Anda di halaman 1dari 37

EVALUASI KINERJA DALAM

PERUSAHAAN YANG
TERDESENTRALISASI

OLEH :
Made Candra Swadaya I2F 014 041
Mohammad Hasan I2F 014 043
Mustikarini Yusingsih I2F 014 045
Desentralisasi
Pengertian :
Pendelegasian wewenang pengambilan
keputusan pada jenjang yang lebih rendah
ManajemenPusat
Manajemen Pusat

DivisiI I
Divisi DivisiIIII
Divisi DivisiIII
Divisi III
Alasan melakukan desentralisasi

Mudah mengumpulkan dan menggunakan


informasi
– Manajer tingkat rendah berhubungan dengan
operasional secara langsung
– Meminimumkan kelebihan informasi pada
manajemen pusat
– Meminimumkan kesalahan dalam mengaplikasikan
perintah manajemen pusat
Alasan melakukan desentralisasi

Fokus manajemen pusat


– Manajemen pusat bebas dalam merumuskan
perencanaan
– Manajemen pusat bebas pengambilan keputusan
strategis
Alasan melakukan desentralisasi
Melatih dan memotivasi para manajer
– Memberikan kesempatan membuat keputusan
pada manajer lokal
– Mengevaluasi kapabilitas manajer lokal
– Kepuasan kerja yang lebih tinggi dan memotivasi
manajer lokal
– Inisiatif dan kreatifitas manajer lokal akan terpacu
– Deregulasi divisi
Unit-unit desentralisasi

Barang atau Garis Geografis Pertanggung


Jasa jawaban
•Minuman ringan •Regional A •Pusat biaya
•Rumah makan terdiri dari 3 kota •Pusat
•Makanan ringan •Regional B pendapatan
terdiri dari 2 kota •Pusat laba
•Pusat investasi
Elemen Sistem Pertanggungjawaban
berdasarkan Fungsi
Akuntansi Pertanggungjawaban
berdasar Aktivitas dan Strategi
• Aktivitas :
menampilkan bagaimana tanggung jawab
ditempatkan, diukur dan dievaluasi

• Strategi :
menerjemahkan misi dan strategi organisasi
ke dalam tujuan operasional dan mengukur
empat perspektif yang berbeda (keuangan,
pelanggan, proses dan infrastruktur )
Elemen Sistem Pertanggungjawaban
berdasarkan Strategi
Rincian Operasional
• Munculnya Activity Based Management adalah
faktor utama untuk pengoperasian sistem
akuntansi pertanggungjawaban berkelanjutan.
• Model manajemen berdasar aktivitas punya 2
dimensi : biaya dan proses.
• Tujuan :
– Dimensi Biaya = memperbaiki keakuratan
pembebanan biaya
– Dimensi proses = pengurangan biaya
Model Manajemen berdasar Aktivitas
Dua Dimensi
PENGUKURAN
KINERJA
• Pengertian :
Penentuan secara perodik efektivitas operasional suatu
organisasi, bagian organisasi, dan karyawannya
berdasarkan sasaran, standart dan kriteria yang telah
ditetapkan sebelumnya.
• Tujuan :
memotivasi karyawan dalam mencapai sasaran
organisasi dan dalam memenuhi standart perilaku yang
telah ditetapkan sebelumnya agar membuahkan hasil
yang diinginkan.
PUSAT
PERTANGGUNGJAWABAN
• Definisi :
setiap bagian dari suatu organisasi yang
manajernya memiliki kendali atas biaya,
penerimaan, atau dana investasi.
Pusat Pertanggungjawaban
Masukan Keluaran
Proses
Masukan X Harga = Keluaran X Harga =
Biaya Pendapatan
TIPE PUSAT
PERTANGGUNGJAWABAN
• PUSAT BIAYA • PUSAT LABA
Suatu segmen usaha yang Setiap segmen usaha yang
manajernya memiliki manajernya memiliki
kendali atas biaya – biaya, kendali atas biaya
tetapi tidak atas maupun penerimaan.
penerimaan atau laba Diukur : selisih antara
investasi. pendapatan dan biaya
Diukur : tidak dapat dan Contoh : departemen
tidak perlu diukur dalam pemasaran
wujud pendapatan.
contoh : departemen
akuntansi.
• PUSAT INVESTASI
Setiap segmen dari suatu organisasi yang
manajernya memiliki kendali atas biaya,
penerimaan, dan investasi dalam mengoperasikan
aktiva – aktiva.
Diukur : dengan ROI (return on investment dan
Laba Residual
contoh : Departemen Truk (dalam General Motor)
PELAPORAN SEGMEN DAN
ANALISIS PROFITABILITAS
• Tingkat laporan yang tersegmentasi
Dapat diperoleh manfaat yang besar dari
serangkaian laporan yang tersegmentasi, antara
lain dapat memperoleh wawasan yang mendalam
tentang operasi perusahaan yang dipandang dari
sudut yang berbeda.

