAN TAHUN LALU,
BILA ADA PERBEDAAN, CARI PENJELASAN

6. YAKINKAN BAHWA PENERIMAAN OMZET

SELAMA TAHUN BERJALAN TELAH DI-
CATAT SECARA BENAR.

Program Pemeriksaan
HPP JASA 313
 3 (TIGA) LANGKAH

HARGA POKOK PENJUALAN

1. BANDINGKAN HPP TAHUN BERJALAN

DENGAN TAHUN SEBELUMNYA

2. LAKUKAN ANALISIS ARUS BARANG/JASA

3. YAKINKAN BAHWA HPP DICATAT BER-

DASARKAN PERHITUNGAN DENGAN
BUKTI-BUKTI.
Program Pemeriksaan
LANGKAH RIKS PEM TAMB 314
BKP/JKP
 4 (EMPAT) LANGKAH

PEMBELIAN BKP/JKP

1. ANALISIS ARUS BARANG

2. PEMBELIAN TAHUN
BANDINGKAN
BERJALAN
DENGAN TAHUN SEBELUMNYA

Program Pemeriksaan

LANJUT 315
 PEMBELIAN BKP/JKP

3. LAKUKAN PEMERIKSAAN A/
PEMBELIAN :
- PELAJARI KEBIJAKAN DAN PROSEDUR
PEMBELIAN SERTA RETUR PEMBELIAN
- BILA ADA HUBUNGAN ISTIMEWA, PERIKSA
PENETAPAN HARGA BELI YANG
DIGUNAKAN
DAN VOLUME TRANSAKSINYA
Program Pemeriksaan
LANJUT 316
 PEMBELIAN BKP/JKP
4. LAKUKAN PEMERIKSAAN A/ PEMBELIAN :
- BANDINGKAN : FAKTUR PEMBELIAN/
DEBET MEMO (JUMLAH, HARGA, SYARAT PEMB)
- PERIKSA KEBENARAN PPN MASUKAN
ATAS BKP / JKP
- KEBENARAN PERHITUNGAN MATEMATIS
PD FAKTUR PEMBELIAN DAN DEBET MEMO
- NOMOR PERKIRAAN YANG DIGUNAKAN
- TRASIR PENCATATAN.

Program Pemeriksaan
LANGKAH BUNGA 317
 5 (LIMA) LANGKAH

PENGHASILAN DI LUAR USAHA

BUNGA

1. DAPATKAN DAFTAR UNTUK MASING-2

TABUNGAN/DEPOSITO/WESELTAGIH/GIRO

2. PASTIKAN ADA HUBIS ATAU TIDAK

TINGKATBUNGANYA WAJAR ATAU TIDAK

Program Pemeriksaan
LANJUT 318
 PENGHASILAN DI LUAR USAHA
BUNGA

3. PERIKSA PERHITUNGAN PENDAPATAN

BUNGA

4. PERIKSA KEBENARAN SO BUNGA YANG

MASIH HARUS DITERIMA PD AKHIR TAHUN

5. PERIKSA PEMOTONGAN PPh PASAL 23

DAN PASAL 26.

Program Pemeriksaan
DEVIDEN 319
4 (EMPAT) LANGKAH DIVIDEN

1. DAPATKAN DAFTAR SAHAM

2. PERIKSA RISALAH RAPAT
PEMEGANG SAHAM/DIREKSI TENTANG
KEBENARANJUMLAH DIVIDEN PER SAHAM
3. CHECK KE BUKU KAS/BANK & DOKUMEN
PENDUKUNG LAINNYA
4. CHECK PEMOTONGAN PPh PASAL
23 DAN PASAL 24.

Program Pemeriksaan
ROYALTY 320
 5 (LIMA) LANGKAH ROYALTY

1.DAPATKAN DAFTAR ROYALTY

2. YAKINKAN KEBENARAN PENDAPATAN
ROYALTY DG MEMERIKSA KONTRAK ROYALTY
3. CHECK PENERIMAAN ROYALTY SELAMA
TAHUN BERJALAN KE BUKTI PENERIMAAN KAS/BANK
DAN BUKTI PENDUKUNG LAIN
4. YAKINKAN KEBENARAN PERHITUNGAN
ROYALTI AKHIR TH
5. CHECK PEMOTONGAN PPh PASAL 23 DAN
PASAL 24.

Program Pemeriksaan
SEWA 321
 5 (LIMA) LANGKAH SEW
A

1. DAPATKAN DAFTAR SEWA

2. CATAT DASAR
PERHITUNGAN, APAKAH ADA
HUB ISTIMEWA
3. YAKINKAN KEBENARAN SEWA YANG DI-
TERIMA.
4. CHECK KE BUKU KAS/BANK DAN BUKTI PENDUKUNG
LAINNYA
5. CHECK PEMOTONGAN PPh PASAL 23
DAN PASAL 26.

Program Pemeriksaan
JASA 322
5 (LIMA ) LANGKAH
IMBALAN JASA

1. DAPATKAN DAFTAR MENGENAI IMBALAN

JASA
2. YAKINKAN BAHWA SESUAI KONTRAK
3. CHECK KE BUKTI PENERIMAAN KAS/BANKDAN
PENDUKUNGNYA
4. KEBENARAN PERHITUNGAN IMBALAN
JASA AKHIR TAHUN
5. CHECK PEMOTONGAN Ph PASAL 23 DAN
PASAL 26.

Program Pemeriksaan
SIFATNYA TIDAK RUTIN 323
3 (TIGA) LANGKAH

PENGHASILAN
DI LUAR USAHA YANG
SIFATNYA TIDAK RUTIN

1. DAPATKAN DAFTAR
PENGHASILAN

2. CHECK JUMLAH PENDAPATAN

KEDOKUMEN PENDUKUNGNYA

3. TELITI KEMUNGKINAN ADA HUBUNGAN

ISTIMEWA.
Program Pemeriksaan
RIKS TNJANGAN LAUNNYA 324
6 (ENAM) LANGKAH
GAJI, UPAH DAN
TUNJANGAN LAINNYA

1. DAPATKAN KEBIJAKAN PENGGAJIAN &

DAFT GAJI PEG
2. LAKUKAN PENELAAN ANALISTIS
3. DAPATKAN RINCIAN GAJI BRUTO SELAMA
TH BERJALAN TERMASUK FLN YANG DI TANGGUNG OLEH
WAJIB PAJAK

Program Pemeriksaan
LANJUT 325
 GAJI, UPAH DAN
TUNJANGAN LAINNYA

4. KEBENARAN JUMLAH PENGHASILAN BRUTO

KARYAWAN

5. BANDINGKAN DENGAN FORMULIR SPT

PS. 21
6. PEMBAYARAN GAJI BERSIH CHECK KE
BUKU KAS / BANK.

Program Pemeriksaan
BIAYA PROMOSI 326
 2 (DUA) LANGKAH

BEBAN BIAYA PROMOSI

1. BANDINGKAN TH BERJALAN DENGAN TH

LALU UNTUK PERIODE YANG SAMA, TERDAPAT

PERBEDAAN CARI PENJELASAN NYA
BIAYA PROMOSI

2. YAKINKAN BERKAITAN DG
KEGIATAN USAHA DAN UU DIDUKUNG
DENGAN BUKTI EKSTERN.

Program Pemeriksaan
BIAYA PERJALALAN 327
2 (DUA) LANGKAH

A L A NAN
A PERJ
BIAY

1. BANDINGKAN TH BERJALAN DGN TH LALU

2. PERHATIKAN :
- APAKAH UTK TUJUAN PERUSAHAAN
- APAKAH ADA SELAIN PERUSAHAAN
- APAKAH DIDUKUNG BUKTI EKSTERN
- BILA ADA PEGAWAI ASING, YAKINKAN BIAYA
HANYA PADA DATANG & PULANG
- CUTI PEGAWAI ASING, BIAYA TIDAK
DIMASUK KAN BIAYA PERUSAHAAN, KECUALI
DITAMBAH KAN KE PENGH PEG ASING YBS.

Program Pemeriksaan
PIUTANG TIDAK TERTAGIH 328
 BIAYA PENGHAPUSAN PIUTANG TAK TERTAGIH
5 (LIMA) LANGKAH

1. DAPATKAN DAFTAR PIUTANG

2. TELITI TERHADAP :
- PEMILIK
- PEMEGANG SAHAM/
- KELUARGA/
- KENALAN
- HUB ISTIMEWA
- PENGHAPUSAN DALAM JUMLAH BESAR

Program Pemeriksaan
AMORTISASI 329
 BIAYA PENGHAPUSAN PIUTANG TAK TERTAGIH

. PERIKSA DOKUMEN PENDUKUNG

3

UNTUK PIUTANG YG DIHAPUSKAN :

- KEPUTUSAN PAILIT DARI PENGADILAN
- SURAT PERNYATAAN TIDAK SANGGUP MEMBAYAR
DARI DEBITUR
- ADANYA PERSETUJUAN DIREKSI WP BADAN
4. YAKINKAN :
HANYA SEJUMLAH PIUTANG YG BELUM DILUNASI

Program Pemeriksaan
LANJUT 330
 BIAYA PENGHAPUSAN PIUTANG TAK TERTAGIH

5. PIUTANG SUDAH DIHAPUSKAN,

TERNYATA DAPAT DITERIMA

KEMBALI, YAKINKAN
TELAH DIBUKUKAN SEBAGAI
PENGHASILAN.

Program Pemeriksaan
PENYUSUTAN AMORTISASI 331
 PENYUSUTAN

AKTIVA TETAP BERWUJUD

ATAU

TIDAK BERWUJUD
PROSEDURNYA
SAMA
DENGAN PEMERIKSAAN
AMORTISASI

Program Pemeriksaan
BIAYA PERNAIKAN PEMELIHARAAN 332
 BIAYA PERBAIKAN DAN PEMELIHARAAN
4 (EMPAT) LANGKAH

1. DIDUKUNG DENGAN BUKTI-BUKTI

2. U/ YANG MATERIAL HARUS DIRINCI TIAP

JENIS AKTIVA & DIBUAT IKHTISARNYA

UNTUK MENGHIMPUN BIAYA-2 YG DIKELUARKAN AGAR
JUMLAHNYA DPT DIPINDAHKAN
3. YAKINKAN : BUKAN DIGABUNG DGN
PENGELUARAN LAIN
4. YAKINKAN : PENGGANTIAN YG DI TERIMA
DARI PERUSH ASURANSI ATAS BIAYA
PERBAIKAN DAN PEMELIHARAAN TELAH
DICATAT SEBAGAI PENGHASILAN.

Program Pemeriksaan
BIAYA ENTERTAIMENT 333
3 (TIGA) LANGKAH
BIAYA PERJAMUAN
(ENTERTAINMENT)
DAN SEJENISNYA

1. DAPATKAN DAFTAR NOMINAL

BIAYA PERJAMUAN
2. YAKINKAN TDK DILAKUKAN KARYAWAN
3. PERIKSA BUKTI
PENDUKUNGNYA.

Program Pemeriksaan
BIAYA PAJAK 334
4 (EMPAT) LANGKAH
BIAYA PAJAK

1. CARI PENJELASAN TERHADAP

PERBEDAAN YG MATERIAL
2. DAPATKAN
RINCIAN PERJENIS PAJAK
3. YAKINKAN

TIDAK TERMASUK
PPh DAN SANKSI ADM
4. CHECK KE
BUKTI PENDUKUNGNYA.
Program Pemeriksaan
RUGI DILUAR USAHA 335
 KERUGIAN DI LUAR USAHA

CHECK KE DOKUMEN
PENDUKUNGNYA (KONTRAK/PERJANJIAN) DLL

BIAYA BUNGA

LIHAT
PEMERIKSAAN
UTANG BANK/LKBB
UTANG JANGKA PANJANG
ATAU UTANG SUBORDIBASI

Program Pemeriksaan
BIAYA LIBANG 336
 BIAYA PENELITIAN DAN
PENGEMBANGAN
5 (LIMA) LANGKAH

1. DIDUKUNG DENGAN BUKTI EKSTERN

2. DAPATKAN NOTULA RAPAT DEWAN
DIREKSI TTG KEGIATAN TSB
3. YAKINKAN BIAYA LITBANG
DISUSUTKAN / DIAMORTISASIKAN
4. UNTUK BIAYA LITBANG : BIAYA SEHARI-
HARI
SUDAH DIBEBANKAN U/ TAHUN BERJALAN
5. LAKUKAN TINJAUAN PHISIK
THD AKTIVA TETAP YG DIGUNAKAN.

