Anda di halaman 1dari 62

TUGAS AKHIR

Rancang Bangun Sepeda Listrik


Menggunakan Sistem Portable
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Dalam Meraih Gelar
Sarjana Strata Satu (S-1) Teknik Mesin

Disusun oleh :

DWI SULISTYANTO
01303-051

JURUSAN TEKNIK MESIN


FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS MERCU BUANA
JAKARTA
2008
LEMBAR PENGESAHAN

Tugas Akhir

Rancang Bangun Sepeda Elektrik Menggunakan Sistem

Portable Disusun Oleh :

NAMA : Dwi
Sulistyanto

NIM : 01303-
051

Jurusan Teknik Mesin

Fakultas Teknologi Industri

Universitas Mercu Buana

Tugas Akhir ini telah diperiksa dan disetujui oleh

Jakarta, Agustus 2008

Mengetahui :

Koordiantor Tugas Akhir

(Nanang Ruhyat, ST. MT)

2
LEMBAR PENGESAHAN

Tugas Akhir

Rancang Bangun Sepeda Elektrik Menggunakan Sistem

Portable Disusun Oleh :

NAMA : Dwi
Sulistyanto

NIM : 01303-
051

Jurusan Teknik Mesin

Fakultas Teknologi Industri

Universitas Mercu Buana

Tugas Akhir ini telah diperiksa dan disetujui oleh

Jakarta, Agustus 2008

Mengetahui :

Dosen Pembimbing Tugas Akhir

(Ir. Ruli Nutranta, M.Eng)

3
JURUSAN TEKNIK MESIN

FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI

UNIVERSITAS MERCU BUANA

JAKARTA

LEMBAR PERNYATAAN

Saya yang bertanda tangan dibawah ini :

NAMA : Dwi Sulistyanto

NIM : 01303-051

Menyatakan dengan sesungguhnya bahwa Tugas Akhir yang berjudul Rancang

Bangun Sepeda Listrik Menggunakan Sistem Portable merupakan hasil karya

sendiri, kecuali kutipan-kutipan referensi yang telah disebutkan sumbernya.

Jakarta, Agustus 2008

Dwi Sulistyanto
01303-051

i
LAPORAN TUGAS AKHIR

ABSTRAK

Sepeda merupakan alat transportasi yang telah dikenal manusia sejak lama

bahkan pernah menjadi tulang punggung alat transporrtasi baik untuk mengangkut

orang maupun barang. Kini sepeda hanyalah salah satu bagian alat transportasi

manusia modern yang kedudukannya sudah tergeser oleh kendaraaan bermotor

Didalam rancangan sepeda listrik ini, efisiensi dan kemudahan adalah konsep

utama yang akan di aplikasikan ke dalam suatu bentuk rancang bangun sepeda listrik

ini. sistem Portable, yaitu konsep desain sepeda listrik yang menekankan

kemudahan

untuk dipindahkan atau mobilitas produk tersebut. Desain dengan


konsep ini

biasanya cukup ringan atau diberi rangka dudukan pada bagian dasar

komponen sehingga mudah dipindahkan

Berdasarkan dari hasil rancang bangun sepeda listrik menggunakan sistem

portable ini, di dapat hasil perhitungan efisiensi kerja mesin yaitu sebesar 71%,

pada

tiap putaran dapat dilakukan perhitungan sebagai berikut N1 = 2750 rpm, N2 =


509,62

rpm, N3 =572 rpm, N4 = 618,75 rpm, Agar sepeda dapat bergerak dengan

menggunakan kayuhan kaki di perlukan F = 549,8 N, pada sistem portable yang di

rancang , dudukan motor listrik / baut pengikat t motor listrik diperlukan W =150,504

kg = 1475 N

kata kunci : sepeda listik, motor listrik, sistem portable, baut pengikat.

FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI vi


JURUSAN TEKNIK MESIN
LAPORAN TUGAS AKHIR

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah segala puji bagi Allah SWT atas segala nikmat dan karunia-

Nya, sehingga pada akhirnya penulis dapat menyelesaikan penyusunan Tugas Akhir

yang berjudul Rancang Bangun Sepeda Listrik Menggunakan Sistem Portable ini

tepat pada waktunya. Penulisan Tugas Akhir ini disusun dan diajukan untuk

memenuhi syarat guna menyelesaikan program strata satu ( S-1) pada jurusan Teknik

Mesin, Fakultas Teknologi Industri, Universitas Mercu Buana Jakarta.

Tugas Akhir ini tidak dapat terwujudkan tanpa adanya petunjuk, pengarah

serta pembimbing dari berbagai pihak yang telah membantu dalam penyusunan Tugas

Akhir ini. Penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada pihak yang telah

membantu baik moril maupun materil kepada :

1. Kedua Orang tua yang selalu memberikan penulis dorongan semangat dan

selalu berusaha memenuhi kebutuhan penulis dalam membuat tugas akhir ini.

2. Bapak Ir. Ruli Nutranta, M. Eng, selaku Pembimbing Tugas Akhir yang telah

meluangkan waktu untuk memberikan bimbingan kepada penulis.

3. Bapak Nanang Ruhyat,ST, MT, selaku Koordinator Tugas Akhir yang telah

membimbing dan mengarahkan penulis hingga selesainya tugas akhir ini

4. Bapak-bapak Dosen Jurusan Teknik Mesin yang telah memberikan bimbingan

dan pengajaran selama dibangku perkuliahan.

5. Bapak Munadi firmansyah dan Sumantri, selaku staff Laboratorium Proses

Produksi, yang telah membantu hingga selesainya tugas akhir


ini
6.
Rekan rekan angkatan 2003.

FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI iv


JURUSAN TEKNIK MESIN
DAFTAR ISI

Halaman Judul

Lembar Pernyataan ...........................................................................................


i

Lembar Pengesahan Koordinator Tugas Akhir................................................ii

Lembar Pengesahan Dosen Pembimbing Tugas Akhir...................................iii

Kata Pengantar ............................................................................................... iv

Abstrak ............................................................................................................. v

Daftar Isi ........................................................................................................vii

Daftar Notasi ....................................................................................................


x

Bab I Pendahuluan ......................................................................................... 1

1.1 Latar Belakang ............................................................................... 1

1.2 Tujuan Penulisan ............................................................................ 2

1.3 Pembatasan Masalah ...................................................................... 2

1.4 Metode Pengumpulan data ............................................................. 3

1.5 Sistematika Penulisan..................................................................... 3

Bab II Landasan Teori...................................................................................... 5

2.1 Teori Dasar Perancangan Teknik ...................................................

2.2 Pengertian Sistem........................................................................... 7

2.3 Teori perancangan sepeda listrik.................................................... 9

2.4 Gerakan Sepeda........................................................................... 10 viii


2.5 Bentuk sepeda listrik .................................................................... 14

2.5.1 Komponen utama sepeda listrik .......................................... 14

2.5.1.1 Motor Listrik (DC) .................................................... 14

2.5.1.2 Battery (accu) ...........................................................21

2.5.1.3 Saklar ....................................................................... 22

2.5.1.4 Resistor (potensiometer)........................................... 23

2.5.1.5 Baut Pengikat........................................................... 25

Bab III Metode Perancangan ......................................................................... 27

3.1 Menentukan Daftar Kehendak (Spesifikasi)................................ 27

3.2 Abstraksi Perancangan ................................................................. 30

3.3 Penentuan Konsep Rancangan .....................................................

31 3.3.1 Menentukan Fungsi dan Strukturnya...................................31

3.3.1.1 Struktur Fungsi Keseluruhan...................................... 31

3.3.1.2 Fungsi Bagian Ditinjau Dari Unsur.......................... 32

3.4 Rinciaqn Perancangan..................................................................33

3.5 Rancangan Konseptual Sepeda Elektrik

menggunakan Sistim Portable............................................. 35

Bab IV Perhitungan........................................................................................ 39

4.1 penentuan daya


motor .................................................................. 39

4.2 perhitungan putaran


motor ........................................................... 43

4.3 Gaya yang diperlukan setelah sepeda

bergerak.......................... 45 4.4. Perhitungan Baut

Pengikat..........................................................46

viii
Bab V Kesimpulan Dan Saran .......................................................................
49

