Anda di halaman 1dari 43

DNA

OLEH
MURSALIM
• DNA (deoxyribonucleic acid, asam
deoksiribonukleat) bersama RNA (ribonucleic
acid) membina asam nukleat.
• Asam nukleat adalah molekul organik yang
lebih besar dari protein, merupakan polimer
nukleotida. Satu nucleotida terdiri dari fosfat,
gula pentosa dan basa organik-N disingkat
FCB, FG merupakan poros utas DNA itu
sedangkan B-nya melekat ke gula itu dan
menonjol seperti percabangan dari poros
• Nukleotida merupakan struktur pembentuk
inti sel. DNA dan RNA yg penting untuk
perkembangan sel, fungsi-fungsi tubuh dan
penggantian jaringan yang rusak. Nukleotida
terdapat di semua sel. Dan berperan juga dlm
metaboliesme sel dan berfungsi dalam sintesa
lemak, KH dan protein.
• Pada DNA gulanya adalah deoksiribosa
basanya ada 4 macam adenin (A), timin(T),
guanin(G), dan citosin (C), Satu molekul DNA
di bina atas untaian beratus nukleotida
membentuk satu utas benang yang panjang.
• DNA inti eukaryot biasanya berpasangan
rangkap dua (doble strands) letak kuduanya
sejajar dan antara setiap 3-5 perikatan basa
kedua utas berpilin, populer disebut double
heliks. Jarak antara pilinan ada sekitar
12pasangan basa (bp= base pair)
• Basa masing-masing nukleotida dari kedua
utas benang itu membentuk ikatan kovalen,
terentang antara kedua poros benang. Dapat
diibaratkan kedua poros benang F-G sebagai
induk tangga sedang perikatan basa yang
berpasangan sebagai anak tangga. Perikatan
basa antara kedua utas DNA yang
berpasangan adalah tertentu dan tetap, A
selalu berpasangan T, dan G = C disingkat A-T,
G-C.
• Kedua utas DNA yg double heliks itu berpilin
sejajar, tetapi sebenarnya arah perikatan
fosfatnya ke atom C. Cincin gula adalah
berlawanan arah sehingga disebut anti
paralel, Yang seutas arahnya adlah 5 -3, yang
utas pasangan berarah 3-5. ( arah 5-3 ialah
bahwa terhadap satu deoksiribosa berikatan
dengan fosfat pada C5’ dan dengan satu lagi
pada C3’. Fosfat kedua itu berikatan dengan
deoksiribosa berikut pada C5’ pula.
• Penomoran atom C pada cincin deoksiribosa
dengan tanda aksen ini untuk
membedakannya dengan penomoran yang
diberikan untuk atom N pada cincin basa-N yg
berikatan deoksiribosa itu yg diberi nomor 1
sampai 6
MODEL DNA WATSON-CRICK

• MOLEKUL DNA BERBENTUKS PIRAL GANDA


(DOUBLE HELIX) YAITU TERDIRI DARI DUA RANTAI 
POLINUCLEOTIDA YANG SEJAJAR SATU SAMA LAIN
MEMBENTUK BANGUNAN SPIRAL GANDA, 
MENGELILINGI SUATU SUMBU PUSAT YANG SAMA, TETAPI
ARAHNYA BERLAWANAN(ANTIPARALEL).

