Anda di halaman 1dari 33

 MODUL 2

 Pengetahun Dasar Seni


 KEGIATAN BELAJAR 1
 UNSUR-UNSUR MUSIK
  
             Yang termasuk dalam unsur-
unsur musik adalah bunyi beserta
elemen-elemen yang membentuknya,
seperti ritme, melodi, harmoni, dan
notasi musik. Berikut ulasan unsur-
unsur tersebut.
 A.  BUNYI DAN ELEMEN-ELEMENNYA
Musik merupakan bagian dari dunia bunyi,  suatu
seni yang di dasarkan pada pengorganisasian
bunyi menuru waktu. Kita membedakan muik dari
bunyi-bunyi lain dengan mengenali empat
komponen bunyi yang musikal: pitch, dinamik,
warna suara, dan durasi.
 1.    Pitch

Pitch adalah tinggi rendah relatif yang terdengar


dari suatu bunyi. Dalam kehidupan sehari-hari,
tanpa adanya perbedaan pitch ini, kata-kata yang
kita ucapkan sperti sura robot, dan tidak akan ada
musik seperti yang kita kenal sekarang ini. Pitch
suatu bunyi ditentukan oleh frekuensi dari
getarannya. Semakin cepat frekuensinya, semakin
tinggi pitch. Sebaliknya semakin lambat frekuensi,
makin rendah pitch
 2.    Dinamik
Tingkat kekerasan dan kelembutan dalam musik
dinamakan dinamika, salah satu aspek bunyi. Kekerasan
berhubungan dngan amplitudo getaran yang dihasilkan
bunyi. Ketika beberapa instrumen dimainkan  lebih
keras atau lebih lembut, atau ad aperubahan pada
instrumen –instrumen yang dimainkan, akan dihasilkan
perubahan dinamik. Prubahan ini dapat dibuat secara
mendadak atau bertahap.
Pemain musik dapat menekankan nada-nadanya
dengan cara memainnkan secara lebih keras dari pad
nada-nada lainnya. Penekanan ini disebut sebagai
dynamic accent (tekanan dinamik). Sebagai
elemen  musik, tanda-tanda dinamik tidak secara mutlak
dapat disajikan dengan tepat . sebuah nada memiliki
tingkat dinamik dalam hubungan dengan nada-nada
yang lain.
3.      Warna Suara
 Perubahan-perubahan pada dinamik sepert

perbahan pada warna suara menciptakan


keberagaman dan kekontrasan. Ketika sebuah
melodi dimainkan oleh suatu instrumen kemudian
dimainkan oleh instrumen lain, melodi tersbut
mempunyai efek ekspresi yang berbeda karena
setiap instrumen mempunyai warna suara sendiri.
 Warna suara juga menciptakan rasa keterkaitan,

yaiu memudahkan pengenalan kemunculan kembali


suatu melodi ketika instrumen-instrumen yang sama
memainkannya sewaktu-waktu dalam sebuah lagu.
Dalam kenyataannya, komposer sering membuat
melodi dengan nada khusus yang ada dalam
pikirannya. Selain itu, arna suara dapat diubah
dengan membuat variasi jumlah instrumen atau
suara yang menghasilkan melodi.
4.  Ritme
 Ritme merupakan unsur dasar dalam kehidupan. Kita

melihat perputaran siang dan malam, di dalm tubuh,


kita merasakan rime selagi kita bernafas, detak
jantung, dan bunyi hak sepatu ketika berjalan.
 Ritme pada dasarnya adalah suatu pola pengulangan

tekanan dan pelepasan.  Dalam pengertian yang luas,


ritme merupakan aliran yang teratur dalam musik
melalui waktu. Waktu dalam musik adalah sebagai
mana berlalunya waktu dalam beragam variasi. Hal
ini juga tampak sebagaimana berlalunya kecepatan
dan intensitasnya.
 Adanya ritme dalam musik akan menyangkut segala

