Anda di halaman 1dari 6

Jawaban Pertanyaan Kelompok 6 :

1. Titis Aulia Rahma (12030119120005)

Bagaimana syarat dan prosedur/tahapan dalam penghapusan piutang daerah? Mohon


penjelasannya.

Jawaban:

Pengajuan usulan

Usulan Penghapusan Secara Mutlak atas Piutang Daerah, diajukan setelah lewat waktu
2 (dua) tahun sejak tanggal penetapan Penghapusan Secara Bersyarat dan
disampaikan secara tertulis dengan dilampiri dokumen paling sedikit:

1) daftar nominatif Penanggung Utang;

2) surat penetapan Penghapusan Secara Bersyarat atas piutang yang diusulkan untuk
dihapuskan secara mutlak; dan

3) surat pertimbangan Penghapusan Secara Mutlak atas Piutang Daerah dari Kepala
Kantor Wilayah.

Pengajuan usulan dimaksud disampaikan dengan tembusan kepada Kepala Kantor


Wilayah. Usulan penghapusan dilakukan setelah Pejabat Pengelola Keuangan Daerah
memperoleh pertimbangan penghapusan dari Kepala Kantor Wilayah (Kantor yang
wilayah kerjanya meliputi wilayah kerja Gubernur/Bupati/Walikota yang bersangkutan).

Pemberian pertimbangan

Permintaan pertimbangan Penghapusan Secara Bersyarat kepada Kepala Kantor


Wilayah diajukan secara tertulis oleh Pejabat Pengelola Keuangan Daerah dengan
dilampiri dokumen paling sedikit:

1) daftar nominatif Penanggung Utang; dan

2) surat PSBDT dari PUPN Cabang.

Permintaan pertimbangan Penghapusan Secara Mutlak, diajukan secara tertulis dengan


dilampiri surat keterangan dari aparat/ pejabat yang berwenang menyatakan bahwa
Penanggung Utang tetap tidak mempunyai kemampuan untuk menyelesaikan sisa
kewajibannya atau tidak diketahui tempat tinggalnya, dan dilengkapi dengan dokumen
paling sedikit:

1) daftar nominatif Penanggung Utang; dan

2) surat penetapan Penghapusan Secara Bersyarat atas piutang yang diusulkan untuk
dihapuskan secara mutlak.

Dalam waktu paling lama 14 (empat belas) hari kerja sejak pertimbangan penghapusan
dapat diberikan, Kepala Kantor Wilayah menyampaikan pertimbangan Penghapusan
Secara Bersyarat atau Mutlak atas Piutang Daerah kepada Pejabat Pengelola
Keuangan Daerah yang mengajukan permintaan pertimbangan

Penetapan
Penghapusan Secara Bersyarat atau Mutlak Piutang Daerah ditetapkan oleh:

1) Gubernur/Bupati/Walikota untuk jumlah sampai dengan Rp5.000.000.000,00 (lima


miliar rupiah); dan

2) Gubernur/Bupati/Walikota dengan persetujuan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah


untuk jumlah lebih dari Rp5.000.000.000,00 (lima miliar rupiah).

Penetapan penghapusan tersebut disampaikan Kepala Kantor Wilayah kepada Kepala


Kantor Pelayanan dalam waktu paling lama 7 (tujuh) hari kerja sejak diterima Kepala
Kantor Wilayah

2. Faizah Nikmatur Rohmah 12030119120067

Pengukuran piutang pajak daerah ada dua yaitu saat pengakuan dan setelah
pengakuan awal. Bagaimana prosedurnya dan apa perbedaannya?

Jawaban:

Prosedur pengukuran piutang pajak daerah saat pengakuan

a. Piutang pajak dicatat sebesar nilai nominal yang tercantum dalam Surat Ketetapan
Pajak Kurang Bayar/ Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar Tambahan /Surat Tagihan
Pajak/Surat Pemberitahuan Pajak Terutang

b. Piutang pajak dicatat sebesar nilai penerimaan pajak yang yang sudah terlanjur
dikembalikan kepada wajib pajak, namun seharusnya tidak dikembalikan kepada wajib
pajak sesuai Surat Keputusan Keberatan, Surat Pelaksanaan Putusan Banding atau
Surat Pelaksanaan Putusan Peninjauan Kembali.

c. Khusus Piutang Perpajakan atas Pendapatan Bea dan Cukai pada Direktorat
Jenderal Bea dan Cukai, terhadap ketetapan pajak yang masih dalam proses
keberatan/banding, piutang pajaknya dicatat berdasarkan surat ketetapan terakhir
sebelum wajib pajak mengajukan keberatan/banding.

