Anda di halaman 1dari 27

Sistem Akuntansi

Piutang

Oleh
Dr. Fauzan Misra, SE,. M.Si,. Ak
Ileh Satria, SE,. MA,. M.Si
Definisi
• Piutang adalah hak pemerintah untuk
menerima pembayaran dari entitas lain
termasuk wajib pajak/bayar atas kegiatan yang
dilaksanakan oleh pemerintah. Hal ini senada
dengan berbagai teori yang mengungkapkan
bahwa piutang adalah manfaat masa depan
yang diakui pada saat ini.
Definisi lanjutan
• Penyisihan piutang tak tertagih adalah taksiran
nilai piutang yang kemungkinan tidak dapat
diterima pembayarannya dimasa akan datang
dari seseorang dan/atau korporasi dan/atau
entitas lain.
• Nilai penyisihan piutang tak tertagih tidak
bersifat akumulatif tetapi diterapkan setiap
akhir periode anggaran sesuai perkembangan
kualitas piutang.
• Penilaian kualitas piutang untuk penyisihan
piutang tak tertagih dihitung berdasarkan
kualitas umur piutang, jenis/karakteristik
piutang, dan diterapkan dengan melakukan
modifikasi tertentu tergantung kondisi dari
debitornya. Mekanisme perhitungan dan
penyisihan saldo piutang yang mungkin tidak
dapat ditagih, merupakan upaya untuk menilai
kualitas piutang.
Klasifikasi Piutang
• Pungutan terdiri atas : Piutang Pajak Daerah
Pemerintah Provinsi; Piutang Pajak Daerah
Pemerintah Kabupaten/Kota; Piutang
Retribusi; Piutang Pendapatan Asli Daerah
Lainnya
• Perikatan terdiri atas : Pemberian Pinjaman;
Penjualan; Kemitraan; Pemberian fasilitas
Klasifikasi Piutang lanjutan
• Transfer antar pemerintah terdiri atas : Piutang Dana
bagi hasil; Piutang Dana Alokasi Umum; Piutang Dana
Alokasi khusus; Piutang Dana Otonomi Khusus;
Piutang Transfer Lainnya; Piutang Bagi Hasil Dari
Provinsi; Piutang Transfer Antar Daerah; Piutang
Kelebihan Transfer
• Tuntutan Ganti Rugi terdiri atas : Piutang yang timbul
akibat Tuntutan Ganti Kerugian Daerah terhadap
Pegawai Negeri Bukan Bendahara; Piutang yang
timbul akibat Tuntutan Ganti Kerugian Daerah
terhadap Bendahara
Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 64
Tahun 2013, Piutang antara lain diklasifikasikan
sebagai berikut
• Piutang Pendapatan: Piutang Pajak Daerah; Piutang
Retribusi Piutang Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah
yang Dipisahkan; Piutang Lain-lain PAD yang Sah;
Piutang Transfer Pemerintah Pusat; Piutang Transfer
Pemerintah Lainnya; Piutang Transfer Pemerintah
Daerah Lainnya; Piutang Pendapatan Lainnya.
• Piutang Lainnya: Bagian Lancar Tagihan Jangka
Panjang; Bagian Lancar Tagihan Pinjaman Jangka
Panjang kepada Entitas Lainnya; Bagian Lancar
Tuntutan Ganti Kerugian Daerah; Uang Muka.
Pengakuan Piutang

1. Diterbitkan surat
ketetapan/dokumen yang sah; atau
2. Telah diterbitkan surat penagihan
dan telah dilaksanakan penagihan;
atau
3. Belum dilunasi sampai dengan akhir
periode pelaporan
Pengukuran Piutang
• Disajikan sebesar nilai yang belum dilunasi sampai dengan
tanggal pelaporan dari setiap tagihan yang ditetapkan
berdasarkan surat ketetapan kurang bayar yang diterbitkan; atau
• Disajikan sebesar nilai yang belum dilunasi sampai dengan
tanggal pelaporan dari setiap tagihan yang telah ditetapkan
terutang oleh Pengadilan Pajak untuk WP yang mengajukan
banding; atau
• Disajikan sebesar nilai yang belum dilunasi sampai dengan
tanggal pelaporan dari setiap tagihan yang masih proses banding
atas keberatan dan belum ditetapkan oleh majelis tuntutan ganti
rugi.
Pengukuran Piutang lanjutan
• Piutang pendapatan diakui setelah diterbitkan
surat tagihan dan dicatat sebesar nilai nominal
yang tercantum dalam tagihan. Secara umum
unsur utama piutang karena ketentuan
perundang-undangan ini adalah potensi
pendapatan. Artinya piutang ini terjadi karena
pendapatan yang belum disetor ke kas daerah
oleh wajib setor
Pengukuran Piutang Atas Peristiwa
Keterjadiannya
• Pemberian pinjaman: Piutang pemberian
pinjaman dinilai dengan jumlah yang dikeluarkan
dari kas daerah dan/atau apabila berupa
barang/jasa harus dinilai dengan nilai wajar pada
tanggal pelaporan atas barang/jasa tersebut.
• Penjualan: Piutang dari penjualan diakui sebesar
nilai sesuai naskah perjanjian penjualan yang
terutang (belum dibayar) pada akhir periode
pelaporan
Pengukuran Piutang Atas Peristiwa
Keterjadiannya
• Kemitraan: Piutang yang timbul diakui
berdasarkan ketentuan-ketentuan yang
dipersyaratkan dalam naskah perjanjian
kemitraan.
• Pemberian fasilitas/jasa: Piutang yang timbul
diakui berdasarkan fasilitas atau jasa yang telah
diberikan oleh pemerintah pada akhir periode
pelaporan, dikurangi dengan pembayaran atau
uang muka yang telah diterima.
Penilaian Piutang
• Piutang disajikan sebesar nilai bersih
yang dapat direalisasikan (net
realizable value).
• Nilai bersih yang dapat direalisasikan
adalah selisih antara nilai nominal
piutang dengan penyisihan piutang
• Dasar yang digunakan untuk menghitung
penyisihan piutang adalah kualitas piutang.
Kualitas piutang dikelompokkan menjadi 4
(empat) dengan klasifikasi sebagai berikut:
1. Kualitas Piutang Lancar;
2. Kualitas Piutang Kurang Lancar;
3. Kualitas Piutang Diragukan;
4. Kualitas piutang Macet
Penggolongan kualitas piutang pajak yang pemungutannya
ditetapkan oleh Kepala Daerah (self assessment) dilakukan
dengan ketentuan