elemen lainnya, baik pitch, warna suara dan


dinamika. Aspek-aspek yang membantu ritme adalah
beat, metrum, dan aksen/sinkop berikut penjelasan
dari ketiganya.
a. Ketukan (beat)
 Beat  (dibaca:bit) merupakan denyutan (pulsa) rata dan

berulang yang membagi musik dalam unit waktu yag


sama. Dalam musik, ketuk muncul antara tiap     detik.
Kadang-kadang  terdengar begitu kuat dan mudah untk
mengikutinya,tetapi juga agak sukar di ikuti membuat
perasaan seolah mengambang atau tanpa tujuan.
 Beat musik diwujudkan/diperdengarkan dengan cara yang

berbeda-beda.  Kadang beat diketukkan secara  jelas


dengan bass drum seperti marching band. Kadang-kadang
beat tidak begitu nyata terdengar, misalnya pada alunan
melodipermainan biola.
 Beat merupakan latar belakang dimana komposer

menjadikannya sebagai pedoman dalam menempatkan


nada-nada dengan berbagai panjang pendeknya. Bet
merupakan unit dasar waktu dimana semua nada dapat
diukur. Nada-nada dapat saja berakhir dalam sebagian,
seluruh atau lebih dari satu beat.
b.    Birama
 Dalam musik, kita mengetahuo pola pengulangan ketukan

yangbertekanan kuat dimana satu atau lebih atau yang satu lebih ringan
dari ketukan yang lainnya. Pengelompokan yang teratur dinamakan
birama.
 Ada beberapa pola birama yang didasarkan pada jumlah ketukan dalam

sebuah birama. Jika sebuah birama mempunyai 2 beat, disebut duple


meter. Kita menghitung  1-2,1-2,1-2, dan seterusnya.
 Pola 3 beat pada birama dinamakan triple meter. Hitungannya 1-2-3,1-2-3,

dan seterusnya.irama waltz mempunyai birama triple.


 Pola birama dasar lainnya adalah quadruple meter, yang mempunyai 4

ketukan pada setiap biramanya. Yang mempunyai 4 ketukan pada setiap


biram-nya. Biasanya downbeat muncul juga pada ketukan ketiga  hanya
saja dia lebih ringan dari pada ketukan pertama. Hitungannya 1-2-3-4, 1-2-3-
4, dan seterusnya. Irama mars, jazz, dan rock biasanya
mempunyai  birama quadruple. Sextuple meter mempunyai 6 ketukan
pada setiap birama seperti 1-2-3-4-5-6. Dengan demikian sextuple meter
merupakan kombonasi dari duple meter dan triple meter. Melodi dalam
sextuple  meter sering membuat rasa aliran yang halus.
 Quintuple meter, memiliki 5 ketukan pada setiap birama dan septuple

meter dengan 7 ketukan pada setiap biramanya. Setiap metrum tersebut


menggabungkan duple meter dan triple meter.
c. Aksen dan Sinkop (syncope)
 Sebuah nada yang bertekanan, pada

umumnya dimainkan lebih keras dari


pada nada-nada lainnya, yaitu dengan
mendapatkan akses yang dinamis.
Dalam hal ini suatu aksen akan muncul
jika sebuah nada off-beat (yang tidak
seharusnya bertekanan) mendapatkan
tekanan, yaitu ketika tekanan muncul
diantara dua ketukan.
 Sinkopasi juga mucul jika sebuah

ketukan ringan mendapatkan teanan


seperti 1-2-3-4, 1-2-3-4.
d. Tempo
 Kecepatan dalam lagu, kecepatan in dinamakan tempo, suatu konsep

dasar dalam musik. Tempo cpat berhubungan dengan perasaan energik,


semgat, dan kegembiraan. Tempo lambat pada suasana tenang.tan da
tempo biasanya diletakkan pada sisi kiri dari partitur lagu. Seperti juga
dinamik, istilah dalam tempo menggunakan bahasa itali.
  