5.1 Kesimpulan................................................................................... 49

5.2 Saran.............................................................................................
50

Daftar Pustaka

Lampiran

viii
DAFTAR NOTASI

simbol keterangan satuan

A luas penampang m2

a jarak sumbu poros m

Cd koefisien tahanan aerodinamik -

Cr koefisien tahanan gelinding -

d diameter m

F gaya N

n putaran rpm

P daya W

T torsi N.m

v kecepatan m/det

W berat N

z jumlah gigi -

efisiensi motor %

densitas udara kg/m 3

besar sudut tanjakan 0

x
LAPORAN TUGAS AKHIR

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Sepeda merupakan alat transportasi yang telah dikenal manusia sejak lama bahkan

pernah menjadi tulang punggung alat transporrtasi baik untuk mengangkut orang

maupun barang. Kini sepeda hanyalah salah satu bagian alat transportasi manusia

modern yang kedudukannya sudah tergeser oleh kendaraaan bermotor. Walaupun hanya

sebagian kecil saja, namun keberadaan sepeda hingga kini masih eksis dikarenakan

beberapa sebab yakni bahwa sepeda merupakan kendaraan yang praktis dengan ukuran

kecil, ringan dan digerakan dengan kayuhan kaki.. kendaraan ini sangat cocok untuk

melayani jarak tempuh dekat seperti anak-anak pergi pulang sekolah, ibu-ibu belanja di

pasar.pada sepeda juga terdapat unsur rekreasi dan sekaligus olah raga. Naik sepeda

merupakan kenikmatan tersendiri, dimana badan melakukan olah raga dan sekaligus

mata menjadi segar dengan pemandangan yang dinikmati sepanjang perjalanan.

Memperhatikan hal tersebut,maka ide tentang rancang bangun sepeda elektrik

menggunakan sistem portable sangatlah menarik ide yangmasih sangat umum ini

nanti
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI 1
JURUSAN TEKNIK MESIN
LAPORAN TUGAS AKHIR

akan diperjelas kebutuhannya lalu ditentukan pemecahannya dengan menggunakan

konsep perancangan teknik

1.2 Tujuan Penulisan

Secara garis besar tujuan dan manfaat perencanaan rancang bangun ini adalah :
1. Sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan pendidikan di jurusan Teknik Mesin
Universitas Mercu Buana
2. Sebagai tolak ukur bagi penulis dalam proses pembuatan sehingga untuk
mewujudkan
dalam bentuk yang nyata akan lebih efisien, dan pelaksanaan pengujian dapat
dilakukan dengan mudah.
3. Untuk menerapkan pengetahuan teori dalam perencanaan mesin agar berguna bagi
masyarakat.
4. Untuk mendapatkan efisiensi kerja dan waktu dalam proses pembuatan.

1.3 Pembatasan Masalah

Sehubungan dengan banyaknya komponen-komponen didalam pembuatan, maka

komponen-komponennya hanya dibatasi pada :

5. Motor Listrik

6. Rangkaian Elektronik

7. Aki

8. Rantai penggerak

9. Gir.

FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI 2


JURUSAN TEKNIK MESIN
LAPORAN TUGAS AKHIR

1.4 Metode Pengumpulan Data

Metode yang penulis gunakan dalam mengumpulkan data-data adalah sebagai

berikut;

1. Metode Referensi

Metode ini adalah mencari dan mengumpulkan interview pada semua pihak yang

mengerti dan memahami perencanaan dan rancang bangun alat ini.

2. Metode Observasi

Metode ini adalah mencari dan mengadakan pengamatan tentang alat- alat sejenis

yang ada, seperti informasi bahan-bahan yang akan digunakan baik dari jenis

maupun harganya serta segala sesuatu yang berhubungan dengan perencanaan dan

rancang bangun alat ini.

1.5 Sistimatika Penulisan

Sitematika penulisan Tugas Akhir ini terdiri dari lima bab yang dilengkapi dengan

lampiran-lampiran serta gambar. Untuk memberikan gambaran secara terperinci

mengenai pembahasan dalam penyusunan Tugas Akhir ini, berikut sistimatika

penulisan yang akan disajikan dalam bentuk sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN

Dalam bab ini berisi tentang latar belakang masalah, tujuan perancangan,

pembatasan masalah, metode penulisan dan sistematika penulisan.

BAB II LANDASAN TEORI

Dalam bab ini diuraikan mengenai teori-teori dasar dan rumus-rumus yang

berkaitan dangan perancangan.

FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI 3


JURUSAN TEKNIK MESIN
LAPORAN TUGAS AKHIR

BAB III METODE PERANCANGAN

Berisi tentang cara melakukan perancangan dan jenis-jenis komponen yang

digunakan dalam rancang bangun sepeda elektrik sistem portable.

BAB IVPERHITUNGAN

Berisikan tentang analisa data-data hasil dari rancang bangun sepeda elektrik,

yang disajikan dalam bentuk tabel atau grafik dan membahas hasil-hasil tersebut

berdasarkan teori yang digunakan.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

Pada bab ini Berisi menyimpulkan pembahasa, lalu memberikan saran yang
sesuai /

terbaik.

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI 4


JURUSAN TEKNIK MESIN
LAPORAN TUGAS AKHIR

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1. Teori Dasar Perancangan Teknik

Perancangan adalah bagian dari kegiatan rekayasa yang merupakan usaha secara

intelektual untuk memenuhi tuntutan-tuntutan tertentu dengan cara sebaik mungkin.

sedangkan pengertian rekayasa adalah penerapan ilmu dan matematik untuk

memanfaatkan benda dan energi dalam alam ini sehingga berguna bagi manusia dalam

kegiatan pembuatan bangunan, permesinan, produk, sistem dan proses. Secara

konseptual kegiatan perancangan dapat dibedakan menjadi beberapa bagian,yakni :

1. perancangan produk

2. perancangan proses

3. perancangan rekayasa (engineering design)

adapula ciri ciri kegiatan pada perancangan, antara lain :

1. merupakan kegiatan kreatif yang dilandasi dengan pemahaman yang baik atas bidang-

bidang keilmuan tertentu serta pengetahuan dan pengalaman praktis bidang khusus

FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI 5


JURUSAN TEKNIK MESIN
LAPORAN TUGAS AKHIR

2. merupakan optimasi atas tujuan tertentu dalam berbagai kendala yang ada bahkan

saling bertentangan.

3. memuat tahapan-tahapan sebagai berikut :

a. Ide dan kejelasan tugas rancangan konseptual

Ide yang merupakan cikal bakal kebutuhan manusia akan sesuatu hal perlu

dijabarkan secara mendetail mengenai apa yang perlu dan apa yang tidak perlu.

Dengan demikian kegiatan ini merupakan kejelasan atas ide yang sifatnya masih

umum tersebut.

b. Rancangan konseptual

Fungsi keseluruhan yang tergambar dari kejelasan ide yang tergambar dari

kejelasan ide tersebut selanjutnya dibagi bagi menjadi beberapa sub-sub fungsi untuk

melihat bagian-bagian permasalahan secara lebih sederhana. Sub-sub fungsi

dijawab

dengan suatu solusi yang biasanya lebih dari satu atau ada banyak varian solusi

sub fungsi tersebut. Penggabungan ata masing-masing solusi sub fungsi

akan

menghasilkan banyak sekali solusi utuh yang dinamakan konsep rancangan.


Konsep-

konsep rancangan ini selanjutnya dinilai dengan kriteria kefungsian dan efisiensi

untuk dipilih konsep yang terbaik.

c. Rancangan bentuk dan tata letak

Rancangan bentuk dan tata letak merupakan implementasi dari rancangan

konseptual yang dipilih tersebut, meliputi kerangka dan ukuran serta produk yang

dihasilkan.

FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI 6


JURUSAN TEKNIK MESIN
LAPORAN TUGAS AKHIR

d. Rancangan detail

Rancangan detai merupakan penggabungan antara konsep rancangan dan

rancangan bentuk dan tata letak,dan pada rancangan detail ini menerangkan

tentang detail dari ukuran-ukuran pada benda/alat yang akan dibuat.

e. Pembuatan prototipe/model

Ini merupakan aplikasipenerapan umpan balik bagi

penyempurnaan model/produk yang akan dikembangkan dikemudian hari.

f. Pengujian

Urutan tahapan tersebut merupakan kegiatan sistematis terstruktur, dimana

tahapan yang sedang dibahas selalu berguna untuk memberikan umpan balik

bagi

perbaikan tahapan sebelumnya semua tahapan tadi dinilai dengan tolak ukur
berdasarkan

kriteria fungsi (kriteria teknik) dan kriteria efisiensi (kriteri ekonomi).

