Disusun oleh :
DWI SULISTYANTO
01303-051
Tugas Akhir
NAMA : Dwi
Sulistyanto
NIM : 01303-
051
Mengetahui :
2
LEMBAR PENGESAHAN
Tugas Akhir
NAMA : Dwi
Sulistyanto
NIM : 01303-
051
Mengetahui :
3
JURUSAN TEKNIK MESIN
JAKARTA
LEMBAR PERNYATAAN
NIM : 01303-051
Dwi Sulistyanto
01303-051
i
LAPORAN TUGAS AKHIR
ABSTRAK
Sepeda merupakan alat transportasi yang telah dikenal manusia sejak lama
bahkan pernah menjadi tulang punggung alat transporrtasi baik untuk mengangkut
orang maupun barang. Kini sepeda hanyalah salah satu bagian alat transportasi
Didalam rancangan sepeda listrik ini, efisiensi dan kemudahan adalah konsep
utama yang akan di aplikasikan ke dalam suatu bentuk rancang bangun sepeda listrik
ini. sistem Portable, yaitu konsep desain sepeda listrik yang menekankan
kemudahan
biasanya cukup ringan atau diberi rangka dudukan pada bagian dasar
portable ini, di dapat hasil perhitungan efisiensi kerja mesin yaitu sebesar 71%,
pada
rpm, N3 =572 rpm, N4 = 618,75 rpm, Agar sepeda dapat bergerak dengan
rancang , dudukan motor listrik / baut pengikat t motor listrik diperlukan W =150,504
kg = 1475 N
kata kunci : sepeda listik, motor listrik, sistem portable, baut pengikat.
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah segala puji bagi Allah SWT atas segala nikmat dan karunia-
Nya, sehingga pada akhirnya penulis dapat menyelesaikan penyusunan Tugas Akhir
yang berjudul Rancang Bangun Sepeda Listrik Menggunakan Sistem Portable ini
tepat pada waktunya. Penulisan Tugas Akhir ini disusun dan diajukan untuk
memenuhi syarat guna menyelesaikan program strata satu ( S-1) pada jurusan Teknik
Tugas Akhir ini tidak dapat terwujudkan tanpa adanya petunjuk, pengarah
serta pembimbing dari berbagai pihak yang telah membantu dalam penyusunan Tugas
Akhir ini. Penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada pihak yang telah
1. Kedua Orang tua yang selalu memberikan penulis dorongan semangat dan
selalu berusaha memenuhi kebutuhan penulis dalam membuat tugas akhir ini.
2. Bapak Ir. Ruli Nutranta, M. Eng, selaku Pembimbing Tugas Akhir yang telah
3. Bapak Nanang Ruhyat,ST, MT, selaku Koordinator Tugas Akhir yang telah
Halaman Judul
Abstrak ............................................................................................................. v
Bab IV Perhitungan........................................................................................ 39
Pengikat..........................................................46
viii
Bab V Kesimpulan Dan Saran .......................................................................
49
5.1 Kesimpulan................................................................................... 49
5.2 Saran.............................................................................................
50
Daftar Pustaka
Lampiran
viii
DAFTAR NOTASI
A luas penampang m2
d diameter m
F gaya N
n putaran rpm
P daya W
T torsi N.m
v kecepatan m/det
W berat N
z jumlah gigi -
efisiensi motor %
x
LAPORAN TUGAS AKHIR
BAB I
PENDAHULUAN
Sepeda merupakan alat transportasi yang telah dikenal manusia sejak lama bahkan
pernah menjadi tulang punggung alat transporrtasi baik untuk mengangkut orang
maupun barang. Kini sepeda hanyalah salah satu bagian alat transportasi manusia
modern yang kedudukannya sudah tergeser oleh kendaraaan bermotor. Walaupun hanya
sebagian kecil saja, namun keberadaan sepeda hingga kini masih eksis dikarenakan
beberapa sebab yakni bahwa sepeda merupakan kendaraan yang praktis dengan ukuran
kecil, ringan dan digerakan dengan kayuhan kaki.. kendaraan ini sangat cocok untuk
melayani jarak tempuh dekat seperti anak-anak pergi pulang sekolah, ibu-ibu belanja di
pasar.pada sepeda juga terdapat unsur rekreasi dan sekaligus olah raga. Naik sepeda
merupakan kenikmatan tersendiri, dimana badan melakukan olah raga dan sekaligus
menggunakan sistem portable sangatlah menarik ide yangmasih sangat umum ini
nanti
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI 1
JURUSAN TEKNIK MESIN
LAPORAN TUGAS AKHIR
Secara garis besar tujuan dan manfaat perencanaan rancang bangun ini adalah :
1. Sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan pendidikan di jurusan Teknik Mesin
Universitas Mercu Buana
2. Sebagai tolak ukur bagi penulis dalam proses pembuatan sehingga untuk
mewujudkan
dalam bentuk yang nyata akan lebih efisien, dan pelaksanaan pengujian dapat
dilakukan dengan mudah.