Prosedur pengukuran piutang pajak daerah setelah pengakuan awal :

Selanjutnya Piutang Pajak dapat berkurang apabila ada pengurangan, pelunasan, dan
penghapusan, keputusan keberatan, keputusan non keberatan, putusan banding dan
putusan peninjauan kembali yang menyebabkan Piutang Pajak berkurang.

Piutang pajak dapat berkurang karena adanya putusan peninjauan kembali yang
menyebabkan piutang pajak berkurang. Khusus untuk piutang PBB, apabila terhadap
pajak terutang diterbitkan Surat Tagihan Pajak PBB, yang merupakan pengganti dari
Surat Pemberitahuan Pajak Terutang atau Surat Ketetapan Pajak PBB, nilai nominal
piutang pajak yang tercantum dalam Surat Pemberitahuan Pajak Terutang dan Surat
Ketetapan Pajak PBB tersebut dikurangkan dari saldo Piutang Pajak. Selanjutnya
piutang pajak yang tercatat menjadi sebesar nilai nominal Surat Tagihan Pajak PBB.

3. Banindhia Shalfa (12030119130221)


Penyisihan piutang tak tertagih dilaksanakan berdasarkan prinsip kehati-hatian. Dalam
pelaksanaannya, Pemerintah daerah perlu memantau dan mengambil langkah-langkah
yang diperlukan agar hasil penagihan piutang yang telah disisihkan senantiasa dapat
direalisasikan. Bagaimana cara pemantauan dan langkah-langkah seperti apa yang
diperlukan dalam pelaksanaannya? Apa dampak yang akan terjadi apabila hasil
penagihan piutang yang telah disisihkan tidak dapat terealisasi?

Jawaban:

Pemantauan dan langkah-langkah yang diperlukan dalam pelaksanaannya :

Berdasarkan artikel Direktorat Jenderal Kekayaan Negara (DJKN) Kemenkeu yang


terkait dengan piutang daerah,

Langkah-langkah utama yang perlu dilakukan oleh Pemerintah Daerah terkait adanya
piutang tak tertagih yaitu:,

1. Mengelola dan mengadministrasikan piutang tak tertagih secara tertib. Banyak


kejadian piutang tak tertagih di Pemerintah Daerah tidak tertangani secara optimal
karena pengadministrasiannya yang buruk. Salah satu contoh yang sering terjadi
adalah tidak dikelolanya dokumen-dokumen piutang secara baik, sehingga apabila
terjadi mutasi pejabat/pegawai yang menangani piutang tak tertagih maka
penyelesaian piutang tak tertagihnya menjadi rumit dan menyisakan banyak
masalah.
2. Pemerintah Daerah perlu menyusun peraturan khusus yang mengatur penyelesaian
piutang tak tertagih. Dengan adanya peraturan ini maka penyelesaian piutang
daerah akan memiliki pedoman yang pasti. Beberapa Pemerintah Daerah baik
provinsi maupun kabupaten saat ini telah memiliki peraturan yang khusus disusun
untuk menyelesaikan permasalahan piutang tak tertagihnya. Contoh-contoh
Pemerintah Daerah yang telah menyusun peraturan penyelesaian piutang daerahnya
adalah Pemerintah Kabupaten Mojokerto, Pemerintah Kabupaten Pamekasan dan
Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.

Dampak yang akan terjadi apabila hasil penagihan piutang yang telah disisihkan tidak
dapat terealisasi:

Apabila hasil penagihan piutang yang telah disisihkan tidak dapat terealisasi, maka
akan berdampak pada Laporan Keuangan yang disajikan Pemerintah Daerah setiap
tahunnya. Langkah-langkah penanganan piutang tak tertagih pada pelaksanaannya
dapat menjadi solusi bagi Pemerintah Daerah dalam menyelesaikan permasalahan
piutang tak tertagihnya. Selain itu, juga bisa menghindarkan temuan audit BPK terhadap
Laporan Keuangan Pemerintah Daerah atas piutang tak tertagih tersebut.