Program Pemeriksaan
LABA RUGI KURS 337
 3 (TIGA) LANGKAH

LABA RUGI
KURS
1. DAPATKAN PENJELASAN
ATASPERBEDAAN
2. YAKINKAN SELISIH KURS UTANG PIUTANG
DG MATA UANG ASING KARENA ADANYA
PENYESUAIAN KURS PADA TGL NERACA ATAU
REALISASI, KECUALI DEVALUASI
3. CHECK PERHITUNGAN RUGI/LABA KURS
ATAS MATA UANG ASING DG SELISIH KURS YANG
TERJADI.
LANJUT KE KKP SLIDE NO. 201
Program Pemeriksaan
PROGRAM RIKS NERACAT 338
PROGRAM PEMERIKSAAN NERACA

ADA EMPAT LANGKAH 339

 KAS

1. KAS OPNAME : OLEH WP ATAU AK PUBLIK

MINTA LAPORAN

2. BANDINGKAN SALDO KAS OPNAME :

BUKU HARIAN, BUKU BESAR DAN NERACA

3. PENYIMPANGAN
CARI TRANSAKSI KAS YANG DAPAT MENEMUKAN

4. YAKINKAN TIDAK TERDAPAT SALDO KAS YANG NEGATIF

dengan cara ….
SETELAH TERJADI PENGELUARAN
PERIKSA SALDO KAS

KAS YG NILAINYA BESAR DAN SEBELUM

PENERIMAAN KAS YANG NILAINYA LEBIH BESAR.
Program Pemeriksaan
340
 BANK

1. R/C BANK PALING SEDIKIT

DAPATKAN

1 BL STL TGL NERACA

2. SALDO KAS/BANK DLM MATA UANG ASING
YAKINKAN TLH DIJABARKAN DLM KURS
TANGGAL NERACA / KURS TETAP
3. PERIKSA TRANSAKSI KAS/BANK UNTUK
PERIODE 7 HARI SEBELUM DAN SESUDAH
TANGGAL NERACA
4. LAKUKAN PENGUJIAN ARUS KAS.

Program Pemeriksaan
341
 INVESTASI SEMENTARA

1. MINTA DAFTAR INVESTASI SEMENTARA :

- WESEL TAGIH DI LUAR PIUTANG USAHA,
DEPOSITO DLL
2. PERIKSA TAMBAHAN INVESTASI SEMENTARA
3. YAKINKAN ATAS PENJUALAN EFEK :
- HARGA POKOK EFEK YANG DIJUAL

TELAH DIHITUNG TAAT AZAS

- R/L PENJUALAN EFEK TELAH DIBUKUKAN
4. PERIKSA PENJUALAN KE BUKTI PENDUKUNG

5. CHECK PENDAPATAN INVESTASI

6. CHECK PPh PASAL 23 DAN PASAL 24.

Program Pemeriksaan
342
 PIUTANG USAHA

1. DAPATKAN DAFTAR RINCIAN PIUTANG USAHA

PER TGL NERACA

2. BANDINGKAN RATIO TAHUN BERJALAN THD

PERPUTARAN PIUTANG & TOTAL PIUTANG
3. CHECK PENGHAPUSAN PIUTANG

4. PIUTANG DALAM MATA UANG ASING YAKIN-

KAN TELAH DIJABARKAN DALAM KURS TGL

NERACA
5. CHECK PIUTANG USAHA YANG DIJAMINKAN

6. LAKUKAN PENGUJIAN ARUS PIUTANG

7. CHECK PENENTUAN CADANGAN PIUTANG.

Program Pemeriksaan
343
 PIUTANG DI LUAR USAHA

1. RINCIANNYA PER TGL NERACA

DAPATKAN

2. CHECK PIUTANG PEMEGANG SAHAM

DAN BANDINGKAN UTANG PIHAK III

3. CHECK PENGHAPUSAN KE BUKTI

PENDUKUNG
4. CHECK PIUTANG LAIN-LAIN :
BILA MATA UANG ASING PASTIKAN

TELAH DIJABARKAN DALAM KURS TGL.

NERACA/KURS TETAP

Program Pemeriksaan
344
 PERSEDIAAN
ATAS PERHITUNGAN FISIK

1. TENTANG LOKASI
MINTA KETERANGAN

PENYIMPANAN PERSEDIAAN
2. EFEKTIFITAS PEDOMAN PENGHITUNGAN
PERSEDIAAN
3. APAKAH PERSEDIAAN DAPAT DIAMATI/
CUKUP MINTA KONFIRMASI
4. BANDINGKAN DENGAN CATATAN
BAGIAN AKUNTANSI

Program Pemeriksaan
345
 PERSEDIAAN

ATAS PERHITUNGAN FISIK

5. YAKINKAN PEDOMAN PENGHITUNGAN

DILAKUKAN CUKUP BAIK
6. TENTUKAN PERSEDIAAN UTAMA UNTUK
DIHITUNG SECARA TERPISAH
7. BANDINGKAN PERHITUNGAN PERSEDIAAN :
ANTARA BAGIAN GUDANG DENGAN

BAGIAN AKUNTANSI.

Program Pemeriksaan
346
 DAFTAR RINGKASAN PERSEDIAAN

1. DAPATKAN DAFTARNYA

2. YAKINKAN HANYA DAFTAR YG DIGUNAKAN UTK

BARANG DIPAKAI
3. LAKUKAN ANALISA :
A. BARANG JADI :

SALDO AWAL + HASIL PROD - PENJUALAN -

PEMAKAIAN SENDIRI = SALDO AKHIR
B. BAHAN BAKU :

SALDO AWAL + PEMBELIAN - PEMAKAIAN =

SALDO AKHIR

Program Pemeriksaan
347
 PENILAIAN PERSEDIAAN

1. YAKINKANMETODE PENILAIAN
2. PERSEDIAAN ADALAH BENAR
BANDINGKAN : PERSEDIAAN DAN

TINGKAT PERPUTARAN PERSEDIAAN

PER TGL NERACA DG SALDO DAN
RATIO TAHUN SEBELUMNYA
3. BILA ADA PERBEDAAN YANG MATERIAL
MINTA PENJELASAN.

Program Pemeriksaan
348
 PIUTANG
PAJAK
LIHAT PROSEDUR PEMERIKSAAN
UTANG PAJAK

Program Pemeriksaan
349
 BIAYA DIBAYAR DIMUKA

CHECK TAMBAHAN BIAYA DIBAYAR DIMUKA

DAN DOKUMEN PENDUKUNGNYA

HITUNG JUMLAH BIAYA TSB YG SEHARUSNYA

CHECK PEMOTONGAN PPh PSL. 23 DAN PSL. 26

Program Pemeriksaan
350
 PIUTANG DIREKSI DAN KARYAWAN

DAPATKAN DAFTAR PIUTANG

KIRIM PERMINTAAN KONFIRMASI POSITIF
CHECK PENDUKUNG PEMBERIAN PINJAMAN (NOTA
TRANSFER )

DAPATKAN DAFTAR PIUTANG YG DIHAPUS APA MASUK SBG

PENGH.

Program Pemeriksaan
351
INVESTASI
JANGKA
PANJANG MINTA DAFTAR INVESTASI DAN
TELITI
TELITI PENCATATAN R / L

YAKINKAN KEBENARAN SALDO

AKHIR INVS.
CHECK PEMOT PPh PS 23/24

Program Pemeriksaan
352
APATKAN DAFTAR HARTA TETAP DAN MENURUT KELOMPOKN

PERIKSA HARTA TETAP DALAM TAHUN BERJALAN, DST.

Program Pemeriksaan
353
 KEBENARAN PERHIT.
PERIKSA

REALISASI SELAMA TH BERJALAN

DENGAN MEMPERHATIKAN

SAAT PELUNASAN / PENERIMAAN

BANDINGKAN REALISASI

RUGI / LABA
DENGAN PERHITUNGAN

CHECK SALDO SELISIH KURS

YANG DITANGGUHKAN
Program Pemeriksaan
354
 DAPATKAN DAFTAR PER TGL NERACA
CHECK MUTASI HARTA LAIN-2 SELAMA TAHUN
BERJALAN
BILA HARTA LAIN-2 DALAM MATA UANG ASING,
YAKINKAN KEBENARANYA

Program Pemeriksaan
355
KEWAJIBAN LANCAR UTANG BANK / LKBB

UTANG USAHA UTANG LUAR USAHA

BIAYA YMH DIBAYAR UTANG PAJAK DLL

Program Pemeriksaan
356
ALUR RIKSLAP 357
 ALUR PEMERIKSAAN LAPANGAN

Datang Pinjam Periksa SPHP Tanggapi

Setuju Persetujuan Clossing Datang

Pangg I/II BA HPP

Tidak Setuju Bukti Closing Tidak

Maks 7 hr bisa diperpanjang

Tdk Nanggapi

358
 TEKNIK PEMERIKSAAN LAPANGAN

EVAL ANLS TRAC UJI meliputi

KAIT
LPP

MUTASI INSP INF PIH 3 KKP

FISIK

PENJELASAN 359
 PENJELASAN
TEKNIK PEMERIKSAAN PAJAK

 EVAL = EVALUASI
 ANLS = ANALISA & RASIO
 TRAC = TRACING
 UJI = UJI KAITAN
 MUTASI = UJI MUTASI SETELAH TG NERACA
 INF = INFORMASI PIHAK KETIGA
 FISIK = UJI FISIK
 INS = INSPEKSI

MACAM2 BUKTI 360

 MACAM-MACAM BUKTI

 PEMERIKSAAN FISIK
 KONFIRMASI

 DOKUMENTASI

 PENGAMATAN

 TANYA JAWAB

 AKURASI MEKANIS

 PROSEDUR ANALITIS

KARAKTERISTIK BUKTI 361

 KARAKTERISTIK BUKTI

 RELEVAN
 KOMPETEN
 INDEPENDEN
 CUKUP
 TEPAT WAKTU
 GABUNGAN KARAKTER TSB DIATAS

RIKS DOKUMEN 362

PEMERIKSAAN DOKUMEN

 KONTRAK
 PERJANJIAN
 DOK TRANSPORTASI
 DOK PENGANGKUTAN
 DOK TELEPUN
 DOK FAX
 KORESPONDENSI

BAGAIMANA RIKSDILAKUKAN 363

BAGAIMANA RIKS DILAKSANAKAN

DLM R MENGUJI KEPATUHAN KEWAJIBAN

PERPAJAKAN :
MENELUSURI
– KEBENARAN SPT VS KEADAAN /
KEGIATAN SEBENARNYA
– KEBENARAN PEMBUKUAN VS
KEADAAN/KEGIATAN SEBENARNYA
– KEBENARAN PENCATATAN VS
KEADAAN /KEGIATAN SEBENARNYA

TEKNIK RIKS PAJAK 364

TEKNIK PEMERIKSAAN PAJAK

REKONSILIASI
FOOTING & CROSS FOOTING
PENGECEKAN
VERIFIKASI
KONFIRMASI
SAMPLING
VOUCHING
KOMPUTER
EVALUASI 365
 EVALUASI

TINDAKAN AWAL

UNTUK MENILAI KEBENARAN FORMIL

SPT DAN INFORMASI LAINNYA

YANG BERSIFAT UMUM

ANALLISAANGKA & RATIO 366

ANALISIS ANGKA DAN RASIO

DILAKUKAN BERKAITAN DENGAN

LAPORAN KEUANGAN UTAMA
LAP KEU UTAMA : NERACA DAN RUGI
LABA
TUJUAN : MENGARAHKAN FOKUS
PEMERIKSAAN
FOKUS : DAFTAR RUGI LABA