3. Untuk menerapkan pengetahuan teori dalam perencanaan mesin agar berguna bagi
masyarakat.
4. Untuk mendapatkan efisiensi kerja dan waktu dalam proses pembuatan.
5. Motor Listrik
6. Rangkaian Elektronik
7. Aki
8. Rantai penggerak
9. Gir.
berikut;
1. Metode Referensi
Metode ini adalah mencari dan mengumpulkan interview pada semua pihak yang
2. Metode Observasi
Metode ini adalah mencari dan mengadakan pengamatan tentang alat- alat sejenis
yang ada, seperti informasi bahan-bahan yang akan digunakan baik dari jenis
maupun harganya serta segala sesuatu yang berhubungan dengan perencanaan dan
Sitematika penulisan Tugas Akhir ini terdiri dari lima bab yang dilengkapi dengan
BAB I PENDAHULUAN
Dalam bab ini berisi tentang latar belakang masalah, tujuan perancangan,
Dalam bab ini diuraikan mengenai teori-teori dasar dan rumus-rumus yang
BAB IVPERHITUNGAN
Berisikan tentang analisa data-data hasil dari rancang bangun sepeda elektrik,
yang disajikan dalam bentuk tabel atau grafik dan membahas hasil-hasil tersebut
Pada bab ini Berisi menyimpulkan pembahasa, lalu memberikan saran yang
sesuai /
terbaik.
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
BAB II
LANDASAN TEORI
Perancangan adalah bagian dari kegiatan rekayasa yang merupakan usaha secara
memanfaatkan benda dan energi dalam alam ini sehingga berguna bagi manusia dalam
1. perancangan produk
2. perancangan proses
1. merupakan kegiatan kreatif yang dilandasi dengan pemahaman yang baik atas bidang-
bidang keilmuan tertentu serta pengetahuan dan pengalaman praktis bidang khusus
2. merupakan optimasi atas tujuan tertentu dalam berbagai kendala yang ada bahkan
saling bertentangan.
Ide yang merupakan cikal bakal kebutuhan manusia akan sesuatu hal perlu
dijabarkan secara mendetail mengenai apa yang perlu dan apa yang tidak perlu.
Dengan demikian kegiatan ini merupakan kejelasan atas ide yang sifatnya masih
umum tersebut.
b. Rancangan konseptual
Fungsi keseluruhan yang tergambar dari kejelasan ide yang tergambar dari
kejelasan ide tersebut selanjutnya dibagi bagi menjadi beberapa sub-sub fungsi untuk
dijawab
dengan suatu solusi yang biasanya lebih dari satu atau ada banyak varian solusi
akan
konsep rancangan ini selanjutnya dinilai dengan kriteria kefungsian dan efisiensi
konseptual yang dipilih tersebut, meliputi kerangka dan ukuran serta produk yang
dihasilkan.
d. Rancangan detail
rancangan bentuk dan tata letak,dan pada rancangan detail ini menerangkan
e. Pembuatan prototipe/model
f. Pengujian
tahapan yang sedang dibahas selalu berguna untuk memberikan umpan balik
bagi
perbaikan tahapan sebelumnya semua tahapan tadi dinilai dengan tolak ukur
berdasarkan
penyempurnaan model / produk yang akan dikembangkan dikemudian hari. Alur dalam
perancangan yang diterangkan tersebut secara garis besar digambarkan menurut bagan
Suatu sistem adalah suatu totalitas atau suatu yang bersifat menyeluruh. Totalitas
ada interaksi, artinya antara setiap komponen dengan komponen lainnya ada hubungan
timbal balik.