Aplikasi penerapan model di lapangan akan memberikan umpan balik bagi

penyempurnaan model / produk yang akan dikembangkan dikemudian hari. Alur dalam

perancangan yang diterangkan tersebut secara garis besar digambarkan menurut bagan

alir seperti gambar 2.1.

2.2. Pengertian Sistem

Suatu sistem adalah suatu totalitas atau suatu yang bersifat menyeluruh. Totalitas

merupakan suatu kumpulan komponen-komponen dimana antara setiap komponen selalu

ada interaksi, artinya antara setiap komponen dengan komponen lainnya ada hubungan

timbal balik.

Tenaga yang digunakan untuk sepeda listrik ini adalah motor listrik yang

direduksikan ke sprocket rantai rol melalui roda gigi. Pereduksian ini dilakukan

FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI


agar 7
JURUSAN TEKNIK MESIN
LAPORAN TUGAS AKHIR

dapat mentrasferkan tenaga yang ada pada motor listrik tersebut ke roda gigi agar

sproket rantai rol bisa menggerakan sepeda listrik ini.

Sesuai dengan judul tugas akhir ini fungsi dari sepeda listrik menggunakan sistem

portable ini yaitu bagaimana menciptakan sebuah alat gerak yang mampu untuk

menjalankan sepeda dan pengendaranya.

Gambar 2.1. Diagram alir proses perancangan

FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI 8


JURUSAN TEKNIK MESIN
LAPORAN TUGAS AKHIR

2.3 Teori perancangan sepeda listrik

Didalam rancang bangun sepeda listrik ini, sumber tenaga yang digunakan adalah

daya motor listrik, sehingga dari motor listrik tersebut dengan bantuan aki sebagai

sumber energi listriknya dapat menghasilkan perputaran rantai dari motor listrik ke poros

batang engkol kemudian dari batang engkol di teruskan ke poros roda belakang dengan

perantara transmisi rantai, sistem propulsi sepeda elektrik ini dapat di gambarkan dalam

bentuk skematis .

aki Motor Transmisi 1

listrik

manusia Poros engkol

Transmisi 2

Roda
penggerak

Gambar 2.2 .sistem propulsi sepeda


elektrik

FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI 9


JURUSAN TEKNIK MESIN
LAPORAN TUGAS AKHIR

Sedangkan sistem elektrial yang dirancang untuk sepeda elektrik ini termuat

dalam gambar di bawah ini

Switch utama
Switch
Switch kunci pengaman utama

Switch rem
fuse
relay

Motor listrik

+ - + -
aki

Gambar 2.3, Sistem kelistrikan sepeda elektrik

2.4 Gerakan Sepeda

Sepeda merupakan sutu alat yang digunakan sebagai alat pengangkut atau sebagai

sarana transportasi, pada sepeda juga terdapat beberapa bagian komponen utama, yakni :

a. Rangka

Rangka adalah suatu sistem struktur teknik yang terangkai dari batang-batang

besi yang dibangun untuk menyangga atau mentransfer gaya dan untuk menahan beban

yang

dikenakan padanya dengan aman.berikut ini adalah gambaran dari rangka sepeda

elektrik yang akan digunakan pada proses rancang bangun.

FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI 10


JURUSAN TEKNIK MESIN
LAPORAN TUGAS AKHIR

Gambar 2.4. rangka sepeda

b. roda / ban

Roda/ban berfungsi untuk mendukung berat kendaraan dan memindahkan


tenaga

yang dihasilkan pada saat mangayuh sepeda ke permukaan jalan, menyerap/meredam

getaran, menjalankan kendaraan dengan nyaman , menghentikan dan membelokan

kendaraan .

Gambar 2.5. Roda / Ban

FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI 11


JURUSAN TEKNIK MESIN
LAPORAN TUGAS AKHIR

c. Chain / Rantai

Rantai yang menghubungkan chainring dan cassette dan bertugas manyalurkan

daya dari kayuhan pedal ke roda belakang. Rantai yang digunakan dalam rancang

bangun ini adalah rantai rol karena Rantai ini mengait pada gigi sproket dan meneruskan

daya tanpa slip dan menjamin perbandingan putaran yang tetap.

d. Brake sistem (rem)

Rem adalah suatu peranti untuk memperlambat atau menghentikan gerakan


roda.

Karena gerak roda menjadi lambat, secara otomatis gerak kendaraan menjadi

lambat. Energi kinetik yang hilang dari benda yang bergerak ini biasanya diubah menjadi

panas karena gesekan.

Gambar 2.7, rem

e. Saddle Part

saddle atau bantalan duduk ketika mengayuh sepeda sehingga bokong tetap terasa

nyaman di samping untuk mengurangi rasa lelah di bawah kita. Pda sadel terdiri dari

beberapa komponen yakni, seat post (tiang penyangga sadel yang di masukan ke seat

tube), seat clamp (pengunci pada saat tiang sadel sudah mencapai tinggi yang ideal).

FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI 12


JURUSAN TEKNIK MESIN
LAPORAN TUGAS AKHIR

gambar 2.8. saddle

i. Sistem kemudi

Sistem kemudi berfungsi sebagai pengatur laju arah sepeda pada saat dijalankan,

pada sistem kemudi terdiri dari beberapa bagian yakni, handle bar (stang) berfungsi

sebagai kemudi, handle grip (karet)untuk mempermudah pegangan dan menghindari slip,

head set (mekanisme berputar),haed spacer (ring untuk mengatur tinggi posisi stem),

Gambar 2.9 , Sistem kemudi

FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI 13


JURUSAN TEKNIK MESIN
LAPORAN TUGAS AKHIR

5. Bentuk Sepeda listrik

Bentuk sepeda listrik sistem portable yang akan di rancang bangun ini menggunakan

kendaraan dasar sepeda tipe sepeda mini. Karena sepeda listrik yang akan di rancang

bangun ini menggunakan sistem portable, jadi agar lebih efisien dalam hal, mudah untuk

dirakit dan juga pada saat pelepasan komponen sepeda listrik jika di kehendaki oleh

pengemudi yang akan melepaskan tiap-tiap komponen listrik yang ada pada sepeda

tersebut. Oleh sebab itu pada saat perakitan sepeda listrik ini, tidak dilakukan perubahan

dalam keaslian komponen sepeda itu sendiri ,antara lain :

1. tidak melakukan pengelasan atau penyambungan pada rangka sepeda.

2. menggunakan baut pengikat pada setiap penempatan komponen-komponen

sepeda listrik.

3. tidak mengganti poros roda belakang tipe standar dengan poros roda

belakang tipe torpedo .

4. komponen utama sepeda listrik

1. Motor Listrik (DC)

Motor listrik merupakan sebuah perangkat elektromagnetis yang mengubah

energi listrik menjadi energi mekanik. Motor arus searah, sebagaimana namanya,

menggunakan arus langsung yang tidak langsung/direct-unidirectional. Motor DC

digunakan pada penggunaan khusus dimana diperlukan penyalaan torque yang tinggi

atau percepatan yang tetap. Motor DC memiliki kutub medan yang stasioner dan

dinamo yang menggerakan bearing pada ruang diantara kutub medan. Motor DC

sederhana memiliki dua kutub medan yaitu kutub utara dan kutub selatan.Energi

mekanik ini digunakan untuk, misalnya, memutar impeller pompa, fan atau blower,

menggerakan kompresor, mengangkat bahan, dll. Motor listrik digunakan juga di

rumah (mixer, bor listrik, fan


FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI 14
JURUSAN TEKNIK MESIN
LAPORAN TUGAS AKHIR

angin) dan di industri. Mekanisme kerja untuk seluruh jenis motor secara umum sama

Arus listrik dalam medan magnet akan memberikan gaya Jika kawat yang membawa arus

dibengkokkan menjadi sebuah lingkaran / loop, maka kedua sisi loop, yaitu pada sudut

kanan medan magnet, akan mendapatkan gaya pada arah yang berlawanan. Pasangan

gaya menghasilkan tenaga putar / torque untuk memutar kumparan.