 LARGO           sangat lambat, melebar

 Grave               sangat lambat, khidmat

 Adagio             lambat

 Andante           agak lambat

 Moderato         sedang

 Allgreto            cepat sedang

 Allegro             cepat

 Vivace              dengan hidup

 Presto               sangat cepat

 Prestissimo      secepat mungkin

  

 Kata-kata yang menunjukkan kwalitas, kadang-kadang ditambahkan

pada tanda tempo untuk membuatnya lebih khusus. Dua istilah yang
sanngat umum adalah molto (banyak) dan non0molto (tidak terlalu
banyak). Maka kita mengenal istilah allegro molto (sangat cepat) dan
allegro non- molto (tidak terlalu cepat).
5. Melodi
 Melodi sangat mudah dikenali daripada

didefinisikan. Melodi  adalah serangkaian nada-


nada tunggal yang dikenali ebagaisuatu kesatuan
dan menyaluruh.Melodi yang bergerak dalam
interval-interval yang kecil dinamakan melodi
melangkah, sedang yang bergerak interval besar
dinamakan melodi melompat. Yang dimaksud satu
langkah adalah jarak antara dua nada yang
berdekatan dalam urutan tangga nada do-re-mi,
dan setrusnya. Misalnya nada do melangkah ke
nada re, nada la melangkah ke nada sol. Jarak yang
lebih besar dari pada satu langkah dinamakan
lompatan.
 Kebanyakan melodi tersusun  atas bagian
yang pendek yanng dinamakan frasa
(phrase), yang mempunyai pola-pola nada
dan ritme yang serupa untuk membentuk
kesatuan melodi. Frasa dapat timbul dalm
bentuk pasangan yang seimbanng,
dimana yang pertama merupakan melodi
pembuka  yanng berkesan kemunculan,
diikuti oleh frasa kedua merupakan
melodi penutup. Frasa kedua dapat
merupakan pengulangan dari yang
pertama tetapi mempunyai pengakhiran
yang lebih konklusif dan mantap.
KEGIATAN BEALAJAR  2
UNSUR DASAR DAN ELEMEN KOMPOSISI TARI
UNSUR - UNSUR DASAR TARI
 Dalam sebuah tarian antara tubuh, gerak komposisi tari tidak dapat
dipisahkan.Dalam sebuah tarian terdapat unsur-unsur yang membangunnya
yakni unsur gerak, tenaga dan waktu.

 1.        GERAK
 Gerak didalam tarian bukanlah gerak seperti dalam kehidupan sehari-hari.
Gerak tari adalah gerak yang telah mengalami perubahan atau proses stilasi
dari gerak wantah (asli) ke gerak murni dan gerak maknawi. Gerak wantah
yang telah mengalami stilasi itu akhirnya dapat dilihat dan dinikmati karena
menjadi gerakan yang memiliki nilai estetik (gerak murni dan gerak gerak
maknawi). Gerak wantah contohnya mencangkul, membatik dll.gerak wantah
mudah dipahami sebalikknya gerak murni dan maknawitidak mudah
dipahamikarena sudah mengalami proses stilisasi atau perubahan baik
penambahan dan pengurangan. Gerak murni merupakan gerak wantah yang
telah diubah menjadi gerak yang indah namun tak bermakna. Gerak maknawi
adalah gerak wantah merupakan gerak yang telah diubah menjadi gerak indah
yang bermakna.
 2. UNSUR TENAGA
 Penggunakaan tenaga dalam gerak tari meliputi :
a. intensitas berkaitan dengan kuantitas tenaga dalam tarian
yang menghasilkan tingkat ketegangan gerak
b. Aksen/tekanan muncul ketika gerakan dilakukan secara tiba-
tiba dan kontras
c. Kualitas berkaitan dengan cara penggunakaan atau
penyaluran tenaga.