Tenaga yang digunakan untuk sepeda listrik ini adalah motor listrik yang
direduksikan ke sprocket rantai rol melalui roda gigi. Pereduksian ini dilakukan
dapat mentrasferkan tenaga yang ada pada motor listrik tersebut ke roda gigi agar
Sesuai dengan judul tugas akhir ini fungsi dari sepeda listrik menggunakan sistem
portable ini yaitu bagaimana menciptakan sebuah alat gerak yang mampu untuk
Didalam rancang bangun sepeda listrik ini, sumber tenaga yang digunakan adalah
daya motor listrik, sehingga dari motor listrik tersebut dengan bantuan aki sebagai
sumber energi listriknya dapat menghasilkan perputaran rantai dari motor listrik ke poros
batang engkol kemudian dari batang engkol di teruskan ke poros roda belakang dengan
perantara transmisi rantai, sistem propulsi sepeda elektrik ini dapat di gambarkan dalam
bentuk skematis .
listrik
Transmisi 2
Roda
penggerak
Sedangkan sistem elektrial yang dirancang untuk sepeda elektrik ini termuat
Switch utama
Switch
Switch kunci pengaman utama
Switch rem
fuse
relay
Motor listrik
+ - + -
aki
Sepeda merupakan sutu alat yang digunakan sebagai alat pengangkut atau sebagai
sarana transportasi, pada sepeda juga terdapat beberapa bagian komponen utama, yakni :
a. Rangka
Rangka adalah suatu sistem struktur teknik yang terangkai dari batang-batang
besi yang dibangun untuk menyangga atau mentransfer gaya dan untuk menahan beban
yang
dikenakan padanya dengan aman.berikut ini adalah gambaran dari rangka sepeda
b. roda / ban
kendaraan .
c. Chain / Rantai
daya dari kayuhan pedal ke roda belakang. Rantai yang digunakan dalam rancang
bangun ini adalah rantai rol karena Rantai ini mengait pada gigi sproket dan meneruskan
Karena gerak roda menjadi lambat, secara otomatis gerak kendaraan menjadi
lambat. Energi kinetik yang hilang dari benda yang bergerak ini biasanya diubah menjadi
e. Saddle Part
saddle atau bantalan duduk ketika mengayuh sepeda sehingga bokong tetap terasa
nyaman di samping untuk mengurangi rasa lelah di bawah kita. Pda sadel terdiri dari
beberapa komponen yakni, seat post (tiang penyangga sadel yang di masukan ke seat
tube), seat clamp (pengunci pada saat tiang sadel sudah mencapai tinggi yang ideal).
i. Sistem kemudi
Sistem kemudi berfungsi sebagai pengatur laju arah sepeda pada saat dijalankan,
pada sistem kemudi terdiri dari beberapa bagian yakni, handle bar (stang) berfungsi
sebagai kemudi, handle grip (karet)untuk mempermudah pegangan dan menghindari slip,
head set (mekanisme berputar),haed spacer (ring untuk mengatur tinggi posisi stem),
Bentuk sepeda listrik sistem portable yang akan di rancang bangun ini menggunakan
kendaraan dasar sepeda tipe sepeda mini. Karena sepeda listrik yang akan di rancang
bangun ini menggunakan sistem portable, jadi agar lebih efisien dalam hal, mudah untuk
dirakit dan juga pada saat pelepasan komponen sepeda listrik jika di kehendaki oleh
pengemudi yang akan melepaskan tiap-tiap komponen listrik yang ada pada sepeda
tersebut. Oleh sebab itu pada saat perakitan sepeda listrik ini, tidak dilakukan perubahan
sepeda listrik.
3. tidak mengganti poros roda belakang tipe standar dengan poros roda
energi listrik menjadi energi mekanik. Motor arus searah, sebagaimana namanya,
digunakan pada penggunaan khusus dimana diperlukan penyalaan torque yang tinggi
atau percepatan yang tetap. Motor DC memiliki kutub medan yang stasioner dan
dinamo yang menggerakan bearing pada ruang diantara kutub medan. Motor DC
sederhana memiliki dua kutub medan yaitu kutub utara dan kutub selatan.Energi
mekanik ini digunakan untuk, misalnya, memutar impeller pompa, fan atau blower,
angin) dan di industri. Mekanisme kerja untuk seluruh jenis motor secara umum sama
Arus listrik dalam medan magnet akan memberikan gaya Jika kawat yang membawa arus
dibengkokkan menjadi sebuah lingkaran / loop, maka kedua sisi loop, yaitu pada sudut
kanan medan magnet, akan mendapatkan gaya pada arah yang berlawanan. Pasangan
putaran yang lebih seragam dan medan magnetnya dihasilkan oleh susunan
untuk mengerti apa yang dimaksud dengan beban motor. Beban mengacu kepada
keluaran tenaga putar/ torque sesuai dengan kecepatan yang diperlukan. Beban umumnya
bervariasi.