LANJUT 367
ANALISIS ANGKA DAN RASIO

YANG DILAKUKAN PEMERIKSA

– ANALISIS TREN
– PERBANDINGAN VERTIKAL DAN HORISONTAL
– ANALISIS RASIO
– ANALISIS VARIANCE STANDAR
– ANALISIS RENCANA USAHA

TRACING 368
 TRACING

MELACAK ANGKA KE DOKUMEN DAN BUKTI

DOKUMEN ATAU BUKTI :

– DOKUMEN INTERNAL
– DOKUMEN ESKTERNAL
– DOKUMEN KEUANGAN
– DOKUMEN NON KEUANGAN

APABILA DIJUMPAI NILAI DLM DOKUMEN

CUKUP BESAR DAN MATERIAL :
– DIJADIKAN BAHAN PRODUKSI DATA

UJI KETERKAITAN 369

 UJI KETERKAITAN

Dilakukan dengan memanfaatkan karak

teristik Double Entry dan Automatic
Balancing dari suatu sistim Akuntansi,
dimana perubahan pada suatu titik atau
pos itu semestinya mengakibatkan
perubahan pula pada titik atau pos yang
lain.
LANJIUT 370
 UJI KETERKAITAN

Uji keterkaitan ini tidak hanya berkaitan

dengan bukti-bukti yang menjadi dasar
pembukuan tetapi juga berkaitan
dengan berbagai bukti atau
dokumen lain yang tidak berkaitan
secara langsung
MACAM UJI MKETERKAITAN 371
MACAM-MACAM UJI
KETERKAITAN

Macam Uji Keterkaitan :

– Arus Barang
– Arus Uang
– Arus Utang
– Arus Piutang

UJI ARUS BARANG 372

 UJI ARUS BARANG
menguji akurasi peredaran usaha

SALDO AWAL + PEMBELIAN - SALDO ACHIR = PENJUALAN

UJI ARUS UANG 373

 UJI ARUS UANG
menguji akurasi penerimaan uang

SO AKHIR + PENGELUARAN – SALDO AWAL = PENERIMAAN

UJI ARUS UTANG 374

 UJI ARUS UTANG
menguji akurasi jumlah pembelian

SO ACHIR + PLNASAN + PEMB KAS – SO AWAL = PEMBELIAN

UJI ARUS PIUTANG 375

 UJI ARUS PIUTANG
menguji akurasi peredaran usaha

SO PIUT + PELNASAN + PENJ KAS – SO AWAL = PENJUALAN

METODE TIDAKLANGSUNG 376

METODE TIDAK LANGSUNG

TRANSAKSI KAS
TRANSAKSI BANK
SUMBER DAN PENGGUNAAN
DANA
PERBANDINGAN KEKAYAAN
BERSIH
PROSENTASI DARI FRAKSI
SATUAN DAN VOLUME
UNIT PRODUKSI
LABA KOTOR
PENDEKATAN BIAYA HIDUP
PEMERIKSA N/LB 377
 PEMERIKSAAN NERACA DAN RUGI LABA

NERACA RUGI LABA

– UJI SALDO – OBYEK PAJAK

– TRACING – BUKAN OBYEK PAJAK
– CUT OFF – DEDUCTIBLE
– ASPEK PAJAK – NON DEDUCTIBLE
– KREDIT PAJAK
– KOMPENSASI
– RESTITUSI
– CUTT OFF

PEMANFATAAN PIH KETIGA 378

PEMANFAATAN DATA PIHAK KETIGA

DATA PRIORITAS
DATA BURSA SAHAM
DATA PERBANKAN
DATA PINJAMAN LN
DATA PEMEGANG SAHAM
DATA PENYERTAAN MODAL
DATA KONFIRMASI

LANJUT 379
PEMANFAATAN DATA PIHAK KETIGA

DATA PBB
DATA MEDIA MASA
DATA MIKRO
DATA FLUKTUASI RUPIAH
DATA LAMPIRAN SPT
DATA EKSPOR-IMPOR
DATA PPAT
DATA NOTARIS
DATA PENGACARA
DATA DOKTER

LAIN-LAIN 380
LAIN - LAIN

9 NORMA PEMERIKSA 381

 9 NORMA PEMERIKSA PAJAK
RIKS LAPANGAN

1 TD PENGENAL + SPP
1.

2 MEMBERITAHU
2.

3
3. MEMPERLIHATKAN TD PENGENAL + SPP

4 MENJELASKAN MAKSUD & TUJUAN

4.

5 MEMBUAT LAPORAN
5.

6 MEMBUAT PHP PERIHAL HAL2 YANG BERBEDA

6.
U/ DITANGGAPI 382
LANJUT
 NORMA PEMERIKSA PAJAK
RIKS LAPANGAN

7 MEMBERI PETUNJUK PENYELENGGARAAN

7.
PEMBUKUAN/PENCATATAN MENGENAI
PEMENUHAN KEWAJIBAN PERPAJAKAN

8 MENGEMBALIKAN BUKU/CATATAN/DOK PL
8.
LAMBAT 14 HR SEJAK SELESAINYA RIKS

9 DILARANG MEMBERITAHU KPD PIHAK LAIN

9.
YG TIDAK BERHAK

BAGAIMANA MENGGHADAPIRIKS 383

BAGAIMANA MENGHADAPI
PEMERIKSAAN

PERLU PERSIAPAN UMUM

BENAHI PEMBUKUAN

PENANGANAN SELAMA PROSES

PEMERIKSAAN

PROSES PENYELESAIAN
PEMERIKSAAN

PERSIAPAN UMUM 384

 PERSIAPAN UMUM

TAX COMPLIANCE upayakan berusaha patuh

HINDARI TAX EVASION meyembunyikan
DOKUMENTASIKAN DG BAIK DAN MEMADAI :
– BUKU
– CATATAN
– DOKUMEN LAINNYA
SIAP MENTAL DAN PSIKOLOGIS
LAKUKAN INTERNAL TAX REVIEW
PAHAMI SELUK BELUK PEMERIKSAAN

PEMBUKUAN AUDIT READY 385

PEMBUKUAN YANG AUDIT READY

SESUAI KETENTUAN PS 28 KUP

TRANSPARANSI
– PROSES TRANSAKSI
– PROSES PENCATATAN
TAAT AZAS
JELAS
DETIL
AKURAT
WAJAR

PEMBUKUAN YANG SESUAI PS 28 386

PEMBUKUAN YANG SESUAI PS 28 KUP
REAL
TERATUR
CATAT PENGHS YG FINAL & YG
TIDAK FINAL
HURUF LATIN
ANGKA ARAB
RUPIAH ATAU ASING
BHS INDONESIA ATAU ASING

LANJUT 387
PEMBUKUAN YANG SESUAI PS 28 KUP

TATA AZAS
HARTA
KEWAJIBAN
MODAL
PENGHASILAN
BIAYA
PENJUALAN
PEMBELIAN
10 TAHUN
IKUTI STANDAR YG LAZIM
– ( SEPERTI PSAK )

PENANGANAN PEMERIKSAAN 388

 PENANGANAN
SELAMA PROSES PEMERIKSAAN
Lakukan validasi pemeriksa pajak :
– Tanda Pengenal Pegawai DJP
– Tanda Pengenal Pemeriksa Pajak
– Surat Perintah Pemeriksaan Pajak ( SP3)
– Surat Tugas
– Surat Pemberitahuan Pemeriksaan

Bantulah Pemeriksa Pajak

Jaga hubungan dan komunikasi dengan baik

Bahas dengan argumentansi dan bukti

CLOSSING CONFERENCE 389

PEMBAHASAN ACHIR LANJUTAN

APABILA MASIH TERDAPAT

TEMUAN MATERIIL YANG TIDAK
DISETUJUI WP DLM
PEMBAHASAN ACHIR HASIL
PEMERIKSAAN, KEPALA UP3
HARUS MEMBENTUK TIM
PEMBAHAS.

KKP DAN LPP 390

KERTAS KERJA PEMERIKSAAN
LAPORAN PEMERIKSAAN PAJAK

KKP DAN LPP

DISKRIPSI
391
KERTAS KERJA PEMERIKSAAN & LAPORAN PEMERIKSAAN PAJAK

Definisi Definisi
Tujuan Pembuatan KKP Kegunaan Utama LPP
Syarat Pembuatan KKP Sistematika
Bentuk KKP Penyusunan LPP
Berkas KKP
Indeks MAMPU MEMBUAT KKP YANG
INFORMATIF DAN SISTIMATIS
Simbol Pemeriksaan
Penelaahan KKP
Penyimpaan KKP MAMPU MENYUSUN LPP
Pertanyaan DENGAN LENGKAP & BENAR

ALUR PIKIR KKP 392

 ALUR PIKIR KKP
PEMERIKSAAN
Serangkaian kegiatan u/ 3M

DOKUMENTASI dari
masa persiapan :
- Mencari data &/ ket
- Mengumpulkan Data &/ ket
- Mengolah Data &/ ket KERTAS KERJA
PEMERIKSAAN
DOKUMENTASI dari ( KKP )
masa pelaksanaan :
- Mencari data &/ ket
- Mengumpulkan Data &/ ket
- Mengolah Data &/ ket

DEFINISI KKP
393
 DEFINISI KKP
( KMK 545/KMK.04/2000 STDT PMK 123/PMK.03/2006 )

CATATAN secara rinci dan jelas yang diselenggarakan

oleh Pemeriksa Pajak mengenai :

– Prosedur-prosedur pemeriksaan yang dilakukan

– Pengujian-pengujian yang telah dilaksanakan
– Sumber-sumber informasi yang diperoleh
– Kesimpulan yang diambil Pemeriksa Pajak

KKP MERUPAKAN CATATAN YANG DIBUAT PEMERIKSA

PADA TAHAP PERSIAPAN DAN PELAKSANAAN PEMERIKSAAN
YANG DISUSUN SECARA SISTIMATIS

PRINSIP PEMBUATAN KKP

394
 PRINSIP KKP

TULIS APA YANG

DILAKUKAN
LAKUKAN APA YANG
DITULIS

APA TUJUAN DIBUATNYA KKP

395
 TUJUAN PEMBUATAN KKP
( KMK 545/KMK.04/2000 STDT PMK 123/PMK.03/2006 )

PERTANGGUNG JAWABAN Pemeriksa Pajak

mengenai :
– Apa yang Pemeriksa telah lakukan
– Merupakan Bukti adanya temuan dari data, bukti,
ket
( mulai dari proses perencanaan, pelaksanaan )
– Penyusunan LPP

PEMERIKSAAN HANYA DAN JIKA ADA SPPP DARI PEJABAT YANG BERWENANG
DAPAT MELAKSANAKAN PEMERIKSAAN
OKI KKP MERUPAKAN PERTANGGUNG JAWABAN PEMERIKSA PAJAK

TUJUAN UTAMA DIBUATNYA KKP

396
 TUJUAN UTAMA PEMBUATAN KKP
( KMK 545/KMK.04/2000 STDT PMK 123/PMK.03/2006 )

BUKTI bahwa Pemeriksa Pajak :

– Telah melaksanakan tugas pemeriksaan

– Sebagaimana mestinya
– Berdasarkan :
ilmu,
kepandaian dan
pengalaman yang dimiiknya

APA MANFAAT DIBUATNYA KKP

397
 MANFAAT KKP
( KMK 545/KMK.04/2000 STDT PMK 123/PMK.03/2006 )

Disamping sebagai bukti bahwa Pemeriksa Pajak :

– Telah melaksanakan tugas pemeriksaan
Sebagaimana mestinya
Berdasarkan ilmu, kepandaian dan pengalaman yang dimiiknya