• Penjualan dan margin kontribusi


laporan L/R didapat dari penjualan dikurangkan
biaya variabel untuk menghasilkan margin
kontribusi.
• Biaya tetap yang dapat ditelusuri dan biaya umum
Biaya tetap yang dapat ditelusuri : suatu biaya
tetap yang muncul karena keberadaan segmen
tersebut. Contoh : biaya pemeliharaan

• Biaya tetap umum : Biaya tetap yang


mendukung operasi suatu segmen tetapi tidak
dapat ditelusuri dalam seluruh atau sebagian
segmen manapun. Contoh : biaya gaji reseptionist
TINGKAT PENGEMBALIAN UNTUK
MENGHITUNG PRESTARI
MANAJERIAL
• ROI ( Return on Investment)

= Laba Neto Operasi atau = Margin X Turnover

Rata-rata aktiva operasional

• Laba neto operasi : pendapatan sebelum bunga dan pajak


(EBIT)
• Aktiva operasional : mencakup kas, piutang, invebtaris,
pabrik dan peralatan dan aktiva lain yang dipertahankan untuk
penggunaan produktif di dalam organisasi.
• Margin : Laba neto operasi / Penjualan
• Turnover : Penjualan / rata-rata aktiva operasional
• Contoh : • Jawab :
laba neto operasi • ROI =
$20.000
Penjualan $ 200.000
Rata-rata aktiva
operasional $ 100.000
10% x 2= 20%
CARA MENINGKATKAN
ROI DAN KELEMAHAN
Cara Meningkatkan ROI ROI
:
• Meningkatkan penjualan
• Mengurangi biaya
• Mengurangi aktiva pengoperasian

Kelemahan ROI :
• Menolak atau tidak memanfaatkan kesempatan
investasi yang menguntungkan
• Memusatkan perhatian pada sasaran jangka pendek dan
mengorbankan sasaran jangka panjang
• Dipengaruhi oleh metode depresiasi aktiva tetap.
SUATU UKURAN PRESTASI
LAINNYA
-LABA RESIDUAL-
• Yaitu : Laba neto operasi yang diperoleh pusat
investasi diatas tuntutan minimal pengembalian
aktiva operasional yang digunakan.

• Keunggulan :
- memiliki sasaran laba yang sama untuk investasi
yang sebanding.
- menggunakan tarif beban modal yang berbeda
untuk aktiva yang memiliki resiko yang berbeda.
• Contoh :
rata-rata aktiva operasional $ 200.000
laba neto operasi $ 40.000
tingkat pengembalian minimal 15%
• Jawab :
ROI Pendapatan Residual
Rata-rata aktiva operasional $ 200.000 $200.000