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI 15
JURUSAN TEKNIK MESIN
LAPORAN TUGAS AKHIR
Contoh beban dengan torque konstan adalah conveyors, rotary kilns, dan pompa
displacement konstan
Beban dengan variabel torque adalah beban dengan torque yang bervariasi
dengan kecepatan operasi. Contoh beban dengan variabel torque adalah pompa
Beban dengan energi konstan adalah beban dengan permintaan torque yang
1. Momen Puntir
60xP
Mp = (2/1)
2x3,14xn
dimana :
Dimana :
Dayayangkeluar (2/3)
=
Dayayangmasuk
POUT
= x100%
PIn
Dimana :
Putaran motor dapat diperoleh dengan cara menghitung putaran putaran pada poros
Diketahui :
- final gear
Z1 = 18 D1 = 75 mm 0,075 m
Zr = 44 Dr = 200 mm = 0,2 m
Zm = 65 Dm = 135 mm = 0,135
m
=11 Df = 25 mm = 0,025 m
- Droda = 400 mm
Dari data yang ada di atas, maka pada tiap putaran dapat dilakukan perhitungan
sebagai berikut :
Penyelesaian ,
N2 D1
a.
N 1 D2
N 1 . D1
N2
D2
N3 D1 . D 2
b.
N2 D3
N 2 . D1 , D2
N3
D3
N4 D1 . D 2
c.
N1 D3 .
D4
N 1 . D1 , D2
N4 (2/4)
D 3. D 4
terlebihdahulu dilihat dari sifat-sifat dari kendaraan tersebut. Dimana sifat kendaraan
dipengaruhi oleh banyak hal diantaranya adalah berat kendaraan, keadaan jalan, jenis
mesin tang digunakan dan hal-hal yang mempengaruhi performance kendaran seperti
perlawanan-perlawanan yang akan di alami kendaraan tersebut. Perlawanan perlawanan itu antara
lain :
1. Tahanan aerodinamik
Tahanan aerodinamik adalah tahanan yang di alami oleh sepeda listrik akibat gesekan
udara dengan kendaraan dan pengendara. Besarnya tahanan aerodinamik (Ra) dapat
Diketahui :
Cd = 0,9
Maka :
Ra = 0,5 . cd . A .V2 . (2/5)
2. Tahanan Gelinding
Tahanan yang dialami oleh sepeda listrik akibat adanya perubahan bentuk yang
terjadi pada ban dan permukaan jalan. Besarnya tahanan gelinding (Rr) dapat dinyatakan
Rr = Cr . Wt (2/6)
Dimana :
3. Tahanan Tanjakan
Tahanan yang dialami oleh sepeda listrik bila melalui jalan yang menanjak. Besarnya
Rg = Wt . Sin (2/7)
Dimana :
= 0,5 0
Maka :
Rg = Wt . Sin
Untuk kendaraan yang bergerak dengan kecepatan konstan biasanya tahanan total
yang dialami kendaraan tersebut adalah gaya traksi, dimanagaya traksi yang terjadi pada
(2/8)
Pmotor = Ptotal Porang
Dimana :
=F.V
Ptotal
Porang = 150 Watt, (diperoleh dari daya endurance untuk orang bersepeda yaitu antara
100 145 Watt untuk kelompok orang relatif lemah dan 145 180
Maka :
Baterai adalah alat listrik kimiawi yang menyimpan energi dan mengeluarkannya
dalam bentuk listrik. Baterai terdiri dari tiga komponen penting, yaitu : batang karbon
sebagai anoda (kutub positif baterai) seng (Zn) sebagai katoda (kutub negatif baterai)
pasta sebagai elektrolit (penghantar). Secara harfiah berarti baterai berfungsi sebagai
media penyimpan dan penyedia energi listrik. Sumber listrik yang digunakan sebagai
pembangkit power dalam bentuk arus searah (DC).Batere adalah perangkat yang mampu
menghasilkan tegangan DC, yaitu dengan cara mengubah energi kimia yang terkandung
didalamnya menjadi energi listrik melalui reaksi elektro kima, Redoks (Reduksi
Oksidasi). Batere terdiri dari beberapa sel listrik, sel listrik tersebut menjadi
penyimpan energi listrik dalam bentuk energi kimia.Sel batere tersebut elektroda
elektroda. Elektroda negatif disebut katoda, yang berfungsi sebagai pemberi elektron.