3.UNSUR RUANG
Unsur ruang yang dimaksudkan sebagai unsur tari terbagi dua
yakni ruang yang diciptakan oleh penari dan ruang pentas atau
ruang tempat penari melakukan gerak.
Ruang yang diciptakan penari adalah ruang yang dibatasi oleh
imajinasi penari berupa jarak yang terjauh yang dapat
dijangkau oleh tangan dan kakinya dalam posisi tidak pindah
tempat.
Ruang pentas adalah arena yang digunakan oleh penari yang
biasa disebut dengan panggung, lapangan atau halaman
terbuka.
 4. UNSUR WAKTU
Dalam unsur waktu juga menentukan dalam membangun
gerak tari. Dalam unsur waktu ada 2 faktor yang sangat
penting yaitu ritme dan tempo. Ritme dalam gerak tari
menunjukkan ukuran waktu dari setiap perubahan detail
gerak, ritme lebih mengarah pada ukuran cepat atau
lambat setiap gerakan yang dapat dicapai
 B.   Elemen Komposisi Tari
 Dalam penyusunan karya tari perlu kiranya dibekali
dengan beberapa teori untuk membimbing sebagai
penata tari pemula. Adapun elemen-elemen komposisi
tersebut: Gerak,Desain atas, musik, tema, dramatik,
desain lantai, dinamika, tata rias dan busana, properti,
komposisi kelompok, tata panggung, tata lampu dan tata
suara.
 1. Gerak
 Pendapat para pakar tari yang tersebut di atas menyatakan, elemen
utama dari tari adalah gerak baik gerak di tempat (non lokomotor)
maupun gerak berpindah tempat (lokomotor). Gerak dalam tari
dibedakan menjadi 2 yaitu gerak murni dan gerakmaknawi.
  Gerak murni adalah gerak yang sama sekali tidak mengandung arti,
sedangkan gerak maknawi adalah gerak yang mengandung arti.
Dengan adanya perbedaan gerak tersebut maka gerak dalam tari
menurut wataknya dibedakan mnejadi 2 yaitu gerak yang memiliki
watak feminim dan watak maskulin. Gerakyang feminim biasanya
memiliki volume gerak yang lebih kecil/sempit, sedangkan gerak
maskulin memilki volume gerak yang lebih besar. Jenis gerak feminim
biasanya pada tari-tarian tradisional di Jawa banyak dipakai pada tari
halusan, sedang gerak maskulin banyak digunakan pada tari gagahan
dan pada tari Bali biasanya digunakan pada tari putra keras.
 Pada umumnya gerak dalam tari diambil dari gerak sehari-hari baik itu
gerak yang dilakukan oleh manusia, binatang, alam (seperti ombak,
pohon ditiup angin, angin pusaran dan yang lainnya), dari semua
gerak-gerak tersebut mengalami perubahan /diperhalus (stilirisasi) dan
distorsi (dirombak) Gerak tari adalah gerak yang indah, maksudnya
adalah yang dapat menggetarkan jiwa yang melihatnya.
 2.    Tema
 Tema adalah ide-ide pokok/ ide sentral. (Masitoh, 2005: 47). Dalam
mengembangkan tema dapat dipilih dari berbagai topik yang dipandang
relevan.
 Ada beberapa karakteristik tema antara lain:
 1. Memberikan pengalaman langsung tentang objek bagi pemain.
 2. Menciptakan kegiatan/kreasi sehingga pemain menggunakan
 semua pemikirannya.
 3. Membangun kegiatan yang berkaitan dengan minat

 3.    Desain Atas
 Desain atas merupakan desain yang dilihat oleh penonton, yang tampak
terlukis pada ruang yang berada di atas lantai. Desain atas ini dapat pula
dikatakan atau lebih tepatnya  dengan istilah pose dalam tari karena
dilakukan di tempat. Oleh karenanya desain atas akan lebih jelas
nampak apabila dilihat dari satu arah penonton atau dari depan.Menurut
Soedarsono dalam bukunya yang berjudul pengantar pengetahuan dan
komposisi tari mengemukakan ada19 desain atas dan masing-masing
memiliki sentuhan emosional yang berbeda-beda. Adapun 19 dari desain
tersebut sebagai berikut.
 a. Desain Datar
 Desain datar adalah desain yang apabila dilihat dari arah penonton, badan penari tampak
dalam postur tanpa perspektif. Semua anggota badan dalam postur mengarah ke
samping.Desain datar inimemberikan kesan konstruktif, ketenangan, kejujuran.