Gambar 2.11. Mekanisme kerja motor listrik

Motor-motor memiliki beberapa loop pada dinamonya untuk memberikan tenaga

putaran yang lebih seragam dan medan magnetnya dihasilkan oleh susunan

elektromagnetik yang disebut kumparan medan.Dalam memahami sebuah motor, penting

untuk mengerti apa yang dimaksud dengan beban motor. Beban mengacu kepada

keluaran tenaga putar/ torque sesuai dengan kecepatan yang diperlukan. Beban umumnya

dapat dikategorikan kedalam tiga kelompok (BEE India, 2004):

Beban torque konstan adalah beban dimana permintaan keluaran

energinya bervariasi dengan kecepatan operasinya namun torque nya tidak

bervariasi.
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI 15
JURUSAN TEKNIK MESIN
LAPORAN TUGAS AKHIR

Contoh beban dengan torque konstan adalah conveyors, rotary kilns, dan pompa

displacement konstan

Beban dengan variabel torque adalah beban dengan torque yang bervariasi

dengan kecepatan operasi. Contoh beban dengan variabel torque adalah pompa

sentrifugal dan fan (torque bervariasi sebagai kwadrat kecepatan)

Beban dengan energi konstan adalah beban dengan permintaan torque yang

berubahdan berbanding terbalik dengan kecepatan. Contoh untuk beban dengan

daya konstan adalah peralatan-peralatan mesin.

Untuk Perhitungan Motor Penggerak

1. Momen Puntir

60xP
Mp = (2/1)
2x3,14xn

dimana :

P = Daya Motor ( watt )

n = putaran poros motor ( rpm )

2. Daya yang dihasilkan motor listrik untuk menggerakan


kendaraan
Pout = W x V
(2/2)

Dimana :

W = Berat total sepeda listrik ( N )

V = Kecepatan sepeda ( m/s )

3. Efisiensi Kerja Mesin

FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI 16


JURUSAN TEKNIK MESIN
LAPORAN TUGAS AKHIR

Dayayangkeluar (2/3)
=
Dayayangmasuk

POUT
= x100%
PIn

Dimana :

Pout = Daya yang keluar ( Watt )

= Daya yang masuk ( Watt )


Pin

4. Perhitungan putaran motor

Putaran motor dapat diperoleh dengan cara menghitung putaran putaran pada poros

roda transmisi II poros engkol dan pada transmisi I motor elektrik.

Diketahui :

- final gear

Z1 = 18 D1 = 75 mm 0,075 m

- gear pada poros engkol kanan (kayuhan kaki)

Zr = 44 Dr = 200 mm = 0,2 m

- gear pada poros engkol kanan (motor


elektrik)

Zm = 65 Dm = 135 mm = 0,135
m

- free gear pada reducer (motor elektrik) Zf

=11 Df = 25 mm = 0,025 m

- Droda = 400 mm

- Kecepatan sepeda setelah di


30 . 1000
= = 8,3 m / s
uji V = 303600
km / jam
- N1 = 2750 rpm

FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI 17


JURUSAN TEKNIK MESIN
LAPORAN TUGAS AKHIR

Dari data yang ada di atas, maka pada tiap putaran dapat dilakukan perhitungan

sebagai berikut :

Penyelesaian ,

N2 D1
a.
N 1 D2
N 1 . D1
N2
D2

N3 D1 . D 2
b.
N2 D3

N 2 . D1 , D2
N3
D3

N4 D1 . D 2
c.
N1 D3 .
D4
N 1 . D1 , D2
N4 (2/4)
D 3. D 4

5. Tahanan terhadap daya motor

Dalam rancang bangun sepeda listrik menggunakan sistem portable ini

terlebihdahulu dilihat dari sifat-sifat dari kendaraan tersebut. Dimana sifat kendaraan

dipengaruhi oleh banyak hal diantaranya adalah berat kendaraan, keadaan jalan, jenis

mesin tang digunakan dan hal-hal yang mempengaruhi performance kendaran seperti

perlawanan-perlawanan yang akan di alami kendaraan tersebut. Perlawanan perlawanan itu antara

lain :

1. Tahanan aerodinamik

FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI 18


JURUSAN TEKNIK MESIN
LAPORAN TUGAS AKHIR

Tahanan aerodinamik adalah tahanan yang di alami oleh sepeda listrik akibat gesekan

udara dengan kendaraan dan pengendara. Besarnya tahanan aerodinamik (Ra) dapat

dinyatakan dalam persamaan berikut :

Diketahui :

Cd = 0,9

A = Luas penampang sepeda listrik, dan pengendara ( m2 )

V = kecepatan sepeda listrik ( m/s )

= Densitas udara = (1,175 kg/m3)

Maka :
Ra = 0,5 . cd . A .V2 . (2/5)

2. Tahanan Gelinding

Tahanan yang dialami oleh sepeda listrik akibat adanya perubahan bentuk yang

terjadi pada ban dan permukaan jalan. Besarnya tahanan gelinding (Rr) dapat dinyatakan

dalam persamaan sebagai berikut :

Rr = Cr . Wt (2/6)

Dimana :

Cr = koefisien tahanan gelinding =

0,008 Wt = Berat Total

3. Tahanan Tanjakan

Tahanan yang dialami oleh sepeda listrik bila melalui jalan yang menanjak. Besarnya

tahanan tanjakan (Rg) dapat dinyatakan dalam persamaan sebagai berikut :

Rg = Wt . Sin (2/7)

Dimana :

Wt = berat total sepeda elektrik = 784


N

FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI 19


JURUSAN TEKNIK MESIN
LAPORAN TUGAS AKHIR

= besar sudut tanjakan jalan

= 0,5 0

Maka :

Rg = Wt . Sin

Untuk kendaraan yang bergerak dengan kecepatan konstan biasanya tahanan total

yang dialami kendaraan tersebut adalah gaya traksi, dimanagaya traksi yang terjadi pada

sepeda elektrik adalah :

Gaya traksi (F) = Ra + Rr + Rg

Sehingga dapat diperoleh daya motor sebesar :

(2/8)
Pmotor = Ptotal Porang

(ref. Whitt,F.R and Wilson,D.102)

Dimana :

=F.V
Ptotal

Porang = 150 Watt, (diperoleh dari daya endurance untuk orang bersepeda yaitu antara

100 145 Watt untuk kelompok orang relatif lemah dan 145 180

Watt untuk kelompok orang relatif kuat.) (ref. Suharto, 1986).

Maka :

Pmotor = Ptotal Porang

FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI 20


JURUSAN TEKNIK MESIN
LAPORAN TUGAS AKHIR

2.5.1.2 Battery (accu)

Baterai adalah alat listrik kimiawi yang menyimpan energi dan mengeluarkannya

dalam bentuk listrik. Baterai terdiri dari tiga komponen penting, yaitu : batang karbon

sebagai anoda (kutub positif baterai) seng (Zn) sebagai katoda (kutub negatif baterai)

pasta sebagai elektrolit (penghantar). Secara harfiah berarti baterai berfungsi sebagai

media penyimpan dan penyedia energi listrik. Sumber listrik yang digunakan sebagai

pembangkit power dalam bentuk arus searah (DC).Batere adalah perangkat yang mampu

menghasilkan tegangan DC, yaitu dengan cara mengubah energi kimia yang terkandung

didalamnya menjadi energi listrik melalui reaksi elektro kima, Redoks (Reduksi

Oksidasi). Batere terdiri dari beberapa sel listrik, sel listrik tersebut menjadi

penyimpan energi listrik dalam bentuk energi kimia.Sel batere tersebut elektroda

elektroda. Elektroda negatif disebut katoda, yang berfungsi sebagai pemberi elektron.

Elektroda positif disebut anoda yang berfungsi sebagai penerima elektron.Antara anoda

dan katoda akan mengalir arus yaitu dari kutub positif (anoda) ke kutub negatif (katoda).

Sedangkan electron mengalir dari katoda menuju anoda.

Terdapat 2 proses yang terjadi pada baterai :

1. Proses Pengisian : Proses pengubahan energi listrik menjadi energi


kimia.