Elektroda positif disebut anoda yang berfungsi sebagai penerima elektron.Antara anoda
dan katoda akan mengalir arus yaitu dari kutub positif (anoda) ke kutub negatif (katoda).
3.Batere Primer yaitu batere yang hanya digunakan satu kali, dan setelah habis di
(Recharge).
4.Batere Sakunder yaitu batere yang bias digunakan berkali kali dengan mengisi kembali
listrik, atau untuk menghubungkannya. Jadi saklar pada dasarnya adalah alat
penyambung atau pemutus aliran listrik. Selain untuk jaringan listrik arus kuat, saklar
berbentuk kecil juga dipakai untuk alat komponen elektronika arus lemah.
Secara sederhana, saklar terdiri dari dua bilah logam yang menempel pada suatu
rangkaian, dan bisa terhubung atau terpisah sesuai dengan keadaan sambung (on) atau
putus (off) dalam rangkaian itu. Material kontak sambungan umumnya dipilih agar
supaya tahan terhadap korosi. Kalau logam yang dipakai terbuat dari bahan oksida biasa,
maka saklar akan sering tidak bekerja. Untuk mengurangi efek korosi ini, paling tidak
logam kontaknya harus disepuh dengan logam anti korosi dan anti karat.
arus listrik. Resistor merpakan Komponen pasif (komponen elektronika yang dalam
1. Resistor Tetap
Resistor tetap adalah resistor yang memiliki nilai hambatan yang tetap.
Resistor memiliki batas kemampuan daya misalnya : 1/16 watt, 1/8 watt, ¼ watt, ½
watt
dsb. Artinya resitor hanya dapat dioperasikan dengan daya maksimal sesuai
Pada rancang bangun ini jenis resistor yang digunakan ialah potensimeter. Ini dipakai
lainnya.
Untuk mengikat antara motor listrik dengan lapisan rangka sepeda digunakan
baut pengikat. Pada perhitungan ini baut pengikat yang akan dihitung berjumlah 2 buah
baut. Diketahui :
Berat baut, W ( kg )
L = 22,20 mm =
= 6,06 cm L2 = 9,5 mm
= 0,95 cm
Jumlah baut, n =
2
W
WS .( Ref. A Text Book of Machine Design. R.S. Khurmi & J.K. Gupta,
n Perhitungan Berat
Pada Tiap Baut
hal: 347)
W .L.L2
Wt .( ref. A Text Book of Machine Design. R.S. Khurmi &
2(L 2 L 2)
1
2
BAB III
METODE PERANCANGAN
serta sifat-sifat yang harus dimiliki oleh alat / mesin yang dirancang. Ketika daftar
kehendak ini akan digunakan, maka tindakan yang harus dilakukan adalah menyatakan
mana hal yang termasuk permintaan (demand) atau keinginan (wishes). Demand adalah
kebutuhan-kebutuhan yang harus dipenuhi dalam keadaan apapun, dengan kata lain
keinginan menrut utama, menengah atau kurang penting. Dengan adanya perbedaan ini
Permintaan adalah kebutuhan kebutuhan yang harus dipenuhi dalam keadaan apapun
juga, atau dapat dikatakan juga kebutuhan tanpa solusinya tidak dapat diterima.
yang
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI 27
JURUSAN TEKNIK MESIN
LAPORAN TUGAS AKHIR
sangat mencolok antara permintaan dengan keinginan, diharapkan agar jangan sampai
terjadi keinginan berubah menjadi permintaan dan permintaan berubah jadi keinginan.
Sepeda elektrik sistem portable yang dirancang bangun ini memiliki permintaan dan
keinginan. Pada tabel dibawah ini akan membahas hal-hal yang mempengaruhi sebuah
daftar kehendak.
D
Ergonomi D 1. Tinggi alat tidak lebih dari 1 meter
D 2. Dapat dioperasikan dengan 1 orang
3. Mudah dioperasikan
D 4. Tidak menyita tempat
D
Produksi D 1. Pembuatannya mudah
D 2. Dapat dikerjakan dibengkel kecil
3. Dapat diproduksi massal
D
Kontrol D 1. Menggunakan komponen lokal
Kualitas D 2. Pemilihan komponen yang tepat
3. Pemasangan komponen yang tepat
D
Keselamatan D 1. Aman bagi pengguna
D 2. Pengoperasiannya tidak memerlukan alat proteksi khusus
Perakitan D 1. Mudah dirakit dan dibongkar
D 2. Jumlah komponen sedikit
3. Perakitan menggunakan pengikat baut dan mur
D 4. Tidak menggunakan pengelasan
D
Penggunaan W 1. Tidak memerlukan tenaga ahli dalam pengoperasiannya
D
Perawatan D 1. Mudah perawatannya
D 2. Menggunakan tenaga perawatan / mekanik lokal
3. Sistem
Tabel 3.2 Daftar manajemen
kehendak perawatan sederhana
(spesifikasi)
D
Biaya D 1. Harga komponen murah
Keterangan: D 2. Biaya pembuatan murah
3. Biaya perawatan murah
Demand (D) = permintaan
D yang merupakan kehendak yang harus dipenuhi
Wishes (W) = harapan yang merupakan kehendak yang akan diambil bilamana
memungkinkan.