• PADA MODEL ITU BASA NITROGEN TERDAPAT PADA BAGIAN


DALAM HELIKS,TERLETAK PADA SUATU
BIDANG DATAR YANG TEGAK LURUS DENGAN SUMBU
PUSAT, SEDANGKAN RANGKAIAN GULA FOSFATNYA
MERUPAKAN KERANGKA HELIKS
STRUKTUR TIGA DIMENSI DNA
LEKUKAN MINOR
• HIDROGEN
• OKSIGEN
LEKUKAN MAYOR
• KARBON DALAM RANTAI  ESTER FOSFAT
KARBON DAN NITROGEN DALAM BASA
FOSFOR
ORIENTASI DUA RANTAIPOLINUKLEOTIDA
• BERLAWANAN ( ANTIPARALEL ); RANTAI YANG SATU
BERORIENTASI 5’-3’, RANTAI YANG LAIN BERORIENTASI 3’5’, 
• DIHUBUNGKAN SATU SAMA LAIN DENGAN IKATAN-IKATAN
HIDROGEN MELALUI PASANGANPASANGAN
 TERTENTU DARI BASA-BASA
 NITRO-GENNYA.
• PASANGAN-PASANGAN TERSEBUT ADALAH:
• ADENIN ( A ) DENGAN TIMIN ( T )-GUANIN ( G ) DENGAN SITOSIN (
C ).
• PASANGAN A-T DIHUBUNGKAN DENGAN DUA IKATAN
HIDROGEN, PASANGAN G-C DIHUBUNGKAN DENGAN
TIGA IKATAN NITROGEN
BANGUNAN SPIRAL GANDA
• DIAMETERDIPERKIRAKANRATA-RATA2,0NM(20Å)
• JARAK ANTARA TIAP-TIAP PASANGAN BASA NITRO-GEN
ADALAH 0,34NM(3,4Å).
• TIAP TIAP RANTAI POLINUKLEOTIDA MELINGKARI SUMBU
PUSAT SECARA SEMPURNA(360°) SETIAP 3,4 NM(34Å)
ATAU SETIAP SEPULUH PASANG BASA NITROGEN.
• DENGAN DEMIKIAN ROTASI SETIAP BASA NITROGEN
MENGELILINGI SUMBU HELIKS ADALAH 36°
• PADA MODEL TERDAPAT DUA MACAM LEKUKAN,
YAITU LEKUKAN DALAM DAN LEKUKAN DANGKAL.
LEKUKAN DALAM DISEBUT LEKUKAN MAYOR,
LEKUKAN DANGKAL DISEBUT LEKUKAN MINOR.
• ADA SEDIKIT PERBEDAAN DENGAN
PREDIKSI WAT-SON DAN CRICK.
TERNYATA ROTASI TIAP PASANG-AN BASA
NITROGEN MENGELILINGI SUMBU
HELIKSADALAH 34,6° BUKAN 36°
• DENGAN DEMIKIAN MAKA
 PADA SETIAP PUTARAN 360°
TERDAPAT LEBIHDARI 10 PASANG BASA
NITROGEN.
ALASAN MODEL WATSON DAN CRICKMENOLAK
PASANGAN A-G DAN C -T

• KARENA:A-G MERUPAKAN PASANGAN PURIN-PURIN DAN C-T MERUPAKAN


PASANGAN PIRIMIDIN-PIRIMIDIN.
• KARENA UKURAN CINCIN PURIN DAN PIRIMIDIN
 SA NGAT BERBEDA MAKA PASANGAN A-G AKAN MENGHASILKAN  HELIKS
 DENGAN  DIAMETER  LEBIH  DARI 20 NM,  DAN  PASANGAN C-T  AKAN 
MENGHASILKAN HELIKS DENGAN DIAMETER KURANG DARI 20 NM.
• KONFIGURASI TIGA DIMENSI YANG DIBENTUK OLEHPASANGAN BASA-BASA
TERSEBUT AKAN MENGHASILKAN  SAMBUNGAN
 YANG TIDAK SEMPURNA SEHING GA PEMBENTUKAN IKATAN NITROGEN 
MENJADI TIDAK OPTIMAL.
• ALASAN TERAKHIR JUGA DIGUNAKAN UNTUK MENOLAK PASANGAN A-C
DAN G-T , MESKIPUN PASANGANG  TERSEBUT 
MERUPAKAN PASANGAN ANTARA
PURIN DAN PIRIMIDIN.
PENGERTIAN KROMOSOM