 b. Desain Dalam
 Desain dalam adalah desain yang apabila dilihat dari arah penonton, badan penari tampak
memiliki perspektif yang dalam. Beberapa anggota badan seperti kaki dan lengan diarahkan
ke belakang, kedepan, ke samping, dan menyudut.

 c. Desain Vertikal
 Desain Vertikal adalah desain yang menggunakan anggota badan pokok yaitu tungkai dan
lengan menjulur ke atas atau ke bawah.

 d. Desain Horisontal
 Desain horisontal adalah desain yang menggunakan sebagian dari anggota badan mengarah
ke garis horisontal.

 e. Desain Kontras
 Desain kontras adalah desain yang menggunakan garis-garis silang dari anggota badan atau
garis-garis yang akan bertemu bila dilanjutkan.
 f. Desain Murni
 Desain murni adalah desain yang ditimbulkan oleh postur penari yang sama sekali tidak
menggunakan garis kontras.

 g. Desain Statis
 Desain statis adalah desain yang menggunakan pose-pose yang sama dari anggota badan walaupun
bagian badan yang lain bergerak.

 h. Desain Lurus
 Desain lurus adalah desain yang menggunakan garis-garis lurus pada anggota badan seperti tungkai,
torso, dan lengan

 i. Desain Lengkung
 Desain lengkung adalah desain dari badan dan anggota –anggota badan lainnya menggunakan garis
lengkung.

 j. Desain Bersudut
 Desain bersudut adalah desain yang banyak menggunakan tekukan-tekukan tajam pada sendi-sendi
seperti lutut, pergelangan tangan, kaki, dan siku.

 k. Desain Spiral
 Desain Spiral adalah desain yang menggunakan lebih dari satu garis lingkaran yang searah pada
anggota badan.

 l. Desain Tinggi
 Desain tinggi adalah desain yang dibuat dari bagian dada penari ke atas
 m. Desain Medium
 Desain medium adalah desain yang dipusatkan pada daerah sekitar dada ke bawah sampai
pinggang penari.

 n. Desain Rendah
 Desain rendah adalah desain yang dipusatkan pada daerah yang berkisar antara pinggang
penari sampai lantai.

 o. Desain Terlukis
 Desain terlukis adalah desain bergerak yang dihasilkan oleh salah satu atau beberapa
anggota badan atau property yang bergerak untuk melukiskan sesuatu.

 p. Desain Lanjutan
 Desain lanjutan adalah desain yang berupa garis lanjutan yang seolah-olah ada , yang
ditimbulkan oleh salah satu anggota badan. Misalnya orang yang menyuruh pergi cukup
menggerakkan lengan dan
 mengacungkan jari menunjuk pintu.

 q. Desain Tertunda
 Desain tertunda adalah desain yang terlukis diudara yang ditimbulkan oleh rambut panjang,
rok panjang/lebar, selendang panjang dan sebagainya.

 r. Desain Simetris
 Desain simetris adalah desain yang dibuat dengan menempatkan garis-garis anggota badan
kanan dan kiri berlawanan arah tetapi sama.
 s. Desain Asimetris
 Desain Asimetris adalah desain yang dibuat dengan menempatkan
garis-garis anggota badan yang kiri berlainan dengan yang kanan.