penting dalam sebuah tugas perancang dengan jalan menganalisa spesifik (daftar
kehendak) dan tugas yang harus dijalankan serta kendala yang dihadapi dengan kata lain,
gambaran rancangan menentukan hal yang bersifat umum dan mengabaikan hal yang
bersifat khusus. Hasil gambaran rancangan ini adalah suatu definisi dari tugas ulang
perancangan.
dibawah ini :
yang tidak berarti langsung pada fungsi dan kendala-kendala yang penting dan terdapat
b. Gambaran Rancangan 3
c. Gambaran Rancangan 4
Sebuah sepeda listrik sistem portable yang cukup sederhana dan mudah
pengoperasiannya serta memiliki ukuran yang sesuai dengan ukuran yang dibutuhkan.
d. Gambaran Rancangan 5
Sebuah sepeda elektrik sistem portable yang memenuhi standar ukuran yang
input dan output suatu sistem teknik yang akan menjalankan suatu tugas tertentu,
sedangkan fungsi keseluruhan adalah kegunaan dari suatu alat tersebut. Fungsi
tingkat kesulitan lebih rendah. Sehingga subfungsi merupakan tugas yang harus
beberapa subfungsi untuk menjalankan suatu tugas keseluruhan disebut sebagai struktur
fungsi.
definisi yang jelas dari subsistem yang ada atau terhadap subsistem yang baru
hubungan antara masukan dan keluaran dimana masukan dan keluaran tersebut berupa
E1 E0
sepeda elektrik sistem
S1 portable S0
M1 M0
Keterangan :
E1 = Energi input
S1 = Sinyal
input M1 = Material
input E0 = Energi
output
S0 = Sinyal
output M0 =
Material output
motor listrik menggerakan poros engkol
3.3.1.2 Fungsi Bagian mengubah energi
S1
Ditinjau Dari Unsur listrik menjadi S0
energi mekanik
a. motor listrik M1 M0
Prinsip solusi untuk jenis motor listrik perlu dicari karena sangat berpengaruh
terhadap
EI E0
Ruang penempatan
S1 komponen utama S0
sepeda elektrik
baut pengikat rangka
dudukan komponen
(portable)
sepeda elektrik
Prinsip solusi untuk jenis baut dan mur yang digunakan perlu dicari karena sangat
berpengaruh terhadap kenyaman dan kekuatan pengikat motor listrik dan rangkain listrik
c. Accumulator
DC
Sumber energi
S1 S0
M1 M0
Prinsip solusi untuk jenis tegangan Accumulator perlu dicari karena sangat
berpengaruh
d. Saklar On / Off
E1 E0
Penghubung aliran
saklar listrik menyambung dan
M1 M0
Prinsip solusi untuk jenis saklar On / Off perlu dicari karena sangat berpengaruh
terhadap
A. Motor listrik
Dc 24V 14A 2750 Dc 24V 10A 250 rpm
rpm Ac 230 14A
250 rpm
B. Sepeda
Sepeda gunung
mini
D. Sumber Energi
12V 24V 6V
E. SAKLAR
ON/OFF
Saklar tarik
selanjutnya diberi prinsip-prinsip solusi untuk memenuhi sub fungsi tersebut. Metode
yang digunakan dalam mencari prinsip solusi adalah metode kombinasi, yaitu metode
tersebut dianalisis lagi, dimana prinsip solusi yang kurang bermanfaat dapat dihilangkan
atau diabaikan dengan tujuan agar dalam konsep tahapan selanjutnya tidak terlalu banyak
Didalam rancangan sepeda listrik ini, efisiensi dan kemudahan adalah konsep
utama yang akan di aplikasikan kedalam suatu bentuk rancang bangun sepeda
a. Stacking, yaitu konsep desain sepeda elektrik yang dapat ditumpuk. Seperti pada
konsep folding konsep ini berupaya memudahkan dan menghemat ruang dalam
hal penyimpanannya.