Laba neto Operasi $ 40.000 $40.000


ROI 20%
Pengembalian min $30.000
(15% x 200.000)
Laba Residual $ 10.000
HARGA TRANSFER DALAM
PERUSAHAAN
Dalam multi pabrik yang terdesentralisasi atau
organisasi dengan multi produk, manajer
divisional diharapkan untuk menjalankan divisi
mereka sebagai bisnis yang memiliki otonomi.
Jika divisi tersebut tidak sepenuhnya independen
dan terpisah,maka layanan korporat yang
tersentralisasi mungkin disediakan bagi divisi,
serta barang dan jasa mungkin ditransfer dari
satu divisi ke divisi lain, suatu situasi yang
umum terjadi dikorporasi yang terintregasi.
Ketika transfer barang atau jasa dilakukan, sebagian
pendapatan dari satu segmen menjadi bagian biaya dari
divisi laian dan harga dengan mana transfer dilakukan
mempengaruhi laba yang dilaporkan oleh setiap pusat laba.
Oleh karena itu, sistem penetapan harga transfer harus
memenuhi kriteria fundamental berikut ini:
1. Harus memungkinkan manajemen pusat untuk menilai
seakurat mungkin kinerja dari pusat laba divisional dalam
hal kontribusi dari divisi tersebut secara terpisah ke total
laba korporat
2. Harus memotivasi manajer divisional untuk mengejar cita-
cita laba divisi itu sendiri dengan cara yang kondusif bagi
keberhasilan perusahaan secara keseluruhan
3. Harus merangsang efisiensi manajer tanpa kehilanagn
otonomi divisi tersebut sebagai pusat biaya
METODE DASAR DARI MENENTUKAN HARAG
BIAYA TRANSFER DALAM PERUSAHAAN
ADALAH:
 HARGA TRANSFER
BERDASARKAN BIAYA
Harga transfer berdasarkan biaya biasanya dilakukan
dalam perusahaan yang tersentralisasi penuh
dimana manajemen eksekutif pada dasarnya
membuat semua keputusan operasional untuk
divisi tersebut sehingga pengendalian biaya
sebagai dasar untuk mengukur kinerja seorang
manajer.
Keuntungan metode ini: Kelemahan metode ini:
Menghindari kebutuhan untuk Tidak sesuai untuk perusahaan
melakukan eliminasi atas laba terdesentralisasi yang perlu
antardivisi dalam suatu mengukur profitabilitas dari unit-
perusahaan dari persediaan unit yang memiliki otonomi
dalam laporan keuangan Segmen produksi mungkin tidak
konsolidasi dan retur pajak cukup teliti dalam
penghasilan mengendalikan biaya yang akan
Biaya yang ditransfer dapat ditransfer, meskipun penggunaan
segera digunakan untuk biaya standar untuk penetapan
mengukur efisiensi produksi harga transfer dapat mengurangi
dengan cara memungkinkan masalah ini
perbandingan antara biaya Kurang kegunaannya untuk
aktual dengan biaya yang membuat rencana
dianggarkan divisional,memotivasi dan
Memungkinkan perhitungan mengevaluasi tetapi juga kurang
biaya produk akhir yang memiliki objektivitas yang
sederhaana dan mencukupi guna diperlukan dari standar kinerja
nalisis laba berdasarkan lini yang baik
produk
 HARGA
TRANSFER
BERDASARKAN PASAR
Harga yang dikenakan secara internal biasanya
identik dengan harga yang dikenakan ke
pelanggan luar, meskipun beberapa
perusahaan menerapkan diskon atas harga
pasar untuk mencerminkan ekonomi dari
perdagangan antar divisi di dalam suatu
perusahaan
Keunggulannya: Kelemahannya:
Merupakan ukuran profibilitas Kebutuhan akan pasar di luar
produk dan kinerja baik karena yang kompetitif dan telah
objektif berkembang dengan baik,
Mencerminkan profibilitas namun harga pasar tidak selalu
produk dan kinerja manajemen dapat ditentukan untuk produk
divisi dengan divisi yang setengah jadi atau produk yang
beroperasi secara kompetitif unik
Membantu dalam proses Menambah elemen laba atau
perencanaan dan umumnya rugi dengan setiap transfer
diperlukan oleh hukum tarif produk sehingga penentuan
luar negeri dan peraturan pajak biaya aktual dari produk final
penghasilan mungkin menjadi sulit dan
laba antardivisidalam suatu
perusahaan harus dieliminasi
dari persediaan dalam laporan
keuangan dan retur pajak
penghasilan konsolidasi
HARGA TRANSFER
BERDASARKAN BIAYA PLUS
Harga transfer berdasarkan biaya plus meliputi
biaya untuk memproduksi plus markup laba
normal. Metode ini sering kali digunakan