 4.    Desain Lantai
 Desain lantai adalah garis-gasir dilantai yang dilalui oleh seorang penari
di atas panggung atau garis dilantai yang dibuat oleh formasi penari
kelompok. Dalam pembuatan desain lantai garis menjadi bagian yang
sangat penting dan menentukan dalam pengaturan /penempatan penari
di atas panggung.
 Garis memiliki demensi memanjang , mempunyai arah dan mempunyai
sifat. .Secara garis besar garis dapat dibedakan menjadi 2 yaitu garis
lurus dan garis lengkung.

 a. Garis lurus
 Garis lurus dapat dibuat dalam bentuk diagonal , vertikal, dan
horizontal.
 Garis lurus memiliki arti simbolis kuat dan tegas, dan biasanya
 banyak digunakan untuk tari-tarian yang mengungkapkan kegembiraan.
 b. Garis lengkung
 Garis lengkung dapat dibuat dalam berbagai bentuk seperti
 lingkaran, setengah lingkaran dan sebagainya. Garis lengkung
memiliki
 arti simbolis lembut, lemah, dan romantis. Desain ini banyak
digunakan dalam tari-tarian religius karena dianggap mampu
menyatukan tujuan /keinginan dari masyarakat pendukungnya.

 c. Garis lengkung dalam bentuk lingkaran dan setengah


lingkaran
 Dalam pembuatan desain lantai garis berfungsi untuk
memperjelas suatu bentuk, maksudnya jika seorang penata
tari menginginkan membuat garis diagonal seorang
koreografer sudah mempertimbangkan jumlah penari yang
dibutuhkan agar garis tersebut nampak jelas diagonal.
Misalnya dilakukan oleh 5 -6 penari. Garis juga dapat
dipandang sebagai lambang/simbol misalnya garis horizontal
dapat memberi ekspresi ketenangan atau istirahat
 5.    Desain Musik
 Musik adalah salah satu elemen komposisi
yang sangat penting dalam suatu
penggarapan tari. Musik merupakan teman
yang tidak dapat dipisahkan satu dengan yang
lainnya, karena antara musik dan tari
merupakan dua perpaduan yang harmonis.
Sebagai elemen dasar dari musik adalah nada,
ritme, dan melodi. Ritme adalah degupan dari
musik dengan aksen yang diulang-ulang
secara teratur. Tempo adalah cepat
lambatnya irama. Melodi adalah susunan dari
beberapa nada untuk membentuk satu
gending. Di dalam tari musik dibedakan
menjadi dua yaitu musik internal dan
 musik eksternal.
 a.    Musik Internal
  Musik internal yaitu musik yang bersal dari diri penari,
misalnya tepuk tangan, hentakan kaki, nepuk dada, suara,
tepuk paha, Contoh dalam tari Saman dari Aceh, tari Kecak
dari Bali.
 b.    Musik Eksternal
 Musik eksternal yaitu musik yang berasal dari luar diri penari
atau suara yang dihasilkan oleh alat. Untuk musik eksternal
ini bisa dari musik diatonis atau pentatonis. Musik diatonis
adalah alat musik yang menggunakan elektronik. Sedangkan
musik pentatonis adalah musik gamelan atau disebut juga
musik tradisional. Contoh tari sebagian besar tarian
menggunakan musik eksternal kalau di Yogyakarta misalnya
tari Golek, tari Bedoyo, Srimpi, Klono Topeng dan sebagainya.