b. Knock down yaitu suatu konsep desain sepeda elektrik yang dapat
secara terpisah
yang bisadibongkar pasang secara mudah dan cepat. Konsep ini lebih
c. Adjustable yaitu suatu konsep desain sepeda elektrik yang dapat disetel
atau disesuaikan dengan kebutuhan pemakai. Konsep ini banyak diterapkan pada
kursi kantor yang bisa diatur sedemikian rupa, untuk mendapat posisi duduk yang
konsep ini biasanya cukup ringan atau diberi rangka dudukan pada bagian dasar
Berdasarkan konsep rancangan yang telah dibahas diatas, maka rancangan bentuk dan
tata letak komponen sepeda elektrikdapat dilihat pada gambar di bawah ini,
Pada tahap ini komponen komponen utama dan pendukung dari Sepeda listrik
Sistim Portable dikumpulkan dan dirakit. Seluruh komponen ditempatkan sesuai dengan
fungsinya masing masing. Dibawah ini merupakan komponen komponen Sepeda Listrik
Sistim Portable yang telah dipilih berdasarkan tabel 3.3 hasil prinsip solusi, antara lain
sebagai berikut :
1. motor listrik dengan spesifikasi (24 volt 250 watt 14 A 2750 rpm)
3. Baut kepala (+) dan mur dan baut persegi enam berikut murnya.
BAB IV
PERHITUNGAN
Pada Perencanaan sepeda listrik roda dua ini ada beberapa bagian yang perlu
1. Momen Puntir
60xP
Mp =
2x3,14xn
dimana :
P = 250 watt
n = 2750 rpm
Maka :
60xP
Mp =
2x3,14xn
60x250
=
2x3,14x2750
= 0,86 Nm
kendaraan Pout = F x V
Dimana :
F = 25,84 N
Maka :
Pout = F x V
= 179,33 Watt
Dayayangkeluar
=
Dayayangmasuk
POUT
= x100%
PIn
Dimana :
179,23
= x100%
250
= 71%
Dalam rancang bangun sepeda listrik menggunakan sistem portable ini terlebih
dahulu dilihat dari sifat-sifat dari kendaraan tersebut. Dimana sifat kendaraan
dipengaruhi
oleh banyak hal diantaranya adalah berat kendaraan, keadaan jalan, jenis mesin tang
perlawanan yang akan di alami kendaraan tersebut. Perlawanan perlawanan itu antara
lain :
2. Tahanan aerodinamik
Tahanan aerodinamik adalah tahanan `yang di alami oleh sepeda elektrik akaibat
gesekan udara dengan kendaraan dan pengendara. Besarnya tahanan aerodinamik (Ra)
Diketahui :
Cd = 0,9
A = 1 x 0,5 = 0,5 m2
V = 30 km/ jam
= 8.3 m /s
penyelesaian :
Ra = 0,5 . cd . A .V2 . (4.1)
= 18,21 N
2. Tahanan Gelinding
Tahanan yang dialami oleh sepeda listrik akibat adanya perubahan bentuk yang
terjadi pada ban dan permukaan jalan. Besarnya tahanan gelinding (Rr) dapat dinyatakan
Rr = Cr . Wt (4/2)
Dimana :
Penyelesaian :
Rr = Cr . Wt
= 0.008 .784
= 6,27 N
3. Tahanan
Tanjakan
Tahanan yang dialami oleh sepeda listrik bila melalui jalan yang menanjak. Besarnya
Dimana :
= 0,5 0
Penyelesaian :
Rg = Wt . Sin
= 6,84
Untuk kendaraan yang bergerak dengan kecepatan konstan biasanya tahanan total
yang dialami kendaraan tersebut adalah gaya traksi, dimanagaya traksi yang terjadi pada
= 31,32 N
Dimana :
=F.V
Ptotal
= 31,32 . 8,3
Porang = 150 Watt, (diperoleh dari daya endurance untuk orang bersepeda yaitu antara
100 145 Watt untuk kelompok orang relatif lemah dan 145 180
Penyelesaian :
= 260 150
= 110 watt
Putaran motor dapat diperoleh dengan cara menghitung putaran putaran pada
poros roda transmisi II poros engkol dan pada transmisi I motor elektrik.