2.Proses Pengosongan : Proses pengubahan energi kimia menjadi energi

listrik Baterai dikelompokan menjadi 2 jenis :

3.Batere Primer yaitu batere yang hanya digunakan satu kali, dan setelah habis di

(Recharge).

4.Batere Sakunder yaitu batere yang bias digunakan berkali kali dengan mengisi kembali

muatannya, apabila telah habis energinya setelah dipakai.

FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI 21


JURUSAN TEKNIK MESIN
LAPORAN TUGAS AKHIR

Gambar 2.12. Baterai (accu)


2.5.1.3 Saklar

Saklar adalah sebuah perangkat yang digunakan untuk memutuskan jaringan

listrik, atau untuk menghubungkannya. Jadi saklar pada dasarnya adalah alat

penyambung atau pemutus aliran listrik. Selain untuk jaringan listrik arus kuat, saklar

berbentuk kecil juga dipakai untuk alat komponen elektronika arus lemah.

Secara sederhana, saklar terdiri dari dua bilah logam yang menempel pada suatu

rangkaian, dan bisa terhubung atau terpisah sesuai dengan keadaan sambung (on) atau

putus (off) dalam rangkaian itu. Material kontak sambungan umumnya dipilih agar

supaya tahan terhadap korosi. Kalau logam yang dipakai terbuat dari bahan oksida biasa,

maka saklar akan sering tidak bekerja. Untuk mengurangi efek korosi ini, paling tidak

logam kontaknya harus disepuh dengan logam anti korosi dan anti karat.

FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI 22


JURUSAN TEKNIK MESIN
LAPORAN TUGAS AKHIR

Gambar 2.13. Saklar

2.5.1.4 Resistor (potensiometer)

Resistor adalah suatu komponen elektronika yang fungsinya untuk menghambat

arus listrik. Resistor merpakan Komponen pasif (komponen elektronika yang dalam

pengoperasiannya tidak memerlukan sumber tegangan atau sumber arus tersendiri).

Gambar 2.14. Resistor jenis potensiometer

FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI 23


JURUSAN TEKNIK MESIN
LAPORAN TUGAS AKHIR

Resistor dapat dibagi menjadi dua, yaitu :

1. Resistor Tetap

Resistor tetap adalah resistor yang memiliki nilai hambatan yang tetap.

Resistor memiliki batas kemampuan daya misalnya : 1/16 watt, 1/8 watt, ¼ watt, ½

watt

dsb. Artinya resitor hanya dapat dioperasikan dengan daya maksimal sesuai

dengan kemampuan dayanya.

Simbol Resistor Tetap :

2. Resistor yang Tidak Tetap (Variabel)

Ialah resistor yang nilai hambatannya atau resistansinya dapat diubah-ubah.


Jenisnya

antara lain : hambatan geser, trimpot dan potensiometer.

Pada rancang bangun ini jenis resistor yang digunakan ialah potensimeter. Ini dipakai

karena mekanisme pemakaiannya lebih mudah di bandingkan dengan resistor jenis

lainnya.

FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI 24


JURUSAN TEKNIK MESIN
LAPORAN TUGAS AKHIR

2.5.1.5. Baut Pengikat

Untuk mengikat antara motor listrik dengan lapisan rangka sepeda digunakan

baut pengikat. Pada perhitungan ini baut pengikat yang akan dihitung berjumlah 2 buah

baut. Diketahui :

Berat baut, W ( kg )

L = 22,20 mm =

2,22 cm L1= 60,65 mm

= 6,06 cm L2 = 9,5 mm

= 0,95 cm

Jumlah baut, n =
2
W
WS .( Ref. A Text Book of Machine Design. R.S. Khurmi & J.K. Gupta,
n Perhitungan Berat
Pada Tiap Baut
hal: 347)

Perhitungan Berat Maksimum Pada Baut

FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI 25


JURUSAN TEKNIK MESIN
LAPORAN TUGAS AKHIR

W .L.L2
Wt .( ref. A Text Book of Machine Design. R.S. Khurmi &
2(L 2 L 2)
1
2

J.K. Gupta, hal: 347)

Berat Maksimum Pada Tiap Baut

1 2 4W 2 ) .( ref. A Text Book of Machine Design. R.S.


Wts 2 (W
t Wt s

Khurmi & J.K. Gupta, hal: 347)

FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI 26


JURUSAN TEKNIK MESIN
LAPORAN TUGAS AKHIR

BAB III

METODE PERANCANGAN

3.1 Menentukan Daftar Kehendak (Spesifikasi)

Daftar kehendak adalah merupakan daftar persyaratan kemampuan (performance)

serta sifat-sifat yang harus dimiliki oleh alat / mesin yang dirancang. Ketika daftar

kehendak ini akan digunakan, maka tindakan yang harus dilakukan adalah menyatakan

mana hal yang termasuk permintaan (demand) atau keinginan (wishes). Demand adalah

kebutuhan-kebutuhan yang harus dipenuhi dalam keadaan apapun, dengan kata lain

kebutuhan tanpa solusinya tidak dapat diterima. Wishes adalah kebutuhan-kebutuhan

yang dapat dipertimbangkan apabila memungkinkan. Disarankan untuk mengelompokan

keinginan menrut utama, menengah atau kurang penting. Dengan adanya perbedaan ini

diharapkan prioritas kebutuhan alat/mesin yang dirancang dapat terpenuhi.

Permintaan adalah kebutuhan kebutuhan yang harus dipenuhi dalam keadaan apapun

juga, atau dapat dikatakan juga kebutuhan tanpa solusinya tidak dapat diterima.

Sedangkan keinginan adalah kebutuhan kebutuhan yang dapat dipertimbangkan apabila

memungkinkan. Dari pernyataan tersebut dapat terlihat bahwa terdapat perbedaan

yang
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI 27
JURUSAN TEKNIK MESIN
LAPORAN TUGAS AKHIR

sangat mencolok antara permintaan dengan keinginan, diharapkan agar jangan sampai

terjadi keinginan berubah menjadi permintaan dan permintaan berubah jadi keinginan.

Sepeda elektrik sistem portable yang dirancang bangun ini memiliki permintaan dan

keinginan. Pada tabel dibawah ini akan membahas hal-hal yang mempengaruhi sebuah

daftar kehendak.

No. Daftar Kehendak


1 Mudah pengoperasiannya
2 Dapat dipindah-pindah
3 Tidak menyita tempat
4 Bentuk sederhana
5 Tahan lama
6 Mudah pembuatannya
7 Mudah perawatannya
8 Sistem manajemen perawatan yang sederhana
9 Mudah dirakit dan dibongkar
10 Komponen materialnya mudah didapat
11 Komponen materialnya murah
12 Komponen materialnya buatan lokal
13 Tidak membutuhkan teknologi tinggi
14 Dapat dioperasikan oleh satu orang
15 Konstruksinya ringan
16 Tinggi sepeda tidak lebih dari 1 meter
17 Aman bagi pengguna
18 Dapat diproduksi masal
19 Mudah dipahami oleh pengguna
20 Perakitan sepeda elektrik menggunakan alat / tools standar
21 Perakitan sepeda elektrik menggunakan baut dan mur
22 Dapat dibuat dibengkel kecil
23 Jumlah komponen sedikit
24 Menggunakan sumber energi berupa accumulator (Aki)
25 Tidak menggunakan bahan kimia
26 Tidak menggunakan pengelasan
27 Menggunakan Tegangan DC 24 Volt
28 Arus yang digunakan 14 Ampere
29 Menggunakan jaket berbahan parasit
30 Menggunakan motor listrik sebagai tenaga penggerak sepeda
31 Mampu memberikan kenyamanan
32 Berat tidak lebih dari 65kg
33 Bentuk sederhana

Tabel 3.1 Pengelompokan Daftar Kehendak

FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI 28


JURUSAN TEKNIK MESIN
LAPORAN TUGAS AKHIR

Faktor Demand (D) Wishes (W) Daftar Kehendak (Parameter)


Geometri D 1. Berat tidak lebih dari 65 kg
D 2. Dapat digunakan untuk ruang kerja yang tidak luas
W 3. Bentuk sederhana
Energi D 1. Menggunakan sumber energi berupa accumulator 24 V
D 2. Menggunakan arus 14 Ampere
Material D 1. Komponen materialnya mudah didapat
D 2. Komponen materialnya murah
3. Komponen materialnya buatan lokal
D 4. Komponen materialnya ringan