4. Salsabila Shafa Tonia (12030119120019)

Izin bertanya kepada kelompok penyaji disebutkan bahwa kriteria penghapusan piutang
yaitu restrukturisasi penyehatan utang. Menurut kelompok penyaji bagaimana cara
penilaiannya dan apa saja yang dipertimbangkan oleh pemerintah daerah?

Jawaban:
Menurut Peraturan Pemerintah Nomor 33 Tahun 2006 tentang Perubahan atas
Peraturan Pemerintah Nomor 14 Tahun 2005 tentang Tata Cara Penghapusan Piutang
Negara/Daerah, penilaian kualitas piutang dilakukan berdasarkan kondisi piutang pada
tanggal laporan keuangan dengan mempertimbangkan; (1) Jatuh tempo piutang;
dan/atau, (2) Upaya penagihan.

Penghapustagihan atau penghapusan mutlak dapat dilakukan dengan 7 sampai 8 poin


pertimbangan tertentu, diantaranya: batas kadaluwarsa, pelunasan, force majeur,
debitor meninggal dunia, pailit, debitor tidak memiliki harta kekayaan lagi, tidak diketahui
keberadaanya, dan obyek dana bergulir hilang, serta pertimbangan jasa-jasa debitor,
alasan restrukturisasi penyehatan hutang, kondisi pihak tertagih, dukungan moril
menghadapi masa depan, sulit ditagih secara hukum, dan semua upaya tagih yang
dilakukan telah gagal.

Untuk poin terkait restrukturisasi menyatakan bahwa (d) Penghapustagihan untuk


restrukturisasi penyehatan utang, misalnya penghapusan denda, tunggakan bunga
dikapitalisasi menjadi pokok kredit baru, reskeduling dan penurunan tarif bunga kredit.

5. Lula Salwa 12030119140167

Apa perbedaan penghapusbukuan/write off dan penghapustagihan/write down dan


bagaimana penerapannya masing"?

Jawaban: PENGHAPUSBUKUAN PIUTANG

Tujuan hapus buku adalah untuk menampilkan aset yang lebih realistis dan ekuitas
yang lebih tepat, dimana kemungkinan berdampak pula pada besaran pendapatan
(revenue) pada Laporan Realisasi Anggaran. Penghapusan Piutang dilaksanakan
sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan. penghapusbukuan ini juga dikenal
sebagai Penghapusan Secara Bersyarat, yaitu menghapuskan piutang daerah tanpa
menghapuskan hak tagih daerah atau hak tagih tidak secara otomatis dihapuskan.

Penghapusan Piutang dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-


undangan. Perlakuan/penerapan akuntansi penghapusan Piutang dilakukan dengan
cara mengurangi akun Piutang (kredit) dan akun Penyisihan Piutang Tidak Tertagih
(debit) sebesar jumlah yang tercantum dalam surat keputusan dan kemudian akan
dilaporkan dalam CaLK.

PENGHAPUSTAGIHAN PIUTANG

Penghapustagihan piutang mengarah pada penghapusan hak tagih atau upaya tagih
secara perdata atas suatu piutang. Substansi hukum penghapustagihan mempunyai
konsekuensi menghapuskan catatan (penghapusbukuan). Penghapustagihan ini dikenal
sebagai Penghapusan Secara Mutlak, yaitu menghapuskan piutang daerah dengan
menghapuskan hak tagih daerah. Penghapustagihan diajukan setelah lewat waktu 2
(dua) tahun sejak tanggal penetapan penghapusan secara bersyarat (hapus buku atau
write off). Penghapus tagihan suatu piutang didasarkan dari kriteria, prosedur dan
kebijakan yang menghasilkan keputusan hapus tagih yang defensif bagi pemerintah
secara hukum dan ekonomi.
Perlakuan/penerapan akuntansi Penghapustagihan piutang atau penghapusan mutlak
piutang dilakukan dengan cara menutup extra comptable dan tidak melakukan
penjurnalan dan diungkapkan dalam catatan atas laporan keuangan. Jadi tidak ada
jurnal untuk mencatat penghapustagihan piutang.
https://www.djkn.kemenkeu.go.id/artikel/baca/12971/Solusi-Penyelesaian-Piutang-
Daerah-Dan-Manfaatnya.html

Anda mungkin juga menyukai