ACUTE

CORONARY
SYNDROME
 OUTLINE

▪ DEFINISI
▪ FAKTOR RESIKO
▪ ALGORITMA ACS
▪ DIAGNOSA
▪ PATOFISIOLOGI
▪ STRATIFIKASI RISIKO
▪ MANAGEMENT THERAPY
 DEFINISI ACUTE CORONARY SYNDROME (ACS)

Terminologi yang digunakan untuk kondisi di mana pasien menunjukkan gejala iskemi/
infark myocardial yang disebabkan penurunan aliran darah coroner secara tiba-tiba

Non ST Elevated MI ST Elevetade MI

(NSTEMI) (STEMI)

Unstable Angina

2014 AHA/ACC Guideline for the Management of Patients With Non–ST-Elevation Acute Coronary Syndromes A Report of the
American College of Cardiology/American Heart Association Task Force on Practice Guideline
 FAKTOR RESIKO ACS

▪ Merokok
▪ Minuman beralkohol
▪ Hipertensi
▪ Dislipidemia
▪ Diabetes
▪ Riwayat keluarga mengidap CAD & Diabetes
▪ Penggunaan Kokain

Acute Coronary Syndrome Multidisciplinary and Pathway-Based Approach

 ALGORITMA ACS

Collet, JP., et al., 2020, ESC Guidelines for the management of acute coronary syndromes in patients presenting without persistent ST-segment elevation, European Heart Journal,
Volume 00
 DIAGNOSA ACS

Tanda-tanda klinis dan pemeriksaan fisik

Nyeri dada menjalar hingga perut, rahang, lengan kiri

EKG
Perubahan nilai ST pada EKG (depression – elevation)

Biomarker
HS-Trop T & CK-MB

Perhimpunan Dokter Spesialis Kardiovaskular Indonesia, 2018, Pedoman Tata Laksana Sindrom Koroner Akut, Edisi Keempat
 PATOFISIOLOGIS ACS

Atherosclerosis

Wilis M.S., Homeister J.W., 2014, Chapter 12 Pathophysiology of Atherosclerosis

 PATOFISIOLOGI ACS

A. Plak pecah dengan inflamasi

sistemik
B. Plak pecah tanpa inflamasi
sistemik
C. Erosi plak
D. ACS tanpa thrombus

Crea, F., Libby, P., 2017, Acute Coronary Syndromes The Way Forward From Mechanisms to Precision Treatment, Circulation, Volume 136, p. 1155-1166
 Stratifikasi Resiko ACS

TIMI

GRACE

CRUSADE

Perhimpunan Dokter Spesialis Kardiovaskular Indonesia, 2018, Pedoman Tata Laksana Sindrom Koroner Akut, Edisi Keempat
 MANAJEMEN TERAPI STEMI

Terapi Reperfusi harus dilakukan sesegera mungkin

• Primary PCI
• Terapi Fibrinolisis

Perhimpunan Dokter Spesialis Kardiovaskular Indonesia, 2018, Pedoman Tata Laksana Sindrom Koroner Akut, Edisi Keempat
 MANAJEMEN TERAPI STEMI
(TERAPI FIBRINOLITIK)

Perhimpunan Dokter Spesialis Kardiovaskular Indonesia, 2018, Pedoman Tata Laksana Sindrom Koroner Akut, Edisi Keempat
Ibanez, B., et al., 2017, ESC Guidelines for the management of acute myocardial infarction in patients presenting with ST-segment elevation, European Heart Journal, Volume 38
 MANAJEMEN TERAPI STEMI
(ANTI KOAGULAN-PLATELET)

Perhimpunan Dokter Spesialis Kardiovaskular Indonesia, 2018, Pedoman Tata Laksana Sindrom Koroner Akut, Edisi Keempat
 MANAJEMEN TERAPI STEMI/ NSTEMI/ UAP

▪ Oksigen
▪ Anti-platelet
▪ Anti-koagulan
▪ Beta-blocker
▪ ACE-Inhibitor
▪ CCB
▪ Statin
▪ PPI
▪ Nitrit

Perhimpunan Dokter Spesialis Kardiovaskular Indonesia, 2018, Pedoman Tata Laksana Sindrom Koroner Akut, Edisi Keempat
Ibanez, B., et al., 2017, ESC Guidelines for the management of acute myocardial infarction in patients presenting with ST-segment elevation, European Heart Journal, Volume 38
 ANTI PLATELET

▪ Aspirin = menghambat COX dan TxA2

▪ Clopidogrel & Ticaglerol = Berikatan dengan P2Y12 (P2Y12 inhibitor)
▪ Aspirin direkomendasikan untuk penggunaan jangka panjang
▪ DAPT (Aspirin + Clopidogrel) dapat digunakan selama 12 bulan. Perlu diperimbangkan ulang bila > 12
bulan
▪ Penambahan terapi PPI bagi pasien dengan history GI bleeding, lansia, high dose NSAID