D
Ergonomi D 1. Tinggi alat tidak lebih dari 1 meter
D 2. Dapat dioperasikan dengan 1 orang
3. Mudah dioperasikan
D 4. Tidak menyita tempat

D
Produksi D 1. Pembuatannya mudah
D 2. Dapat dikerjakan dibengkel kecil
3. Dapat diproduksi massal
D
Kontrol D 1. Menggunakan komponen lokal
Kualitas D 2. Pemilihan komponen yang tepat
3. Pemasangan komponen yang tepat
D
Keselamatan D 1. Aman bagi pengguna
D 2. Pengoperasiannya tidak memerlukan alat proteksi khusus
Perakitan D 1. Mudah dirakit dan dibongkar
D 2. Jumlah komponen sedikit
3. Perakitan menggunakan pengikat baut dan mur
D 4. Tidak menggunakan pengelasan

D
Penggunaan W 1. Tidak memerlukan tenaga ahli dalam pengoperasiannya

D
Perawatan D 1. Mudah perawatannya
D 2. Menggunakan tenaga perawatan / mekanik lokal
3. Sistem
Tabel 3.2 Daftar manajemen
kehendak perawatan sederhana
(spesifikasi)
D
Biaya D 1. Harga komponen murah
Keterangan: D 2. Biaya pembuatan murah
3. Biaya perawatan murah
Demand (D) = permintaan
D yang merupakan kehendak yang harus dipenuhi

Wishes (W) = harapan yang merupakan kehendak yang akan diambil bilamana

memungkinkan.

FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI 29


JURUSAN TEKNIK MESIN
LAPORAN TUGAS AKHIR

3.2 Abstraksi Perancangan

Gambaran rancangan dilakukan untuk menentukan inti permasalahan yang

penting dalam sebuah tugas perancang dengan jalan menganalisa spesifik (daftar

kehendak) dan tugas yang harus dijalankan serta kendala yang dihadapi dengan kata lain,

gambaran rancangan menentukan hal yang bersifat umum dan mengabaikan hal yang

bersifat khusus. Hasil gambaran rancangan ini adalah suatu definisi dari tugas ulang

perancangan.

Langkah-langkah gambaran rancangan dan hasilnya adalah sebagai berikut

dibawah ini :

a. Gambaran Rancangan 1 Dan 2

Gambaran rancangan 1 dan 2 adalah mengabaikan keinginan pribadi kehendak

yang tidak berarti langsung pada fungsi dan kendala-kendala yang penting dan terdapat

pada tabel 3.2

b. Gambaran Rancangan 3

Gambaran rancangan 3 mentransformasikan data kuantitatif menjadi data

kualitatif yang penting.

Hasil yang didapat yaitu :

Sebuah sepeda listrik sistem portable yang cukup

sederhana Pengoperasiannya mudah

Ukurannya sesuai dengan ukuran yang dibutuhkan

c. Gambaran Rancangan 4

Merupakan langkah lanjutan dengan memformulasikan gambaran rancangan 3

menjadi bentuk yang lebih umum.

Hasil yang didapat yaitu :

FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI 30


JURUSAN TEKNIK MESIN
LAPORAN TUGAS AKHIR

Sebuah sepeda listrik sistem portable yang cukup sederhana dan mudah

pengoperasiannya serta memiliki ukuran yang sesuai dengan ukuran yang dibutuhkan.

d. Gambaran Rancangan 5

Merupakan langkah menetralisasikan seluruh masalah dengan memformulasikam

gambar rancangan 4 menjadi bebas solusi.

Hasil yang didapat yaitu :

Sebuah sepeda elektrik sistem portable yang memenuhi standar ukuran yang

dibutuhkan industri dan nyaman digunakan oleh pengguna.

3. Penentuan Konsep Rancangan

1. Menentukan Fungsi dan Strukturnya

1. Struktur Fungsi Keseluruhan

Struktur fungsi keseluruhan didefinisikan sebagai hubungan secara umum antara

input dan output suatu sistem teknik yang akan menjalankan suatu tugas tertentu,

sedangkan fungsi keseluruhan adalah kegunaan dari suatu alat tersebut. Fungsi

keseluruhan ini kemudian diuraikan menjadi beberapa subfungsi yang mempunyai

tingkat kesulitan lebih rendah. Sehingga subfungsi merupakan tugas yang harus

dijalankan oleh komponen-komponen yang menyusun alat tersebut. Rangkaian dan

beberapa subfungsi untuk menjalankan suatu tugas keseluruhan disebut sebagai struktur

fungsi.

Tujuan menetapkan struktur fungsi keseluruhan adalah untuk memperoleh suatu

definisi yang jelas dari subsistem yang ada atau terhadap subsistem yang baru

dikembangkan sehingga keduanya dapat diuraikan secara terpisah.

FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI 31


JURUSAN TEKNIK MESIN
LAPORAN TUGAS AKHIR

Struktur fungsi keseluruhan digambarkan oleh diagram blok yang menunjukan

hubungan antara masukan dan keluaran dimana masukan dan keluaran tersebut berupa

aliran energi, material, dan sinyal.

E1 E0
sepeda elektrik sistem
S1 portable S0

M1 M0

Gambar 3.1 Struktur fungsi keseluruhan

Keterangan :

E1 = Energi input

S1 = Sinyal

input M1 = Material

input E0 = Energi

output

S0 = Sinyal

output M0 =

Material output
motor listrik menggerakan poros engkol
3.3.1.2 Fungsi Bagian mengubah energi
S1
Ditinjau Dari Unsur listrik menjadi S0
energi mekanik
a. motor listrik M1 M0

Prinsip solusi untuk jenis motor listrik perlu dicari karena sangat berpengaruh
terhadap

sistem kerja (penggerak poros engkol) sepeda listrik sistem portable.

FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI 32


JURUSAN TEKNIK MESIN
LAPORAN TUGAS AKHIR

b. Baut dan mur pengikat

EI E0
Ruang penempatan
S1 komponen utama S0
sepeda elektrik
baut pengikat rangka

dudukan komponen

(portable)
sepeda elektrik

Prinsip solusi untuk jenis baut dan mur yang digunakan perlu dicari karena sangat

berpengaruh terhadap kenyaman dan kekuatan pengikat motor listrik dan rangkain listrik

pada sepeda listrik sistem portable.

c. Accumulator

Accumulator menghasilkan tegangan

DC
Sumber energi

S1 S0

M1 M0

Prinsip solusi untuk jenis tegangan Accumulator perlu dicari karena sangat
berpengaruh

terhadap sistem kerja dari sepeda listrik sistem portable.

FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI 33


JURUSAN TEKNIK MESIN
LAPORAN TUGAS AKHIR

d. Saklar On / Off

E1 E0

Penghubung aliran
saklar listrik menyambung dan

memutus aliran listrik dari

accu ke motor listrik

M1 M0

Prinsip solusi untuk jenis saklar On / Off perlu dicari karena sangat berpengaruh
terhadap

sistem kerja dari sepeda listrik sistem portable.

3.3.2 Mencari Prinsip Solusi Dan Strukturnya

3.2.2.1 Prinsip Solusi Untuk Sub Fungsi


barang

Sub Fungsi Varian 1 Varian 2 Varian 3


Prinsip Solusi

A. Motor listrik
Dc 24V 14A 2750 Dc 24V 10A 250 rpm
rpm Ac 230 14A
250 rpm

B. Sepeda
Sepeda gunung
mini

C. Baut dan mur


(pengikat)
Sekrup Baut segi 6 dan mur Baut (+) dan mur

FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI 34


JURUSAN TEKNIK MESIN
LAPORAN TUGAS AKHIR

D. Sumber Energi

12V 24V 6V

E. SAKLAR
ON/OFF

Saklar tarik

Tabel 3.3 Prinsip Solusi Untuk Sub Fungsi

Setelah dibuat struktur fungsi keseluruhan dan beserta subfungsinya, maka

selanjutnya diberi prinsip-prinsip solusi untuk memenuhi sub fungsi tersebut. Metode

yang digunakan dalam mencari prinsip solusi adalah metode kombinasi, yaitu metode

yang mengkombinasikan semua solusi yang ada dalam bentuk matriks.