 Adapun fungsi musik dalam dalam tari


 1)Sebagai iringan tari
 2)Sebagai pemberi suasana pada garapan tari
 3)Sebagai ilustrasi
 6.    Desain Kelompok
 Komposisi kelompok adalah komposisis yang
dilakukan oleh sejumlah penari atau lebih dari
satu orang penari.. Komposisi kelompok
dibedakan menjadi 2 yaitu kelompok kecil dan
kelompok besar.
 a.Kelompok kecil. Kelompok kecil terdiri dari 2 –4
penari
 b.Kelompok besar 5 –10 orang bahkan bisa lebih.
 c.Kolosal 50 lebih
 d.Tari masal melibatkan orang lain di luar penari
 Elemen-elemen komposisi kelompok yaitu Serempak, berimbang,
berturutan, bergantian, selang-seling, terpecah.
 1)Serempak (Unison)
  Gerak yang dilakukan oleh sejumlah penari secara bersama sama.
Pengaturan penari dengan pola serempak ini dianggap yang paling
sederhana karena dapat diatur dalam pola lantai garis lurus maupungaris
lengkung.
  2) Berimbang (balance)
 Pengertian kelompok berimbang adalah pembagian jumlah jumlah
kelompok kiri kanan sama atau disebut juga simetris. Selain pembagian
jumlah penari yang sama antar kanan dan kiri sama bisa juga dilakukan
dengan melakukan gerak antara kanan kiri dilakukan oleh sisi tubuh
yang berbeda.
 3) Berturutan/bergantian (canon)
 Desain berturutan adalah gerak yang dilakukan secara berturutan atau
bergantian. Misalnya gerak yang memiliki frase gerak enam belas
hitungan dapat dipecah menjadi frase empat hitungan.
 4) Selang-seling (alternate)
 Penggunaan desain kelompok selang-seling akan nampak menarik
apabila pengaturan penari dengan pengolahan level.
 5) Terpecah (broken)
 Seorang piñata tari hendaknya berhati-hati karena gerak dilakukan oleh
penari dengan bentuk heterogen tetapi nampak menjadi satu kesatuan
dan saling berhubungan satu dengan yang lainnya
 7.    Dinamika
 Pengertian dinamika adalah kekuatan dalam yang
menyebabkan gerak menjadi hidup dan menarik
dikatakan pula dinamika adalah kekuatan,
kualitas,kekuatan menarik , kekuatan /mendorong,
dinamika dapat dikatakan /diibaratkan sebagai jiwa
emosionil dari gerak.Pencapaian dinamika ini
berkaitandengan penggunaan tenaga,ruang , dan
waktu.

 8.    Tata Panggung
 Penggunaan properti yang bervariasi juga bisa
membantu memunculkan dinamika karena dengan
berbagai macam properti membantu seorang
koreografer mewujudkan berbagai macam gerak.
 KEGIATAN BELAJAR 3
 Unsur dan Prinsip Seni Rupa

A. Unsur-unsur Seni Rupa


 Seni rupa dibangun oleh sejumlah unsure yang
membentuk kesatuan yang padu sehingga karyanya
dapat dinikmati secara utuh.
 Unsur-unsur dasar karya seni rupa adalah unsur-
unsur yang digunakan untuk mewujudkan sebuah
karya seni rupa. Unsur-unsur ini diantaranya antara
lain adalah titik, garis, bidang, bentuk, ruang,
warna, tekstur, dan gelap terang.
 1. Garis
 Menurut jenisnya, garis dapat dibedakan menjadi garis lurus,
lengkung, panjang, pendek, horizontal, vertikal, diagonal,
berombak, putus-putus, patah-patah, spiral dan Iain-Iain. Kesan
yang ditimbulkan dari macam-macam garis dapat berbeda-
beda, misalnya garis lurus berkesan tegak dan keras, garis
lengkung berkesan lembut dan lentur, garis patah-patah
berkesan kaku, dan garis spiral berkesan lentur.
 Garis dapat juga memberikan kesan watak tertentu sehingga
dapat digunakan sebagai perlambangan, seperti:
 -       Garis tegak melambangkan keagungan, kestabilan;
 -       Garis miring mengingatkan pada kegoncangan, tidak
stabil, gerak;
 -       Garis tegas, kuat, terpatah-patah mengesankan kekuatan;
 -       Garis halus, melengkung-lengkung berirama mengesankan
kelembutan, kewanitaan.
 Sedangkan menurut wujudnya garis dapat
dibedakan menjadi:
 - Garis nyata, merupakan garis yang dihasilkan
dari coretan atau goresan lengkung.
 - Garis semu, merupakan garis yang muncul
karena adanya kesan balans pada bidang, warna
atau ruang

 Warna
 Kesan yang timbul oleh pantulan cahaya pada
mata disebut warna. Warna dapat dikelompokkan
menjadi tiga, yaitu:
 Warna pokok atau primer, yaitu warna yang tidak berasal dari
warna apapun, meliputi warna merah, kuning, dan biru.