BERMANFAAT juga untuk :

– Dasar penyusunan LPP
– Bahan atasan menelaah atau mereview hasil pemeriksaan
bawahannya
– Bahan pembahasan achir (cc) dengan WP
– Bahan referensi pemeriksa berikutnya
– Sumber data dalam proses keberatan &/ banding

PERSYARATAN KKP
398
 SYARAT PEMBUATAN KKP
( KMK 545/KMK.04/2000 STDT PMK 123/PMK.03/2006 )

LENGKAP Meliputi semua aspek

AKURAT Cermat

SISTEMATIS Disusun b/ struktur

yang mudah dicari
INFORMATIF Mudah dipahami
TERINTEGRASI Tidak saling
bertentangan

Sarana control
DIVALIDASI

PENGERTIAN KKP LENGKAP

399
 PENGERTIAN :

KKP disusun dengan menggunakan teknik

pemeriksaan yang mencukupi,

KKP disusun didasarkan pada bahan bukti yang

memadai, serta meliputi semua aspek yang
diperiksa,

Pengertian LENGKAP :
– Dalam arti ISI KKP
– Maupun dalam arti KEBERADAAN KKP
– Ingat : LPP harus ada KKP

PENGERTIAN KKP HARUS AKURAT

400
 PENGERTIAN :

KKP bebas dr salah saji,

KKP bebas dr salah hitung,

KKP disusun dengan cermat, baik dari segi materi,

perhitungan matematis, maupun penerapan dasar
hukum dalam melakukan koreksi

PENGERTIAN KKP HARUS DISUSUN SECARA SISTIMATIS

401
 PENGERTIAN :

KKP disusun b/ STRUKTUR

memudahkan pencarian

salah satu caranya dengan

MENGGUNAKAN INDEKS KKP

PENGERTIAN KKP HARUS INFORMATIF

402
 PENGERTIAN :

KKP disusun dengan harapan mudah dipahami oleh

Pengguna KKP

KKP disusun supaya mudah dipahami tanpa perlu

terlebih dahulu menanyakan maksud dari KKP
kepada Pembuat KKP

Pengertian INFORMATIF :
– Dalam arti KONTEN KKP
– Dalam arti KANDUNGAN INFORMASI yang ada
– SUDAH MEMADAI untuk pengambilan suatu keputusan

BAGAIMANA BENTUK KKP 403

 BENTUK KKP
( KMK 545/KMK.04/2000 STDT PMK 123/PMK.03/2006 )

Harus mengandung informasi minimal 3 bagian :

– Bagian Atas
– Bagian Tengah
– Bagian Bawah

BAGIAN ATAS :
– Nama Unit Kantor Pemeriksa
– Judul KKP
– Nama WP
– NPWP
– Tahun / Masa Pajak
BENTUK KKP BAGIAN TENGAH 404
 BENTUK KKP
( KMK 545/KMK.04/2000 STDT PMK 123/PMK.03/2006 )

BAGIAN TENGAH yang merupakan isi KKP :

– Merupakan bagian terpenting
– Menjadi tempat u/ mencatat semua temuan dan kejadian
– Yang dijumpai selama pemeriksaan;

setidaknya mencantumkan :
– Obyek pemeriksannya / transaksinya
– Nilai dan hasil penghitungannya
– Prosedur / teknik pemeriksaan yang dilakukan
– Sumber data
– Penjelasan ada tidaknya koreksi
– Dasar hukum dan argumentasi
– Kesimpulan

BENTUK KKP BAGIAN BAWAH 405

 BENTUK KKP
( KMK 545/KMK.04/2000 STDT PMK 123/PMK.03/2006 )

Harus mengandung informasi minimal 3 bagian :

– Bagian Atas
– Bagian Tengah
– Bagian Bawah

BAGIAN BAWAH :
– Nama dan Paraf Pemeriksa
– Nama dan Paraf Penelaah
– Kode Formulir KKP
– Pemberian Indeks

APA YANG DIMAKSUD DENGAN BERKAS KKP

406
 BERKAS KKP
( KMK 545/KMK.04/2000 STDT PMK 123/PMK.03/2006 )

BERKAS KPP
merupakan kumpulan dari berbagai catata KKP dan bukti-bukti
(dokumen atau data)

Berkas KKP TETAP.

( Akte pendidrian, Bagan Org, Proses produksi, Kode Perk dan sistem
pembukuan, Tindasan Lap Pemeriksaan SIUP dll )

Berkas KKP TAHUN BERJALAN.

( Berisi KKP-KKP yang berkenaan dg tahun pajak yang sedang
diperiksa )

RINCIAN BERKAS KKP TAHUN BERJALAN

407
 BERKAS KKP
( KMK 545/KMK.04/2000 STDT PMK 123/PMK.03/2006 )

BERKAS KKP TAHUN BERJALAN :

1. Analisis SPT
2. Identifikasi Masalah
3. Pengendalian Intern

4. Program Pemeriksaan
5. Hasil Pengenalan Lokasi WP
6. Hasil Wawancara dengan WP dan atau Pihak Ketiga
7. Pos-pos RL dan Neraca yang diperiksa
8. Surat Menyurat al Pemberitahuan Koreksi Hasil Riks,Persetuj WP
9. Catatan tentang pokok2 Hasil Pertemuan dg WP
10. Lain-lain
BERKAS KKP TAHUN BERJALAN TERDIRI 4 KELOMPOK 408
 BERKAS KKP
( KMK 545/KMK.04/2000 STDT PMK 123/PMK.03/2006 )

BERKAS KKP TAHUN BERJALAN

terbagi 4 kelompok :
1. KKP Induk (KKP-I)
2. KKP Pendukung (KKP-P)
3. KKP Sub Pendukung (KKP-SP)
4. KKP Sub-Sub Pendukung (KKP-SSP)

MUATAN PADA KKP INDUK KKP-I

409
 BERKAS KKP
( KMK 545/KMK.04/2000 STDT PMK 123/PMK.03/2006 )

KKP INDUK (KKP-I) :

KKP yang memuat Pos-pos Neraca &/ RL tertentu yg

berkenaan dg masalah2 yang akan diperiksa &/ yg
disusun b/ hasil identifikasi masalah.

Dalam lembar KKP-I akan dapat dilihat pokok-pokok

masalah yang menurut keyakinan pemeriksa perlu
diperdalam pemeriksaannya lebih lanjut

MUATAN YANG ADA DI KKP PEDNUKUNG

410
 BERKAS KKP
( KMK 545/KMK.04/2000 STDT PMK 123/PMK.03/2006 )

KKP PENDUKUNG ( KKP – P ) :

KKP yang memuat RINCIAN pos-pos dari KKP-I yang

sedang diperiksa.

KKP ini merupakan pendukung atau rincian lebih

lanjut dari pos yang disebutkan dalam KKP-I yang
diuraikan lebih detail

ADA KKP PENDUKUNG ADA KKP SUB PENDUKUNG APA ITU ?

411
 BERKAS KKP
( KMK 545/KMK.04/2000 STDT PMK 123/PMK.03/2006 )

KKP SUB PENDUKUNG ( KKP – SP ) :

KKP yang memuat RINCIAN pos-pos TERTENTU dari

KKP-P yang sedang diperiksa.

KK ini merupakan pendukung atau rincian lebih

lanjut dari pos yang sedang diperiksa berdasarkan
KKP-P yang dipandang perlu diuraikan lebih
mendetail lagi
LEBIH LANJUT PERIHAL KKP SUB PEDNUKUNG
412
 BERKAS KKP
( KMK 545/KMK.04/2000 STDT PMK 123/PMK.03/2006 )

KKP SUB-SUB PENDUKUNG ( KKP – SSP ) :

KKP yang memuat RINCIAN pos-pos TERTENTU dari KKP-SP yang

sedang diperiksa.

KK ini merupakan pendukung atau rincian lebih lanjut dari pos yang
sedang diperiksa berdasarkan KKP-SP yang dipandang perlu
diuraikan lebih mendetail lagi

Yang Perlu Diingat

PADA PEMERIKSAAN PERTAMA KALI,
SETIAP PEMERIKSA WAJIB MEMBUAT KEDUA MACAM BERKAS KKP I DAN KKP-P
PEDA PEMERIKSAA KEDUA KALINYA DST,
BERKAS KKP-T HANYA DITAMBAH/DIUBAH/DIKURANGI
SESUAI DG DATA BARU YANG DIPEROLEH

413
PERIHAL INDEKS KKP
 BERKAS KKP
( KMK 545/KMK.04/2000 STDT PMK 123/PMK.03/2006 )

INDEKS :

KENAPA ?
KKP harus disusun secara sistimatis yg berarti bahwa KKP disusun
dengan menggunakan strutur yang memudahkan pencarian pd waktu
dibutuhkan.

Untuk memenuhi tujuan itu digunakanlah INDEKS KKP

KODE INDEKS

MERUPAKAN SUATU TANDA YANG DICANTUMKAN PADA KKP TERTENTU

AGAR KKP ITU DAPAT DIKENAL/DIIDENTIFIKASIKAN
DENGAN MUDAH DAN CEPAT

SISTIM PENG INDEKSAN KKP 414

 KODE INDEKS PADA LEMBAR KKP
DAN BERKAS KKP

KKP TETAP DIBERI INDEKS : A

KKP TAHUN BERJALAN POS DIBERI INDEKS : B
R/L PPH BADAN
KKP TAHUN BERJALAN POS DIBERI INDEKS : C
NERACA
KKP TAHUN BERJALAN DIBERIINDEKS : D
LAIN-LAIN
KKP TAHUN BERJALAN
JENIS PAJAK LAINNYA DIBERI INDEKS : E
KKP INDUK DIBERIINDEKS : KKP-I

DAFTAR INDEKS DAPAT BERFUNGSI SEBAGAI DAFTAR ISI KKP

DAFTAR INDEKS DITEMPELPADA MASING-MASING MAP KKP-T /KKP-TB
PEMBERIAN INDEKS MENGAU PADA JENIS KKP
MISAL INDEK KKP PEREDARAN USA DIBERI INDEKS : B1

415
MASALAH PENYIMPANAN KKP
 BERKAS KKP
( KMK 545/KMK.04/2000 STDT PMK 123/PMK.03/2006 )

PENYIMPANAN KKP :

Berkas KKP yang telah lengkap, perlu dilakukan penyimpanan oleh

masing-masing Unit Kantor Pemeriksa ybs.