Prinsip solusi diusahakan sebanyak mungkin, akan tetapi prinsip-prinsip solusi

tersebut dianalisis lagi, dimana prinsip solusi yang kurang bermanfaat dapat dihilangkan

atau diabaikan dengan tujuan agar dalam konsep tahapan selanjutnya tidak terlalu banyak

konsep yang harus dievaluasi lagi.

FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI 35


JURUSAN TEKNIK MESIN
LAPORAN TUGAS AKHIR

3. Rancangan Konseptual Sepeda Listrik Menggunakan Sistim Portable

Didalam rancangan sepeda listrik ini, efisiensi dan kemudahan adalah konsep

utama yang akan di aplikasikan kedalam suatu bentuk rancang bangun sepeda

listrik ini. Ada beberapa macam konsep desain, antara lain :

a. Stacking, yaitu konsep desain sepeda elektrik yang dapat ditumpuk. Seperti pada

konsep folding konsep ini berupaya memudahkan dan menghemat ruang dalam

hal penyimpanannya.

(Sumber: Mein Eibe Katalog)

b. Knock down yaitu suatu konsep desain sepeda elektrik yang dapat

dibongkar- pasang. Konsep desain ini biasanya berupa komponen-komponen

secara terpisah

yang bisadibongkar pasang secara mudah dan cepat. Konsep ini lebih

menekankan pertimbangan efesiensi untuk penyimpanan maupun pengangkutan.

(Sumber: Galt Furniture, 1999)

c. Adjustable yaitu suatu konsep desain sepeda elektrik yang dapat disetel

atau disesuaikan dengan kebutuhan pemakai. Konsep ini banyak diterapkan pada

kursi kantor yang bisa diatur sedemikian rupa, untuk mendapat posisi duduk yang

nyaman sesuai aktivitas yang dilakukan.

(Sumber: Mein Eibe Katalog)

d. Portable, yaitu konsep desain sepeda elektrik yang menekankan

kemudahan untuk dipindahkan atau mobilitas produk tersebut. Desain dengan

konsep ini biasanya cukup ringan atau diberi rangka dudukan pada bagian dasar

komponen sehingga mudah dipindahkan.

(Sumber: Galt Furniture, 1999)


FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI 36
JURUSAN TEKNIK MESIN
LAPORAN TUGAS AKHIR

Berdasarkan konsep rancangan yang telah dibahas diatas, maka rancangan bentuk dan

tata letak komponen sepeda elektrikdapat dilihat pada gambar di bawah ini,

Gambar 3.4. sepeda listrik yang telah di


modifikasi

FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI 37


JURUSAN TEKNIK MESIN
LAPORAN TUGAS AKHIR

Pada tahap ini komponen komponen utama dan pendukung dari Sepeda listrik

Sistim Portable dikumpulkan dan dirakit. Seluruh komponen ditempatkan sesuai dengan

fungsinya masing masing. Dibawah ini merupakan komponen komponen Sepeda Listrik

Sistim Portable yang telah dipilih berdasarkan tabel 3.3 hasil prinsip solusi, antara lain

sebagai berikut :

1. motor listrik dengan spesifikasi (24 volt 250 watt 14 A 2750 rpm)

2. sepeda jenis sepeda gunung mini

3. Baut kepala (+) dan mur dan baut persegi enam berikut murnya.

4. Saklar On / Off dan kabel penghubung

5. dua buah Aki 12 Volt 7 Ah sebagai sumber energi

FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI 38


JURUSAN TEKNIK MESIN
LAPORAN TUGAS AKHIR

BAB IV

PERHITUNGAN

4.1 Penentuan Daya Motor

Pada Perencanaan sepeda listrik roda dua ini ada beberapa bagian yang perlu

diperhitungkan, diantaranya adalah motor penggerak, yaitu :

Untuk Perhitungan Motor Penggerak :

1. Momen Puntir

60xP
Mp =
2x3,14xn

dimana :

P = 250 watt

n = 2750 rpm

Maka :

60xP
Mp =
2x3,14xn

60x250
=
2x3,14x2750

FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI 39


JURUSAN TEKNIK MESIN
LAPORAN TUGAS AKHIR

= 0,86 Nm

2. Daya yang dihasilkan motor listrik untuk menggerakan

kendaraan Pout = F x V

Dimana :

F = 25,84 N

V = 25 km/jam = 6,94 m/s

Maka :

Pout = F x V

=25,84 N x 6,94 m/s

= 179,33 Watt

3. Efisiensi Kerja Mesin

Dayayangkeluar
=
Dayayangmasuk

POUT
= x100%
PIn

Dimana :

Pout = Daya yangyang


= Daya keluar
masuk ( Watt )
P
( inWatt )
Maka :

179,23
= x100%
250

= 71%

Dalam rancang bangun sepeda listrik menggunakan sistem portable ini terlebih

dahulu dilihat dari sifat-sifat dari kendaraan tersebut. Dimana sifat kendaraan
dipengaruhi

FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI 40


JURUSAN TEKNIK MESIN
LAPORAN TUGAS AKHIR

oleh banyak hal diantaranya adalah berat kendaraan, keadaan jalan, jenis mesin tang

digunakan dan hal-hal yang mempengaruhi performance kendaran seperti perlawanan-

perlawanan yang akan di alami kendaraan tersebut. Perlawanan perlawanan itu antara

lain :

2. Tahanan aerodinamik

Tahanan aerodinamik adalah tahanan `yang di alami oleh sepeda elektrik akaibat

gesekan udara dengan kendaraan dan pengendara. Besarnya tahanan aerodinamik (Ra)

dapat dinyatakan dalam persamaan berikut :

Diketahui :

Cd = 0,9

A = 1 x 0,5 = 0,5 m2

V = 30 km/ jam

= 8.3 m /s

= Densitas udara = (1,175 kg/m3)

penyelesaian :
Ra = 0,5 . cd . A .V2 . (4.1)

= 0,5 . 0,9 . 0,5 . (8,3)2 . 1,175

= 18,21 N

2. Tahanan Gelinding

Tahanan yang dialami oleh sepeda listrik akibat adanya perubahan bentuk yang

terjadi pada ban dan permukaan jalan. Besarnya tahanan gelinding (Rr) dapat dinyatakan

dalam persamaan sebagai berikut :

Rr = Cr . Wt (4/2)

Dimana :

FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI 41


JURUSAN TEKNIK MESIN
LAPORAN TUGAS AKHIR

Cr = koefisien tahanan gelinding =

0,008 Wt = Berat Total

Terdiri dari : - berat pengendara = 65 kg . 9.81


m/s2 = 637 N
- berat sepeda = 15 kg . 9.81 m/s2 = 147 N
+
- berat total (Wt) = 784 N

Penyelesaian :

Rr = Cr . Wt

= 0.008 .784

= 6,27 N

3. Tahanan
Tanjakan

Tahanan yang dialami oleh sepeda listrik bila melalui jalan yang menanjak. Besarnya

tahanan tanjakan (Rg) dapat dinyatakan dalam persamaan sebagai berikut :


Rg = Wt . Sin
(4/3)

Dimana :

Wt = berat total sepeda elektrik = 784 N

= besar sudut tanjakan jalan

= 0,5 0

Penyelesaian :

Rg = Wt . Sin

= 784 . sin 0,5

= 6,84

Untuk kendaraan yang bergerak dengan kecepatan konstan biasanya tahanan total

yang dialami kendaraan tersebut adalah gaya traksi, dimanagaya traksi yang terjadi pada

sepeda elektrik adalah :

FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI 42


JURUSAN TEKNIK MESIN
LAPORAN TUGAS AKHIR

Gaya traksi (F) = Ra + Rr + Rg

= 18,21 + 6,27 + 6,84

= 31,32 N

Sehingga dapat diperoleh daya motor


sebesar :
(4/4)
Pmotor = Ptotal Porang

(ref. Whitt,F.R and Wilson,D.102)

Dimana :

=F.V
Ptotal

= 31,32 . 8,3

= 259,96 watt = 260 watt

Porang = 150 Watt, (diperoleh dari daya endurance untuk orang bersepeda yaitu antara

100 145 Watt untuk kelompok orang relatif lemah dan 145 180

Watt untuk kelompok orang relatif kuat.) (ref. Suharto, 1986).

