Anda di halaman 1dari 10

Assalamu’alaikum

Warahmatullahi
Wabarakatuh
TIPOLOGI KEJAHATAN
DAN KORBAN KEJAHATAN
Siti Patmawati 181810039
Riri Octavianti 181810047
Nadia Gusti Mentari 181810048
Iqbal Ramadhan 181810037
VIKTIMOLOGI
V iktimologi merupakan ilmu
pengetahuan ilmiah yang mempelajari
tentang kedudukan dan peranan
korban dalam peristiwa kejahatan,
dalam hukum dan dalam masyarakat .
SEJARAH
◦ Kebangkitan viktimologi sebagai bagaian dari kriminologi ditandai sejak Von Hentig (1941)
menerbitkan makalah yang berjudul remarks on the interaction of perpertrator and victim. Makalah
ini telah memicu terjadinya perdebatan, penelitian, dan diskusi mendalam tentang peranan korban
kejahatan bagi timbulnya kejahatan.

◦ Dalam perkembangan viktimologi sudah diperkenalkan istilah – istilah khas viktimologi seperti :

Pengalaman
Viktimisasi
Pengalaman
menjadi korban
Viktimisasi
kejahatan Viktimitas
Berkelanjutan
Pengalaman viktimisasi Faktor – faktor yang
berlangsung terus mempengaruhi
menerus Viktimisasi timbulnya pengalama
Berganda viktimisasi
Peristiwa
pengulangan menjadi
korban kejahatan
PERAN VIKTIMOLOGI DALAM KEHIDUPAN PRAKTIS

Dalam kehidupan praktis dunia hukum

Pembaharuan kedudukan hukum korban kejahatan yang


dipelopori oleh Inggris

Perwujudan perlindungan korban dan saksi pelanggaran


berat HAM

Pengembangan dan aplikasi viktimologi

Dalam realitas kehidupan sehari-hari


PERKEMBANGAN VIKTIMOLOGI

Viktimologi sebagai disiplin ilmiah

Pertemuan ilmiah internasional viktimologi


PENELITIAN-PENELITIAN VIKTIMOLOGI

Berdasarkan konsep sub kebudayaan kekerasan,


Wolfgang (1957) dalam penelitiannya tentang
hubungan korban kejahatan dengan pelaku dalam
kejahatan pembunuhan menemukan bahwa yang
mengawali konflik yang berakhir dengan • Harus ada provokasi yang kuat
pembunuhan ternyata adalah korbannya. • Pembunuhan harus terjadi pada puncak
kemarahan
• Pembunuhan harus merupakan tindakan yang
mengikuti provokasi, sebelum terdapat
kemungkinan yang masuk akal bagi redanya
nafsu amarah
• Harus terdapat hubungan kausal antara
provokasi, puncak kemarahan, dan tindakan
pembunuhan. Contoh: perzinahan, pelecehan
seksual, perkosaan terhadap istri atau anak atau
kerabat dekat pelaku pembunuhan
PENELITIAN-PENELITIAN VIKTIMOLOGI
Amir (1967) tentang Korban
Pemerkosaan

◦ Peristiwa perkosaan dapat terjadi apabila tingkah laku


dan ucapan korban ditafsirkan oleh pelaku perkosaan
sebagai tanda bersedia untuk melakukan hubungan
seksual tetapi ketika hubungan seksual tersebut nyaris
dilakukan, korban melakukan penolakan atau tidak
sungguh-sungguh melawan kehendak pelaku

◦ Hubungan sosial yang dekat antara korban kejahatan


dan pelakunya dalam peristiwa penganiayaan,
pembunuhan, dan perkosaan juga ditemukan.

◦ Peristiwa-peristiwa tersebut pada umumnya terjadi di


antara dua pihak yang sudah saling mengenal, kecuali
merupakan rangkaian dengan peristiwa kejahatan yang
mendahuluinya, seperti perampokan.
VIKTIMOLOGI KORBAN

Wolfgang (1967) Benjamin Mendelsohn (1956)

◦ Primary victimization (primer) ◦ The completely innocent victim (tidak bersalah)


◦ Secondary victimization (sekunder) ◦ The victim with minor guilt, due to his ignorance
(memiliki sedikit kesalahan akibat ketidaktahuan)
◦ Tertiary victimization (tersier)
◦ The victim as guilty as the offender (kesalahan
◦ Mutual victimization (mutual) sama dengann pelaku)
◦ No victimization (tidak ada) ◦ The victim more guilty than the offender (lebih
bersalah dari pelaku)
◦ The most guilty victim, guilty alone (paling
bersalah, memliki kesalahan)
◦ The simulating victim, imaginary victim (imajinatif)
Wa’alaikumsalam
Warahmatullahi
Wabarakatuh

Thank You 

Anda mungkin juga menyukai