ketika harga pasar tidak tersedia. Dengan kata
lain, harga tersebut merupakan pengganti dari
harga pasar.
Keunggulannya:
Kemudahan dalam menghitungnya
Kelemahannya:
Harga tersebut bukan merupakan harga yang sempurna
dan dapat menyebabkan distorsi terhadap profitibilitas
relatif dari divisi penjual dan divisi pembeli
Tidak memberikan insentif bagi divisi penjual supaya
menjadi efisien
Ada insentif untuk menggelembungkan biaya melalui
alokasi arbirter atas biaya umum dan melalui
ketidakefisienan produksi
Menggelembungkan persediaan dengan laba antardivisi
dalam suatu perusahaan yang harus dieliminasi dari
laporan keuangan dan retur pajak penghasilan
konsolidasi
HARGA TRANSFER
BERDASARKAN NEGOSIASI
Harga transfer ditetapkan melalui negosiasi antara divisi pembeli dan
divisi penjual. Masalah dalam metode ini adalah negosiasi tidak
hanya memakan waktu tetapi memerlukan pemeriksaan ulang dan
revisi harga yang cukup sering, harga transfer berdasarkan negosiasi
sering kali membelokkan usaha manajer divisional dari kativitas-
aktivitas produktif yang sebenarnya menjadi kepentingan
perusahaan ke aktivitas-aktivitas yang memberikan manfaat bagi
divisi tersebut. Selain itu, karena harga transfer tersebut mencakup
markup laba, maka biaya aktual dari produk final dapat menjadi
sulit untuk ditentukan dan laba antardivisi dalam suatu perusahaan
harus dieliminasi dari persediaan untuk laporan keuangan dan retur
pajak penghasilan konsolidasi.
HARGA TRANSFER
BERDASARKAN ARBITRER
Harga transfer arbitrer, harga ditetapkan oleh
manajemen pusat. Harga tersebut umumnya
dipilih untuk meminimalkan pajak atau tujuan
tingkat perusahaan lainnya.
Keuntungan metode ini:
Suatu harag dapat ditetapkan sedemikian rupa
sehingga akan mencapai tujuan yang dianggap
paling penting oleh manajemen pusat
Kerugian metode ini:
Dapat mengalahkan tujuan penting dari
desentralisasi tanggungjawab atas laba
Sangat menghambat otonomi dan insentif laba
bagi manajer divisi
Karena harga transfer arbitrer umumnya
mencakup markup, maka menentukan biaya
aktual dari produk final dapat menjadi sulit
dan laba antardivisi dalam perusahaan harus
dieliminasi untuk laporan keuangan dan retur
pajak penghasilan konsolidasi
HARGA
TRANSFER GANDA
Harga transfer ganda digunakan dalam situasi saat tujuan yang
merupakan fungsi dari harga transfer berbeda di departemen yang
menggunakan(departemen pembeli) dengan departemen yang
memproduksi(departemen penjual).
Satu perusahaan menentukan bahwa adalah berguna untuk mengadopsi
pendekatan penetapan harga transfer ganda dimana:
Divisi produksi menggunakan harga transfer berdasarkan pasar,
biaya plus, negosiasi / arbitrer dalam menghitung pendapatannya
dari penjual internal
Biaya variabel dari divisi produksi ditansfer ke divisi pembeli,
bersama-sama denagn bagian yang wajar dari biaya tetap
Total biaya divisional adalah lebih besar dibandingkan dengan laba
untuk perusahan secara keseluruhan
Laba yang dikenakan ke divisi produksi
dieliminasi ketika laporan keuangan tingkat
perusahaan dibuat dan pajak penghasilan
dihitung.
Harga transfer ganda dapat dicapai hanya jika
data biaya yang mendasarinya adalah akurat
dan andal serta metode ini tidak umum
digunakan dalam praktik karena kerumitan
pencatatan dan kerumitan yang ada dalam
mengevaluasi kinerja relatif dari divisi penjual
dan pembeli ketika laba mereka telah
ditentukan dengan dasar yang berbeda.
Tidak ada satu metode penetapan harga
transfer yang dapat secara efektif
memenuhi semua kebutuhan di segala
situasi, sehingga harag transfer terbaik
dapat didefinisikan hanya ketika harga
tersebut merupakan yang terbaik untuk
tujuan tertentu dalam situasi tertentu.
DAFTAR PUSTAKA
• Garrison, Noreen. 2000. Akuntansi Manajerial,
terjemahan : A.Totok Budisantoso. Buku 1. Salemba
Empat – Mc. Graw Hill Companies, Inc. Jakarta
• Mulyadi. 2001. Akuntansi Manajemen : Konsep
Manfaat dan Rekayasa Edisi 3. Salemba Empat.
Jakarta

Anda mungkin juga menyukai