Penyelesaian :

Pmotor = Ptotal Porang

= 260 150

= 110 watt

2. Perhitungan putaran motor

Putaran motor dapat diperoleh dengan cara menghitung putaran putaran pada

poros roda transmisi II poros engkol dan pada transmisi I motor elektrik.

Diketahui :

- final gear

Z1 = 18 D1 = 75 mm 0,075 m

- gear pada poros engkol kanan (kayuhan kaki)

FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI 43


JURUSAN TEKNIK MESIN
LAPORAN TUGAS AKHIR

Zr = 44 Dr = 200 mm = 0,2 m

- gear pada poros engkol kanan (motor elektrik)

Zm = 65 Dm = 135 mm = 0,135 m
- free gear pada reducer (motor elektrik)

Zf =11 Df = 25 mm = 0,025 m

- Droda = 400 mm

- Kecepatan sepeda setelah di

uji V = 30 km / jam
30 . 1000
= 3600 = 8,3 m / s

- N1 = 2750 rpm

Dari data yang ada di atas, maka pada tiap putaran dapat dilakukan perhitungan

sebagai berikut :

Penyelesaian ,

N2 D1
a.
N1 D2
N1 . D1 2750 .
N2 509,62 rpm
D2 2,513,5

N3 D1 . D 2
b.
N2 D3

N 2 . D1 , D2 509,62 . 2,5 .
N3 572,91 rpm
D3 13,5 13,5

N4 D1 . D2
c.
N1 D3 .
D4
N1 . D1 , D2 2750 . 2,5 .
N4 618,75 rpm (4/5)
D3. D 13,520 .
4
7,5

FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI 44


JURUSAN TEKNIK MESIN
LAPORAN TUGAS AKHIR

(Ref : Khurmi, R.S dan J.K Gupta. Machine Design)

n1

n n 3 n
2
4

4.3. Gaya yang diperlukan setelah sepeda bergerak

Di asumsikan satu unit sepeda dan seorang pengendara bermassa 80 kg (terdiri

dari massa sepeda 15 kg ditambah massa orang 65 kg koefisien gesek antara ban

karet

dengan jalan aspal, s = 0,7 dan k = 0,6.jari-jari roda sepeda, Rb = 0,2 m dan jarak pedal

kaki terhadap sumbu putar sproket Rp = 0,2 m

50mm

20cm 30cm

R=20cm

100cm

Gambar 4, Dimensi sepeda listrik sistem


portable

FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI 45


JURUSAN TEKNIK MESIN
LAPORAN TUGAS AKHIR

Gambar 4 di atas menginformsikan beberapa hal

berikut, Gaya normal

N = 80 . 9,81 = 784,8 N

Gaya gesk statik maksimum

Fs = 0,7 .784,8 = 549,36 N

Gaya gesek kinetik

Fs = 0,6 . 784,8 = 470,88 N

Torsi yang diperlukan untuk menggerakan sepeda harus lebih besar dari pada ,

Ts > 549,8 . 0,2 = 109,96 N

Agar sepeda bergerak, maka gaya pedal kaki harus lebih besar dari

pada , F> 109,96/ 0,2 = 549,8 N

Setelah sepeda bergerak, maka gaya F yang diperlukan tersebut

menjadi, F = (470,88 . 0.2) / 0,2 = 470,88 N

4.4. Perhitungan Baut Pengikat

Untuk mengikat antara motor listrik dengan lapisan rangka sepeda digunakan

baut pengikat. Pada perhitungan ini baut pengikat yang akan dihitung berjumlah 2 buah

baut. Diketahui :

Berat baut, W =

0,005 kg L = 22,20 mm

= 2,22 cm L1= 60,65

mm = 6,06 cm L2 = 9,5

mm = 0,95 cm

Jumlah baut, n =
2

FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI 46


JURUSAN TEKNIK MESIN
LAPORAN TUGAS AKHIR

Perhitungan Berat Pada Tiap Baut

W
WS (4/6)
n

( Ref. A Text Book of Machine Design. R.S. Khurmi & J.K. Gupta, hal: 347)

0,05kg
WS 0,025kg
2

Perhitungan Berat Maksimum Pada Baut

W .L.L2
Wt (4/7)
2(L 2 L 2)
1
2

( ref. A Text Book of Machine Design. R.S. Khurmi & J.K. Gupta, hal: 347)

36,7236

0,05kg.2,22cm.0,9cm
Wt
2(6,06 2 cm 0,952 cm)

0,0999kg.cm 2
36,7236cm 2
75,2522kg

FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI 47


JURUSAN TEKNIK MESIN
LAPORAN TUGAS AKHIR

Berat Maksimum Pada Tiap Baut

1 2 4Ws 2 )
Wts 2 (W
t Wt
(4/8).
( ref. A Text Book of Machine Design. R.S. Khurmi & J.K. Gupta, hal: 347)

1 4(0,025kg ) 2
Wts 2 (75,2522kg (75,2522kg )
2

= 150,504 kg

FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI 48


JURUSAN TEKNIK MESIN
LAPORAN TUGAS AKHIR

BAB V

PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Kesimpulan dari penulisan laporan tugas akhir diatas, antara lain

1. Pada rancang bangun speda listrik system portable ini dilakukan beberapa perubahan

dan penambahan komponen yang bertujuan untuk menambah fungsi dari kendaraan

tersebut sebagai sepeda biasa dan sepeda listrik

2. Sepeda lisrik yang telah di rancang lebih cocok untuk pemakaian di jalan relative

datar

3. Motor yang di gunakan pada rancang bangun sepeda listrik sistem portable ini adalah

motor listrik dc 24 volt-250 Watt-14 Ampere-2750 r.p.m.

4. Untuk menggerakan motor listrik tersebut di gunakan dua buah aki yng mana

masing- masing memiliki tegangan 12 Volt-7Ah sebagai sumber energy listriknya.

5. Berat total sepeda listrik sistem portable ini sebesar (Wt) = 784 N yang terdiri

dari berat pengendara = 65 kg . 9.81 m/s2 = 637 N

berat sepeda = 15 kg . 9.81 m/s2 = 147 N

FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI 49


JURUSAN TEKNIK MESIN
LAPORAN TUGAS AKHIR

6. Untuk kendaraan yang bergerak dengan kecepatan konstan biasanya tahanan total

yang di alami kendaraan tersebut adalah gaya traksi yang terjadi pada sepeda listrik

ini sebesar (F) = 31,32 N

5.2 Saran

saran yang perlu untuk di perhatian adalah

1. cara pengoperasian yang aman perlu di perhatikan, yakni

a. gerakan awal dilakukan dengan kayuhan kaki

b. tidak boleh terlalu sering menghdup- matikan motor dalam waktu yang singkat.

2. pengujian terhadap sepeda listrik ini hanya sebatas pengamatan apakah sepeda listrik

ini dapat berfungsi sebagai mana kriteria yang ditetapkan dalam rancangan.

3. di harapkan penempatan motor listrik berada disebelah kiri untuk lebih


memudahkan

pengoprasiannya, pada perancangan yang telah di buat letak motor listrik terbalik ,

sehingga sedikit mengganggu kenyamanan, karena pedal kayuhan kaki ikut

bergerak,penempatan motor listrik nantinya di sebelah kiri dan dari putaran motor

listrik tersebut langsung di reduksikan ke roda belakang sebelah kiri.

FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI 50


JURUSAN TEKNIK MESIN
LAPORAN TUGAS AKHIR

FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI 51


JURUSAN TEKNIK MESIN
DAFTAR PUSTAKA

1. Whitt,F.R. and Wilson, D.Bicyling science Ergonomic and Mechanic,MIT

Press,1970.

2. Nurmianto, Eko. 1998. Ergonomi Konsep Dasar dan Aplikasinya, Jakarta: Guna

Widya.

3. Sularso. Ir, MSME dan Kiyokatsu Suga, Dasar Perencanaan dan Pemilihan

Elemen Mesin .

4. Khurmi, R.S dan J.K Gupta. Machine Design. New Delhi : Eurasia publishing

House ( pvt ) LTD, 1982.

Anda mungkin juga menyukai