Berkas KKP tsb harus disimpan dengan TERATUR dan RAPI serta DI
TU kan dengan baik

MENYIMPAN KKP DENGAN

TERATUR, RAPI DAN DIT TUKAN DENGAN BAIK
AKAN
MEMUDAHKAN PENCARIAN KEMBALI KKP
KETIKA DIPERLUKAN
CONTOH INDEKS KKP 416
 INDEKS KKP
( KMK 545/KMK.04/2000 STDT PMK 123/PMK.03/2006 )
NAMA KKP IND NAMA KKP IND
EKS EKS

I. BERKAS KKP T 4. PN Luar Usaha B4

1. Bagan Organisasi A1 5. Komp Kerugian B5
2. Proses Produksi A2 6. Krrdit Pajak PPh Badan B6
3. Daftar Akun A3 7. PPh Pasal 21 E1
4. SistemPembukuan A4 8. E2
5. Tindasan LPP A5 9. BPHTB E.3
6. A6 AKUN NERACA
7. Lain-lain A7 1. Kas/Bank
2. Investasi Sementara C1
3. C2
II. BERKAS KKP TB
4. Laba Ditahan C3
AKUN LR
B1 C4
1. Peredaran Usaha LAIN-LAIN
B2 D1
2. HPP 1. Analisa SPT
B3 D2
3. Biaya lainnya 2. Konsep LPP
D4
3. Nota Perhitungan
417
CONTOH KKP
 CONTOH KKP
( KMK 545/KMK.04/2000 STDT PMK 123/PMK.03/2006 )

PEREDARAN USAHA Nama /NPWP dan Tahun Pajak

Berdasarkan pemeriksaan dan pengujian atas arus uang dan piutang usaha, diperoleh
perhitungan sbb :

Penerimaan kas/bank 224.902.201.777

PPh yang dipotong pihak lain 56.250.000
Penerimaan penjualan aktiva sebagai penghasilan lain ( 82.389.907 )

Penerimaan penjualan barang bekas sebagai penghasilan lain ( 6.403.200 )

Saldo Awal piutang usaha ( 2.529.937.135 )
Saldo Akhir piutang usaha 4.681.978
Saldo Awal Piutang Hubungan Usaha -
Saldo Akhir piutang usaha hubungan usaha 711.514.607
Saldo awal uanjg muka penjualan 625.000.000
Saldo uang muka penjualan ( 423.812.390 )
Penjualan inc PPN 223.257.105.730
PPN dipungut sendiri ( 20.481.883.707 )
Peredran usaha menurut Pemeriksa 202.775.222.023

Peredaran usaha menurut SPT WP 202.774.194.284

Selisih 1.027.739

CONTOH KKP LANJUTAN

418
 CONTOH KKP
( KMK 545/KMK.04/2000 STDT PMK 123/PMK.03/2006 )

Sumber Data :
– Rekening Koran
– Buku Besar
– Laporan Audit
– SPT Masa PPN
– BuktiPendukung lainnya
Kesimpulan
– Berdasarkan hasil pemeriksaan dan pengujian atas dokumen tersebut , terdapat selisih
perhitungan peredaran usaha sebesar Rp 1.027.739,- yang merupakan koreksi Positip.
Telah dicek penjumlahan ke bawa

Dibuat Oleh Nama/ Parap / Tgl

Ditelaah oleh/Nama/Parap/Tgl
Ketua Tim
Supervisor
Anggota Tim

LAPORAN PEMERIKSAAN PAJAK 419

LAPORAN PEMERIKSAAN PAJAK

LP2

PEMAHAMAN LAPORAN PEMERIKSAAN

420
 LAPORAN PEMERIKSAAN PAJAK

LAPORAN
PEMERIKSAAN PAJAK

Lap yg dibuat Pemeriksa

pada akhir pelaksanaan
riks yg mrpk ikhtisar dan
penuangan semua hasil
pelaks tugas riks s/ dg
tujuan yg telah ditetapkan

FUNGSI LPP
421
 LAPORAN PEMERIKSAAN PAJAK

LAPORAN
PEMERIKSAAN PAJAK

juga merupakan sarana

bagi pihak-pihak lain
untuk mengetahui
berbagai hal tentang riks
tsb
Berkenaan dg pencarian
informasi tertentu
Maupun dlm rangka
penguji kepatuhan
– Prosedur
– Mutu pemeriksaan
LPP harus informatif

422
KKP DAN LPP DALAM GAMBAR
LAPORAN PEMERIKSAAN PAJAK

KKP LPP

KEGUNAAN LPP
423
 LAPORAN PEMERIKSAAN PAJAK

LAPORAN PERTANGG JAWABAN SUATU

PEMERIKSAAN RIKS
PAJAK – Kepada struktur vertikalinternal
– Kepada pihak eksternal

juga merupakan
DASAR PENERBITAN PRODUK
ikhtisar dari HUKUM yaitu skp
seluruh proses
riks yg dilakukan
SKP BERSIFAT HUKUM
mulai Tahap
BERDAMPAK :
Perencanaan – Bagi WP Eksternal
hingga Tahap – Bagi Pemeriksa Internal
Pelaksanaan

KONSEKWENSI LPP SECARA HUKUM

424
 LPP DASAR SKP YANG BERSIFAT HUKUM

PROSES RIKS SYARAT LEGAL FORMAL

S/D TERBITNYA BERBAGAI DATA DAN
SKP INFORMASI
TEKNIK & METODE RIKS
PERHITUNGAN
harus dilakukan PROSES PENGAMB KPTS
dengan PENGIKHTISARANNYA
memperhatikan : TELITI
AKURAT
LOGIS
MENGACU PADA
PERATURAN YG BERLAKU

SISTIMATIKA LPP HARUS DISUSUN

425
 LAPORAN PEMERIKSAAN PAJAK

LAPORAN PEMERIKSAAN PAJAK

harus disusun dengan suatu sitimatika yang baik, tertaur dan
terstandarsasi

1. Umum
2. Pelaksanaan Riks
3. Hasil Riks
4. Kesimpulan dan Usul Pemeriksaan

UMUM
426
 LAPORAN PEMERIKSAAN PAJAK

LAPORAN PEMERIKSAAN PAJAK

harus disusun dg suatu sitimatika yang baik, tertaur dan
terstandarsasi

memuat ket-ket mengenai :

1. Identitas WP
2. Pemenuhan kewajiban perpajakan
3. Gambaran kegiatan WP
4. Penugasan & alasan pemeriksaan
5. Data /informasi yang tersedia
6. Daftar Lampiran

PELAKSANAAN
427
 PEMERIKSAAN PAJAK

LAPORAN PEMERIKSAAN PAJAK

harus disusun dengan suatu sitimatika yang baik, tertaur dan
terstandarsasi

memuat penjelasan secara lengkap :

1. Pos-pos yang diperiksa
2. Penilaian pemeriksa atas pos-pos
yang diperiksa
3. Temuan-temuan Pemeriksa

HASIL PEMERIKSAAN

428
 LAPORAN PEMERIKSAAN PAJAK

HASIL PEMERIKSAAN PAJAK

1. Merupakan ikhtisar
2. yang menggambarkan
3. perbandingan
4. antara lap WP (SPT) dengan hasil
pemeriksaan & perhitungan mengenai
besarnya pajak-pajak yg terutang

KESIMPULAN DAN SARAN

429
 LAPORAN PEMERIKSAAN PAJAK

LAPORAN PEMERIKSAAN PAJAK

harus disusun dengan suatu sitimatika yang baik, tertaur dan terstandarsasi

memuat hasilpemeriksaan dalam bentuk :

1. Perband :
- Pajak terutang b/ lap WP dengan Hasil
Pemeriksaan
2. Data/inf yang diproduksi
3. Usul-usul pemeriksa

HAL2 YANG PERLU DIPERHATIKAN

430
DLM PENYUSUNAN LPP SPY DAPAT DIMANFAATKAN PEMERIKSA BERIKUTNYA

Gambaran Kegiatan Daftar Buku & Dok yang

Usaha WP dipinjam
– Bid usaha pd saat riks – Pedoman Pemriiksa
– Divisi atau bagian dlm berikutnya terutama dlm hal
struktur Org serta dok yg PSK
dibuat di tiap bagian itu Produksi Data
– Sebagai bentuk kepedulian
pemeriksa dlm r mendukung
Gambaran Sistem intensifkasi & ekstensifikasi
Akuntansi
–
Usulan Pemeriksa
Proses pembukuan
– Masalah ketetapan yg
– Software diusulkan
– Out put yg dihasilkan – Hasil akhir riks u/ menuju
– Jenis file yg dapat proses berikutnya
digunakan u/pemeriksaan – Klausul Penutup
KODE ETIK PEMERIKSA PAJAK
431
 KODE ETIK
PEMERIKSA PAJAK

Pengertian Pemeriksa Pajak 432

 PENGERTIAN

 PNS di lingkungan DJP

 Tenaga Ahli yang ditunjuk Dirjen
Pajak
– Diberi tugas
– Diberi wewenang
– Diberi tanggung Jawab
 Melaksanakan Pemeriksaan

Pengertian Pemeriksaan Pajak

433
 PEMERIKSAAN PAJAK

PEMERIKSAAN PAJAK adalah

SERANGKAIAN KEGIATAN
KEGIATAN

UNTUK MENCARI, MENGUMPULKAN,

MENCARI MENGUMPULKAN

MENGOLAH
MENGOLAH
3M
DATA &/ KETERANGAN LAINNYA
untuk …….
434
 PEMERIKSAAN PAJAK

KEPATUHAN
untuk MENGUJI
MENGUJI

PEMENUHAN KEWAJIBAN
PERPAJAKAN
dan

untuk TUJUAN LAIN

LAIN

MELAKSANAKANKETENTUAN
dalam rangka MELAKSANAKAN
PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN PERPAJAKAN
( Pasal 1 Angka 24 UU KUP )

435
Tujuan Menguji Kepatuhan Pemenuhan Kwajiban Perpajakan
 MENGUJI KEPATUHAN

 TUJUAN
KEPASTIAN
– MEMBERIKAN

HUKUM
–KEADILAN &
–PEMBINAAN

Amanah Pasal 31 UU KUP 2008 tentang Tata Cara Riks Pajak 436
Tata Cara Pemeriksaan Pajak
Ps 31 (1)
Tata Cara Riks
b PMK Ps 31 (2)
Ps 31 (3) Tata Cara Riks al :

- WP tdk memenuhi - Riks Ulang

Ps 29(3) - JW Riks
- Penghit PKP secara - SPHP wajib
Jab
- SPHP wajib
- Clossing
disampaikan Conference
- WP masih punya hak untuk adalah Hak WP
hadir dlm CC
437
Perlunya Tanda Pengenal Pemeriksa
 PENGERTIAN

 Tanda Pengenal
 Diterbitkan Dirjen Pajak

BUKTI SEBAGAI
PEMERIKSA PAJAK

Tidak Cukup Ada Tanda Pengenal Pemeriksa Pajak namun harus ada SP3 438
 PENGERTIAN

 SuratPerintah
 Melakukan Pemeriksaan

– Dlm r menguji kepatuhan pemenuhan

kewajiban perpajakan
– Tujuan lain
 Dlmrangka melaks ketentuan
perat per UU Perpajakan

Bagaimana kalau WP menolak kalau diperiksa 439

 APA YANG BISA DILAKUKAN PEMERIKSA


MENOLAK MAKA WAJIB PAJAK HARUS
DALAM HAL WP

MENANDATANGANI SURAT PERNYATAAN

PENOLAKAN PEMERIKSAAN
 DALAM HAL WP MENANDATANGANI SURAT PERNYATAAN PENOLAKAN

PEMERIKSA PAJAK
PEMERIKSAAN,

MEMBUAT BA PENOLAKAN
PEMERIKSAAN YANG DITANDATANGANI OLEH
PEMERIKSA PAJAK

440
Bagaimana kalau Wajib Pajak tidak ada ditempat ?
 APAKAH PEMERIKSAAN BISA JALAN ?
 Tetap dapat  Apbl tdk juga ada
ditempat, riks dilaks dg
dilaksanakan
terlebih dahulu minta
sepanjang ada Pihak yg
dapat dan mempunyai peg WP mewakili
kewenangan u/ mewakili WP dan membantu
WP, terbatas pd hal yg kelancaran riks.
menjadi kewenangannya,
selanjutnya ditunda.  Tetap dilanjutkan
 Dapat ditunda, meskipun Peg
u/pengamanan dapat mel menolak, dg terlebih
penyegelan dahulu menandatngani
 Dilanjutkan Penolakan Membantu
Kelancaran Pemeriksaan
setelah WP ybs
datang
Sampailah pada apa itu Kode Etik Pemeriksa Pajak 441
The DGT Code of Conduct

Kode Etik
Pemeriksa DJP
February 2005

Apa sih perlunya ada Kode Etik Bagi Pemeriksa ? 442

 Why have a Code of Conduct?
Mengapa Perlu Kode Etik?
It is an organizational guide for staff.

Merupakan panduan organisasional

bagi pegawai
It is linked to the Vision and Mission.

Berkaitan dengan Visi dan Misi

It is about values and principles.

Menyangkut nilai2 dan prinsip2

It is about standards of professional conduct.

Mengenai standar perilaku

profesional
It reflects the values of the organization.