• Kromosom adalah unit genetik yang terdapat dalam


setiap inti sel pada semua makhluk hidup,
kromosom berbentuk deret panjang molekul yang
disusun oleh DNA dan protein-protein. Setiap sel
terdiri dari tiga bagian utama, yaitu nukleus (inti
Sel), Sitoplasma (cairan sel), dan Membran
pelindung sel. Di dalam nukleus, terdapat benang-
benang halus yang disebut ‘kromatid’, apabila
terjadi pembelahan sel, maka benang-benang halus
itu dipintal membentuk kromosom.
• Kromosom adalah struktur padat yang terdiri
dari dua komponen molekul, yaitu protein dan
DNA. Struktur pada kromosom ini hanya akan
tampak jelas pada metafase pembelahan sel.
• Kromosom ini berfungsi sebagai penyimpanan
bahan materi genetik kehidupan. Ia terdiri dari
DNA, kita tahu DNA memiliki peran sangat
penting, yaitu untuk menjalankan tugas sehari-
hari, dan juga menyimpan setiap informasi
genetik, ia dapat juga membantu langsung
suatu organisme untuk tumbuh. Jadi kromosom
ini memiliki fungsi yang besar dalam tubuh kita.
STRUKTUR KROMOSOM
• Kromosom dibentuk dari DNA yang berikatan
dengan beberapa protein histon. Dari Ikatan
ini dihasilkan Nukleosom, yang memiliki
ukuran panjang sekitar 10 nm. Kemudian
nukleosom akan membentuk lilitan-lilitan
yang sangat banyak yang menjadi penyusun
dari kromatid (lengan kromosom) , satu
lengan kromosom ini kira-kira memiliki lebar
700 nm.
Penyusun kromosom
Bentuk kromosom sec umum
Struktur Kromosom
1. Kromatid
Kromatid merupakan bagian lengan kromosom yang terikat
satu sama lainnya, 2 kromatid kembar ini diikat oleh
sentromer. Nama jamak dari kromatid adalah kromonema.
Kromonema biasanya terlihat pada pembelahan sel masa
profase dan kadang – kadang interfase.
2. Sentromer
Pada kromosom terdapat satu daerah yang tidak mengandung
gen (informasi genetik), daerah ini dinamakan Sentromer.
Pada masa pembelahan, sentromer merupakan struktur yang
sangat penting, di bagian inilah lengan kromosom (kromatid)
saling melekat satu sama lain pada masing-masing bagian
kutub pembelahan. Bagian dari kromosom yang melekat pada
sentromer dikenal dengan istilah ‘kinetokor’.
3.Kromomer
Kromomer adalah struktur berbentuk manik-manik
yang merupakan akumulasi dari materi kromatid yang
kadang-kadang terlihat pada pembelahan masa
interfase. Pada kromosom yang telah mengalami
pembelahan berkali-kali, biasanya kromomer ini
sangat jelas terlihat.
4.Telomer
Telomer adalah bagian berisi DNA pada kromosom,
fungsinya untuk menjaga stabilitas ujung kromosom
agar DNA nya tidak terurai.
TIPE KROMOSOM
Apabila dibedakan berdasarkan letak sentromer pada lengan
kromatid, maka akan ada 4 tipe kromosom.
1. Talosentrik, yaitu kromosom yang sentromer nya terletak di
ujung kromosom.
2. Metasentrik, yaitu kromosom yang sentromer nya terletak di
tengah kromatid sehingga secara relatif membagi kromatid
menjadi dua bagian.
3. Submetasentrik adalah kromosom yang letak sentromernya
mendekati bagian tengah, namun tidak pada bagian tengah,
sehingga kromatid nya terlihat sedikit panjang sebelah.
4. Akrosentrik, yaitu kromosom yang letak sentromer nya
berada diantara tengah dan ujung lengan kromatid.
JUMLAH KROMOSOM
Dalam tubuh suatu organisme terdapat jumlah kromosom yang
berbeda-beda.
Pada Organisme terdapat dua macam kromosom, yaitu :
1. Kromosom Seks (Genosom) yang menentukan jenis kelamin
2. Kromosom Tubuh (Autosom) yang tidak menentukan jenis
kelamin
Kromosom pada makhluk hidup biasanya ditemukan dalam
keadaan berpasang-pasangan, oleh karena itu disebut diploid.