Dosis antiplatelet yang dianjurkan

Warner T.D., Nylander S., Whatling C., 2011, Anti-platelet therapy: cyclo-oxygenase inhibition and the use of aspirin with particular regard to dual anti-platelet therapy, British Journal
of Pharmacology, Volume 72:4, hal 619-633
Perhimpunan Dokter Spesialis Kardiovaskular Indonesia, 2018, Pedoman Tata Laksana Sindrom Koroner Akut, Edisi Keempat, hal 29
 ANTI KOAGULANT

▪ Enoxaparin (LWMH) = binding AT III & inhibit Thrombin II

▪ Heparin (UFH) = inhibit Xa & Thrombin II(a)
▪ Fondaparinux is not recommended untuk primary PCI

Dosis antikoagulan yang dianjurkan

Yau, J.W., Stafford, A.R., et al., 2011, Mechanism of catheter thrombosis: comparison of the antithrombotic activities of fondaparinux, enoxaparin, and heparin in vitro and in vivo,
Blood, Volume 118, Number 25, page 6668-6674
Perhimpunan Dokter Spesialis Kardiovaskular Indonesia, 2018, Pedoman Tata Laksana Sindrom Koroner Akut, Edisi Keempat, hal 29
 BETA BLOCKER

• Mengurangi demand oksigen pada miokardial dengan cara : negative inotropic, ↓ HR, ↓ BP
▪ Penggunaan β-blockers IV pada px dengan hemodinamik tidak stabil perlu diperhatikan
▪ β-blockers PO dapat digunakan 48 jam setelah kejadian STEMI
▪ Gunakan dosis rendah, kemudian uptitrasi pada penggunaan PO
▪ Penggunaan β-blockers dalam jangka waktu panjang  strongly recommended

Dosis β –Blockers yang dianjurkan

Buodonas G E, 2010, β-Blockers in coronary artery disease management, Hippokratia, Vol. 14, 231-235
Perhimpunan Dokter Spesialis Kardiovaskular Indonesia, 2018, Pedoman Tata Laksana Sindrom Koroner Akut, Edisi Keempat, hal 29
 ACE INHIBITOR

▪ Direkomendasikan bagi px dengan LVEF ≤40%, riwayat HF,

disfungsi sistolik, DM, dan semua px STEMI
▪ Px dengan intoleransi ACE Inhibitor dapat menggunakan ARB

Dosis ACE-Inhibitor yang dianjurkan

Buodonas G E, 2010, β-Blockers in coronary artery disease management, Hippokratia, Vol. 14, 231-235
Perhimpunan Dokter Spesialis Kardiovaskular Indonesia, 2018, Pedoman Tata Laksana Sindrom Koroner Akut, Edisi Keempat, hal 29
 STATIN

▪ Direkomendasikan untuk px UA, NSTEMI, dan STEMI

▪ Target penurunan LDL pada NSTEMI <55 mg/dL dan STEMI <70 mg/Dl
▪ Kombinasi dengan terapi lipid-lowering agents perlu dipertimbangkan apabila
dalam 4-6 minggu target belum tercapai

Dosis Statin yang dianjurkan

Buodonas G E, 2010, β-Blockers in coronary artery disease management, Hippokratia, Vol. 14, 231-235
Perhimpunan Dokter Spesialis Kardiovaskular Indonesia, 2018, Pedoman Tata Laksana Sindrom Koroner Akut, Edisi Keempat, hal 29
 DAFTAR PUSTAKA

▪ Collet, JP., et al., 2020, ESC Guidelines for the management of acute coronary syndromes in patients
presenting without persistent ST-segment elevation, European Heart Journal
▪ Buodonas G E, 2010, β-Blockers in coronary artery disease management, Hippokratia, Vol. 14, 231-235
▪ Perhimpunan Dokter Spesialis Kardiovaskular Indonesia, 2018, Pedoman Tata Laksana Sindrom
Koroner Akut, Edisi Keempat, hal 29
▪ Yau, J.W., Stafford, A.R., et al., 2011, Mechanism of catheter thrombosis: comparison of the
antithrombotic activities of fondaparinux, enoxaparin, and heparin in vitro and in vivo, Blood, Volume
118, Number 25, page 6668-6674
▪ Warner T.D., Nylander S., Whatling C., 2011, Anti-platelet therapy: cyclo-oxygenase inhibition and the
use of aspirin with particular regard to dual anti-platelet therapy, British Journal of Pharmacology,
Volume 72:4, hal 619-633
▪ Ibanez, B., et al., 2017, ESC Guidelines for the management of acute myocardial infarction in patients
presenting with ST-segment elevation, European Heart Journal, Volume 38
Terima Kasih