Mencerminkan nilai2 organisasi

Oleh karena itu dalam Kode Etik Pemeriksa Pajak akan tertanam …… 443
 Core Values
Dalam suatu Kode Etik tertanam …….

Nilai-nilai Utama
Integrity

Integritas
Responsibility

Tanggung jawab
Respect

Sikap menghormati
Nilai Utama suatu INTEGRITAS akan mencakup … 444
 Integrity

Integritas
► Act honestly.

►Bersikap jujur
► Give free, frank and comprehensive advice.

►Memberikan penjelasan cuma-

cuma, jujur, dan komprehensif
► Be free from bias.

►Bebas dari bias

► Avoid and manage conflicts of interest.

►Menghindari dan mengelola

konflik
445
 Responsibility

Tanggung jawab
► Act with personal and professional responsibility.

►Bertindak dengan tanggung

jawab personal dan profesional
► Have concern for the consequences of public actions.

►Peduli dengan konsekuensi

dari suatu tindakan publik

446
 Respect

Sikap menghormati
► Respect people, as citizens and clients.
► Menghormati masyarakat sebagai warga
negara dan klien
► Respect your fellow colleagues and have a positive influence on those around you.
► Menghormati rekan kerja dan memberi
pengaruh positif bagi lingkungan sekitar
► Respect the leaders, and support them in achieving organization’s vision and mission.
► Menghormati pimpinan dan memberikan
dukungan untuk mencapai visi dan misi
organisasi
► Respect the rule of law.
► Menghormati ketentuan hukum
► Respect the institutions of democracy.
► Menghormati lembaga2 demokrasi
447
 LEBIH JAUH TENTANG

Nilai-nilai, Integritas &

Perilaku
APA ITU ? 448
 Values, integrity and ethical behavior
Nilai-nilai, integritas dan perilaku etis
► Values – what do we mean?

►Nilai-nilai – apa maksudnya?

► Why uphold values in the Public Service?

►Mengapa menjaga nilai dalam

Pelayanan Publik?
► What is integrity?

►Apa itu integritas

► What is ethical behavior?

►Apa itu perilaku etis?

449
 Values – what do we mean?

Nilai-nilai – Apa Maksudnya?

► Those principles that guide judgement about what is good and proper.
► Nilai-nilai yang menjadi pedoman untuk menilai
perbuatan baik dan benar
► Values provide us with a framework within which we can make consistent and just
decisions.
► Sebagai kerangka berfikir sehingga kita bisa
membuat keputusan yang konsisten dan adil
► Shared values can be described as the glue that holds us together.
► Kesamaan nilai dapat menjadi pengikat kita untuk
selalu bersama dalam bekerja
450
 Why should we have values in the Public
Service?
Mengapa kita perlu memiliki nilai-nilai dalam
Pelayanan Publik?
► The Public service is the governments instrument to implement policy.
► Pelayanan Publik adalah alat pemerintah
dalam melaksanakan kebijakan
► The Public Service is responsible for providing a wide range of functions and services.

► Pelayanan Publik bertanggungjawab dalam

melaksanakan fungsi dan memberikan
pelayanan
► The public expects you to safeguard their interests and you are given powers to do this.

► Masyarakat berharap kita dapat melindungi

kepentingannya dan mempunyai kekuatan
untuk melaksanakannya
451
 What is integrity?
Apa itu integritas?
► The quality of being honest and having strong moral principles.
► Kualitas untuk jujur dan mempunyai prinsip moral
yang kuat
► Adhering to a code of moral values.
► Menaati nilai-nilai moral

► It implies that a person is incapable of being dishonest or false.

► Menunjukkan bahwa seseorang tidak mungkin
tidak jujur atau berbohong

452
 What is ethical behavior?
Apa itu tingkah laku yang etis?
► Standards and rules that show how we should behave to meet the values that have
been set for us.
► Standar dan aturan yang menunjukkan bagaimana
kita harus bertingkah laku sesuai dengan nilai-
nilai yang telah dibuat

► Working and living in accordance with the Code of conduct is known as ethical
behaviour.
► Hidup dan bekerja sejalan dengan kode etik
dikenal dengan istilah tingkah laku yang etis

453
 Ethical behavior
Tingkah laku yang etis
► Involves using good judgment and a logical process of thinking.
► Menggunakan pertimbangan yang baik &
pemikiran yang logis
► You must consider whether or not your conduct or actions are appropriate to the
situation.
► Anda harus mempertimbangkan apakah tingkah
laku/tindakan anda pantas
► Get help if you need it.
► Mintalah pertolongan jika anda membutuhkan

454
 Ethics test
Uji Etika
► It is legal – does it conform to laws and policies?
► Berdasarkan hukum – apakah sudah sesuai
dengan hukum dan aturan?
► Are you confident to open your decision to full scrutiny?
► Apakah anda percaya diri apabila
keputusan anda diteliti dengan cermat?
► Will the decision be the same for other people in the same circumstances.
► Apakah keputusan anda akan sama
terhadap orang lain pada situasi yang
sama?
► Is your decision impartial?
► Apakah keputusan anda tidak memihak?
► What will the public’s perception be of your decision?
► Apa persepsi masyarakat terhadap
keputusan anda? 455
 Respect
Menghormati
► Respect people as citizens and taxpayers.
► Hormati masyarakat sebagai warganegara
dan Wajib Pajak
► Respect your fellow colleagues and have a positive influence on those around
you.
► Hormati teman sejawat dan pengaruhi
mereka secara positif
► Respect the leaders of the organization and support them in achieving the Vision and
Mission of the DGT.

► Hormati pimpinan DJP dan dukung mereka

dalam mencapai visi dan misi DJP

456
 Code of Conduct
Kode Etik
Starting point

Langkah awal
– It needs to begin with strong ethical leadership through the organization.

– Perlu dimulai dengan etika

kepemimpinan yang kuat ke seluruh
organisasi

– It’s a case about practising what we preach and being an example.

– Tergantung pada apa yang kita anut dan

kita jadikan contoh

Wujud Kode Etik Tingkat Kasi

457
Management and Heads of Sections – setting the example

Manajemen dan Kasi – memberikan contoh

Talking about the Code of Conduct and ethics.

Berbicara tentang Kode Etik dan Etika

Making sure standards are applied consistently – keeping promises.

Meyakini bahwa standar dilaksanakan secara

konsisten – memenuhi janji-janji
Supporting and motivating staff who follow the standards.

Mendukung dan memotivasi staf yang mengikuti

standar
Be a model on ethics – gain respect for your contribution.

Jadilah contoh dalam menerapkan etika – raihlah

kehormatan dari kontribusi anda tersebut
Perihal Menerapkan Kode etik Pemeriksa
458
 Putting the Code of Conduct into practice
Menerapkan kode etik
A serious commitment by management and leadership.
Komitmen serius dari manajemen dan
pimpinan
Good communication program and regular interventions with staff.
Program komunikasi yang baik dan
intervensi staff secara regular
Ensure issues are dealt with speedily.

Yakinkan bahwa permasalahan ditangani

dengan cepat
Walk the talk.

Jalani pembicaraan
Continually promote good governance.

Promosikan good governance secara

kontinyu
Perihal Pelaksanaan Kode etik Pemeriksa Pajak 459
 Practicalities
Pelaksanaan
Don’t view the Code of Conduct in isolation.

Jangan memandang Kode Etik secara terpisah-pisah

– It is part of a package.
– Kode etik merupakan bagian dari satu paket
Link to performance management.

Berhubungan dengan produktivitas manajemen

– It is part of the big picture – it is a key pillar stone of the organisation.
– Kode etik merupakan bagian dari sebuah gambar
yang besar – yang merupakan kunci utama dari
sebuah organisasi
– It is part of a whole “good governance package”.

– Kode etik merupakan bagian dari keseluruhan

paket good governance
HAK & KEWAJIBAN 460
HAK DAN KEWAJIBAN
PEMERIKSA

DALAM RANGKA KEPATUHAN 461

 KEWAJIBAN & HAK WP
KEWAJIBAN & WEWENANG
PEMERIKSA PAJAK

DALAM RANGKA
PENGUJIAN KEPATUHAN

KEWAJIBAN PEMERIKSA 462

 KEWAJIBAN WAJIB PAJAK
BERKAITAN PEMERIKSAAN LAPANGAN
DALAM RANGKA PENGUJIAN KEPATUHAN
[ Ps. 14 PERMENKEU 199/PMK.03/2007 ]

1. MEMPERLIHATKAN DAN / ATAU MEMINJAMKAN BUKU

ATAU CATATAN YANG MENJADI DASAR PEMBUKUAN
ATAU PENCATATAN DAN DOKUMEN LAIN YANG
BERHUBUNGAN DENGAN PENGHASILAN YANG
DIPEROLEH, KEGIATAN USAHA, PEKERJAAN BEBAS
WP, ATAU OBJEK YANG TERUTANG PAJAK

2. MEMBERI KESEMPATAN UNTUK MENGAKSES DAN /

ATAU MENGUNDUH DATA YANG DIKELOLA SECARA
ELEKTRONIK ;

463
 3. MEMBERIKAN KESEMPATAN MEMASUKI DAN MEMERIKSA TEMPAT
ATAU RUANG, BARANG BERGERAK DAN / ATAU TIDAK BERGERAK
YANG DIDUGA ATAU PATUT DIDUGA DIGUNAKAN UNTUK MENYIMPAN
BUKU / CATATAN , DOKUMEN YANG MENJADI DASAR PEMBUKUAN
ATAU PENCATATAN DOKUMEN LAIN, UANG DAN / ATAU BARANG
YANG DAPAT MEMBERI PETUNJUK TENTANG PENGHASILAN YANG
DIPEROLEH, KEGIATAN USAHA, PEKERJAAN BEBAS WP, ATAU
OBJEK YANG TERUTANG PAJAK SERTA MEMINJAMKANNYA KEPADA
PEMERIKSA PAJAK;

464
4. MEMBERI BANTUAN GUNA KELANCARAN
PEMERIKSAAN

5. MENYAMPAIKAN TANGGAPAN SECARA

TERTULIS ATAS SURAT PEMBERITAHUAN
HASIL PEMERIKSAAN [ SPHP ] PALING LAMA 7
[ TUJUH ] HARI KERJA SEJAK SPHP DITERIMA

6. MEMBERIKAN KETERANGAN LISAN DAN /

ATAU TERTULIS YANG DIPERLUKAN

465
 KEWAJIBAN WAJIB PAJAK
BERKAITAN PEMERIKSAAN KANTOR
DALAM RANGKA PENGUJIAN KEPATUHAN
[ Ps. 14 PERMENKEU 199/PMK.03/2007 ]

MEMENUHI PANGGILAN UNTUK DATANG

1.
MENGHADIRI PEMERIKSAAN SESUAI DENGAN WAKTU
YANG DITENTUKAN ;

2. MEMPERLIHATKAN DAN / ATAU MEMINJAMKAN BUKU

ATAU CATATAN YANG MENJADI DASAR PEMBUKUAN
ATAU PENCATATAN DAN DOKUMEN LAIN YANG
BERHUBUNGAN DENGAN PENGHASILAN YANG
DIPEROLEH, KEGIATAN USAHA, PEKERJAAN BEBAS
WP, ATAU OBJEK YANG TERUTANG PAJAK

466
 3. MEMBERI BANTUAN GUNA KELANCARAN
PEMERIKSAAN;

4. MENYAMPAIKAN TANGGAPAN SECARA TERTULIS

ATAS SURAT PEMBERITAHUAN HASIL PEMERIKSAAN
PALING LAMA 3 [ TIGA ] HARI SEJAK SPHP DITERIMA;