 Warna sekunder merupakan campuran dari warna primer.


 Contoh:
 ·         merah + kuning : jingga
 ·         biru + kuning     : hijau
 ·         merah + biru      : ungu

 Warna tertier merupakan hasil campuran antara warna primer dan


warna sekunder.
 Contoh:
 ·         kuning + hijau    : kuning kehijau-hijauan
 ·         biru + ungu        : ungu kebiruan
 ·         jingga + merah   : jingga kemerahan
 Selain jenis-jenis warna di atas terdapat pula warna netral, yaitu
warna putih dan hitam.
 Tekstur
 Tekstur adalah sifat dan keadaan suatu permukaan bidang atau
permukaan benda pada sebuah karya seni rupa. Setiap benda
mempunyai sifat permukaan yang berbeda. Tekstur dibedakan
menjadi tekstur nyata dan tekstur semu. Tekstur nyata adalah nilai
raba yang sama antara penglihatan dan rabaan. Sedangkan tekstur
semu adalah kesan yang berbeda antara penglihatan dan perabaan.

 Ruang
 Ruang dapat digolongkan menjadi dua, yaitu: Ruang dalam bentuk
nyata, misalnya ruangan pada kamar, ruangan pada patung. Ruang
dalam bentuk khayalan (ilusi), misalnya ruangan yang terkesan dari
sebuah lukisan.

 Bidang
 Bidang merupakan pengembangan garis yang membatasi suatu
bentuk sehingga membentuk bidang yang melingkupi dari beberapa
sisi. Bidang mempunyai sisi panjang dan lebar, serta memiliki ukuran.
 B. Prinsip Seni Rupa
 Terdapat beberapa prinsip dalam menyusun komposisi suatu bentuk karya seni rupa, yaitu:

 ·     Kesatuan (unity)
 Kesatuan adalah pertautan bagian-bagian dalam sebuah karya seni rupa. Kesatuan merupakan
prinsip yang utama di mana unsur-unsur seni rupa saling menunjang satu sama lain dalam
membentuk komposisi yang bagus dan serasi. Untuk menyusun satu kesatuan setiap unsur tidak
harus sama dan seragam, tetapi unsur-unsur dapat berbeda atau bervariasi sehingga menjadi
susunan yang memiliki kesatuan.

        Keseimbangan (balance)
 Keseimbangan adalah kesan yang didapat dari suatu susunan yang diatur sedemikian rupa
sehingga terdapat daya tarik yang sama pada tiap-tiap sisi susunan.

       Irama (rhytm)
 Irama adalah pengulangan satu atau beberapa unsur secara teratur dan terus-menerus. Susunan
atau perulangan dari unsur-unsur rupa yang diatur, berupa susunan garis, susunan bentuk atau
susunan variasi warna. Perulangan unsur yang bentuk dan peletakannya sama akan terasa statis,
sedangkan susunan yang diletakkan bervariasi pada ukuran, warna, tekstur, dan jarak akan
mendapatkan susunan dengan irama yang harmonis.
 Penekanan (kontras)
 Penekanan adalah kesan yang diperoleh karena adanya dua
unsur yang berlawanan.Perbedaan  yang mencolok pada warna,
bentuk, dan ukuran akan memberikan kesan yang tidak
monoton.
 ·                
 Proporsi
 Proporsi atau kesebandingan yaitu membandingkan bagian-
bagian satu dengan bagian lainnya secara keseluruhan. Misalnya
membandingkan ukuran tubuh dengan kepala, ukuran objek
dengan ukuran latar, dan kesesuaian ukuran objek satu dengan
objek lainnya yang dekat maupun yang jauh letaknya.

 Keselarasan (harmony)
 Keselarasan adalah hubungan kedekatan unsur-unsur yang
berbeda baik bentuk maupun warna untuk menciptakan
keselarasan.

Anda mungkin juga menyukai