Diketahui :
- final gear
Z1 = 18 D1 = 75 mm 0,075 m
Zr = 44 Dr = 200 mm = 0,2 m
Zm = 65 Dm = 135 mm = 0,135 m
- free gear pada reducer (motor elektrik)
Zf =11 Df = 25 mm = 0,025 m
- Droda = 400 mm
uji V = 30 km / jam
30 . 1000
= 3600 = 8,3 m / s
- N1 = 2750 rpm
Dari data yang ada di atas, maka pada tiap putaran dapat dilakukan perhitungan
sebagai berikut :
Penyelesaian ,
N2 D1
a.
N1 D2
N1 . D1 2750 .
N2 509,62 rpm
D2 2,513,5
N3 D1 . D 2
b.
N2 D3
N 2 . D1 , D2 509,62 . 2,5 .
N3 572,91 rpm
D3 13,5 13,5
N4 D1 . D2
c.
N1 D3 .
D4
N1 . D1 , D2 2750 . 2,5 .
N4 618,75 rpm (4/5)
D3. D 13,520 .
4
7,5
n1
n n 3 n
2
4
dari massa sepeda 15 kg ditambah massa orang 65 kg koefisien gesek antara ban
karet
dengan jalan aspal, s = 0,7 dan k = 0,6.jari-jari roda sepeda, Rb = 0,2 m dan jarak pedal
50mm
20cm 30cm
R=20cm
100cm
N = 80 . 9,81 = 784,8 N
Torsi yang diperlukan untuk menggerakan sepeda harus lebih besar dari pada ,
Agar sepeda bergerak, maka gaya pedal kaki harus lebih besar dari
Untuk mengikat antara motor listrik dengan lapisan rangka sepeda digunakan
baut pengikat. Pada perhitungan ini baut pengikat yang akan dihitung berjumlah 2 buah
baut. Diketahui :
Berat baut, W =
0,005 kg L = 22,20 mm
mm = 6,06 cm L2 = 9,5
mm = 0,95 cm
Jumlah baut, n =
2
W
WS (4/6)
n
( Ref. A Text Book of Machine Design. R.S. Khurmi & J.K. Gupta, hal: 347)
0,05kg
WS 0,025kg
2
W .L.L2
Wt (4/7)
2(L 2 L 2)
1
2
( ref. A Text Book of Machine Design. R.S. Khurmi & J.K. Gupta, hal: 347)
36,7236
0,05kg.2,22cm.0,9cm
Wt
2(6,06 2 cm 0,952 cm)
0,0999kg.cm 2
36,7236cm 2
75,2522kg
1 2 4Ws 2 )
Wts 2 (W
t Wt
(4/8).
( ref. A Text Book of Machine Design. R.S. Khurmi & J.K. Gupta, hal: 347)
1 4(0,025kg ) 2
Wts 2 (75,2522kg (75,2522kg )
2
= 150,504 kg
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
1. Pada rancang bangun speda listrik system portable ini dilakukan beberapa perubahan
dan penambahan komponen yang bertujuan untuk menambah fungsi dari kendaraan
2. Sepeda lisrik yang telah di rancang lebih cocok untuk pemakaian di jalan relative
datar
3. Motor yang di gunakan pada rancang bangun sepeda listrik sistem portable ini adalah
4. Untuk menggerakan motor listrik tersebut di gunakan dua buah aki yng mana
5. Berat total sepeda listrik sistem portable ini sebesar (Wt) = 784 N yang terdiri
6. Untuk kendaraan yang bergerak dengan kecepatan konstan biasanya tahanan total
yang di alami kendaraan tersebut adalah gaya traksi yang terjadi pada sepeda listrik
5.2 Saran
b. tidak boleh terlalu sering menghdup- matikan motor dalam waktu yang singkat.
2. pengujian terhadap sepeda listrik ini hanya sebatas pengamatan apakah sepeda listrik
ini dapat berfungsi sebagai mana kriteria yang ditetapkan dalam rancangan.
pengoprasiannya, pada perancangan yang telah di buat letak motor listrik terbalik ,
bergerak,penempatan motor listrik nantinya di sebelah kiri dan dari putaran motor
Press,1970.
2. Nurmianto, Eko. 1998. Ergonomi Konsep Dasar dan Aplikasinya, Jakarta: Guna
Widya.
3. Sularso. Ir, MSME dan Kiyokatsu Suga, Dasar Perencanaan dan Pemilihan
Elemen Mesin .
4. Khurmi, R.S dan J.K Gupta. Machine Design. New Delhi : Eurasia publishing