• Kualitas Lancar, dengan kriteria: Umur piutang


kurang dari 1 tahun; dan/atau Wajib Pajak
menyetujui hasil pemeriksaan; dan/atau Wajib pajak
kooperatif; dan/atau Wajib pajak likuid; dan/atau
Wajib pajak tidak mengajukan keberatan/banding.
• Kualitas Kurang Lancar, dengan kriteria: Umur
piutang 1 sampai dengan 2 tahun; dan/atau Wajib
pajak kurang kooperatif; dan/atau Wajib Pajak
menyetujui sebagian hasil pemeriksaan; dan/atau
Wajib pajak mengajukan keberatan/banding.
Penggolongan kualitas piutang pajak yang pemungutannya
ditetapkan oleh Kepala Daerah (self assessment) dilakukan
dengan ketentuan lanjutan

• Kualitas Diragukan, dengan kriteria: Umur piutang 3


sampai dengan 5 tahun; dan/atau Wajib pajak tidak
kooperatif; dan/atau Wajib Pajak tidak menyetujui
seluruh hasil pemeriksaan; dan/atau Wajib pajak
mengalami kesulitan likuiditas
• Kualitas Macet, dengan kriteria: Umur piutang
diatas 5 tahun; dan/atau Wajib pajak tidak
ditemukan; dan/atau Wajib pajak
bangkrut/meninggal dunia; dan/atau Wajib pajak
mengalami musibah (force majeure).
Penggolongan Kualitas Piutang Bukan Pajak Khusus untuk objek
Retribusi, dapat dipilah berdasarkan karakteristik sebagai
berikut:

• Kualitas Lancar, jika umur piutang 0 sampai


dengan 1 bulan;
• Kualitas Kurang Lancar, jika umur piutang 1
sampai dengan 3 bulan;
• Kualitas Diragukan, jika umur piutang 3 sampai
dengan 12 bulan;
• Kualitas Macet, jika umur piutang lebih dari 12
bulan.
Besarnya penyisihan piutang tidak tertagih
pada setiap akhir tahun ditentukan sebagai
berikut:
No. Kualitas Piutang Taksiran Piutang Tak Tertagih
1. Lancar 0,5 %
2. Kurang Lancar 10 %
3. Diragukan 50 %
4. Macet 100 %
Pengungkapan Piutang
Piutang disajikan dan diungkapkan secara memadai. Informasi
mengenai akun piutang diungkapkan secara cukup dalam
Catatan Atas Laporan Keuangan. Informasi dimaksud dapat
berupa:
• kebijakan akuntansi yang digunakan dalam penilaian, pengakuan dan
pengukuran piutang
• rincian jenis-jenis, saldo menurut umur untuk mengetahui tingkat
kolektibilitasnya;
• penjelasan atas penyelesaian piutang;
• jaminan atau sita jaminan jika ada. Khusus untuk tuntutan ganti
rugi/tuntutan perbendaharaan juga harus diungkapkan piutang yang
masih dalam proses penyelesaian, baik melalui cara damai maupun
pengadilan.
Sistem Akuntansi Piutang SKPD
Pihak Pihak Yang terkait:
1. Pejabat Penatausahaan Keuangan SKPD
(PPK-SKPD);
2. Bendahara Penerimaan SKPD.
Dokumen yang digunakan:
1). Surat Ketetapan Retribusi Daerah (SKR
Daerah) SP2D.
2). Dokumen yang dipersamakan
Jurnal Standar – Pada saat SKPD menerbitkan
SKR Daerah oleh SKPD mencatat dengan Jurnal
Jurnal LO dan Neraca
Tanggal Kode Akun Nama Akun Debit Kredit