5. MEMINJAMKAN KERTAS KERJA PEMERIKSAAN

YANG DIBUAT AKUNTAN PUBLIK ; DAN

6. MEMBERIKAN KETERANGAN LISAN DAN / ATAU

TERTULIS YANG DIPERLUKAN

467
 HAK WAJIB PAJAK
BERKAITAN PEMERIKSAAN LAPANGAN
DALAM RANGKA PENGUJIAN KEPATUHAN
[ Ps. 13 PERMENKEU 199/PMK.03/2007 ]
( Ps. 13 PERMENKEU 82/PMK.03/2011 )
1. MEMINTA KEPADA PEMERIKSA PAJAK UNTUK
MEMPERLIHATKAN TPP DAN SPP

2. MEMINTA KEPADA PEMERIKSA PAJAK UNTUK

MEMBERIKAN PEMBERITAHUAN SECARA TERTULIS
SEHUBUNGAN DENGAN PELAKSANAAN PEMERIKSAAN
LAPANGAN

3. MEMINTA KEPADA PEMERIKSA PAJAK UNTUK MEMBERIKAN

PENJELASAN TENTANG ALASAN DAN TUJUAN PEMERIKSAAN

4. MEMINTA KEPADA PEMERIKSA PAJAK UNTUK

MEMPERLIHATKAN SURAT TUGAS APABILA SUSUNAN TIM
PEMERIKSA PAJAK MENGALAMI PERUBAHAN

468
 5. MENERIMA SURAT PEMBERITAHUAN HASIL
PEMERIKSAAN

6. MENGHADIRI PEMBAHASAN AKHIR HASIL

PEMERIKSAAN DALAM JANGKA WAKTU YANG
TELAH DITENTUKAN

7. MENGAJUKAN PERMOHONAN UNTUK DILAKUKAN

PEMBAHASAN OLEH TIM PEMBAHAS , DALAM HAL
TERDAPAT PERBEDAAN PENDAPAT ANTARA WP
DENGAN PEMERIKSA PAJAK DALAM PEMBAHASAN
AKHIR HASIL PEMERIKSAAN ; DAN

8. MEMBERIKAN PENDAPAT ATAU PENILAIAN ATAS

PELAKSANAAN PEMERIKSAAN OLEH PEMERIKSA
PAJAK MELALUI PENGISIAN FORMULIR KUESIONER
469
 HAK WAJIB PAJAK
BERKAITAN PEMERIKSAAN KANTOR
DALAM RANGKA PENGUJIAN KEPATUHAN
[ Ps. 13 PERMENKEU 199/PMK.03/2007 ]

1. MEMINTA KEPADA PEMERIKSA PAJAK UNTUK

MEMPERLIHATKAN TPP DAN SPP

2. MEMINTA KEPADA PEMERIKSA PAJAK

UNTUK MEMBERIKAN PENJELASAN TENTANG
ALASAN DAN TUJUAN PEMERIKSAAN

3. MEMINTA KEPADA PEMERIKSA PAJAK UNTUK

MEMPERLIHATKAN SURAT TUGAS APABILA
SUSUNAN TIM PEMERIKSA PAJAK MENGALAMI
PERGANTIAN
470
 4. MENERIMA SURAT PEMBERITAHUAN HASIL
PEMERIKSAAN

5. MENGHADIRI PEMBAHASAN AKHIR HASIL

PEMERIKSAAN DALAM JANGKA WAKTU YANG
TELAH DITENTUKAN

6. MENGAJUKAN PERMOHONAN UNTUK DILAKUKAN

PEMBAHASAN OLEH TIM PEMBAHAS , DALAM HAL
TERDAPAT PERBEDAAN PENDAPAT ANTARA WP
DENGAN PEMERIKSA PAJAK DALAM PEMBAHASAN
AKHIR HASIL PEMERIKSAAN ; DAN

7. MEMBERIKAN PENDAPAT ATAU PENILAIAN ATAS

PELAKSANAAN PEMERIKSAAN OLEH PEMERIKSA
PAJAK MELALUI PENGISIAN FORMULIR KUESIONER
471
 KEWAJIBAN PEMERIKSA PAJAK
BERKAITAN PEMERIKSAAN LAPANGAN
DALAM RANGKA PENGUJIAN KEPATUHAN
[ Ps. 11 PERMENKEU 199/PMK.03/2007 ]
( Ps 11 PERMENKEU 82/PMK.03/2011 )

1. MENYAMPAIKAN PEMBERITAHUAN SECARA

TERTULIS TENTANG AKAN DILAKUKAN
PEMERIKSAAN KEPADA WP

2. MEMPERLIHATKAN TANDA PENGENAL

PEMERIKSA DAN SURAT PERINTAH
PEMERIKSAAN KEPADA WP PADA WAKTU
MELAKUKAN PEMERIKSAAN ;

472
 3. MENJELASKAN ALASAN DAN TUJUAN
PEMERIKSAAN KEPADA WP;

MELAKUKAN PERTEMUAN DG WP DLM R

MEMBERIKAN PENJELASAN MENGENAI
a. ALASAN & TUJUAN PEMERIKSAAN KPD WP
b. HAK DAN KEWAJIBAN WP SELAMA DAN
SETELAH PELKASANAAN PEMERIKSAAN

473
C. HAK WP MENGAJUKAN PERMOH U/
DILAKUKAN PEMBAHASAN DG TIM
QUALITY ASSURANCE PEMERIKSAAN
DLM HAL TERDAPAT HASIL
PEMERIKSAAN YANG BELUM
DISEPAKATI ANTARA PEMERIKSA
PAJAK DG WP DLM PEMBAHASAN
AKHIR HASIL PEMERIKSAAN

474
 3. MENJELASKAN ALASAN DAN TUJUAN
PEMERIKSAAN KEPADA WP;
MELAKUKAN PERTEMUAN DG WP DLM R
MEMBERIKAN PENJELASAN MENGENAI
a. ALASA DAN TUJUAN RIKS KPD WP
b. HAK DAN KEWAJIBAN WP SELAMA DAN SETELAH
PELAKS RIKS
c. HAK WP MENGAJUKAN PERMOH DILKAUKAN
PEMBAHASAN DG TIM QUALITY ASSURANCE RIKS
DLM HAL TERDAPAT HASIL RIKS YG BELUM
DISEPAKATI ANATARA PEMERIKSA DG WP DLM
PEMBAHASAN AKHIR

475
4. MENUANGKAN HASIL PERTEMUAN DG WP DLM
BENTUK BA HASIL PERTEMUAN

4. MEMPERLIHATKAN SURAT TUGAS KEPADA WP

APABILA SUSUNAN TIM PEMERIKSA PAJAK
MENGALAMI PERUBAHAN; MENUANGKAN HASIL
PERTEMUAN DFG WP DLM BENTUK BA HASIL
PERTEMUAN

5. MENYAMPAIKAN SURAT PEMBERITAHUAN

HASIL PEMERIKSAAN KEPADA WP

476
5. MEMBERIKAN HAK HADIR KPD WP
DLM R PEMBAHASAN AKHIR HASIL
PEMERIKSAAN DLM BATAS WAKTU
YANG DITENTUKAN

477
 6. MEMBERIKAN HAK HADIR KEPADA WP
DALAM RANGKA PEMBAHASAN AKHIR
HASIL PEMERIKSAN DALAM BATAS
WAKTU YANG DITENTUKAN;
6. MEMBERI PETUNJUK KPD WP DLM
MEMENUHI KEWAJIBAN PERPAJAKANNYA
AGAR PEMENUHAN KEWAJIBAN
PERPAJAKAN TAHUN-TAHUN
SELANJUTNYA DILAKSANAKAN SESUAI DG
KETENTUAN PERAT PER UU PERPAJAKAN

478
7. MELAKUKAN PEMBINAAN KEPADA WP DALAM
MEMENUHI KEWAJIBAN PERPAJAKANNYA
SESUAI DENGAN KETENTUAN PERATURAN
PERUNDANG-UNDANGAN PERPAJAKAN;
7. MENGEMBALIKAN BUKU ATAU CATATAN
DOKUMEN YG MENJADI DASAR PEMBUKUAN
ATAU PENCATATAN DAN DOK LAINNNYA YG
DIPINJAM DARI WP PL LAMA 7 HARI SEJAK TGL
LAP HASIL RIKS.

479
 8. MENGEMBALIKAN BUKU ATAU
CATATAN, DOKUMEN YANG MENJADI
DASAR PEMBUKUAN ATAU
PENCATATAN, DAN DOKUMEN LAINNYA
YANG DIPINJAM DARI WP PALING LAMA
7 [ TUJUH ] HARI SEJAK TANGGAL
LAPORAN HASIL PEMERIKSAAN ;

9. MERAHASIAKAN KEPADA PIHAK LAIN

YANG TIDAK BERHAK SEGALA SESUATU
YANG DIKETAHUI ATAU DIBERITAHUKAN
KEPADANYA OLEH WAJIB PAJAK DALAM
RANGKA PEMERIKSAN.
480
10. MENYAMPAIKAN SURAT
PEMBERITAHUAN HASIL
PEMERIKSAA KPD WP/
MEMBERITAHUKAN SECARA
TERTULIS KPD WP.

MENYAMPAIKAN KUESIONER
KPD WAJIB PAJAK
481
 KEWAJIBAN PEMERIKSA PAJAK
BERKAITAN PEMERIKSAAN KANTOR
DALAM RANGKA PENGUJIAN KEPATUHAN
[ Ps. 11 PERMENKEU 199/PMK.03/2007 ]

1. MEMPERLIHATKAN TANDA PENGENAL

PEMERIKSA DAN SURAT PERINTAH
PEMERIKSAAN KEPADA WP PADA WAKTU
MELAKUKAN PEMERIKSAAN ;

2. MENJELASKAN ALASAN DAN TUJUAN

PEMERIKSAAN KEPADA WP YANG AKAN
DIPERIKSA ;
482
3. MEMPERLIHATKAN SURAT TUGAS
KEPADA WP APABILA SUSUNAN TIM
PEMERIKSA PAJAK MENGALAMI
PERUBAHAN;

4. MEMBERITAHUKAN SECARA
TERTULIS HASIL PEMERIKSAAN
KEPADA WP

483
5. MELAKUKAN PEMBAHASAN AKHIR HASIL
PEMERIKSAN APABILA WP HADIR DALAM
BATAS WAKTU YANG DITENTUKAN;

6. MEMBERI PETUNJUK KEPADA WP

DALAM MEMENUHI KEWAJIBAN
PERPAJAKANNYA AGAR PEMENUHAN
KEWAJIBAN PERPAJAKAN DALAM TAHUN
TAHUN SELANJUTNYA DILAKSANAKAN
SESUAI DENGAN KETENTUAN
PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN
PERPAJAKAN;

484
7. MENGEMBALIKAN BUKU ATAU CATATAN,
DOKUMEN YANG MENJADI DASAR
PEMBUKUAN ATAU PENCATATAN, DAN
DOKUMEN LAINNYA YANG DIPINJAM DARI
WP PALING LAMA 7 [ TUJUH ] HARI SEJAK
TANGGAL LAPORAN HASIL PEMERIKSAAN ;

8 MERAHASIAKAN KEPADA PIHAK LAIN

YANG TIDAK BERHAK SEGALA SESUATU
YANG DIKETAHUI ATAU DIBERITAHUKAN
KEPADANYA OLEH WAJIB PAJAK DALAM
RANGKA PEMERIKSAN

485
 WEWENANG PEMERIKSA PAJAK
BERKAITAN PEMERIKSAAN LAPANGAN
DALAM RANGKA PENGUJIAN KEPATUHAN
[ Ps. 12 PERMENKEU 199/PMK.03/2007 ]

1. MELIHAT DAN / ATAU MEMINJAM BUKU ATAU

CATATAN , DOKUMEN YANG MENJADI DASAR
PEMBUKUAN ATAU PENCATATAN , DAN DOKUMEN
LAIN YANG BERHUBUNGAN DENGAN PENGHASILAN
YANG DIPEROLEH , KEGIATAN USAHA , PEKERJAAN
BEBAS WP, ATAU OBJEK YANG TERUTANG PAJAK ;