Kromosom diploid dipertahankan dari generasi ke generasi dengan
pemebelahan mitosis (pembelahan yang menghasilkan dua anak
yang bersifat sama dengan induknya). Kromosom yang
berpasangan (kromosom homolog) memiliki bentuk, ukuran, dan
komposisi yang sama.
• Pada manusia setiap sel somatik berjumlah 46
(kecuali sel sperma dan ovum, karena memiliki
set tunggal kromosom) atau 23 pasang.
• 46 kromosom manusia ini merupakan dua set
kromosom yang terdiri dari masing-masing 23
kromosom, yaitu satu set maternal (dari ibu)
dan satu set paternal (dari ayah).
Gambar di bawah merupakan bentuk 23 pasang
kromosom manusia
KONSEP PENENTUAN JENIS
KELAMIN
Ada satu konsep penting dalam mempelajari kromosom
homolog pada sel somatik, yaitu adanya kromosom unik,
yang disebut kromosom X dan Y. Dari 23 pasang kromosom
22 pasang diantaranya merupakan autosom (tidak
menentukan jenis kelamin) dan 1 pasang genosom
Wanita memiliki kromosom homolog X (XX), Meskipun
kaum wanita memiliki dua kromosom X, salah satunya akan
menjadi tidak aktif saat masa embrio.
Pria memiliki sebuah kromosom X dan sebuah kromosom Y
Jadi Kromosom X dan Y ini akan menentukan kelamin
individu, apabila kromosom anak yang lahir XX maka ia
perempuan, apabila kromosomnya XY maka ia adalah laki-lak
Gonosom, disebut juga kromosom kelamin atau kromosom
seks. Gonosom dapat menentukan jenis kelamin makhluk
hidup. Jumlahnya sepasang pada sel somatis. Pada
manusia dengan jumlah kromosom sel somatis 46 buah,
terdapat 44 autosom dan 2 gonosom. Terdapat 2 jenis
gonosom, yaitu X dan Y. Umumnya pada makhluk hidup,
gonosom X menentukan jenis kelamin betina dan gonosom
Y menentukan jenis kelamin jantan. Susunan gonosom
wanita XX dan gonosom pria XY. Oleh karena itu,
penulisan kromosom sel somatis (2n) adalah 44A + XY
(pria) atau 44A + XX (wanita). Adapun untuk sel gamet (n)
adalah 22A + X atau 22A + Y.
Kromosom dalam tubuh berdasarkan pengaruhnya
terhadap penentuan jenis kelamin dan sifat tubuh
dibedakan menjadi dua, yaitu:
Autosom, disebut juga kromosom biasa atau
kromosom tubuh. Autosom tidak menentukan jenis
kelamin organisme. Pada manusia dengan jumlah
kromosom sel somatis 46 buah, memiliki 44 autosom.
Selebihnya, 2 kromosom, adalah kromosom kelamin.
Penulisan autosom dilambangkan dengan huruf A
sehingga penulisan autosom sel somatis manusia
adalah 44A atau 22AA.
Sperma
Sperma memiliki tiga bagian utama:
Kepala sperma mengandung inti. Inti memegang DNA dari sel.
Kepala juga mengandung enzim yang membantu sperma memecah
melalui membran sel telur.
Bagian tengah sperma (midpiece) dikemas dengan mitokondria.
Mitokondria adalah organel dalam sel yang menghasilkan energi.
Sperma menggunakan energi dalam midpiece untuk bergerak.
Ekor sperma bergerak seperti baling-baling, berputar-putar. Ekor
ini adalah flagella panjang yang mendorong sperma ke depan.
Sebuah sperma dapat melakukan perjalanan sekitar 30 inci per jam.
Ini mungkin tidak terdengar sangat cepat, tapi jangan lupa seberapa
kecil sperma. Untuk ukurannya, sperma bergerak sekitar secepat
Anda lakukan ketika Anda berjalan cepat.
DNA ditemukan di hampir semua sel hidup. Namun,
lokasi yang tepat dalam sel tergantung pada apakah sel
yang memiliki organel-yang terikat membran khusus
yang disebut inti. Organisme terdiri dari sel-sel yang
mengandung inti diklasifikasikan sebagai eukariota,
sedangkan organisme terdiri dari sel-sel yang tidak
memiliki inti diklasifikasikan sebagai prokariota. Pada
eukariota, DNA terletak di dalam inti, tetapi dalam