2/3/2012 1……. Piutang …………………… xxxx

8……. Pendapatan LO/Aset/Kewajiban/Ekuitas xxxx

Jurnal Standar – Pada saat SKPD menerima


Pembayaran dari Wajib Retribusi maka SKPD
mencatat dengan Jurnal
Jurnal LO dan Neraca
Tanggal Kode Akun Nama Akun Debit Kredit

2/3/2012 1……. Kas Bendahara Pengeluaran xxxx

1……. Piutang………….. xxxx


Jurnal LRA

Tanggal Kode Akun Nama Akun Debit Kredit


2/3/2012 0……. Perubahan SAL xxxx
8……. Pendapatan…….. LRA xxxx

Pada saat diterima Nota Kredit dari bank dimana wajib retribusi melakukan
pembayaran langsung ke rek bendahara penerimaan atas pendapatan maka
SKPD akan mencatat jurnal standar

Jurnal LO dan Neraca

Tanggal Kode Akun Nama Akun Debit Kredit


2/3/2012 1……. Kas Bendahara Pengeluaran xxxx
8……. Pendapatan ……… LO xxxx
Jurnal LRA

Tanggal Kode Akun Nama Akun Debit Kredit


2/3/2012 0……. Perubahan SAL xxxx
8……. Pendapatan…….. LRA xxxx

Pada saat diterima Nota Kredit dari bank dimana wajib retribusi melakukan
pembayaran langsung ke rek bendahara penerimaan atas piutang maka SKPD
akan mencatat jurnal standar

Jurnal LO dan Neraca

Tanggal Kode Akun Nama Akun Debit Kredit


2/3/2012 1……. Kas Bendahara Pengeluaran xxxx
1……. Piutang ……… xxxx
Sistem Akuntansi Piutang PPKD
• Pihak Pihak Terkait:
1). Pejabat Penatausahaan Keuangan PPKD
(PPK-PPKD)
2). Bendahara Penerimaan
• Dokumen yang digunakan :
1. Pejabat Penatausahaan Keuangan PPKD
(PPK-PPKD)
2. Bendahara Penerimaan
• Dokumen yang digunakan
1. Piutang Pajak Daerah (Dokumen: SKP
,Daerah/SKPDKB/Dokumen yang dipersamakan)
2. Piutang Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah yang
Dipisahkan (dokumen: Hasil RUPS/Dokumen yang
dipersamakan)
3. Piutang Lain-lain PAD yang sah:
a. Jasa Giro/Bunga deposito (Dokumen: Nota
Kredit/sertifikat deposito/dokumen yang dipersamakan)·
b. Tuntutan Ganti kerugian daerah (Dokumen: SK
Pembebanan/SKP2K/SKTJM/Dokumen yang dipersamakan )
c. Piutang Hasil Eksekusi atas Jaminan. (Dokumen:
Keputusan Pengadilan/Dokumen yang dipersamakan)
4. Piutang Transfer Pemerintah Pusat :
a. Bagi Hasil Pajak (Dokumen: PMK)
b· Bukan hasil pajak (Dokumen: PMK
c· DAU (Dokumen: Perpres)
d.DAK (Dokumen: PMK)
e.Bukan hasil pajak (Dokumen: PMK)
5. Piutang Transfer Pemerintah Lainnya:
a.Dana Otsus (Dokumen: PMK)
b.Dana Penyesuaian (Dokumen: PMK)
c.Piutang Dana Bos Kurang Salur (Dokumen : Keputusan Kepala
Daerah/PMK/Dokumen yang dipersamakan)
6. Piutang Transfer Pemerintah Daerah Lainnya:
a. Bagi Hasil Pajak (Dokumen: Keputusan Kepala Daerah/Dokumen yang
dipersamakan )
b. Bantuan Keuangan (Dokumen: Keputusan Kepala Daerah/Dokumen yang
dipersamakan )
c. Piutang Pendapatan Lainnya (Dokumen yang dipersamakan )
7. Bagian Lancar Tagihan Jangka Panjang (Dokumen: Surat
keputusan Kepala Daerah/Dokumen yang dipersamakan)
8. Bagian Lancar Tagihan Pinjaman Jangka Panjang kepada
Entitas Lainnya (Dokumen: Surat Keputusan Kepala
Daerah/Dokumen yang dipersamakan)
9. Bagian Lancar Tagihan Penjualan Angsuran (Dokumen:
Kontrak/Perjanjian Penjualan secara
anggsuran/Dokumen yang dipersamakan)
10. Bagian lancar Tuntutan Ganti Kerugian Daerah
(Dokumen: Surat Keputusan Pembebanan
kerugian/Dokumen yang dipersamakan)
11. Uang Muka (Dokumen : SP2D/Nota Debet/Dokumen
yang dipersamakan)

Anda mungkin juga menyukai