2. MENGAKSES DAN / ATAU MENGUNDUH DATA YANG

DIKELOLA SECARA ELEKTRONIK;

486
 3. MEMASUKI DAN MEMERIKSA TEMPAT ATAU
RUANG, BARANG BERGERAK DAN / ATAU TIDAK
BERGERAK YANG DIDUGA ATAU PATUT DIDUGA
DIGUNAKAN UNTUK MENYIMPAN BUKU / CATATAN ,
DOKUMEN YANG MENJADI DASAR PEMBUKUAN ATAU
PENCATATAN, DOKUMEN LAIN, UANG DAN / ATAU
BARANG YANG DAPAT MEMBERI PETUNJUK TENTANG
PENGHASILAN YANG DIPEROLEH, KEGIATAN
USAHA, PEKERJAAN BEBAS WP, ATAU OBJEK YANG
TERUTANG PAJAK;
487
 4. MEMINTA KEPADA WP UNTUK
MEMBERIKAN BANTUAN GUNA
KELANCARAN PEMERIKSAAN;

5. MELAKUKAN PENYEGELAN TEMPAT

ATAU RUANG TERTENTU SERTA BARANG
BERGERAK DAN / ATAU TIDAK BERGERAK

488
6. MEMINTA KETERANGAN LISAN DAN /
ATAU TERTULIS DARI WP; DAN

7. MEMINTA KETERANGAN DAN / ATAU

BUKTI YANG DIPERLUKAN DARI PIHAK
KETIGA YANG MEMPUNYAI HUBUNGAN
DENGAN WP YANG DIPERIKSA
MELALUI KEPALA UNIT PELAKSANA
PEMERIKSAAN
489
 WEWENANG PEMERIKSA PAJAK
BERKAITAN PEMERIKSAAN KANTOR
DALAM RANGKA PENGUJIAN KEPATUHAN
[ Ps. 12 PERMENKEU 199/PMK.03/2007 ]

1. MEMANGGIL WP UNTUK DATANG KE KANTOR DJP

DENGAN MENGGUNAKAN SURAT PANGGILAN;

2. MELIHAT DAN / ATAU MEMINJAM BUKU ATAU

CATATAN , DOKUMEN YANG MENJADI DASAR
PEMBUKUAN ATAU PENCATATAN , DAN DOKUMEN
LAIN YANG BERHUBUNGAN DENGAN PENGHASILAN
YANG DIPEROLEH , KEGIATAN USAHA , PEKERJAAN
BEBAS WP, ATAU OBJEK YANG TERUTANG PAJAK ;

3. MEMINTA KEPADA WP UNTUK MEMBERI

BANTUAN GUNA KELANCARAN PEMERIKSAAN;
490
4. MEMINTA KETERANGAN LISAN DAN / ATAU
TERTULIS DARI WP;

5. MEMINJAM KERTAS KERJA PEMERIKSAAN

YANG DIBUAT AKUNTAN PUBLIK MELALUI
WP DAN;

6. MEMINTA KETERANGAN DAN / ATAU BUKTI

YG DIPERLUKAN DARI PIHAK KETIGA
YANG MEMPUNYAI HUBUNGAN DENGAN WP
YANG DIPERIKSA MELALUI KEPALA
UNIT……………….
PELAKSANA PEMERIKSAAN.
491
LAB STUDI KASUS
PPH OP

METODE TIDAK LANGSUNG 492

 METODE TIDAK LANGSUNG

1. TRANSAKSI KAS
2. TRANSAKSI BANK
3. SUMBER & PENGGUNAAN DANA
4. PERBAND KEKAYAAN BERSIH
5. PROSENTASI DARI FRAKSI
6. SATUAN DAN VOLUME
7. UNIT PRODUKSI
8.LABA KOTOR
9. PENDEKATAN BIAYA HIDUP

RIKS RUGI LABA 493

 PENJELASAN
WP yg wajib pembuk / pencat atau WP yg
dianggap memilih menyelengg pembuk, pada
saat dilakukan riks diketahui bahwa WP ybs :

a.tdk/tdk sepenuhnya menyelengarakan kewa

jiban pembuk/pencat
b.tdk/tdk sepenunhya memperlihatkan pencat
pembuk/bukti
Shg mengakibatkan Pered Bruto yg
sebenarnya tdk diket, maka Pered Bruto WP
tsb dihit dg cara lain.
494
 MELIPUTI

a. Transaksi Tunai dan Non Tunai

b. Sumber dan penggunaan dana
c. Satuan dan / atau volume
d. Perhitungan biaya hidup
e. Pertambahan Kekayaan Bersih
f. SPT dan Hasil Riks Tahun
Sebelumnnya
g. Proyeksi Nilai ekonomis
h. Perhitungan Ratio
495
 MELIPUTI

a. Penjualan Tunai & Non Tunai 1 tahun pajak.

b. Sumber Dana & Penggunaan Dana 1 tahun
pajak.
c. Jmlh satuan &/ volume usaha yg dihasilkan 1 th
d. Bi Hidup WP & Tanggungan termasuk pengel
yg digunakan menambah kekayaan selama 1
Th.
e. Kekayaan Bersih awal vs achir Tahun pajak ybs
f. Pered Bruto SPT Hasil Riks tahun pajak sebel.
g. Metode proyeksi suatu kegiatan usaha .
h. Prosentase atau ratio pembanding.

496
 TARIP PPH OP
PKP s/d Rp 50 PPh = 5%
Juta PPh = 15%
PKP > Rp 50 Juta
s/d Rp 250 Juta PPh = 25%
PKP > Rp 250
Juta s/d Rp 500
Juta,- PPh = 30%
PKP > Rp 500
Juta,-
TARIP PPH FINAL 497
 TARIP PPH FINAL
Pelaks Konstruksi PPh = 3% , 4%
Perencanaan Konst PPh = 4%
Pengawasan Konst PPh = 4% , 6%
PP 46 1%
Pelayaran DN 1,2 %
SPBU Pertamina 0,3 %
Bunga Tab / Dep 20%
Sewa T &/ B 10%

KIAT MENGHADAPI PEMERIKSAAN 498

 SANKSI ADMININISTRASI
STP
2% PERBULAN PLLM 24 BULAN
2% DARI DPP
1. PPH 25 TDK/KR DIBAYAR
2. SPT MASA HIT/SALAH TULIS
3. NAGIH DENDA &/ BUNGA
4. PKP TDK BUAT FP
5. FP TDK S/ MASA TERBIT
6. WP GAGAL BERPODUKSI
7. TDK MENGISI FP SECARA
LENGKAP
LANJUT
SKP KB
2% PERBULAN PLLM 24 BULAN
50% KENAIKAN
100% KENAIKAN
1. HASIL RIKS/VERIF ADA KR
2. SPT TDK DISAMPAIKAN
3. PPN TDK SEHRNYA DIKOM
4. PS 28 TDK DIPENUHI
5. NPWP/PKP JABATAN
6. PS 29 TDK DIPENUHI
499
 SANKSI ADMININTRASI
SKP KBT KETERANGAN
100 % DARI DPP
0% DARI DPP
1. DATA BARU PRODUK HUKUM YANG LAIN :

2. DATA YANG BELUM a. SKPN

TERUNGKAP

a. Dari WP 0% b. SKPLB

b. Bank Data DJP 100% c. SKPTS KEBERATAN

KURANG

d. PUTSN BANDING KURANG

Kasus 1 500
 1. Tuan Achmad
Status K3
Pengusaha Minyak Kelapa sawit
Berdasarkan hasil pemeriksaan
diperoleh informasi :
– Persediaan Bahan Baku dua tahun
– Persediaan Barang Jadi dua tahun
– So Utang Dagang dua tahun
– So Piutang Dagang dua tahun

501
Berdasarkan hasil pemeriksaan
diperoleh informasi yang lain :
– Dalam Buku Kas/Bank diperoleh sebagian
angka Pelunasan Piut Dagang MG Kelapa.
– Dalam Buku Kas/Bank diperoleh sebagian
angka Pelunasan Utang Dagang Kopra dan
Sawit
– Diperoleh informasi lain sbb :
Kopra dan Sawit diperoleh dr Petani Non PKP
Persediaan Kopra dan Sawit b/ Harga
Pembelian
Persediaan MG 31 Des b/ Harga Pokok
Produksi

502
– Diperoleh informasi lain sbb :
Nilai Buku Mesin di Neraca Rp. 450.000.000
Nilai Perolehan Bangunan Pabrik Rp. 5 Milyar
Pengeluaran setahun b/ Perhit LR :
– Upah Buruh
– Bi Prod Tak Langsung
– Pengel Adm dan Umum melliputi :
• Gaji Karyawan Tetap . Bayar PPh Ps 21
• Bi Pengobatan . Pemel Rumah Dinas
• Bi Makmin . Bi Audit Pembukuan
• Bi Pemasaran . Bayar PPh
25/29
Bi Perjalanan
Bayar Bunga Bank
Bi Umum & Adm lain

503
– Diperoleh informasi lain sbb :
Rendement Produksi setiap Kg Bahan Baku Kopra
dan Kepala serta Sawit menjadi MG,Afval.Bungkil.
Atas Hasil Afval dibuang karena tdk bermanfaat
Mesin masuk Gol II penyusutan So Menurun
Bangunan Pabrik bersufat permanen disustkan 5%
Data Karyawan m/ SPT PPh Ps 21
Penghasilan Bruto Karyawan
Ada pelunasan Piut MG Kelapa melaui Bank
sebesar Rp 200 M tidak dilaporkan

Tugas : 1. Hitung skp

2. Hitung besar sanksi Ps 13 (2) KUP

KISI-KISI JAWABAN 504

KISI PEMBUATAN JAWABAN
Pergunakan Uji Arus Utang untuk
mengetahui berapa Total Pembelian.
Berapa kwantum Pembelian Kopra dan
Sawit
Pergunakan Uji Arus Barang Pers Awal
+ Pemb-Pers Akhir = Pemakaian
Berapa Prosen Hasil Produksi MG
perhatikan berapa Rendemen.

505
Setelah diketahui berapa penjualan secara
fisik kalikan dengan Rupiah akan
diperoleh Total Penjualan secara Rupiah.
Formula HPP baik Kopra maupun Sawit
dihitung : Pers Awal + Pemb – Pers Akhir
= Pemakaian
Pemakaian + Pers Awal – Pers Akhir =
HPP
Lanjutkan berapa Upah Buruh + Bi PTL +
Penyusutan Mesin + Penyusutan Pabrik =
Harga Pokok Penjualan
Penjualan – HPP Penjualan = Laba Kotor
506
Selanjutnya LK – Biaya2 Umum – Biaya
Admin = LR secara Komersial
LR Komersial – Koreksi Positip + Koreksi
Negatip = Laba Bersih
WP OP dikurangi dahulu dengan PTKP
Diperoleh PKP ditarip Ps 17 didapat PPh
Terhutang
Kredit Pajak Ps 25 dan PPh Potput.
Kurang Bayar
Sanksi Ps 13(2) KUP
SKPKB
THANK YOU FOR YOUR TIME 507
 STUDI KASUS 2
Tuan A staf keuangan PT. X
Status Kawin anak satu, menanggung
penuh Ibu dan Adik Kandungnya.
Penghasilan selaku Staf Keuangan PT.X
sebesar Rp 78.000.000,-
Beli Mobil Avansa Rp 170.000.000,-
Biaya Hidupnya Rp 123.700.000,-
Berapa PPh OP yang HDB ?
508
 STUDI KASUS 3
Tuan B staf Pimpinan PT. PT X , Gaji dan
Tunjangan Rp 5.000.000,- sebulan.
Telah dipotong PPh 21 Th ybs Rp. 600 jt,-
Yang dilaporkan dalam SPT 1770 hanya
dari Hub Kerja plus Bunga Deposito.
Tinggal didaerah elit.
Ada surat kaleng dari masyarakat.
Berapa PPh OP setahun ybs YMHD.
Thakyou 509
Thank you for your time.

510