prokariota, DNA terletak langsung di dalam sitoplasma
sel, karena tidak ada nukleus yang tersedia.
DNA adalah molekul kompleks yang terdiri dari banyak
komponen, sebagian yang diwariskan dari organisme orang
tua kepada keturunannya selama proses reproduksi.
Meskipun DNA setiap organisme adalah unik, semua DNA
terdiri dari molekul berbasis nitrogen yang sama. Jadi
bagaimana DNA berbeda dari organisme untuk organisme?
Ini hanyalah urutan di mana molekul-molekul yang lebih
kecil diatur agar berbeda antara individu-individu. Pada
gilirannya, pola pengaturan ini akhirnya menentukan
karakteristik unik masing-masing organisme, berkat set
molekul yang “membaca” pola dan merangsang kimia dan
fisik diperlukan proses hal ini.
Meskipun nukleotida berasal nama mereka dari basa
nitrogen yang dikandungnya, mereka berutang banyak
struktur dan kemampuan ikatan mereka untuk molekul
deoksiribosa mereka. Bagian tengah molekul ini berisi
lima atom karbon disusun dalam bentuk cincin, dan
setiap karbon dalam cincin ini disebut dengan nomor
diikuti dengan simbol utama (‘). Dari karbon ini, atom
karbon 5′ sangat penting, karena merupakan lokasi di
mana gugus fosfat melekat pada nukleotida. Secara
tepat, daerah sekitarnya karbon ini atom dikenal
sebagai ujung 5’ dari nukleotida.
Diseberang karbon 5 ‘, di sisi lain dari cincin
deoksiribosa, adalah karbon 3′, yang tidak terikat pada
gugus fosfat. Ini bagian dari nukleotida biasanya
disebut sebagai ujung 3′(Gambar 1). Ketika nukleotida
bergabung bersama dalam seri, mereka membentuk
struktur yang dikenal sebagai sebuah polinukleotida.
Pada setiap titik persimpangan dalam sebuah
polinukleotida, ujung 5′ dari satu nukleotida menempel
pada ujung 3’ dari nukleotida yang berdekatan melalui
sambungan disebut ikatan fosfodiester (Gambar 3).
Inilah pengaturan alternating gula-fosfat yang
membentuk “tulang punggung” dari molekul DNA.
Diseberang karbon 5 ‘, di sisi lain dari cincin
deoksiribosa, adalah karbon 3′, yang tidak terikat pada
gugus fosfat. Ini bagian dari nukleotida biasanya
disebut sebagai ujung 3′(Gambar 1). Ketika nukleotida
bergabung bersama dalam seri, mereka membentuk
struktur yang dikenal sebagai sebuah polinukleotida.
Pada setiap titik persimpangan dalam sebuah
polinukleotida, ujung 5′ dari satu nukleotida menempel
pada ujung 3’ dari nukleotida yang berdekatan melalui
sambungan disebut ikatan fosfodiester (Gambar 3).
Inilah pengaturan alternating gula-fosfat yang
membentuk “tulang punggung” dari molekul DNA.
Kebanyakan sel sangat kecil. Sebagai contoh, satu
manusia saja terdiri dari sekitar 100 triliun sel. Namun,
jika semua DNA hanya dalam salah satu sel yang
disusun menjadi bagian lurus tunggal, DNA yang akan
lama hampir dua meter! Jadi, bagaimana hal ini
banyak DNA dibuat pas dalam sel? Jawaban atas
pertanyaan ini terletak pada proses yang dikenal
sebagai pengemasan DNA, yang merupakan fenomena
DNA cocok ke dalam bentuk kompak padat 
Dalam kromatin eukariotik, DNA beruntai ganda (abu-
abu) melilit protein histon (merah).
Selama pengemasan DNA, potongan panjang DNA
untai ganda yang erat dilingkarkan, melingkar, dan
dilipat sehingga mereka cocok dengan mudah dalam
sel. Eukariota mencapai prestasi ini dengan
membungkus DNA mereka di sekitar protein khusus
yang disebut histon, sehingga pemadatan cukup untuk
muat di dalam nukleus (Gambar 8). Bersama-sama,
DNA eukariotik dan protein histon yang terus
bersama-sama dalam bentuk melingkar yang disebut
kromatin.

Anda mungkin juga menyukai